SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Descargar para leer sin conexión
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
                   Psikologi Pendidikan
        Diampu oleh: WAHIDIN, S.PD.I, M.PD
               `


                       Kelompok : 4
                        Anggota :
            1. Zulaikhah Sri W.   (111 11 097)
            2. M. Miftahudin      (111 11 101)
            3. Taufik budi p.     (111 11 114)
            4. Siti Fatimah       (111 11 115)
            5. Edy Cahyono        (111 11 118)


    Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
                    Tahun 2012
Anak
berkebutuhan
   khusus
  OLEH : KELOMPOK 4
PENGERTIAN ANAK
    BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak Berkebutuhan Khusus:
     Anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak
 secara umum atau rata-rata anak seusianya.

Sedangkan Menurut Heward, Anak berkebutuhn
 khusus:
    anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
 dengan anak pada umumnya tnpa selalu menunjukkan
 pada ketidak mampuan mental, emosi, atau fisik.
JENIS-JENIS ANAK BERKEBUTUHAN
                KHUSUS
1. TUNARUNGU
  Yaitu digunakan untuk menyebut kondisi seseorang
  yang      mengalami    gangguan     dalam       indra
  pendengaran.
  Ciri-cirinya:
  -kemampuan bahasanya terlambat
  -tidak bisa mendengar
  -lebih sering menggunakan isyarat dalam
  berkomunikasi
  -ucapan kata yang diucapkan tidak begitu jelas, dll.
2. TUNANETRA
      Yaitu sebutan untuk individu yang mengalami
  gangguan pada indra penglihatan.

dibagi 2 kelompok:
 a. Buta Total : tidak dapat melihat dua jari di
 mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang
 lumayan dapat dipergunakan untuk orientasi
 mobilitas.

  b. Low vision (kurang penglihatan): mereka yang
  bila melihat sesuatu harus didekatkan atau
  dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka
  yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat
  objek.
Klasifikasi anak tunanerta:
 - Myopia: penglihatan jarak dekat, bayangan
 tidak terfokus, dan jatuh di belakang retina.
 - Hyperopia: penglihatan jarak jauh, bayangan
 tidak terfokus, dan jatuh di depan retina.
 - Astigmatisme: pemyimpanan atau penglihatan
 kabur yang disebabkan ketidakberesan pada
 kornea mata atau pada permukaan lain pada bola
 mata sehingga bayangan benda, baik pada jarak
 dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada
 retina, atau menggunakan kacamata koreksi
 dengan lensa silinder.
3. TUNADAKSA
 yaitu sebutan halus bagi orang-orang yang
 memiliki kelainan fisik, khususnya anggota
 badan.
ciri-cirinya:
 -anggota       gerak    tubuh     tidak    bisa
 digerakkan/lemah/kaku/lumpuh
 - setiap bergerak mengalami kesulitan
 - tidak memiliki anggota gerak lengkap
 - tidak dapat tenang
 -terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan
 keadaan normal pada umumnya.
4. TUNAGRAHITA
   Yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut
   anak atau orang ynag memiliki kemampuan
   intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga
   disebut dengan retaldasi mental.
ciri-cirinya:
   - penampilan fisik tidak seimbang
   - pada masa pertumbuhannya dia tidak mampu
   mengurus dirinya
   - terlambat dalam perkembangan bicara dan
   bahasa
   -cuek terhadap lingkungan, dll.
5. TUNALARAS
   Yaitu sebutan individu yang mengalami hambatan
   dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
klasifikasi menurut William M.C(1975):
 Anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
   diri dengan lingkungan sosial
 Anak yang mengalami gangguan emosi
ciri-cirinya:
   - berani melanggar aturan yang berlaku
   - mudah emosi
   - suka melakukan tindakan yang agresif
6. AUTIS
   Yaitu suatu kondisi mengenai seseorang yang
   didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang
   membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial
   atau komunikasi secara normal.

 Secara Neurologis atau berhubungan dengan
 sistem persarafan, Autis dapat diartikan
 sebagai anak yang mengalami hambatan
 perkembangan otak, terutama pada area bahasa,
 sosial dan fantasi.
7. DOWN SYNDROME
      Yaitu kelainan kromosom, terbentuknya
   kromosom 21. kromosom ini terbentuk akibat
   kegagalan    sepasang      kromosom    saling
   memisahkan diri terjadi pembelahan.
ciri-cirinya:
     tampak nyata dilihat dari fisik penderita,
   misalkan tinggi badan yang relatif pendek,
   kepalanya mengecil, hidung yang datar
   menyerupai orang Mongolia (Mongoloid).
8. KEMUNDURAN (RETARDASI) MENTAL
       Yaitu keadaan ketika inteligensia individu
   mengalami kemunduran atau tidak dapat
   berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran anak
         berkebutuhan khusus
1) Aktivitas berat untuk anak berkebutuhan khusus
      Yaitu aktivitas berat bentuk membantu
   memaksimalkan perilaku dan kemampuan anak.

2) Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi
   informasi
      yaitu penekanan pada penguasaan keterampilan
   dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.
3) Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk
  anak berkebutuhan khusus:
  a. Prinsip motivasi
 guru senantiasa memberikan motivasi kepada anak
  agar tetap memiliki gairah dan semangat yang
  tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
  b. Prinsip latar/komplek
 Adanya sebuah pengenalan antara guru dan murid
  tentu akan sangat berarti.
  c. Prinsip keterarahan
 Guru harus merumuskan secara matang tujuan
  kegiatan tersebut secara jelas.
d. Prinsip hubungan sosial
 Guru harus dapat mengembangkan setiap strategi
   pembelajaran yang mampu untuk mengoptimalkan
   interaksi antara guru dan murid.
e. Prinsip belajar sambil bekerja
 Guru harus banyak memberi kesempatan kepada
   anak untuk melakukan untuk melakukan sendiri
   praktek atau percobaan atau menemukan sesuatu
   melalui pengamatan, penelitian.
f. Prinsip individualisasi
 Guru perlu mengenal kemampuan awal dan
   karakteristik setiap anak secara mendalam, baik dari
   segi kemampuan atau ketidakmampuan dalam
   menyerap materi pelajaran.
g. Prinsip menemukan
 Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran
   yang mampu memancing anak untuk melihat secara
   aktif, baik fisik, mental, sosial atau emosinya.
h. Prinsip pemecahan masalah
 Guru hendaknya sering mengajukan berbagai
   persoalan yang ada di lingkungan sekitar, dan anak
   dilatih untuk mencari data, menganalisis, dan
   memecahkan masalah tersebut sesuai dengan
   kemampuan masing-masing dan guru sebaiknya
   tidak begitu memaksakan anak tersebut agar tidak
   menjadikan sebuah beban.
4. Anak tunanetra
Dalam pembelajaran untuk anak tunanetra,
   terdapat beberapa prinsip:
     Prinsip individu: yaitu guru dituntut untuk
      dapat memperhatikan secara detail segala
      perbedaan dalam setiap individu.
     Prinsip pengalaman pengindraan: yaitu
      untuk mendapatkan pengalaman secara nyata
      dari apa yang dipelajarinya.
     Prinsip totalitas: yaitu guru mendorong anak
      untuk dapat melibatkan semua pengalaman
      pengindraannya      secara   terpadu   dalam
      memahami sebuah konsep.
 Prinsip aktivitas mandiri (selfactivity): yaitu
  guru harus dapat mendorong anak tunanetra
  dalam belajar secara aktif dan mandiri.
Model Pendidikan:
- Pendidikan inklusi
- Pendidikan khusus (SLB)
- Guru kunjung

5. Tunadaksa
Metode pelayanan pendidikan:
• sekolah khusus
• Sekolah terpadu/inklusi
Prinsip pembelajaran:
 Pelayanan medis
 Pelayanan pendidikan
 Pelayanan sosial
6. Tunagrahita
Prinsip pengenalan bagi abak tunagrahita:
o Prinsip kasih sayang
o Prinsip keperagaan
Metode pembelajaran:
Menyusun rencana pembelajaran
Melaksanakan praktik pembelajaran
Evaluasi dan tindak lanjut
7. Model pelayanan pendidikan secara umum
macam-macam kelas untuk tunagrahita:
- Kelas transisi
- Kelas khusus( SLB)
- Kelas terpadu
- Program sekolah rumah (home schooling)
- Pendidikan inklusi
- Panti rahabilitas
8. Autis
Metode pembelajaran yang tepat
Pengajar yang tepat
Suasana belajar yang tepat
Materi pembelajaran
9. Tunarungu
sekolah inklusi
Metode material refleksi (MMR)
Komputer untuk berkomunikasi
Bahasa isyarat
Abjad jari
10. Tunalaras
Dengan adanya sekolah sangat membantu para
   orang tua yang sudah kuwalahan dalam
   mendidik anaknya.
11. Down Syndrome
Mendisiplinkan anak ini:
  - jalin Kerja sama dengan keluarganya
  - dimulai dari langkah kecil
  - konsistensi
  - keteladanan
12. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap
  perkembangan ABK:
peran lingkungan sekolah:
  sekolah menjadi hal utama agar anak merasa
  nyaman untuk tetap belajar dalam sekolah.
Guru yag bersahabat:
  dukungan dri guru sangat dibutuhkan murid,
  apalagi untuk anak-anak berkebutuhan khusus
  ini.
TERIMA KASIH ATAS
    PERHATIAN
     SAUDARA


“Semoga bermanfaat”

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaAnna Septiyani
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniSuraya Atika
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi pptIin Inayah
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 
PPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptPPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptDanStevn
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismAnggi Triani
 

La actualidad más candente (20)

PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi ppt
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Penyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kknPenyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kkn
 
KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI
KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINIKESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI
KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
PPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptPPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.ppt
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autism
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 

Destacado

Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademikPpt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademikEkta Lifiana
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususPerkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususWiwin Hendriani
 
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanKlasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanRiska Kurniawan
 
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiRoHim MohaMad
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAgus Wagianto
 
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususDesy Aryanti
 
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khususPerlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khususRita Pranawati
 
Ppt babk abk & masalah perilaku sosial
Ppt babk abk & masalah perilaku sosialPpt babk abk & masalah perilaku sosial
Ppt babk abk & masalah perilaku sosialLinda Purnamasari
 
implementasi model pembelajaran
implementasi model pembelajaranimplementasi model pembelajaran
implementasi model pembelajaranLamtiar Panjaitan
 
Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
Bimbingan Anak Berkebutuhan KhususBimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
Bimbingan Anak Berkebutuhan KhususDean Ik
 
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan KhususMembangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan KhususWiwin Hendriani
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemTjoetnyak Izzatie
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iNur Faiza
 
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khusus
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khususPeran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khusus
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khususEva Rahma
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATFikahati Rachmawati
 

Destacado (20)

Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademikPpt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususPerkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
 
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanKlasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
 
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
 
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
 
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khususPerlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
 
Abk
AbkAbk
Abk
 
Ppt babk abk & masalah perilaku sosial
Ppt babk abk & masalah perilaku sosialPpt babk abk & masalah perilaku sosial
Ppt babk abk & masalah perilaku sosial
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
implementasi model pembelajaran
implementasi model pembelajaranimplementasi model pembelajaran
implementasi model pembelajaran
 
Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
Bimbingan Anak Berkebutuhan KhususBimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan KhususMembangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
 
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khusus
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khususPeran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khusus
Peran orangtua dan keluarga untuk anak berkebutuhan khusus
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
 

Similar a Anak berkebutuhan khusus

Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-Ceviy ana
 
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxREDFIE
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajarajengpujir
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfBayuSetiyo1
 
materi modul 5.ppt
materi modul 5.pptmateri modul 5.ppt
materi modul 5.ppttino911946
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAdam Superman
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptxZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfZahroMasruroh
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxAjengSriHikmayani
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Andri Hantoro
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajarthearif1971
 

Similar a Anak berkebutuhan khusus (20)

Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajar
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
 
Assiment khas 2012
Assiment khas 2012Assiment khas 2012
Assiment khas 2012
 
materi modul 5.ppt
materi modul 5.pptmateri modul 5.ppt
materi modul 5.ppt
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajar
 

Anak berkebutuhan khusus

  • 1. ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Diampu oleh: WAHIDIN, S.PD.I, M.PD ` Kelompok : 4 Anggota : 1. Zulaikhah Sri W. (111 11 097) 2. M. Miftahudin (111 11 101) 3. Taufik budi p. (111 11 114) 4. Siti Fatimah (111 11 115) 5. Edy Cahyono (111 11 118) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012
  • 2. Anak berkebutuhan khusus OLEH : KELOMPOK 4
  • 3. PENGERTIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Anak Berkebutuhan Khusus: Anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya. Sedangkan Menurut Heward, Anak berkebutuhn khusus: anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tnpa selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi, atau fisik.
  • 4. JENIS-JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 1. TUNARUNGU Yaitu digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Ciri-cirinya: -kemampuan bahasanya terlambat -tidak bisa mendengar -lebih sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi -ucapan kata yang diucapkan tidak begitu jelas, dll.
  • 5. 2. TUNANETRA Yaitu sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. dibagi 2 kelompok: a. Buta Total : tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat dipergunakan untuk orientasi mobilitas. b. Low vision (kurang penglihatan): mereka yang bila melihat sesuatu harus didekatkan atau dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek.
  • 6. Klasifikasi anak tunanerta: - Myopia: penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus, dan jatuh di belakang retina. - Hyperopia: penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus, dan jatuh di depan retina. - Astigmatisme: pemyimpanan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola mata sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina, atau menggunakan kacamata koreksi dengan lensa silinder.
  • 7. 3. TUNADAKSA yaitu sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan. ciri-cirinya: -anggota gerak tubuh tidak bisa digerakkan/lemah/kaku/lumpuh - setiap bergerak mengalami kesulitan - tidak memiliki anggota gerak lengkap - tidak dapat tenang -terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan keadaan normal pada umumnya.
  • 8. 4. TUNAGRAHITA Yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang ynag memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental. ciri-cirinya: - penampilan fisik tidak seimbang - pada masa pertumbuhannya dia tidak mampu mengurus dirinya - terlambat dalam perkembangan bicara dan bahasa -cuek terhadap lingkungan, dll.
  • 9. 5. TUNALARAS Yaitu sebutan individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. klasifikasi menurut William M.C(1975):  Anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial  Anak yang mengalami gangguan emosi ciri-cirinya: - berani melanggar aturan yang berlaku - mudah emosi - suka melakukan tindakan yang agresif
  • 10. 6. AUTIS Yaitu suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.  Secara Neurologis atau berhubungan dengan sistem persarafan, Autis dapat diartikan sebagai anak yang mengalami hambatan perkembangan otak, terutama pada area bahasa, sosial dan fantasi.
  • 11. 7. DOWN SYNDROME Yaitu kelainan kromosom, terbentuknya kromosom 21. kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom saling memisahkan diri terjadi pembelahan. ciri-cirinya:  tampak nyata dilihat dari fisik penderita, misalkan tinggi badan yang relatif pendek, kepalanya mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia (Mongoloid).
  • 12. 8. KEMUNDURAN (RETARDASI) MENTAL Yaitu keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
  • 13. Metode pembelajaran anak berkebutuhan khusus 1) Aktivitas berat untuk anak berkebutuhan khusus Yaitu aktivitas berat bentuk membantu memaksimalkan perilaku dan kemampuan anak. 2) Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi yaitu penekanan pada penguasaan keterampilan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.
  • 14. 3) Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus: a. Prinsip motivasi  guru senantiasa memberikan motivasi kepada anak agar tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Prinsip latar/komplek  Adanya sebuah pengenalan antara guru dan murid tentu akan sangat berarti. c. Prinsip keterarahan  Guru harus merumuskan secara matang tujuan kegiatan tersebut secara jelas.
  • 15. d. Prinsip hubungan sosial  Guru harus dapat mengembangkan setiap strategi pembelajaran yang mampu untuk mengoptimalkan interaksi antara guru dan murid. e. Prinsip belajar sambil bekerja  Guru harus banyak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan untuk melakukan sendiri praktek atau percobaan atau menemukan sesuatu melalui pengamatan, penelitian. f. Prinsip individualisasi  Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap anak secara mendalam, baik dari segi kemampuan atau ketidakmampuan dalam menyerap materi pelajaran.
  • 16. g. Prinsip menemukan  Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu memancing anak untuk melihat secara aktif, baik fisik, mental, sosial atau emosinya. h. Prinsip pemecahan masalah  Guru hendaknya sering mengajukan berbagai persoalan yang ada di lingkungan sekitar, dan anak dilatih untuk mencari data, menganalisis, dan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing dan guru sebaiknya tidak begitu memaksakan anak tersebut agar tidak menjadikan sebuah beban.
  • 17. 4. Anak tunanetra Dalam pembelajaran untuk anak tunanetra, terdapat beberapa prinsip:  Prinsip individu: yaitu guru dituntut untuk dapat memperhatikan secara detail segala perbedaan dalam setiap individu.  Prinsip pengalaman pengindraan: yaitu untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dari apa yang dipelajarinya.  Prinsip totalitas: yaitu guru mendorong anak untuk dapat melibatkan semua pengalaman pengindraannya secara terpadu dalam memahami sebuah konsep.
  • 18.  Prinsip aktivitas mandiri (selfactivity): yaitu guru harus dapat mendorong anak tunanetra dalam belajar secara aktif dan mandiri. Model Pendidikan: - Pendidikan inklusi - Pendidikan khusus (SLB) - Guru kunjung 5. Tunadaksa Metode pelayanan pendidikan: • sekolah khusus • Sekolah terpadu/inklusi
  • 19. Prinsip pembelajaran:  Pelayanan medis  Pelayanan pendidikan  Pelayanan sosial 6. Tunagrahita Prinsip pengenalan bagi abak tunagrahita: o Prinsip kasih sayang o Prinsip keperagaan Metode pembelajaran: Menyusun rencana pembelajaran Melaksanakan praktik pembelajaran Evaluasi dan tindak lanjut
  • 20. 7. Model pelayanan pendidikan secara umum macam-macam kelas untuk tunagrahita: - Kelas transisi - Kelas khusus( SLB) - Kelas terpadu - Program sekolah rumah (home schooling) - Pendidikan inklusi - Panti rahabilitas 8. Autis Metode pembelajaran yang tepat Pengajar yang tepat Suasana belajar yang tepat Materi pembelajaran
  • 21. 9. Tunarungu sekolah inklusi Metode material refleksi (MMR) Komputer untuk berkomunikasi Bahasa isyarat Abjad jari 10. Tunalaras Dengan adanya sekolah sangat membantu para orang tua yang sudah kuwalahan dalam mendidik anaknya.
  • 22. 11. Down Syndrome Mendisiplinkan anak ini: - jalin Kerja sama dengan keluarganya - dimulai dari langkah kecil - konsistensi - keteladanan 12. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap perkembangan ABK: peran lingkungan sekolah: sekolah menjadi hal utama agar anak merasa nyaman untuk tetap belajar dalam sekolah. Guru yag bersahabat: dukungan dri guru sangat dibutuhkan murid, apalagi untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini.
  • 23. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN SAUDARA “Semoga bermanfaat”