SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DASAR – DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X TAV SMK
NEGERI 35 JAKARTA BARAT
DI SUSUN OLEH :
Hanna Sadeya ( 5215127138 )
S1. PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga proposal penelitian ini telah selesai meskipun jauh dari sempurna.
Penulis berharap proposal penelitian ini, dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya dalam bidang pendidikan.
Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang PENERAPAN MODEL
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PEMBELAJARAN DALAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DASAR – DASAR ELEKTRONIKA
BAGI SISWA KELAS X TAV SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT karena dengan
penelitian ini sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai
dalam pemberian tugas pekerjaan rumah.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak menghadapi kesulitan baik
dalam penyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat penulis
atasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu, terutama :
1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril maupun materil.
2. Bapak Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd sebagai dosen pembimbing dalam
penelitian.
3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini.
Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Jakarta, Juni 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Arti pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka perlu
diselenggarakan pendidikan. Dalam pendidikan terdapat tiga jalur pendidikan yaitu,
pendidikan informasi (informal) yang diselenggarakan di lingkungan keluarga,
pendidikan formal yang diselenggarakan di lingkungan sekolah, serta pendidikan
non formal yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat. Ketiga jalur
pendidikan tersebut saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita nasional
melalui pendidikan. Jalur pendidikan formal terbagi lagi menjadi tiga jenjang, yaitu
pendidikan dasar, pendidikan pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Sedangkan pendidikan di Indonesia, terdapat pembagian satuan pendidikan yaitu
pendidikan umum yang lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
pendidikan kejuruan yang lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Sebagai lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan merupakan
lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja
dalam bidang tertentu sesuai dengan keahliannya.
Dari uraian di atas nampak jelas tuntutan akan keberadaan pendidikan
kejuruan adalah untuk membentuk dan mengembangkan keahlian dan
keterampilan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu dan
efisiensi kerja.
SMK melaksanakan kurikulum seperti yang ditetapkan pemerintah. Dimana
telah disusun program pendidikan dan pelatihan yang terbagi menjadi tiga yaitu :
Normatif, Adaptif dan Produktif. Untuk kategori Normatif di dalamnya mencakup
pelajaran Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Kelompok Adaptif adalah
Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia dan Komputer. Sedangkan kelompok
produktif khususnya jurusan elektronika (audio-video) yaitu gambar teknik,
elektronika dasar, teknik audio, rangkaian listrik, komunikasi data, teknik televisi
dan audio, teknik digital dan lain sebagainya. Ketiga kurikulum yang ditetapkan
pemerintah tersebut saling melengkapi dan menunjang keterampilan siswa terlebih
lagi dalam kelompok kategori Adaptif dan Produktif. Salah satu sekolah yang
menggunakan kurikulum tersebut adalah SMKN 35 di Jakarta Barat.
SMK Negeri 35 Jakarta Barat merupakan salah satu bagian dari pendidikan
formal yang memiliki 3 (tiga) program studi. Salah satu diantaranya yaitu Audio
Video. Program studi Audio Video mempunyai beberapa kompetensi yang
seluruhnya dijadikan judul mata diklat. Salah satu dari mata diklat itu yaitu Teori
Dasar Elektronika dengan Standar Kompetensi Menguasai Dasar-dasar
Elektronika. Mata diklat ini diberikan pada kelas X semester I. Salah satu solusi
yang dapat diterapkan untuk mendorong siswa berdiskusi, saling bantu
menyelesaikan tugas, menguasai dan pada akhirnya menerapkan keterampilan yang
diberikan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah cara
belajarnya dan menggunakan model pembelajaran dengan model cooperative
learning yang bertujuan merangsang keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu
model pembelajaran itu adalah penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD).
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar dasar-dasar
elektronika siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 35 Jakarta Barat ?
3. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah dan berbagai permasalahan yang telah
diidentifikasi di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini,
pembahasan masalah hanya mencakup:
“Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatakan hasil belajar
Dasar – Dasar Elektronika”?
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DASAR –DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO
VIDEO (TAV) SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT”.
5. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan
siswa untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD).
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah melalui
model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD).dapat
meningkatkan hasil belajar dasar-dasar elektronika bagi siswa kelas X TAV SMK
Negeri 35 Jakarta Barat.”
3. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Sekolah
1. Dalam hal ini adalah SMK Negeri 35 Jakarta Barat dengan hasil penelitian ini
diharapkan SMK Negeri 35 Jakarta Barat dapat lebih meningkatkan kegiatan
pembelajaran melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions
(STAD) agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan
pada pelajaran lain.
2. Berbagi informasi dengan sekolah lain dalam menerapkan pembelajaran.
3. Guru
1. Guru sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di
kelasnya.
2. Menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran Student
Teams Achievement Divisions (STAD).
3. Menjadi umpan balik untuk mengetaui kesulitan siswa yang dihadapi siswa.
4. Siswa
1. Menggembangkan kemamapuan berfikir, belajar berdiskusi, serta kerja sama
dalam kegiatan belajar dasar – dasar elektronika.
2. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
3. Meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran Dasar – Dasar
Elektronika.
4. Peneliti
1. Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi materi, dan
mengembangkan seleksi instrument.
2. Memperoleh pengalaman tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang berorientasi pada hasil
belajar siswa.
BAB II
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
1. Kerangka Teoritis
1. Hakikat Belajar
Hasil belajar menurut Rohani adalah kemajuan belajar peserta didik dalam penguasaan
materi pelajaran yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Winarno Surahmad (1997 : 88) sebagai berikut : hasil belajar adalah
hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang
diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku. Sedangkan menurut pendapat Suharsimi
Arikunto, hasil belajar adalah akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah itu
tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Belajar dalam penelitian
ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai
apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Dasar Dasar Eelektronika
Teknik Audio Video.
2. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
serangkaian kegiatan instruksional tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa
erat kaitannya dengan rumusan instruksional yang direncanakan oleh guru
sebelumnya. Hasil dan bukti belajar ialah adanya perubahan tingkah laku orang
yang belajar yang terjadi karena proses kematangan dan hasil belajar bersifat
relatif menetap, misalnya dati tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Menurut Mudjiono (2000), bahwa hasil dan bukti belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku orang yang belajar.
Menurut Howard Kingsley (Sudjana, 1989), ada tiga macam hasil belajar
yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap
dan cita-cita, yang masing-masing dapat golongan, dapat diisi dengan bahan yang
diterapkan dalam kurikulum sekolah. Benyamin Bloom berpendapat bahwa
tujuan pendidikan yang hendak kita capai terdiri dari tiga bidang, yaitu bidang
kognitif, bidang afektif, dan bidang psikomotorik.
Setiap kegiatan yang berlangsung pada akhirnya kita ingin mengetahui
hasilnya, demikian pula dengan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil kegiatan
pembelajaran, harus dilakukan pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah
suatu usaha untuk mengetahui sesuatu seperti apa adanya, sedangkan penilaian
adalah usaha yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan belajar dalam
penguasaan kompetensi (Haling, 2002). Dengan demikian pengukuran hasil
belajar adalah suatu usaha untuk mengetahui kondisi status kompetensi dengan
menggunakan alat ukur sesuai dengan apa yang diukur, sedangkan penilaian
adalah usaha untuk membandingkan hasil pengukuran dengan patokan yang
ditetapkan.
3. Hasil Belajar Dasar – Dasar Elektronika
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa hasil belajar adalah hasil
yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan instruksional
tertentu. Maka hasil belajar dasar – dasar elektronika adalah hasil belajar yang
dicapai oleh siswa yang erat kaitannya dengan rumusan instruksional yang
direncanakan oleh guru sebelumnya pada hal ini adalah penyesuaian pencapaian
indikator kriteria keberhasilan dalam hasil belajar atau Ketuntasan Kriteria
Minimal (KKM) yang telah di tetapkan oleh seorang guru sebelum mengajar pada
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam hal ini tentunya
seorang guru hendaknya menentukan terlebih dahulu Standar Kompetensi serta
Kompetensi Dasar apa saja yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelaran yang
semuanya telah tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
silabus dalam hal ini adalah mata pelajaran Dasar - Dasar Elektronika.
Dasar - Dasar Elektronika adalah salah satu mata pelajaran kejuruan teknik
audio video yang ada di SMK. Bahkan sebagian mata pelajaran ada yang sudah
menjadi mata diklat pada kejuruan teknik audio video. Hasil belajar yang dicapai
dapat di lihat melalui hasil belajar teori atau praktik pada saat kegiatan
pembelajaran dan tentunya mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan silabus yang digunakan pada saat Kegiatan Belajar dan Mengajar
(KBM).
4. Hakikat Model Pembelajaran
Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya, walaupun model
itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya. Atas dasar pengertian
tersebut, maka model mengajar dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang
mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran (Sagala, 2005:176).
Model pembelajaran adalah pola pembelajaran khusus yang direncanakan untuk
mencapai tujuan belajar tertentu ( Agustian, 2004:8). Model pembelajaran
sesungguhnya disusun untuk mengarahkan belajar, dimana guru membantu siswa
untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir dan
mengekspresikan dirinya (Joyce et al, 2009:7).
5. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling
bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam
pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam
kelompok belum menguasai bahan pelajaran
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri:
1. Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja
sama
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social
siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam
kelompok.
4. Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif :
Fase Indikator Aktivitas Guru
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi efisien
4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil
belajar siswa baik individu maupun kelompok.
1. Hakikat Model Pembelajaran STAD
STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 langkah tahapan
yaitu : persiapan, penyajian materi (precentation), tahap kerja kelompok (teams),
tahap tes individu, dan tahap perhargaan kelompok ( team
recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model
pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri – ciri sebagai berikut.
1. Siswa Bekerja Dalam Kelompok – Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang
berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi
siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan
tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat
menyenangkan.
2. Tahap Tes Individu
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan
tes secara individual atau quiz mengenai materi yang telah dipelajari dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended tasks dimana tes individu
dilakukan pada akhir setiap pertemuan. Tujuannya agar siswa dapat menunjukkan
pemahaman dan apa yang telah dipelajari sebelumnya. Skor yang diperoleh siswa
per individu ini didata dan diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan skor
kelompok.
3. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah
menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan
dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing – masing anggota
kelompok dibagi dengan dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian
penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut.
Penghargaan pada kelompok terdiri atas 3 tingkat, yaitu:
1. Super team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 25
2. Great team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 20
3. Good team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 15
4. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar (PBM) dipandang berkualitas jika berlangsung
efektif, bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang wajar. Proses belajar
mengajar dapat dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan tingkat penguasaan
yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar yang harus dikuasai dengan sasaran dan
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai pendidik bertanggung jawab
merencanakan dan mengelola kegiatan-kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
tuntutan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap mata pelajaran.
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisiensi, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu strategi yang harus dimiliki oleh guru adalah harus menguasai cara –
cara penyajian atau biasa disebut model pembelajaran.
Model pembelajaran adalah pola pembelajaran khusus yang direncanakan
untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dalam hal ini guru menngunakan
metode pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dengan tujuan agar siswa
dapat berfikir kritis, kreatif, dan mengembangkan kerja sama antar tim dalam
pembelajaran kooperatif
Berbagai macam-macam model pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) diharapkan siswa
dapat lebih berminat dalam belajar mata pelajaran Dasar – Dasar Elektronika dan
dapat memberikan solusi dalam memahami materi, serta memberikan keaktifan,
perhatian, belajar memecahkan masalah yang dapat berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar. Dengan
demikian diharapkan agar siswa dapat meningkatkan prestasinya.
5. Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang akan diajukan dalam proposal penelitian ini adalah Jika
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) diterapkan maka
ada peningkatan hasil belajar Dasar – Dasar Elektronika pada siswa kelas X
Teknik Audio Video (TAV) SMK NEGERI 35 Jakarta Barat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan di ajukan dalam proposal penelitian ini adalah SMK Negeri
35 Jakarta Barat.
2. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu
penelitian selama 3 bulan Februari s/d April.
1. Subyek penelitian
Subyek yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK
Negeri 35 Jakarta Barat dengan jumlah sampel siswa 40 orang.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), materi
pelajaran, Guru membentuk siswa ke dalam beberapa grup, membantu pekerjaan
siswa, latihan soal, pembahasan latian soal, ulangan harian. Bagian ini berisikan
perlakuan yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan yang tertulis pada
rencana tindakan. Di luar itu adalah pembelajaran-biasa yang telah anda lakukan
sehari-hari, tidak perlu dituliskan di sini. Harus dibedakan benar antara
pembelajaran biasa dengan PTK. Yang dituliskan dalam siklus hanyalah bagian
yang diteliti saja.
2. Tindakan ( Action )
Pada fase Tindakan ini kegiatan mencakup :
1. Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.
2. Siklus II ( sama dengan I )
3. Siklus III ( sama dengan I dan II )
4. Pengamatan
Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah sifat triangulasi dan saturasi data.
Hasil-hasil pekerjaan siswa yang otentik dapat disajikan di sini.
5. Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut
untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.Refleksi
berisikan penjelasan tentang keberhasilan atau kegagalan yang terjadi setelah
selang waktu tertentu. Refleksi diakhiri dengan perencanaan kembali untuk
siklus berikutnya.
1. Instrument penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam pengajuan proposal ini adalah:
1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Audio Video (TAV)
Dalam hal ini peneliti hanya mengambil sampel 40 siswa pada data hasil
belajar siswa pada mata pelajaran dasar – dasar elektronika.
2. Dokumen siswa
Dokumen siswa berupa catatan siswa untuk menunjang lembar observasi
berkurangnya kemalasan maupun kebosanan siswa. Dokumen siswa dilihat dan
dicatat peneliti pada setiap akhir pelajaran.
3. Catatan Lapangan
Catatan – catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama
proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan meliputi perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan dari hasil refleksi ini peneliti dapat
melakukan perbaikan – perbaikanterhadap rencana awal.
4. Wawancara dengan siswa
Wawancara dengan siswa dilaksanakan setiap akhir siklus dengan pemilihan siswa
yang diwawancarai secara acak sesuai dengan kebutuhan refleksi untuk perbaikan
pada tindakan siklus berikutnya. Pedoman wawancara dengan siswa
menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan belajar siswa selama proses
pembelajaran berikutnya.
1. Teknik analisis data
Data hasil belajar siswa berupa tes akan dianalisis dengan menggunakan
skor yang berdasarkan penilaian acuan patokan, dihitung berdasarkan skor
maksimal yang mungkin dicapai oleh siswa. Nilai yang diperoleh dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Pedoman pengkategorian hasil belajar siswa yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 1. Di samping itu juga dideskripsikan hasil pengamatan aktifitas
pembelajaran dan perilaku siswa yang diketahui dari hasil pengamatan dengan
menggunakan lembar observasi yang terjadi pada pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Tabel 1. Tingkat penguasaan dan kategori hasil belajar siswa
Tingkat Penguasaan Kategori
8,0-10 Sangat Tinggi
6,6-7,9 Tinggi
5,6-6,5 Sedang
40-5,5 Rendah
0-3,9 Sangat Rendah
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.
Ahmad Rohani. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bambang Prasetyo, Lina Mifhatul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. (2004). GBBP dan Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta : Depdiknas.
Dekdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
PengertianBelajardanHasilBelajar.Dalamhttp://duniabaca.com/pengertian-belajar-
hasil-belajar.html.diunduh pada 4 Desember 2011.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)Ibenk Hallen
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenHosyatul Aliyah
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasabiazka80
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaranKary Adi
 
Ptk seni budaya moeljadi pranata um
Ptk seni budaya moeljadi pranata umPtk seni budaya moeljadi pranata um
Ptk seni budaya moeljadi pranata umYohanes Pranata
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDNaita Novia Sari
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDAhmad Haqiqi
 
006 presentasi skripsi ali
006 presentasi skripsi ali006 presentasi skripsi ali
006 presentasi skripsi aliSame Khusni
 
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarRancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarM Fadli Suriadi
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil BelajarPengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil BelajarHaristian Sahroni Putra
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...Faizal Adli
 
STRATEGI MENYUSUN PTK
STRATEGI MENYUSUN PTKSTRATEGI MENYUSUN PTK
STRATEGI MENYUSUN PTKUjang Lukman
 
10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajar10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajarM Hivzil Goro
 
MEMULAI BEST PRACTICE
MEMULAI BEST PRACTICEMEMULAI BEST PRACTICE
MEMULAI BEST PRACTICEUjang Lukman
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 

La actualidad más candente (20)

asesmen SD
asesmen SDasesmen SD
asesmen SD
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
 
Pbkk3243 penilaian program bimbingan dan kaunseling
Pbkk3243  penilaian program bimbingan dan kaunselingPbkk3243  penilaian program bimbingan dan kaunseling
Pbkk3243 penilaian program bimbingan dan kaunseling
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran
 
Ptk seni budaya moeljadi pranata um
Ptk seni budaya moeljadi pranata umPtk seni budaya moeljadi pranata um
Ptk seni budaya moeljadi pranata um
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
 
006 presentasi skripsi ali
006 presentasi skripsi ali006 presentasi skripsi ali
006 presentasi skripsi ali
 
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarRancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
 
Penilaian
PenilaianPenilaian
Penilaian
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil BelajarPengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Model penilaian rev
Model penilaian revModel penilaian rev
Model penilaian rev
 
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...
 
STRATEGI MENYUSUN PTK
STRATEGI MENYUSUN PTKSTRATEGI MENYUSUN PTK
STRATEGI MENYUSUN PTK
 
10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajar10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajar
 
MEMULAI BEST PRACTICE
MEMULAI BEST PRACTICEMEMULAI BEST PRACTICE
MEMULAI BEST PRACTICE
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 

Similar a Proposal PTK

Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2muchamadningiskandar
 
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlitM Iskandar
 
Proposal tugas metlit
Proposal tugas metlitProposal tugas metlit
Proposal tugas metlitM Iskandar
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkQbarrizky
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkQbarrizky
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianHaryadi Vj
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiStr Balondero
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhStr Balondero
 

Similar a Proposal PTK (20)

Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
 
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
 
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
 
Proposal tugas metlit
Proposal tugas metlitProposal tugas metlit
Proposal tugas metlit
 
Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)
 
Copy
CopyCopy
Copy
 
Copy
CopyCopy
Copy
 
Proposal ptk metlit
Proposal ptk metlitProposal ptk metlit
Proposal ptk metlit
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Jurnal ka januardi
Jurnal ka januardiJurnal ka januardi
Jurnal ka januardi
 
Jurnal metlitadeng2011baru
Jurnal metlitadeng2011baruJurnal metlitadeng2011baru
Jurnal metlitadeng2011baru
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitian
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iii
 
Jurnal metlit adeng 2011 terbaru
Jurnal metlit adeng 2011 terbaruJurnal metlit adeng 2011 terbaru
Jurnal metlit adeng 2011 terbaru
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
 

Más de Suciananel Fitriani (20)

silabus-rpp
silabus-rppsilabus-rpp
silabus-rpp
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Bahan Ajar
Bahan AjarBahan Ajar
Bahan Ajar
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
97745784 asna-pascal
97745784 asna-pascal97745784 asna-pascal
97745784 asna-pascal
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Tugas 8 jurnal
Tugas 8 jurnalTugas 8 jurnal
Tugas 8 jurnal
 
Tugas 5 bahasa indonesia fikri ramadhan
Tugas 5 bahasa indonesia fikri ramadhanTugas 5 bahasa indonesia fikri ramadhan
Tugas 5 bahasa indonesia fikri ramadhan
 
Tugas 3 bahasa indonesia fikri ramadhan
Tugas 3 bahasa indonesia fikri ramadhanTugas 3 bahasa indonesia fikri ramadhan
Tugas 3 bahasa indonesia fikri ramadhan
 
Jurnal fikri ramadhan
Jurnal fikri ramadhanJurnal fikri ramadhan
Jurnal fikri ramadhan
 
Jurnal m.sutan sholahuddin
Jurnal m.sutan sholahuddinJurnal m.sutan sholahuddin
Jurnal m.sutan sholahuddin
 
Tugas 1 bahasa indonesia
Tugas 1 bahasa indonesiaTugas 1 bahasa indonesia
Tugas 1 bahasa indonesia
 
Tugas 8 jurnal
Tugas 8 jurnalTugas 8 jurnal
Tugas 8 jurnal
 
Tugas 7 aspek kebahasaan
Tugas 7 aspek kebahasaanTugas 7 aspek kebahasaan
Tugas 7 aspek kebahasaan
 
Tugas 6 perbaikan eyd
Tugas 6 perbaikan eydTugas 6 perbaikan eyd
Tugas 6 perbaikan eyd
 
Tugas 5 catatan kaki bahasa indonesia
Tugas 5 catatan kaki bahasa indonesiaTugas 5 catatan kaki bahasa indonesia
Tugas 5 catatan kaki bahasa indonesia
 
Tugas 3 daftar isi bahasa indonesia
Tugas 3 daftar isi bahasa indonesiaTugas 3 daftar isi bahasa indonesia
Tugas 3 daftar isi bahasa indonesia
 
Perizinan
PerizinanPerizinan
Perizinan
 

Proposal PTK

  • 1. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DASAR – DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X TAV SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT DI SUSUN OLEH : Hanna Sadeya ( 5215127138 ) S1. PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga proposal penelitian ini telah selesai meskipun jauh dari sempurna. Penulis berharap proposal penelitian ini, dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam bidang pendidikan. Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PEMBELAJARAN DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DASAR – DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X TAV SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT karena dengan penelitian ini sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai dalam pemberian tugas pekerjaan rumah. Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak menghadapi kesulitan baik dalam penyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat penulis atasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama : 1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril maupun materil. 2. Bapak Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd sebagai dosen pembimbing dalam penelitian. 3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
  • 3. Proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini. Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Jakarta, Juni 2014 Penulis
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Arti pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka perlu diselenggarakan pendidikan. Dalam pendidikan terdapat tiga jalur pendidikan yaitu, pendidikan informasi (informal) yang diselenggarakan di lingkungan keluarga, pendidikan formal yang diselenggarakan di lingkungan sekolah, serta pendidikan non formal yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat. Ketiga jalur pendidikan tersebut saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita nasional melalui pendidikan. Jalur pendidikan formal terbagi lagi menjadi tiga jenjang, yaitu pendidikan dasar, pendidikan pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan di Indonesia, terdapat pembagian satuan pendidikan yaitu pendidikan umum yang lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan kejuruan yang lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan
  • 5. (SMK). Sebagai lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan keahliannya. Dari uraian di atas nampak jelas tuntutan akan keberadaan pendidikan kejuruan adalah untuk membentuk dan mengembangkan keahlian dan keterampilan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu dan efisiensi kerja. SMK melaksanakan kurikulum seperti yang ditetapkan pemerintah. Dimana telah disusun program pendidikan dan pelatihan yang terbagi menjadi tiga yaitu : Normatif, Adaptif dan Produktif. Untuk kategori Normatif di dalamnya mencakup pelajaran Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Kelompok Adaptif adalah Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia dan Komputer. Sedangkan kelompok produktif khususnya jurusan elektronika (audio-video) yaitu gambar teknik, elektronika dasar, teknik audio, rangkaian listrik, komunikasi data, teknik televisi dan audio, teknik digital dan lain sebagainya. Ketiga kurikulum yang ditetapkan pemerintah tersebut saling melengkapi dan menunjang keterampilan siswa terlebih lagi dalam kelompok kategori Adaptif dan Produktif. Salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum tersebut adalah SMKN 35 di Jakarta Barat. SMK Negeri 35 Jakarta Barat merupakan salah satu bagian dari pendidikan formal yang memiliki 3 (tiga) program studi. Salah satu diantaranya yaitu Audio Video. Program studi Audio Video mempunyai beberapa kompetensi yang
  • 6. seluruhnya dijadikan judul mata diklat. Salah satu dari mata diklat itu yaitu Teori Dasar Elektronika dengan Standar Kompetensi Menguasai Dasar-dasar Elektronika. Mata diklat ini diberikan pada kelas X semester I. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mendorong siswa berdiskusi, saling bantu menyelesaikan tugas, menguasai dan pada akhirnya menerapkan keterampilan yang diberikan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah cara belajarnya dan menggunakan model pembelajaran dengan model cooperative learning yang bertujuan merangsang keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran itu adalah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar dasar-dasar elektronika siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 35 Jakarta Barat ? 3. Pembatasan Masalah Dari latar belakang masalah dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini, pembahasan masalah hanya mencakup:
  • 7. “Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatakan hasil belajar Dasar – Dasar Elektronika”? 4. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DASAR –DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO (TAV) SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT”. 5. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD).dapat
  • 8. meningkatkan hasil belajar dasar-dasar elektronika bagi siswa kelas X TAV SMK Negeri 35 Jakarta Barat.” 3. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Sekolah 1. Dalam hal ini adalah SMK Negeri 35 Jakarta Barat dengan hasil penelitian ini diharapkan SMK Negeri 35 Jakarta Barat dapat lebih meningkatkan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain. 2. Berbagi informasi dengan sekolah lain dalam menerapkan pembelajaran. 3. Guru 1. Guru sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya. 2. Menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). 3. Menjadi umpan balik untuk mengetaui kesulitan siswa yang dihadapi siswa.
  • 9. 4. Siswa 1. Menggembangkan kemamapuan berfikir, belajar berdiskusi, serta kerja sama dalam kegiatan belajar dasar – dasar elektronika. 2. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). 3. Meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran Dasar – Dasar Elektronika. 4. Peneliti 1. Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi materi, dan mengembangkan seleksi instrument. 2. Memperoleh pengalaman tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang berorientasi pada hasil belajar siswa. BAB II
  • 10. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. Kerangka Teoritis 1. Hakikat Belajar Hasil belajar menurut Rohani adalah kemajuan belajar peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Winarno Surahmad (1997 : 88) sebagai berikut : hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku. Sedangkan menurut pendapat Suharsimi Arikunto, hasil belajar adalah akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Dasar Dasar Eelektronika Teknik Audio Video. 2. Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan instruksional tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan instruksional yang direncanakan oleh guru sebelumnya. Hasil dan bukti belajar ialah adanya perubahan tingkah laku orang yang belajar yang terjadi karena proses kematangan dan hasil belajar bersifat
  • 11. relatif menetap, misalnya dati tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Mudjiono (2000), bahwa hasil dan bukti belajar adalah adanya perubahan tingkah laku orang yang belajar. Menurut Howard Kingsley (Sudjana, 1989), ada tiga macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita, yang masing-masing dapat golongan, dapat diisi dengan bahan yang diterapkan dalam kurikulum sekolah. Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai terdiri dari tiga bidang, yaitu bidang kognitif, bidang afektif, dan bidang psikomotorik. Setiap kegiatan yang berlangsung pada akhirnya kita ingin mengetahui hasilnya, demikian pula dengan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil kegiatan pembelajaran, harus dilakukan pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui sesuatu seperti apa adanya, sedangkan penilaian adalah usaha yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan belajar dalam penguasaan kompetensi (Haling, 2002). Dengan demikian pengukuran hasil belajar adalah suatu usaha untuk mengetahui kondisi status kompetensi dengan menggunakan alat ukur sesuai dengan apa yang diukur, sedangkan penilaian adalah usaha untuk membandingkan hasil pengukuran dengan patokan yang ditetapkan. 3. Hasil Belajar Dasar – Dasar Elektronika
  • 12. Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan instruksional tertentu. Maka hasil belajar dasar – dasar elektronika adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang erat kaitannya dengan rumusan instruksional yang direncanakan oleh guru sebelumnya pada hal ini adalah penyesuaian pencapaian indikator kriteria keberhasilan dalam hasil belajar atau Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang telah di tetapkan oleh seorang guru sebelum mengajar pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam hal ini tentunya seorang guru hendaknya menentukan terlebih dahulu Standar Kompetensi serta Kompetensi Dasar apa saja yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelaran yang semuanya telah tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus dalam hal ini adalah mata pelajaran Dasar - Dasar Elektronika. Dasar - Dasar Elektronika adalah salah satu mata pelajaran kejuruan teknik audio video yang ada di SMK. Bahkan sebagian mata pelajaran ada yang sudah menjadi mata diklat pada kejuruan teknik audio video. Hasil belajar yang dicapai dapat di lihat melalui hasil belajar teori atau praktik pada saat kegiatan pembelajaran dan tentunya mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang digunakan pada saat Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). 4. Hakikat Model Pembelajaran
  • 13. Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya. Atas dasar pengertian tersebut, maka model mengajar dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran (Sagala, 2005:176). Model pembelajaran adalah pola pembelajaran khusus yang direncanakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu ( Agustian, 2004:8). Model pembelajaran sesungguhnya disusun untuk mengarahkan belajar, dimana guru membantu siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir dan mengekspresikan dirinya (Joyce et al, 2009:7). 5. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran
  • 14. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1. Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah 3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut. 4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 1. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit. 2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok. 4. Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif :
  • 15. Fase Indikator Aktivitas Guru 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok. 1. Hakikat Model Pembelajaran STAD
  • 16. STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : persiapan, penyajian materi (precentation), tahap kerja kelompok (teams), tahap tes individu, dan tahap perhargaan kelompok ( team recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri – ciri sebagai berikut. 1. Siswa Bekerja Dalam Kelompok – Kelompok Kecil Siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan. 2. Tahap Tes Individu Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual atau quiz mengenai materi yang telah dipelajari dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended tasks dimana tes individu dilakukan pada akhir setiap pertemuan. Tujuannya agar siswa dapat menunjukkan pemahaman dan apa yang telah dipelajari sebelumnya. Skor yang diperoleh siswa
  • 17. per individu ini didata dan diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan skor kelompok. 3. Penghargaan Kelompok Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok dibagi dengan dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Penghargaan pada kelompok terdiri atas 3 tingkat, yaitu: 1. Super team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 25 2. Great team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 20 3. Good team diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata 15 4. Kerangka Berfikir Proses belajar mengajar (PBM) dipandang berkualitas jika berlangsung efektif, bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang wajar. Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar yang harus dikuasai dengan sasaran dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai pendidik bertanggung jawab merencanakan dan mengelola kegiatan-kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap mata pelajaran.
  • 18. Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisiensi, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu strategi yang harus dimiliki oleh guru adalah harus menguasai cara – cara penyajian atau biasa disebut model pembelajaran. Model pembelajaran adalah pola pembelajaran khusus yang direncanakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dalam hal ini guru menngunakan metode pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dengan tujuan agar siswa dapat berfikir kritis, kreatif, dan mengembangkan kerja sama antar tim dalam pembelajaran kooperatif Berbagai macam-macam model pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) diharapkan siswa dapat lebih berminat dalam belajar mata pelajaran Dasar – Dasar Elektronika dan dapat memberikan solusi dalam memahami materi, serta memberikan keaktifan, perhatian, belajar memecahkan masalah yang dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar. Dengan demikian diharapkan agar siswa dapat meningkatkan prestasinya. 5. Perumusan Hipotesis Hipotesis yang akan diajukan dalam proposal penelitian ini adalah Jika pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) diterapkan maka ada peningkatan hasil belajar Dasar – Dasar Elektronika pada siswa kelas X Teknik Audio Video (TAV) SMK NEGERI 35 Jakarta Barat.
  • 19. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
  • 20. Lokasi penelitian yang akan di ajukan dalam proposal penelitian ini adalah SMK Negeri 35 Jakarta Barat. 2. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Februari s/d April. 1. Subyek penelitian Subyek yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 35 Jakarta Barat dengan jumlah sampel siswa 40 orang. 2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain : 1. Perencanaan Meliputi penyampaian Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), materi pelajaran, Guru membentuk siswa ke dalam beberapa grup, membantu pekerjaan siswa, latihan soal, pembahasan latian soal, ulangan harian. Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan yang tertulis pada rencana tindakan. Di luar itu adalah pembelajaran-biasa yang telah anda lakukan sehari-hari, tidak perlu dituliskan di sini. Harus dibedakan benar antara
  • 21. pembelajaran biasa dengan PTK. Yang dituliskan dalam siklus hanyalah bagian yang diteliti saja. 2. Tindakan ( Action ) Pada fase Tindakan ini kegiatan mencakup : 1. Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup. 2. Siklus II ( sama dengan I ) 3. Siklus III ( sama dengan I dan II ) 4. Pengamatan Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah sifat triangulasi dan saturasi data. Hasil-hasil pekerjaan siswa yang otentik dapat disajikan di sini. 5. Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.Refleksi berisikan penjelasan tentang keberhasilan atau kegagalan yang terjadi setelah selang waktu tertentu. Refleksi diakhiri dengan perencanaan kembali untuk siklus berikutnya. 1. Instrument penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam pengajuan proposal ini adalah: 1. Data Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Audio Video (TAV)
  • 22. Dalam hal ini peneliti hanya mengambil sampel 40 siswa pada data hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar – dasar elektronika. 2. Dokumen siswa Dokumen siswa berupa catatan siswa untuk menunjang lembar observasi berkurangnya kemalasan maupun kebosanan siswa. Dokumen siswa dilihat dan dicatat peneliti pada setiap akhir pelajaran. 3. Catatan Lapangan Catatan – catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan dari hasil refleksi ini peneliti dapat melakukan perbaikan – perbaikanterhadap rencana awal. 4. Wawancara dengan siswa Wawancara dengan siswa dilaksanakan setiap akhir siklus dengan pemilihan siswa yang diwawancarai secara acak sesuai dengan kebutuhan refleksi untuk perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Pedoman wawancara dengan siswa menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan belajar siswa selama proses pembelajaran berikutnya. 1. Teknik analisis data
  • 23. Data hasil belajar siswa berupa tes akan dianalisis dengan menggunakan skor yang berdasarkan penilaian acuan patokan, dihitung berdasarkan skor maksimal yang mungkin dicapai oleh siswa. Nilai yang diperoleh dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Pedoman pengkategorian hasil belajar siswa yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Di samping itu juga dideskripsikan hasil pengamatan aktifitas pembelajaran dan perilaku siswa yang diketahui dari hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang terjadi pada pelaksanaan proses belajar mengajar. Tabel 1. Tingkat penguasaan dan kategori hasil belajar siswa Tingkat Penguasaan Kategori 8,0-10 Sangat Tinggi 6,6-7,9 Tinggi 5,6-6,5 Sedang 40-5,5 Rendah 0-3,9 Sangat Rendah DAFTAR PUSTAKA Ali Imron. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. Ahmad Rohani. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Bambang Prasetyo, Lina Mifhatul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
  • 24. Depdiknas. (2004). GBBP dan Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta : Depdiknas. Dekdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. PengertianBelajardanHasilBelajar.Dalamhttp://duniabaca.com/pengertian-belajar- hasil-belajar.html.diunduh pada 4 Desember 2011.