SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

          Dalam kehidupan sehari-hari,kita tentunya pernah mendengar yang disebut
  dengan komunitas.Komunitas(masyarakat tumbuhan ) adalah kumpulan populasi
  tumbuhan yang menempati suatu habitat dengan kepentingan ekologis yang
  berlainan.Jika suatu komunitas itu hidup di dalam suatu tempat dalam ekosistem maka
  disebut dengan vegetasi . Nah ,vegetasi inilah yang akan dipelajari pada praktikum
  biologi kali ini.Mengetahui cara analisis vegetasi dengan menggunakan beberapa
  macam metode.Namun pada praktikum ini kami menggunakan metode petak
  contoh(plot),yang diantaranya metode kuadrat .Kajian vegetasi berusaha untuk
  mengungkapkan sifat dari setiap populasi, sehingga dapat menggambarkan keadaan
  vegetasi berdasarkan karakteristik populasi-populasinya.




B. Tujuan


     1. Mengetahui vegetasi penyusun komunitas yang diamati
     2. Menghitung kerapatan, kerimbunan, frekuensi dan nilai penting untuk analisis
         vegetasi.
     3. Terampil dalam menggunakan metode kuadrat.




C. Rumusan Masalah
     1. Apakah fungsi dari analisis vegetasi?
     2. Bagaimana cara menghitung kerapatan,kerimbunan,dan nilai penting untuk
         analisis vegetasi?
     3. Mengapa analisis vegetasi dilakukan?
BAB II

                                     DASAR TEORI



             Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk
keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari
tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput,
dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh
ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan
pada suatu tempat.

               Dalam menganalisis vegetasi, ada beberapa macam metode yang dapat
digunakan. Ada yang menggunakan petak contoh (plot) dan ada yang tak menggunakan petak
contoh (plot less). Metode yang menggunakan petak contoh (plot) di antaranya adalah
metode kuadrat, sedangkan yang tidak menggunakan petak contoh adalah titik menyinggung
(point intercpt), Point Centered Quarter Methods, dll. Pemilihan metode ini tergantung pada
tipe vegetasi, tujuan, ketersediaan dana, waktu, tenaga, dan kendala-kendala lainnya. Analisa
vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi
atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.Maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan
sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat
tersebut.

               Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak
contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.Prinsip
penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam
contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat
dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa
vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh
yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva
Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas
minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal
petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika
menggunakan metode jalur.

              Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil,
kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali
didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan
penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar
jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10%
(Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa
menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah
konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan
pengerjaannya dilapangan.
Cara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling) dan
cara sistematik (systematic sampling), random samping hanya mungkin digunakan jika
vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (artinya, kita bebas
menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak
contoh relatif kecil). Sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik
sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat
representative. Bahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakan purposive sampling.
BAB III

                        METODE PERCOBAAN

A. Rancangan Percobaan




B. Alat dan Bahan
  1. Sebuah tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai obyek praktikum
  2. Tali rafia atau benang
  3. Meteran gulung
  4. Kantong plastik
  5. Alat tulis menulis
  6. Termometer tanah
  7. Soil tester (pengukur pH dan kelembaban)
  8. Buku-buku identifikaso tumbuhan


C. Cara Kerja
  1. Tentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi obyek untuk dianalisis
     (vegetas rumput)
  2. Ukurlah kondisi lingkungan areal tersebut, yaitu suhu tanah, pH tanah, dan
     kelembaban tanah
  3. Sebarkan 5 kuadrat ukuran 50cm2 secara acak
  4. Di setiap kuadrat, lakukanlah analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel
     kerapatn, kerimbunan, dan frekuensi
BAB IV
                        HASIL PENGAMATAN

A. Data


      Kerapatan
      1. Identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang terdapat pada kuadrat tersebut
         dengan menggunakan buku-bu8ku determinasi tumbuhan
      2. Hitunglah jumlah individu dari jenis-jenis tumbuhan yang ada
      3. Masukkan data dalam tabel


No.         Jenis                          Plot ke-                     Rata-
         Tumbuhan          1         2        3        4        5       Rata

1.            A           18         12       5       13        5        53

2.            B            1         3        1        3        3        11

3.            C           10         14       -        -        -        24

4.            D            2         1        5        7        -        15

5.            E            -         25      18        -        -        43

6.            F            -         4        -        -        -        4

7.            G            -         5        -        6        6        17

8.            H            -         2        -        -        -        2

9.            I            -         -        1        -        -        1

10.           J            -         -        -        -       12        12

11.           K            -         -        -        -        1        1
Kerimbunan
1. Tentukan luas area yang dikuasinoleh setiap jenis tanaman di nsetiap kuadrat
   tadi, hitunglah berdasarkan prosentase penutupan oleh tumbuhan ke tanah
   terhadap luas kuadrat
2. Masukkan data dalam tabel


   No.       Jenis               Kerimbunan di Plot ke- (%)             Rata-
          Tumbuhan          1        2         3        4        5       Rata

    1.         A           55        -        53       43        -       151

    2.         B            5        5         -        7        -        17

    3.         C           25        25        -        -        -        50

    4.         D           15        6        23       22        -        66

    5.         E            -        51       52        -        -       103

    6.         F            -        4         -        -        -        4

    7.         G            -        6         -       22       21        49

    8.         H            -        3         -        -        -        3

    9.         I            -        -         -        -        -        0

   10.         J            -        -         1        -       49        50

   11.         K            -        -         -        -        7        7
Frekuensi
1. Dari kuadrat yang ada, tandai plot-plot yang mengandung jenis-jenis tumbuhan di
    area pengamatan tersebut
2. Masukkan data dalam tabel


        No.       Jenis                         Plot ke-
               Tumbuhan          1        2        3         4        5

        1.          A            √        -        √         √        √
        2.          B            √        √         -        √        √
        3.          C            √        √         -        -        -
        4.          D            √        √        √         √        -
        5.          E            -        √        √         -        -
        6.          F            -        √         -        -        -
        7.          G            -        √         -        √        √
        8.          H            -        √         -        -        -
        9.          I            -        -        √         -        -
        10.         J            -        -         -        -        √
        11.         K            -        -         -        -        √



             Kemudian lanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari
setiap jenis /spesies tumbuhan dan susun dalam tabel jenis tumbuhan berdasarkan
harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.Denga rumus :
Indeks Nilai penting=kerapatan rel.+frekuensi rel.+kerimbunan rel.


             Buatlah nama bentuk vegetasi ini berdasarkan spesies dengan harga nilai
penting terbesar
B. Analisis


   Kerapatan

      No.       Jenis              Plot ke-             Rata-
              Tumbuhan   1    2       3       4    5    Rata

      1.         A       18   12      5       13   5     53

      2.         B       1    3       1       3    3     11

      3.         C       10   14      -       -    -     24

      4.         D       2    1       5       7    -     15

      5.         E       -    25     18       -    -     43

      6.         F       -    4       -       -    -     4

      7.         G       -    5       -       6    6     17

      8.         H       -    2       -       -    -     2

      9.          I      -    -       1       -    -     1

      10.         J      -    -       -       -    12    12

      11.        K       -    -       -       -    1     1

               Jumlah    31   66     30       29   27



   Plot 1-4
   pH=7
   Kelembaban=60%
   Plot 5
   pH=7
   Kelembaban=65%
   T=220C
Perhitungan Kerapatan Relatif
   No.       Jenis                      Plot ke-(%)
          Tumbuhan          1     2         3          4      5

    1.         A           58    18,2      16,67      44,8   18,5

    2.         B           3,2   4,5        3,3       10,3   11,1

    3.         C          32,2   21,2        -         -      -

    4.         D           6,5   1,5       16,67      24,1    -

    5.         E            -    37,9       60         -      -

    6.         F            -     6          -         -      -

    7.         G            -    7,6         -        20,7   22,2

    8.         H            -     3          -         -      -

    9.         I            -     -         3,3        -      -

   10.         J            -     -          -         -     44,4

   11.         K            -     -          -         -     3,7
Kerimbunan


  No.     Jenis          Kerimbunan di Plot ke- (%)         Rata-
        Tumbuhan    1        2       3       4         5    Rata

   1.        A     55        -      53       43        -    151

   2.        B      5        5       -       7         -     17

   3.        C     25       25       -       -         -     50

   4.        D     15        6      23       22        -     66

   5.        E      -       51      52       -         -    103

   6.        F      -        4       -       -         -     4

   7.        G      -        6       -       22       21     49

   8.        H      -        3       -       -         -     3

   9.        I      -        -       -       -         -     0

  10.        J      -        -       1       -        49     50

  11.        K      -        -       -       -         7     7

         Jumlah    100     100      129      72       149
Perhitungan Kerimbunan Relatif


   No.       Jenis               Kerimbunan di Plot ke- (%)
          Tumbuhan         1         2       3       4         5

    1.        A           55         -      41,1    59,7       -

    2.        B            5         5       -       9,7       -

    3.        C           25        25       -        -        -

    4.        D           15         6      17,8    30,6       -

    5.         E           -        51      40,3      -        -

    6.         F           -         4       -        -        -

    7.        G            -         6       -      30,6      14,1

    8.        H            -         3       -        -        -

    9.         I           -         -       -        -        -

   10.         J           -         -      0,7       -       32,9

   11.        K            -         -       -        -       4,7
Frekuensi


  No.       Jenis           Plot ke-
        Tumbuhan    1   2      3       4   5

   1.        A      √          √       √   √
   2.        B      √   √              √   √
   3.        C      √   √
   4.        D      √   √      √       √
   5.        E      -   √      √
   6.        F      -   √
   7.        G      -   √              √   √
   8.        H      -   √
   9.         I     -   -      √
  10.         J     -   -      -       -   √
  11.        K      -   -      -       -   √
Indeks Nilai Penting

   No.        Jenis                     Plot ke-(%)
          Tumbuhan       1        2         3          4       5

    1.         A        113      16,2      57,77      104,5   18,5
    2.         B         8,2     9,5        3,3        20     11,1
    3.         C        57,2     46,5        -          -      -
    4.         D        21,5     7,5       34,77      54,7     -
    5.         E          -      88,9     100,13        -      -
    6.         F          -      10          -          -      -
    7.         G          -      13,6        -        51,3    36,3
    8.         H          -       9          -          -      -
    9.          I         -       -         3,3         -      -
   10.          J         -       -         0,7         -     77,3
   11.         K          -       -          -          -     8,4



              Berdasarkan hasil pengamatan diketahui Harga nilai penting
terbesar ada pada tumbuhan A .
BAB V
                               KESIMPULAN

.
               Analisis vegetasiadalah suatu cara mempelajari susunan atau
komposisi vegetasi secara bentuk(struktur) vegetasi dari masyarakat
tumbuhan.Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,stratifikasi dan
penutupan tajuk.Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data
jenis,diameter,dan tinggi untukmenentukan nilai penting dari penyusun
komunitas .Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif
tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan .
               Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode
untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam
mendiskripsikan suatu vegetasi sesuai tujuannya.Dalam hal inisuatu
metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam
bidang pengetahuan lainnya,tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai
kendala yang ada.



                        DAFTAR PUSTAKA
www.asterpix.com/tagcloudclick/?id.com
Profil Kelompok :
Ria Septitis Mentari




Yuvita Nur Fidiyanti
Maharani Sofiana Puspa




Abdur Rahman
PRAKTIKUM BIOLOGI
“ PENENTUAN KEPADATAN POPULASI TUMBUHAN ”
               (ANALISIS VEGETASI)




                        Fisika Reguler


                       Nama Kelompok :




          Ria Septitis Mentari           (113224208)
          Yuvita Nur Fidiyanti           (113224007)
          Maharani Sofiana Puspa         (113224211)
          Abdur Rahman                   (113224030)




                    JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
         UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
                             2011
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Muhammad Luthfan
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGLAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGMuhibbudin Kamal
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan bufferAndrew Hutabarat
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 

What's hot (20)

Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGLAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
RANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAPRANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAP
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 

Viewers also liked

Jujubas1
Jujubas1Jujubas1
Jujubas1rose
 
Monetizing the Web
Monetizing the WebMonetizing the Web
Monetizing the Webadcieo
 
Digital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopDigital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopMichaellindhout
 
Definiciones
DefinicionesDefiniciones
Definicionesmartacarp
 
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8Donna Snow
 

Viewers also liked (7)

Jujubas1
Jujubas1Jujubas1
Jujubas1
 
Macroambiente
MacroambienteMacroambiente
Macroambiente
 
Monetizing the Web
Monetizing the WebMonetizing the Web
Monetizing the Web
 
Digital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopDigital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshop
 
Queriaverte
QueriaverteQueriaverte
Queriaverte
 
Definiciones
DefinicionesDefiniciones
Definiciones
 
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
 

More from Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaKira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahKira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulKira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumKira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 

More from Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 

Recently uploaded

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Biologi vegetasi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari,kita tentunya pernah mendengar yang disebut dengan komunitas.Komunitas(masyarakat tumbuhan ) adalah kumpulan populasi tumbuhan yang menempati suatu habitat dengan kepentingan ekologis yang berlainan.Jika suatu komunitas itu hidup di dalam suatu tempat dalam ekosistem maka disebut dengan vegetasi . Nah ,vegetasi inilah yang akan dipelajari pada praktikum biologi kali ini.Mengetahui cara analisis vegetasi dengan menggunakan beberapa macam metode.Namun pada praktikum ini kami menggunakan metode petak contoh(plot),yang diantaranya metode kuadrat .Kajian vegetasi berusaha untuk mengungkapkan sifat dari setiap populasi, sehingga dapat menggambarkan keadaan vegetasi berdasarkan karakteristik populasi-populasinya. B. Tujuan 1. Mengetahui vegetasi penyusun komunitas yang diamati 2. Menghitung kerapatan, kerimbunan, frekuensi dan nilai penting untuk analisis vegetasi. 3. Terampil dalam menggunakan metode kuadrat. C. Rumusan Masalah 1. Apakah fungsi dari analisis vegetasi? 2. Bagaimana cara menghitung kerapatan,kerimbunan,dan nilai penting untuk analisis vegetasi? 3. Mengapa analisis vegetasi dilakukan?
  • 2. BAB II DASAR TEORI Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat. Dalam menganalisis vegetasi, ada beberapa macam metode yang dapat digunakan. Ada yang menggunakan petak contoh (plot) dan ada yang tak menggunakan petak contoh (plot less). Metode yang menggunakan petak contoh (plot) di antaranya adalah metode kuadrat, sedangkan yang tidak menggunakan petak contoh adalah titik menyinggung (point intercpt), Point Centered Quarter Methods, dll. Pemilihan metode ini tergantung pada tipe vegetasi, tujuan, ketersediaan dana, waktu, tenaga, dan kendala-kendala lainnya. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.Maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
  • 3. Cara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling) dan cara sistematik (systematic sampling), random samping hanya mungkin digunakan jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (artinya, kita bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil). Sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat representative. Bahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakan purposive sampling.
  • 4. BAB III METODE PERCOBAAN A. Rancangan Percobaan B. Alat dan Bahan 1. Sebuah tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai obyek praktikum 2. Tali rafia atau benang 3. Meteran gulung 4. Kantong plastik 5. Alat tulis menulis 6. Termometer tanah 7. Soil tester (pengukur pH dan kelembaban) 8. Buku-buku identifikaso tumbuhan C. Cara Kerja 1. Tentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi obyek untuk dianalisis (vegetas rumput) 2. Ukurlah kondisi lingkungan areal tersebut, yaitu suhu tanah, pH tanah, dan kelembaban tanah 3. Sebarkan 5 kuadrat ukuran 50cm2 secara acak 4. Di setiap kuadrat, lakukanlah analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatn, kerimbunan, dan frekuensi
  • 5. BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Data Kerapatan 1. Identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang terdapat pada kuadrat tersebut dengan menggunakan buku-bu8ku determinasi tumbuhan 2. Hitunglah jumlah individu dari jenis-jenis tumbuhan yang ada 3. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Plot ke- Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 18 12 5 13 5 53 2. B 1 3 1 3 3 11 3. C 10 14 - - - 24 4. D 2 1 5 7 - 15 5. E - 25 18 - - 43 6. F - 4 - - - 4 7. G - 5 - 6 6 17 8. H - 2 - - - 2 9. I - - 1 - - 1 10. J - - - - 12 12 11. K - - - - 1 1
  • 6. Kerimbunan 1. Tentukan luas area yang dikuasinoleh setiap jenis tanaman di nsetiap kuadrat tadi, hitunglah berdasarkan prosentase penutupan oleh tumbuhan ke tanah terhadap luas kuadrat 2. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 55 - 53 43 - 151 2. B 5 5 - 7 - 17 3. C 25 25 - - - 50 4. D 15 6 23 22 - 66 5. E - 51 52 - - 103 6. F - 4 - - - 4 7. G - 6 - 22 21 49 8. H - 3 - - - 3 9. I - - - - - 0 10. J - - 1 - 49 50 11. K - - - - 7 7
  • 7. Frekuensi 1. Dari kuadrat yang ada, tandai plot-plot yang mengandung jenis-jenis tumbuhan di area pengamatan tersebut 2. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Plot ke- Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A √ - √ √ √ 2. B √ √ - √ √ 3. C √ √ - - - 4. D √ √ √ √ - 5. E - √ √ - - 6. F - √ - - - 7. G - √ - √ √ 8. H - √ - - - 9. I - - √ - - 10. J - - - - √ 11. K - - - - √ Kemudian lanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis /spesies tumbuhan dan susun dalam tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.Denga rumus : Indeks Nilai penting=kerapatan rel.+frekuensi rel.+kerimbunan rel. Buatlah nama bentuk vegetasi ini berdasarkan spesies dengan harga nilai penting terbesar
  • 8. B. Analisis Kerapatan No. Jenis Plot ke- Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 18 12 5 13 5 53 2. B 1 3 1 3 3 11 3. C 10 14 - - - 24 4. D 2 1 5 7 - 15 5. E - 25 18 - - 43 6. F - 4 - - - 4 7. G - 5 - 6 6 17 8. H - 2 - - - 2 9. I - - 1 - - 1 10. J - - - - 12 12 11. K - - - - 1 1 Jumlah 31 66 30 29 27 Plot 1-4 pH=7 Kelembaban=60% Plot 5 pH=7 Kelembaban=65% T=220C
  • 9. Perhitungan Kerapatan Relatif No. Jenis Plot ke-(%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 58 18,2 16,67 44,8 18,5 2. B 3,2 4,5 3,3 10,3 11,1 3. C 32,2 21,2 - - - 4. D 6,5 1,5 16,67 24,1 - 5. E - 37,9 60 - - 6. F - 6 - - - 7. G - 7,6 - 20,7 22,2 8. H - 3 - - - 9. I - - 3,3 - - 10. J - - - - 44,4 11. K - - - - 3,7
  • 10. Kerimbunan No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 55 - 53 43 - 151 2. B 5 5 - 7 - 17 3. C 25 25 - - - 50 4. D 15 6 23 22 - 66 5. E - 51 52 - - 103 6. F - 4 - - - 4 7. G - 6 - 22 21 49 8. H - 3 - - - 3 9. I - - - - - 0 10. J - - 1 - 49 50 11. K - - - - 7 7 Jumlah 100 100 129 72 149
  • 11. Perhitungan Kerimbunan Relatif No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 55 - 41,1 59,7 - 2. B 5 5 - 9,7 - 3. C 25 25 - - - 4. D 15 6 17,8 30,6 - 5. E - 51 40,3 - - 6. F - 4 - - - 7. G - 6 - 30,6 14,1 8. H - 3 - - - 9. I - - - - - 10. J - - 0,7 - 32,9 11. K - - - - 4,7
  • 12. Frekuensi No. Jenis Plot ke- Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A √ √ √ √ 2. B √ √ √ √ 3. C √ √ 4. D √ √ √ √ 5. E - √ √ 6. F - √ 7. G - √ √ √ 8. H - √ 9. I - - √ 10. J - - - - √ 11. K - - - - √
  • 13. Indeks Nilai Penting No. Jenis Plot ke-(%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 113 16,2 57,77 104,5 18,5 2. B 8,2 9,5 3,3 20 11,1 3. C 57,2 46,5 - - - 4. D 21,5 7,5 34,77 54,7 - 5. E - 88,9 100,13 - - 6. F - 10 - - - 7. G - 13,6 - 51,3 36,3 8. H - 9 - - - 9. I - - 3,3 - - 10. J - - 0,7 - 77,3 11. K - - - - 8,4 Berdasarkan hasil pengamatan diketahui Harga nilai penting terbesar ada pada tumbuhan A .
  • 14. BAB V KESIMPULAN . Analisis vegetasiadalah suatu cara mempelajari susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk(struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuhan.Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,stratifikasi dan penutupan tajuk.Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,diameter,dan tinggi untukmenentukan nilai penting dari penyusun komunitas .Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan . Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendiskripsikan suatu vegetasi sesuai tujuannya.Dalam hal inisuatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang pengetahuan lainnya,tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada. DAFTAR PUSTAKA www.asterpix.com/tagcloudclick/?id.com
  • 15. Profil Kelompok : Ria Septitis Mentari Yuvita Nur Fidiyanti
  • 17. PRAKTIKUM BIOLOGI “ PENENTUAN KEPADATAN POPULASI TUMBUHAN ” (ANALISIS VEGETASI) Fisika Reguler Nama Kelompok : Ria Septitis Mentari (113224208) Yuvita Nur Fidiyanti (113224007) Maharani Sofiana Puspa (113224211) Abdur Rahman (113224030) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011