1. LAPORAN PRAKTIKUM KESETIMBANGAN KIMIA
I. Judul Percobaan : Kesetimbangan Kimia
II. Hari/tanggal percobaan : 20 Oktober 2011
III. Selesai Percobaan : 20 Oktober 2011
IV. Tujuan Percobaan : Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam larutan
V. Tinjauan Pustaka
Suatu reaksi kimia dapat berlangsung secara sempurna jika terjadi suatu
kesetimbangan dari reaksi tersebut. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi ke kanan sama
dengan kecepatan reaksi kekiri. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh perubahan
konsentrasi, tekanan, volum dan temperatur. Kecepatan reaksi kimia pada suhu konstan
sebanding dengan hasil kali konsentrasi zat yang bereaksi. Reaksi kimia bergerak menuju
kesetimbangan yang dinamis, di mana terdapat reaktan dan produk, tetapi keduanya tidak
lagi mempunyai kecenderungan untuk berubah.
Kadang-kadang konsentrasi produk jauh lebih besar daripada konsentrasi reaktan
yang belum bereaksi di dalam campuran kesetimbangan, sehingga reaksi dikatakan reaksi
yang “sempurna”. Dalam suatu kesetimbangan suatu larutan, maka apabila jumlah
koefisien di sebelah kiri sama dengan jumlah koefisien di sebelah kanan, faktor tekanan
dan volume tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan jika suhu dinaikkan
maka kesetimbangan bergeser ke arah yang endotermis dan jika diturunkan maka
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang eksotermis (dalil Van’t Hoff).
2. VI. CARA KERJA :
1) Kesetimbangan Besi (III) Tiosinat (Rodanida)
5mL KSCN 0,002M
Masukan kedalam gelas kimia
Tambahkan dua tetes FE(NO3)3
Kocok sampai rata
Didistribusikan secara merata kedalam 4
tabung reaksi
Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV
disimpan sebagai tambahkan 3 tetes KSCN Tambahkan 3 tetes tambahkan satu
pembanding 1M tetes FE(NO3)3 butir kecil
NaH2PO4
Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV
Amati dan catat semua perubahan yang terjadi
2) Kesetimbangan Natrium Dikromat
1mL K2Cr2O7 0,1M 1mL K2Cr207 0,1M
Masukan kedalam tabung Masukan kedalam tabung
reaksi reaksi
Disimpan sebagai pembanding tambahkan NaOH 0,5M
terjadi perubahan
hitung jumlah tetesan NaOH
yang ditambahkan
Tabung II
Tambahkan HCl 0,5M yang
jumlah tetesannya sama
dengan jumlah tetesan NaOH
Tabung I . . . . .( a ) Tabung II
Catat semua hasil pengamatan dan tuliskan reaksi yang terjadi
3. 3) 1mL MgCl2 0,2M
Tambahkan 1mL NH4OH 0,5M
Catat perubahan yang terjadi
Tabung I
1mL MgCl2
Tambahkan 1mL NH4OH
Tambahkan 1mL NH4Cl
Catat apa yang terjadi dan bandingkan hasilnya dengan percobaan
pada langkah ( a )
Tabung II
4) 1mL NaNO3
Tambahkan 5 tetes H2SO4
Tambahkan 5 tetes FeSO4
Teteskan larutan 1mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung
Amati apa yang terjadi
Tabung I
5) 2mL Pb(NO3)2 0,5M
Masukan kedalam tabung reaksi
Tambahkan beberapa tetes H2SO4 1M dan beberapa tetes alcohol
sampai terbentuk endapan
Tabung I
Panaskan endapan yang terbentuk sampai larut kembali
Biarkan larutan sampai dingin
Amati apakah endapan yang trlrut akan terbentuk kembali?
Tabung I
4. VII. Hasil Pengamatan
No.
Hasil Pengamatan
Percobaan
Tabung I : Cairan berwarna merah kecokelatan
Tabung II : Cairan berwarna merah kecokelatan (+)
1)
Tabung III: Cairan berwarna merah kecokelatan (++)
Tabung IV: Cairan tak berwarna
Tabung I dan II : cairan berwarna orange
Tabung I : disimpan sebagai pembanding
Tabung II : ditambah 8 tetes NaOH 0,5M cairan berubah
2)
warna menjadi kuning
Tabung II : ditambah 8 tetes HCl 0,5M cairan berubah warna
kembali seperti semula (orange)
Tabung I : MgCl 0,2M berwarna bening setelah ditambahkan 0,5M
NH4OH cairan berubah menjadi keruh
3) Tabung II : MgCl 0,2M berwarna bening setelah ditambahkan 0,5M
NH4OH cairan berubah menjadi keruh. Setelah ditambahkan NH4Cl
larutan kembali seperti semula(tidak berwarna)
Tabung I : NaNO3 tak berwarna, ketika ditambah H2SO4 warnanya
4) menjadi kuning muda, kemudian ditambah FeSO4 warnanya kuning
muda, dan saat ditetesi H2SO4 warnanya tetap kuning muda.
Tabung I : setelah ditambahkan 3 tetes H2SO4 kedalam 2mL
Pb(NO3)3 0,5M dan 3 tetes alkohol cairan tersebut membentuk
5) sebuah endapan .pada saat dipanaskan endapan tersebut larut
kembali, dan setelah larutan tersebut dingin terbentuk lagi sebuah
endapan.
5. VIII. Analisis Data
Percobaan 1: 5mL KSCN + Fe(NO3)3
Tabung I : 5mL KSCN + Fe(NO3)3 berwarna merah kecokelatan
Tabung II : dari tabung 1 tadi ditambahkan 3 tetes KSCN 1M,menghasilkan
warna merah kecokelatan (+)
Tabung III : dari tabung 1 ditambahkan dengan 3 tetes Fe(NO3)3 menghasilkan
warna merah kecokelatan (++)
Tabung IV : dari tabung 1 ditambahkan satu butir kecil NaH2PO4 menghasilkan
cairan tak berwarna
Percobaan 2 : 1mL K2Cr2O7
Tabung I : 1mL K2Cr2O7 berwarna orange dan disimpan sebagai pembanding
Tabung II :1mL K2Cr2O7 ditambahkan 8 tetes NaOH 0,5M menghasilkan larutan
berwarna kuning. Kemudian ditambahkan 8 tetes HCl 0,5M, larutan
berubah warna menjadi seperti semula (orange)
Percobaan 3 : 1mL MgCl2 0,2M
Tabung I : 1mL MgCl2 0,2M tidak berwarna setelah ditambahkan 0,5 M NH4OH
larutan berubah menjadi keruh
Tabung II : 1mL MgCl2 0,2M tidak berwarna setelah ditambahkan NH4OH
larutan berubah menjadi keruh setelah ditambahkan 1mL NH4Cl
larutan kembali seperti semula (tidak berwarna)
Percobaan 4 : 1mL NaNO3
Tabung I : 1mL NaNO3 tidak berwana, setelah ditambahkan 5 tetes H2SO4
larutan menjadi kuning muda. Kemudian ditambah 5 tetes FeSO4
warnanya kuning muda. Saat di tetesi H2SO4 warnanya tetap
kuning muda.
Percobaan 5 : 2mL Pb (NO3)2 0,5 M
Tabung I : 2mL Pb (NO3)2 0,5 M setelah ditambah 3 tetes H2SO4 dan 3 tetes
alkohol larutan tersebut terbentuk endapan. Pada saat dipanaskan
endapan tersebut larut. Dan setelah didinginkan terbentuk kembali
endapan.
6. IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan
kimia mempelajari :
Perubahan konsentrasi salah satu zat
Jika konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut.
Jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke
arah zat tersebut.
Perubahan volume atau tekanan
Jika tekanan diperbesar (atau volume diperkecil), kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi yang lebih kecil.
Jika tekanan diperkecil (atau volume diperbesar), kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi yang lebih besar.
Perubahan suhu
Jika suhu dinaikan, maka kesetimbangan reaksi bergeser ke arah reaksi
endoterm.
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi bergeser ke arah reaksi
eksoterm.
7. X. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Dengan anggapan sistem kesetimbangan untuk reaksi :
H2 + I2 2HI
Jika 3 gram I2 dan 0,5 gram H2 dipanaskan pada 4500C sampai kesetimbangan
tercapai, tentukan berat I2 jika berat mula-mula 8,95 gram. Hitunglah konsentrasi
HI dan H2 dalam campuran itu. Jika volume sistem 1liter !
2. Sistem kesetimbangan akan bergeser kearah mana bila :
a) Volume sistem diperbesar
b) Temperatur sistem dinaikan
Jawaban :
1. H2 + I2 2HI
m : 0,25 0,22
r : 0,22 0,22 + 0,44
s : 0,03 0 0,44
HI 2
Kc =
H2
2
= 0,44
0,03
= 6,45
2HI H2 + I2
m : 0,07
r : 0,05 + 0.025 + 0,025
s : 0,02 0,025 0,025
V sistem = 1 L
MHI = nHI / V
= 0,02 / 1 = 0,02M
8. MH2 = nH2 / V
= 0,025 / 1
= 0,025 M
H2 I2
Kc =
2HI
0,025 0,025
=
2
0,02
= 0,156
2. a) sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah produk
b) sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm
XI. DAFTAR PUSTAKA
Hill, petrucci, Mc Creary, Perry, 2005,General Chemistry,Fourth Edition, Pearson
Hall,New Jersey.
Tim Kimia Dasar, 2011, Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, UNESA SURABAYA