SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 47
Dasar-Dasar
Perilaku Kelompok
(Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
 Kelompok:
Dua individu atau lebih,
yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang
bergabung untuk
mencapai tujuan tertentu.
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
Kelompok Formal vs Kelompok Informal
Definisi dan Klasifikasi Kelompok
 Kelompok Formal:
 Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan
oleh struktur organisasi.
 Kelompok Informal:
 Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun
secara organisasional; timbul sebagai respon
terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
Subklasifikasi Kelompok
Kelompok Formal
 Kelompok Komando
 Kelompok yang terdiri atas
individu-individu yang
melaporkan secara
langsung kepada seorang
manajer.
 Kelompok Tugas
 Mereka yang bekerja
bersama untuk
menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Kelompok Informal
 Kelompok Kepentingan
 Mereka yang bekerja
bersama untuk mencapai
tujuan dengan kepentingan
masing-masing
 Kelompok Persahabatan
 Mereka yang berkumpul
bersama karena memiliki
satu atau lebih persamaan
karakteristik.
Mengapa Orang-orang Bergabung
dalam Suatu Kelompok?
 Rasa Aman
 Status
 Harga Diri
 Afiliasi
 Kekuatan
 Pencapaian Tujuan
Tahap Perkembangan Kelompok
 Model Lima Tahap
(Five Stage Group Development Model)
 Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar
(Punctuated Equilibrium Model)
Model Lima Tahap
Lima Tahap Perkembangan
Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
 Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian
2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
 Terjadi konflik di antara anggota kelompok
3. Tahap Normalisasi (Norming)
 Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan
4. Tahap Berkinerja (Performing)
 Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
 Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan
penampilan tugas.
Kritik Terhadap Model Lima Tahap
 Asumsi: Kelompok menjadi lebih efektif seiring kelompok
tersebut bergerak melalui empat tahap pertama.
 Asumsi secara umum benar, namun apa yang membuat sebuah
kelompok efektif adalah lebih kompleks
 Pada kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk
kinerja kelompok yang tinggi
 Tahapan proses tidak selalu berurutan
 Beberapa tahapan dapat berjalan secara bersamaan
 Suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya
 Mengabaikan konteks organisasional
Model Alternatif Perkembangan
Kelompok
Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat
waktu tidak mengikuti Model Lima Tahap
Model Ekuilibrium Tersebar:
Transisi kelompok-kelompok sementara yang
melalui inersia dengan aktivitas—pada titik
tengah, mereka megalami peningkatan
produktivitas.
Model Ekuilibrium Tersebar
Model Ekuilibrium Tersebar
Urutan tindakan pada Model Ekuilibrium Tersebar
1. Penentuan arah kelompok
2. Fase pertama inersia
3. Transisi
4. Perubahan besar
5. Fase kedua inersia
6. Akselerasi aktivitas
Hal-hal Terkait Kelompok
Kinerja
Kelompok
Norma
Status
UkuranKekohesi
fan
Peran
Peran
 Peran
 Serangkaian pola perilaku yang diharapkan
dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati
posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.
 Identitas Peran
 Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang
konsisten dengan sebuah peran.
 Persepsi Peran
 Pandangan seorang individu atas bagaimana ia
harus bertindak dalam situasi tertentu.
Peran
 Ekspektasi Peran
 Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana
Anda harus bertindak dalam sebuah situasi
tertentu.
 Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis
yang menentukan apa yang diharapkan oleh
manajemen dari karyawan dan sebaliknya.
 Konflik Peran
 Sebuah situasi di mana seorang individu
diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran
yang berlainan.
Eksperimen Penjara Zimbardo
 Penjara bohongan dengan menggunakan
mahasiswa sebagai sukarelawan
 Penugasan peran ‘penjaga’ dan ‘tahanan’
seara acak
http://www.prisonexp.org/
Eksperimen Penjara Zimbardo
Eksperimen Penjara Zimbardo
 Eksperimen harus dihentikan ketika baru
berjalan enam hari karena.
 ‘Penjaga’ berhasil meruntuhkan moral
‘tahanan’
 ‘Tahanan’ patuh
 Sangat memahami peran masing-masing
 Tidak ada perlawanan
Norma
 Norma
 Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam
sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota
kelompok.
 Kelas Norma
 Norma Kinerja
 Norma Penampilan
 Norma Pengaturan Sosial
 Norma Alokasi Sumber Daya
Penelitian Hawthorne
Penelitian Hawthorne
Temuan
 Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat.
 Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada
perilaku individu.
 Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-
masing karyawan.
 Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila
dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen
kelompok, dan rasa aman.
Norma dan Perilaku
 Konformitas
 Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras
dengan norma-norma kelompok.
 Kelompok Referensi
 Kelompok-kelompok penting di mana individu-individu
menjadi anggota atau berharap untuk menjadi
anggotanya dan dengan norma-norma yang
kemungkinan akan disesuaikan oleh individu tersebut.
Norma dan Perilaku
 Penelitian Asch
 Menunjukkan kekuatan
konformitas
 Tingkat konformitas telah
menurun sejak penelitian Asch
 Konformitas pada norma-
norma sosial lebih tinggi di
dalam kultur kolektivitas
dibandingkan di dalam kultur
individualistis.
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di
tempat kerja.
Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar
norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara
melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau
anggota-anggotanya.
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Tipologi:
 Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat
secara sengaja, memboroskan sumber daya
 Properti: sabotase, mencuri BMN
 Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja
 Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar,
mencuri dari rekan kerja
Pengaruh Kelompok terhadap
Perilaku Menyimpang
 Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan
akan berkembang di tempat yang didukung oleh
norma-norma kelompok.
 Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat
meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu.
 Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu
untuk bersembunyi – menciptakan rasa percaya diri
semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih
agresif.
Status
Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok
atau anggota kelompok orang lain
 merupakan faktor penting dalam memahami
perilaku manusia.
 Motivator signifikan
Status
Teori Karakteristik Status
Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan
hierarki-hierarki dalam kelompok.
Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber:
a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain
b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap
tujuan sebuah kelompok.
c. Karakteristik personal.
Efek Status
 Status dan Norma
 Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi
kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma.
 Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu
untuk menolak tekanan konformitas.
 Status dan Interaksi Kelompok
 Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas.
 Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan
kreativitas
Efek Status
 Ketidaksetaraan Status
 Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta
ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis
perilaku korektif.
 Status dan Kultur
 Memahami siapa dan apa yang menentukan status
ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang
berbeda dari kultur kita.
Ukuran
 Ukuran kelompok akan memengaruhi
perilaku.
 Pengelompokan ukuran:
 Dua belas atau lebih anggota merupakan
kelompok ‘besar”
 Tujuh atau kurang anggota merupakan
kelompok “kecil”
Ukuran
 Besar vs Kecil:
Atribut Kecil Besar
Kecepatan X
Kinerja Individu X
Pemecahan Masalah X
Variasi Masukan X
Penemuan Fakta X
Kinerja Keseluruhan X
Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok
 Kemalasan Sosial (Social Loafing)
Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan
usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara
kolektif daripada ketika bekerja secara individual.
 Ringelmann’s Rope Pull:
kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran
kelompok, tetapi penambahan anggota baru ke
dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang
justru mengurangi produktivitas.
Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok
 Kemalasan Sosial (Social Loafing)
Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam
kelompok tidak memikul bagian secara adil.
Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung
jawab (free riders)
 Implikasi Manajerial
 Pembuatan target kinerja individu
 Mencegah kemalasan sosial dengan:
 Membuat tujuan kelompok
 Meningkatkan kompetisi antar kelompok
 Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat
 Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha
individual.
Kekohesifan
Tingkat di mana para anggota kelompok saling
tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk
tinggal di dalam kelompok tersebut.
 Implikasi Managerial
Cara meningkatkan kekohesifan:
 Membuat kelompok lebih kecil.
 Mendorong kepaduan terhadap tujuan kelompok.
Kekohesifan
Implikasi Managerial
Cara meningkatkan kekohesifan:
 Menghabiskan waktu bersama lebih banyak di antara
anggota kelompok.
 Meningkatkan status kelompok dan kesulitan untuk
masuk ke dalam kelompok.
 Mendorong kompetisi dengan kelompok lainnya.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok, bukan
individu.
 Mengisolasi kelompok secara fisik.
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Menghasilkan informasi dan pengetahuan
yang lebih lengkap
 Menawarkan peningkatan keberagaman
pandangan
 Meningkatkan penerimaan atas solusi
 Umumnya lebih akurat
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Memakan waktu lebih banyak
 Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam
kelompok
 Diskusi dapat didominasi oleh satu atau
beberapa anggota saja.
 Adanya tanggung jawab ambigu.
Fenomena Pengambilan Keputusan
Kelompok
 Pemikiran Kelompok
 Fenomena yang menunjukkan norma konsensus
melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan
yang lebih realistis.
 Pergeseran Kelompok
 Perubahan risiko keputusan antara keputusan
kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh
anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang
konservatif atau lebih besar.
Teknik Pengambilan Keputusan
Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di
mana anggota kelompok bertatap muka dan
mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal.
 Tukar Pikiran (Brainstorming)
Pembangkitan ide yang secara khusus mendorong
semua alternatif apa pun, sementara itu menahan kritik
atas alternatif-alternatif tersebut.
Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik Nominal Kelompok
Para anggota bertemu tatap muka untuk menyatukan
penilaian mereka dengan cara sistematis tapi
independen.
 Pertemuan dengan Media Elektronik
Para anggota berinteraksi dengan menggunakan
komputer.
Evaluasi Efektivitas Kelompok
Kriteria Efektivitas
Tipe Kelompok
Interaksi
Brain-
storming
Nominal Elektronik
Jumlah dan Kualitas Ide Rendah Sedang Tinggi Tinggi
Tekanan Sosial Tinggi Rendah Sedang Rendah
Biaya Rendah Rendah Rendah Tinggi
Kecepatan Sedang Sedang Sedang Sedang
Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi
Potensi Konflik Antar Personal
Tinggi Rendah Sedang Sedang
Komitmen untuk Solusi Tinggi N/A Sedang Sedang
Pengembangan Kekohesifan
Kelompok
Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Ringkasan dan Implikasi untuk
Manajer
 Kinerja
 Pemahaman peran yang jelas, norma yang tepat,
perbedaan status yang kecil, jumlah kelompok yang
lebih kecil, dan kelompok yang lebih kohesif dapat
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Ringkasan dan Implikasi untuk
Manajer
 Kepuasan
Dapat ditingkatkan dengan:
 Tingginya kesamaan persepsi terhadap pekerjaan
bawahan antara pimpinan dan bawahan.
 Meminimalkan interaksi dengan individu-individu yang
mempunyai status lebih rendah daripada mereka
sendiri.
 Ukuran kelompok yang lebih kecil.
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikJosua Sitorus
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management Kacung Abdullah
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS9elevenStarUnila
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaPanca Titis
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaAndi Amirudin
 
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiMukhrizal Effendi
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 

La actualidad más candente (20)

M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politik
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Perilaku Organisasi Bab 11 Komunikasi
Perilaku Organisasi Bab 11 KomunikasiPerilaku Organisasi Bab 11 Komunikasi
Perilaku Organisasi Bab 11 Komunikasi
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasiKuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 

Similar a Dasar Kelompok

MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULANMENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULANmandalina landy
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompokAstadi Pangarso
 
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).pptMuhammadFathoni61
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiALI FIKRI
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1yundia
 
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok BulanNurrahmah
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualForum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Modul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku OrganisasiModul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku Organisasi9elevenStarUnila
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasipuguh_wahyu
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiMukhrizal Effendi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityAdie Pamungkas
 

Similar a Dasar Kelompok (20)

Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULANMENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
MENYESUAIKAN DIRI DALAM KUMPULAN
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt4 - Dasar perilaku kelompok  Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
4 - Dasar perilaku kelompok Tim kerja - group-fond2 (1).ppt
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
 
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
Pengantar Manajemen - Perilaku kelompok
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
Modul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku OrganisasiModul UAS Prilaku Organisasi
Modul UAS Prilaku Organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
 
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompokKomunikasi kelompok
Komunikasi kelompok
 

Más de 9elevenStarUnila

Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi9elevenStarUnila
 
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery9elevenStarUnila
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I9elevenStarUnila
 
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread9elevenStarUnila
 
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi9elevenStarUnila
 
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway9elevenStarUnila
 
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).9elevenStarUnila
 
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad9elevenStarUnila
 
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation9elevenStarUnila
 
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen9elevenStarUnila
 
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan9elevenStarUnila
 
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc9elevenStarUnila
 

Más de 9elevenStarUnila (20)

Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya ManusiaAudit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia
 
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi
 
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
 
Airbnb
AirbnbAirbnb
Airbnb
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Prezi plumgarth
Prezi plumgarthPrezi plumgarth
Prezi plumgarth
 
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
 
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
 
Kasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo ToysKasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo Toys
 
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway
 
Kelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHNKelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHN
 
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
 
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
 
Runkeeper
RunkeeperRunkeeper
Runkeeper
 
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
 
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
 
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
 

Dasar Kelompok

  • 1. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok (Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
  • 2. Definisi dan Klasifikasi Kelompok  Kelompok: Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 3. Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok Formal vs Kelompok Informal
  • 4. Definisi dan Klasifikasi Kelompok  Kelompok Formal:  Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi.  Kelompok Informal:  Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional; timbul sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
  • 5. Subklasifikasi Kelompok Kelompok Formal  Kelompok Komando  Kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melaporkan secara langsung kepada seorang manajer.  Kelompok Tugas  Mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Kelompok Informal  Kelompok Kepentingan  Mereka yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan kepentingan masing-masing  Kelompok Persahabatan  Mereka yang berkumpul bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik.
  • 6. Mengapa Orang-orang Bergabung dalam Suatu Kelompok?  Rasa Aman  Status  Harga Diri  Afiliasi  Kekuatan  Pencapaian Tujuan
  • 7. Tahap Perkembangan Kelompok  Model Lima Tahap (Five Stage Group Development Model)  Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar (Punctuated Equilibrium Model)
  • 9. Lima Tahap Perkembangan Kelompok 1. Tahap Pembentukan (Forming)  Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian 2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)  Terjadi konflik di antara anggota kelompok 3. Tahap Normalisasi (Norming)  Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan 4. Tahap Berkinerja (Performing)  Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima 5. Tahap Pembubaran (Adjourning)  Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.
  • 10. Kritik Terhadap Model Lima Tahap  Asumsi: Kelompok menjadi lebih efektif seiring kelompok tersebut bergerak melalui empat tahap pertama.  Asumsi secara umum benar, namun apa yang membuat sebuah kelompok efektif adalah lebih kompleks  Pada kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk kinerja kelompok yang tinggi  Tahapan proses tidak selalu berurutan  Beberapa tahapan dapat berjalan secara bersamaan  Suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya  Mengabaikan konteks organisasional
  • 11. Model Alternatif Perkembangan Kelompok Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat waktu tidak mengikuti Model Lima Tahap Model Ekuilibrium Tersebar: Transisi kelompok-kelompok sementara yang melalui inersia dengan aktivitas—pada titik tengah, mereka megalami peningkatan produktivitas.
  • 13. Model Ekuilibrium Tersebar Urutan tindakan pada Model Ekuilibrium Tersebar 1. Penentuan arah kelompok 2. Fase pertama inersia 3. Transisi 4. Perubahan besar 5. Fase kedua inersia 6. Akselerasi aktivitas
  • 15. Peran  Peran  Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.  Identitas Peran  Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran.  Persepsi Peran  Pandangan seorang individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu.
  • 16. Peran  Ekspektasi Peran  Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana Anda harus bertindak dalam sebuah situasi tertentu.  Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan dan sebaliknya.  Konflik Peran  Sebuah situasi di mana seorang individu diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran yang berlainan.
  • 17. Eksperimen Penjara Zimbardo  Penjara bohongan dengan menggunakan mahasiswa sebagai sukarelawan  Penugasan peran ‘penjaga’ dan ‘tahanan’ seara acak http://www.prisonexp.org/
  • 19. Eksperimen Penjara Zimbardo  Eksperimen harus dihentikan ketika baru berjalan enam hari karena.  ‘Penjaga’ berhasil meruntuhkan moral ‘tahanan’  ‘Tahanan’ patuh  Sangat memahami peran masing-masing  Tidak ada perlawanan
  • 20. Norma  Norma  Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok.  Kelas Norma  Norma Kinerja  Norma Penampilan  Norma Pengaturan Sosial  Norma Alokasi Sumber Daya
  • 22. Penelitian Hawthorne Temuan  Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat.  Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu.  Standar kelompok menentukan hasil kerja masing- masing karyawan.  Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
  • 23. Norma dan Perilaku  Konformitas  Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras dengan norma-norma kelompok.  Kelompok Referensi  Kelompok-kelompok penting di mana individu-individu menjadi anggota atau berharap untuk menjadi anggotanya dan dengan norma-norma yang kemungkinan akan disesuaikan oleh individu tersebut.
  • 24. Norma dan Perilaku  Penelitian Asch  Menunjukkan kekuatan konformitas  Tingkat konformitas telah menurun sejak penelitian Asch  Konformitas pada norma- norma sosial lebih tinggi di dalam kultur kolektivitas dibandingkan di dalam kultur individualistis.
  • 25. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja. Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-anggotanya.
  • 26. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja Tipologi:  Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat secara sengaja, memboroskan sumber daya  Properti: sabotase, mencuri BMN  Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja  Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar, mencuri dari rekan kerja
  • 27. Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Menyimpang  Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan akan berkembang di tempat yang didukung oleh norma-norma kelompok.  Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu.  Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu untuk bersembunyi – menciptakan rasa percaya diri semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih agresif.
  • 28. Status Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok orang lain  merupakan faktor penting dalam memahami perilaku manusia.  Motivator signifikan
  • 29. Status Teori Karakteristik Status Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan hierarki-hierarki dalam kelompok. Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber: a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah kelompok. c. Karakteristik personal.
  • 30. Efek Status  Status dan Norma  Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma.  Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu untuk menolak tekanan konformitas.  Status dan Interaksi Kelompok  Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas.  Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan kreativitas
  • 31. Efek Status  Ketidaksetaraan Status  Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis perilaku korektif.  Status dan Kultur  Memahami siapa dan apa yang menentukan status ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang berbeda dari kultur kita.
  • 32. Ukuran  Ukuran kelompok akan memengaruhi perilaku.  Pengelompokan ukuran:  Dua belas atau lebih anggota merupakan kelompok ‘besar”  Tujuh atau kurang anggota merupakan kelompok “kecil”
  • 33. Ukuran  Besar vs Kecil: Atribut Kecil Besar Kecepatan X Kinerja Individu X Pemecahan Masalah X Variasi Masukan X Penemuan Fakta X Kinerja Keseluruhan X
  • 34. Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok  Kemalasan Sosial (Social Loafing) Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.  Ringelmann’s Rope Pull: kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran kelompok, tetapi penambahan anggota baru ke dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang justru mengurangi produktivitas.
  • 35. Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok  Kemalasan Sosial (Social Loafing) Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam kelompok tidak memikul bagian secara adil. Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung jawab (free riders)  Implikasi Manajerial  Pembuatan target kinerja individu  Mencegah kemalasan sosial dengan:  Membuat tujuan kelompok  Meningkatkan kompetisi antar kelompok  Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat  Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha individual.
  • 36. Kekohesifan Tingkat di mana para anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tinggal di dalam kelompok tersebut.  Implikasi Managerial Cara meningkatkan kekohesifan:  Membuat kelompok lebih kecil.  Mendorong kepaduan terhadap tujuan kelompok.
  • 37. Kekohesifan Implikasi Managerial Cara meningkatkan kekohesifan:  Menghabiskan waktu bersama lebih banyak di antara anggota kelompok.  Meningkatkan status kelompok dan kesulitan untuk masuk ke dalam kelompok.  Mendorong kompetisi dengan kelompok lainnya.  Memberikan penghargaan kepada kelompok, bukan individu.  Mengisolasi kelompok secara fisik.
  • 39. Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individual  Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:  Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap  Menawarkan peningkatan keberagaman pandangan  Meningkatkan penerimaan atas solusi  Umumnya lebih akurat
  • 40. Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individual  Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:  Memakan waktu lebih banyak  Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam kelompok  Diskusi dapat didominasi oleh satu atau beberapa anggota saja.  Adanya tanggung jawab ambigu.
  • 41. Fenomena Pengambilan Keputusan Kelompok  Pemikiran Kelompok  Fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis.  Pergeseran Kelompok  Perubahan risiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang konservatif atau lebih besar.
  • 42. Teknik Pengambilan Keputusan Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di mana anggota kelompok bertatap muka dan mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal.  Tukar Pikiran (Brainstorming) Pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa pun, sementara itu menahan kritik atas alternatif-alternatif tersebut.
  • 43. Teknik Pengambilan Keputusan  Teknik Nominal Kelompok Para anggota bertemu tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tapi independen.  Pertemuan dengan Media Elektronik Para anggota berinteraksi dengan menggunakan komputer.
  • 44. Evaluasi Efektivitas Kelompok Kriteria Efektivitas Tipe Kelompok Interaksi Brain- storming Nominal Elektronik Jumlah dan Kualitas Ide Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tekanan Sosial Tinggi Rendah Sedang Rendah Biaya Rendah Rendah Rendah Tinggi Kecepatan Sedang Sedang Sedang Sedang Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Potensi Konflik Antar Personal Tinggi Rendah Sedang Sedang Komitmen untuk Solusi Tinggi N/A Sedang Sedang Pengembangan Kekohesifan Kelompok Tinggi Tinggi Sedang Rendah
  • 45. Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer  Kinerja  Pemahaman peran yang jelas, norma yang tepat, perbedaan status yang kecil, jumlah kelompok yang lebih kecil, dan kelompok yang lebih kohesif dapat menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
  • 46. Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer  Kepuasan Dapat ditingkatkan dengan:  Tingginya kesamaan persepsi terhadap pekerjaan bawahan antara pimpinan dan bawahan.  Meminimalkan interaksi dengan individu-individu yang mempunyai status lebih rendah daripada mereka sendiri.  Ukuran kelompok yang lebih kecil.

Notas del editor

  1. serangkaian penelitian yang dilakukan di Hawthorne Works pada Western Electric Company, Chicago oleh Elton Mayo antara tahun 1924 dan 1932.
  2. .
  3. .