SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Descargar para leer sin conexión
1 
I.PENDAHULUAN 
1. Latar belakang 
Tanaman hortikultura adalah tanaman budidaya kebun dimana tanaman yang 
ditaman meliputi tanaman buah ,sayur,obat-obatan,dan bunga-bungaan.Pengetahuan 
tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat penting untuk diketahui 
agar dapat dipahami pengertian perbanyakan tanaman secara vegetatif dan 
membedakan pengelompokan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.Selain 
itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti penting dari perbanyakan tanaman 
secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya dilakukan perbanyakan tanaman 
secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, dan genetik.Pemahaman 
tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu didukung dengan 
pengetahuan tentang teknik-teknik yang dapat digunakan dalam perbanyakan 
tanaman secara vegetatif. 
Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang 
pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik. 
Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan pengetahuan 
struktur internal dari akar, batang, dan daun untuk memahami proses terbentuknya 
akar adventif pada stek dan cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada 
penyusuan, okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara 
vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon 
tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman. 
Aspek genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan keseragaman 
dan keragaman secara genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga
2 
aspek tersebut apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang 
keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif. 
2. Tujuan 
 Untuk Mengenal dan Mempelajari jenis-jenis perkembang biakan 
pada, tanaman.serta kelebihan dan keunggulan masing-masing. 
 Mengetahui pertumbuhan generatif pada masing-masing sampel, 
Mengetahui pertumbuhan stek pada masing-masing sampel. 
 Untuk mengetahui perbanyakan tanaman secara generative, Untuk 
menggeahui perbanyakan tanaman secara vegetative. 
 Untuk mengetahui perbandingan perbanyakan tanaman secara 
generative dan vegetative pada tanaman hortikultura. 
 Untuk mengetahui persentase keberhasilan tanaman yang di stek dan 
melalui biji.
3 
II. TINJAUAN PUSATAKA 
Hortikultura berasal dari bahas latin yang terdiri dari dua kata yaitu 
Hortus(kebun),dan culture(becocok tanam).Pada umunya budidaya hortikyultura 
diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya.Tanaman 
hortikultura dapat dikelompokan menjadi 4 kategori ,yaitu: Tanaman buah-buahan, 
Tanaman sayuran,Tanaman hias,Tanaman arsitektur . 
Pembiakan aseksual pada tanaman merupakan dasar dari pembiakan vegetatif 
yang memungkinkan tanaman memulihkan dirinya dengan regenerasi jaringan– 
jaringan dan bagian–bagian yang hilang. Pada banyak tanaman pembiakan tanaman 
secara vegetatif merupakan benar–benar proses yang alami, pada tanaman lain 
sedikit yang secara buatan. Cara–cara pembiakan vegetatif sangatlah banyak dan 
pemilihannya tergantung pada tanaman dan tujuan pembiakan ( Harjadi, 1993 ). 
1. Perkembangbiakan secara vegetatif 
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup 
yang terjadi tanpa melalui perkawinan.Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam 
yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. 
A. Perkembangan vegetatif alami 
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk 
hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh 
tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan
4 
tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau 
stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri. 
 Tunas 
Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang 
masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas 
tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. 
Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang 
(musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum). 
 Rizoma (akar tinggal/akar rimpang) 
Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan 
menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. 
- Akar tinggal mempunyai ciri-ciri: 
- bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang. 
- pada ujung terdapat kuncup. 
- pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik. 
- di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. 
Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), 
kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah 
mertua (sansivera sp). 
 Umbi Lapis 
lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas. 
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua 
kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
5 
Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih 
(allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum 
asiaticum), dan bunga tulip. 
 Umbi Batang 
Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang 
tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan. 
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan 
makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada 
ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru 
Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar 
(ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata). 
 Geragih/Stolon 
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan 
apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru 
Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), 
arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut 
stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki 
(cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp). 
 Umbi Akar 
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan 
makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama 
sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, 
umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata
6 
tunas.Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan 
wortel. 
 Tunas Adventif 
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti 
pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh 
membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia 
calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji 
(psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek 
dan begonia. 
 Spora 
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, 
jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak 
dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan 
mikroskop. 
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium. 
 Membelah Diri 
Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. 
Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, 
ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya 
menjadi dua. 
B.Perkembangbiakan Vegetatif Buatan 
Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya 
tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia. 
 Mencangkok
7 
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan 
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika 
akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan 
ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, 
dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu. 
Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo. 
Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat 
berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. 
Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika 
banyak dicangkok, hasil lebih sedikit. 
 Stek 
Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar 
baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun. 
Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih. 
Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera. 
Stek tangkai : kembang sepatu, mawar. 
 Okulasi/menempel 
Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang 
tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada 
tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari 
tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat. 
 Sambung Pucuk/Enten 
Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis. 
Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan
8 
tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: 
kembang sepatu, durian, kopi, jambu. 
e. Runduk 
Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke 
dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. 
Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar. 
 Kultur Jaringan 
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan 
dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.
9 
III.BAHAN DAN METODE 
A. Waktu dan Tempat 
Waktu pratikum di laksanakan terhitung dari bulan maret hingga bulan juni 
2014 .Tempat plaksanaan dalam pratikum adalah di kebun pertanian dekat gudang 
kompos pertanian yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau 
Pekanbaru. 
B. Alat dan bahan yng digunakan 
a. Alat 
1. Pisau stenlis yang tajam/cuter 4. Cangkul 
2. Gunting stek3 5. camera 
3. Polybaq 6. ZPT 
b. Bahan 
1 biji sirsak 6. batang melati 
2 biji kelengkeng 7. jahe merah 
3 biji matoa 8. biji jeruk kasturi 
4 batang puring keriting 9. batang mawar 
5 kencur. 
C. Pelaksanaan kegiatan 
A. Perbanyakan secara generatif 
Menyiapkan Biji
10 
Biji yang digunakan dalam perbanyakan generatif adalah biji matoa dan 
kelengkeng dengan jumlah 10 biji yang terdiri dari 10 biji matoa dan 10 biji 
kelengkeng. Setelah biji dikeluarkan dari buah atau polongnya, bersihkan daging 
bauh dan lendir yang menempel agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur. 
Kemudian biji diseleksi dengan melihat penampilan fisiknya. 
Biji yang memenuhi syarat sebagai benih adalah biji yang padat dan bernas, 
bentuk dan ukurannya seragam, permukaan kulitnya bersih dan tidak cacat. 
Kemudian biji hasil seleksi fisik direndam dalam air. Pilih biji yang tenggelam, 
karena ini menandakan daya kecambahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji 
yang terapung. Biij-biji inilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara 
generatif. 
Perlakuan Biji 
Ada kalanya biji yang disemai lambat berkecambah bahkan tidak 
berkecambah sama sekali, walaupun media semainya sudah cocok. Hal ini 
disebabkan oleh dormansi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji oleh lapisan 
kulit atau senyawa tertentu. Sebenarnya, dormansi merupakan cara embrio biji 
mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi 
berakibat pada lambatnya proses perkecamabahan. 
Penyemaian 
Biji disemai dalam polybag yang telah disiapkan, satu polybag diisi satu biji 
dengan cara membenamkan biji hingga tidak terlihat dipermikaan. Arah biji yang 
akan disemai pada daerah calon tumbuh plumule dan radicle menghadap barat
11 
dengan tujuan agar mendapat sinar ultraviolet pada pagi hari sehingga mempercepat 
proses perkecambahan. 
Media tumbuh tanaman harus mencukupi kebutuhan air, tetapi jangan sampai 
berlebuhan air karena akan dapat memicu tumbuhnya jamur pada media. 
A. Perbanyakan secara vegetatif 
Cangkok 
Adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang 
atau ranting sepanjang 5-10 cm. jenis tanaman yang dicangkok adalah tanaman 
hortikultura yaitu jambu biji, jambu air dan rambutan. Tumbuhan dikotil yang 
dicangkok akan memiliki akar serabut,bukan akar tunggang.Tumbuhan hasil 
cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari 
biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil 
cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, dan umurnya 
lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji. 
Langkah kerja : 
1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda. 
2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm. 
3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan. 
4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan sabut kelapa. Ikat pada kedua 
ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi 
plastiknya terlebih dahulu. 
5. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari. 
6. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah 
di dalam tanah.
12 
Stek 
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan 
menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi 
tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, 
lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan 
cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Jenis stek yang digunakan adalah stek 
batang stek akar dan stek pucuk. Stek batang untuk tanaman cemara kipas, stek akar 
pada sukun dan bunga asoka sedangkan stek pucuk untuk tanaman pucuk merah. 
Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu 
dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan 
stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. 
Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar 
dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru. 
Langkah kerja: 
1. Dilakukan pada bibit umur yang masih muda dan tidak terlalu tua.dan diambil dari 
klon-klon unggul. 
2. Ukuran panjang stek ± 10 cm. Dan pada pangkal stek dibuat meruncing agar media 
untuk tumbuh akar cepat. 
3. Apabila batang stek memiliki daun maka daun tersebut dikurangi 2/3 bagian untuk 
menghindari penguapan yang tinggi. 
4. Sebelum stek ditanam bagian pangkal stek diolesi dengan zpt (growton) 
5. Penanaman dilakukan dengn cara membuat lubang tanam pada media tanam 
kemudian masukkan batang yang telah diolesi dengan zpt.
13 
6. Setelah batang stek ditanam jemudian diberi sungkup agar tidak terjadi penguapan 
yang tinggi. 
Sambung pucuk 
Sambung Pucuk adalah menyambung bagian pucuk tanaman dengan bagian 
pucuk tanaman lain yang sama Jenis nya. Tanaman yang digunakan dalam sambung 
pucuk adalah bunga adenium. 
Langkah kerja: 
1. Dilakukan pada bibit umur 3 bulan.. 
2. Entres diambil dari klon-klon unggul. 
3. Entres berupa cabang-cabang plagiotrop yang sehat dan tidak sedang bertunas 
(flush), warna hijau kecoklatan, diameter ± 1 cm. 
4. Batang bawah dipotong datar, disisakan 3 lembar daun. 
5. Untuk satu sambungan diambil 3 mata tunas entres. 
6. Pangkal entres disayat miring pada kedua sisi sehingga runcing seperti baji. 
7. Entres disisipkan pada ujung batang bawah yang dibelah, pertautan diikat tali dan 
8. entres ditutup kantong plastik. 
9. Diamati setelah 10 – 15 hari. 
10. Pada sambungan jadi tunas dibiarkan tumbuh sepanjang ± 2 cm. kemudian tutup 
entres dibuka, tanpa melepas tali ikatan pertautan. Tali ikatan pertautan dibuka 
setelah tunas baru berumur 3 bulan. 
11. Bibit siap ditanam ke lapangan setelah berumur 7 bulan. 
Okulasi
14 
Okulasi adalah menggabungkan bagian tanaman kepada tanaman lain dengan 
menggunakan mata tunas (entres ) jenis tanaman yang diokulasi adalah tanaman 
durian. 
Langkah kerja: 
1. Kita harus memiliki bibit dari biji yang sudah berumur 6-8 bulan sebagai batang 
bawah. 
2. Jendela” okulasi dibuat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan ukuran 
jendela 1 cm x 5 cm 
3. Mata entres yang akan digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang 
sehat. 
4. Ukuran mata entres yang telah diambil dari cabang entres dibuat lebih kecil dari 
ukuran “jendela” okulasi. 
5. Kemudian mata entres ditempelkan atau dimasukkan didalam jendela, diikat rapat 
dengan menggunakan tali rafia atau plastik. 
6. Periksalah okulasi 2-3 minggu kemudian. 
7. Okulasi berhasil tumbuh bila warna tunas tetap hijau. Bila berwarna cokelat berarti 
okulasi gagal.
15 
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman 
No Tanggal Tanaman 
Biji Stek 
Rerata umur 
berkecambah (hari) 
Umur muncul 
tunas (hari) 
1. Matoa 
Sekitar 22-27 hari - 
Kelengkeng 
Sekitar 27 sampai 29 
hari. 
- 
Sirsak Sekitar kurang lebih 19 
hari. 
- 
Jahe Sekitar 12 hari. - 
Kencur Sekitar 11 hari. - 
Mawar hibrida 
- Sekitar 37 sampai 
48 hari 
Puring keriting Sekitar 35 hari 
Melati/akalifa - Sekitar 30 hari 
Jeruk kasturi Sekitar 30 hari
16 
Tabel jumlah % yang hidup 
No Jenis tanaman / biji persentase hidup / tumbuh 
1 Matoa H 10/10 x 100% = 100 % 
2 Kelengkeng 3 3/5 x 100% = 60 % 
3 Sirsak 1 0/5 x 100% = 0 % 
4 Jahe 2 2/5 x 100% = 40 % 
5 Kencur 1 1/5 x 100% = 20 % 
6 Mawar hibrida 1 4/5 x 100% = 80 % 
7 Puring keriting # 3/5 x 100% = 60 % 
8 Melati/akalifa 3 3/5 x 100% = 60 % 
9 Jeruk kasturi 0 0/5 x 100% = 0 % 
B. Pembahasan 
Pertumbuhan biji pada percobaan ini lebih cepat di bandingkan dengan 
tanaman stek hal ini di sebab kan karena faktor dari keadaan lingkungan nya. Seperti 
kelembaban tanah, cuaca,suhu dan lainnya. 
Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu 
dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan 
stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. 
Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar 
dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru.
17
18 
IV.Penutup 
A. Kesimpulan 
Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah suatu cara-cara perbanyakan 
tanaman menggunakan bagian-bagian tanaman seperti : batang, pucuk, daun, umbi 
dan akar, untuk menghasilkan tanaman baru, yang sama dengan induknya. Teknik 
perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu stek, cangkok, penyusuan, okulasi, dan 
sambungan. 
B. Saran 
Sebaiknya jika ingin mendapatkan hasil yuang baik kita harus 
mempersiapkan semuanya dengan matang, sehingga keberhasilan dalam praktek 
tersebut dapat tercipta.
19 
DAFTAR PUSTAKA 
Gewin Virginia . 2003. Genetically Modified Corn— Environmental Benefits and 
Risks. PLOS Biology 1: e8. DOI:10.1371/journal.pbio.0000008 
Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World.Oxford 
Univ. Press. London. 
Sleper D.A. dan J.M. Poehlman. 2006. Breeding Field Crops.Edisi ke 5.Wiley- 
Blackwell.Hal. 3. 
Purugganan, M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant 
domestication" (pdf). Nature457. 
McCouch, S. (2004). "Diversifying selection in plant breeding". PLoS Biol 2 (10): 
e347.DOI:10.1371/journal.pbio.0020347. Diakses pada 24 Agustus 2010. 
Sisworo W.H. Membangun Kembali Swa Sembada Beras. [sic!]. Makalah yang 
disampaikan dalam ?tanggal 26 April 2007.
20 
LAMPIRAN 
Dokumentasi 
Baru selesai penanaman Semua tanaman 
Tanaman yg hidup Foto bersama tanaman horti

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Strategi Pemasaran Hasil Pertanian
Strategi Pemasaran Hasil PertanianStrategi Pemasaran Hasil Pertanian
Strategi Pemasaran Hasil PertanianNurdinmontacity din
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunErick Syaputra
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanAli Babang
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanamanperdos5 cuy
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang Tanaman
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang TanamanModifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang Tanaman
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang TanamanRozi Aziz
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianTrisna Monalia
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianGuntur Raharjo
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaEkal Kurniawan
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...Trisna Monalia
 

La actualidad más candente (20)

Strategi Pemasaran Hasil Pertanian
Strategi Pemasaran Hasil PertanianStrategi Pemasaran Hasil Pertanian
Strategi Pemasaran Hasil Pertanian
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Tataniaga Pertanian
Tataniaga PertanianTataniaga Pertanian
Tataniaga Pertanian
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman Mentimun
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Bab ii fungsi fungsi tataniaga
Bab ii fungsi fungsi tataniagaBab ii fungsi fungsi tataniaga
Bab ii fungsi fungsi tataniaga
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
Talas
TalasTalas
Talas
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanaman
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang Tanaman
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang TanamanModifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang Tanaman
Modifikasi Lingkungan Tumbuh Kembang Tanaman
 
Agribisnis
AgribisnisAgribisnis
Agribisnis
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanian
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
 

Destacado

Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanagus tian
 
Pembiakan tanaman
Pembiakan tanamanPembiakan tanaman
Pembiakan tanamanlombkTBK
 
Generatif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifGeneratif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifDhiva Shahab
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongEka FitryAlone
 
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWU
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWUBudidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWU
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWUAngellia Putry
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptPerkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptEVI PAULINA SIMAREMARE
 

Destacado (9)

Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 
Pembiakan tanaman
Pembiakan tanamanPembiakan tanaman
Pembiakan tanaman
 
Morfologi alpukat
Morfologi alpukatMorfologi alpukat
Morfologi alpukat
 
Generatif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifGeneratif dan Vegetatif
Generatif dan Vegetatif
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkong
 
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWU
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWUBudidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWU
Budidaya adenium/ Kamboja Jepang . PKWU
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptPerkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
 

Similar a Makalah ath

perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDChristinaCherina
 
Perkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptPerkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptsamsungj5pro1
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanReproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanNaya Ti
 
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksualPembiakan aseksual
Pembiakan aseksualIzzat Najmi
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Emma Femi
 
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANPERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANKurniaUtami8
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 JakartaNovianti Astri
 
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1Rachmah Safitri
 
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxsistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxclassroomIPA9MTsAF
 
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanBab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanAyus Yusnfy
 
Cara tumbuhan berkembang biak microteaching
Cara tumbuhan berkembang biak microteachingCara tumbuhan berkembang biak microteaching
Cara tumbuhan berkembang biak microteachingFattia Rakhmalianni
 
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptx
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptxBAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptx
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptxMTsAgamaIslamMertapa
 
Struktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian BungaStruktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian BungaFirdika Arini
 
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdf
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdfperkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdf
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdfMuhamadHafidzarHanaf
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAAndy Wijaya
 

Similar a Makalah ath (20)

perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
 
Perkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptPerkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.ppt
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhanReproduksi vegetatif pada tumbuhan
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksualPembiakan aseksual
Pembiakan aseksual
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
 
Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologiTugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
 
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANPERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
 
Tumbuhan biji
Tumbuhan bijiTumbuhan biji
Tumbuhan biji
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1
Perkembangbiakan tumbuhan Materi IPA kelas VI semester 1
 
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxsistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
 
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhanBab 2 perkembangbiakan tumbuhan
Bab 2 perkembangbiakan tumbuhan
 
Cara tumbuhan berkembang biak microteaching
Cara tumbuhan berkembang biak microteachingCara tumbuhan berkembang biak microteaching
Cara tumbuhan berkembang biak microteaching
 
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptx
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptxBAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptx
BAB 2 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN TUMBUHAN 2021.pptx
 
Struktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian BungaStruktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian Bunga
 
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdf
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdfperkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdf
perkembangbiakantumbuhan-140908231547-phpapp01.pdf
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
 
Materi Sains SD.docx
Materi Sains SD.docxMateri Sains SD.docx
Materi Sains SD.docx
 

Último

BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 

Último (20)

BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 

Makalah ath

  • 1. 1 I.PENDAHULUAN 1. Latar belakang Tanaman hortikultura adalah tanaman budidaya kebun dimana tanaman yang ditaman meliputi tanaman buah ,sayur,obat-obatan,dan bunga-bungaan.Pengetahuan tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian perbanyakan tanaman secara vegetatif dan membedakan pengelompokan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.Selain itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti penting dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, dan genetik.Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik. Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan pengetahuan struktur internal dari akar, batang, dan daun untuk memahami proses terbentuknya akar adventif pada stek dan cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada penyusuan, okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman. Aspek genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan keseragaman dan keragaman secara genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga
  • 2. 2 aspek tersebut apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif. 2. Tujuan  Untuk Mengenal dan Mempelajari jenis-jenis perkembang biakan pada, tanaman.serta kelebihan dan keunggulan masing-masing.  Mengetahui pertumbuhan generatif pada masing-masing sampel, Mengetahui pertumbuhan stek pada masing-masing sampel.  Untuk mengetahui perbanyakan tanaman secara generative, Untuk menggeahui perbanyakan tanaman secara vegetative.  Untuk mengetahui perbandingan perbanyakan tanaman secara generative dan vegetative pada tanaman hortikultura.  Untuk mengetahui persentase keberhasilan tanaman yang di stek dan melalui biji.
  • 3. 3 II. TINJAUAN PUSATAKA Hortikultura berasal dari bahas latin yang terdiri dari dua kata yaitu Hortus(kebun),dan culture(becocok tanam).Pada umunya budidaya hortikyultura diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya.Tanaman hortikultura dapat dikelompokan menjadi 4 kategori ,yaitu: Tanaman buah-buahan, Tanaman sayuran,Tanaman hias,Tanaman arsitektur . Pembiakan aseksual pada tanaman merupakan dasar dari pembiakan vegetatif yang memungkinkan tanaman memulihkan dirinya dengan regenerasi jaringan– jaringan dan bagian–bagian yang hilang. Pada banyak tanaman pembiakan tanaman secara vegetatif merupakan benar–benar proses yang alami, pada tanaman lain sedikit yang secara buatan. Cara–cara pembiakan vegetatif sangatlah banyak dan pemilihannya tergantung pada tanaman dan tujuan pembiakan ( Harjadi, 1993 ). 1. Perkembangbiakan secara vegetatif Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan.Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. A. Perkembangan vegetatif alami Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan
  • 4. 4 tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.  Tunas Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum).  Rizoma (akar tinggal/akar rimpang) Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. - Akar tinggal mempunyai ciri-ciri: - bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang. - pada ujung terdapat kuncup. - pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik. - di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp).  Umbi Lapis lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas. Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
  • 5. 5 Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan bunga tulip.  Umbi Batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).  Geragih/Stolon Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).  Umbi Akar Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata
  • 6. 6 tunas.Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel.  Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek dan begonia.  Spora Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan mikroskop. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium.  Membelah Diri Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya menjadi dua. B.Perkembangbiakan Vegetatif Buatan Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia.  Mencangkok
  • 7. 7 Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu. Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo. Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih sedikit.  Stek Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun. Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih. Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera. Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.  Okulasi/menempel Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat.  Sambung Pucuk/Enten Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan
  • 8. 8 tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu. e. Runduk Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar.  Kultur Jaringan Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.
  • 9. 9 III.BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Waktu pratikum di laksanakan terhitung dari bulan maret hingga bulan juni 2014 .Tempat plaksanaan dalam pratikum adalah di kebun pertanian dekat gudang kompos pertanian yang berada di Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. B. Alat dan bahan yng digunakan a. Alat 1. Pisau stenlis yang tajam/cuter 4. Cangkul 2. Gunting stek3 5. camera 3. Polybaq 6. ZPT b. Bahan 1 biji sirsak 6. batang melati 2 biji kelengkeng 7. jahe merah 3 biji matoa 8. biji jeruk kasturi 4 batang puring keriting 9. batang mawar 5 kencur. C. Pelaksanaan kegiatan A. Perbanyakan secara generatif Menyiapkan Biji
  • 10. 10 Biji yang digunakan dalam perbanyakan generatif adalah biji matoa dan kelengkeng dengan jumlah 10 biji yang terdiri dari 10 biji matoa dan 10 biji kelengkeng. Setelah biji dikeluarkan dari buah atau polongnya, bersihkan daging bauh dan lendir yang menempel agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur. Kemudian biji diseleksi dengan melihat penampilan fisiknya. Biji yang memenuhi syarat sebagai benih adalah biji yang padat dan bernas, bentuk dan ukurannya seragam, permukaan kulitnya bersih dan tidak cacat. Kemudian biji hasil seleksi fisik direndam dalam air. Pilih biji yang tenggelam, karena ini menandakan daya kecambahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji yang terapung. Biij-biji inilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara generatif. Perlakuan Biji Ada kalanya biji yang disemai lambat berkecambah bahkan tidak berkecambah sama sekali, walaupun media semainya sudah cocok. Hal ini disebabkan oleh dormansi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji oleh lapisan kulit atau senyawa tertentu. Sebenarnya, dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi berakibat pada lambatnya proses perkecamabahan. Penyemaian Biji disemai dalam polybag yang telah disiapkan, satu polybag diisi satu biji dengan cara membenamkan biji hingga tidak terlihat dipermikaan. Arah biji yang akan disemai pada daerah calon tumbuh plumule dan radicle menghadap barat
  • 11. 11 dengan tujuan agar mendapat sinar ultraviolet pada pagi hari sehingga mempercepat proses perkecambahan. Media tumbuh tanaman harus mencukupi kebutuhan air, tetapi jangan sampai berlebuhan air karena akan dapat memicu tumbuhnya jamur pada media. A. Perbanyakan secara vegetatif Cangkok Adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm. jenis tanaman yang dicangkok adalah tanaman hortikultura yaitu jambu biji, jambu air dan rambutan. Tumbuhan dikotil yang dicangkok akan memiliki akar serabut,bukan akar tunggang.Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji. Langkah kerja : 1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda. 2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm. 3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan. 4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan sabut kelapa. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu. 5. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari. 6. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah.
  • 12. 12 Stek Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Jenis stek yang digunakan adalah stek batang stek akar dan stek pucuk. Stek batang untuk tanaman cemara kipas, stek akar pada sukun dan bunga asoka sedangkan stek pucuk untuk tanaman pucuk merah. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru. Langkah kerja: 1. Dilakukan pada bibit umur yang masih muda dan tidak terlalu tua.dan diambil dari klon-klon unggul. 2. Ukuran panjang stek ± 10 cm. Dan pada pangkal stek dibuat meruncing agar media untuk tumbuh akar cepat. 3. Apabila batang stek memiliki daun maka daun tersebut dikurangi 2/3 bagian untuk menghindari penguapan yang tinggi. 4. Sebelum stek ditanam bagian pangkal stek diolesi dengan zpt (growton) 5. Penanaman dilakukan dengn cara membuat lubang tanam pada media tanam kemudian masukkan batang yang telah diolesi dengan zpt.
  • 13. 13 6. Setelah batang stek ditanam jemudian diberi sungkup agar tidak terjadi penguapan yang tinggi. Sambung pucuk Sambung Pucuk adalah menyambung bagian pucuk tanaman dengan bagian pucuk tanaman lain yang sama Jenis nya. Tanaman yang digunakan dalam sambung pucuk adalah bunga adenium. Langkah kerja: 1. Dilakukan pada bibit umur 3 bulan.. 2. Entres diambil dari klon-klon unggul. 3. Entres berupa cabang-cabang plagiotrop yang sehat dan tidak sedang bertunas (flush), warna hijau kecoklatan, diameter ± 1 cm. 4. Batang bawah dipotong datar, disisakan 3 lembar daun. 5. Untuk satu sambungan diambil 3 mata tunas entres. 6. Pangkal entres disayat miring pada kedua sisi sehingga runcing seperti baji. 7. Entres disisipkan pada ujung batang bawah yang dibelah, pertautan diikat tali dan 8. entres ditutup kantong plastik. 9. Diamati setelah 10 – 15 hari. 10. Pada sambungan jadi tunas dibiarkan tumbuh sepanjang ± 2 cm. kemudian tutup entres dibuka, tanpa melepas tali ikatan pertautan. Tali ikatan pertautan dibuka setelah tunas baru berumur 3 bulan. 11. Bibit siap ditanam ke lapangan setelah berumur 7 bulan. Okulasi
  • 14. 14 Okulasi adalah menggabungkan bagian tanaman kepada tanaman lain dengan menggunakan mata tunas (entres ) jenis tanaman yang diokulasi adalah tanaman durian. Langkah kerja: 1. Kita harus memiliki bibit dari biji yang sudah berumur 6-8 bulan sebagai batang bawah. 2. Jendela” okulasi dibuat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan ukuran jendela 1 cm x 5 cm 3. Mata entres yang akan digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang sehat. 4. Ukuran mata entres yang telah diambil dari cabang entres dibuat lebih kecil dari ukuran “jendela” okulasi. 5. Kemudian mata entres ditempelkan atau dimasukkan didalam jendela, diikat rapat dengan menggunakan tali rafia atau plastik. 6. Periksalah okulasi 2-3 minggu kemudian. 7. Okulasi berhasil tumbuh bila warna tunas tetap hijau. Bila berwarna cokelat berarti okulasi gagal.
  • 15. 15 IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman No Tanggal Tanaman Biji Stek Rerata umur berkecambah (hari) Umur muncul tunas (hari) 1. Matoa Sekitar 22-27 hari - Kelengkeng Sekitar 27 sampai 29 hari. - Sirsak Sekitar kurang lebih 19 hari. - Jahe Sekitar 12 hari. - Kencur Sekitar 11 hari. - Mawar hibrida - Sekitar 37 sampai 48 hari Puring keriting Sekitar 35 hari Melati/akalifa - Sekitar 30 hari Jeruk kasturi Sekitar 30 hari
  • 16. 16 Tabel jumlah % yang hidup No Jenis tanaman / biji persentase hidup / tumbuh 1 Matoa H 10/10 x 100% = 100 % 2 Kelengkeng 3 3/5 x 100% = 60 % 3 Sirsak 1 0/5 x 100% = 0 % 4 Jahe 2 2/5 x 100% = 40 % 5 Kencur 1 1/5 x 100% = 20 % 6 Mawar hibrida 1 4/5 x 100% = 80 % 7 Puring keriting # 3/5 x 100% = 60 % 8 Melati/akalifa 3 3/5 x 100% = 60 % 9 Jeruk kasturi 0 0/5 x 100% = 0 % B. Pembahasan Pertumbuhan biji pada percobaan ini lebih cepat di bandingkan dengan tanaman stek hal ini di sebab kan karena faktor dari keadaan lingkungan nya. Seperti kelembaban tanah, cuaca,suhu dan lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru.
  • 17. 17
  • 18. 18 IV.Penutup A. Kesimpulan Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah suatu cara-cara perbanyakan tanaman menggunakan bagian-bagian tanaman seperti : batang, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman baru, yang sama dengan induknya. Teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu stek, cangkok, penyusuan, okulasi, dan sambungan. B. Saran Sebaiknya jika ingin mendapatkan hasil yuang baik kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang, sehingga keberhasilan dalam praktek tersebut dapat tercipta.
  • 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Gewin Virginia . 2003. Genetically Modified Corn— Environmental Benefits and Risks. PLOS Biology 1: e8. DOI:10.1371/journal.pbio.0000008 Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World.Oxford Univ. Press. London. Sleper D.A. dan J.M. Poehlman. 2006. Breeding Field Crops.Edisi ke 5.Wiley- Blackwell.Hal. 3. Purugganan, M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant domestication" (pdf). Nature457. McCouch, S. (2004). "Diversifying selection in plant breeding". PLoS Biol 2 (10): e347.DOI:10.1371/journal.pbio.0020347. Diakses pada 24 Agustus 2010. Sisworo W.H. Membangun Kembali Swa Sembada Beras. [sic!]. Makalah yang disampaikan dalam ?tanggal 26 April 2007.
  • 20. 20 LAMPIRAN Dokumentasi Baru selesai penanaman Semua tanaman Tanaman yg hidup Foto bersama tanaman horti