Majlis Ta'liim merupakan lembaga pendidikan Islam di Desa Pamulihian Kecamatan Pamulihian. Dokumen ini membahas pentingnya ilmu dalam Islam, termasuk mengedepankan ilmu, tulus mencari kebenaran, dan larangan berkata tanpa ilmu. Metode berfikir Islam meliputi berpijak pada dalil, memikirkan ayat-ayat Allah, serta menjadikan ilmu sebagai pedoman hidup.
1. Majlis Ta'liim
DESA PAMULIHAN KECAMATAN PAMULIHAN TANJUNG SARI SUMEDANG TELP: 022-
7911943
Di antara metode berfikir dan berdalil dalam Islam sebagaimana yang
dipaparkan secara Gamblang dalam Al Qur'an adalah :
1. Mengagungkan atau mengedepankan Ilmu dan bahkan dengan
memberikan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang
berilmu, sebaliknya kebodohan adalah hal yang tercela dan
ummat islam diperingatkan agar menjauhinya.
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq)
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-
orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat tinggalmu.(Muhammad : 19)
Surat yang pertama kali turun adalah perintah untuk berilmu, yaitu
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (AL Alaq : 1-5)
Dan Allah swt pun memberikan kemudahan kepada para ahli ilmu dan
mengangkat derajat mereka di atas selainnya.
1
2. Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Mujadillah : 11)
Dengan senantiasa berpijak kepada ilmu, maka berbagai khurafat dan cerita
bohong tidak akan bermanfaat , serta ketergantungan kepada para pendusta
dan orang-orang bodoh tidak akan tumbuh subur. Sebaliknya pemikiran
menjadi lurus dan di terangi cahaya petunjuk, serta keimanan seseorang,
perkataan dan perbuatannya pun akan senantiasa berpijak di atas petunjuk
dan bashirah (ilmu dan hujjah yang nyata)
Sanjungan Allah kepada Ahli Ilmu
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Rasulullah s.a.w
pernah bersabda: Tidak boleh iri hati kecuali terhadap dua perkara iaitu
terhadap seseorang yang dikurniakan oleh Allah harta kekayaan tapi dia
memanfaatkannya untuk urusan kebenaran (kebaikan). Juga seseorang yang
diberikan ilmu pengetahuan oleh Allah lalu dia memanfaatkannya (dengan
kebenaran) serta mengajarkannya kepada orang lain (Hr Bukhari)
Beberapa peringatan untuk penuntut ilmu.
a.Pilihah guru yang benar, jangan sembarangan menjadikan seseorang untuk
menjadai guru, karena pemahaman, sifat dan perilaku sang guru bisa menular
kepada murid
Dari Muhammad ibnu sirin ia berkata, sesungguhnya ilmu itu adalah Dien,
maka lihatlah dari siapa kalian mengambil (mempelajari) dien kalian. (Hr
Muslim)
b. Luruskan niat dalam memperlajari Ilmu.
2
3. Barang siapa belajar ilmu yang sebenarnya harus di dedikasikan kepada Allah
semata, namun ia malah tidak mempelajarinya kecuali hanya untuk
memperoleh hal keduaniawian, maka ia tidak pernah akan menemukan
(mencium) aroma sorga kelak pada hari kiamat. (Hr Ahmad)
Malik bin Dinar berkata :
Barang siapa mempelajari ilmu demi Amal, maka ilmunya akan membuatnya
rendah hati. Barang siapa menuntutnya demi selain amal, maka ia akan
semakin sombong.
Jika seorang hamba menuntut ilmu untuk ia amalkan, maka ia akan
merendahkan hatinya, jika ia menuntutnya untuk selain amal, maka ia akan
semakin menambah kesombongannya.
Beberapa peringatan untuk orang yang mengajar.
a.Berilah orang lain kemudahan dalam memahami, jangan di persulit
Dari Abu musa ra, jika rasulullah saw mengutus sesorang dari sahabatnya
dalam sesuatu urusan yang diperitahkannya maka beliau bersabda Permudalah
dan janganlah kalian mempersulit. Tenangkanlah dan jangan kalian membuat
orang lari (Hr Bukhari)
Sampaikanlah berita gembira dan janganlah kalian menakut-nakuti, berikanlah
kemudahan dan jangan mempersulit, dan bersepakatlah dan janganlah kalian
berselisih. (Hr Bukhari)
b. Buktikan kepada para Murid bahwa kita tidak hanya mengajarkan tetapi
juga mengamalkannya.
3
4. Dari usamah bin zaid ra, ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
Pada hari kiamat kelak ada seorang laki-laki yang di hadapkan, lantas di
ceburkan ke neraka hingga keluar usus-ususnya, lalu dikatakanlah kepadanya "
Bukankah anda dahulu yang memerintahkan kebaikan dan melarang
kemungkaran ? ia menjawab aku dulu memang memerintahkan kebaikan ,
namun aku sendiri tidak menjalankannya , dan akupun melarang
kemungkaran, namun aku sendiri menjalankannya. (Hr Bukhari)
Rasulullah saw bersabda :
Perumpaman orang alim yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain
namun melupakan dirinnya sendiri, yaitu bagaikan lentera yang menyinari
orang lain namun membakar dirinya sendiri.(Hr Thabrani)
Abu Darda berkata :
Celakalah orang yang tidak tahu, dan celakalah pula orang yang tahu namun
ia tidak mengamalkannya. Diulang sebanyak tiga kali oleh Abu darda.
Asy sya'bi berkata :
Kami bukanlah Ahli fikih, akan tetapi kami hanyalah menyimak hadits dan
meriwayatkannya. Yang di sebut Ahli fikih adalah orang yang jika mengetahui,
ia mengamalkannya.
Dicabutnya Ilmu
4
5. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Di antara tanda-tanda hampir Kiamat ialah terhapusnya ilmu Islam,
munculnya kejahilan, ramainya peminum arak dan perzinaan dilakukan secara
terang-terangan (Hr Bukhari)
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru bin al-As r.a katanya: Aku pernah
mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t tidak mengambil ilmu Islam
itu dengan cara mencabutnya dari manusia. Sebaliknya Allah s.w.t
mengambilnya dengan mengambil para ulama sehingga tidak tertinggal
walaupun seorang. Manusia melantik orang jahil menjadi pemimpin,
menyebabkan apabila mereka ditanya mereka memberi fatwa tanpa
berdasarkan kepada ilmu pengetahuan. Akhirnya mereka sesat dan
menyesatkan orang lain pula (Hr Bukhari)
2. Iklash dan tulus hati (untuk Allah) dalam mencari kebenaran.
Ikhlash dan tulus hati merupakan dasar dan hal inti yang dapat mengantarkan
seseorang menuju kebenaran, yaitu jalan yang di tempuh oleh orang-orang
yang mendapat petunjuk, sebagaimana Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-
kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar.(Al Anfal : 29)
3. Haram berkata-kata tanpa ilmu atas nama Allah swt.
Allah swt melarang hamba-hambanya untuk berkata tentangnya ( atau
agamanya) dengan tanpa ilmu, karena hal itu akan mengantarkan seseorang
berbuat kebohongan dan merubah kenyataan (hakikat) serta akan
menjerumuskan kepada tindak penyelewengan dan penyimpangan.
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak
manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah
5
6. dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui"
.(Al A'raaf : 33)
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(Al Isra : 17)
hal ini menuntut seseorang untuk menahan diri agar tidak menyakini atau
berkata-kata tentang sesuatu sampai jelas ilmu (keterangan) yang nyata
baginya.
4. Bersandar pada Hujjah (dalil) dan Burhan (bukti nyata)
Imam Malik rhm, berkata :
Serta dengan berpaling atau menjauhkan diri dari berbagai zhann (prasangka)
dan takharrush (perkiraan yang dibuat-buat)
Imam Syafe'I berkata :
Semua ilmu selain Al Qur'an hanya akan menyibukkan, kecuali ilmu tentang
hadits dan fiqih dalam memahami agama, ilmu adalah yang memuat, Ia telah
meriwayatkan kepada kami, selain itu, tiada lain hanyalah was-was (bisikan)
syetan semata.
Hal ini menuntut seseorang untuk menimbang berbagai permasalahan, besar
maupun kecil, dengan timbangan yang lurus sejak awalnya, yaitu bersandar
pada dalil-dalil dan bukti-bukti ilmiyah. Oleh karena itu, apa saja yang
ditunjukkan oleh dalil, maka ia adalah kebenaran dan yang selainnya adalah
kebatilan. Dengaan metode seperti ini, maka gugurlah segala khurafat dan
pemikiran sesat, yang sama sekali tidak berpijak kepada nash ataupun dalil,
hingga akhirnya akalpun akan selamat dari berbagai kehancuran dan
penyimpangan.
Dan seluruh dakwah para nabi pun di bangun atas pondasi yang kokoh
sebagaimana tersebut dia atas.
6
7. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk
surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian
itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".(Al
Baqorah : 111)
5. Memerintahkan untuk Mentadabburri dan memikirkan ayat-
ayat Allah swt.
Banyak sekali nash-nash syar'I yang memerintahkan manusia agar
mentadabburri dan memikirkan ayat-ayat Allah swt serta memotivasi akal
fikiran mereka tentang pentingnya hal tersebut.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(Ali Imran : 190-
191)
Banyak pula ayat-ayat Al Qur'an yang memerintahkan manusia agar
mentadabburi ayat-ayat Alalh swt yang tampak nyata di depan mereka, seperti
firmannya :
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia
ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (AL Ghasyiyah : 17-20)
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
(Adz Dzariyat : 21)
Berfikir dengan benar, secara pasti akan menuntun seseorang untuk beriman
dengan benar kepada Allah swt, dan kepada keesaannya. Oleh karena itu,
maka Allah swt membuat beragam pemisalan dan kisah-kisah dalam Al
Qur'an agar makna yang di maksud mudah di fahami serta dapat di ambil
Ibrah (pelajarannya)
7
8. Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap
macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.(Az Zumar : 27)
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-
orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.(
Yusuf : 111)
Doa Mohon Keselamatan
Allahumma inni as alukal 'aafiyata fiddunya wal aakhirati, Allahumma
inni as 'alukal afwa wal 'aafiyata fii dinii wa dunyaa yaw a Ahli wa maa
lii, Allahummas tur awratii wa aaamin raw 'aatii, Allahummah faznii
min bayni yadayya wa min kholfii wa an yamiinii wa an syimaa lii wa
min fawki wa a'uzu bi'azamatika an uqtaa la min tahtii
8
9. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ampunan dan keselamatan
di dunia dan di akherat. Ya Allah, aku memohon kepadamu Ampunan dan
keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah
auratku dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah jagalah diriku dari depan,
belakang, sebelah kanan dan sebelah kiri, serta dari atasku. Dan aku
berlindung dengan kebesaranmu agar tidak di binasakan dengan tiba-tiba dari
bawahku. (Hr Abu Daud)
9