SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 96
Daftar Bacaan
1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986, Sosiologi,
Penerbit Erlangga, Jakarta
2. Doyle Paul Johnson, 1986, Teori Sosiologi Klasik dan
Modern (terjemahan Robert MZ Lawang), Penerbit
Gramedia, Jakarta
3. George Ritzer & Douglas J Goodman, 2004. Teori
Sosiologi Modern, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
4. Agus Salim, 2002. Perubahan Sosial,Sketsa Teori
dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia, Penerbit Tiara
Wacana,
 Jogya
5. Agus Salim, 2007 . Teori Sosiologi Klasik dan Modern
(sketsa pemikiran awal), Penerbit Unnes Press.
6. Basrowi. 2005 . Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia.
Bogor.


                           )
Sejarah lahirnya sosiologi:
- Terjadinya perubahan sosial di masy
Eropa Barat pd masa Revolusi Industri
(Inggris)dan Revolusi Sosial (Prancis).
- Pd awalnya kedua revolusi ini diharapkan
membawa kehidupan modern bagi
kesejahteraan dan kemakmuran.
- Pd kenyataannya, revolusi menimbulkan
kekacauan, disharmonis, ada
kesenjangan.
- Kelahiran sosiologi selain disebabkan oleh
  kedua revolusi juga terkait adanya perubahan
  jangka panjang yg melanda Eropa barat
  (Laeyendecker, 1983), yakni:
 (a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke 15
 (b) perubahan di bidang sosial dan politik
 (c) perubahan berkenaan reformasi Martin Luther
 (d) meningkatnya individualisme
 (e) lahirnya ilmu pengetahuan modern
 (f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri
► 13 Mei tahun 1483, Martin Luther, seorang reformis dalam agama
  kristen, terlahir ke dunia di Eisleben, Jerman. Luther menuntut ilmu di
  Universitas Erfurt dan kemudian bekerja sebagai pengajar teologi.
► Martin Luther kemudian melakukan penelitian dan dia mengemukakan
  banyak pendapat yang berbeda dengan pandangan umum gereja
  Katolik saat itu.
► Sejak tahun 1517, Martin Luther menyampaikan kritikannya secara
  terang-terangan sehingga akhirnya terpaksa bersembunyi karena
  dikejar-kejar pihak gereja untuk dibunuh. Selama dalam
  persembunyian itu, Martin Luther menulis terjemahan Injil ke dalam
  bahasa Jerman, sesuatu yang dilarang keras oleh gereja Katolik.
► Ide-Ide Martin Luther kemudian berkembang menjadi aliran Protestan
  yang menjadi sumber dari berbagai perang dan pertarungan politik di
  Eropa.
► Ritzer (1992) kekuatan sosial yang
 mendorong pertumbuhan sosiologi:
 (a) revolusi politik
 (b) revolusi industri dan muncul kapitalisme
 (c) munculnya sosialisme
 (d) urbanisasi
 (e) perubahan keagamaan
 (f) pertumbuhan ilmu pengetahuan
► Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-1406)
 sbg tokoh politik praktis-disebut bapak
 Sosiologi pd abad XIV, menulis buku
 “Mukaddimah” ttg pengaruh lingkungan fisik
 thd manusia, bentuk organisasi sosial
 primitif dan modern, hub antar kelompok
 dan berbagai fenomena kultural.
 Manusia dlm kehidupan bermasy hanya dpt
 dipenuhi mll kerja sama antar sesamanya.
► Auguste Comte (1798-1857), dikenal sbg
  Bapak Sosiologi.
► Sosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, yg
  berupaya memahami kehidupan bersama
  manusia, sejauh kehidupan manusia yg dpt
  ditinjau atau diamati mll metode empiris.
► Masyarakat dipandang sbg unit dasar
  analisis, sedangkan keluarga, politik,
  ekonomi, keagamaan dan interaksinya sbg
  sub unit analisisnya.
► Ilmu sosiologi didasarkan pd pengamatan,
  perbandingan, eksperimen, dan metode
Obyek yang dikaji adalah fakta yg obyektif,
 bermanfaat, mengarah pd kepastian dan
 kecermatan.
Comte dianggap sbg perintis positivisme.
Sosiologi dibagi 2 bagian:
 (a) statika sosial (social statics)-stabilitas
 tatanan sosial, misal struktur sosial, hub
 antara institusi dg institusi lain.
 (b) dinamika sosial (social dynamics)-
 perubahan sosial dan dampaknya.
► Perkembangan Sosiologi dikenal dg
 HUKUM KEMAJUAN MANUSIA atau
 HUKUM TIGA JENJANG:
 (1) Jenjang TEOLOGI
 (2) Jenjang METAFISIKA
 (3) Jenjang POSITIF
Sosiologi ?
►   Sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku
    sosial manusia dengan meneliti kelompok yang
    dibangunnya.    Kelompok     tersebut mencakup
    keluarga, suku bangsa, komunitas, pemerintahan
    dan berbagai organisasi sosial, agama, politik,
    bisnis dan organisasi lainnya.

►   Dengan demikian sosiologi adalah ilmu yang
    mempelajari proses interaksi hubungan antara (a)
    individu dengan individu (b) individu dengan
    kelompok /budaya © kelompok/budaya dengan
    kelompok/budaya
Sosiol o gi=Disiplin Ilmiah?
         Metode Penelitian Ilmiah:
           1. Perumusan Masalah
         2. Meninjau Kepustakaan
         3. Merumuskan Hipotesis
 4.    Merencanakan desain Penelitian
 5.    Pengumpulan data sesuai desain
                  penelitian
            6. Menganalisis data
  7.    Menarik kesimpulan ( verifika si)
SOSIOLOGI
  (kajian Filsafat Ilmu)
                Obyek kajian ilmu (menemukan
                obyek dan menentukan batas-
  Ontologi        batasnya=genotiesauton)


               Memiliki strategi (cara-cara) untuk
               menemukan kebenaran ilmu dalam
Epistemologi   bentuk metode pendekatan khusus
                     (setiap ilmu berbeda)
                Setiap hasil kajian ilmu memiliki
                arti dan kegunaan(signifikansi)
  Aksiologi      bagi ilmu dan masyarakatnya.
Persamaan dan Perbedaan Kajian
           Sosiologi dengan Psikologi
►   Ontologia                  ►   Ontologia
    Obyek Material manusia         Obyek Material manusia
    Obyek Formal aspek             Obyek Formal aspek
    eksternal                      internal

►   Epistemologia              ►   Epistemologia
    Metode penelitian sesuai       Metode penelitian dengan
    dengan substansi               pendekatan
    keilmuannya (tergantung        kuantitatif/statistik
    teori yang digunakan)          Menggunakan kajian
                                   kasus, sesuai dengan
►   Aksiologia                     masalahnya
    Signifikansi Ilmu
    Signifikansi Sosial        ►   Aksiologia
                                   Signifikansi Ilmu
                                   Signifikansi Sosial
Perspektif Pendekatan Sosiologi
  (ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji
 masalah sosiologi berdasarkan teori tertentu)


                         Teori



    PARADIGMA
                         Asumsi        Perspektif
                                      Pendekatan
                                       Sosiologi


                       KONSEPSI
Perspektif Sosiologi
( konsistensi antara pendekatan teori, asumsi yang
     digunakan & konsep yang digunakan dalam
                    penelitian)

1.   Teori = sekumpulan gambaran abstrak yang
    merupakan reduksi hasil pengamatan dan
    asumsi kebenaran yang telah teruji sebagai
    hasil penelitian ilmiah
2. Asumsi = suatu pendapat yang diyakini
    kebenarannya sebagai hasil keyakinan ilmuwan
3. Konsepsi =merupakan hasil rekayasa sosial
    tentang suatu pokok pokiran yang menjadi titik
    tolak pengamatan dalam penelitian
4 . =Paradigma =sudut pandang ilmuwan
    (seorang atau sekelompok orang) tentang suatu
    masalah yang sedang menarik minat
PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS,
                 FUNGSIONAL DAN KONFLIK
Konsep        Interaksionis                 Fungsional                       Konflik
          (GH.Mead, E Goffman)          (E Durkheim,Talcott Parson)           (Karl Marx)
          ► Konsep masyarakat,          ► Konsep masyarakat           ►  Konsep masyarakat
          negara itu tidak ada,         adalah suatu sistem           adalah suatu sistem yang
Society   yang ditunjukkan              yang stabil dimana            tidak stabil dimana orang-
                                        orang-orang saling            orang adalah anggota
          adalah interaksi antara
                                        bekerja sama                  kelas yang saling
          orang-perorang (orang-                                      bertentangan
                                        ► Orang orang
          kelompok)                     berinteraksi supaya           ► Sebagian orang yang
          ► Orang orang                 dapat diterima sebagai        berhasil adalah yang
          berinteraksi tidak            anggota kelompok dalam        memiliki modal yang
          langsung tetapi dengan        bentuk sosialisasi            kemudian mengekploitasi
          simbol (bentuk bahasa ► Orang yang berhasil                 orang lain untuk
                                 bersosialisasi adalah                kepentingannya
          badan, bahasa isyarat
                                 mereka yg kemudian
          dan verbal)
                                        dapat memperoleh kelas
          ► Perubahan sosial            ► Tidak terhindarkan
                                        sosial ttt                    ►  Dipaksakan oleh suatu
          terjadi di tingkatan mikro,   dlm masy yang                 kelas terhadap kelas yg
Social    akibat individu harus         kompleks disebabkan           lain demi penguasaan
          belajar dari lingkungannya    adanya konstribusi yang       (REVOLUSI ?)
Change
          secara terbatas               berbeda diantara              ► Manusia hrs membuat
          ► Nilai/norma merupakan       kelompok masy itu             sejarahnya sendiri
          subyektifitas setiap          ►   Nilai/norma harus         sebelum terlambat
BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI


1.   Sosiologi Murni : teori-teori sosiologi ( sosiology
      theory ) klasik (Emil Durkheim, Karl Marx dan
         Max Weber) dan modern (interksionis,
      fungsional, konflik dll). Mencakup kajian pure
                         sociology


2.     Sosiologi Terapan ( applied Sociology ), dalam
           hal ini adalah Sosiologi Komparatif,
      Kesejahteraan Social, Ilmu Politik, Demografi-
     Sosiografi, Socio Biology, Kriminilogy, Sociologi
        Kesehatan, Sosiologi Olah raga, Sosiologi
         Militer, Sosiologi Pedesaan-Perkotaan,
        Organisasi Sosial/Manajemen, Etnis-Race,
        Sosiologi Pendidikan, Perubahan Sosial dll
METODE-METODE & TEKNIK PENELITIAN
             DALAM SOSIOLOGI

Waktu              1.   Studi Cross Sectional (jangka pendek)
Pendekatan
                   2.   Studi Longitudinal (jangka panjang)
Masalah
Penelitian
Sifat Kajian       1.   Kuasi Eksperimen (Setengan
terhadap                Eksperimen-perbandingan)
masalah
                   2.   Eksperimen Laboratorium
Penelitian
                   3.   Eksperimen     Lapangan
Strategi           1.   Pendekatan     Kuantitatif (numerik-
Pendekatan              Statistik)
Masalah
                   2.   Pendekatan     Kualitatif (Kasus-
Penelitian
                        ideografik)
Peran yang bisa    1.   Ahli Research
dimainkan oleh     2.   Konsultan Publik
Sosiologi dalam    3.   Teknisi (hubungan perburuhan, konseling)
hidup keseharian   4.   Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)
K UDAYAAN
                  EB
              (Culture in Sociology Studies)
                   TAMPILAN KEDUA


                         Culture
       ►Kebudayaan     adalah kompleks keseluruhan dari
     pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat
    istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain
       yang diperoleh sebagai anggota masyarakat ( Edward
                             Taylor ).

►   Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan
               dialami bersama secara sosial

►Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief), kebiasaan
(costum/folkways), tata kelakuan (mores) yang telah menjadi
   sistem perilaku yang terorganisir bagi manusia dalam
          kehidupan sehari-hari ( Horton & L Hunt ).
►   Kebudayaan bersifat normatif artinya kebudayaan
     menentukan standart perilaku. Nilai merupakan
       konstruksi imajinatif (terjadi dalam pikiran
               manusia dan masyarakat)

     ► Norma dapat bersifat norma budaya (suatu
      konsep yang diharapkan ada- disebut budaya
    ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata- di
               sebut ukuran dari perilaku)
►    Kebudayaan bukan merupakan akumulasi dari
     kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores)
        tetapi sebagai suatu sistem perilaku yang
                      terorganisasi
        ►   Bagaimana Budaya diorganisasi ?
            Hoebel (dalam Horton 1986):

1.    B agian terkecil dari budaya adalah unsur (trait),
        yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa dibagi
      (sifat materi spt paku, sifat non materi spt jabat
                            tangan)
2.   bagian yang lebih besar adalah kumpulan unsur-
     unsur kebudayaan (disebut kompleks kebudayaan
                      /Culture Complex)
  3.   bagian yang komplek yang besar dan terpusat
      pada kegiatan yang penting, yang dapat dipakai
►    Kebudayaan Induk= kebudayaan yang menjadi
    pusat kegiatan, memiliki masyarakat pendukung,
    memiliki dasar ideologis berdasarkan geografis,
      race, etnis dan kekuatan lain yang sifatnya
      menetap (contoh budaya Jawa, budaya cina,
          budaya islam, budaya orang tua dll)

►   Kebudayaan Khusus/berlawanan dg kebudayaan
     Induk= counter culture= bangunan kebudayaan
    yang memiliki norma ttt yang menolak beberapa
    sifat dari kebudayaan induk (budaya vegetarian,
            budaya hipies, budaya hip-hop dll)
Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan, nilai-nilai
  yang kita pahami. Konsep ini menunjukkan bahwa kebudayaan itu
  relatif.
Mengapa ?
Karena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubungan dengan
  lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budaya sendiri (budaya yang
  dimiliki) biasanya menjadi kebudayaan netral, tetapi menjadi
  kebudayaan yang bernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupan
  keseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifat relatif
  karena mengandung relativisme pemahaman

Tetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpadu dengan
  kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda, sehingga
  disebut keterpaduan budaya (contoh budaya memasak Cina
  memiliki persamaan dengan Jawa)
Etnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kita menjadi
   patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggi dan rendah/ganjil
     dan tidak terhadap budaya lain dengan mencari kemiripannya
           dengan budaya kita (Caplow dalam Horton, 1986)

Etnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruh masyarakat,
   dalam semua kelompok bahkan dalam semua kehidupan individu
                 ( sindroma etnosentrisme universal )
   Etnosentrisme menimpulkan pemilahan pandangan masyarakat
          tentang semua aspek kehidupan yang dialaminya.
                            Dalam kehidupan Agama
                          Dalam kehidupan Kesukuan
                          Dalam kehidupan Kelompok
                        Dalam kehidupan Berolahraga dll
(Bab IV)
                               Kepribadian
Suatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dari seseorang.
     Kecenderungan ini diperoleh dari

   (1)      warisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasi fisik, IQ
      (2)       lingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupan sosial)
                      (3)   kebudayaan (norma-norma budaya)
            (4)     pengalaman kelompok (reference group, peer group)
    (5)      pengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifat individual)

            Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?
SOSIALISASI ?

  Sosialisasi adalah proses dengan mana seseorang
  menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma-
   norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah
                      “diri” yang unik

 Dalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompok
 sangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktor
  sosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalaman
                     hidup sosialnya

                                 Mengapa hal itu dapat
                        terjadi ?
TEORI KEPRIBADIAN

 1.   Cooley :
       perkembangan kepribadian dapat diikuti dari
            unsur-unsur yang tidak perlu obyektif
      Kepribadian merupakan pantulan cermin diri dari
               orang lain (the loking glass self)

                  Kasus Orang Cantik
         Kasus Burung Kesepian didepan cermin
TEORI KEPRIBADIAN

        2. George Herbert Mead (1934)

Kepribadian sangat ditentukan oleh konsep generalisasi
   orang lain, yang terdiri dari harapan-harapan yang
      diyakini seseorang terhadap orang yang lain.

                  Proses ini melalui

 (a). Proses pengambilan peran ( role taking )
 (b). Proses untuk memainkan peran ( role
                    playing )
TEORI KEPRIBADIAN

                                 3. Freud :
    ►   Kepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orang lain, keduanya
               bermuara kepada keselarasan diri dan lingkungannya

    ►   Menurutnya Individu dan masyarakat merupakan sesuatu yang tidak
                        terpisahkan satu dengan yang lain

►   Freud melihat bahwa telah terjadi konflik yang mendasar dan tidak selaras
      antara diri dan masyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusia
       seperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanya sebagian kecil
      motifasi manusia yang terlihat tetapi sebagian terbesar terbenam dan
          tersembunyi dan itu sangat mempengaruhi perilaku manusia

    ►   Id (pusat nafsu yang a-sosial), ego (pusat kendali-sadar dan rasional)
             super-ego (kompleks dari cita-cita yang membentuk nurani)
(Bab 5)
 Shakespeare: Dunia ini “panggung sandiwara”, ditentukan oleh
   perubahan dalam peran dan kedudukan (status) seseorang
   dalam masyarakatnya. Peran ini sangat penting karena tidak
                         bisa dihindarkan

      Kedudukan (Status/posisi): sebagai suatu
   perangkat/posisi seseorang dalam suatu kelompok,
    atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya
                   dengan orang lain

Peran (akting): perilaku yang diharapkan dari seseorang
    yang mempunyai suatu status (setiap orang lazim
           memerankan beberapa peran/akting)
Sosialisasi Melalui Peran
Setiap orang harus belajar melakukan peran dalam hidupnya, supaya ia
sukses menjalani hidup



   Masa kanak-kanak (berfantasi, bermain, dilindungi,
               simbol kebahagiaan keluarga)
 Masa Remaja (Ibarat bunga sedang mekar-mewangi)

   Masa Dewasa (bertanggung jawab: bekerja/punya
    penghasilan, menikah/punya istri/ berumah tangga,
                  lebih produktif, fisik kuat)
  Menjadi Orang Tua (pensiun, penghasilan menurun,
   sakit-sakitan, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan)
          Mati (berakhirnya peran dan status)



Kecil dambaan orangtua, remaja dambaan pacar, dewasa
 mewah dan kaya raya, tua sangat bahagia, mati masuk
Bagaimana manusia dapat sukses
 dalam berakting (mengambil peran)
 dalam hidupnya?
 Paling Tidak melibatkan dua aspek

       1.Kita harus belajar untuk
       melaksanakan kewajiban dan
     menuntut hak-hak dari suatu peran

2.   Kita harus memiliki sikap, perasaan
      dan harapan-harapan yang sesuai
            dengan peran tersebut

        Mana yang lebih penting?
Peran Sosial dan Kepribadian memiliki
relativitas hubungan
(sangat tergantung kepada situasi, kemampuan dan
harapan)


                 Moreno:
                    

 bermain dengan perperan ‘seolah-olah’
  sebagai orang lain merupakan proses
       belajar yang paling efektif
Perangkat Peran

  1.Individu memiliki perangkat peran (role set), yang
menunjukkan bahwa satu status bisa memuat beragam
               peran sekaligus (mis: seorang dokter,
                       olahragawan,seorang ibu…….)

2. Tidak semua peran berhasil dimainkan oleh individu
(seorang pendakwah, ayah yang gagal mendidik anak,
                        suami yang sangat labil……..

3. Peran=perilaku, maka perilaku peran adalah perilaku
   yang sesungguhnya dari orang yang melakukan (oleh
          karena itu masing2 orang berbeda tergantung
                                       pentafsirannya)

   4. Simbol/atribut (seragam/gelar) dapat membantu
memperkokoh peran seseorang, karena memiliki ikatan
                      moral (militer dengan seragam)
   Ascribed Status (status yang diberikan): yaitu status
           yang diperoleh seseorang bukan karena
    usahanya/kemampuan kerja seseorang, tetapi karena
    telah bersifat ‘given’, contoh; gelar bangsawan, kaya
      dari orangtua, sex, etnis, agama dll, terlepas dari
              apakah dia cantik/gagah atau tidak

       Achieved Status (status yang diperoleh melalui
    pilihan individual dan persaingan/perjuangan hidup):
       yaitu status yang diperjuangkan yang diperoleh
     karena memiliki kemampuan, prestasi dan mungkin
              karena nasib baik atau nasib buruk

Bagaimana gambaran peran/status dalam masyarakat tradisional dan
                      masyarakat modern?
Variasi   Kepribadian ,           dan Peran

    Status Discrepancy/status Incongruity=ketidak
  konsistennya status yang dimiliki seseorang (seorang
      lulusan universitas jadi sopir angkot). Hal ini
    berhubungan dengan kelas, status sosial & race.

   Kepribadian tidak selalu tumbuh sesuai dengan
  peran (seorang guru/dokter bertemperamen sangar)

  Bagaimana anda melihat seorang lelaki designer pakaian
                wanita yang tampil feminin?
Kegagalan peran yang
       dimainkan aktor sosial
•   Kegagalan peran akan membuat seorang aktor frustrasi
    bahkan deperesi berat

•   Kegagalan peran dapat disebabkan karena beban peran
    teralalu berat

•   Setiap peran secara relatif membawa desakan peran (role
    strain) yang berbeda-beda untuk setiap individu tergantung
    kepentingan yang dirasakan

•   Kalau seorang aktor akan memainkan peran dalam hidup
    ini maka butuh persiapan yang cukup. Kurangnya
    persiapan dapat membawa kegagalan dalam berperan

•   Persiapan peran membutuhkan: keseriusan, kontinuitas,
    dorongan, kesempatan yang cukup, dan kesanggupan
    untuk selalu belajar
Bab 6

 1.         Masalah seks selalu bikin pusing dan heboh
           (seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri,
            mereka bermusuhan tetapi mereka tak bisa
                       hidup tanpa yang lain)
2.         Cerita seks selalu menarik dan lebih menarik
                        ketimbang cerita lain

      3.    Cerita seks di Indonesia ditabukan tetapi
             akan selalu muncul pada semua forum
           pertemuan baik secara formal dan informal
      4.     Dorongan seks bersifat universal terjadi
              disemua bangsa dan kelas sosial, dan
            dorongan itu sebagai warisan biologisnya
Istilah-istilah ttg Sex
            Sex: Sifat biologis yang membedakan pria dan wanita

    Gender: Peran sexual secara sosial (membawa peran sexual
                            identity)

         Androgyny: memiliki 2 kencenderungan sexualitas sama
         dominan (orang dengan preferensi sexual dengan jenis sex
               yang sama/homo sexual : misal lesbian/gay)

    Sex Drive: dorongan sex secara biologis bagi manusia untuk
              mencari tanggapan dari individu/kelompok
Kelenturan & Dorongan Sex

   Kawin (biologis) untuk beberapa komunitas
    hewan membutuhkan latihan sosial (kasus
    monyet Harlow-tak bisa kawin/membunuh
     anaknya, kasus anjing yang dapat kawin
      ketika harus dibantu oleh pemiliknya)

        Kawin (biologis) pada manusia
     menonjolkan keanekaragaman kultural
         (terpola secara kultural) dalam
     menunjukkan daya tariknya (sex apeal):
     bentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta,
       kebiasaan menggigit pasangannya,
       memberi tanda pada kulit leher dll
Bagaimana sifat & dorongan seks
dikalangan hewan dan manusia?

                          • Dikalangan hewan
                             hubungan sex dapat
                          terjadi pada masa kawin.
                          Hewan betina yang telah
                                 matang akan
                            mengeluarkan cairan
                           pheromone pada masa
                               siklus yang tepat


                           • Manusia memiliki
                              kesinambungan
                            seksualitas biologis,
                            kehidupan wanitanya
                          dapat merangsang setiap
                            saat (shg tidak perlu
                             mengeluarkan zat
                          apapun). Manusia dapat
                            melakukan hubungan
                           seksual terus menerus
                         tanpa menanti siklus yang
                                    tepat
Perbedaan & Persamaan Perilaku
Seksualitas Hewan & Manusia

                                         Menurut norma masyarakat
                                          manusia akan kawin dengan
                                             pasangan tetap yang
                                             dilembagakan dalam
  Beberapa hewan kawin                          perkawinan
 untuk seumur hidup dengan
      pasangan tetapnya                    Dorongan biologisnya,
   (merpati), tetapi sebagian               membuat manusia juga
  terbesar si betina akan siap           mempraktekkan hampir semua
                                         hubungan seksual yang terjadi
 melayani pejantan manapun                    pada dunia hewan
        yang berselera.
                                        Tidak ada beda dorongan sex
                                            antara pria/wanita (Julia
                                           Hartley Moore: 2004; pria
                                         mencari kesempatan/ wanita
                                            menunggu kesempatan)
Ba gaimana Sosiologi
Berbicar a Soal Sex?
   Sex merupakan dekonstruksi masyarakatnya
     (termasuk menunjukkan bahwa seseorang
                 menjadi pria/wanita)
   Sex dapat diwawas secara primer (dilakukan
   dalam lembaga perkawinan dengan pasangan
       tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi:
                 pariwisata/jual beli)
  Sex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan
               dari seseorang/lembaga
KETERTIBAN SOSIAL
PENGENDALIAN SOSIAL
BAB VII

  Bayangkan andaikata didalam masayarakat
   tidak terdapat norma hukum yang mengikat
   kelompok? Wah..tentunya sulit semua akan
             berlaku sekehendak hati

    Social order (ketertiban sosial), sistem
   kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan
     yang berlangsung secara lancar demi
    mencapai sasaran hidup bermasyarakat.
Social Control:
se genap car a atau pr oses yang ditempuh
oleh sekelompok or ang atau masyar akat
sehingga par a anggotanya dapat ber tindak
sesuai dengan har apan kelompok atau
masyarakat

      Dilakukan dalam proses sosialisasi
       Eric Fromm (1944):jika masy ingin
     berfungsi secara efisien, maka anggota
       masy hrs memiliki sifat yg membuat
     mereka ingin berbuat sesuai dg apa yg
    harus mereka lakukan sbg anggota masy
Social Control
Dilakukan dengan Tekanan
Sosial
       Banyak dilakukan dengan
      pendekatan psikologi sosial.
   Tekanan bisa dilakukan dari
        yang bersifat elementer
       sampai jenis tekanan yang
                 berat
 Tekanan yang elementer adalah
    iklan bagi penanggung pajak,
      tekanan berat dapat berupa
     interogasi bagi para tertuduh
      dalam kasus-kasus tertentu
Social Control ditujukan kpd
Kelompok Sosial
(kelompok Primer dan kelompok sekunder)

      Kelompok Primer: kelompok kecil, akrab, dan
     pergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompok
   bermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepada
      kelompok primer sangat tinggi, pelanggaran atas
             norma berakibat ‘penebusan dosa’

   Kelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulan
          formal, punya stratifikasi, punya kepentingan
     (utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha
    dagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidak
         sesuaian pada norma kelompok sekunder dpt
    berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.
Social Control
(Mekanisme)
  Social control pada kelompok sekunder akan lebih
   baik dilakukan dengan pengaruh kelompok primer

  Pengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam hal
   penggunaan bahasa untuk mengendalikan norma
  sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)

   Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat-
                         istiadat
  Pengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturan
                   birokrasi formal

    (mana yang lebih berhasil mengadakan social
        control) dengan berbagai mekanisme
            penyelenggaraan yang ada?)
SOCIAL DEVIASION
(Penyimpangan Sosial)

     Setiap perilaku yg dinyatakan sbg
    suatu pelanggaran thd norma-norma
         kelompok atau masyarakat

    Tidak ada penyimpangan yg berdiri
        sendiri, penyimpangan mrpk
     kunsekwensi dari suatu peraturan
          yang tidak dpt dijalankan
Jenis-jenis
Penyimpangan
   Penyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misal
    perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh,
   selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)

  (a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa
  sekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangan
   mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)

  Penyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata yg
 dilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilaku
         harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)

  Penyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpangan
  karena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuang
              sampah sembarang tempat dll)
Teori Peyimpangan

     Teori Biologis: orang tak bisa
   menyesuaikan diri krn cacat tubuh
         (krn predistinasi tubuh)
   Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis,
    yaitu Endomorp (bundar, gemuk,
  halus), Mesomorp (berotot,atletis),&
         Ectomoph (tipis, kurus)
Teori Penyimpangan
   Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang
  Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang
                       krn penyakit mental

  Teori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalam
      masyarakat. Ada masa transisi ketika orang harus
                  menyesuaikan diri dg masy
 Teori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakat
  ada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal itu
    membuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentu

   Teori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadi
       dimana dlm masy berlaku banyak norma yg saling
     bertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki pegangan
                          normatif

  Teori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satu
    masy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukar
   mengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasus
   masy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dpt
    memaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis yg
   sama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dan
                      selalu ada dlm masy

 Teori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dg
Group                ORGANISASI
               (kelompok)
                                       SOSIAL
       setiap kumpulan
        
     manusia secara fisik
     (ada yg menamakan                (BAB VIII)
    agregation/kolektivita)

            Setiap orang yg
            memiliki ciri-ciri ttt

    Sejumlah orang yg
    memiliki pola interaksi
     yg terkoordinir dan
        terjadi secara
       berulang-ulang

       Sekumpulan orang yg
         memiliki kesadaran
           bersama akan
        keanggotaannya dan
         saling berinteraksi
Individu & Kelompok
Kelompok mencerminkan Individu atau
   sebaliknya Individu mencerminkan
               kelompok?

                    INDIVIDU


    Kelompok
Bentuk Kelompok Sosial
 In-Groups: bisa kecil atau besar yang mengikat
       anggota kelompok dengan emosi dan
   rasionalnya (keluarga/etnis/jenis kelamin dll)

  Out-Groups: orang-orang yang berada diluar
         kelompok sendiri (in-graups)

  Jarak Sosial (social distance):adalah situasi
 dimana orang dpt mengukur kadar kedekatan
  atau penerimaan terhadap kelompok sosial
 dimana kita menjadi anggotanya (jarak sosial
   thd anak/istri hampir tidak ada, bagaimana
 kalau anggota keluarga menderita Virus HIV?,
        hal ini membuat jarak sosial ttt)
Reference Group:
kelompok acuan yaitu kelompok yang dianggap penting sebagai
model, meskipun kita bukan merupakan anggota kelompok


                       Stereotipe:
    Pandangan (image) umum suatu kelompok terhadap
   kelompok lainnya tentang sejumlah orang. Pandangan ini
     bisa bersifat positif atau negatif (orang Madura kasar-
   pekerja keras, orang Cina Pelit-pekerja keras, orang Jawa
                     halus bahasa-pemalas)
                  Makna Stereotipe
      Merupakan reduksi perilaku budaya yang diduga
  dikembangkan para penjajah untuk mengadudomba orang-
      orang pribumi demi legitimasi kekuasaan penjajah
       (membuat bangsa kita lemah dan saling curiga)
Apa yang disebut
Kelompok Primer & Sekunder ?

• Kelompok Primer: kelompok kecil
  yang memiliki ikatan emosi yg
  tinggi,hubungan pribadi, dalam arena
  informal, akrab, personal dan total

• Kelompok Sekunder: hubungan
  sosial formal, impersonal, tak
  terikat, impersonal dan
  tersegmentasi dan berdasarkan azas
  manfaar (utilitarianism)
Masyarakat
     Paguyuban& Patembayan
Hubungan Paguyuban      Hubungan Patembayan
   (Gemeinschaft)           (Gesellschaft)
       Personal              Impersonal

       Informal          Formal, Kontraktual

      Tradisional            Utilitarian

     Sentimental           Realistis, Ketat

        Umum                   Khusus

  Masyarakat Agraris     Masyarakat industri
BAB      IX
        LEMBAGA      SOSIAL
   Konsep Sosiologis menegaskan bahwa
   Institusi (lembaga sosial) adalah suatu
 sistem norma untuk mencapai suatu tujuan
     atau kegiatan yang oleh masyarakat
    dipandang penting atau secara formal
sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang
berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia

   Lembaga adalah proses terstruktur
  (tersusun) untuk melaksanakan berbagai
             kegiatan tertentu
Lembaga : Asosiasi
            Lembaga                      Asosiasi

 Memiliki bentuk organisasi     Kelompok gagasan (sistem
                                  keyakinan) dari orang orang
 Sistem gagasan dan perilaku            yang percaya
  yang terorganisir dalam
  perilaku itu                    Orang orang menerima
                                     kepercayaan yang
 Setiap lembaga memiliki              dipraktekkan
  asosiasi dimana norma-norma
  lembaga dilaksanakan
Individu dan Perilaku Kelembagaan

 • Tidak semua peran dalam kehidupan
  keseharian dapat dilembagakan (peran
   anak nakal, anak manis/anak mama
         adalah peran individual)

• Peran yg dilembagakan adalah peran yg
     memiliki harapan atas peran yang
   dimainkan itu dalam hubungannya dg
                 lembaga.
FUNGSI LEMBAGA
• FUNGSI MANIFES:
 tujuan lembaga yang diakui, bersifat jelas dan
 biasanya dipuji.
 Contoh: Lembaga ekonomi menghasilkan dan
 mendistribusikan kebutuhan pokok.


• FUNGSI LATEN:
 tujuan lembaga yang tidak dikehendaki dan
 tidak diakui, sbg hasil sampingan.
 Contoh: Lembaga ekonomi menimbulkan
 perbedaan stratifikasi sosial, meningkatkan
 pengangguran.
Unsur-unsur Lembaga
 Unsur/       KELUARGA                   PENDIDIKAN            PERUSAHAAN
Lembaga

              afeksi/cinta         Semangat Belajar
                                                             Dedikasi kepada
                                                               

               Kesetiaan              Cinta Ilmu                lembaga
  POLA
PERILAKU    Tanggung jawab           pengetahuan          Solidaritas kelompok

              Rasa hormat       Status Sosial (spy dpt            kerja
                                  diakomudasi dalam          Profesionalisasi

                                      sistem kerja)


              Cincin kawin          Maskot/lambang              Maskot/simbol
             Nama keluarga          Pakaian seragam              Nama besar
BUDAYA
SIMBOLIK      Unsur materi           Hymne (mars)                 perusahaan
             (harta,prestige)

              Dasar hukum       Mempersiapkan masa
                                                          Mempersiapkan masa
               Keturunan             depan                depan diri dan keluarga
TUJUAN
           Perbaikan generasi      Idealisme               Peningkatan karier

                                                                dan pensiun
KELUARGA

• STRUKTUR KELUARGA:
Kelompok kekerabatan yg
  disatukan oleh darah atau
  perkawinan.
 Kelompok kekerabatan yg
 menyelenggarakan pemeliharaan
 anak dan kebutuhan manusiawi lain
 (Horton, 1999: 268).
Komposisi Keluarga
   a. Keluarga kehidupan suami-
   istri (conjungal family)
   b. Keluarga batih (nuclear
   family)
   c. Keluarga kerabat sedarah
   (consanguine family)
   d. Keluarga luas (extended
   family)
Perubahan Struktur
Keluarga (di AS)
•   Keluarga tanpa ayah atau ibu.
•   Orangtua tanpa nikah
•   Rumah tangga bujangan
•   Hidup bersama tanpa menikah
•   Perceraian meningkat
Perkawinan
• Suatu pola sosial yang disetujui,
  dengan cara mana dua orang
  atau lebih membentuk keluarga.

• Perkawinan neolokal:
  - Perkawinan patrilokal
  - Perkawinan matrilokal
• ENDOGAMI:
  menunjuk jodoh dipilih di dalam
  kelompoknya sendiri.
• EKSOGAMI:
  menunjuk jodoh dipilih dari luar
  kelompoknya sendiri.
FUNGSI KELUARGA
Pengaturan Seksual
Reproduksi
Sosialisasi
Afeksi
Penentuan Status
Perlindungan
Ekonomis
Perubahan Fungsi
    Keluarga
• Fungsi Ekonomis menurun
• Fungsi pengaturan seksual menurun
• Fungsi reproduksi kurang penting
• Fungsi sosialisasi semakin penting
• Fungsi kasih sayang & keakraban
  semakin penting
• Fungsi penentuan status tetap bertahan
• Fungsi perlindungan menurun.
Fokus kajian sosiologi-
    Lembaga pendidikan
• Peranan pendidikan di masyarakat;
• Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar
  sekolah;
• Struktur kelembagaan sekolah sbg sistem
  sosial;
• Hubungan masyarakat sbg lingk eksternal
  dengan persekolahan;
• Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi thd
  pelaks pend.
• Masalah-masalah sekolah sbg agen inovasi
  sosial
Hubungan Pendidikan dgn
 Aspek-aspek di
• Fungsi/peranan utama pendidikan bagi masyarakat
 Masyarakat
  adalah:


  a. ALAT pemelihara dan pengembangan
  kebudayaan masyarakat.
     Sekolah bertanggung jawab mentransmisikan
  warisan budaya kpd generasi penerus.
     Kebudayaan meliputi: tata nilai, kepercayaan
  dan norma-norma masyarakat.

  b. Menghasilkan inovasi (pembaruan) sosial yg
  berkenaan dgn ras, budaya dan kelpk.
     Interaksi sosial di dlm persekolahan antar ras,
  antar bdy dan kellpk
c.   Mengubah struktur sosial masyarakat
        Keluarga tidak menjadi unit produksi sbgimana
     pada masy petani primitif, shg para pemuda
     bekerja di pabrik dan kantor.
        Perubahan ini menyebabkan kebutuhan
     pendidikan utk meningkatkan kualitas SDM.
        Perubahan jenis pengetahuan dan pekerjaan
     memberikan peranan pendidikan lebih luas utk
     mentransformasikan kebudayaan.
•    Pemisahan peranan keluarga dan pekerjaan,
     memperkuat fungsi sekolah sbg agent penting utk
     transformasi kebudy.
•    Keluarga masih berperan sbg sosialisasi bagi
     anak usia 0-5 thn (prasekolah), usia sekolah dan
     usia dewasa.
d.     Berperan dalam proses pengendalian sosial.
     Sekolah berperan menyelesaikan konflik teman
     sebaya, perbedaan nilai keluarga dengan nilai di
     sekolah.

e. Berperan sbg indikator kelas sosial atau sistem
   status.
   Mahasiswa sbg masyarakat terpelajar, sarjana
   sbg pengangguran terdidik dan terlatih.

f.   Berperan sbg simbol terpercaya dlm kebudayaan
     demokratis.
     Pendidikan yg tinggi mengarahkan perilaku yg
     arif dan bijak = menghargai perbedaan, hapus
     deskriminasi
Dinamika interaksi sosial di dalam dan di
luar sekolah
• Inter aksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh
  timbal balik antara individu dengan individu, individu
  dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok.
  Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial: imitasi
  (peniruan), identifikasi (penyamaan ciri), sugesti
  (penerimaan sikan dan tindakan scr emosional), simpati
  (kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain),
  motivasi, empati.


• Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan
  perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari
  waktu ke waktu.

• Dinamika inter aksi sosial adalah interaksi
  mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan
  antara komponen masyarakat yang akhirnya
  menimbulkan perubahan – perubahan dalam
Perbedaan pola budaya di dalam
     dan di luar sekolah
         Persekolahan                      Luar persekolahan

Hubungan guru dgn murid dalam        Hubungan antar manusia dalam
latar akademik (peningkatan          latar sosial (kerjasama,
pengetahuan, sikap dan               kekerabatan), norma fleksibel
psikomotor) dg aturan formal/kaku    disusun bersama.
Stratifikasi berdasarkan pangkat     Stratifikasi berdasarkan pola
dan jabatan, jenjang pendidikan      keturunan, status ekonomi, politik

Pola interaksi antara pimpinan dgn   Interaksi
bawahan (bersifat vertikal) dlm      kekerabatan/kekeluargaan
jaringan kerja yg saling kait        (bersifat horizontal)
mengkait. Guru, kepala sekolah,
pengawas, TU
Kepribadian guru tertekan oleh        Kepribadian manusia yang
otoritas sekolah menyebabkan         bebas/merdeka, dpt
Struktur Kelembagaan
Sekolah sbg Sistem Sosial
• Memiliki tujuan or ganisasi persekolahan.
  Terdpt rintangan berupa konflik yg berhubungan
  dgn pemaknaan suatu “pendidikan yg baik” krn
  berkaitan dgn sistem nilai di masyarakat dan di
  sekolah.
• Memiliki ar us jaringan ker ja dari sejumlah posisi
  saling terkait.
  Terdpt rintangan mengenai hak dan kewajiban
  personal dgn kompetensi dan posisinya.
• Memiliki r e gulasi /per atur an
  Terdpt ketegangan perbedaan norma yg dianut guru
  dgn norma yg dianut siswa dari lingk keluarganya.
Hubungan Masyarakat
 (Lingkungan Eksternal) dengan
 Persekolahan
• Ada perubahan demografis di masyarakat, akan
  mempengaruhi komposisi kesiswaan pada sistem
  persekolahan.
  Misal: urbanisasi, membawa dampak sekolah di
  desa sepi, di kota padat. Butuh perencanaan
  pendidikan dalam kawasan wilayah.

• Struktur kelas sosial ekonomi di masyarakat,
  berpengaruh terhdp teknik penilaian hasil belajar
  siswa.
  Misal: Orgtua dgn pendidikan rendah, kelas
  ekonomi rendah mengihrpkan penilaian hasil
  belajar dgn standar yang rendah (yg penting anak
  lulus) tidak berorientasi pd kualitas utk
  berkompetisi.
• Struktur kekuasaan di masyarakat, terlibat dalam
  pengambilan kebijaksanaan terutama yg berkaitan dgn
  pendanaan akan mempengaruhi mutu program sekolah
  dan hasil pendidikan.


• Penghubung sekolah dgn masyarakat (Dewan
  pendidikan dan komite sekolah) dgn latar belakang
  pendidikan, pekerjaan, penghasilannya dalam berperan
  meningkatkan mutu sekolah.


• Konflik peran tenaga kependidikan persekolahan
  terkait dgn status/posisi di masyarakat dgn di sekolah.
Dampak Iptek terhadap
Pendidikan
Dampak Positif
• Pembelajaran Jarak Jauh
  Kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
  mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
  menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

•   Munculnya media massa, khususnya media elektronik
    sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan
    guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

•   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
    memudahkan siswa dan guru dalam proses
    pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
    metode-metode baru yang membuat siswa mampu
    memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
    tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
• Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-
  informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
  manapun melalui Internet. Internet dapat
  digunakan sebagai alat yang efektif untuk
  memperoleh pengetahuan.


• Teknologi menawarkan media audio-visual yang
  interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi
  PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat
  digunakan untuk memberikan informasi kepada
  siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan
  membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. 
Dampak Ne gatif
•   Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah
    pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak
    dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di
    bidang pendidikan juga mencetak generasi yang
    berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
    rendah.

•   Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta
    berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela
    membolos saat jam sekolah demi bermain game di
    warnet-warnet kesayangannya.

•   Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
    khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi
    yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi
    candu bagi para remaja maupun masyarakat
Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia
menganut paham inte g r alistik yang bersumber dari
norma kehidupan masyarakat:
(1)Kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan,
musyawarah untuk mufakat,
(2)Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup
bermasyarakat,
(3)Negara melindungi warga negaranya,
(4)Selaras serasi seimbang antara hak dan
kewajiban. 

Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya
meningkatkan kualitas manusia orang perorang
melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya
DISKUSI

1. Pendidikan dewasa ini belum memenuhi harapan
   masyarakat. Banyak gejolak konflik atau gangguan sosial
2. Nilai-nilai sosial di sekolah jika diterapkan di masyarakat
   tidak relevan. Nilai di sekolah cenderung formal, materi
   yg muluk2, nilai idealisme. Sedangkan di masyarakat
   membutuhan nilai sosial yg dpt digunakan utk
   berinteraksi individu dg individu, individu dg kelompok,
   kelompok dg kelompok yg bersifat kontekstual.

Jawab:
Sekolah menciptakan nilai eksklusif, terpisah atau berbeda
  dg masyrakat utk menunjukkan kelas khusus dlm
  stratifikasi sosial. Sekolah belum intensif beriinteraksi dg
  pranata sosial.
MASALAH SOSIAL &
  MANFAAT SOSIOLOGI
• Masalah sosial/Problema sosial:
 gejala unsur-unsur masyarakat tidak
 dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
 menyebabkan kekecewaan dan
 penderitaan.

 Unsur-unsur masyarakat = norma,
 kelompok sosial, lapisan masyarakat,
 organisasi masyarakat, proses sosial.
• Masalah sosial menyangkut
  nilai-nilai sosial dan moral,
• Menyangkut tat kelakuan yg
  immoral, berlawanan hukum
  dan bersifat merusak.


• Masalah sosial ditelaah dgn
  mempertimbangkan ukuran-
  ukuran masyarakat mengenai
  apa yg dianggap baik dan buruk.
Masalah bersifat sosial,
krn:
• Berhubungan erat dgn nilai-nilai
  sosial dan lembaga kemasyarakat,


• Berkenaan dgn hubungan antar
  manusia dlm kerangka bagian
  kebudayaan yg normatif, dan
  menganggu kelanggengan dlm
  masyarakat.
Persesuaian sosial
Ukuran sosiologis
masalah sosial
1. Kriteria Umum: adanya
  perbedaan yg mencolok antara
  nilai-nilai dgn kondisi nyata
  kehidupan.
• Nilai-nilai sosial berhubungan
  erat dg waktu. Sukar utk
  menentukan frekuensi suatu
  gejala abnormal/problem sosial
• 2. Masalah sosial mrp
  persoalan yg timbul bersumber
  langsung pd kondisi-kondisi yg
  bersifat sosial dan proses sosial
  (ruang lingkup yg sempit).
  Akibat gejala sosial
  menyebabkan masalah sosial
  (ruang lingkup luas)
3. Siapa pihak yg menetapkan
 masalah sosial?

• Sikap masyarakat sendiri, yg
  berorientasi pada nilai-nilai
  sosial budaya masyarakat
  setempat (kontekstual).
4. Manifest social problems:
  masyarakat tidak menyukai
  tindakan yg menyimpang.
• Laten social problem:
  masyarakat tidak mengakui
  adanya tindakan penyimpangan,
  tidak merasakan dampak
  buruknya.
• 5. Perhatian masy thd masalah
  sosial
• 6. Sistem nilai dan dptnya
  masalah sosial diperbaiki.
• Identifikasi apa saja
  masalah/problem sosial di
  lingkungan sekitar Anda
  berdasarkan ukuran-ukuran
  tsb?

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt persepsi
Ppt persepsiPpt persepsi
Ppt persepsimuji3228
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancaradian19
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)Erta Erta
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan danaElla Aisah
 
PPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat DepositoPPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat Depositoroejkmini
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan NegosiasiDiana Amelia Bagti
 
Kepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehatKepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehatSiti Indriani Dewi
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptxRubiy1
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaReo_Marfeeza
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanDewi Atin Surya
 
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE University of Andalas
 
Berbicara untuk keperluan akademik
Berbicara untuk keperluan akademikBerbicara untuk keperluan akademik
Berbicara untuk keperluan akademikRidho Ikhsan
 
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam EkonomiTugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam EkonomiFergieta Prahasdhika
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Edo Sebastian Jaya
 

La actualidad más candente (20)

Ppt persepsi
Ppt persepsiPpt persepsi
Ppt persepsi
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan dana
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
PPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat DepositoPPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat Deposito
 
009 teori teori-etika
009 teori teori-etika009 teori teori-etika
009 teori teori-etika
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
 
Kepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehatKepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehat
 
Konsep diri
Konsep  diriKonsep  diri
Konsep diri
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
 
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE  DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYE
 
Berbicara untuk keperluan akademik
Berbicara untuk keperluan akademikBerbicara untuk keperluan akademik
Berbicara untuk keperluan akademik
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam EkonomiTugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Tugas + Review Uas Aspek Hukum Dalam Ekonomi
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
 

Similar a Sosiologi horton

Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfNota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfPDPPPI11022YusnidaBi
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakatnursyafiqahy
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Zubidah Naim
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranAsyikin4996
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)DIP IPDN Angkatan 3
 
Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..robin2dompas
 
Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Jean Dcedric
 
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxpengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxJunaidikapos
 
Materi 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialMateri 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialStarren Screamo
 
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSMAN 2 Genteng
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatsyifaa noordin
 
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Sal Wan
 
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologi
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologiBincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologi
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologiSyahirah Umar
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societyMalik Fauzi
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Muchlis Soleiman
 

Similar a Sosiologi horton (20)

Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfNota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
 
Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..
 
Sosiologi
Sosiologi Sosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)
 
Teori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasarTeori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasar
 
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxpengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Materi 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialMateri 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosial
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
 
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
 
My presentation
My presentationMy presentation
My presentation
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat
 
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
 
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologi
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologiBincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologi
Bincangkan sumbangan utama emile durkheim terhadap displin sosiologi
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses society
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 

Más de Adelia Hardini

Slide master h&s.pptx [autosaved]
Slide master h&s.pptx [autosaved]Slide master h&s.pptx [autosaved]
Slide master h&s.pptx [autosaved]Adelia Hardini
 
21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945Adelia Hardini
 
0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negaraAdelia Hardini
 
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)Adelia Hardini
 
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)Adelia Hardini
 
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)Adelia Hardini
 
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)Adelia Hardini
 
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)Adelia Hardini
 
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)Adelia Hardini
 
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)Adelia Hardini
 
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)Adelia Hardini
 
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Adelia Hardini
 
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Adelia Hardini
 
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)Adelia Hardini
 
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Adelia Hardini
 

Más de Adelia Hardini (20)

Tm 4
Tm 4Tm 4
Tm 4
 
Slide master h&s.pptx [autosaved]
Slide master h&s.pptx [autosaved]Slide master h&s.pptx [autosaved]
Slide master h&s.pptx [autosaved]
 
Sosiologi horton
Sosiologi hortonSosiologi horton
Sosiologi horton
 
Uji vickers
Uji vickersUji vickers
Uji vickers
 
21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945
 
0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara
 
Modul dialog
Modul dialogModul dialog
Modul dialog
 
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)
Kelompok 12 ( listiani, asta, zaeni ulfa)
 
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)
Kelompok 11 (dedy, dinar, zulfalina)
 
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)
Kelompok 10 (septi pertiwi, hanik khaeratun nisak, aprilyana megawati)
 
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)
Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)
 
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)
Kelompok 8 ( fatimah gaby, liawati w, argha a)
 
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)
Kelompok 7 (enggarsari a, gya wilda r, ika rizqi m)
 
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)
Kelompok 6 (hary dwi,fitri susanti, fransisca nt)
 
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)
Kelompok 5(hermawati, adetyo a,pandu yodha aw)
 
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
 
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
Kelompok 4 (erfina, galih, yessi)
 
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)
Kelompok 2 (lina,ika rosya, rizki dwi, tiara r)
 
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
 
Ti ku
Ti kuTi ku
Ti ku
 

Sosiologi horton

  • 1. Daftar Bacaan 1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986, Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta 2. Doyle Paul Johnson, 1986, Teori Sosiologi Klasik dan Modern (terjemahan Robert MZ Lawang), Penerbit Gramedia, Jakarta 3. George Ritzer & Douglas J Goodman, 2004. Teori Sosiologi Modern, Penerbit Prenada Media, Jakarta. 4. Agus Salim, 2002. Perubahan Sosial,Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia, Penerbit Tiara Wacana, Jogya 5. Agus Salim, 2007 . Teori Sosiologi Klasik dan Modern (sketsa pemikiran awal), Penerbit Unnes Press. 6. Basrowi. 2005 . Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor. )
  • 2. Sejarah lahirnya sosiologi: - Terjadinya perubahan sosial di masy Eropa Barat pd masa Revolusi Industri (Inggris)dan Revolusi Sosial (Prancis). - Pd awalnya kedua revolusi ini diharapkan membawa kehidupan modern bagi kesejahteraan dan kemakmuran. - Pd kenyataannya, revolusi menimbulkan kekacauan, disharmonis, ada kesenjangan.
  • 3. - Kelahiran sosiologi selain disebabkan oleh kedua revolusi juga terkait adanya perubahan jangka panjang yg melanda Eropa barat (Laeyendecker, 1983), yakni: (a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke 15 (b) perubahan di bidang sosial dan politik (c) perubahan berkenaan reformasi Martin Luther (d) meningkatnya individualisme (e) lahirnya ilmu pengetahuan modern (f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri
  • 4. ► 13 Mei tahun 1483, Martin Luther, seorang reformis dalam agama kristen, terlahir ke dunia di Eisleben, Jerman. Luther menuntut ilmu di Universitas Erfurt dan kemudian bekerja sebagai pengajar teologi. ► Martin Luther kemudian melakukan penelitian dan dia mengemukakan banyak pendapat yang berbeda dengan pandangan umum gereja Katolik saat itu. ► Sejak tahun 1517, Martin Luther menyampaikan kritikannya secara terang-terangan sehingga akhirnya terpaksa bersembunyi karena dikejar-kejar pihak gereja untuk dibunuh. Selama dalam persembunyian itu, Martin Luther menulis terjemahan Injil ke dalam bahasa Jerman, sesuatu yang dilarang keras oleh gereja Katolik. ► Ide-Ide Martin Luther kemudian berkembang menjadi aliran Protestan yang menjadi sumber dari berbagai perang dan pertarungan politik di Eropa.
  • 5. ► Ritzer (1992) kekuatan sosial yang mendorong pertumbuhan sosiologi: (a) revolusi politik (b) revolusi industri dan muncul kapitalisme (c) munculnya sosialisme (d) urbanisasi (e) perubahan keagamaan (f) pertumbuhan ilmu pengetahuan
  • 6. ► Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-1406) sbg tokoh politik praktis-disebut bapak Sosiologi pd abad XIV, menulis buku “Mukaddimah” ttg pengaruh lingkungan fisik thd manusia, bentuk organisasi sosial primitif dan modern, hub antar kelompok dan berbagai fenomena kultural. Manusia dlm kehidupan bermasy hanya dpt dipenuhi mll kerja sama antar sesamanya.
  • 7. ► Auguste Comte (1798-1857), dikenal sbg Bapak Sosiologi. ► Sosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, yg berupaya memahami kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupan manusia yg dpt ditinjau atau diamati mll metode empiris. ► Masyarakat dipandang sbg unit dasar analisis, sedangkan keluarga, politik, ekonomi, keagamaan dan interaksinya sbg sub unit analisisnya. ► Ilmu sosiologi didasarkan pd pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode
  • 8. Obyek yang dikaji adalah fakta yg obyektif, bermanfaat, mengarah pd kepastian dan kecermatan. Comte dianggap sbg perintis positivisme. Sosiologi dibagi 2 bagian: (a) statika sosial (social statics)-stabilitas tatanan sosial, misal struktur sosial, hub antara institusi dg institusi lain. (b) dinamika sosial (social dynamics)- perubahan sosial dan dampaknya.
  • 9. ► Perkembangan Sosiologi dikenal dg HUKUM KEMAJUAN MANUSIA atau HUKUM TIGA JENJANG: (1) Jenjang TEOLOGI (2) Jenjang METAFISIKA (3) Jenjang POSITIF
  • 10. Sosiologi ? ► Sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas, pemerintahan dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis dan organisasi lainnya. ► Dengan demikian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari proses interaksi hubungan antara (a) individu dengan individu (b) individu dengan kelompok /budaya © kelompok/budaya dengan kelompok/budaya
  • 11. Sosiol o gi=Disiplin Ilmiah? Metode Penelitian Ilmiah: 1. Perumusan Masalah 2. Meninjau Kepustakaan 3. Merumuskan Hipotesis 4. Merencanakan desain Penelitian 5. Pengumpulan data sesuai desain penelitian 6. Menganalisis data 7. Menarik kesimpulan ( verifika si)
  • 12. SOSIOLOGI (kajian Filsafat Ilmu) Obyek kajian ilmu (menemukan obyek dan menentukan batas- Ontologi batasnya=genotiesauton) Memiliki strategi (cara-cara) untuk menemukan kebenaran ilmu dalam Epistemologi bentuk metode pendekatan khusus (setiap ilmu berbeda) Setiap hasil kajian ilmu memiliki arti dan kegunaan(signifikansi) Aksiologi bagi ilmu dan masyarakatnya.
  • 13. Persamaan dan Perbedaan Kajian Sosiologi dengan Psikologi ► Ontologia ► Ontologia Obyek Material manusia Obyek Material manusia Obyek Formal aspek Obyek Formal aspek eksternal internal ► Epistemologia ► Epistemologia Metode penelitian sesuai Metode penelitian dengan dengan substansi pendekatan keilmuannya (tergantung kuantitatif/statistik teori yang digunakan) Menggunakan kajian kasus, sesuai dengan ► Aksiologia masalahnya Signifikansi Ilmu Signifikansi Sosial ► Aksiologia Signifikansi Ilmu Signifikansi Sosial
  • 14. Perspektif Pendekatan Sosiologi (ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji masalah sosiologi berdasarkan teori tertentu) Teori PARADIGMA Asumsi Perspektif Pendekatan Sosiologi KONSEPSI
  • 15. Perspektif Sosiologi ( konsistensi antara pendekatan teori, asumsi yang digunakan & konsep yang digunakan dalam penelitian) 1. Teori = sekumpulan gambaran abstrak yang merupakan reduksi hasil pengamatan dan asumsi kebenaran yang telah teruji sebagai hasil penelitian ilmiah 2. Asumsi = suatu pendapat yang diyakini kebenarannya sebagai hasil keyakinan ilmuwan 3. Konsepsi =merupakan hasil rekayasa sosial tentang suatu pokok pokiran yang menjadi titik tolak pengamatan dalam penelitian 4 . =Paradigma =sudut pandang ilmuwan (seorang atau sekelompok orang) tentang suatu masalah yang sedang menarik minat
  • 16. PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS, FUNGSIONAL DAN KONFLIK Konsep Interaksionis Fungsional Konflik (GH.Mead, E Goffman) (E Durkheim,Talcott Parson) (Karl Marx) ► Konsep masyarakat, ► Konsep masyarakat ► Konsep masyarakat negara itu tidak ada, adalah suatu sistem adalah suatu sistem yang Society yang ditunjukkan yang stabil dimana tidak stabil dimana orang- orang-orang saling orang adalah anggota adalah interaksi antara bekerja sama kelas yang saling orang-perorang (orang- bertentangan ► Orang orang kelompok) berinteraksi supaya ► Sebagian orang yang ► Orang orang dapat diterima sebagai berhasil adalah yang berinteraksi tidak anggota kelompok dalam memiliki modal yang langsung tetapi dengan bentuk sosialisasi kemudian mengekploitasi simbol (bentuk bahasa ► Orang yang berhasil orang lain untuk bersosialisasi adalah kepentingannya badan, bahasa isyarat mereka yg kemudian dan verbal) dapat memperoleh kelas ► Perubahan sosial ► Tidak terhindarkan sosial ttt ► Dipaksakan oleh suatu terjadi di tingkatan mikro, dlm masy yang kelas terhadap kelas yg Social akibat individu harus kompleks disebabkan lain demi penguasaan belajar dari lingkungannya adanya konstribusi yang (REVOLUSI ?) Change secara terbatas berbeda diantara ► Manusia hrs membuat ► Nilai/norma merupakan kelompok masy itu sejarahnya sendiri subyektifitas setiap ► Nilai/norma harus sebelum terlambat
  • 17. BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI 1. Sosiologi Murni : teori-teori sosiologi ( sosiology theory ) klasik (Emil Durkheim, Karl Marx dan Max Weber) dan modern (interksionis, fungsional, konflik dll). Mencakup kajian pure sociology 2. Sosiologi Terapan ( applied Sociology ), dalam hal ini adalah Sosiologi Komparatif, Kesejahteraan Social, Ilmu Politik, Demografi- Sosiografi, Socio Biology, Kriminilogy, Sociologi Kesehatan, Sosiologi Olah raga, Sosiologi Militer, Sosiologi Pedesaan-Perkotaan, Organisasi Sosial/Manajemen, Etnis-Race, Sosiologi Pendidikan, Perubahan Sosial dll
  • 18. METODE-METODE & TEKNIK PENELITIAN DALAM SOSIOLOGI Waktu 1. Studi Cross Sectional (jangka pendek) Pendekatan 2. Studi Longitudinal (jangka panjang) Masalah Penelitian Sifat Kajian 1. Kuasi Eksperimen (Setengan terhadap Eksperimen-perbandingan) masalah 2. Eksperimen Laboratorium Penelitian 3. Eksperimen Lapangan Strategi 1. Pendekatan Kuantitatif (numerik- Pendekatan Statistik) Masalah 2. Pendekatan Kualitatif (Kasus- Penelitian ideografik) Peran yang bisa 1. Ahli Research dimainkan oleh 2. Konsultan Publik Sosiologi dalam 3. Teknisi (hubungan perburuhan, konseling) hidup keseharian 4. Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)
  • 19. K UDAYAAN EB (Culture in Sociology Studies) TAMPILAN KEDUA Culture ►Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh sebagai anggota masyarakat ( Edward Taylor ). ► Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial ►Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief), kebiasaan (costum/folkways), tata kelakuan (mores) yang telah menjadi sistem perilaku yang terorganisir bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari ( Horton & L Hunt ).
  • 20. Kebudayaan bersifat normatif artinya kebudayaan menentukan standart perilaku. Nilai merupakan konstruksi imajinatif (terjadi dalam pikiran manusia dan masyarakat) ► Norma dapat bersifat norma budaya (suatu konsep yang diharapkan ada- disebut budaya ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata- di sebut ukuran dari perilaku)
  • 21. Kebudayaan bukan merupakan akumulasi dari kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores) tetapi sebagai suatu sistem perilaku yang terorganisasi ► Bagaimana Budaya diorganisasi ? Hoebel (dalam Horton 1986): 1. B agian terkecil dari budaya adalah unsur (trait), yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa dibagi (sifat materi spt paku, sifat non materi spt jabat tangan) 2. bagian yang lebih besar adalah kumpulan unsur- unsur kebudayaan (disebut kompleks kebudayaan /Culture Complex) 3. bagian yang komplek yang besar dan terpusat pada kegiatan yang penting, yang dapat dipakai
  • 22. Kebudayaan Induk= kebudayaan yang menjadi pusat kegiatan, memiliki masyarakat pendukung, memiliki dasar ideologis berdasarkan geografis, race, etnis dan kekuatan lain yang sifatnya menetap (contoh budaya Jawa, budaya cina, budaya islam, budaya orang tua dll) ► Kebudayaan Khusus/berlawanan dg kebudayaan Induk= counter culture= bangunan kebudayaan yang memiliki norma ttt yang menolak beberapa sifat dari kebudayaan induk (budaya vegetarian, budaya hipies, budaya hip-hop dll)
  • 23. Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan, nilai-nilai yang kita pahami. Konsep ini menunjukkan bahwa kebudayaan itu relatif. Mengapa ? Karena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubungan dengan lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budaya sendiri (budaya yang dimiliki) biasanya menjadi kebudayaan netral, tetapi menjadi kebudayaan yang bernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupan keseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifat relatif karena mengandung relativisme pemahaman Tetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpadu dengan kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda, sehingga disebut keterpaduan budaya (contoh budaya memasak Cina memiliki persamaan dengan Jawa)
  • 24. Etnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kita menjadi patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggi dan rendah/ganjil dan tidak terhadap budaya lain dengan mencari kemiripannya dengan budaya kita (Caplow dalam Horton, 1986) Etnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruh masyarakat, dalam semua kelompok bahkan dalam semua kehidupan individu ( sindroma etnosentrisme universal ) Etnosentrisme menimpulkan pemilahan pandangan masyarakat tentang semua aspek kehidupan yang dialaminya. Dalam kehidupan Agama Dalam kehidupan Kesukuan Dalam kehidupan Kelompok Dalam kehidupan Berolahraga dll
  • 25. (Bab IV) Kepribadian Suatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dari seseorang. Kecenderungan ini diperoleh dari (1) warisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasi fisik, IQ (2) lingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupan sosial) (3) kebudayaan (norma-norma budaya) (4) pengalaman kelompok (reference group, peer group) (5) pengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifat individual) Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?
  • 26. SOSIALISASI ? Sosialisasi adalah proses dengan mana seseorang menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma- norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah “diri” yang unik Dalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompok sangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktor sosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalaman hidup sosialnya Mengapa hal itu dapat terjadi ?
  • 27. TEORI KEPRIBADIAN 1. Cooley : perkembangan kepribadian dapat diikuti dari unsur-unsur yang tidak perlu obyektif Kepribadian merupakan pantulan cermin diri dari orang lain (the loking glass self)  Kasus Orang Cantik  Kasus Burung Kesepian didepan cermin
  • 28. TEORI KEPRIBADIAN 2. George Herbert Mead (1934) Kepribadian sangat ditentukan oleh konsep generalisasi orang lain, yang terdiri dari harapan-harapan yang diyakini seseorang terhadap orang yang lain. Proses ini melalui (a). Proses pengambilan peran ( role taking ) (b). Proses untuk memainkan peran ( role playing )
  • 29. TEORI KEPRIBADIAN 3. Freud : ► Kepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orang lain, keduanya bermuara kepada keselarasan diri dan lingkungannya ► Menurutnya Individu dan masyarakat merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain ► Freud melihat bahwa telah terjadi konflik yang mendasar dan tidak selaras antara diri dan masyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusia seperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanya sebagian kecil motifasi manusia yang terlihat tetapi sebagian terbesar terbenam dan tersembunyi dan itu sangat mempengaruhi perilaku manusia ► Id (pusat nafsu yang a-sosial), ego (pusat kendali-sadar dan rasional) super-ego (kompleks dari cita-cita yang membentuk nurani)
  • 30. (Bab 5) Shakespeare: Dunia ini “panggung sandiwara”, ditentukan oleh perubahan dalam peran dan kedudukan (status) seseorang dalam masyarakatnya. Peran ini sangat penting karena tidak bisa dihindarkan Kedudukan (Status/posisi): sebagai suatu perangkat/posisi seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan orang lain Peran (akting): perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu status (setiap orang lazim memerankan beberapa peran/akting)
  • 31. Sosialisasi Melalui Peran Setiap orang harus belajar melakukan peran dalam hidupnya, supaya ia sukses menjalani hidup  Masa kanak-kanak (berfantasi, bermain, dilindungi, simbol kebahagiaan keluarga)  Masa Remaja (Ibarat bunga sedang mekar-mewangi)  Masa Dewasa (bertanggung jawab: bekerja/punya penghasilan, menikah/punya istri/ berumah tangga, lebih produktif, fisik kuat)  Menjadi Orang Tua (pensiun, penghasilan menurun, sakit-sakitan, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan)  Mati (berakhirnya peran dan status) Kecil dambaan orangtua, remaja dambaan pacar, dewasa mewah dan kaya raya, tua sangat bahagia, mati masuk
  • 32. Bagaimana manusia dapat sukses dalam berakting (mengambil peran) dalam hidupnya? Paling Tidak melibatkan dua aspek 1.Kita harus belajar untuk melaksanakan kewajiban dan menuntut hak-hak dari suatu peran 2. Kita harus memiliki sikap, perasaan dan harapan-harapan yang sesuai dengan peran tersebut Mana yang lebih penting?
  • 33. Peran Sosial dan Kepribadian memiliki relativitas hubungan (sangat tergantung kepada situasi, kemampuan dan harapan) Moreno:  bermain dengan perperan ‘seolah-olah’ sebagai orang lain merupakan proses belajar yang paling efektif
  • 34. Perangkat Peran 1.Individu memiliki perangkat peran (role set), yang menunjukkan bahwa satu status bisa memuat beragam peran sekaligus (mis: seorang dokter, olahragawan,seorang ibu…….) 2. Tidak semua peran berhasil dimainkan oleh individu (seorang pendakwah, ayah yang gagal mendidik anak, suami yang sangat labil…….. 3. Peran=perilaku, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan (oleh karena itu masing2 orang berbeda tergantung pentafsirannya) 4. Simbol/atribut (seragam/gelar) dapat membantu memperkokoh peran seseorang, karena memiliki ikatan moral (militer dengan seragam)
  • 35. Ascribed Status (status yang diberikan): yaitu status yang diperoleh seseorang bukan karena usahanya/kemampuan kerja seseorang, tetapi karena telah bersifat ‘given’, contoh; gelar bangsawan, kaya dari orangtua, sex, etnis, agama dll, terlepas dari apakah dia cantik/gagah atau tidak  Achieved Status (status yang diperoleh melalui pilihan individual dan persaingan/perjuangan hidup): yaitu status yang diperjuangkan yang diperoleh karena memiliki kemampuan, prestasi dan mungkin karena nasib baik atau nasib buruk Bagaimana gambaran peran/status dalam masyarakat tradisional dan masyarakat modern?
  • 36. Variasi Kepribadian , dan Peran  Status Discrepancy/status Incongruity=ketidak konsistennya status yang dimiliki seseorang (seorang lulusan universitas jadi sopir angkot). Hal ini berhubungan dengan kelas, status sosial & race.  Kepribadian tidak selalu tumbuh sesuai dengan peran (seorang guru/dokter bertemperamen sangar) Bagaimana anda melihat seorang lelaki designer pakaian wanita yang tampil feminin?
  • 37. Kegagalan peran yang dimainkan aktor sosial • Kegagalan peran akan membuat seorang aktor frustrasi bahkan deperesi berat • Kegagalan peran dapat disebabkan karena beban peran teralalu berat • Setiap peran secara relatif membawa desakan peran (role strain) yang berbeda-beda untuk setiap individu tergantung kepentingan yang dirasakan • Kalau seorang aktor akan memainkan peran dalam hidup ini maka butuh persiapan yang cukup. Kurangnya persiapan dapat membawa kegagalan dalam berperan • Persiapan peran membutuhkan: keseriusan, kontinuitas, dorongan, kesempatan yang cukup, dan kesanggupan untuk selalu belajar
  • 38. Bab 6 1. Masalah seks selalu bikin pusing dan heboh (seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri, mereka bermusuhan tetapi mereka tak bisa hidup tanpa yang lain) 2. Cerita seks selalu menarik dan lebih menarik ketimbang cerita lain 3. Cerita seks di Indonesia ditabukan tetapi akan selalu muncul pada semua forum pertemuan baik secara formal dan informal 4. Dorongan seks bersifat universal terjadi disemua bangsa dan kelas sosial, dan dorongan itu sebagai warisan biologisnya
  • 39. Istilah-istilah ttg Sex  Sex: Sifat biologis yang membedakan pria dan wanita  Gender: Peran sexual secara sosial (membawa peran sexual identity)  Androgyny: memiliki 2 kencenderungan sexualitas sama dominan (orang dengan preferensi sexual dengan jenis sex yang sama/homo sexual : misal lesbian/gay)  Sex Drive: dorongan sex secara biologis bagi manusia untuk mencari tanggapan dari individu/kelompok
  • 40. Kelenturan & Dorongan Sex  Kawin (biologis) untuk beberapa komunitas hewan membutuhkan latihan sosial (kasus monyet Harlow-tak bisa kawin/membunuh anaknya, kasus anjing yang dapat kawin ketika harus dibantu oleh pemiliknya)  Kawin (biologis) pada manusia menonjolkan keanekaragaman kultural (terpola secara kultural) dalam menunjukkan daya tariknya (sex apeal): bentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta, kebiasaan menggigit pasangannya, memberi tanda pada kulit leher dll
  • 41. Bagaimana sifat & dorongan seks dikalangan hewan dan manusia? • Dikalangan hewan hubungan sex dapat terjadi pada masa kawin. Hewan betina yang telah matang akan mengeluarkan cairan pheromone pada masa siklus yang tepat • Manusia memiliki kesinambungan seksualitas biologis, kehidupan wanitanya dapat merangsang setiap saat (shg tidak perlu mengeluarkan zat apapun). Manusia dapat melakukan hubungan seksual terus menerus tanpa menanti siklus yang tepat
  • 42. Perbedaan & Persamaan Perilaku Seksualitas Hewan & Manusia  Menurut norma masyarakat manusia akan kawin dengan pasangan tetap yang dilembagakan dalam  Beberapa hewan kawin perkawinan untuk seumur hidup dengan pasangan tetapnya  Dorongan biologisnya, (merpati), tetapi sebagian membuat manusia juga terbesar si betina akan siap mempraktekkan hampir semua hubungan seksual yang terjadi melayani pejantan manapun pada dunia hewan yang berselera.  Tidak ada beda dorongan sex antara pria/wanita (Julia Hartley Moore: 2004; pria mencari kesempatan/ wanita menunggu kesempatan)
  • 43. Ba gaimana Sosiologi Berbicar a Soal Sex?  Sex merupakan dekonstruksi masyarakatnya (termasuk menunjukkan bahwa seseorang menjadi pria/wanita)  Sex dapat diwawas secara primer (dilakukan dalam lembaga perkawinan dengan pasangan tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi: pariwisata/jual beli)  Sex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan dari seseorang/lembaga
  • 44. KETERTIBAN SOSIAL PENGENDALIAN SOSIAL BAB VII  Bayangkan andaikata didalam masayarakat tidak terdapat norma hukum yang mengikat kelompok? Wah..tentunya sulit semua akan berlaku sekehendak hati  Social order (ketertiban sosial), sistem kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan yang berlangsung secara lancar demi mencapai sasaran hidup bermasyarakat.
  • 45. Social Control: se genap car a atau pr oses yang ditempuh oleh sekelompok or ang atau masyar akat sehingga par a anggotanya dapat ber tindak sesuai dengan har apan kelompok atau masyarakat  Dilakukan dalam proses sosialisasi  Eric Fromm (1944):jika masy ingin berfungsi secara efisien, maka anggota masy hrs memiliki sifat yg membuat mereka ingin berbuat sesuai dg apa yg harus mereka lakukan sbg anggota masy
  • 46. Social Control Dilakukan dengan Tekanan Sosial  Banyak dilakukan dengan pendekatan psikologi sosial.  Tekanan bisa dilakukan dari yang bersifat elementer sampai jenis tekanan yang berat Tekanan yang elementer adalah iklan bagi penanggung pajak, tekanan berat dapat berupa interogasi bagi para tertuduh dalam kasus-kasus tertentu
  • 47. Social Control ditujukan kpd Kelompok Sosial (kelompok Primer dan kelompok sekunder)  Kelompok Primer: kelompok kecil, akrab, dan pergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompok bermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepada kelompok primer sangat tinggi, pelanggaran atas norma berakibat ‘penebusan dosa’  Kelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulan formal, punya stratifikasi, punya kepentingan (utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha dagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidak sesuaian pada norma kelompok sekunder dpt berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.
  • 48. Social Control (Mekanisme)  Social control pada kelompok sekunder akan lebih baik dilakukan dengan pengaruh kelompok primer  Pengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam hal penggunaan bahasa untuk mengendalikan norma sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)  Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat- istiadat  Pengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturan birokrasi formal (mana yang lebih berhasil mengadakan social control) dengan berbagai mekanisme penyelenggaraan yang ada?)
  • 49. SOCIAL DEVIASION (Penyimpangan Sosial)  Setiap perilaku yg dinyatakan sbg suatu pelanggaran thd norma-norma kelompok atau masyarakat  Tidak ada penyimpangan yg berdiri sendiri, penyimpangan mrpk kunsekwensi dari suatu peraturan yang tidak dpt dijalankan
  • 50. Jenis-jenis Penyimpangan  Penyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misal perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh, selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)  (a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa sekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangan mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)  Penyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata yg dilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilaku harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)  Penyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpangan karena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuang sampah sembarang tempat dll)
  • 51. Teori Peyimpangan  Teori Biologis: orang tak bisa menyesuaikan diri krn cacat tubuh (krn predistinasi tubuh)  Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis, yaitu Endomorp (bundar, gemuk, halus), Mesomorp (berotot,atletis),& Ectomoph (tipis, kurus)
  • 52. Teori Penyimpangan Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang  Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang krn penyakit mental  Teori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalam masyarakat. Ada masa transisi ketika orang harus menyesuaikan diri dg masy  Teori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakat ada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal itu membuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentu  Teori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadi dimana dlm masy berlaku banyak norma yg saling bertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki pegangan normatif  Teori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satu masy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukar mengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasus masy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dpt memaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis yg sama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dan selalu ada dlm masy  Teori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dg
  • 53. Group ORGANISASI (kelompok) SOSIAL setiap kumpulan  manusia secara fisik (ada yg menamakan (BAB VIII) agregation/kolektivita)  Setiap orang yg memiliki ciri-ciri ttt Sejumlah orang yg memiliki pola interaksi yg terkoordinir dan terjadi secara berulang-ulang  Sekumpulan orang yg memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi
  • 54. Individu & Kelompok Kelompok mencerminkan Individu atau sebaliknya Individu mencerminkan kelompok? INDIVIDU Kelompok
  • 55. Bentuk Kelompok Sosial In-Groups: bisa kecil atau besar yang mengikat anggota kelompok dengan emosi dan rasionalnya (keluarga/etnis/jenis kelamin dll) Out-Groups: orang-orang yang berada diluar kelompok sendiri (in-graups) Jarak Sosial (social distance):adalah situasi dimana orang dpt mengukur kadar kedekatan atau penerimaan terhadap kelompok sosial dimana kita menjadi anggotanya (jarak sosial thd anak/istri hampir tidak ada, bagaimana kalau anggota keluarga menderita Virus HIV?, hal ini membuat jarak sosial ttt)
  • 56. Reference Group: kelompok acuan yaitu kelompok yang dianggap penting sebagai model, meskipun kita bukan merupakan anggota kelompok Stereotipe: Pandangan (image) umum suatu kelompok terhadap kelompok lainnya tentang sejumlah orang. Pandangan ini bisa bersifat positif atau negatif (orang Madura kasar- pekerja keras, orang Cina Pelit-pekerja keras, orang Jawa halus bahasa-pemalas) Makna Stereotipe Merupakan reduksi perilaku budaya yang diduga dikembangkan para penjajah untuk mengadudomba orang- orang pribumi demi legitimasi kekuasaan penjajah (membuat bangsa kita lemah dan saling curiga)
  • 57. Apa yang disebut Kelompok Primer & Sekunder ? • Kelompok Primer: kelompok kecil yang memiliki ikatan emosi yg tinggi,hubungan pribadi, dalam arena informal, akrab, personal dan total • Kelompok Sekunder: hubungan sosial formal, impersonal, tak terikat, impersonal dan tersegmentasi dan berdasarkan azas manfaar (utilitarianism)
  • 58. Masyarakat Paguyuban& Patembayan Hubungan Paguyuban Hubungan Patembayan (Gemeinschaft) (Gesellschaft)  Personal  Impersonal  Informal  Formal, Kontraktual  Tradisional  Utilitarian  Sentimental  Realistis, Ketat  Umum  Khusus  Masyarakat Agraris  Masyarakat industri
  • 59. BAB IX LEMBAGA SOSIAL  Konsep Sosiologis menegaskan bahwa Institusi (lembaga sosial) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia  Lembaga adalah proses terstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu
  • 60. Lembaga : Asosiasi Lembaga Asosiasi  Memiliki bentuk organisasi  Kelompok gagasan (sistem keyakinan) dari orang orang  Sistem gagasan dan perilaku yang percaya yang terorganisir dalam perilaku itu  Orang orang menerima kepercayaan yang  Setiap lembaga memiliki dipraktekkan asosiasi dimana norma-norma lembaga dilaksanakan
  • 61. Individu dan Perilaku Kelembagaan • Tidak semua peran dalam kehidupan keseharian dapat dilembagakan (peran anak nakal, anak manis/anak mama adalah peran individual) • Peran yg dilembagakan adalah peran yg memiliki harapan atas peran yang dimainkan itu dalam hubungannya dg lembaga.
  • 62. FUNGSI LEMBAGA • FUNGSI MANIFES: tujuan lembaga yang diakui, bersifat jelas dan biasanya dipuji. Contoh: Lembaga ekonomi menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok. • FUNGSI LATEN: tujuan lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak diakui, sbg hasil sampingan. Contoh: Lembaga ekonomi menimbulkan perbedaan stratifikasi sosial, meningkatkan pengangguran.
  • 63. Unsur-unsur Lembaga Unsur/ KELUARGA PENDIDIKAN PERUSAHAAN Lembaga afeksi/cinta Semangat Belajar  Dedikasi kepada  Kesetiaan Cinta Ilmu lembaga POLA PERILAKU Tanggung jawab pengetahuan Solidaritas kelompok Rasa hormat Status Sosial (spy dpt kerja diakomudasi dalam Profesionalisasi sistem kerja) Cincin kawin Maskot/lambang  Maskot/simbol Nama keluarga Pakaian seragam Nama besar BUDAYA SIMBOLIK Unsur materi Hymne (mars) perusahaan (harta,prestige)  Dasar hukum Mempersiapkan masa  Mempersiapkan masa Keturunan depan depan diri dan keluarga TUJUAN Perbaikan generasi Idealisme Peningkatan karier dan pensiun
  • 64. KELUARGA • STRUKTUR KELUARGA: Kelompok kekerabatan yg disatukan oleh darah atau perkawinan. Kelompok kekerabatan yg menyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi lain (Horton, 1999: 268).
  • 65. Komposisi Keluarga a. Keluarga kehidupan suami- istri (conjungal family) b. Keluarga batih (nuclear family) c. Keluarga kerabat sedarah (consanguine family) d. Keluarga luas (extended family)
  • 66. Perubahan Struktur Keluarga (di AS) • Keluarga tanpa ayah atau ibu. • Orangtua tanpa nikah • Rumah tangga bujangan • Hidup bersama tanpa menikah • Perceraian meningkat
  • 67. Perkawinan • Suatu pola sosial yang disetujui, dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga. • Perkawinan neolokal: - Perkawinan patrilokal - Perkawinan matrilokal
  • 68. • ENDOGAMI: menunjuk jodoh dipilih di dalam kelompoknya sendiri. • EKSOGAMI: menunjuk jodoh dipilih dari luar kelompoknya sendiri.
  • 70. Perubahan Fungsi Keluarga • Fungsi Ekonomis menurun • Fungsi pengaturan seksual menurun • Fungsi reproduksi kurang penting • Fungsi sosialisasi semakin penting • Fungsi kasih sayang & keakraban semakin penting • Fungsi penentuan status tetap bertahan • Fungsi perlindungan menurun.
  • 71.
  • 72. Fokus kajian sosiologi- Lembaga pendidikan • Peranan pendidikan di masyarakat; • Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar sekolah; • Struktur kelembagaan sekolah sbg sistem sosial; • Hubungan masyarakat sbg lingk eksternal dengan persekolahan; • Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi thd pelaks pend. • Masalah-masalah sekolah sbg agen inovasi sosial
  • 73. Hubungan Pendidikan dgn Aspek-aspek di • Fungsi/peranan utama pendidikan bagi masyarakat Masyarakat adalah: a. ALAT pemelihara dan pengembangan kebudayaan masyarakat. Sekolah bertanggung jawab mentransmisikan warisan budaya kpd generasi penerus. Kebudayaan meliputi: tata nilai, kepercayaan dan norma-norma masyarakat. b. Menghasilkan inovasi (pembaruan) sosial yg berkenaan dgn ras, budaya dan kelpk. Interaksi sosial di dlm persekolahan antar ras, antar bdy dan kellpk
  • 74. c. Mengubah struktur sosial masyarakat Keluarga tidak menjadi unit produksi sbgimana pada masy petani primitif, shg para pemuda bekerja di pabrik dan kantor. Perubahan ini menyebabkan kebutuhan pendidikan utk meningkatkan kualitas SDM. Perubahan jenis pengetahuan dan pekerjaan memberikan peranan pendidikan lebih luas utk mentransformasikan kebudayaan. • Pemisahan peranan keluarga dan pekerjaan, memperkuat fungsi sekolah sbg agent penting utk transformasi kebudy. • Keluarga masih berperan sbg sosialisasi bagi anak usia 0-5 thn (prasekolah), usia sekolah dan usia dewasa.
  • 75. d. Berperan dalam proses pengendalian sosial. Sekolah berperan menyelesaikan konflik teman sebaya, perbedaan nilai keluarga dengan nilai di sekolah. e. Berperan sbg indikator kelas sosial atau sistem status. Mahasiswa sbg masyarakat terpelajar, sarjana sbg pengangguran terdidik dan terlatih. f. Berperan sbg simbol terpercaya dlm kebudayaan demokratis. Pendidikan yg tinggi mengarahkan perilaku yg arif dan bijak = menghargai perbedaan, hapus deskriminasi
  • 76. Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar sekolah • Inter aksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok. Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial: imitasi (peniruan), identifikasi (penyamaan ciri), sugesti (penerimaan sikan dan tindakan scr emosional), simpati (kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain), motivasi, empati. • Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. • Dinamika inter aksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan – perubahan dalam
  • 77. Perbedaan pola budaya di dalam dan di luar sekolah Persekolahan Luar persekolahan Hubungan guru dgn murid dalam Hubungan antar manusia dalam latar akademik (peningkatan latar sosial (kerjasama, pengetahuan, sikap dan kekerabatan), norma fleksibel psikomotor) dg aturan formal/kaku disusun bersama. Stratifikasi berdasarkan pangkat Stratifikasi berdasarkan pola dan jabatan, jenjang pendidikan keturunan, status ekonomi, politik Pola interaksi antara pimpinan dgn Interaksi bawahan (bersifat vertikal) dlm kekerabatan/kekeluargaan jaringan kerja yg saling kait (bersifat horizontal) mengkait. Guru, kepala sekolah, pengawas, TU Kepribadian guru tertekan oleh Kepribadian manusia yang otoritas sekolah menyebabkan bebas/merdeka, dpt
  • 78. Struktur Kelembagaan Sekolah sbg Sistem Sosial • Memiliki tujuan or ganisasi persekolahan. Terdpt rintangan berupa konflik yg berhubungan dgn pemaknaan suatu “pendidikan yg baik” krn berkaitan dgn sistem nilai di masyarakat dan di sekolah. • Memiliki ar us jaringan ker ja dari sejumlah posisi saling terkait. Terdpt rintangan mengenai hak dan kewajiban personal dgn kompetensi dan posisinya. • Memiliki r e gulasi /per atur an Terdpt ketegangan perbedaan norma yg dianut guru dgn norma yg dianut siswa dari lingk keluarganya.
  • 79. Hubungan Masyarakat (Lingkungan Eksternal) dengan Persekolahan • Ada perubahan demografis di masyarakat, akan mempengaruhi komposisi kesiswaan pada sistem persekolahan. Misal: urbanisasi, membawa dampak sekolah di desa sepi, di kota padat. Butuh perencanaan pendidikan dalam kawasan wilayah. • Struktur kelas sosial ekonomi di masyarakat, berpengaruh terhdp teknik penilaian hasil belajar siswa. Misal: Orgtua dgn pendidikan rendah, kelas ekonomi rendah mengihrpkan penilaian hasil belajar dgn standar yang rendah (yg penting anak lulus) tidak berorientasi pd kualitas utk berkompetisi.
  • 80. • Struktur kekuasaan di masyarakat, terlibat dalam pengambilan kebijaksanaan terutama yg berkaitan dgn pendanaan akan mempengaruhi mutu program sekolah dan hasil pendidikan. • Penghubung sekolah dgn masyarakat (Dewan pendidikan dan komite sekolah) dgn latar belakang pendidikan, pekerjaan, penghasilannya dalam berperan meningkatkan mutu sekolah. • Konflik peran tenaga kependidikan persekolahan terkait dgn status/posisi di masyarakat dgn di sekolah.
  • 81. Dampak Iptek terhadap Pendidikan Dampak Positif • Pembelajaran Jarak Jauh Kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. • Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. • Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  • 82. • Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi- informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui Internet. Internet dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memperoleh pengetahuan. • Teknologi menawarkan media audio-visual yang interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. 
  • 83. Dampak Ne gatif • Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. • Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela membolos saat jam sekolah demi bermain game di warnet-warnet kesayangannya. • Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi candu bagi para remaja maupun masyarakat
  • 84. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham inte g r alistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat: (1)Kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat, (2)Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat, (3)Negara melindungi warga negaranya, (4)Selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.  Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia orang perorang melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya
  • 85. DISKUSI 1. Pendidikan dewasa ini belum memenuhi harapan masyarakat. Banyak gejolak konflik atau gangguan sosial 2. Nilai-nilai sosial di sekolah jika diterapkan di masyarakat tidak relevan. Nilai di sekolah cenderung formal, materi yg muluk2, nilai idealisme. Sedangkan di masyarakat membutuhan nilai sosial yg dpt digunakan utk berinteraksi individu dg individu, individu dg kelompok, kelompok dg kelompok yg bersifat kontekstual. Jawab: Sekolah menciptakan nilai eksklusif, terpisah atau berbeda dg masyrakat utk menunjukkan kelas khusus dlm stratifikasi sosial. Sekolah belum intensif beriinteraksi dg pranata sosial.
  • 86. MASALAH SOSIAL & MANFAAT SOSIOLOGI • Masalah sosial/Problema sosial: gejala unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Unsur-unsur masyarakat = norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, organisasi masyarakat, proses sosial.
  • 87. • Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, • Menyangkut tat kelakuan yg immoral, berlawanan hukum dan bersifat merusak. • Masalah sosial ditelaah dgn mempertimbangkan ukuran- ukuran masyarakat mengenai apa yg dianggap baik dan buruk.
  • 88. Masalah bersifat sosial, krn: • Berhubungan erat dgn nilai-nilai sosial dan lembaga kemasyarakat, • Berkenaan dgn hubungan antar manusia dlm kerangka bagian kebudayaan yg normatif, dan menganggu kelanggengan dlm masyarakat.
  • 90.
  • 91. Ukuran sosiologis masalah sosial 1. Kriteria Umum: adanya perbedaan yg mencolok antara nilai-nilai dgn kondisi nyata kehidupan. • Nilai-nilai sosial berhubungan erat dg waktu. Sukar utk menentukan frekuensi suatu gejala abnormal/problem sosial
  • 92. • 2. Masalah sosial mrp persoalan yg timbul bersumber langsung pd kondisi-kondisi yg bersifat sosial dan proses sosial (ruang lingkup yg sempit). Akibat gejala sosial menyebabkan masalah sosial (ruang lingkup luas)
  • 93. 3. Siapa pihak yg menetapkan masalah sosial? • Sikap masyarakat sendiri, yg berorientasi pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat (kontekstual).
  • 94. 4. Manifest social problems: masyarakat tidak menyukai tindakan yg menyimpang. • Laten social problem: masyarakat tidak mengakui adanya tindakan penyimpangan, tidak merasakan dampak buruknya.
  • 95. • 5. Perhatian masy thd masalah sosial • 6. Sistem nilai dan dptnya masalah sosial diperbaiki.
  • 96. • Identifikasi apa saja masalah/problem sosial di lingkungan sekitar Anda berdasarkan ukuran-ukuran tsb?