Teks tersebut membahas tentang pentingnya menghargai karya orang lain dan perlindungan hak cipta. Secara garis besar membahas definisi menghargai karya orang lain, bahaya tidak menghormati karya orang lain, dan perlindungan hak cipta menurut agama Islam.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
MENGHARGAI KARYA
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai muslim yang baik dan kehadirannya menadi rahmat bagi seluruh
alam, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang sifatnya merendahkan,
mengejek dan menghina orang lain, baik dari segi kepribadiannya, karyanya, postur
tubuhnya, maupun keadaan sosialnya. Karena penghinaan, celaan maupun
merendahkan orang lain akan memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Oleh
karena itu, setiap individu muslim hendaknya senantiasa berusaha sekuat
kemampuannya untuk menahan diri dari sikap yang dapat membuat orang lain merasa
direndahkan. Manusia yang terbaik adalah mereka yang selalu memperhatikan dan
memberi pertolongan kepada orang-orang yang tidak mampu atau lemah disekitarnya.
Salah satu kecenderungan atau bahkan kebiasaan orang beriman adalah selalu ingin
berbuat baik kepada orang lain, baik memiliki hubungan kekerabatan atau tidak, yang
dikenal maupun yang tidak dikenal, Aoakah berbuat baik dengan harta atau tenaga
ataupun hanya dengan memperlihatkan sikap terpuji yaitu memperlakukan orang lain
dengan baik ataupub menghargai perbuatan baik atau karya orang lain dengan respon
atau menanggapi dengan positif. Orang beriman selalu ingin berbuat baik dan selalu
memerhatikan serta memberi pertolongan kepada orang yang tidak mampu atau lemah
di sekitarnya, karena itu merupakan salah satu cara dalam bersyukur kepada Allah
SWT atas kebaikan-kebaikan yang diberikan kepadanya seperti yang telah diceritakan
dalam QS Al-Qasas/28:77 dan sabda Rasulullah s.a.w. :
( )
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada
manusia lain” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Untuk memahami lebih lanjut mengenai orang beriman yang bersyukur
kepada Allah SWT dengan selalu ingin berbuat kebajikan, maka dari itu kami
1
2. membahas “Tata Krama Pribadi” dalam tugas agama Islam yang telah diberikan
kepada kami.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan menghargai karya orang lain?
2. Apa yang dimaksud dengan perlindungan terhadap hak karya cipta?
3. Bagaimana penerapan sikap dan perilaku menghargai karya orang lain?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dengan mempelajari dan memahami Tata Krama Pribadi diharapkan siswa-
siswi dapat lebih menghargai karya orang lain, peduli terhadap kaum yang lemah dan
perlindungan terhadap hak karya cipta.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menghargai Karya Orang Lain
Kata „menghargai‟ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti
bermacam-macam, diantaranya memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga,
menaksir harga, memandang penting (bermanfaat, berguna), menghormati. Karya
orang lain adalah hasil perbuatan manusia berupa „suatu karya‟ yang baik (positif)
yaitu hasil dari ide, gagasan manusia seperti seni, karya budaya, cipta lagu, mesin atau
sesuatu produk yang bermanfaat atau berguna bagi orang lain.
Manusia diciptakan dalam kondisi saling ketergantungan antara yang satu
dengan yang lain. Interaksi antara manusia tidak akan berjalan efektif jika tidak ada
rasa saling menghargai antar mereka. Sebenarnya sikap menghargai merupakan
sebuah refleksi kejujuran seseorang atas kelebihan orang lain. Al-Qur'an dan sunah
Nabi saw sendiri telah menuntun kita bagaimana seharusnya bersikap saling
menghargai. Banyak petunjuk yang bisa diambil dalam ayat-ayat Al-Qur'an maupun
riwayat hadis mengenai masalah ini.Saling menghargai antar sesama makhluk Allah
akan cepat tumbuh jika masing-masing mampu menghindari akhlak tercela, seperti
berperasangka buruk (su‟uzhzhann), mencari- cari kesalahan orang lain, iri hati, dan
lain sebagainya. Berawal dari iri hati dan berperasangka buruk biasanya akan timbul
kebencian yang pada akhirnya berujung pada permusuhan. Pada saat itulah
menghargai hak- hak orang lain akan menjadi beban yang sangat berat untuk
ditunaikan. Untuk itu, tepat jika Nabi saw memerintahkan kaum muslimin melalui
riwayat hadis berikut ini:
Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu prasangka
(buruk), karena berprasangka (buruk) itu adalah kebohongan yang paling besar.
Janganlah kalian saling mencari kesalahan orang lain, saling memata- matai, saling iri
hati. Dan jangan saling beradu punggung, saling memarahi. Jadilah kalian hamba-
hamba Allah SWT yang bersaudara. “ (HR. Bukhari dan Muslim).
3
4. Saling mencari aib dan cacat orang lain (tajassus), saling dengki, saling berpaling
muka, dan sejenisnya adalah wujud dari tidak adanya rasa saling menghargai antar
individu. Padahal Islam melarang umatnya untuk melakukan hal- hal yang tidak
terpuji tersebut. Oleh karena itu, tidak dibenarkan jika seseorang bergaul hanya untuk
mencari-cari kejelekan atau kelemahan orang lain. Allah swt berfirman,
Artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al- Hujurat/ 49: 12.
Kunci sikap saling menghargai dan saling memahami sekurang- kurangnya ada dua
hal,yaitu:
1. Menghormati hak orang lain
Setiap orang menghendaki keberadaannya diakui dan hak- haknya dihormati. Rasa
harga diri sebagai manusia akan terusik jika hak- ¬haknya diabaikan oleh orang lain.
Karena harga diri merupakan identitas manusia yang pada dasarnya memang butuh
pengakuan dari pihak lain. Orang akan bisa berbuat nekad jika harga dirinya dilanggar
dan diusik oleh orang lain.
2. Menahan diri
Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip pertama. Menyadari bahwa setiap orang
itu memiliki hak individual, maka tidak dibenarkan memaksakan haknya kepada
orang lain. Jika terjadi dua kepentingan yang berbeda di antara kedua belah pihak,
harus dicarikan jalan keluarnya dengan cara musyawarah untuk mencapai titik temu.
Sikap saling menghargai sangat dibutuhkan dalam berteman atau dalam pergaulan
4
5. secara umum. Maksudnya agar tidak terjadi salah faham antara individu yang satu
dengan individu lain atau antara kelompok satu dengan kelompok lain. Dengan
menghargai dan memahami pihak lain, kita akan bertambah pengetahuan tentang
adat-istiadat dan kebiasaan mereka jika kebetulan mereka memiliki budaya dan tradisi
yang berbeda dengan kita. Di samping itu juga untuk menghindari saling memaksakan
kehendak. Dengan demikian, hubungan dapat berjalan secara harmonis, karena
masing-masing merasa hak-haknya dihormati. Kita tentu tidak mau dipaksa oleh
orang lain, sebagaimana orang lain tidak suka jika kita paksa.
Jika sesama orang mukmin mengembangkan sifat- sifat positif, mulai dari saling
menghargai, toleransi, saling tolong menolong, saling memaafkan, menyambung tali
silaturahmi, mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, maka
sikap solidaritas akan terjalin kuat. Ketika sesama muslim berselisih, maka segera
damaikan antara pihak tersebut. Karena perselisihan biasanya diakibatkan masing-
masing pihak berseteru dan tidak bisa lagi saling menghargai. Jika perselisihan itu
berlangsung terus maka sikap solider antarsesama tidak akan terwujud. Wajar jika Al-
Qur‟an dalam hal solidaritas memberikan perintah sukup tegas sebagai berikut:
Artinya:
“Orang- orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.” QS. Al- Hujurat/ 49: 10.
Rasulullah saw pernah bersabda, “Akhlak yang baik adalah menyambung tali
silaturahmi kepada orang yang memutuskan hubungan denganmu, engkau memberi
kepada orang yang selama ini tidak suka memberimu, dan engkau memaafkan orang
yang pernah menyayangimu.” Perilaku negatif seperti sombong, enggan menghargai
hak orang lain, dan egois yang tertanam pada diri seseorang akan merusak solidaritas
antar sesama manusia. Adapun bahaya mengabaikan karya orang lain (tidak
menghargai orang lain) antara lain sebagai berikut:
1. Membahayakan Keimanan
5
6. Tidak menghargai karya orang lain menunjukan sikap mental yang tidak sehat.
Sikap tersebut akan dapat membawa kita pada sikap iri hati, dengki, hingga suuzan
pada orang lain. Hal ini tentu saja berbahaya bagi keimanan kita kepada-Nya.
2. Membahayakan Akhlak
Seseorang yang terbelit oleh perasaan tamak dan tidak peduli lagi dengan hasil
karya orang lain akan terdorong untuk melakukan tindak pelanggaran dan kejahatan,
seperti pembajakan hak cipt, pembunuhan karakter, dan beragam kejahatan lainnya.
Sikap tamak dan tiadanya rasa penghargaan pada hasil karya orang lain berpotensi
menhalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya meskipun melanggar aturan
agama.
3. Membahayakan Masyarakat
Apabila sikap tidak menghargai karya orang lain dan sikap tamak bergabung
menjadi satu, lalu dilanjutkan dengan tindakan kejahatan untuk memperkaya diri,
maka mulailah dampak pada masyarakat terjadi. Kita dapat dengan jelas melihat hal
ini dalam kejahatan pembajakan hasil karya. Sebuah buku misalnya.
Untuk itu, Islam sangat mengecam sifat- sifat tercela tersebut. Banyak sekali
hikmah yang bisa diambil dari sifat saling menghargai sesama manusia, di antarnya
adalah:
a. Tumbuhnya rasa senasib dan sepenanggungan. Sehingga ketika ada
orang yang tertimpa musibah, yang lain akan segera ikut mengurangi
deritanya.
b. Akan terkumpul pada diri seseorang sifat- sifat terpuji. Orang solider
cenderung bijaksana dalam menyelesaikan berbagai permasalahannya.
c. Allah swt akan memberi banyak kemudahan dalam berbagai
kebutuhannya.
d. Allah swt akan memberikan pertolongan- Nya
2.2 Perlindungan terhadap Hak Karya Cipta
Kita pasti pernah mengetahui dan mendengar tentang pembajakan hasil karya,
misalnya pembajakan kaset atau VCD dengan menggandakan yang resmi, kemudian
hasil bajakan tersebut dijual dengan harga yang sangat murah. Perbuatan tersebut
6
7. membuat rugi perusahaan rekaman dan berdampak pula kerugian materi terhadap
pencipta lagu dan penyanyinya.
Bentuk lain sikap tidak terpuji terhadap hasil karya orang lain adalah
menduplikat atau mencontek desain atau mencuri ide(gagasan) cipta oarang lain untuk
kepentingan dirinya guna mendapatkan keuntungan materi atau popularitas. Dalam
kasus tersebut, pemerintah telah membuat undang-undang tentang perlindungan
terhadap hak cipta dalam hukum perdata. Si pelaku akan mendapat hukuman, sedang
perbuatannya merupakan tindakan kriminal.
Islam juga memiliki ajaran tentang hak perlindungan yang berkaitan dengan
hak asasi manusia dan terdapat informasinya dalam Al-Qur‟an dan sunnah rasul,
diantaranya firman Allah SWT. Surah Al-Ma‟idah/5:32
Hadist nabi Muhammad saw, yang disampaikan lehAbi Amamah juga
memberi penegasan yang disampaikan dalam suatu pertemuan besar internasional,
yaitu pada Haji Wada yang artinya, “Barangsiapa merampas hak seorang muslim,
maka dia telah berhak masuk neraka dan haram masuk surga”. Seorang lelaki
bertanya, “Walaupun itu sesuatau yang kecil, wahai Rasulullah? “Beliau menjawab,
“Walaupun hanya sebatang kayu arak.” (HR Muslim).
Dari ayat dan hadis tersebut Islam menjamin atau melindungi hak hidup, dan
hak pemilikan (hasil karya) yang sah. Islam mengharamkan segala bentuk kezaliman
termasuk menduplikat atau menggandakan hasl orang lain atau mencuri atau
mengambil tanpa izin konsep (ide) sebuah gagasan (karya) orang lain untuk
kepentingan dirinya atau guna mendapatkan keuntungan dari harta atau karya orang
lain tersebutAllah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah: 188
Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang
batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan
maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa,
padahal kamu mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 188)
7
8. Dalam islam, memberi keamanan (perlindungan) kepada orang lain tercermin
dalam jaminan perlindungan mata pencaharian, jiwa dan harta benda termasuk di
dalamnya harta berupahasil karya cipta (QS Quraisy/106:3-4).
Islam tidak hanya menempatkan bekerja atau berkarya sebagai hak dan
melindunginya dalam berkerja berikut hasil karya (perkerjaannya), tetapi juga
lewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin. Hadis Nabi
Muhammad saw yang diceritakan oleh Miqdam ra. Menyebutkan bahwa, “Tidak ada
makanan yang lebih baik yang dimakan seseorang daripada makanan yang dihasilkan
dari usahanya sendiri.” (HR Bukhari). Islam juga menjamin hak pekerja (melindungi
hak pekerjaannya), seperti terlihat dalam hadis Nabi Muhammad saw, yang
diriwaytakan oleh Abdullah ibn Umar ra. Yang artinya, “Berilah pekerja itu upahnya
sebelum kering keringatnya.” (HR Ibnu Majah).
Beberapa contoh karya-karya yang dilindungi oleh hak cipta adalah sebagai berikut:
1. Buku dan program computer
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lainnya yang diwujudkan dengan cara
diucapkan
3. Alatperaga yang dibuatuntukkepentinganpendidikandanilmupengetahuan
4. Ciptaanlaguatau music tanpateks, termasukkarawitandanrekamansuara
5. Drama, tari, pewayangan, dan pantomime
6. Karyapertunjukan
7. Karyasiaran
8. Seni rupa, dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni terapan yang berupa seni
kerajinan tangan
9. Arsitektur
10. Peta
11. Seni batik
12. Sinematografi
13. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya-karya lainnya dari hasil
perwujudan cipta dan karya
Hak-hak yang terkaitdenganpemeganghakcipta:
8
9. a. Hakekonomi
Hak untuk mengambil keuntungan dari kegiatan ekonomi terhadap ciptaan tersebut.
Berkaitandenganhalini Allah berfirmandalam Q.S. An-Nisa‟: 29
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlahkamusalingmemakanhartasesamamudenganjalan yang batil (tidakbenar),
kecualidalamperdagangan yang berlakuatassukasamasukadiantarakamu. Dan
janganlahkamumembunuhdirimu.Sungguh, Allah MahaPenyayangkepadamu”. (Q.S.
An-Nisa‟(4) : 29)
b. Hak moral adalah :
1. Hak untuk diakui karyanya yaitu hak pencipta untuk dicantumkan
namanya atas karyanya, guna mencegah orang lain mengaku sebagai
penciptanya.
2. Hak untuk keutuhan; yaitu hak untuk mengajukan keberatan atas
penyimpananhasil karyanya atau perubahan lainnya atau tindakan-tindakan
yang bisa menurunkan kualitas dari karya tersebut.
Sanksi pelanggaran hak ciptasesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 19 tahun 2002 yang dibuat pemerintah:
a. Mengumumkan atau mempebanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu penjara
maksimal 7 (tujuh) tahun dan/atau denda maksimal Rp. 100.000.000,00
b. Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual ciptaan atau barang hasil
pelanggaran hak cipta kepada umum; penjara maksimal 5 (lima) tahun dan/atau denda
maksimal Rp. 50.000.000,00.
Tentang sanksi pelanggaran hak cipta, Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah: 188
9
10. Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang
batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan
maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa,
padahal kamu mengetahui”.(Q.S. Al-Baqarah: 188)
2.3 Penerapan Sikap dan Perilaku Menghargai Karya Orang Lain
Upaya menghargai karya cipta orang lain dapat dilatih melalui pembiasaan
sikap dan perilaku, antara lain sebagai berikut:
1. Membeli produk dari tempat atau agen yang resmi untuk menghindari
pembelian barang illegal atau hasil bajakan,
2. Menghormati atau menghargai hasil karya orang lain merupakan bagian
dari menghormati hak-hak orang lain dan merupakan sebuah kebaikan,
3. Penghargaan terhadap suatu hasil karya merupakan salah satu upaya dalam
membina keserasian hidup sehingga terwujud suatu kehidupan masyarakat
yang saling menghormati dan saling menghargai
10
11. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya embina
keserasian dan kerukunan hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan
masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan
derajat seseorang sebagai manusia. Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya
orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan
pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin dihargai.
Kecendrungan manusia secara alamiah adalah keinginan untuk mendapat
tanggapan atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Kebutuhan untuk
menuangkan ekspresi diri secara positif telah mendorong setiap orang untuk terus
menghasilkan karya terbaik demi kebaikan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu,
upaya dan hasil karya kreatif yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak sudah
selayaknya memperoleh penghargaan yang positif pula.
Menghormati dan menghargai karya orang lain harus dilakukan tanpa
memandang derajat, status, warna kulit, atau pekerjaan orang lain tersebut karena
hasil karya merupakan pencerminan dari pribadi seseorang. Berkarya artinya
melakukan atau mengerjakan sesuatu sampai menghasilkan sesuatu yang
menimbulkan kegunaan atau memanfaat dan berarti bagi semua orang. Karya tersebut
dapat berupa benda, jasa, atau hal lainnya.
3.2 Saran
Sebagai umat muslim yang baik, sebaiknya kita harus menjaga silahturahmi
antar sesama, salah satu cara untuk menjalin dan menjaga silaturahmi antar sesama
umat manusia adalah dengan cara menghargai karya orang lain meskipun karya
tersebut tidak sebaik menurut kita.
11