1. Disusun oleh : Kelompok 2
Nama Kelompok :
1. M. Adlan Rasyidi
2. Mumtikanah
3. Try Puri Anggraini
4. Citra Oktasari
5. Sucilia Saputri
6. Hidayati
7. Nadiya Ulfah
2. MEIOSIS
Meiosis
terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
Kromosom induk tidak sama dg anak
* bentuk
* jumlah
Kromosom autosom (tubuh/22 ps)
gonosom (gonad/1ps)
Gonosom penentu jenis kelamin (X & Y)
3. MEIOSIS
Interfase
MEIOSIS I
• Profase I
• Metafase I
• Anafase I
• Telofase I dan sitokinesis
MEIOSIS II
• Profase II
• Metafase II
• Anafase II
• Telofase II dan sitokinesis
•
5. Interfase
I
Meiosis didahului oleh interfase, dimana setiap
kromosom mengalami proses replikasi. Proses ini
menyerupai pada replikasi kromososm mitosis.
Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak)
menyerupai sifat genetik yang sama menambat
pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel
hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk
dua pasang.
6.
b. Profase I
Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap:
leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.
1) Leptoten
Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang
kromosom homolog
2) Zigoten
Kromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari
kromosom induk (kromosom matroklin) dan sebelah lain dari
kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat
terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata).
3) Pakiten
Kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang
lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk tetrade.
4) Diploten
Setiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua
kromatid, sentromer masih satu terjadi chiasmata pada
beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata
timbul crossing over.
5) Diakinesis
Kromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga
mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog
merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol
menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.
9. c.
Metafase I
Selapu inti menghilang, serat
gelondong terbentuk anatara
kedua pasang sentriol, yang terdiri
dari: mikrotubuli dan mikrofilia.
Kromosom (berpasangan
homolog) bergerak ke bidang
ekuator.
13. e. Telofase I
Selaput inti terbentuk kembali.
Sepasang sentriol berada
dipinggir luar selaput. Cytokinesis
terjadi, sehingga sel induk menjadi
sel anak. Gametosit I pada akhir
meiosis I menjadi gametosit II.
15. MEIOSIS II
Profase
2: sering ke fase berikutnya
Metafase 2, anafase 2, telofase 2 =
fase pada mitosis. Hasil akhir: 4
buah sel haploid
Anafase 2: terjadi pembelahan
sentromer dan bergerak ke kutub
yang berlawanan
Telofase 2: terjadi pengelompokan
kromosom yang haploid menjadi
nukleus
16. a. Profase II
Masanya pendek sekali. Selaput
inti hilang. Sentriol mengganda
dan menuju ke kutub
berseberangan inti. Kromatid
disetiap kromosom belum
terpia=sah. Sentromer masih satu.
18. b. Metafase II
Serat gelondong terbentuk antara
pasangan sentriol. Kromosom
(sepasang kromatid) yang
menggatung pada serat
gelondong lewat sentromer
pindah ke bidang equator.
20. c. Anafase
II
Sel memanjang dari kutub ke kutub
menurut poros serat gelondong.
Sentromer pada setiap pasangan
kromatid membelah sehingga
kromatid bersaudara lepas. Kromatid
berpisah dan bergerak ke kutub
berseberangan.
22. d. Telofase II
Kromatid terbuka kembali pilinannya,
terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin.
Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus
muncul, melekat pada kromatin. Terjadi
sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II
terbentuk 4 gametid. Gametid
mengandung kromosom separuh dari sel
induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N
pada gametid.