Berikut merupakan Essay yang ditulis sebagai penilain untuk mengikuti kegiatan ISLC IV (Indonesia Sudent Leadership Camp) Universitas Indonesia pada anggal 1-7 November 2015 yang lalu.. Setiap peserta harus membuat essay, membahas masalah apa yang sedang terjadi di daerah asalnya..
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Andai Aku Menjadi Kepala Daerah _ Moralits Generasi Penerus Bangsa
1. 1
MORALITAS GENERASI PENERUS BANGSA
Andai Aku Seorang Kepala Daerah
Nama : Ahla Hulaila
Asal Sekolah : MA. Unggulan Hikmatul Amanah
Daerah Asal : Kabupaten Mojokerto
Zaman sudah tua, kata orang. Memang benar anggapan itu bagi Abad 21
saat ini, semua serba canggih. Teknologi berkembang pesat. Pekerjaan semakin
lebih mudah, tapi cenderung instan. Tapi, disisi lain tingkat demoralisasi semakin
menjadi-jadi. Khususnya bagi para remaja, yang emosinya masih belum stabil,
ABG labil (Ababil) sebutannya.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa,
oleh karena itu bagi orang tua, guru, pemerintah dibutuhkan untuk memberi
perhatian dan pengawasan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Karena, 5F (Fun, Food, Fashion, Film, Free Sex) sudah merusak moral.
Di daerah yang saya pimpin saat ini, ada masalah yang sangat perlu untuk
ditindaklanjuti. Berkaitan dengan remaja, salah satu bukti nyata bahwa moralitas
para remaja mengalami kemerosotan yang luar biasa adalah dengan semakin
maraknya kasus-kasus kenakalan remaja seperti seks pranikah yang dilakukan
oleh para remaja yang sekarang marak dilakukan oleh para kalangan pelajar SMA
yang terbawa arus pengaruh globalisasi. Salah satu aspek paling kritis dalam
masa remaja adalah menyangkut pergaulan, baik pergaulan dengan sesama jenis
maupun pergaulan dengan lawan jenis. Jika tidak berhati-hati, pergaulan sangat
berpotensi menyeret masa remaja terjerumus kedalam pergaulan yang tidak patut
(Surbakti, 2009).
Sehubungan dengan ditutupnya dolly di Surabaya, yang di prakarsai oleh
Ibu Tri Rismaharini selaku walikota Surabaya, akibatnya dolly mulai menyebar ke
daerah lain. Diantaranya yaitu di kecamatan Ngoro dan di kecamatan Pacet.
Pacet merupakan salah satu kecamatan yang didalamnya terdapat banyak
tempat wisata. Hal ini didukung karena letak geografis kecamatan pacet di kaki
gunung Welirang. Daerah inilah yang menjadi sasaran empuk orang-orang yang
ingin melakukan hal tidak senonoh tersebut.
2. 2
Hal ini didukung oleh data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, 172 siswi di
Kabupaten Mojokerto terdeteksi pernah hamil di luar nikah terhitung sejak bulan
Januari hingga November 2014. Sungguh miris sekali mendengar berita bahwa
generasi muda seperti itu. Kalau generasi saat ini seperti itu, bagaimana generasi
berikutnya?
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB)
Kabupaten Mojokerto, Yudha Hadi mengatakan, ada empat alasan penyebab siswi
hamil akibat berzina itu. Di antaranya menonton video porno sejak SD,
pandangan jika tidak melakukan seks dianggap kuper, banyak internet yang
disalahgunakan, dan keluarga broken home.
Jumlah siswi hamil tahun 2013 sampai November 2014 naik 41 persen.
Menurutnya, pendampingan yang dilakukan P2TP2A Kabupaten Mojokerto
melindungi korban dan pelaku anak-anak agar tidak melakukan seks bebas lagi.
Pendampingan dilakukan mulai proses hukum hingga menyiapkan pengacara dan
psikiater (dokter ahli jiwa).
“Siswi hamil kebanyakan berasal dari sekolah yang tidak membentuk
pusat konseling remaja. BPPKB, PKK, Dinas Pendidikan, dan Kementrian Agama
akan membentuk pusat konseling remaja di sekolah yang belum memiliki, ini
penting mulai dari SMP sampai perguruan tinggi,” tegasnya.
Sebagai langkah yang akan saya ambil, yang pertama adalah Dengan cara
Pencegahan sedini mungkin. Yang perlu diperhatikan pertama kali adalah kondisi
Lingkungan remaja. Apakah anak tersebut broken home atau tidak? Bagaimana
mengontrol setiap keluarga yang sangat banyak di Kabupaten Mojokerto ini?
Dimulai dari bawah, Ketua RT, secara tidak langsung, pasti melihat kondisi
masyarakatnya. Ketua RT menyampaikan ke Ketua RW, kemudian Ketua RW
menyampaikan ke Kepala Desa. Jika sampai tingkat Desa sudah bisa mengatasi,
itu lebih baik. Bisa dengan mengadakan Pembinaan, atau perlu di adakan Badan
Perlindungan anak dari tingkat yang paling bawah.
Di Lingkungan sekolah, akan saya wajibkan setiap sekolah mempunyai
Guru BK / konsellor yang profesional. Ini sangat penting juga, bagi siswa/siswi
Comment [Z1]: Kalimat Tanya atau
frase pernyataan?
3. 3
yang bermasalah bisa berkonsultasi ke guru BK nya. Guru BK dapat mengadakan
Konseling Kelompok, motivasi, dan pengarahan yang baik.
Lingkungan sekitar rumah, teman sepergaulan juga sangat berpengaruh.
Bagi guru ngaji, juga harus memperhatikan santri-santri atau muridnya. Mendidik
dengan ilmu agama. Jika mereka bertaqwa, pasti tidak berani melakukan
perbuatan yang fatal, karena mereka tahu, setiap aktivitas yang di lakukan selalu
dipantau oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Serta akan saya kampanyekan untuk
Belajar di Pondok Pesantren. Mengapa ? Karena di Pondok Pesantren terdapat
pengasuh, biasa di sebut Pak Kyai atau Ibu Nyai, dan para ustad- ustadzah dan
pengurus yang lain, yang dapat membimbing santrinya dengan baik.
Kedua, dengan cara Represif Bagi remaja yang telah melakukan pegaulan
bebas, diberi semacam pembinaan, serta penguatan religius remaja. Agar mereka
sadar, bahwa hal yang di lakukan itu sudah melanggar agama atau perbuatan dosa.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Israa’/ 17: 32).
Ketiga, dengan cara mengantisipasi adanya seks bebas dalam hal sarana
dan prasarana. Hal ini sangat juga penting.. Sistem controlling di daerah wisata,
izin penginapan atau persewaan villa yang terlalu longgar, sebaiknya lebih
diperketat.
Jika menemukan tempat yang dipakai sasaran pelaku seks bebas, maka
perlu dilakukan tindakan, menutupnya atau memberi kesempatan sekali lagi agar
tetap buka, tapi dengan syarat tertentu. Bagaimana kalau si pemilik tempat
tersebut protes? Saya akan bermusyawarah dengan jajaran saya serta anggota
DPRD untuk menyelesaikan hal tersebut, atau dengan mengeluarkan Perda. saya
akan memberi mereka lapangan pekerjaan yang lain. Sebelumnya, saya
berkoordinasi dengan pihak swasta atau pengusaha. Bisa juga dengan pelatihan
keterampilan yang berguna. Jadi, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Disisi lain, Persoalan miras merupakan masalah yang sangat kompleks
selain lapangan pekerjaan. Pabrik miras di Kutorejo misalnya, jika membaca
sejarah pabrik itu, perizinan pabrik itu dilegalkan karena miras yang di produksi
4. 4
akan dijual di luar negeri. Mereka memilih Kec. Kutorejo utk mendirikan pabrik
karena tenaga kerja yang murah. Namun lambat laun ternyata mereka juga
menjual miras di sekitar mojokerto.
Saya akan berusaha untuk memberhentikan izin dalam hal produksi
bir/miras. Tapi, untuk produksi obat herbal, tetap saya legalkan. Kalau banyak
yang di PHK, akan saya data dan saya beri modal untuk membuat UKM (Usaha
Kecil Menengah) atau bekerjasama dengan pihak swasta dalam hal tenaga kerja..
Karena dengan beredarnya miras, akan membuat masyarakat lebih buruk lagi.
Pembangunan SDM juga penting, selain pembangunan fisik.
Memang, di daerah saya juga ada sisi positif yang daerah lain belum tentu
punya. Banyak terdapat lembaga yang islami. Memang semakin besar sisi positif,
maka lawannya, sisi negatif juga berpeluang banyak.
Saya selaku Kepala Daerah meminta bantuan dari semua jajaran agar
Kabupaten Mojokerto menjadi kabupaten yang lebih baik lagi, dari segi rakyatnya
maupun pemerintahnya, agar terciptanya Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun
Ghofur.