SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Descargar para leer sin conexión
CONTOH MODEL PEMBELAJARAN
                MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

    Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD
                            Jenjang Lanjut
                  Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004
                        di PPPG Matematika




                               Oleh:
                        Dra. Sukayati, M. Pd
              Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta

=================================================================
                DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
      DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
    PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA
                          YOGYAKARTA
                               2004
BAB I
                                     PENDAHULUAN




A. Latar Belakang
         Berbicara mengenai pembelajaran Matematika di SD banyaklah kekurangan-
   kekurangan yang terjadi. Dari hasil diskusi dengan para peserta diklat guru pemandu
   Matemartika SD di PPPG Matematika Yogyakarta dikemukakan bahwa pendekatan abstrak
   dengan metode ceramah dan pemberian tugas, sangatlah dominan dari setiap kegiatan
   pembelajaran. Sangat jarang dijumpai guru merencanakan pembelajaran matematika dengan
   menggunakan pendekatan nyata yang mengaktifkan siswa, karena mereka menganggap
   pembelajaran yang demikian tidak bermanfaat, membingungkan, dan menyita banyak waktu.
   Disamping itu kenyataan menunjukkan bahwa bekal kemampuan materi Matematika dari
   guru SD masih kurang memadai. Sehingga tidaklah mengherankan bila pembelajaran
   Matematika yang dikelolanya menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu perlu kiranya para
   guru SD diberikan bekal alternatif contoh rencana pembelajaran untuk dijadikan model
   pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan pendekatan nyata.
          Menurut Toeti (1995: 78) yang dimaksud model pembelajaran adalah kerangka
   konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
   belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
   perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
   belajar mengajar. Dengan demikian aktivitas pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar
   (KBM) benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Pada
   kesempatan penulisan modul diklat kali ini dipilih beberapa model pembelajaran dengan
   strategi PAKEM (pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).


B. Tujuan Penulisan
          Penulisan modul diklat ini bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan kepada
   para guru/instruktur/pengembang SD tentang contoh penyusunan model pembelajaran
   matematika SD,


C. Sasaran Penulisan
          Sasaran penulisan modul ini adalah para guru/instruktur/pengembang SD dan atasan
   langsungnya sebagai pembina di sekolah yaitu Kepala Sekolah dan Pengawas.




                                             1
BAB II
                                       URAIAN MATERI



A.      Tahapan Proses Belajar Mengajar
           Bila guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) diharapkan akan mengan-
     dung makna bahwa: guru tersebut mempunyai aktifitas mengatur kelas dengan sebaik-
     baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
     Belajar disini mengandung arti bahwa siswa aktif melakukan kegiatan yang bertujuan. Di
     tingkat Sekolah dasar keberhasilan belajar siswa hampir seluruhnya terletak pada usaha guru
     untuk memahami proses belajar siswa.
           Menurut Estiningsih (1994) pada umumnya proses belajar mengajar dapat digambar-
     kan sebagai 3 kejadian yang berurutan sebagai berikut.

                 input                  proses                  output


     1. Input
             Input merupakan kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang memiliki
        sejumlah materi prasyarat dari konsep yang akan dipelajari, sikap, dan motivasi belajar.
        Sedangkan dari pihak guru merupakan persiapan yang harus direncanakan dengan baik
        meliputi pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa, pendekatan/strategi/metode/
        teknik dan sarana belajar.
     2. Proses
             Proses merupakan kegiatan kedua yang menggambarkan proses belajar mengajar.
        Pihak guru pada kejadian ini harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa merasa
        siap, senang, dan termotivasi untuk belajar. Saat terjadi proses belajar mengajar kegiatan
        yang terjadi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu penanaman konsep, pemahaman
        konsep, dan pembinaan keterampilan.
        a. Tahapan penanaman Konsep
            Tahapan ini menitikberatkan pada pengajaran konsep baru yang harus dipelajari oleh
            siswa. Untuk mengkongkretkan konsep baru tersebut siswa dapat diberi kegiatan
            yang memungkinkan mereka mengoptimalkan fungsi panca indera mereka seperti:
            melihat, meraba, mendengar, dan mengkomunikasikan.
            Dari mater-materi dalam GBPP Matematika, guru harus memilih dan menjabarkan-
            nya menjadi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tahapan penanaman konsep ini.
            Sedangkan media yang disiapkan harus sesuai dengan materi dan kegiatan belajar

                                                 2
pada jenjang kelas yang dimaksud. Waktu yang digunakan dalam tahapan ini
          sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh guru. Lamanya kegiatan tergantung pada
          kepadatan, keluasan, dan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Apabila materi
          mudah dan kegiatan yang dipilih singkat maka kadang-kadang dari tahapan
          penanaman konsep dapat langsung menuju tahapan berikutnya yaitu tahapan
          pemahaman konsep. Tetapi akan lebih baik dan berarti bagi siswa apabila kegiatan
          pada tahapan penanaman konsep dan pemahaman konsep direncanakan terpisah.
      b. Tahapan Pemahaman Konsep
          Tujuan dari tahapan ini adalah memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa,
          serta terapan untuk memecahkan masalah dari konsep yang telah dipelajari pada
          tahap penanaman konsep. Bentuk kegiatannya dapat berupa mendengar, melihat,
          memecahkan masalah-masalah, menerapkan konsep dalam masalah serta mengkomu-
          nikasikan penyelesaian masalah.
      c. Tahapan Pembinaan Keterampilan
          Tujuan utama pada tahapan ini adalah melatih keterampilan siswa dalam menggu-
          nakan konsep yang telah didapat untuk memecahkan masalah. Pembinaan dapat
          dilakukan dalam bentuk mencongak, berlomba, soal cerita, pemecahan masalah.
          Waktu yang digunakan pada tahap ini dibatasi, sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
   3. Output
      Kejadian ketiga merupakan hasi dari proses belajar yang dapat berupa bertambahnya
      pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap.


B. Merencanakan Pengajaran di Kelas
   Untuk mengelola suatu pengajaran di kelas seorang guru akan mengalami tugas yang
   berurutan sebagai berikut.
   1. Mempelajari GBPP mata pelajaran yang akan diajarkan. Untuk kegiatan ini guru perlu
      memberi perhatian yang cukup pada obyek yang ia pelajari agar mendapatkan
      pemahaman yang benar tentang:
      a. kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa
      b. materi pokok dan uraian materi
      c. tahapan KBM (kegiatan belajar mengajar)
      d. media dan buku-buku sumber, baik paket maupun buku sumber pendamping
   2. Merencanakan program pengajaran untuk satu semester atau setahun. Program masih
      terbatas pada hal-hal yang pokok seperti yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan:



                                              3
a. mengidentifikasi uraian materi dan materi pokok yang mengandung konsep dasar,
       konsep terkembang, dan keterampilan
   b. menentukan waktu setiap satuan materi
3. Menyusun rencana pembelajaran
   Hal yang paling baik tentang rencana pembelajaran itu adalah bila rencana tersebut
   disusun sendiri oleh guru yang akan melaksanakan, karena bila guru yang menyusun
   maka pelaksanaannya akan lebih kongkret. Untuk keperluan tersebut maka guru harus
   melaksanakan:
   a. mengidentifikasi kemampuan kelas (siswa, materi pelajaran, sarana, lingkungan)
   b. menyusun silabi pembelajaran
   c. menyusun rencana pembelajaran secara lengkap
4. Melaksanakan rencana pembelajaran yang disusunnya sendiri oleh guru merupakan
   urutan tugas yang keempat. Dua hal yang diharapkan untuk dilakukan guru pada urutan
   tugas ini adalah:
   a. mengelola KBM
   b. mengadministrasikan kejadian-kejadian dalam KBM
   Kegiatan yang b ini jarang dilakukan oleh guru pada masa kini, padahal ini sangat
   penting bagi usaha bantuan remidi yang mungkin diperlukan oleh beberapa siswa apabila
   gagal mencapai kompetensi yang diharapkan.
5. Menilai pelaksanaan rencana pembelajaran
   Untuk tugas ini guru dapat melakukan hal-hal:
   a. mempelajari catatan pelaksanaan rencana pembelajaran
   b. menentukan langkah selanjutnya bagi kelas dan pelayanan khusus bagi siswa yang
       membutuhkan
   c. membuat rencana tindak lanjut
6. Melaksanakan rencana tindak lanjut. Kegiatan kemudian akan berulang kembali pada
   urutan tugas yang pertama apabila guru berpindah tugas ke tingkat kelas yang lain.
   Apabila guru masih bertugas mengajar pada tingkat kelas yang sama, maka sirkulasi
   tugas akan berulang ke tugas pada urutan ketiga yaitu menyusun rencana pembelajaran.
      Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan keenam urutan tugas
tersebut, terutama yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar, yaitu:
(1) materi yang akan dipelajari siswa harus mengandung konsep-konsep yang sudah dimiliki
   dalam perbendaharaan pengetahuan siswa
(2) macam dan bentuk kegiatan belajar harus sesuai dengan kemampuan siswa untuk
   melakukannya

                                           4
(3) cara mencatat hasil kerja yang dapat dilakukan siswa juga harus ditentukan agar siswa
     dapat mengadakan penilaian pada akhir kegiatannya
  (4) fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar perlu dipersiapkan dengan baik
  (5) penilaian guru harus dilakukan baik terhadap proses maupun hasil belajar siswa
  (6) waktu yang dialokasikan untuk kegiatan belajar mengajar harus cukup agar tidak menjadi
     kendala bagi keberhasilan siswa.
        Dengan memperhatikan keenam hal tersebut di atas, diharapkan kegiatan belajar yang
  direncanakan guru dapat mendidik siswa mampu berkembang dan termotivasi untuk belajar.


C. Menyusun Rencana Pembelajaran
  Pada dasarnya rencana pembelajaran memuat 4 komponen-komponen pokok sebagai berikut.
  1. Identitas mata pelajaran yang meliputi:
     - nama mata pelajaran
     - kelas/semester
     - alokasi waktu
  2. Kompetensi yang akan dicapai siswa
     a. Standar kompetensi yaitu merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
        tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran
        (ada pada kurikulum)
     b. Kompetensi dasar
        Kompetensi dasar merupakan jabaran dari standar kompetensi yaitu gambaran dari
        pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat
        diperagakan oleh siswa (ada pada kurikulum)
     c. Indikator pencapaian kompetensi
        Merupakan ciri atau tanda-tanda pencapaian hasil belajar berupa kompetensi dasar
        yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil
        belajar
     d. Kompetensi prasyarat yang harus sudah dikuasai siswa
        Merupakan kompetensi yang sudah harus dikuasai oleh siswa untuk mencapai
        kompetensi berikutnya.
  3. Materi pokok beserta uraiannya
     Merupakan pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa sebagai sarana
     pencapaian kemampuan dasar. Materi pokok dapat diuraikan menjadi sub-sub materi.




                                               5
4. Strategi pembelajaran
   Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang secara kongkret harus dilakukan oleh
   siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran dan sumber belajar untuk menguasai
   kompetensi dasar.
5. Media/Sumber bahan/Alat
   Media yang dimaksud di sini adalah media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
   dalam mencapai kompetensi dasar.
6. Penilaian dan tindak lanjut
   Penilaian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi yang telah dicapai oleh
   siswa. Yaitu merupakan instrumen dan prosedur yang digunakan serta tindak lanjut hasil
   penilaian, misal remidi atau pengayaan.
7. Sumber bahan/alat
   Dapat berupa bahan teks dan bahan penunjang lain, misal jurnal, koran, buku terbitan
   berkala. Pemilihan sumber bahan hendaknya diupayakan sebaik dan selengkap mungkin
   agar siswa mendapat pengelaman belajar yang beragam.
8. Langkah-langkah pembelajaran
   Pada langkah-langkah pembelajaran ini mencakup
   a. Kegiatan awal
      Pada kegiatan ini mencakup apersepsi untuk mengingatkan materi prasyarat (kompe-
      tensi prasyarat) dikuasai siswa untuk menuju kompetensi yang akan dicapai selan-
      jutnya.
   b. Kegiatan inti
      Merupakan inti dari pembelajaran
   c. Kegiatan akhir
      Antara lain berisi: rangkuman materi, pemberian tugas.




                                             6
BAB III
                         CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN



A. Contoh Rencana Pembelajaran untuk Kelas V Tentang Pembelajaran Pecahan


  Mata pelajaran     : Matematika
  Kelas/semester     : V/2
  Materi             : Operasi hitung pecahan
  Uraian materi      : Operasi pembagian bilangan asli dengan pecahan
  Alokasi waktu      : 3 × 40 menit (1 kali pertemuan)
  Kompetensi dasar : Menggunakan konsep pecahan dalam pemecahan masalah
  Hasil belajar      : 1. menyebutkan konsep pembagian bilangan asli dengan
                         pecahan biasa
                       2. melakukan operasi pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa
  Metode pembelajaran: diskusi kelompok, pemberian tugas, tanya jawab.
  Sumber bahan/alat: 1. permasalahan-permasalahan untuk kelompok sebangku
                      2. chart untuk merangkum materi
                      3. papan berpetak
  Langkah-langkah Pembelajaran
  1. Kegiatan awal
     Dengan menggunakan metode Tanya jawab guru mengingatkan siswa tentang materi
     prasyarat yang akan digunakan yaitu meliputi: konsep pembagian merupakan pengurang-
     an berulang, pecahan campuran, pecahan senilai, dan garis bilangan.
  2. Kegiatan Inti
     a. Guru membuka pembelajaran dengan cara mengemukakan permasalahan sehari-hari
        yang dapat dihubungkan dengan materi bilangan asli yang dibagi dengan pecahan
        biasa. Sebagai contoh dikemukakan sebagai berikut. “Coba Dita dan Dinda ke sini. Ini
        ada pita yang panjangnya 2 m akan kamu buat bunga. Setiap bunga memerlukan pita
           1
             m. Berapa bunga yang dapat kamu buat?”
           4
     b. Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan cara memperoleh hasilnya.
     c. Guru menyuruh 2 siswa tersebut untuk menentukan hasilnya (disertai dengan alasan)
        dan memberikan pujian bila jawaban benar, serta memberi semangat bila jawaban
        salah.




                                                7
d. Guru memperjelas cara memperagakan media, menggambar secara sederhana dan cara
     memperoleh hasil yaitu dengan cara pengurangan, kemudian mengembangkannya
     dalam bentuk pembagian, dan dengan menggunakan garis bilangan.
     Permasalahan tersebut dalam bentuk gambar adalah sebagai berikut.
                         1m                                  1m

       1 bunga 1 bunga    1 bunga 1 bunga   1 bunga      1          1       1
                                                       bunga      bunga   bunga
                                                               1 1 1 1 1 1 1 1
     Ada … bunga. Dalam bentuk kalimat matematika: 2 –          − − − − − − −
                                                               4 4 4 4 4 4 4 4
     atau 2 : 1 = …. Ada 8 pengambilan dengan 1 atau 2 : 1 = 8
              4                               4          4
     Bila menggunakan garis bilangan akan tampak sebagai berikut.
                                                 pengambilan dengan 1
                                                                    4


           0       1          2      3          4 =1     5          6        7    8 =2
                   4          4      4          4        4          4        4    4
      Jadi 2 : 1 = 8
               4
   e. Guru memberikan permasalahan-permasalahan untuk kelompok sebangku seperti
      tersebut di atas.
      Contoh permasalahan sebagai tugas kelompok sebangku.
      1) Ibu mempunyai pita yang panjangnya 2 m yang akan dibuat bunga. Setiap bunga
                             2
           memerlukan pita m. Berapa bunga yang dapat dibuat?
                             5
      2) Kakak mempunyai gula 2 kg yang akan dibuat kue. Setiap resep memerlukan gula
           4
             kg. Berapa resep yang dapat dibuat?
           5
   f. Siswa secara kelompok berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang ada dengan
      bimbingan guru.
   g. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, maka hasil kerja kelompok
      ditempel di papan tulis.
   h. Guru bersama-sama siswa meneliti kebenaran dari jawaban kelompok.
   i. Guru bersama-sama siswa merangkum untuk memperjelas materi yang dibahas dengan
      menggunakan chart.
   j. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada buku
      siswa.
   k. Beberapa siswa secara bergantian diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab soal-
      soal yang telah dikerjakan.
3. Kegiatan akhir
   a. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
   b. Penilaian: proses secara kelompok dan hasil mengerjakan soal-soal yang ada pada
      buku.
                                            8
Contoh Chart untuk Rangkuman Materi



1. Ibu mempunyai pita yang panjangnya 2 m dan akan dibuat bunga. Setiap bunga memerlukan
          2
   pita     m. Berapa bunga yang dapat dibuat?
          5
                                           2m

              1 bunga             1 bunga        1 bunga         1 bunga       1 bunga
   Ada … bunga.
                                                                           2
   Dalam kalimat matematika: 2 – … – … – … – … – … atau 2 :                  =…
                                                                           5
   Dengan garis bilangan



                   1          2       3      4        5      6      7      8      9      10
                                                        =1                                  =2
                   5          5       5      5        5      5      5      5      5       5
              2
   Jadi 2 :     =…
              5
                                                                                                   4
2. Kakak mempunyai gula 2 kg yang akan dibuat kue. Setiap resep memerlukan gula                      kg.
                                                                                                   5
   Berapa resep yang dapat dibuat?


                                            1
                                              resep
                                            2
    1 kg
                                                                        Dalam kalimat matematika
                                            1 resep
                                                                                      ...
                                                                               =…:        =…
                                                                                      ...
    1 kg
                                            1 resep


   4 baris menggambarkan 1 resep
   2 baris menggambarkan … resep
                   ...
   Jadi … : … =
                   ...
   Rangkuman
                                   2     ...× ...
                         (1) 2 :     =…=
                                   5        ...
                                   4     ...× ...
                         (2) 2 :     =…=
                                   5        ...

                                                        9
B. Contoh Rencana Pembelajaran untuk Kelas I Tentang
Penjumlahan Bilangan

  Mata Pelajaran        : Matematika
  Kelas/Semester        : I/1
  Materi                : Operasi hitung bilangan
  Uraian materi         : Penjumlahan 2 bilangan terdiri 1 angka hasil kurang dari atau sama
                         dengan 10.
  Alokasi Waktu         : 2 × 30 menit (1 kali pertemuan)
  Kompetensi dasar : Mengenal dan menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah
  Hasil belajar         : Menjumlah 2 bilangan 1 angka hasil kurang dari atau sama dengan 10
  Metode pembelajaran:
                         Tanya jawab, penugasan, presentasi, diskusi kelompok
  Sumber bahan/alat: Untuk setiap kelompok (sebangku) berbeda benda dan jumlah ≤ 10
                         yaitu:
                                sedotan; lidi; bangun-bangun geometri kecil yang dapat untuk
                         menjiplak dari karton yang berbentuk: lingkaran, persegi, persegi-
                         panjang, segitiga; pensil, permen, dan lain-lain.



  Langkah-langkah Pembelajaran

           1. Kegiatan awal
                   a.     Dengan menggunakan metode tanya jawab guru mengingatkan kembali
                          lambang bilangan 1 sampai dengan 9 (sebagai prasyarat penjumlahan)
                          dan gambar benda kongkret yang menyertai lambang bilangan tersebut.
                  b.      Guru membuka pembelajaran penjumlahan dengan menceritakan
                          keadaannya sehari-hari dengan membawa contoh kongkret dari
                          bendanya. Sebagai contoh dikemukakan cerita sebagai berikut.
                  ”Ibu mempunyai 4 gelas plastik. Kemudian membeli lagi 3 gelas. Berapa gelas
           ibu sekarang?”
                   c.     Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan cara memperoleh hasilnya
                  d.      Guru menyuruh beberapa siswa untuk menentukan hasilnya (yang
                          disertai dengan alasan) dan memberikan pujian bila jawaban benar, serta
                          memberi semangat bila ada yang salah menjawab. Guru memperjelas
                          cara memperoleh hasil dari penjumlahan tersebut.




                                                 10
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyuruh siswa bernama Ani untuk mengambil sebagian dari tumpukan
   9 piring plastik yang telah disediakan. Sisanya diambil siswa bernama Beti.
b. Guru menugaskan kepada 2 siswa tersebut utuk menghitung masing-masing
   piring yang dibawanya.
c. Guru menggambar secara sederhana piring dari Ani dan Beti serta menyuruh
   siswa-siswa tersebut menuliskan lambang bilangan yang sesuai di bawah gambar.
       Contoh
                    piring Ani                         piring Beti

                3                                  6
d. Guru meminta kedua siswa untuk menggabungkan piring-piringnya, dan
   menanya-kan berapa semuanya. Guru memperhatikan proses penghitungan hasil.
e. Guru mengulang hasil penghitungan siswa dan menjelaskannya.
       ”3 piring dan 6 piring ada 9 piring” atau
       ”3 piring digabung dengan 6 piring menjadi 9 piring” atau
       ”3 piring ditambah 6 piring sama dengan 9 piring”.
f. Guru mengenalkan tanda ”+ (dibaca tambah) untuk mengganti kata: ”dan,
   digabung, ditambah”; serta tanda ”= (dibaca sama dengan)” untuk mengganti kata
   ”ada”, ”men-jadi”, ”sama dengan”. Dalam kalimat matematika ditulis: 3 + 6 = 9.
g. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sebangku (2 siswa). Guru menugaskan
   setiap kelompok untuk mengambil alat/benda yang telah disediakan. Masing-
   masing kelompok disiapkan untuk memperagakan obyek dengan tujuan
   membentuk kalimat matematika yang berbeda.
h. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk menghitung benda yang
   dibawa anggotanya, menggambar pada kertas, memberi angka di bawahnya, dan
   mencari hasil penjumlahan seperti yang dicontohkan tadi.
i. Guru berkeliling membantu kelompok siswa yang kesulitan dalam mengerjakan.
j. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan/presentasi hasil dengan cara
   menem-pelkan gambar-gambar pada papan tulis dan menerangkannya dengan
   bimbingan guru.


3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama siswa merangkum dalam bentuk tulisan di papan tulis dan
   menerang-kan hasil penjumlahan yang didapat kelompok.
b. Guru memberi tugas secara individu di rumah dalam bentuk LK.
c. Penilaian: proses secara kelompok.

                                    11
LEMBAR KERJA SISWA
                                               (PR)


    Mata pelajaran : Matematika
    Nama              : ……………………..
    Kelas/Semester : I/1
    Tanggal           : …………………….


    Tulis angkanya dan jumlahkan

A




              3       +     4     =        7                …….       +          …..     = ……




           …….            + …….        = …….            …..       +       …...     =     ……..




       ……         +       ………         = ..….          …..     +       ……           =     ……..




      …….. +      ……            =     ….                    ……        +     …...       = .….




     ……. +        …….           = …..                   ……        + .….          = …..


                                               12
B




      ……   +       …….      = .….               ……          +     ……     = ….




          ……        + ……    = ……               …… +         ……          = ……




     ……. +          …….     = ……..        ……            +   ……     = …….




    …….        +   …….    = ……..          …….   +           …….    = ……..




    …….    +       …….    = ……..          ……        +       ……         = …….




                                     13

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduJagal Bilowo
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikrorestya21
 
Metode belajar mengajar
Metode belajar mengajarMetode belajar mengajar
Metode belajar mengajarsahabatmuslim
 
Proposal+purwiyanto
Proposal+purwiyantoProposal+purwiyanto
Proposal+purwiyantoIrfa Wahyudi
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makronanisaaid
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amaliarichimaryadi
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikroaku_ hafif
 
Iis Istiqomah Iia Pe
Iis Istiqomah Iia PeIis Istiqomah Iia Pe
Iis Istiqomah Iia PeIis Istiqomah
 
Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranfianawulan
 
PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROkeryman313
 
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranPengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranMohd Ridzuan
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasNini Ibrahim01
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikroArra Asri
 
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1sudarn23
 
Belajar Cara Belajar
Belajar Cara BelajarBelajar Cara Belajar
Belajar Cara Belajarzabidah awang
 

La actualidad más candente (19)

Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Metode belajar mengajar
Metode belajar mengajarMetode belajar mengajar
Metode belajar mengajar
 
Proposal+purwiyanto
Proposal+purwiyantoProposal+purwiyanto
Proposal+purwiyanto
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
Iis Istiqomah Iia Pe
Iis Istiqomah Iia PeIis Istiqomah Iia Pe
Iis Istiqomah Iia Pe
 
Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaran
 
Aspek Pembelajaran
Aspek PembelajaranAspek Pembelajaran
Aspek Pembelajaran
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
 
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranPengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1
Proposalmatematikaolehsrifauziahsmp7 ppu 1
 
Belajar Cara Belajar
Belajar Cara BelajarBelajar Cara Belajar
Belajar Cara Belajar
 
Bcb
BcbBcb
Bcb
 
psikologi pendidikan
psikologi pendidikanpsikologi pendidikan
psikologi pendidikan
 

Destacado

Belajar Menulis Angka
Belajar Menulis AngkaBelajar Menulis Angka
Belajar Menulis AngkaMawar'99
 
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...anak ceria muslim preschool
 
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecil
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecilLatihan menulis huruf besar dan huruf kecil
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecilMohd Isa Barum
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123Rena Surya
 
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABC
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABCBELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABC
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABCRena Surya
 

Destacado (7)

Belajar Menulis Angka
Belajar Menulis AngkaBelajar Menulis Angka
Belajar Menulis Angka
 
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...
Menulis Abjad untuk Siswa PG dan TK A, digunakan dalam lingkungan sendiri (Mu...
 
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecil
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecilLatihan menulis huruf besar dan huruf kecil
Latihan menulis huruf besar dan huruf kecil
 
Buku latihan abc
Buku latihan abcBuku latihan abc
Buku latihan abc
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS ANGKA 123
 
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABC
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABCBELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABC
BELAJAR MENGENAL dan MENULIS HURUF ABC
 

Similar a Model pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganMuLtazam Gea
 
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdfnoviaayu27
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rphWei Fen Chua
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbmgelleng
 
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaranK01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaranJANGAN TENGOK
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiNi Ekarianti
 

Similar a Model pembelajaran (20)

17630173.ppt
17630173.ppt17630173.ppt
17630173.ppt
 
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
 
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf
858953408-NOVIA AYU AGUSTIN - TT 2 PTK.pdf
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
 
68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbm
 
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaranK01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
K01947 20180528092619 k14 pengurusan alam pembelajaran
 
tematik sd
tematik sdtematik sd
tematik sd
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
Agissssss
AgissssssAgissssss
Agissssss
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Tugas kurikulum pembelajaran
Tugas kurikulum pembelajaranTugas kurikulum pembelajaran
Tugas kurikulum pembelajaran
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
 
Safro L
Safro LSafro L
Safro L
 

Más de Ahmad Wahyudin Rock'n Roll

Más de Ahmad Wahyudin Rock'n Roll (20)

Uugd
UugdUugd
Uugd
 
Sejarah pendidika indonesia
Sejarah pendidika indonesiaSejarah pendidika indonesia
Sejarah pendidika indonesia
 
Pennas
PennasPennas
Pennas
 
Karakteristik sekolah efektif
Karakteristik sekolah efektifKarakteristik sekolah efektif
Karakteristik sekolah efektif
 
Pakemfinal
PakemfinalPakemfinal
Pakemfinal
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
Umm student research_abstract_7033
Umm student research_abstract_7033Umm student research_abstract_7033
Umm student research_abstract_7033
 
Panduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaranPanduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaran
 
Pakem
PakemPakem
Pakem
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Katalog
KatalogKatalog
Katalog
 
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-nJiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
 
Gapura basa smp ix
Gapura basa smp ixGapura basa smp ix
Gapura basa smp ix
 
Dkv02040102
Dkv02040102Dkv02040102
Dkv02040102
 
Dgggfg
DgggfgDgggfg
Dgggfg
 
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
 
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
 

Model pembelajaran

  • 1. CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika Oleh: Dra. Sukayati, M. Pd Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta ================================================================= DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA YOGYAKARTA 2004
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai pembelajaran Matematika di SD banyaklah kekurangan- kekurangan yang terjadi. Dari hasil diskusi dengan para peserta diklat guru pemandu Matemartika SD di PPPG Matematika Yogyakarta dikemukakan bahwa pendekatan abstrak dengan metode ceramah dan pemberian tugas, sangatlah dominan dari setiap kegiatan pembelajaran. Sangat jarang dijumpai guru merencanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan nyata yang mengaktifkan siswa, karena mereka menganggap pembelajaran yang demikian tidak bermanfaat, membingungkan, dan menyita banyak waktu. Disamping itu kenyataan menunjukkan bahwa bekal kemampuan materi Matematika dari guru SD masih kurang memadai. Sehingga tidaklah mengherankan bila pembelajaran Matematika yang dikelolanya menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu perlu kiranya para guru SD diberikan bekal alternatif contoh rencana pembelajaran untuk dijadikan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan pendekatan nyata. Menurut Toeti (1995: 78) yang dimaksud model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian aktivitas pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Pada kesempatan penulisan modul diklat kali ini dipilih beberapa model pembelajaran dengan strategi PAKEM (pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). B. Tujuan Penulisan Penulisan modul diklat ini bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan kepada para guru/instruktur/pengembang SD tentang contoh penyusunan model pembelajaran matematika SD, C. Sasaran Penulisan Sasaran penulisan modul ini adalah para guru/instruktur/pengembang SD dan atasan langsungnya sebagai pembina di sekolah yaitu Kepala Sekolah dan Pengawas. 1
  • 3. BAB II URAIAN MATERI A. Tahapan Proses Belajar Mengajar Bila guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) diharapkan akan mengan- dung makna bahwa: guru tersebut mempunyai aktifitas mengatur kelas dengan sebaik- baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Belajar disini mengandung arti bahwa siswa aktif melakukan kegiatan yang bertujuan. Di tingkat Sekolah dasar keberhasilan belajar siswa hampir seluruhnya terletak pada usaha guru untuk memahami proses belajar siswa. Menurut Estiningsih (1994) pada umumnya proses belajar mengajar dapat digambar- kan sebagai 3 kejadian yang berurutan sebagai berikut. input proses output 1. Input Input merupakan kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang memiliki sejumlah materi prasyarat dari konsep yang akan dipelajari, sikap, dan motivasi belajar. Sedangkan dari pihak guru merupakan persiapan yang harus direncanakan dengan baik meliputi pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa, pendekatan/strategi/metode/ teknik dan sarana belajar. 2. Proses Proses merupakan kegiatan kedua yang menggambarkan proses belajar mengajar. Pihak guru pada kejadian ini harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa merasa siap, senang, dan termotivasi untuk belajar. Saat terjadi proses belajar mengajar kegiatan yang terjadi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu penanaman konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. a. Tahapan penanaman Konsep Tahapan ini menitikberatkan pada pengajaran konsep baru yang harus dipelajari oleh siswa. Untuk mengkongkretkan konsep baru tersebut siswa dapat diberi kegiatan yang memungkinkan mereka mengoptimalkan fungsi panca indera mereka seperti: melihat, meraba, mendengar, dan mengkomunikasikan. Dari mater-materi dalam GBPP Matematika, guru harus memilih dan menjabarkan- nya menjadi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tahapan penanaman konsep ini. Sedangkan media yang disiapkan harus sesuai dengan materi dan kegiatan belajar 2
  • 4. pada jenjang kelas yang dimaksud. Waktu yang digunakan dalam tahapan ini sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh guru. Lamanya kegiatan tergantung pada kepadatan, keluasan, dan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Apabila materi mudah dan kegiatan yang dipilih singkat maka kadang-kadang dari tahapan penanaman konsep dapat langsung menuju tahapan berikutnya yaitu tahapan pemahaman konsep. Tetapi akan lebih baik dan berarti bagi siswa apabila kegiatan pada tahapan penanaman konsep dan pemahaman konsep direncanakan terpisah. b. Tahapan Pemahaman Konsep Tujuan dari tahapan ini adalah memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa, serta terapan untuk memecahkan masalah dari konsep yang telah dipelajari pada tahap penanaman konsep. Bentuk kegiatannya dapat berupa mendengar, melihat, memecahkan masalah-masalah, menerapkan konsep dalam masalah serta mengkomu- nikasikan penyelesaian masalah. c. Tahapan Pembinaan Keterampilan Tujuan utama pada tahapan ini adalah melatih keterampilan siswa dalam menggu- nakan konsep yang telah didapat untuk memecahkan masalah. Pembinaan dapat dilakukan dalam bentuk mencongak, berlomba, soal cerita, pemecahan masalah. Waktu yang digunakan pada tahap ini dibatasi, sesuai dengan kegiatan yang dipilih. 3. Output Kejadian ketiga merupakan hasi dari proses belajar yang dapat berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. B. Merencanakan Pengajaran di Kelas Untuk mengelola suatu pengajaran di kelas seorang guru akan mengalami tugas yang berurutan sebagai berikut. 1. Mempelajari GBPP mata pelajaran yang akan diajarkan. Untuk kegiatan ini guru perlu memberi perhatian yang cukup pada obyek yang ia pelajari agar mendapatkan pemahaman yang benar tentang: a. kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa b. materi pokok dan uraian materi c. tahapan KBM (kegiatan belajar mengajar) d. media dan buku-buku sumber, baik paket maupun buku sumber pendamping 2. Merencanakan program pengajaran untuk satu semester atau setahun. Program masih terbatas pada hal-hal yang pokok seperti yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan: 3
  • 5. a. mengidentifikasi uraian materi dan materi pokok yang mengandung konsep dasar, konsep terkembang, dan keterampilan b. menentukan waktu setiap satuan materi 3. Menyusun rencana pembelajaran Hal yang paling baik tentang rencana pembelajaran itu adalah bila rencana tersebut disusun sendiri oleh guru yang akan melaksanakan, karena bila guru yang menyusun maka pelaksanaannya akan lebih kongkret. Untuk keperluan tersebut maka guru harus melaksanakan: a. mengidentifikasi kemampuan kelas (siswa, materi pelajaran, sarana, lingkungan) b. menyusun silabi pembelajaran c. menyusun rencana pembelajaran secara lengkap 4. Melaksanakan rencana pembelajaran yang disusunnya sendiri oleh guru merupakan urutan tugas yang keempat. Dua hal yang diharapkan untuk dilakukan guru pada urutan tugas ini adalah: a. mengelola KBM b. mengadministrasikan kejadian-kejadian dalam KBM Kegiatan yang b ini jarang dilakukan oleh guru pada masa kini, padahal ini sangat penting bagi usaha bantuan remidi yang mungkin diperlukan oleh beberapa siswa apabila gagal mencapai kompetensi yang diharapkan. 5. Menilai pelaksanaan rencana pembelajaran Untuk tugas ini guru dapat melakukan hal-hal: a. mempelajari catatan pelaksanaan rencana pembelajaran b. menentukan langkah selanjutnya bagi kelas dan pelayanan khusus bagi siswa yang membutuhkan c. membuat rencana tindak lanjut 6. Melaksanakan rencana tindak lanjut. Kegiatan kemudian akan berulang kembali pada urutan tugas yang pertama apabila guru berpindah tugas ke tingkat kelas yang lain. Apabila guru masih bertugas mengajar pada tingkat kelas yang sama, maka sirkulasi tugas akan berulang ke tugas pada urutan ketiga yaitu menyusun rencana pembelajaran. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan keenam urutan tugas tersebut, terutama yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar, yaitu: (1) materi yang akan dipelajari siswa harus mengandung konsep-konsep yang sudah dimiliki dalam perbendaharaan pengetahuan siswa (2) macam dan bentuk kegiatan belajar harus sesuai dengan kemampuan siswa untuk melakukannya 4
  • 6. (3) cara mencatat hasil kerja yang dapat dilakukan siswa juga harus ditentukan agar siswa dapat mengadakan penilaian pada akhir kegiatannya (4) fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar perlu dipersiapkan dengan baik (5) penilaian guru harus dilakukan baik terhadap proses maupun hasil belajar siswa (6) waktu yang dialokasikan untuk kegiatan belajar mengajar harus cukup agar tidak menjadi kendala bagi keberhasilan siswa. Dengan memperhatikan keenam hal tersebut di atas, diharapkan kegiatan belajar yang direncanakan guru dapat mendidik siswa mampu berkembang dan termotivasi untuk belajar. C. Menyusun Rencana Pembelajaran Pada dasarnya rencana pembelajaran memuat 4 komponen-komponen pokok sebagai berikut. 1. Identitas mata pelajaran yang meliputi: - nama mata pelajaran - kelas/semester - alokasi waktu 2. Kompetensi yang akan dicapai siswa a. Standar kompetensi yaitu merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran (ada pada kurikulum) b. Kompetensi dasar Kompetensi dasar merupakan jabaran dari standar kompetensi yaitu gambaran dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa (ada pada kurikulum) c. Indikator pencapaian kompetensi Merupakan ciri atau tanda-tanda pencapaian hasil belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar d. Kompetensi prasyarat yang harus sudah dikuasai siswa Merupakan kompetensi yang sudah harus dikuasai oleh siswa untuk mencapai kompetensi berikutnya. 3. Materi pokok beserta uraiannya Merupakan pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar. Materi pokok dapat diuraikan menjadi sub-sub materi. 5
  • 7. 4. Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang secara kongkret harus dilakukan oleh siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar. 5. Media/Sumber bahan/Alat Media yang dimaksud di sini adalah media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar. 6. Penilaian dan tindak lanjut Penilaian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi yang telah dicapai oleh siswa. Yaitu merupakan instrumen dan prosedur yang digunakan serta tindak lanjut hasil penilaian, misal remidi atau pengayaan. 7. Sumber bahan/alat Dapat berupa bahan teks dan bahan penunjang lain, misal jurnal, koran, buku terbitan berkala. Pemilihan sumber bahan hendaknya diupayakan sebaik dan selengkap mungkin agar siswa mendapat pengelaman belajar yang beragam. 8. Langkah-langkah pembelajaran Pada langkah-langkah pembelajaran ini mencakup a. Kegiatan awal Pada kegiatan ini mencakup apersepsi untuk mengingatkan materi prasyarat (kompe- tensi prasyarat) dikuasai siswa untuk menuju kompetensi yang akan dicapai selan- jutnya. b. Kegiatan inti Merupakan inti dari pembelajaran c. Kegiatan akhir Antara lain berisi: rangkuman materi, pemberian tugas. 6
  • 8. BAB III CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN A. Contoh Rencana Pembelajaran untuk Kelas V Tentang Pembelajaran Pecahan Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : V/2 Materi : Operasi hitung pecahan Uraian materi : Operasi pembagian bilangan asli dengan pecahan Alokasi waktu : 3 × 40 menit (1 kali pertemuan) Kompetensi dasar : Menggunakan konsep pecahan dalam pemecahan masalah Hasil belajar : 1. menyebutkan konsep pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa 2. melakukan operasi pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa Metode pembelajaran: diskusi kelompok, pemberian tugas, tanya jawab. Sumber bahan/alat: 1. permasalahan-permasalahan untuk kelompok sebangku 2. chart untuk merangkum materi 3. papan berpetak Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal Dengan menggunakan metode Tanya jawab guru mengingatkan siswa tentang materi prasyarat yang akan digunakan yaitu meliputi: konsep pembagian merupakan pengurang- an berulang, pecahan campuran, pecahan senilai, dan garis bilangan. 2. Kegiatan Inti a. Guru membuka pembelajaran dengan cara mengemukakan permasalahan sehari-hari yang dapat dihubungkan dengan materi bilangan asli yang dibagi dengan pecahan biasa. Sebagai contoh dikemukakan sebagai berikut. “Coba Dita dan Dinda ke sini. Ini ada pita yang panjangnya 2 m akan kamu buat bunga. Setiap bunga memerlukan pita 1 m. Berapa bunga yang dapat kamu buat?” 4 b. Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan cara memperoleh hasilnya. c. Guru menyuruh 2 siswa tersebut untuk menentukan hasilnya (disertai dengan alasan) dan memberikan pujian bila jawaban benar, serta memberi semangat bila jawaban salah. 7
  • 9. d. Guru memperjelas cara memperagakan media, menggambar secara sederhana dan cara memperoleh hasil yaitu dengan cara pengurangan, kemudian mengembangkannya dalam bentuk pembagian, dan dengan menggunakan garis bilangan. Permasalahan tersebut dalam bentuk gambar adalah sebagai berikut. 1m 1m 1 bunga 1 bunga 1 bunga 1 bunga 1 bunga 1 1 1 bunga bunga bunga 1 1 1 1 1 1 1 1 Ada … bunga. Dalam bentuk kalimat matematika: 2 – − − − − − − − 4 4 4 4 4 4 4 4 atau 2 : 1 = …. Ada 8 pengambilan dengan 1 atau 2 : 1 = 8 4 4 4 Bila menggunakan garis bilangan akan tampak sebagai berikut. pengambilan dengan 1 4 0 1 2 3 4 =1 5 6 7 8 =2 4 4 4 4 4 4 4 4 Jadi 2 : 1 = 8 4 e. Guru memberikan permasalahan-permasalahan untuk kelompok sebangku seperti tersebut di atas. Contoh permasalahan sebagai tugas kelompok sebangku. 1) Ibu mempunyai pita yang panjangnya 2 m yang akan dibuat bunga. Setiap bunga 2 memerlukan pita m. Berapa bunga yang dapat dibuat? 5 2) Kakak mempunyai gula 2 kg yang akan dibuat kue. Setiap resep memerlukan gula 4 kg. Berapa resep yang dapat dibuat? 5 f. Siswa secara kelompok berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang ada dengan bimbingan guru. g. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, maka hasil kerja kelompok ditempel di papan tulis. h. Guru bersama-sama siswa meneliti kebenaran dari jawaban kelompok. i. Guru bersama-sama siswa merangkum untuk memperjelas materi yang dibahas dengan menggunakan chart. j. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada buku siswa. k. Beberapa siswa secara bergantian diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab soal- soal yang telah dikerjakan. 3. Kegiatan akhir a. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah (PR) b. Penilaian: proses secara kelompok dan hasil mengerjakan soal-soal yang ada pada buku. 8
  • 10. Contoh Chart untuk Rangkuman Materi 1. Ibu mempunyai pita yang panjangnya 2 m dan akan dibuat bunga. Setiap bunga memerlukan 2 pita m. Berapa bunga yang dapat dibuat? 5 2m 1 bunga 1 bunga 1 bunga 1 bunga 1 bunga Ada … bunga. 2 Dalam kalimat matematika: 2 – … – … – … – … – … atau 2 : =… 5 Dengan garis bilangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 =1 =2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 Jadi 2 : =… 5 4 2. Kakak mempunyai gula 2 kg yang akan dibuat kue. Setiap resep memerlukan gula kg. 5 Berapa resep yang dapat dibuat? 1 resep 2 1 kg Dalam kalimat matematika 1 resep ... =…: =… ... 1 kg 1 resep 4 baris menggambarkan 1 resep 2 baris menggambarkan … resep ... Jadi … : … = ... Rangkuman 2 ...× ... (1) 2 : =…= 5 ... 4 ...× ... (2) 2 : =…= 5 ... 9
  • 11. B. Contoh Rencana Pembelajaran untuk Kelas I Tentang Penjumlahan Bilangan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Materi : Operasi hitung bilangan Uraian materi : Penjumlahan 2 bilangan terdiri 1 angka hasil kurang dari atau sama dengan 10. Alokasi Waktu : 2 × 30 menit (1 kali pertemuan) Kompetensi dasar : Mengenal dan menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah Hasil belajar : Menjumlah 2 bilangan 1 angka hasil kurang dari atau sama dengan 10 Metode pembelajaran: Tanya jawab, penugasan, presentasi, diskusi kelompok Sumber bahan/alat: Untuk setiap kelompok (sebangku) berbeda benda dan jumlah ≤ 10 yaitu: sedotan; lidi; bangun-bangun geometri kecil yang dapat untuk menjiplak dari karton yang berbentuk: lingkaran, persegi, persegi- panjang, segitiga; pensil, permen, dan lain-lain. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Dengan menggunakan metode tanya jawab guru mengingatkan kembali lambang bilangan 1 sampai dengan 9 (sebagai prasyarat penjumlahan) dan gambar benda kongkret yang menyertai lambang bilangan tersebut. b. Guru membuka pembelajaran penjumlahan dengan menceritakan keadaannya sehari-hari dengan membawa contoh kongkret dari bendanya. Sebagai contoh dikemukakan cerita sebagai berikut. ”Ibu mempunyai 4 gelas plastik. Kemudian membeli lagi 3 gelas. Berapa gelas ibu sekarang?” c. Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan cara memperoleh hasilnya d. Guru menyuruh beberapa siswa untuk menentukan hasilnya (yang disertai dengan alasan) dan memberikan pujian bila jawaban benar, serta memberi semangat bila ada yang salah menjawab. Guru memperjelas cara memperoleh hasil dari penjumlahan tersebut. 10
  • 12. 2. Kegiatan Inti a. Guru menyuruh siswa bernama Ani untuk mengambil sebagian dari tumpukan 9 piring plastik yang telah disediakan. Sisanya diambil siswa bernama Beti. b. Guru menugaskan kepada 2 siswa tersebut utuk menghitung masing-masing piring yang dibawanya. c. Guru menggambar secara sederhana piring dari Ani dan Beti serta menyuruh siswa-siswa tersebut menuliskan lambang bilangan yang sesuai di bawah gambar. Contoh piring Ani piring Beti 3 6 d. Guru meminta kedua siswa untuk menggabungkan piring-piringnya, dan menanya-kan berapa semuanya. Guru memperhatikan proses penghitungan hasil. e. Guru mengulang hasil penghitungan siswa dan menjelaskannya. ”3 piring dan 6 piring ada 9 piring” atau ”3 piring digabung dengan 6 piring menjadi 9 piring” atau ”3 piring ditambah 6 piring sama dengan 9 piring”. f. Guru mengenalkan tanda ”+ (dibaca tambah) untuk mengganti kata: ”dan, digabung, ditambah”; serta tanda ”= (dibaca sama dengan)” untuk mengganti kata ”ada”, ”men-jadi”, ”sama dengan”. Dalam kalimat matematika ditulis: 3 + 6 = 9. g. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sebangku (2 siswa). Guru menugaskan setiap kelompok untuk mengambil alat/benda yang telah disediakan. Masing- masing kelompok disiapkan untuk memperagakan obyek dengan tujuan membentuk kalimat matematika yang berbeda. h. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk menghitung benda yang dibawa anggotanya, menggambar pada kertas, memberi angka di bawahnya, dan mencari hasil penjumlahan seperti yang dicontohkan tadi. i. Guru berkeliling membantu kelompok siswa yang kesulitan dalam mengerjakan. j. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan/presentasi hasil dengan cara menem-pelkan gambar-gambar pada papan tulis dan menerangkannya dengan bimbingan guru. 3. Kegiatan akhir a. Guru bersama siswa merangkum dalam bentuk tulisan di papan tulis dan menerang-kan hasil penjumlahan yang didapat kelompok. b. Guru memberi tugas secara individu di rumah dalam bentuk LK. c. Penilaian: proses secara kelompok. 11
  • 13. LEMBAR KERJA SISWA (PR) Mata pelajaran : Matematika Nama : …………………….. Kelas/Semester : I/1 Tanggal : ……………………. Tulis angkanya dan jumlahkan A 3 + 4 = 7 ……. + ….. = …… ……. + ……. = ……. ….. + …... = …….. …… + ……… = ..…. ….. + …… = …….. …….. + …… = …. …… + …... = .…. ……. + ……. = ….. …… + .…. = ….. 12
  • 14. B …… + ……. = .…. …… + …… = …. …… + …… = …… …… + …… = …… ……. + ……. = …….. …… + …… = ……. ……. + ……. = …….. ……. + ……. = …….. ……. + ……. = …….. …… + …… = ……. 13