SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 3
Partai Nasional Indonesia (PNI) dibentuk di Bandung padatanggal 4 Juli 1927 dengan tokoh-tokohnya 
Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo,Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo. 
Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai sekretaris 
sekaligus merangkap sebagai Bendhara, dan Dr. Samsi sebagai komisaris partai. Sementara 
itu, dalam perekrutan anggota disebutkan bahwa mantan anggota PKI tidak diperkenankan 
menjadi anggota PNI, juga pegawai negeri yang memungkinkan berperan sebagai mata-mata 
pemerintah kolonial Hindia-Belanda. 
Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah hendak bekerja untuk 
kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapai dengan asas “percaya pada diri 
sendiri.” Artinya, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan 
kebiasaan sendiri. Sikapnya yang non-kooperatif diwujudkan antara lain dengan tidak ikut 
dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial. 
Cabang-cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. Menyusul 
kemudian pada tahun 1928 berdiri cabang lainnya, seperti di Yogyakarta, Semarang, 
Pekalongan, Palembang, Makassar dan Manado. Pada akhir tahun 1928, anggota PNI 
mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 3860 orang. Kenaikan terseb ut merupakan 
hasil dari propaganda yang sangat aktif dilakukan. Jelas sekali bahwa popularitas rapat-rapat 
umum yang diselenggarakan oleh PNI itu disebabkan pengaruh Ir. Soekarno dengan pidato-pidatonya 
yang sangat khas dan mamu menarik perhatian dan simpa ti dari masyarakat 
banyak. 
Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di 
dalam masyarakat. 
a. Usaha ke dalam, yaitu usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lain mengadakan 
kursu-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, dan bank-bank. 
b. Usaha ke luar dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain melalui 
rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabarBanteng Priangan di Bandung dan Persatuan 
Indonesia di Batavia. 
Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa yang sangat banyak membuat suatu 
kecemasan dan kekhawatiran tersendiri di kalangan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. 
Gubernur Jenderal yang berkuasa pada saat itu dalam pembukaan sidang Volksraad pada 
tanggal 15 Mei 1928 mengharapkan kesadaran rakyat terhadap nasionalisme yang ekstrem. 
Dikemukakan juga bahwa sikap non-kooperatif yang dijalankan oleh PNI bersifat 
bermusuhan terhadap pemerintah. Meskipun ada peringatan halus tersebut, cabang-cabang 
PNI malah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1929, 
kandidiat anggota PNI berjumlah sekitar 10.000 orang, di antaranya 6000 orang di daerah 
Priangan, Bandung. 
Propaganda PNI menimbulkan suatu dorongan baru dalam pikiran dan perasaan orang 
Indonesia. Propaganda itu dirancang oleh Perhimpunan Indonesia dan dilaksanakan oleh PNI. 
Dalam melaksanakan kegiatannya, PNI juga banyak dibantu oleh tokoh-tokoh mantan 
anggota Perhimpunan Indonesia. Apabila dibandingkan dengan jumlah anggota Sarekat 
Islam, jumlah anggota PNI memang jauh lebih kecil. Akan tetapi, pengaruh Ir. Soekarno 
sebagai seorang pemimpin PNI dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di 
lakangan masyarakat luas Indonesia.
Sukses yang dicapati oleh PNI tidak lepas dari paham yang dianutnya, yaitu Marhaenisme. 
Kata Marhaen menurut Soekarno adalah nama seorang petani kecil yang dijumpainya dan 
menurutnya mewakili kelas sosial yang rendah (dapat dibandingkan juga sebagai golongan 
Proletaratau golongan Plebians seperti di zaman Romawi kuno). Di dalam perjuangan 
nasional, nasib kaum Marhaen harus ditingkatkan. Hal itu dapat dilakukan dengan gerakan 
massa menuntut kemerdekaan sebagai syarat terciptanya kondisi hidup yang lebih baik bagi 
kaum Marhaen. 
Tindakan progresif PNI dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat umum yang selalu 
dibanjiri massa. Hal itu tidak terlepas dari peran Ir. Soekarno sebagai seorang orator ulung 
dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh rakyat. Gerakan-gerakan 
massa yang dipelopori oleh PNI menimbulkan kecurigaan dan kegelisahan pemerintah 
kolonial. Selain itu, ada pula kecurigaan bahwa PNI memiliki suatu hubungan erat dengan 
Perhimpunan Indonesia serta kaum Komunis. Oleh karena itu, pemerintah kolonial 
menganggap tindakan-tindakan PNI itu sebagai hasutan terhadap rakyat, bahkan dianggap 
sebagai serangan kaum Komunis kedua setelah pemberontakan PKI di tahun 1926. 
Kemajuan yang dicapai oleh PNI juga telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner 
Belanda di Indonesia. Mereka kemudian membentukVanderlandsche Club pada tahun 1929. 
Organisasi itu kemudian mendesak kepada pemerintah kolonial agar segera mengambil suatu 
tindakan tegas terhadap PNI. Demikian juga banyak surat kabar Belanda yang mengadakan 
kampanye aktif melawan propaganda PNI. 
Para pejabat kolonial di daerah-daerah juga menjalankan sebuah aturan yang sangat ketat, 
antara lain melarang pegawai negeri dan militer menjadi anggota PNI, memperketat perizinan 
untuk mengadakan rapat-rapat, dan memperkeras pengawasan. Sementara itu, para pemuka 
PNI dari cabang-cabang semakin tidak dapat mengendalikan semangatnya untuk mengadakan 
pergerakan-pergerakan massa. 
Peningkatan kegiatan rapat-rapat umum di cabang-cabang sejak bulan Mei 1929 
menimbulkan suasana yang tegang. Pemerintah kolonial Belanda lebih banyak melakukan 
pengawasan secara tegas terhadap kegiatan-kegiatan PNI yang dianggap membahayakan 
keamanan dan ketertiban. Sering kali polisi menghentikan pidato karena ucapan-ucapan 
dalam pidato tersebut sangat menghasut rakyat. Akhirnya, pemerintahan HindiaBelanda 
beranggapan bahwa tiba saatnya untuk melakukan suatu tindakan terhadap PNI. Bahkan, 
Gubernur Jenderal de Graeff telah mendapatkan tekanan dari golongan konservatif Belanda 
yang tergabung juga dalamVanderlansche Club untuk bertindak tegas karena mereka 
berkeyakinan bahwa PNI melanjutkan taktik PKI. 
Pemerintah kolonial Hindia-Belanda kemudian melakukan penangkapan dan penggeledahan 
di banyak tempat. Pada tanggan 29 Desember 1929, Ir. Soekarno (Ketua PNI), R. Gatot 
Mangkupraja (Sekretaris II PB PNI), Maskoen Sumadireja (Sekretaris II Pengurus PNI 
cabang Bandung), dan Supriadinata (anggota PNI cabang Bandung) ditangkap oleh polisi 
Belanda di Yogyakarta. Selain itu, di Batavia dilakukan penggeledahan dan penangkapan, di 
Bandung 41 penangkapan, di Cirebon 24 penangkapan, di Pekalongan 42 penangkapan, di 
Sukabumi dan Cianjur 31 penangkapan, Surakarta 11 penangkapan, di Medan 25 
penangkapan, serta di tempat-tempat lain di Indonesia yang jumlah semuanya lebih dari 400 
penangkapan. Kaum pergerakan nasional melakukan protes keras, demikian halnya 
Perhimpunan Indonesia, Partai Buruh dan Partai Komunis di negeri Belanda itu sendiri.
Empat tokoh PNI yang ditangkap tersebut kemudian diajukan ke pengadilan di Bandung. 
Sidang pengadilan itu dilakukan pada tanggal 18 Agustus hingga 29 September 1930. Dalam 
sidang tersebut, Ir. Soekarno membacakan sebuah pidato pembelaan yang berjudul Indonesia 
Menggugat. Dalam pidato pembelaannya itu, Ir. Soekarno menandaskan “K ini telah jelas 
bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan kaum 
komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam 
batinya telah merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya zaman sekarang, bukan 
revolusinya sekelompok-kelompok rakyat kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian 
terbesar rakyat di dunia yang terbelakang dan diperbodoh.” Pada tanggal 22 Desember 1930, 
para pemimpin PNI tersebut dijatuhi hukuman penjara di Sukamiskin, Bandung.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaQurrati A'yun
 
Kelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamKelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamEudia16
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partijrendynamic
 
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)Armadira Enno
 
presentasi sejarah
presentasi sejarahpresentasi sejarah
presentasi sejarahsahobby68
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
Sejarah indische partij
Sejarah indische partijSejarah indische partij
Sejarah indische partijNisa Ghaisani
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Dewi_Sejarah
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partijZam Zamie
 
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMA
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMABUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMA
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMAFadila Rahayu
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Suci Mairoza Sya
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalUmi Pujiati
 
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah..."Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...Armadira Enno
 

La actualidad más candente (20)

Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Kelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamKelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat Islam
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partij
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partij
 
Perhimpunan
PerhimpunanPerhimpunan
Perhimpunan
 
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)
Perhimpunan Indonesia (Pegerakan Masa Radikal)
 
presentasi sejarah
presentasi sejarahpresentasi sejarah
presentasi sejarah
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
Sejarah indische partij
Sejarah indische partijSejarah indische partij
Sejarah indische partij
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
Indische partij
Indische partijIndische partij
Indische partij
 
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMA
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMABUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMA
BUDI UTOMO , SAREKAT ISLAM ,INDISCHE PARTIJ SEJARAH SMA
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
 
Partai indonesia raya
Partai indonesia rayaPartai indonesia raya
Partai indonesia raya
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah..."Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...
"Budi Utomo" Organisasi Pergerakan Nasional (Sejarah Pergerakan Indonesia Tah...
 

Similar a Partai Nasional Indonesia

Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3Kinanti Jati Kinasih
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptAretaParahita
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanecstasya
 
PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)Anita Yuza
 
Tata ruang sesuai uu no
Tata ruang sesuai uu noTata ruang sesuai uu no
Tata ruang sesuai uu noady nune
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxBAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxMuhammadHasan463060
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxcintaprasasti1
 
Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiDewi_Sejarah
 
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptxsigitkurniawan381
 
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagangMar Tunis
 
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCLikamp
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesiadidid
 

Similar a Partai Nasional Indonesia (20)

Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
 
BAB 3-.pptx
BAB 3-.pptxBAB 3-.pptx
BAB 3-.pptx
 
PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)
 
Tata ruang sesuai uu no
Tata ruang sesuai uu noTata ruang sesuai uu no
Tata ruang sesuai uu no
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxBAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
 
Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawati
 
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
28784107 organisasi-serikat-islam-pada-awalnya-merupakan-perkumpulan-pedagang
 
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
 

Más de Alya Titania Annisaa

Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMARangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMAAlya Titania Annisaa
 
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiRangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiAlya Titania Annisaa
 
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangAlya Titania Annisaa
 
Formal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingFormal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingAlya Titania Annisaa
 
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumPeranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumAlya Titania Annisaa
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiAlya Titania Annisaa
 
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversKomposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversAlya Titania Annisaa
 

Más de Alya Titania Annisaa (20)

Report Text
Report TextReport Text
Report Text
 
Procedure Text
Procedure TextProcedure Text
Procedure Text
 
IMPERATIVES
IMPERATIVESIMPERATIVES
IMPERATIVES
 
Vocabulary Building
Vocabulary BuildingVocabulary Building
Vocabulary Building
 
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UANRANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
 
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMARangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
 
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiRangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
 
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
 
Rangkuman Kimia Siap UN SMA
Rangkuman Kimia Siap UN SMARangkuman Kimia Siap UN SMA
Rangkuman Kimia Siap UN SMA
 
Dkbm indonesia
Dkbm indonesiaDkbm indonesia
Dkbm indonesia
 
Sistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi ManusiaSistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi Manusia
 
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
 
Formal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingFormal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter Writing
 
Skl UN SMA Matematika IPA 2016
Skl UN SMA Matematika IPA 2016Skl UN SMA Matematika IPA 2016
Skl UN SMA Matematika IPA 2016
 
Tulang dan Persendian
Tulang dan PersendianTulang dan Persendian
Tulang dan Persendian
 
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumPeranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
 
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversKomposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

Partai Nasional Indonesia

  • 1. Partai Nasional Indonesia (PNI) dibentuk di Bandung padatanggal 4 Juli 1927 dengan tokoh-tokohnya Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo,Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo. Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai sekretaris sekaligus merangkap sebagai Bendhara, dan Dr. Samsi sebagai komisaris partai. Sementara itu, dalam perekrutan anggota disebutkan bahwa mantan anggota PKI tidak diperkenankan menjadi anggota PNI, juga pegawai negeri yang memungkinkan berperan sebagai mata-mata pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah hendak bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri.” Artinya, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri. Sikapnya yang non-kooperatif diwujudkan antara lain dengan tidak ikut dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial. Cabang-cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. Menyusul kemudian pada tahun 1928 berdiri cabang lainnya, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makassar dan Manado. Pada akhir tahun 1928, anggota PNI mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 3860 orang. Kenaikan terseb ut merupakan hasil dari propaganda yang sangat aktif dilakukan. Jelas sekali bahwa popularitas rapat-rapat umum yang diselenggarakan oleh PNI itu disebabkan pengaruh Ir. Soekarno dengan pidato-pidatonya yang sangat khas dan mamu menarik perhatian dan simpa ti dari masyarakat banyak. Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di dalam masyarakat. a. Usaha ke dalam, yaitu usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lain mengadakan kursu-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, dan bank-bank. b. Usaha ke luar dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabarBanteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Batavia. Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa yang sangat banyak membuat suatu kecemasan dan kekhawatiran tersendiri di kalangan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Gubernur Jenderal yang berkuasa pada saat itu dalam pembukaan sidang Volksraad pada tanggal 15 Mei 1928 mengharapkan kesadaran rakyat terhadap nasionalisme yang ekstrem. Dikemukakan juga bahwa sikap non-kooperatif yang dijalankan oleh PNI bersifat bermusuhan terhadap pemerintah. Meskipun ada peringatan halus tersebut, cabang-cabang PNI malah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1929, kandidiat anggota PNI berjumlah sekitar 10.000 orang, di antaranya 6000 orang di daerah Priangan, Bandung. Propaganda PNI menimbulkan suatu dorongan baru dalam pikiran dan perasaan orang Indonesia. Propaganda itu dirancang oleh Perhimpunan Indonesia dan dilaksanakan oleh PNI. Dalam melaksanakan kegiatannya, PNI juga banyak dibantu oleh tokoh-tokoh mantan anggota Perhimpunan Indonesia. Apabila dibandingkan dengan jumlah anggota Sarekat Islam, jumlah anggota PNI memang jauh lebih kecil. Akan tetapi, pengaruh Ir. Soekarno sebagai seorang pemimpin PNI dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di lakangan masyarakat luas Indonesia.
  • 2. Sukses yang dicapati oleh PNI tidak lepas dari paham yang dianutnya, yaitu Marhaenisme. Kata Marhaen menurut Soekarno adalah nama seorang petani kecil yang dijumpainya dan menurutnya mewakili kelas sosial yang rendah (dapat dibandingkan juga sebagai golongan Proletaratau golongan Plebians seperti di zaman Romawi kuno). Di dalam perjuangan nasional, nasib kaum Marhaen harus ditingkatkan. Hal itu dapat dilakukan dengan gerakan massa menuntut kemerdekaan sebagai syarat terciptanya kondisi hidup yang lebih baik bagi kaum Marhaen. Tindakan progresif PNI dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat umum yang selalu dibanjiri massa. Hal itu tidak terlepas dari peran Ir. Soekarno sebagai seorang orator ulung dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh rakyat. Gerakan-gerakan massa yang dipelopori oleh PNI menimbulkan kecurigaan dan kegelisahan pemerintah kolonial. Selain itu, ada pula kecurigaan bahwa PNI memiliki suatu hubungan erat dengan Perhimpunan Indonesia serta kaum Komunis. Oleh karena itu, pemerintah kolonial menganggap tindakan-tindakan PNI itu sebagai hasutan terhadap rakyat, bahkan dianggap sebagai serangan kaum Komunis kedua setelah pemberontakan PKI di tahun 1926. Kemajuan yang dicapai oleh PNI juga telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia. Mereka kemudian membentukVanderlandsche Club pada tahun 1929. Organisasi itu kemudian mendesak kepada pemerintah kolonial agar segera mengambil suatu tindakan tegas terhadap PNI. Demikian juga banyak surat kabar Belanda yang mengadakan kampanye aktif melawan propaganda PNI. Para pejabat kolonial di daerah-daerah juga menjalankan sebuah aturan yang sangat ketat, antara lain melarang pegawai negeri dan militer menjadi anggota PNI, memperketat perizinan untuk mengadakan rapat-rapat, dan memperkeras pengawasan. Sementara itu, para pemuka PNI dari cabang-cabang semakin tidak dapat mengendalikan semangatnya untuk mengadakan pergerakan-pergerakan massa. Peningkatan kegiatan rapat-rapat umum di cabang-cabang sejak bulan Mei 1929 menimbulkan suasana yang tegang. Pemerintah kolonial Belanda lebih banyak melakukan pengawasan secara tegas terhadap kegiatan-kegiatan PNI yang dianggap membahayakan keamanan dan ketertiban. Sering kali polisi menghentikan pidato karena ucapan-ucapan dalam pidato tersebut sangat menghasut rakyat. Akhirnya, pemerintahan HindiaBelanda beranggapan bahwa tiba saatnya untuk melakukan suatu tindakan terhadap PNI. Bahkan, Gubernur Jenderal de Graeff telah mendapatkan tekanan dari golongan konservatif Belanda yang tergabung juga dalamVanderlansche Club untuk bertindak tegas karena mereka berkeyakinan bahwa PNI melanjutkan taktik PKI. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda kemudian melakukan penangkapan dan penggeledahan di banyak tempat. Pada tanggan 29 Desember 1929, Ir. Soekarno (Ketua PNI), R. Gatot Mangkupraja (Sekretaris II PB PNI), Maskoen Sumadireja (Sekretaris II Pengurus PNI cabang Bandung), dan Supriadinata (anggota PNI cabang Bandung) ditangkap oleh polisi Belanda di Yogyakarta. Selain itu, di Batavia dilakukan penggeledahan dan penangkapan, di Bandung 41 penangkapan, di Cirebon 24 penangkapan, di Pekalongan 42 penangkapan, di Sukabumi dan Cianjur 31 penangkapan, Surakarta 11 penangkapan, di Medan 25 penangkapan, serta di tempat-tempat lain di Indonesia yang jumlah semuanya lebih dari 400 penangkapan. Kaum pergerakan nasional melakukan protes keras, demikian halnya Perhimpunan Indonesia, Partai Buruh dan Partai Komunis di negeri Belanda itu sendiri.
  • 3. Empat tokoh PNI yang ditangkap tersebut kemudian diajukan ke pengadilan di Bandung. Sidang pengadilan itu dilakukan pada tanggal 18 Agustus hingga 29 September 1930. Dalam sidang tersebut, Ir. Soekarno membacakan sebuah pidato pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat. Dalam pidato pembelaannya itu, Ir. Soekarno menandaskan “K ini telah jelas bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan kaum komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinya telah merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok-kelompok rakyat kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat di dunia yang terbelakang dan diperbodoh.” Pada tanggal 22 Desember 1930, para pemimpin PNI tersebut dijatuhi hukuman penjara di Sukamiskin, Bandung.