SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
Perserikatan Bangsa-Bangsa
     (Dewan Keamanan)
      / Securty Council
2. Dewan Keamanan (Security
Council)
Rancangan Dumbarton Oaks telah mempertimbangkan sebuah
  Organ eksekutif, mempunyai Keanggotaan terbatas,
  nantinya akan diberi kepercayaan sebagai penanggung jawab
  utama untuk memelihara perdamaian,dan keamanan
  internasional (primary responsibility for the maintence of
  internasional peace ,and security).
Fungsi Dewan Keamanan PBB : mengambil keputusan-
  keputusan dengan cepat ,dan efektif.
a) Susunan Keanggotaan
Ada 2 Unsur Keanggotaan yaitu :
1). Permanent Members (anggota tetap)
Terdiri dari 5 negara :
a). Cina.
b). Prancis.
c). Inggris (United Kingdom).
d). Uni Soviet (USSR).
e). Amerika Serikat (USA) , terdapat pada pasal 23 ayat 1 Piagam
Kelima anggota tetap tersebut mempunyai hak khusus di dalam
pemungutan suara, disebut Hak Veto.
2). Non Permanent Members (anggota tidak tetap)
Anggota tidak tetap terdiri dari 10 orang anggota , anggota tidak tetap dipilih
oleh Majelis Umum dengan kelebihan suara dua pertiga (2/3) anggota yang
hadir yang memberikan suara. Masing-masing dipilih untuk untuk masa jabatan
 dua tahun ,dengan ketentuan masa jabatan sudah habis ,maka negara yang
bersangkutan untuk jabatan berikutnya (artinya secara berturut-turut ) boleh dipilih
 kembali.
b) Prosedur pemungutan Suara
Prosedur pemungutan suara di Dewan Keamanan diatur di dalam pasal 27
   Piagam:

Ayat 1: setiap anggota Dewan Keamanan mempunyai satu suara.

Ayat 2 : keputusan Dewan Keamanan yang mengenai persoalan yang bersifat
   prosedural (cara-cara bekerja) hanya dapat diterima ,jika didukung oleh
   sekurang-kurangnya sembilan suara.

Ayat 3 : Keputusan Dewan Keamanan mengenai persoalan yang bersifat
   substansial hanya dapat diterima ,jika didukung oleh sekurang-kurangnya
   sembilan suara,didalamnya termasuk anggota tetap , dengan syarat bahwa
   di dalam mengambil keputusan yang berdasarkan bagian IV ,dan 52 ayat
   3, negara yang terlibat dalam persengketaan tidak mengeluarkan suara.
Persoalan-persoalan yang dimasukkan ketentuan ayat 2 pasal 27?
Menurut statement yang dikeluarkan oleh Anggota tetap di San Fransisco pada tahun
1945(berlangsungnya konperensi di San Fransisco) yang dimaksud ialah “persoalan-
persoalan yang timbul dari pasal 28-32, jadi mengenai tempat bersidang ,pembentukan
panitia-panitia pembantu peraturan ketertiban, mengijinkan suatu negara anggota turut
membicarakan hal yang berhubungan dengan kepentingannya dengan tidak berhak
mengeluarkan suara , begitupun negara yang bukan anggota PBB yang tersangkut paut
dalam persengketaan yang sedang dipertimbangkan dalam Dewan , menempatkan
suatu perkara dalam acara ,dan mengeluarkannya dianggap juga termasuk golongan
itu.
Untuk menentukan apakah itu yang termasuk suatu persoalan yang prosedural /
substansial hanya digunakan pasal 3.
Pernyataan dari ke-4 negara (Cina,Inggris, Uni Soviet,dan Amerika Serikat)
menjelaskan mengenai maksud dari pasal 27 ayat 3 adalah “segala hal yang dipandang
menuju kepada tindakan-tindakannya yang nyata terhadap suatu negara yang bersalah
,mulai dari pemeriksaan kesalahan melalui ikhtiar-ikhtiar untuk mencapai penyelesaian
secara damai, menghentikan permusuhan, melakukan sanksi dalam lapangan
perhubungan, hingga aksi bersama secara kekuatan militer terhadap yang bersalah itu.
Hal ini harus adanya persetujuan antara anggota-anggota tetap , apabila kelima anggota
tidak menyukai suatu putusan , maka dapat digagalkan dengan suara melawan /( HAK
VETO).
c) Sidang dan Pimpinan
Sidang :

* Sidang Dewan Keamanan diadakan setiap waktu, tetapi
  jika keadaan penting memaksa DK untuk bersidang.

* Sidang berkala DK diadakan 2 minggu sekali.

*Sidang diluar sidang berkala dapat diadakan atas undangan
  Ketua DK /. Sidang diluar sidang berkala dapat diakan atas
  panggilan Ketua DK jika:
Lanjutan Ketentuan diadakan Sidang di luar
sidang berkala:
1). Ada permintaan dari salah satu anggota.

2). MU menunjuk suatu hal yang harus diperhatikan oleh DK, sebab
   dinilai mungkin mengancam perdamaian, MU menyerahkan suatu
   soal untuk diselesaikan DK (psl 11).

3). Ada negara anggota / bukan anggota meminta perhatian kepada DK
   mengenai hal/ keadaan yang memungkin menimbulkan perbenturan
   antara negara-negara ,sehingga membahayakan perdamaian
   internasional.

4). Sekjen meminta perhatian DK mengenai suatu soal yang dianggap
   membahayakan perdamaian ,dan keamanan internasional.
d) Kedudukan
Dewan Keamanan merupakan organ yang terkemuka,dan bukan
   tertinggi. Organ tertinggi di dalam PBB bukan Dewan Keamanan.
   Sebab dari Dewan Keamanan bukan organ tertinggi dibuktikan dari
   ketentuan Pasal 24 ayat 3 Piagam PBB : “Tiap-tiap tahun Dewan
   Keamanan harus memberikan laporan kepada Majelis Umum”
Kedudukan Dewan Keamanan sebagai organ yang terkemuka ini
   disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
1). Ia memikul tanggung jawab yang utama mengenai perkembangan
   perdamaian ,dan keamanan internasional (pasal 24 . ayat 1)
2). Ia diatur sedemikian caranya sehingga pekerjaan dapat berjalan
   terus (pasal 28 ayat 1)
e) Kekuasaan dan Kewajiban

Berdasarkan ketentuan pasal 24 ,anggota- anggota PBB
  menyerahkan kepada Dewan Keamanan pertanggung
  jawaban sepenuhnya untuk mempertahankan
  perdamaian,dan keamanan internasional.
Para negara anggota setuju untuk menjalankan kewajiban
  Dewan Keamanan bertindak atas nama mereka ,dan berjanji
  pulanbahwa putusan-putusan yang diambil Dewan
  Keamanan harus selaras dengan maksud ,dan asas-asas
  PBB.
Lanjutan
Kewajiban-kewajiban DK dikelompokkan menjadi
  2 golongan,diantaranya :
1). Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
  (psl 33).
2). Tindakan terhadap ancaman perdamaian
  ,pelanggaranperdamaian,dan perbuatan yang
  berarti penyerangan.
Kewajiban-kewajiban Dewan
Keamanan
1). Penyelesaian perselisihan dengan cara damai . Ada 2
  cara yaitu :
(i). Cara didasarkan atas Persetujuan Sukarela.
(a). Negotiational (Perundingan)
(b). Enquary (Penyelidikan)
(c). Conciliation (persetujuan/perdamaian/perukunan).
(d). Mediation (perantaraan/jasa-jasa baik)
Keterangan :
(b). Enquiry (Penyelidikan) :
Cara untuk menetapkan peristiwa-peristiwa yang mungkin
menghilangkan perselisihan ,jika sudah terang letaknya.
(c). Conciliation (persetujuan/perdamaian/perukunan) :
Usaha yang diserahkan kepada panitia/ badan internasional
yang ditunjuk oleh pihak-pihak dalam perselisihan , untuk
mengusulkan atas inisiatif sendiri ,suatu persetujuan yang
layak diterima oleh kedua pihak.
(d). Mediation (perantaraan/ jasa-jasa baik) :
Dapat diselenggarakan oleh suatu negara, suatu komisi /
seorang tokoh saja , yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan untuk mempermudah,dan mempercepat
tercapainya perdamaian .
Contoh : indonesia dibentuknya Komisi Jasa-jasa Baik (lebih
dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara).
Lanjutan

(ii). Cara-cara dengan Paksaan hukum dalam
  menjalankan persetujuan yang tercapai.

1). Arbitration (pewasitan).

2). Keputusan Kehakiman.
Ket. :
1). Arbitration.
Jika penyelesaian yang ditempuh lewat ini, maka terlebih
dahulu pihak-pihak yang bersangkutan berjanji terlebih dahulu,
bahwa mereka akan menerima ,dan sedia menjalankan
keputusan seorang pendamai yang ditunjukkan / keputusan dari
Mahkamah Arbitrage.
2). Keputusan Kehakiman.
Dalam penyelesaian putusan yang diambil dengan cara-cara
hukum.
Dalam hal ini putusan-putusan yang diambil Mahkamah
Pengadilan Internasional . Dapat disimpulkan pada rumusan
Pasal 33 ayat 1 : or other peace full means of their own choice
(cara-cara damai lain yang dipilih mereka sendiri).
Lanjutan dari kedudukan....
(Kewajiban-kewajiban DK terdapat dalam 2 golongan)
2). Tindakan terhadap ancaman perdamaian,pelanggaran perdamaian,dan

   perbuatan yang berarti penyerangan.

Pasal 39 Piagam PBB mengatur DK harus menentukan pada suatu ketika

   adanya ancaman perdamaian,gangguan perdamaian ,/ perbuatan yang

   berarti penyerangan,dan mengadakan usul-** ,/ memutuskan akan

   mengambil tindakan-** sesuai dengan ketentuan pasal 41 ,dan pasal 42

   yaitu dengan jalan yang tidak mempergunakan kekuatan senjata / yang

   dipergunakannya, untuk mempertahankan, / mengembalikan

   perdamaian,dan keamanan internasional .
Lanjutan
Tindakan-tindakan Dewan Keamanan diantaranya sebagai berikut :
a). Memutuskan ,sebagian / seluruhnya ,pertukaran ekonomis ,perhubungan di
    darat,di laut / udara,pos,kawat,radio,dan dengan alat-alat lain,dan memutuskan
    perhubungan diplomasi (pasal 41).
Cara menjalankannya dengan jalan mengundang supaya semua negara anggota akan
    melakukan putusan yang disetujui. Jika pembicaraan dalam DK sampai pada
    tingkat ini, kata mengundang tidak lain mengundang maksud supaya semua
    negara anggota akan melakukan putusan yang disetujui.
b). Apabila sanksi seperti tersebut di muka (pasal 41) tidak akan membawa hasil,
    maka menurut ketentuan pasal 42 DK dapat menjalankan akal dengan
    mempergunakan angkatan udara ,laut,dan darat,dalam rangka untuk
    mengembalikan perdamaian,dan keamanan internaional. Dalam tindakan
    termasuk juga pertunjukan kekuatan,blokade,dan serangan-serangan dari udara
    ,laut,dan darat oleh anggota-anggota PBB dengan kerjasama.
f) Hak untuk mempertahankan Diri

Mengenai hak untuk mempertahankan diri ini, baik secara individual
  maupun kolektif adanya diakui oleh ketentuan pasal 51 Piagam
  PBB.
Didalam pasal 51 bahwa tidak ada suatu peraturan dalam piagam, yang
  mengurangi hak tiap-tidap negara anggota ,atau negara-negara
  dalam suatu gabungan untuk mempertahankan diri, jikalau ia
  diserang dengan kekuatan senjata ,sebelum DK dapat bertindak
  sendiri untuk memelihara keamanan internasional.
Lanjutan
Usaha yang dilakukan oleh negara anggota dalam memp ertahankan diri itu
   harus diberitahu kepada DK dengan selekas-lekasnya . Usahanya tidak
   mempengaruhi kuasa ,dan pertanggung jawaban DK terhadap tindakan-
   tindakan yang dirasakannya perlu ,dan yang akan diambilkannya sendiri
   untuk mempertahankan, dan mengembalikan perdamaian dan keamanan .
   Pasal 51 merupakan landasan bagi tindakannya kerjasama regional khusus
   dalam bidang pertahanan.

Walaupun pasal 51 membahas mengenai hak dan mempertahankan diri, tetapi
   hak itu tidak dapat dilakukan secara sewenang-wenang ,dengan kata lain
   harus ada pembatasan.
Pasal 51 membahas hak untuk mempertahankan diri
tetapi adanya pembatasan.
Pembatasan-pembatasan diantaranya :
1). Menentukan sifat-sifat perbuatan-perbuatan yang
dianggapnya sebagai serangan,atau dengan kata lain
memberikan definisi tentang serangan.
2). Jalan yang ditentuakan dalam Piagam.
g) Perhubungan Dewan Keamanan
dalam Organ-Organ lain
Hubungan DK dengan organ-organ yang lain :

1). Tiap-tiap tahun Dewan Keamanan harus mengirimkan laporan tentang
   pekerjaannya kepada Majelis Umum(psl 15).

2). Sekretaris Jenderal PBB hanya dapat dipilih oleh Majelis Umum , setelah
   mendapat rekomendasi dari Dewan Keamanan (Pasal 97).

3). Dewan Keamana berhak meminta bantuan kepada Dewan Ekonomi ,dan
   Sosial ,juga kepada Dewan Perwalian untuk menjalankan pekerjaannya
   dalam lapangan politik,ekonomi,sosial,dan pendidikan di daerah-daerah
   perwalian yang penting bagi perang (psl .83).

4). Majelis Umum ,dan Dewan Keamanan memilih anggota-anggota MPI akan
   tetapi dalam pemilihan yang terpisahkan .
Lanjutan
5). DK berhak meminta nasehat kepada MPI tentang soal-**
   yang bersifat hukum.
6). DK mengusulkan Majelis Umum syarat-** bagi suatu negara
   yang bukan anggota PBB untuk tunduk kepada putusan MPI
   ,jika suatu negara terpaksa , / dengan rela tersangkut dalam
   perkara yang dibawa kehadapan Mahkamah itu (psl. 93).
7). Jika ternyata suatu negara tidak memenuhi kewajibannya yang
   diletakkan MPI kepadanya , maka pihak yang lain dapat
   menuntut dihadapan DK ,suapaya yang terdakwa memenuhi
   kewajibannya .
Untuk itu DK mengadakan usul-** / menetapkan aturan-** yang
   memaksa suapaya keputusan itu dijalankan oleh pihak yang
   terdakwa (psl.84).
h). Panitia-Panitia
Dalam menjalankan tugasnya untuk memelihara
  perdamaian, dan keamanan internasional ,Dewan
  Keamanan dibantu oleh beberapa Panitia diantaranya :
a). Standing Commitee
b). Substantive Rodies
c). Panitia-panitia Ad hoc
d). Peace Keeping Forces ,and organizations.
Lanjutan

Ket. :
a). Standing Commitee :
1). The Commitee of Experts on Rules
  Procedure.
2). The Commitee on Admission of New
  members.
Lanjutan
Ket. :

b). Substantive Rodies:

1). Military Staff Commitee.

Panitia ini terdiri dari para Kepala Staf Wakil-wakil 5 negara anggota tetap Dewan
   Keamanan.

Tujuan dibentuknya panitia adalah untuk memberi nasehat ,dan bantuan kepada
   Dewan Keamanan mengenai masalah-masalah yang bertalian dengan kebutuhan
   militer Dewan Keamanan bagi pemeliharaan perdamaian,dan keamanan
   internasional.

2). Dissarmament Commission yaitu suatu badan musyawarah mengenai
   perlucutan senjata.
Lanjutan
Ket. :

c). Panitia-panitia Ad Hoc

1). Arms Embargo Commitee

2). Ad Hoc Subcommitee on Namibia

d). Peace Keeping Forces ,and Organizations.

1). United Nations Truce Supervision Organization (UNSTO).

2). United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF)

3). United Nations Military Observer Group in India ,and Pakistan
   (UNMOGIP).

4). United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)AlifahLovela
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesiaMystic333
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMRirisya
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaBonadea Visakha
 
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IPeristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IDewi Setiyani Putri
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Rama Putra
 
Kelompok 5 xi mia 2
Kelompok 5 xi mia 2Kelompok 5 xi mia 2
Kelompok 5 xi mia 2Dellajess
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNFenti Anita Sari
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaratomy setya
 
Politik bebas aktif (1)
Politik bebas aktif (1)Politik bebas aktif (1)
Politik bebas aktif (1)Rochimudin
 
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)Septian Muna Barakati
 
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)Vina Widya Putri
 

La actualidad más candente (20)

Perwakilan Diplomatik
Perwakilan DiplomatikPerwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik
 
MATERI PBB
MATERI PBBMATERI PBB
MATERI PBB
 
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesia
 
PBB
PBBPBB
PBB
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IPeristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
 
Kelompok 5 xi mia 2
Kelompok 5 xi mia 2Kelompok 5 xi mia 2
Kelompok 5 xi mia 2
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
 
Ppki
PpkiPpki
Ppki
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Politik bebas aktif (1)
Politik bebas aktif (1)Politik bebas aktif (1)
Politik bebas aktif (1)
 
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
 
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)
Penelitian Orde Baru (Putihnya Orde Baru, Gelap Bayangan Masa Lalu)
 
TUGAS PKn
TUGAS PKnTUGAS PKn
TUGAS PKn
 

Destacado

Organisasi Internasional (PBB)
Organisasi Internasional (PBB)Organisasi Internasional (PBB)
Organisasi Internasional (PBB)Deewani P Sumbadra
 
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}IIN Maulida
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaAulia Nurnovika
 
Association Of South East Asian Nations
Association Of South East Asian NationsAssociation Of South East Asian Nations
Association Of South East Asian Nationsomcivics
 
Perang dunia 1 dan 2
Perang dunia 1 dan 2Perang dunia 1 dan 2
Perang dunia 1 dan 2akbarprnw
 
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatu
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatuPertubuhan bangsa-bangsa bersatu
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatuNoha Fiq
 
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasLAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasYani Antariksa
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbbAndi Uli
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Indra Andhika Putra
 
PBB (United Nation)
PBB (United Nation)PBB (United Nation)
PBB (United Nation)Tiffany Dewi
 
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaPenjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaYani Antariksa
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaHaikal Tales
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginParanody
 

Destacado (20)

Organisasi Internasional (PBB)
Organisasi Internasional (PBB)Organisasi Internasional (PBB)
Organisasi Internasional (PBB)
 
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) {mulai dari sejarah hinggan peran}
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
 
Power point liga bangsa bangsa
Power point liga bangsa bangsaPower point liga bangsa bangsa
Power point liga bangsa bangsa
 
Association Of South East Asian Nations
Association Of South East Asian NationsAssociation Of South East Asian Nations
Association Of South East Asian Nations
 
Perang dunia 1 dan 2
Perang dunia 1 dan 2Perang dunia 1 dan 2
Perang dunia 1 dan 2
 
Umikalsum amin sope
Umikalsum amin sopeUmikalsum amin sope
Umikalsum amin sope
 
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
 
Makalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelasMakalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelas
 
Majelis Umum PBB PPT
Majelis Umum PBB PPTMajelis Umum PBB PPT
Majelis Umum PBB PPT
 
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatu
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatuPertubuhan bangsa-bangsa bersatu
Pertubuhan bangsa-bangsa bersatu
 
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasLAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
 
PBB (United Nation)
PBB (United Nation)PBB (United Nation)
PBB (United Nation)
 
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaPenjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
 
PPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRIPPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRI
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara Indonesia
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dingin
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 

Similar a SECURTY COUNCIL

Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalKuroko Tetsuya
 
Perbedaan LBB dan PBB
Perbedaan LBB dan PBBPerbedaan LBB dan PBB
Perbedaan LBB dan PBBEsti Dyah
 
04. sumber2 hi
04. sumber2 hi04. sumber2 hi
04. sumber2 hiAzka Husna
 
Perserikatan bangsa
Perserikatan bangsaPerserikatan bangsa
Perserikatan bangsalizaarianti
 
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannyaSengketa internasional dan cara penyelesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas  Hukum Internasional Fenti Anita SariTugas  Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lhendrasretno
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalWarnet Raha
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP Undip
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP UndipBahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP Undip
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP UndipardinmarL
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalAnnisa Khoerunnisya
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lHendrastuti Retno
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intdixon8888
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYAekan candra
 
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar a SECURTY COUNCIL (20)

D1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan InternationalD1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan International
 
Hukum maritim kelompok 5
Hukum maritim kelompok 5Hukum maritim kelompok 5
Hukum maritim kelompok 5
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Perbedaan LBB dan PBB
Perbedaan LBB dan PBBPerbedaan LBB dan PBB
Perbedaan LBB dan PBB
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Pkn romi baru
Pkn romi baruPkn romi baru
Pkn romi baru
 
04. sumber2 hi
04. sumber2 hi04. sumber2 hi
04. sumber2 hi
 
Perserikatan bangsa
Perserikatan bangsaPerserikatan bangsa
Perserikatan bangsa
 
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannyaSengketa internasional dan cara penyelesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyelesaiannya
 
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas  Hukum Internasional Fenti Anita SariTugas  Hukum Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Internasional Fenti Anita Sari
 
Uu 27 2004
Uu 27 2004Uu 27 2004
Uu 27 2004
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP Undip
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP UndipBahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP Undip
Bahan kuliah-alternatif-penyelesaian-sengketa-dagang-9 - FISIP Undip
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad intKelas xi bab v sistem hk & perad int
Kelas xi bab v sistem hk & perad int
 
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYASENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
SENGKETA INTERNASIONAL & CARA PENYELESAIAN NYA
 
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 

Más de Andhika Pratama

Más de Andhika Pratama (20)

Hubungaan Internasional
Hubungaan InternasionalHubungaan Internasional
Hubungaan Internasional
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Tipe-tipe Kurikulum PPT
Tipe-tipe Kurikulum PPTTipe-tipe Kurikulum PPT
Tipe-tipe Kurikulum PPT
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
Konsep kurikulum
Konsep kurikulumKonsep kurikulum
Konsep kurikulum
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Masa Usia Lanjut
Masa Usia LanjutMasa Usia Lanjut
Masa Usia Lanjut
 
Kemandirian pada Remaja
Kemandirian pada RemajaKemandirian pada Remaja
Kemandirian pada Remaja
 
Proses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPTProses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPT
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Permulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan ManusiaPermulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan Manusia
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Komponen Kurikulum
Komponen KurikulumKomponen Kurikulum
Komponen Kurikulum
 
PKn di Indonesia
PKn di IndonesiaPKn di Indonesia
PKn di Indonesia
 
Perkembangan Isu global kajian kewarganegaraan dan PKn
Perkembangan Isu global kajian kewarganegaraan dan PKnPerkembangan Isu global kajian kewarganegaraan dan PKn
Perkembangan Isu global kajian kewarganegaraan dan PKn
 
Civics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan CeCivics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan Ce
 

Último

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Último (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

SECURTY COUNCIL

  • 1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan) / Securty Council
  • 2. 2. Dewan Keamanan (Security Council) Rancangan Dumbarton Oaks telah mempertimbangkan sebuah Organ eksekutif, mempunyai Keanggotaan terbatas, nantinya akan diberi kepercayaan sebagai penanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian,dan keamanan internasional (primary responsibility for the maintence of internasional peace ,and security). Fungsi Dewan Keamanan PBB : mengambil keputusan- keputusan dengan cepat ,dan efektif.
  • 3. a) Susunan Keanggotaan Ada 2 Unsur Keanggotaan yaitu : 1). Permanent Members (anggota tetap) Terdiri dari 5 negara : a). Cina. b). Prancis. c). Inggris (United Kingdom). d). Uni Soviet (USSR). e). Amerika Serikat (USA) , terdapat pada pasal 23 ayat 1 Piagam Kelima anggota tetap tersebut mempunyai hak khusus di dalam pemungutan suara, disebut Hak Veto. 2). Non Permanent Members (anggota tidak tetap) Anggota tidak tetap terdiri dari 10 orang anggota , anggota tidak tetap dipilih oleh Majelis Umum dengan kelebihan suara dua pertiga (2/3) anggota yang hadir yang memberikan suara. Masing-masing dipilih untuk untuk masa jabatan dua tahun ,dengan ketentuan masa jabatan sudah habis ,maka negara yang bersangkutan untuk jabatan berikutnya (artinya secara berturut-turut ) boleh dipilih kembali.
  • 4. b) Prosedur pemungutan Suara Prosedur pemungutan suara di Dewan Keamanan diatur di dalam pasal 27 Piagam: Ayat 1: setiap anggota Dewan Keamanan mempunyai satu suara. Ayat 2 : keputusan Dewan Keamanan yang mengenai persoalan yang bersifat prosedural (cara-cara bekerja) hanya dapat diterima ,jika didukung oleh sekurang-kurangnya sembilan suara. Ayat 3 : Keputusan Dewan Keamanan mengenai persoalan yang bersifat substansial hanya dapat diterima ,jika didukung oleh sekurang-kurangnya sembilan suara,didalamnya termasuk anggota tetap , dengan syarat bahwa di dalam mengambil keputusan yang berdasarkan bagian IV ,dan 52 ayat 3, negara yang terlibat dalam persengketaan tidak mengeluarkan suara.
  • 5. Persoalan-persoalan yang dimasukkan ketentuan ayat 2 pasal 27? Menurut statement yang dikeluarkan oleh Anggota tetap di San Fransisco pada tahun 1945(berlangsungnya konperensi di San Fransisco) yang dimaksud ialah “persoalan- persoalan yang timbul dari pasal 28-32, jadi mengenai tempat bersidang ,pembentukan panitia-panitia pembantu peraturan ketertiban, mengijinkan suatu negara anggota turut membicarakan hal yang berhubungan dengan kepentingannya dengan tidak berhak mengeluarkan suara , begitupun negara yang bukan anggota PBB yang tersangkut paut dalam persengketaan yang sedang dipertimbangkan dalam Dewan , menempatkan suatu perkara dalam acara ,dan mengeluarkannya dianggap juga termasuk golongan itu. Untuk menentukan apakah itu yang termasuk suatu persoalan yang prosedural / substansial hanya digunakan pasal 3. Pernyataan dari ke-4 negara (Cina,Inggris, Uni Soviet,dan Amerika Serikat) menjelaskan mengenai maksud dari pasal 27 ayat 3 adalah “segala hal yang dipandang menuju kepada tindakan-tindakannya yang nyata terhadap suatu negara yang bersalah ,mulai dari pemeriksaan kesalahan melalui ikhtiar-ikhtiar untuk mencapai penyelesaian secara damai, menghentikan permusuhan, melakukan sanksi dalam lapangan perhubungan, hingga aksi bersama secara kekuatan militer terhadap yang bersalah itu. Hal ini harus adanya persetujuan antara anggota-anggota tetap , apabila kelima anggota tidak menyukai suatu putusan , maka dapat digagalkan dengan suara melawan /( HAK VETO).
  • 6. c) Sidang dan Pimpinan Sidang : * Sidang Dewan Keamanan diadakan setiap waktu, tetapi jika keadaan penting memaksa DK untuk bersidang. * Sidang berkala DK diadakan 2 minggu sekali. *Sidang diluar sidang berkala dapat diadakan atas undangan Ketua DK /. Sidang diluar sidang berkala dapat diakan atas panggilan Ketua DK jika:
  • 7. Lanjutan Ketentuan diadakan Sidang di luar sidang berkala: 1). Ada permintaan dari salah satu anggota. 2). MU menunjuk suatu hal yang harus diperhatikan oleh DK, sebab dinilai mungkin mengancam perdamaian, MU menyerahkan suatu soal untuk diselesaikan DK (psl 11). 3). Ada negara anggota / bukan anggota meminta perhatian kepada DK mengenai hal/ keadaan yang memungkin menimbulkan perbenturan antara negara-negara ,sehingga membahayakan perdamaian internasional. 4). Sekjen meminta perhatian DK mengenai suatu soal yang dianggap membahayakan perdamaian ,dan keamanan internasional.
  • 8. d) Kedudukan Dewan Keamanan merupakan organ yang terkemuka,dan bukan tertinggi. Organ tertinggi di dalam PBB bukan Dewan Keamanan. Sebab dari Dewan Keamanan bukan organ tertinggi dibuktikan dari ketentuan Pasal 24 ayat 3 Piagam PBB : “Tiap-tiap tahun Dewan Keamanan harus memberikan laporan kepada Majelis Umum” Kedudukan Dewan Keamanan sebagai organ yang terkemuka ini disebabkan oleh 2 hal, yaitu : 1). Ia memikul tanggung jawab yang utama mengenai perkembangan perdamaian ,dan keamanan internasional (pasal 24 . ayat 1) 2). Ia diatur sedemikian caranya sehingga pekerjaan dapat berjalan terus (pasal 28 ayat 1)
  • 9. e) Kekuasaan dan Kewajiban Berdasarkan ketentuan pasal 24 ,anggota- anggota PBB menyerahkan kepada Dewan Keamanan pertanggung jawaban sepenuhnya untuk mempertahankan perdamaian,dan keamanan internasional. Para negara anggota setuju untuk menjalankan kewajiban Dewan Keamanan bertindak atas nama mereka ,dan berjanji pulanbahwa putusan-putusan yang diambil Dewan Keamanan harus selaras dengan maksud ,dan asas-asas PBB.
  • 10. Lanjutan Kewajiban-kewajiban DK dikelompokkan menjadi 2 golongan,diantaranya : 1). Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai (psl 33). 2). Tindakan terhadap ancaman perdamaian ,pelanggaranperdamaian,dan perbuatan yang berarti penyerangan.
  • 11. Kewajiban-kewajiban Dewan Keamanan 1). Penyelesaian perselisihan dengan cara damai . Ada 2 cara yaitu : (i). Cara didasarkan atas Persetujuan Sukarela. (a). Negotiational (Perundingan) (b). Enquary (Penyelidikan) (c). Conciliation (persetujuan/perdamaian/perukunan). (d). Mediation (perantaraan/jasa-jasa baik)
  • 12. Keterangan : (b). Enquiry (Penyelidikan) : Cara untuk menetapkan peristiwa-peristiwa yang mungkin menghilangkan perselisihan ,jika sudah terang letaknya. (c). Conciliation (persetujuan/perdamaian/perukunan) : Usaha yang diserahkan kepada panitia/ badan internasional yang ditunjuk oleh pihak-pihak dalam perselisihan , untuk mengusulkan atas inisiatif sendiri ,suatu persetujuan yang layak diterima oleh kedua pihak. (d). Mediation (perantaraan/ jasa-jasa baik) : Dapat diselenggarakan oleh suatu negara, suatu komisi / seorang tokoh saja , yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan untuk mempermudah,dan mempercepat tercapainya perdamaian . Contoh : indonesia dibentuknya Komisi Jasa-jasa Baik (lebih dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara).
  • 13. Lanjutan (ii). Cara-cara dengan Paksaan hukum dalam menjalankan persetujuan yang tercapai. 1). Arbitration (pewasitan). 2). Keputusan Kehakiman.
  • 14. Ket. : 1). Arbitration. Jika penyelesaian yang ditempuh lewat ini, maka terlebih dahulu pihak-pihak yang bersangkutan berjanji terlebih dahulu, bahwa mereka akan menerima ,dan sedia menjalankan keputusan seorang pendamai yang ditunjukkan / keputusan dari Mahkamah Arbitrage. 2). Keputusan Kehakiman. Dalam penyelesaian putusan yang diambil dengan cara-cara hukum. Dalam hal ini putusan-putusan yang diambil Mahkamah Pengadilan Internasional . Dapat disimpulkan pada rumusan Pasal 33 ayat 1 : or other peace full means of their own choice (cara-cara damai lain yang dipilih mereka sendiri).
  • 15. Lanjutan dari kedudukan.... (Kewajiban-kewajiban DK terdapat dalam 2 golongan) 2). Tindakan terhadap ancaman perdamaian,pelanggaran perdamaian,dan perbuatan yang berarti penyerangan. Pasal 39 Piagam PBB mengatur DK harus menentukan pada suatu ketika adanya ancaman perdamaian,gangguan perdamaian ,/ perbuatan yang berarti penyerangan,dan mengadakan usul-** ,/ memutuskan akan mengambil tindakan-** sesuai dengan ketentuan pasal 41 ,dan pasal 42 yaitu dengan jalan yang tidak mempergunakan kekuatan senjata / yang dipergunakannya, untuk mempertahankan, / mengembalikan perdamaian,dan keamanan internasional .
  • 16. Lanjutan Tindakan-tindakan Dewan Keamanan diantaranya sebagai berikut : a). Memutuskan ,sebagian / seluruhnya ,pertukaran ekonomis ,perhubungan di darat,di laut / udara,pos,kawat,radio,dan dengan alat-alat lain,dan memutuskan perhubungan diplomasi (pasal 41). Cara menjalankannya dengan jalan mengundang supaya semua negara anggota akan melakukan putusan yang disetujui. Jika pembicaraan dalam DK sampai pada tingkat ini, kata mengundang tidak lain mengundang maksud supaya semua negara anggota akan melakukan putusan yang disetujui. b). Apabila sanksi seperti tersebut di muka (pasal 41) tidak akan membawa hasil, maka menurut ketentuan pasal 42 DK dapat menjalankan akal dengan mempergunakan angkatan udara ,laut,dan darat,dalam rangka untuk mengembalikan perdamaian,dan keamanan internaional. Dalam tindakan termasuk juga pertunjukan kekuatan,blokade,dan serangan-serangan dari udara ,laut,dan darat oleh anggota-anggota PBB dengan kerjasama.
  • 17. f) Hak untuk mempertahankan Diri Mengenai hak untuk mempertahankan diri ini, baik secara individual maupun kolektif adanya diakui oleh ketentuan pasal 51 Piagam PBB. Didalam pasal 51 bahwa tidak ada suatu peraturan dalam piagam, yang mengurangi hak tiap-tidap negara anggota ,atau negara-negara dalam suatu gabungan untuk mempertahankan diri, jikalau ia diserang dengan kekuatan senjata ,sebelum DK dapat bertindak sendiri untuk memelihara keamanan internasional.
  • 18. Lanjutan Usaha yang dilakukan oleh negara anggota dalam memp ertahankan diri itu harus diberitahu kepada DK dengan selekas-lekasnya . Usahanya tidak mempengaruhi kuasa ,dan pertanggung jawaban DK terhadap tindakan- tindakan yang dirasakannya perlu ,dan yang akan diambilkannya sendiri untuk mempertahankan, dan mengembalikan perdamaian dan keamanan . Pasal 51 merupakan landasan bagi tindakannya kerjasama regional khusus dalam bidang pertahanan. Walaupun pasal 51 membahas mengenai hak dan mempertahankan diri, tetapi hak itu tidak dapat dilakukan secara sewenang-wenang ,dengan kata lain harus ada pembatasan.
  • 19. Pasal 51 membahas hak untuk mempertahankan diri tetapi adanya pembatasan. Pembatasan-pembatasan diantaranya : 1). Menentukan sifat-sifat perbuatan-perbuatan yang dianggapnya sebagai serangan,atau dengan kata lain memberikan definisi tentang serangan. 2). Jalan yang ditentuakan dalam Piagam.
  • 20. g) Perhubungan Dewan Keamanan dalam Organ-Organ lain Hubungan DK dengan organ-organ yang lain : 1). Tiap-tiap tahun Dewan Keamanan harus mengirimkan laporan tentang pekerjaannya kepada Majelis Umum(psl 15). 2). Sekretaris Jenderal PBB hanya dapat dipilih oleh Majelis Umum , setelah mendapat rekomendasi dari Dewan Keamanan (Pasal 97). 3). Dewan Keamana berhak meminta bantuan kepada Dewan Ekonomi ,dan Sosial ,juga kepada Dewan Perwalian untuk menjalankan pekerjaannya dalam lapangan politik,ekonomi,sosial,dan pendidikan di daerah-daerah perwalian yang penting bagi perang (psl .83). 4). Majelis Umum ,dan Dewan Keamanan memilih anggota-anggota MPI akan tetapi dalam pemilihan yang terpisahkan .
  • 21. Lanjutan 5). DK berhak meminta nasehat kepada MPI tentang soal-** yang bersifat hukum. 6). DK mengusulkan Majelis Umum syarat-** bagi suatu negara yang bukan anggota PBB untuk tunduk kepada putusan MPI ,jika suatu negara terpaksa , / dengan rela tersangkut dalam perkara yang dibawa kehadapan Mahkamah itu (psl. 93). 7). Jika ternyata suatu negara tidak memenuhi kewajibannya yang diletakkan MPI kepadanya , maka pihak yang lain dapat menuntut dihadapan DK ,suapaya yang terdakwa memenuhi kewajibannya . Untuk itu DK mengadakan usul-** / menetapkan aturan-** yang memaksa suapaya keputusan itu dijalankan oleh pihak yang terdakwa (psl.84).
  • 22. h). Panitia-Panitia Dalam menjalankan tugasnya untuk memelihara perdamaian, dan keamanan internasional ,Dewan Keamanan dibantu oleh beberapa Panitia diantaranya : a). Standing Commitee b). Substantive Rodies c). Panitia-panitia Ad hoc d). Peace Keeping Forces ,and organizations.
  • 23. Lanjutan Ket. : a). Standing Commitee : 1). The Commitee of Experts on Rules Procedure. 2). The Commitee on Admission of New members.
  • 24. Lanjutan Ket. : b). Substantive Rodies: 1). Military Staff Commitee. Panitia ini terdiri dari para Kepala Staf Wakil-wakil 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan. Tujuan dibentuknya panitia adalah untuk memberi nasehat ,dan bantuan kepada Dewan Keamanan mengenai masalah-masalah yang bertalian dengan kebutuhan militer Dewan Keamanan bagi pemeliharaan perdamaian,dan keamanan internasional. 2). Dissarmament Commission yaitu suatu badan musyawarah mengenai perlucutan senjata.
  • 25. Lanjutan Ket. : c). Panitia-panitia Ad Hoc 1). Arms Embargo Commitee 2). Ad Hoc Subcommitee on Namibia d). Peace Keeping Forces ,and Organizations. 1). United Nations Truce Supervision Organization (UNSTO). 2). United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF) 3). United Nations Military Observer Group in India ,and Pakistan (UNMOGIP). 4). United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).