SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Peluang suatu kejadian
• Percobaan:
percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang
dapat memberikan beberapa kemungkinan hasil
•

Ruang Sampel:
ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang

mungkin dari suatu percobaan
• Kejadian:

Kejadian (event) adalah salah satu subhimpunan
(subset) A dari ruang sampel S
Contoh:
sepuluh kartu identik diberi nomor 0, 1, 2, 3,…, 9
dan ditempatkan dalam sebuah kotak tertutup
diambil satu kartu secara acak dan mengamati
nomor kartu yang terambil.

Ruang sampel S = 0 ,1, 2 ,3, 4 ,5 , 6 , 7 ,8 ,9 ,
Angka-angka 0,1,2,3, …, 9 adalah angka-angka yang mungkin terpilih dalam
percobaan di atas disebut titik sampel atau anggota ruang sampel
Sembarang himpunan bagian dalam ruang sampel dinamakan kejadian atau
event (E), misal E = 1,3 ,5 , 7 ,9
adalah kejadian kartu yang

terambil bernomor ganjil
Teorema
Jika ruang sampel S terdiri dari titik-titik sampel
yang
serupa
sehingga
masing-masing
mempunyai peluang yang sama dan E adalah
kejadian yang diharapkan terjadi maka:
P(E )

n(E )
n(S )

dengan n(E): banyak anggota E
n(S): banyak anggota ruang
sampel
Contoh:
• Percobaan pengambilan sebuah kartu
secara acak dari kotak berisi 10 kartu
identik bernomor 0, 1, 2, 3, …, 9.
E1

1

adalah kejadian terambil kartu bernomor 1

Berapa peluang terambil kartu bernomor 1?
Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang
sama untuk terpilih.
Banyak anggota E1 atau n(E1)= 1

Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10
Peluang terambil kartu bernomor 1 adalah:

P ( E1 )

n( E1 )

1

n(S )

10
Contoh:
• Percobaan pengambilan sebuah kartu secara
acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0,
1, 2, 3, …, 9.
E2

1,3,5 , 7 ,9

adalah kejadian terambil kartu bernomor ganjil

Berapa peluang terambil kartu bernomor ganjil?
Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang
yang sama untuk terpilih.
Banyak anggota E2 atau n(E2)= 5
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10
Peluang terambil kartu bernomor ganjil adalah: P ( E 2 )

n(E 2 )

5

1

n(S )

10

2
Contoh:
• Percobaan pengambilan sebuah kartu secara
acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0,
1, 2, 3, …, 9.
E3

0 ,1, 2 ,3 , 4 ,5 , 6 , 7 ,8 ,9

adalah kejadian terambil kartu bernomor 0,1,2,3,…, atau 9

Berapa peluang terambil kartu bernomor 0, 1,2,3, …,9?
Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama
untuk terpilih.
Banyak anggota E3 atau n(E3)= 10
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10
Peluang terambil kartu bernomor ganjil adalah:

P (E3 )

n(E3 )

10

n(S )

10

1
Contoh:
• Percobaan pengambilan sebuah kartu secara
acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0,
1, 2, 3, …, 9.
E4
adalah kejadian terambil kartu bernomor 10

Berapa peluang terambil kartu bernomor 10?
Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama
untuk terpilih.
Banyak anggota E4 atau n(E4)= 0
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10
n(E4 )
0
P(E4 )
Peluang terambil kartu bernomor 10 adalah:
n(S )
10

0
Kisaran nilai peluang suatu kejadian
Misalkan S adalah ruang sampel dan E
adalah kejadian yang diharapkan terjadi
Karena

E

sehingga

S dari

E , maka

n( )

n( E )
n(E )

n(S )

n(S )

n(S )

S

n(S )

n( )

E

n(S )

0

P(E )

1

P(E) = 0, maka kejadian E disebut kejadian yang tidak mungkin terjadi
P(E) = 1, maka kejadian E disebut kejadian yang pasti terjadi
Contoh:
1. Sebuah dadu dilempar sekali.
Tentukan:
a. ruang sampel percobaan tersebut dan
jumlah anggota ruang sampel.
b. peluang muncul mata dadu ganjil
c. peluang muncul mata dadu kurang dari 4
Pembahasan:
a.Ruang sampel

S

1, 2 , 3 , 4 , 5 , 6 ,

Jumlah anggota ruang sampel

n(S )

6

b. misal E1 adalah kejadian muncul mata dadu ganjil
E1

1,3 ,5

n ( E1 )

3

P ( E1 )

Jadi peluang muncul mata dadu ganjil adalah

n( E1 )

3

1

n(S )

6

2

1
2

c. Misal E2 adalah kejadian muncul mata dadu kurang dari 4
E2

1, 2 ,3

n(E2 )

3

P(E2 )

n(E2 )

3

1

n(S )

6

2

Jadi peluang muncul mata dadu kurang dari 4 adalah 1
:
2
Contoh:
1. Dua uang logam dilempar bersamasama satu kali. Tentukan peluang:
a. munculnya satu sisi gambar
b. munculnya dua gambar
Pembahasan:
• Ruang sampel

S

( A , A ), ( A , G ), (( G , A ), ( G , G )

n(S )

4

a. Misal E1 adalah kejadian munculnya satu sisi gambar
E1
P ( E1 )

n ( E1 )

( A , G ), (( G , A )
n( E1 )

2

1

n(S )

4

2

2

Jadi peluang muncul
satusisi gambar adalah

1
2

b. Misal E2 adalah kejadian muncul dua gambar
E2

(G , G )

n(E 2 )

1

P(E2 )

n(E 2 )

1

n(S )

4

Jadi peluang muncul dua sisi gambar adalah

1
4
Soal:
Dari dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng
merah, 3 kelereng biru, dan 2 kelereng hijau
diambil secara acak 3 kelereng sekaligus.
Tentukan peluang kelereng yang terambil terdiri
dari:
a. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru
b. 1 kelereng merah, 1 kelereng biru, dan 1 kelereng hijau
c. Ketiganya berwarna merah
Jawab:
a. Banyak kelereng seluruhnya ada 9
• Banyak cara pengambilan 3 kelereng sekaligus dari
dalam kotak adalah
.
9!
9

C3

84

6!3!

Jadi jumlah semesta pada pengambilan tiga dari
sembilan kelereng adalah
n(S )
84
• ada

4 kelereng merah sehingga banyak
pengambilan 2 kelereng merah dari dalam kotak ada
C2
4

4!

cara

6

2!2!

sedangkan banyak cara pengambilan 1 kelereng biru adalah
3

C1

3!
2! !
1

3
Jawab(lanjutan)
• Banyak cara pengambilan 2 kelereng merah dan 1
kelereng biru adalah 4 C 2 3 C 1 6 . 3 18 sehingga
P(2m,1b) =

18

3

84

14

b. Dengan cara yang sama peluang terambil 1 kelereng merah,
1 kelereng biru dan 1 kelereng hijau adalah:
4

C1

3

C1

9

P(1m,1b, 1h) =

C3

2

C1

4 .3 .2

2

84

7

c. Peluang terambil ketiga kelereng tersebut merah adalah:
P(3m) =

4

C3

4

1

9

C3

84

21
Frekuensi harapan
• Frekuensi harapan suatu kejadian pada
percobaan yang dilakukan N kali adalah hasil
kali peluang kejadian tersebut dengan
banyaknya percobaan.
dirumuskan sebagai: F h ( E ) N P ( E )

Contoh:
Dua dadu dilempar bersamaan sebanyak 36 kali.
Tentukan frekuensi harapan munculnya mata dadu
berjumlah 11 atau 12
Contoh:
Dua dadu dilempar bersamaan sebanyak 36 kali. Tentukan
frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 11 atau
12
• Jawab:
Misalkan E adalah kejadian muncul jumlah mata dadu
11 atau 12, maka
E
( 5 , 6 ), ( 6 , 6 ), ( 6 , 6 ) ; n ( E ) 3
P(E )

n(E )

3

1

n(S )

36

12

, Fh

N

P(E )

36

1
12

3 kali
Kejadian Majemuk
Komplemen suatu kejadian E ditulis Ec
adalah kejadian tidak terjadinya E
Contoh:

Misalkan pada percobaan mengambil satu kartu dari
delapan kartu yang diberi nomor 1,2,3,4,5,6,7,dan 8 dari
dalam sebuah kotak
S

1, 2 ,3, 4 ,5 , 6 , 7 ,8

jika E

E
E

c

c

1, 2 ,3 adalah kejadian t erambil kartu bernomor

: Kejadian tidak terambil kartu < 4

4 , 5 , 6 , 7 ,8

4
c

P ( E ) dan P ( E )

Hubungan antara
P(E )

n(E )

c

P(E )

n(S

n(S )

c

P(E )

1

E)

n(S )

n(S )

n(S )

P(E )

Pada percobaan di atas

P(E )

3
8

dan

P(E

c

)

5
8

1
Soal:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 3 bola
putih, dan 2 bola kuning. Tentukan peluang
terambil bola bukan kuning

Jawab:
Seluruhnya ada 10 kelereng

n(s)=10

Misal K adalah kejadian terambil kelereng kuning, kelereng
kuning ada 2, maka n(K)= 2
n(K )

K

c

: kejadian t erambil kelereng
P(K

1

n(S )

P(K )

2

10

5

bukan kuning
C

)

1

P(K )

4
5
Kejadian majemuk
• Misalkan E1 dan E2 adalah dua kejadian
pada percobaan yang sama:
P ( E1

P ( E1

E2 )

n( E1

E2 )

E2 )

n( E 1)

n(E 2 )

n(S )

P ( E1 )

n(E 1 E 2 )

n(S )

P(E2 )

P ( E1

E 2 ) …(1)
Dua kejadian saling lepas
• Dua kejadian yang saling lepas (saling
asing:disjoint) merupakan dua kejadian
yang tidak dapat terjadi secara bersamaan
E1
P ( E1

E2
E2 )

n( E1

E2 )

0

n(S )

Sehingga (1) menjadi:

P ( E1

E2 )

P ( E1 )

P(E2 )
Dua kejadian saling bebas
• Dua kejadian yang saling bebas artinya
kejadian yang satu tidak mempengaruhi
kejadian yang lain
• Dua kejadian E1 dan E2 saling bebas jika
dan hanya jika P ( E
E ) P(E ) P(E )
1

2

1

2
Latihan
1. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa besar
peluang munculnya mata dadu bilangan prima?
2. Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah
kartu secara acak. Berapakah peluang keluarnya
kartu As?
3. Dalam sebuah kotak terdapat 10 bola yang terdiri
dari 5 bola warna merah, 3 bola warna kuning, dan 2
bola warna hijau. Bila diambil 3 bola sekaligus
secara acak, berapakah peluang terambilnya 2 bola
berwarna merah dan 1 boal berwarna hijau?
4. Peluang seorang anak terkena suatu penyakit adalah 0,15 .
Jumlah anak dari 1000 anak yang diperkirakan tidak terkena
penyakit itu adalah…
5. Tiga keping mata uang logam yang sama dilempar bersamasama sebanyak 40 kali. Frekuensi harapan agar munculnya 2
gambar di sebelah atas adalah ...
Pembahasan
1. Misalkan kejadian munculnya mata dadu bilangan prima
disimbolkan dengan A, maka A = {2, 3, 5} dengan ruang
sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Sehingga n(A) = 3
dan n(S) = 6. Diperoleh peluang munculnya mata dadu
bilangan prima adalah P(A) = 3/6 = 1/2.
2. Misalkan kejadian keluarnya kartu As disimbolkan dengan B,
maka n(B) = 4 dan n(S) = 52. Sehingga, P(B) = 4/52 = 1/13.
Jadi peluang munculnya kartu As adalah 1/13.
3. Misalkan C adalah kejadian terambilnya 2 bola merah dan 1
bola hijau. Pada soal diketahui bahwa banyak bola merah
adalah 5 buah, sehingga banyaknya kemungkinan terambil 2
bola merah adalah 5C2. Sedangkan banyak bola hijau
adalah 2 buah. Sehingga, banyaknya kemungkinan terambil
1 bola hijau adalah 2C1. Mengapa kita gunakan kombinasi?
Karena dalam kejadian ini kita tidak memperhatikan urutan
pengambilan bola. Sedangkan banyaknya ruang sampelnya
adalah 10C3.
Sehingga, peluang dari kejadian C dapat ditentukan seperti
berikut.

Jadi, peluang terambilnya 2 bola berwarna merah dan 1 boal
berwarna hijau adalah 1/6.
4. D1 : A = kejadian seorang anak terkena suatu penyakit
N = 1000
D2 : fh(A) ….. ?
D3 :
P(seorang anak terkena suatu penyakit) = 0,15
P( seorang anak tidak terkena suatu penyakit ) = 1 – P(seorang
anak terkena penyakit)
= 1 – 0,15
= 0,85
Fh(A) = p(A) x N
= 0,85 x 1000
= 850
Jadi , anak yang diperkirakan tidak terkena penyakit adalah 850
orang
5. P(dua gambar satu angka) = 1/4, maka
Fh = P(A) x banyak percobaan
= 1/4 x 40
= 10 (A)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
maman wijaya
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Ardika MathEdu
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Heri Setiawan
 

La actualidad más candente (20)

Hukum Kirchoff
Hukum KirchoffHukum Kirchoff
Hukum Kirchoff
 
proyeksi pada bangun ruang
proyeksi pada bangun ruangproyeksi pada bangun ruang
proyeksi pada bangun ruang
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Macam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematikaMacam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematika
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Peluang-Bersyarat.ppt
Peluang-Bersyarat.pptPeluang-Bersyarat.ppt
Peluang-Bersyarat.ppt
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta PembahasannyaKumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
 
statistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sdstatistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sd
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
 
5.Kuartil
5.Kuartil5.Kuartil
5.Kuartil
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
 
Tripel Phytagoras
Tripel Phytagoras Tripel Phytagoras
Tripel Phytagoras
 

Destacado (12)

Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
Peluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadianPeluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadian
 
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xiSoal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
 
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
8b. peluang
8b. peluang8b. peluang
8b. peluang
 
Buku matematika sma kelas 11 semster 2 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 2 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 11 semster 2 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 2 kurikulum 2013
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Materi satatistik 2
Materi satatistik 2Materi satatistik 2
Materi satatistik 2
 
Uji kompetensi dan pembahasan matematika semester 2 kelas XI
Uji kompetensi dan pembahasan matematika semester 2 kelas XIUji kompetensi dan pembahasan matematika semester 2 kelas XI
Uji kompetensi dan pembahasan matematika semester 2 kelas XI
 

Similar a Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok

Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Ferdi Pratama
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
DLucas2
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
 
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptxPeluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
MalkanSantoso
 

Similar a Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok (20)

Presentasi peluang muzayyin ahmad
Presentasi peluang   muzayyin ahmadPresentasi peluang   muzayyin ahmad
Presentasi peluang muzayyin ahmad
 
Peluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptxPeluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptx
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
Aksioma Peluang
Aksioma PeluangAksioma Peluang
Aksioma Peluang
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
 
Peluang Kelas 8 menentukan ruang sampell
Peluang Kelas 8 menentukan ruang sampellPeluang Kelas 8 menentukan ruang sampell
Peluang Kelas 8 menentukan ruang sampell
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptxPeluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
Peluang Kelas 8 - Part 1 [Pengertian - Menentukan Ruang Sampel].pptx
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok

  • 1.
  • 2.
  • 3. Peluang suatu kejadian • Percobaan: percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan hasil • Ruang Sampel: ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan • Kejadian: Kejadian (event) adalah salah satu subhimpunan (subset) A dari ruang sampel S
  • 4. Contoh: sepuluh kartu identik diberi nomor 0, 1, 2, 3,…, 9 dan ditempatkan dalam sebuah kotak tertutup diambil satu kartu secara acak dan mengamati nomor kartu yang terambil. Ruang sampel S = 0 ,1, 2 ,3, 4 ,5 , 6 , 7 ,8 ,9 , Angka-angka 0,1,2,3, …, 9 adalah angka-angka yang mungkin terpilih dalam percobaan di atas disebut titik sampel atau anggota ruang sampel Sembarang himpunan bagian dalam ruang sampel dinamakan kejadian atau event (E), misal E = 1,3 ,5 , 7 ,9 adalah kejadian kartu yang terambil bernomor ganjil
  • 5. Teorema Jika ruang sampel S terdiri dari titik-titik sampel yang serupa sehingga masing-masing mempunyai peluang yang sama dan E adalah kejadian yang diharapkan terjadi maka: P(E ) n(E ) n(S ) dengan n(E): banyak anggota E n(S): banyak anggota ruang sampel
  • 6. Contoh: • Percobaan pengambilan sebuah kartu secara acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0, 1, 2, 3, …, 9. E1 1 adalah kejadian terambil kartu bernomor 1 Berapa peluang terambil kartu bernomor 1? Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama untuk terpilih. Banyak anggota E1 atau n(E1)= 1 Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10 Peluang terambil kartu bernomor 1 adalah: P ( E1 ) n( E1 ) 1 n(S ) 10
  • 7. Contoh: • Percobaan pengambilan sebuah kartu secara acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0, 1, 2, 3, …, 9. E2 1,3,5 , 7 ,9 adalah kejadian terambil kartu bernomor ganjil Berapa peluang terambil kartu bernomor ganjil? Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama untuk terpilih. Banyak anggota E2 atau n(E2)= 5 Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10 Peluang terambil kartu bernomor ganjil adalah: P ( E 2 ) n(E 2 ) 5 1 n(S ) 10 2
  • 8. Contoh: • Percobaan pengambilan sebuah kartu secara acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0, 1, 2, 3, …, 9. E3 0 ,1, 2 ,3 , 4 ,5 , 6 , 7 ,8 ,9 adalah kejadian terambil kartu bernomor 0,1,2,3,…, atau 9 Berapa peluang terambil kartu bernomor 0, 1,2,3, …,9? Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama untuk terpilih. Banyak anggota E3 atau n(E3)= 10 Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10 Peluang terambil kartu bernomor ganjil adalah: P (E3 ) n(E3 ) 10 n(S ) 10 1
  • 9. Contoh: • Percobaan pengambilan sebuah kartu secara acak dari kotak berisi 10 kartu identik bernomor 0, 1, 2, 3, …, 9. E4 adalah kejadian terambil kartu bernomor 10 Berapa peluang terambil kartu bernomor 10? Setiap kartu identik, sehingga setiap kartu mendapat peluang yang sama untuk terpilih. Banyak anggota E4 atau n(E4)= 0 Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10 n(E4 ) 0 P(E4 ) Peluang terambil kartu bernomor 10 adalah: n(S ) 10 0
  • 10. Kisaran nilai peluang suatu kejadian Misalkan S adalah ruang sampel dan E adalah kejadian yang diharapkan terjadi Karena E sehingga S dari E , maka n( ) n( E ) n(E ) n(S ) n(S ) n(S ) S n(S ) n( ) E n(S ) 0 P(E ) 1 P(E) = 0, maka kejadian E disebut kejadian yang tidak mungkin terjadi P(E) = 1, maka kejadian E disebut kejadian yang pasti terjadi
  • 11. Contoh: 1. Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan: a. ruang sampel percobaan tersebut dan jumlah anggota ruang sampel. b. peluang muncul mata dadu ganjil c. peluang muncul mata dadu kurang dari 4
  • 12. Pembahasan: a.Ruang sampel S 1, 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , Jumlah anggota ruang sampel n(S ) 6 b. misal E1 adalah kejadian muncul mata dadu ganjil E1 1,3 ,5 n ( E1 ) 3 P ( E1 ) Jadi peluang muncul mata dadu ganjil adalah n( E1 ) 3 1 n(S ) 6 2 1 2 c. Misal E2 adalah kejadian muncul mata dadu kurang dari 4 E2 1, 2 ,3 n(E2 ) 3 P(E2 ) n(E2 ) 3 1 n(S ) 6 2 Jadi peluang muncul mata dadu kurang dari 4 adalah 1 : 2
  • 13. Contoh: 1. Dua uang logam dilempar bersamasama satu kali. Tentukan peluang: a. munculnya satu sisi gambar b. munculnya dua gambar
  • 14. Pembahasan: • Ruang sampel S ( A , A ), ( A , G ), (( G , A ), ( G , G ) n(S ) 4 a. Misal E1 adalah kejadian munculnya satu sisi gambar E1 P ( E1 ) n ( E1 ) ( A , G ), (( G , A ) n( E1 ) 2 1 n(S ) 4 2 2 Jadi peluang muncul satusisi gambar adalah 1 2 b. Misal E2 adalah kejadian muncul dua gambar E2 (G , G ) n(E 2 ) 1 P(E2 ) n(E 2 ) 1 n(S ) 4 Jadi peluang muncul dua sisi gambar adalah 1 4
  • 15. Soal: Dari dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng merah, 3 kelereng biru, dan 2 kelereng hijau diambil secara acak 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang kelereng yang terambil terdiri dari: a. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru b. 1 kelereng merah, 1 kelereng biru, dan 1 kelereng hijau c. Ketiganya berwarna merah
  • 16. Jawab: a. Banyak kelereng seluruhnya ada 9 • Banyak cara pengambilan 3 kelereng sekaligus dari dalam kotak adalah . 9! 9 C3 84 6!3! Jadi jumlah semesta pada pengambilan tiga dari sembilan kelereng adalah n(S ) 84 • ada 4 kelereng merah sehingga banyak pengambilan 2 kelereng merah dari dalam kotak ada C2 4 4! cara 6 2!2! sedangkan banyak cara pengambilan 1 kelereng biru adalah 3 C1 3! 2! ! 1 3
  • 17. Jawab(lanjutan) • Banyak cara pengambilan 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah 4 C 2 3 C 1 6 . 3 18 sehingga P(2m,1b) = 18 3 84 14 b. Dengan cara yang sama peluang terambil 1 kelereng merah, 1 kelereng biru dan 1 kelereng hijau adalah: 4 C1 3 C1 9 P(1m,1b, 1h) = C3 2 C1 4 .3 .2 2 84 7 c. Peluang terambil ketiga kelereng tersebut merah adalah: P(3m) = 4 C3 4 1 9 C3 84 21
  • 18. Frekuensi harapan • Frekuensi harapan suatu kejadian pada percobaan yang dilakukan N kali adalah hasil kali peluang kejadian tersebut dengan banyaknya percobaan. dirumuskan sebagai: F h ( E ) N P ( E ) Contoh: Dua dadu dilempar bersamaan sebanyak 36 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 11 atau 12
  • 19. Contoh: Dua dadu dilempar bersamaan sebanyak 36 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 11 atau 12 • Jawab: Misalkan E adalah kejadian muncul jumlah mata dadu 11 atau 12, maka E ( 5 , 6 ), ( 6 , 6 ), ( 6 , 6 ) ; n ( E ) 3 P(E ) n(E ) 3 1 n(S ) 36 12 , Fh N P(E ) 36 1 12 3 kali
  • 20. Kejadian Majemuk Komplemen suatu kejadian E ditulis Ec adalah kejadian tidak terjadinya E Contoh: Misalkan pada percobaan mengambil satu kartu dari delapan kartu yang diberi nomor 1,2,3,4,5,6,7,dan 8 dari dalam sebuah kotak S 1, 2 ,3, 4 ,5 , 6 , 7 ,8 jika E E E c c 1, 2 ,3 adalah kejadian t erambil kartu bernomor : Kejadian tidak terambil kartu < 4 4 , 5 , 6 , 7 ,8 4
  • 21. c P ( E ) dan P ( E ) Hubungan antara P(E ) n(E ) c P(E ) n(S n(S ) c P(E ) 1 E) n(S ) n(S ) n(S ) P(E ) Pada percobaan di atas P(E ) 3 8 dan P(E c ) 5 8 1
  • 22. Soal: Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 3 bola putih, dan 2 bola kuning. Tentukan peluang terambil bola bukan kuning Jawab: Seluruhnya ada 10 kelereng n(s)=10 Misal K adalah kejadian terambil kelereng kuning, kelereng kuning ada 2, maka n(K)= 2 n(K ) K c : kejadian t erambil kelereng P(K 1 n(S ) P(K ) 2 10 5 bukan kuning C ) 1 P(K ) 4 5
  • 23. Kejadian majemuk • Misalkan E1 dan E2 adalah dua kejadian pada percobaan yang sama: P ( E1 P ( E1 E2 ) n( E1 E2 ) E2 ) n( E 1) n(E 2 ) n(S ) P ( E1 ) n(E 1 E 2 ) n(S ) P(E2 ) P ( E1 E 2 ) …(1)
  • 24. Dua kejadian saling lepas • Dua kejadian yang saling lepas (saling asing:disjoint) merupakan dua kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan E1 P ( E1 E2 E2 ) n( E1 E2 ) 0 n(S ) Sehingga (1) menjadi: P ( E1 E2 ) P ( E1 ) P(E2 )
  • 25. Dua kejadian saling bebas • Dua kejadian yang saling bebas artinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi kejadian yang lain • Dua kejadian E1 dan E2 saling bebas jika dan hanya jika P ( E E ) P(E ) P(E ) 1 2 1 2
  • 26. Latihan 1. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa besar peluang munculnya mata dadu bilangan prima? 2. Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang keluarnya kartu As? 3. Dalam sebuah kotak terdapat 10 bola yang terdiri dari 5 bola warna merah, 3 bola warna kuning, dan 2 bola warna hijau. Bila diambil 3 bola sekaligus secara acak, berapakah peluang terambilnya 2 bola berwarna merah dan 1 boal berwarna hijau?
  • 27. 4. Peluang seorang anak terkena suatu penyakit adalah 0,15 . Jumlah anak dari 1000 anak yang diperkirakan tidak terkena penyakit itu adalah… 5. Tiga keping mata uang logam yang sama dilempar bersamasama sebanyak 40 kali. Frekuensi harapan agar munculnya 2 gambar di sebelah atas adalah ...
  • 28. Pembahasan 1. Misalkan kejadian munculnya mata dadu bilangan prima disimbolkan dengan A, maka A = {2, 3, 5} dengan ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Sehingga n(A) = 3 dan n(S) = 6. Diperoleh peluang munculnya mata dadu bilangan prima adalah P(A) = 3/6 = 1/2. 2. Misalkan kejadian keluarnya kartu As disimbolkan dengan B, maka n(B) = 4 dan n(S) = 52. Sehingga, P(B) = 4/52 = 1/13. Jadi peluang munculnya kartu As adalah 1/13. 3. Misalkan C adalah kejadian terambilnya 2 bola merah dan 1 bola hijau. Pada soal diketahui bahwa banyak bola merah adalah 5 buah, sehingga banyaknya kemungkinan terambil 2 bola merah adalah 5C2. Sedangkan banyak bola hijau adalah 2 buah. Sehingga, banyaknya kemungkinan terambil 1 bola hijau adalah 2C1. Mengapa kita gunakan kombinasi? Karena dalam kejadian ini kita tidak memperhatikan urutan pengambilan bola. Sedangkan banyaknya ruang sampelnya adalah 10C3.
  • 29. Sehingga, peluang dari kejadian C dapat ditentukan seperti berikut. Jadi, peluang terambilnya 2 bola berwarna merah dan 1 boal berwarna hijau adalah 1/6.
  • 30. 4. D1 : A = kejadian seorang anak terkena suatu penyakit N = 1000 D2 : fh(A) ….. ? D3 : P(seorang anak terkena suatu penyakit) = 0,15 P( seorang anak tidak terkena suatu penyakit ) = 1 – P(seorang anak terkena penyakit) = 1 – 0,15 = 0,85 Fh(A) = p(A) x N = 0,85 x 1000 = 850 Jadi , anak yang diperkirakan tidak terkena penyakit adalah 850 orang
  • 31. 5. P(dua gambar satu angka) = 1/4, maka Fh = P(A) x banyak percobaan = 1/4 x 40 = 10 (A)