SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 47
Kelompok 2:
Aditya Nugraha
Andhika Pratama
Ary Ismail
Fauzi Fadlurohman

BADAN USAHA
• Badan Usaha adalah kesatuan yuridis
(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan.
• Badan Usaha seringkali disamakan
dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya
berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana
Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor.

A. Pengertian Badan Usaha
1. Sebagai Produsen Barang dan Jasa yang dibutuhkan Masyarakat
Menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi semua
kebutuhan masyarakat.
2. Sebagai Sumber Penghasilan dan Pendapatan Masyarakat
Wadah yang dijadikan mata pencaharian bagi masyarakat sehingga
merupakan sumber pendapatan.

3. Sebagai Penyedia Lapangan Pekerjaan serta Pendukung dan Penunjang
Pendidikan
Membuka lapangan pekerjaan dan memberikan bantuan berupa bea siswa
kepada pelajar.
4. Sebagai Sumber Pendapatan Negara
Menambah produksi nasional yang meningkatkan kesempatan kerja
sehingga membantu pemerintah memperlancar perekoniomian nasional.
5. Sebagai Agen Pembangunan Nasional
Menanamkan modal yang berpeluang sebagai biaya pembangunan nasional.

B. Peran Badan Usaha
1. Fungsi komersial. Fungsi komersial badan usaha berkaitan dengan
usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing
atau memberi pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.
2. Fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang bisa digunakan untuk
mencapai tujuan badan usaha
adalahperencanaan,perorganisasian,motivasi, dan pengawasan.
3. Fungsi operasional. Fungsi operasional berkaitan dengan aktivitas
badan usaha yang harus bisa mengelola dengan baik unsur
personalia, produksi, pemasaran, dan pembelanjaan.
4. Fungsi sosial. Fungsi sosial badan usaha diperlihatkan dalam
kegiatan: penyediaan kesempatan kerja, alih teknologi dan pengetahuan
pekerja perusahaan, dan perbaikan lingkungan hidup.

C. Fungsi badan usaha
a) Badan usaha perseorangan adalah badan usaha swasta
yang didirikan dan dimiliki perseorangan serta melakukan
kegiatan usaha untuk mendapatkan laba dan biasanya tidak
memiliki badan hukum.
Misalnya, salon kecantikan, bengkel, dan usaha kerajinan.

D. Bentuk Badan Usaha
b) Badan usaha firma (Vennootschap Onder Fen Firma atau
Fa) adalah persekutuan dua orang atau lebih yang sepakat untuk
melakukan usaha dengan menggunakan nama bersama.

D. Bentuk Badan Usaha
c) Persekutuan komanditer (Commanditaire
Vennootschap atau CV) adalah adalah persekutuan satu atau
beberapa orang pengusaha, dan seorang atau beberapa orang
yang menyetorkan modal.

D. Bentuk Badan Usaha
d) Perseroan terbatas (PT) atau Naamloze Vennootschap (NV)
adalah perusahaan yang modalnya terdiri dari saham-saham dan
tanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas sesuai jumlah
saham yang dimilikinya.

D. Bentuk Badan Usaha
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha
yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha
tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu
Perjan, Perum, dan Persero.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang
seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah.
Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN
yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya
untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan
Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang
BUMN.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta
Api) kini berganti menjadi PT.KAI

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya
tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit
oriented.
Sama seperti Perjan, perum dikelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri.
Namun perusahaan masih merugi meskipun status
Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah
menjadi persero.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh
Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau
Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum.
Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT <
nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak
memperoleh fasilitas negara.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Ciri-ciri Persero adalah:
• Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
• Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
• Dipimpin oleh direksi
• Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
• Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
• Tidak memperoleh fasilitas negara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero
antara lain:
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
• PT Garuda Indonesia (Persero)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau
sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha
yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis
atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
Perusahaan swasta dalam menjalankan usahanya dapat
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan
Komanditer (CV), Firma (Fa), Perusahaan
Perseorangan, dan Yayasan.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya
diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang
surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap
pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Persekutuan komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV)
adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih.
Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
• Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang
perusahaan.
• Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya
menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut
campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif
bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal
yang ditanam.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Contoh Badan Usaha Milik Swasta, yaitu:
• PT ASTRA Internasional
• PT Panasonic
• PT Indofood
• PT Maspion

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang/seorang demi kepentingan
bersama.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.

Koperasi
Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
• Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa
usaha masing-masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoperasian
• Kerjasama antar koperasi

Koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya:
1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir.
2. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan
oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan
jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan
koperasi.
4. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan
jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan
pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya.

Koperasi
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota
sebanyak 20 orang perseorangan.
2. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan
dengan koperasi primer.
a. koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit
5 koperasi primer
b. gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat
c. induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah
3 gabungan koperasi

Koperasi
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya:
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen
akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

Koperasi
• Merger adalah penggabungan dua buah badan usaha atau
lebih menjadi satu, baik perusahaan asal masih berdiri
atau tidak
• Merger dapat dilakukan dengan dua cara yaitu akuisisi
dan konsolidasi
Bentuk badan usaha akibar merger, antara lain:
1. Trust
2. Kartel
3. Concern
4. Joint venture
5. Holding Company

Merger
Merger terbagi menjadi 3, yaitu:
• Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha
sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua
perusahaan roti, perusahaan sepatu.
• Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara
perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya
dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya:
perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
• Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak
ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan
perusahaan elektronik. Tujuan utama konglomerat ialah untuk
mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan
mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan
saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang
disatukan.
 Pertumbuhan atau diversifikasi
 Sinergi
 Meningkatkan dana
 Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
 Pertimbangan pajak
 Meningkatkan likuiditas pemilik
 Melindungi diri dari pengambilalihan

Alasan-alasan Melakukan
Merger
• Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan
beberapa badan usaha yang sejenis maupun berlainan
menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan
kuat, sehingga secara hukum maupun ekonomis badan
usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi.
• Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan
Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia

Trust
• Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi.
• Trust yang bersifat integrasiadalah gabungan badan
usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi
berurutan (kolom/lajur perusahaan).
• Sementara Trust pararelisasi adalah gabungan badanbadan usaha yang menghasilkan atau menjual barang
sejenis maupun berlainan.

Sifat Trust
• Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas
dasar sukarela danbeberapa badan usah sejenis untuk
memproduksi atau menjual barang hasilproduksinya.
Secara hukum maupun ekonomis, masing-masing badan
usahayang bergabung masih berdiri dan mempunyai
kebebasan untuk bertindak,kecuali halhal yang disetujui
dalam perjanjian.
• Tujuan kartel adalah untuk mengurangi (meniadakan)
persaingan serta menciptakan kesergaman harga, jumlah
produksi dan pembagian daerah pemasaran untuk setiap
badan usaha.

Kartel
• Kartel Daerah atau kartel rayon adalah penggabungan
beberapa badan usahayang bertujuan untuk membuat suatu
perjanjian atau kesepakatan tentang pembagian daerah
pemasaran atau sumber bahan mentah.
• Kartel harga adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan
tentang harga minimum produk yang dihasilkan oleh badan
usaha-badan usaha yang tergabung. Mereka tidak boleh mejual
di bawah harga minimum yang telah disepakati.
• Kartel Produksi adalah penggabungan beberapa badan usaha
yang bertujuanuntuk membuat suatu perjanjian atau
kesepakatan tentang jumlah barang yangharus dihasilkan
(penetapan kuota produksi) oleh masing-masing badan
usahayang bergabung.

Macam-macam Kartel
• Kartel Pembagian Keuntungan adalah penggabungan
beberapa badan usaha yang bertujuan untuk membuat
suatu perjanjian atau kesepakatan tentang penetapan besar
keuntungan atau dividen setiap anggota.
• Kartel kondisi atau kartel syarat adalah penggabungan
beberapa badan usahayang bertujuan untuk membuat
suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pemenuhan
syarat-syarat yang seragam dalam hal
penyerahan, pembayaran, pembuangan, dan lain-lain
kepada pembeli.
• Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan
untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak
terjadi persaingan.
• Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang
dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari
sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul
sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan
perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal
melalui pendirian perusahaan baru.

Concern
• Dengan concern , penarikan dana untuk anak perusahaan dapat
dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di
pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi
seperti halnya :
- Melakukan spesialisasi diantara perusahaan yang bernaung
dibawah concern bersangkutan.
- Menghentikan perusahaan-perusahaan dengan tingkat laba
terendah , memuaskan penelitian pasar , reklame riset, dsb.
- Dalam hal kebutuhan modal kerja, maka dapat mengalihkan
modal yang menganggur di satu perusahaan ke perusahaan lain
yang membutuhkan.

Kelebihan Concern
• Joint venture adalah kerjasama dua pihak atau lebih
dalam sebuah kerjasama bisnis.
• Joint venture merupakan badan usaha baru yang didirikan
oleh beberapa badan usaha.
Unsur - unsur Joint venture :
1. Ada dua pihak atau lebih yang berkomitmen untuk
bekerjasama
2. Ada modal, bisa berupa materi, modal networking, modal
nama, skill/keahlian, dll
3. Ada surat perjanjian sebagai bentuk komitmen bersama

Joint Venture
• Ciri-ciri Joint Venture;
a. Merupakan perusahaan baru yang didirikan bersama oleh
beberapa perusahaan.
b. Modal terdiri dari pengetahuan dan modal yang disediakan
para pendiri.
c. Joint venture antara perusahaan asing dengan modal
nasional harus berbentuk Perseroan Terbatas.
• Contoh Joint venture
Tujuh operator selular di Asia Pasifik menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge). Operatoroperator yang termasuk di dalam Bridge ini adalah Bharti
(India), Globe Telecom (Filipina), Maxis (Malaysia), Optus
(Australia), SingTel (Singapura), Taiwan Cellular Corporation
(Taiwan) dan Telkomsel (Indonesia).

Ciri-ciri dan Contoh Joint Venture
• Perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang
membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke
dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan
perusahaan ke dalam induk perusahaan, dimungkinkan
terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar
perusahaan (market value creation).

HOLDING COMPANY
• Holding Company berfungsi sebagai perusahaan induk
yang berperan
merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan,
mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan
untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasiafiliasinya.

Fungsi Holding Company
• Jika ditilik dari sisi finansial, keuntungan yang dapat
dipetik adalah kemampuan mengevaluasi dan memilih
portfolio bisnis terbaik demi efektivitas investasi yang
ditanamkan, optimalisasi alokasi sumber daya yang
dimiliki, serta manajemen dan perencanaan pajak yang
lebih baik.
• Dari sisi Non Finansial terdapat sederet manfaat. Bentuk
Holding Company memungkinkan perusahaan
membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidas
ikan serta mengkoordinasikan aktivitas dalam sebuah
lingkungan multibisnis.

Keuntungan Holding
Company
• Pajak berganda parsial. Apabila holding company
memiliki sekurang-kurangnya 80 % saham anak
perusahaan yang mempunyai hak suara, maka peraturan
pajak Amerika Serikat memperbolehkan penyerahan surat
pemberitahuan pajak terkonsolidasi, yang berarti bahwa
yang diterima perusahaan induk tidak kena pajak.
• Mudah dipaksa untuk melepas saham. Relatip mudah
untuk menuntut dilepaskannya anak perusahaan dari
holding company apabila kepemilikan saham itu ternyata
melanggar Undang-undang antitrust.

Kelemahan Holding
Company
1.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah pemahaman seputar
definisi, karakteristik, serta faktor-faktor kunci penunjang kesuksesan sebuah
Holding Company.

2.

Langkah berikutnya perencanaan membangun Holding Company. Dalam tahap
ini alasan-alasan yang mendasari rencana pendirian Holding Company harus
dirumuskan secara jelas.

3.

Fase berikutnya adalah pengendalian kinerja. Perlu disusun Sistem
Pengendalian Manajemen (Management Control Sistem).

4.

Langkah terakhir yang tak boleh dilupakan adalah pengelolaan perubahan.
Tahap ini terdiri dari resolusi konflik, promosi tata nilai dan perilaku yang
diharapkan, penguatan spirit yang mendukung perubahan, serta perubahan
paradigma.

Proses pembangunan dan
pengelolaan Holding Company
• Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh
perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan
pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai
badan hukum yang terpisah.

AKUISISI
1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh
suatu badan usaha yang masih dalam bisnis yang sama.
2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan
badan usaha yang dibeli.
3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang
tidak ada hubungannya sama sekali dengan badan usaha
pembeli.

Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti
(1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
1. Akuisisi saham
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu
transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut
mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan dari
penjual kepada pembeli.
2. Akuisisi Asset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki
perusahaan lain maka ia dapat membeli sebagian atau
seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut.

Klasifikasi Berdasarkan
Obyek yang Diakuisisi
a.
b.
c.

d.
e.

Friendly merger : perundingan manajemen kedua belah pihak. (Harga
yang wajar dari akuisisi)
Hostile takeover : tidak bekerja sama dengan manajemen perusahaan
yang diakuisisi tetap menawarkan harga yang tinggi pada pemegang
saham perusahaan yang diakuisisi.
Golden parachute : taktik supaya akuisisi batal yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan yang diakuisisi dengan menggunakan kontrak
kerja bahwa manajemen perusahaan akan memperoleh kompensasi
yang sangat besar apabila mereka kehilangan jabatan karena
perusahaan diakuisisi.
Poisson pill : penerbitan obligasi disertasi warrant oleh manajemen
perusahaan yang akan diakuisisi yang dapat ditukar dengan saham
perusahaan dengan harga yang sangat murah.
White knight : manajemen perusahaan yang akan diakuisisi akan
mencari pembeli baru yang tidak akan mengubah manajemen.

Istilah yang Sering
Timbul Pada Saat Akuisisi
Sekian
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiKimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiHendro Hartono
 
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal)
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal) 1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal)
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal) fifinfadriah
 
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktisstephen sihombing
 
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptx
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptxMateri Teks Proposal Kelas XI.pptx
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptxNisaJannatia
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiavinaamelia12
 
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra Allah
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra AllahPel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra Allah
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra AllahKornelis Ruben
 
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptx
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptxTEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptx
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptxTitiMin005
 
Ppt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamPpt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamSilvieani Nur Azizah
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariResma Puspitasari
 
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapBioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapSMK 10 NOPEMBER
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahAnid Chantique
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatasegintabrando
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1nadiahbsa
 

La actualidad más candente (20)

Hubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial PancasilaHubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial Pancasila
 
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiKimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
 
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal)
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal) 1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal)
1. Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Proposal)
 
Citraan dalam puisi
Citraan dalam puisiCitraan dalam puisi
Citraan dalam puisi
 
Hikayat
HikayatHikayat
Hikayat
 
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis
03. unit misioner dalam pelayanan gpib sebuah catatan teologi praktis
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptx
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptxMateri Teks Proposal Kelas XI.pptx
Materi Teks Proposal Kelas XI.pptx
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra Allah
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra AllahPel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra Allah
Pel 2 Tugas dan Panggilan sebagai Citra Allah
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptx
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptxTEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptx
TEKS CERITA NOVEL SEJARAH.pptx
 
Ppt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamPpt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logam
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
 
Ppt kewirausahaan
Ppt kewirausahaanPpt kewirausahaan
Ppt kewirausahaan
 
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapBioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatas
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1
 

Similar a Badan usaha

3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt
3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt
3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.pptRusdiRustandi6
 
Moduk Ekonbis KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docx
Moduk Ekonbis  KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docxModuk Ekonbis  KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docx
Moduk Ekonbis KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docxMikeDijayanti
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...WennaSustiany
 
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...Novi Siti
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaRajabul Gufron
 
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usahaAhmad Maulana
 
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usaha
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usahaHbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usaha
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usahamegiirianti083
 
Modul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaModul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaKasmadi Rais
 
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,20193,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019An Nisa Rizki Yulianti
 
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdf
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdfBab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdf
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdfRayyanStudio
 
P3_Manajemen Bisnis.ppt
P3_Manajemen Bisnis.pptP3_Manajemen Bisnis.ppt
P3_Manajemen Bisnis.pptrajab48
 
PENGANTAR BISNIS 3
PENGANTAR BISNIS 3PENGANTAR BISNIS 3
PENGANTAR BISNIS 3harjunode
 

Similar a Badan usaha (20)

bentuk badan usaha
bentuk badan usahabentuk badan usaha
bentuk badan usaha
 
3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt
3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt
3-bentuk-bentuk-badan-usaha_angga_angga.ppt
 
badan_usaha_power_point.ppt
badan_usaha_power_point.pptbadan_usaha_power_point.ppt
badan_usaha_power_point.ppt
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
Moduk Ekonbis KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docx
Moduk Ekonbis  KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docxModuk Ekonbis  KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docx
Moduk Ekonbis KD.3.7. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA cetak.docx
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
 
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan Usaha
 
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha3 bentuk-bentuk-badan-usaha
3 bentuk-bentuk-badan-usaha
 
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usaha
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usahaHbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usaha
Hbl, megi irianti pariakan, hazpi ali, aspek hukum bentuk badan usaha
 
Modul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan UsahaModul 2 : Badan Usaha
Modul 2 : Badan Usaha
 
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,20193,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
 
Kliping eko.
Kliping eko.Kliping eko.
Kliping eko.
 
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdf
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdfBab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdf
Bab 7Ekonomihhhhhhhhhhhhhhh di Indonesia.pdf
 
Jenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan UsahaJenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan Usaha
 
P3_Manajemen Bisnis.ppt
P3_Manajemen Bisnis.pptP3_Manajemen Bisnis.ppt
P3_Manajemen Bisnis.ppt
 
Pertemuan 4 (2).ppt
Pertemuan 4 (2).pptPertemuan 4 (2).ppt
Pertemuan 4 (2).ppt
 
PENGANTAR BISNIS 3
PENGANTAR BISNIS 3PENGANTAR BISNIS 3
PENGANTAR BISNIS 3
 
Perbandingan BUMN, BUMS dan koperasi - (Bab 6).pptx
Perbandingan BUMN, BUMS dan koperasi - (Bab 6).pptxPerbandingan BUMN, BUMS dan koperasi - (Bab 6).pptx
Perbandingan BUMN, BUMS dan koperasi - (Bab 6).pptx
 

Más de just Aray

Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanjust Aray
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikulturaljust Aray
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbajust Aray
 
Internet dan remaja
Internet dan remajaInternet dan remaja
Internet dan remajajust Aray
 
Komputer bab 1
Komputer bab 1Komputer bab 1
Komputer bab 1just Aray
 
Macam2 jaringan komputer
Macam2 jaringan komputerMacam2 jaringan komputer
Macam2 jaringan komputerjust Aray
 
Bab i operasi dasar kom
Bab i operasi dasar komBab i operasi dasar kom
Bab i operasi dasar komjust Aray
 
Bab ii part 1
Bab ii part 1Bab ii part 1
Bab ii part 1just Aray
 

Más de just Aray (9)

G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
 
Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikultural
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purba
 
Internet dan remaja
Internet dan remajaInternet dan remaja
Internet dan remaja
 
Komputer bab 1
Komputer bab 1Komputer bab 1
Komputer bab 1
 
Macam2 jaringan komputer
Macam2 jaringan komputerMacam2 jaringan komputer
Macam2 jaringan komputer
 
Bab i operasi dasar kom
Bab i operasi dasar komBab i operasi dasar kom
Bab i operasi dasar kom
 
Bab ii part 1
Bab ii part 1Bab ii part 1
Bab ii part 1
 

Último

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

Badan usaha

  • 1. Kelompok 2: Aditya Nugraha Andhika Pratama Ary Ismail Fauzi Fadlurohman BADAN USAHA
  • 2. • Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. • Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor. A. Pengertian Badan Usaha
  • 3. 1. Sebagai Produsen Barang dan Jasa yang dibutuhkan Masyarakat Menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat. 2. Sebagai Sumber Penghasilan dan Pendapatan Masyarakat Wadah yang dijadikan mata pencaharian bagi masyarakat sehingga merupakan sumber pendapatan. 3. Sebagai Penyedia Lapangan Pekerjaan serta Pendukung dan Penunjang Pendidikan Membuka lapangan pekerjaan dan memberikan bantuan berupa bea siswa kepada pelajar. 4. Sebagai Sumber Pendapatan Negara Menambah produksi nasional yang meningkatkan kesempatan kerja sehingga membantu pemerintah memperlancar perekoniomian nasional. 5. Sebagai Agen Pembangunan Nasional Menanamkan modal yang berpeluang sebagai biaya pembangunan nasional. B. Peran Badan Usaha
  • 4. 1. Fungsi komersial. Fungsi komersial badan usaha berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing atau memberi pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. 2. Fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan badan usaha adalahperencanaan,perorganisasian,motivasi, dan pengawasan. 3. Fungsi operasional. Fungsi operasional berkaitan dengan aktivitas badan usaha yang harus bisa mengelola dengan baik unsur personalia, produksi, pemasaran, dan pembelanjaan. 4. Fungsi sosial. Fungsi sosial badan usaha diperlihatkan dalam kegiatan: penyediaan kesempatan kerja, alih teknologi dan pengetahuan pekerja perusahaan, dan perbaikan lingkungan hidup. C. Fungsi badan usaha
  • 5.
  • 6. a) Badan usaha perseorangan adalah badan usaha swasta yang didirikan dan dimiliki perseorangan serta melakukan kegiatan usaha untuk mendapatkan laba dan biasanya tidak memiliki badan hukum. Misalnya, salon kecantikan, bengkel, dan usaha kerajinan. D. Bentuk Badan Usaha
  • 7. b) Badan usaha firma (Vennootschap Onder Fen Firma atau Fa) adalah persekutuan dua orang atau lebih yang sepakat untuk melakukan usaha dengan menggunakan nama bersama. D. Bentuk Badan Usaha
  • 8. c) Persekutuan komanditer (Commanditaire Vennootschap atau CV) adalah adalah persekutuan satu atau beberapa orang pengusaha, dan seorang atau beberapa orang yang menyetorkan modal. D. Bentuk Badan Usaha
  • 9. d) Perseroan terbatas (PT) atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perusahaan yang modalnya terdiri dari saham-saham dan tanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas sesuai jumlah saham yang dimilikinya. D. Bentuk Badan Usaha
  • 10. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum, dan Persero. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 11. Perjan Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 12. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 13. Perum Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum dikelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 14. Persero Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 15. Ciri-ciri Persero adalah: • Tujuan utamanya mencari laba (Komersial) • Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham • Dipimpin oleh direksi • Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta • Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero) • Tidak memperoleh fasilitas negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 16. Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain: • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. • PT Garuda Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • 17. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Perusahaan swasta dalam menjalankan usahanya dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perusahaan Perseorangan, dan Yayasan. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  • 18. Perseroan terbatas (PT) Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen). Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  • 19. Persekutuan komanditer Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu : • Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan. • Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  • 20. Contoh Badan Usaha Milik Swasta, yaitu: • PT ASTRA Internasional • PT Panasonic • PT Indofood • PT Maspion Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  • 21. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang/seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi
  • 22. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah: • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi • Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal • Kemandirian • Pendidikan perkoperasian • Kerjasama antar koperasi Koperasi
  • 23. Jenis Koperasi menurut fungsinya: 1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. 2. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. 3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. 4. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Koperasi
  • 24. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja: 1. Koperasi Primer Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. 2. Koperasi Sekunder Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. a. koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer b. gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat c. induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi Koperasi
  • 25. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya: Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar. Koperasi
  • 26. • Merger adalah penggabungan dua buah badan usaha atau lebih menjadi satu, baik perusahaan asal masih berdiri atau tidak • Merger dapat dilakukan dengan dua cara yaitu akuisisi dan konsolidasi Bentuk badan usaha akibar merger, antara lain: 1. Trust 2. Kartel 3. Concern 4. Joint venture 5. Holding Company Merger
  • 27. Merger terbagi menjadi 3, yaitu: • Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan sepatu. • Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil. • Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
  • 28.  Pertumbuhan atau diversifikasi  Sinergi  Meningkatkan dana  Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi  Pertimbangan pajak  Meningkatkan likuiditas pemilik  Melindungi diri dari pengambilalihan Alasan-alasan Melakukan Merger
  • 29. • Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis maupun berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat, sehingga secara hukum maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi. • Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia Trust
  • 30. • Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. • Trust yang bersifat integrasiadalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur perusahaan). • Sementara Trust pararelisasi adalah gabungan badanbadan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Sifat Trust
  • 31. • Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas dasar sukarela danbeberapa badan usah sejenis untuk memproduksi atau menjual barang hasilproduksinya. Secara hukum maupun ekonomis, masing-masing badan usahayang bergabung masih berdiri dan mempunyai kebebasan untuk bertindak,kecuali halhal yang disetujui dalam perjanjian. • Tujuan kartel adalah untuk mengurangi (meniadakan) persaingan serta menciptakan kesergaman harga, jumlah produksi dan pembagian daerah pemasaran untuk setiap badan usaha. Kartel
  • 32. • Kartel Daerah atau kartel rayon adalah penggabungan beberapa badan usahayang bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pembagian daerah pemasaran atau sumber bahan mentah. • Kartel harga adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang harga minimum produk yang dihasilkan oleh badan usaha-badan usaha yang tergabung. Mereka tidak boleh mejual di bawah harga minimum yang telah disepakati. • Kartel Produksi adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuanuntuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang jumlah barang yangharus dihasilkan (penetapan kuota produksi) oleh masing-masing badan usahayang bergabung. Macam-macam Kartel
  • 33. • Kartel Pembagian Keuntungan adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang penetapan besar keuntungan atau dividen setiap anggota. • Kartel kondisi atau kartel syarat adalah penggabungan beberapa badan usahayang bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pemenuhan syarat-syarat yang seragam dalam hal penyerahan, pembayaran, pembuangan, dan lain-lain kepada pembeli. • Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan.
  • 34. • Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Concern
  • 35. • Dengan concern , penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal. Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya : - Melakukan spesialisasi diantara perusahaan yang bernaung dibawah concern bersangkutan. - Menghentikan perusahaan-perusahaan dengan tingkat laba terendah , memuaskan penelitian pasar , reklame riset, dsb. - Dalam hal kebutuhan modal kerja, maka dapat mengalihkan modal yang menganggur di satu perusahaan ke perusahaan lain yang membutuhkan. Kelebihan Concern
  • 36. • Joint venture adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam sebuah kerjasama bisnis. • Joint venture merupakan badan usaha baru yang didirikan oleh beberapa badan usaha. Unsur - unsur Joint venture : 1. Ada dua pihak atau lebih yang berkomitmen untuk bekerjasama 2. Ada modal, bisa berupa materi, modal networking, modal nama, skill/keahlian, dll 3. Ada surat perjanjian sebagai bentuk komitmen bersama Joint Venture
  • 37. • Ciri-ciri Joint Venture; a. Merupakan perusahaan baru yang didirikan bersama oleh beberapa perusahaan. b. Modal terdiri dari pengetahuan dan modal yang disediakan para pendiri. c. Joint venture antara perusahaan asing dengan modal nasional harus berbentuk Perseroan Terbatas. • Contoh Joint venture Tujuh operator selular di Asia Pasifik menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge). Operatoroperator yang termasuk di dalam Bridge ini adalah Bharti (India), Globe Telecom (Filipina), Maxis (Malaysia), Optus (Australia), SingTel (Singapura), Taiwan Cellular Corporation (Taiwan) dan Telkomsel (Indonesia). Ciri-ciri dan Contoh Joint Venture
  • 38. • Perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation). HOLDING COMPANY
  • 39. • Holding Company berfungsi sebagai perusahaan induk yang berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasiafiliasinya. Fungsi Holding Company
  • 40. • Jika ditilik dari sisi finansial, keuntungan yang dapat dipetik adalah kemampuan mengevaluasi dan memilih portfolio bisnis terbaik demi efektivitas investasi yang ditanamkan, optimalisasi alokasi sumber daya yang dimiliki, serta manajemen dan perencanaan pajak yang lebih baik. • Dari sisi Non Finansial terdapat sederet manfaat. Bentuk Holding Company memungkinkan perusahaan membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidas ikan serta mengkoordinasikan aktivitas dalam sebuah lingkungan multibisnis. Keuntungan Holding Company
  • 41. • Pajak berganda parsial. Apabila holding company memiliki sekurang-kurangnya 80 % saham anak perusahaan yang mempunyai hak suara, maka peraturan pajak Amerika Serikat memperbolehkan penyerahan surat pemberitahuan pajak terkonsolidasi, yang berarti bahwa yang diterima perusahaan induk tidak kena pajak. • Mudah dipaksa untuk melepas saham. Relatip mudah untuk menuntut dilepaskannya anak perusahaan dari holding company apabila kepemilikan saham itu ternyata melanggar Undang-undang antitrust. Kelemahan Holding Company
  • 42. 1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pemahaman seputar definisi, karakteristik, serta faktor-faktor kunci penunjang kesuksesan sebuah Holding Company. 2. Langkah berikutnya perencanaan membangun Holding Company. Dalam tahap ini alasan-alasan yang mendasari rencana pendirian Holding Company harus dirumuskan secara jelas. 3. Fase berikutnya adalah pengendalian kinerja. Perlu disusun Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Sistem). 4. Langkah terakhir yang tak boleh dilupakan adalah pengelolaan perubahan. Tahap ini terdiri dari resolusi konflik, promosi tata nilai dan perilaku yang diharapkan, penguatan spirit yang mendukung perubahan, serta perubahan paradigma. Proses pembangunan dan pengelolaan Holding Company
  • 43. • Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. AKUISISI
  • 44. 1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih dalam bisnis yang sama. 2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli. 3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli. Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
  • 45. 1. Akuisisi saham Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. 2. Akuisisi Asset Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut. Klasifikasi Berdasarkan Obyek yang Diakuisisi
  • 46. a. b. c. d. e. Friendly merger : perundingan manajemen kedua belah pihak. (Harga yang wajar dari akuisisi) Hostile takeover : tidak bekerja sama dengan manajemen perusahaan yang diakuisisi tetap menawarkan harga yang tinggi pada pemegang saham perusahaan yang diakuisisi. Golden parachute : taktik supaya akuisisi batal yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang diakuisisi dengan menggunakan kontrak kerja bahwa manajemen perusahaan akan memperoleh kompensasi yang sangat besar apabila mereka kehilangan jabatan karena perusahaan diakuisisi. Poisson pill : penerbitan obligasi disertasi warrant oleh manajemen perusahaan yang akan diakuisisi yang dapat ditukar dengan saham perusahaan dengan harga yang sangat murah. White knight : manajemen perusahaan yang akan diakuisisi akan mencari pembeli baru yang tidak akan mengubah manajemen. Istilah yang Sering Timbul Pada Saat Akuisisi