SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
Metode Promethee

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan Kepala
Sekolah Dasar
• Selain didukung fasilitas dan guru – guru
terbaik dan berdedikasi tinggi
dibidangnya, sebuah sekolah juga harus
memiliki kepala sekolah yang memiliki
kemampuan untuk menjadikan sekolah
tersebut menjadi unggulan dan terfavorit.
Oleh karena itu diperlukan sebuah system
pendukung keputusan yang
menghasilkan informasi secara cepat dan
akurat.
Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih
dilakukan secara manual belum ada system yang dapat
membantu dalam mengambil keputusan. Batasan –
batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada
patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test
PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para
peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu
bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia.
Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung
keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP
( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ).

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode
promethee. Promethee adalah salah satu metode
penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi
Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan
kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang
sangat penting dalam pengambilan keputusan atas
suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria
( multikriteria ).

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Promethee adalah salah satu metode penentuan
urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion
Decisin Making). Penggunaan promethee adalah
menentukan dan menghasilkan keputusan dari
beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk
mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif
sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi
satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh
melalui penilaian atau survey.

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Langkah – langkah perhitungan dengan
metode promethee adalah sebagai berikut :
 Penentuan alternatif – alternative nilai dari data
guru terhadap criteria –kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai
preferensi
 Perhitungan indeks preferensi.
 Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan
berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) ,
entering flow ( Ф- ) , dan net flow.
Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:
 Criteria umum / tipeI (Usual Criterion )
H (d) =
0 jika d = 0
1 jika d ≠0
Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b),
apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda,
pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang
lebih baik.
Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria)
H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q
1 jika d < -q atau d >q
Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama
selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu
tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing
alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat
keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai
ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q
adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d
terbesar yang masih
memungkinkan terjadinya indifference antar alternative.
Criteria Preferensi Linier / tipe III
H (d) =
d/p jika –p ≤ d ≤ p
1 jika d < -p atau d >p

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
 Criteria Level / tipe IV (level Criterion)
H (d) = 0 jika |d| ≤ q
0,5 jika q < |d| ≤ p
1 jika p< |d|
Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan
kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d
berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).
 Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V
H (d) =
0 jika |d| ≤ q
(|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p
1
jika p< |d|
Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara
linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan
p, dua parameter tersebut telah ditentukan.
 Criteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2}
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan
distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara
linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p.

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
2. Perhitungan nilai indeks :
k
δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A
i= 1
3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow
( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan:
Leaving flow : Ф+ (a) =
1
∑ δ (a,x)
n-1
xεA
Entering flow : Ф (a) =
1
∑ δ (x,a)
n-1
xεA
Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a)

Rika Yunitarini-Informatika
Detail Kasus

Rika Yunitarini-Informatika
• HIDUP ADALAH SEBUAH
PILIHAN….
• PILIHAN ADALAH HIDUP….

Rika Yunitarini-Informatika
Cita-citamu apa
nak??
Mau jadi insinyur

Rika Yunitarini-Informatika
Autonomy

Type of Patients

Continuity of Care

Status

Income

Interaction with Others
Family

CAREER CHOICE

Type of Illness

Leisure Time
Research

Job Security

Procedures

Schedule
Teaching

Intellectual Content

Diversity
Rika Yunitarini-Informatika

Work Hours
Pengambilan keputusan dengan ………..
Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Berdua
menentukan
Keputusan

Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Dari sobat
Sekelompok anak kecil
sedang bermain di dekat
dua jalur kereta api. Jalur
yang pertama adalah jalur
aktif (masih sering dilewati
KA), sementara jalur kedua
sudah tidak aktif. Hanya
seorang anak yang bermain
di jalur yang tidak aktif
(tidak pernah lagi dilewati
KA),
sementara
lainnya
bermain di jalur KA yang
masih aktif.

Rika Yunitarini-Informatika
Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan
tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang
mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA
tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian
besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda
mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang
tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di
jalur yang seharusnya?

Rika Yunitarini-Informatika
Mari berhenti sejenak dan berpikir
keputusan apa yang sebaiknya kita
ambil???

ihatkebawahini..
Rika Yunitarini-Informatika
Sebagian besar orang akan
memilih untuk memindahkan arah
kereta dan hanya mengorbankan
jiwa seorang anak. Anda mungkin
memiliki pilihan yang sama karena
dengan menyelamatkan sebagian
besar anak dan hanya kehilangan
seorang anak adalah sebuah
keputusan yang rasional dan
dapat disyahkan baik secara
moral maupun emosional.

Rika Yunitarini-Informatika
Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih
untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif,
berada di pihak yang benar karena telah memilih
untuk bermain di tempat yang aman? Disamping
itu, dia harus dikorbankan justru karena
kecerobohan teman-temannya yang bermain di
tempat berbahaya.

Rika Yunitarini-Informatika
Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak
bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang
berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan
mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian
tersebut.
Seorang sobat menceritakan cerita ini
berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah
laju kereta karena dia percaya anak-anak yang
bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar
bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka
akan segera lari ketika mendengar suara kereta
mendekat.

Rika Yunitarini-Informatika
Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak
aktif maka seorang anak yang sedang
bermain di jalur tersebut pasti akan tewas
karena dia tidak pernah berpikir bahwa
kereta akan menuju jalur tersebut.
Disamping itu, alasan sebuah jalur KA
dinonaktifkan kemungkinan karena jalur
tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju
kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka
kita telah membahayakan nyawa seluruh
penumpang di dalam kereta. Dan mungkin
langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan sekumpulan anak dengan
mengorbankan seorang anak, akan
mengorbankan lagi ratusan nyawa
Rika Yunitarini-Informatika
penumpang di kereta tersebut.
Cont’
Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh
dengan keputusan sulit yang harus dibuat.
Dan mungkin kita tidak akan menyadari
bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak
selalu menjadi keputusan yang benar.
"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak
selalu populer.........dan sesuatu yang
populer tidak selalu benar".

Rika Yunitarini-Informatika
THANKS FOR PARTICIPATING IN
MY CLASS
SEE U NEXT TIME
WITH DIFFERENT SUBJECT

Be A Good Decision Maker
Rika Yunitarini-Informatika

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
Fransiska Puteri
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
arsitektur90
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Narwan Ginanjar
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
DavidNehemia1
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
nurulllah
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Reza Mahendra
 

La actualidad más candente (20)

Promethee
PrometheePromethee
Promethee
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.ppt
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Latihan minimasi simpleks dual
Latihan minimasi simpleks dualLatihan minimasi simpleks dual
Latihan minimasi simpleks dual
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
SPK.ppt
SPK.pptSPK.ppt
SPK.ppt
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Metode promethee

  • 2. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Selain didukung fasilitas dan guru – guru terbaik dan berdedikasi tinggi dibidangnya, sebuah sekolah juga harus memiliki kepala sekolah yang memiliki kemampuan untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi unggulan dan terfavorit. Oleh karena itu diperlukan sebuah system pendukung keputusan yang menghasilkan informasi secara cepat dan akurat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 3. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih dilakukan secara manual belum ada system yang dapat membantu dalam mengambil keputusan. Batasan – batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia. Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP ( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 4. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode promethee. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria ( multikriteria ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 5. METODE PROMETHEE • Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making). Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Rika Yunitarini-Informatika
  • 6. METODE PROMETHEE • Langkah – langkah perhitungan dengan metode promethee adalah sebagai berikut :  Penentuan alternatif – alternative nilai dari data guru terhadap criteria –kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.  Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai preferensi  Perhitungan indeks preferensi.  Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow. Rika Yunitarini-Informatika
  • 7. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:  Criteria umum / tipeI (Usual Criterion ) H (d) = 0 jika d = 0 1 jika d ≠0 Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b), apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang lebih baik. Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria) H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q 1 jika d < -q atau d >q Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d terbesar yang masih memungkinkan terjadinya indifference antar alternative. Criteria Preferensi Linier / tipe III H (d) = d/p jika –p ≤ d ≤ p 1 jika d < -p atau d >p Rika Yunitarini-Informatika
  • 8. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE  Criteria Level / tipe IV (level Criterion) H (d) = 0 jika |d| ≤ q 0,5 jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).  Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V H (d) = 0 jika |d| ≤ q (|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p, dua parameter tersebut telah ditentukan.  Criteria Gaussian (Gaussian Criterion) H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2} Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p. Rika Yunitarini-Informatika
  • 9. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 2. Perhitungan nilai indeks : k δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A i= 1 3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan: Leaving flow : Ф+ (a) = 1 ∑ δ (a,x) n-1 xεA Entering flow : Ф (a) = 1 ∑ δ (x,a) n-1 xεA Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a) Rika Yunitarini-Informatika
  • 11. • HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN…. • PILIHAN ADALAH HIDUP…. Rika Yunitarini-Informatika
  • 12. Cita-citamu apa nak?? Mau jadi insinyur Rika Yunitarini-Informatika
  • 13. Autonomy Type of Patients Continuity of Care Status Income Interaction with Others Family CAREER CHOICE Type of Illness Leisure Time Research Job Security Procedures Schedule Teaching Intellectual Content Diversity Rika Yunitarini-Informatika Work Hours
  • 14. Pengambilan keputusan dengan ……….. Rika Yunitarini-Informatika
  • 18. Dari sobat Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif. Rika Yunitarini-Informatika
  • 19. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya? Rika Yunitarini-Informatika
  • 20. Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil??? ihatkebawahini.. Rika Yunitarini-Informatika
  • 21. Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional. Rika Yunitarini-Informatika
  • 22. Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya. Rika Yunitarini-Informatika
  • 23. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut. Seorang sobat menceritakan cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 24. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa Rika Yunitarini-Informatika penumpang di kereta tersebut.
  • 25. Cont’ Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer.........dan sesuatu yang populer tidak selalu benar". Rika Yunitarini-Informatika
  • 26. THANKS FOR PARTICIPATING IN MY CLASS SEE U NEXT TIME WITH DIFFERENT SUBJECT Be A Good Decision Maker Rika Yunitarini-Informatika