2. Kasus : Pemilihan Kepala
Sekolah Dasar
• Selain didukung fasilitas dan guru – guru
terbaik dan berdedikasi tinggi
dibidangnya, sebuah sekolah juga harus
memiliki kepala sekolah yang memiliki
kemampuan untuk menjadikan sekolah
tersebut menjadi unggulan dan terfavorit.
Oleh karena itu diperlukan sebuah system
pendukung keputusan yang
menghasilkan informasi secara cepat dan
akurat.
Rika Yunitarini-Informatika
3. Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih
dilakukan secara manual belum ada system yang dapat
membantu dalam mengambil keputusan. Batasan –
batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada
patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test
PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para
peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu
bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia.
Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung
keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP
( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ).
Rika Yunitarini-Informatika
4. Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode
promethee. Promethee adalah salah satu metode
penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi
Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan
kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang
sangat penting dalam pengambilan keputusan atas
suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria
( multikriteria ).
Rika Yunitarini-Informatika
5. METODE PROMETHEE
• Promethee adalah salah satu metode penentuan
urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion
Decisin Making). Penggunaan promethee adalah
menentukan dan menghasilkan keputusan dari
beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk
mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif
sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi
satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh
melalui penilaian atau survey.
Rika Yunitarini-Informatika
6. METODE PROMETHEE
• Langkah – langkah perhitungan dengan
metode promethee adalah sebagai berikut :
Penentuan alternatif – alternative nilai dari data
guru terhadap criteria –kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai
preferensi
Perhitungan indeks preferensi.
Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan
berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) ,
entering flow ( Ф- ) , dan net flow.
Rika Yunitarini-Informatika
7. LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:
Criteria umum / tipeI (Usual Criterion )
H (d) =
0 jika d = 0
1 jika d ≠0
Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b),
apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda,
pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang
lebih baik.
Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria)
H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q
1 jika d < -q atau d >q
Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama
selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu
tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing
alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat
keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai
ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q
adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d
terbesar yang masih
memungkinkan terjadinya indifference antar alternative.
Criteria Preferensi Linier / tipe III
H (d) =
d/p jika –p ≤ d ≤ p
1 jika d < -p atau d >p
Rika Yunitarini-Informatika
8. LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
Criteria Level / tipe IV (level Criterion)
H (d) = 0 jika |d| ≤ q
0,5 jika q < |d| ≤ p
1 jika p< |d|
Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan
kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d
berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).
Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V
H (d) =
0 jika |d| ≤ q
(|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p
1
jika p< |d|
Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara
linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan
p, dua parameter tersebut telah ditentukan.
Criteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2}
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan
distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara
linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p.
Rika Yunitarini-Informatika
9. LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
2. Perhitungan nilai indeks :
k
δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A
i= 1
3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow
( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan:
Leaving flow : Ф+ (a) =
1
∑ δ (a,x)
n-1
xεA
Entering flow : Ф (a) =
1
∑ δ (x,a)
n-1
xεA
Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a)
Rika Yunitarini-Informatika
13. Autonomy
Type of Patients
Continuity of Care
Status
Income
Interaction with Others
Family
CAREER CHOICE
Type of Illness
Leisure Time
Research
Job Security
Procedures
Schedule
Teaching
Intellectual Content
Diversity
Rika Yunitarini-Informatika
Work Hours
18. Dari sobat
Sekelompok anak kecil
sedang bermain di dekat
dua jalur kereta api. Jalur
yang pertama adalah jalur
aktif (masih sering dilewati
KA), sementara jalur kedua
sudah tidak aktif. Hanya
seorang anak yang bermain
di jalur yang tidak aktif
(tidak pernah lagi dilewati
KA),
sementara
lainnya
bermain di jalur KA yang
masih aktif.
Rika Yunitarini-Informatika
19. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan
tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang
mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA
tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian
besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda
mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang
tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di
jalur yang seharusnya?
Rika Yunitarini-Informatika
20. Mari berhenti sejenak dan berpikir
keputusan apa yang sebaiknya kita
ambil???
ihatkebawahini..
Rika Yunitarini-Informatika
21. Sebagian besar orang akan
memilih untuk memindahkan arah
kereta dan hanya mengorbankan
jiwa seorang anak. Anda mungkin
memiliki pilihan yang sama karena
dengan menyelamatkan sebagian
besar anak dan hanya kehilangan
seorang anak adalah sebuah
keputusan yang rasional dan
dapat disyahkan baik secara
moral maupun emosional.
Rika Yunitarini-Informatika
22. Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih
untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif,
berada di pihak yang benar karena telah memilih
untuk bermain di tempat yang aman? Disamping
itu, dia harus dikorbankan justru karena
kecerobohan teman-temannya yang bermain di
tempat berbahaya.
Rika Yunitarini-Informatika
23. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak
bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang
berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan
mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian
tersebut.
Seorang sobat menceritakan cerita ini
berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah
laju kereta karena dia percaya anak-anak yang
bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar
bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka
akan segera lari ketika mendengar suara kereta
mendekat.
Rika Yunitarini-Informatika
24. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak
aktif maka seorang anak yang sedang
bermain di jalur tersebut pasti akan tewas
karena dia tidak pernah berpikir bahwa
kereta akan menuju jalur tersebut.
Disamping itu, alasan sebuah jalur KA
dinonaktifkan kemungkinan karena jalur
tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju
kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka
kita telah membahayakan nyawa seluruh
penumpang di dalam kereta. Dan mungkin
langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan sekumpulan anak dengan
mengorbankan seorang anak, akan
mengorbankan lagi ratusan nyawa
Rika Yunitarini-Informatika
penumpang di kereta tersebut.
25. Cont’
Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh
dengan keputusan sulit yang harus dibuat.
Dan mungkin kita tidak akan menyadari
bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak
selalu menjadi keputusan yang benar.
"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak
selalu populer.........dan sesuatu yang
populer tidak selalu benar".
Rika Yunitarini-Informatika
26. THANKS FOR PARTICIPATING IN
MY CLASS
SEE U NEXT TIME
WITH DIFFERENT SUBJECT
Be A Good Decision Maker
Rika Yunitarini-Informatika