SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM DISKUSI
Makalah ini disusun untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester Ganjil 2013

Oleh:
Akhmad Ridhani

J1F111010

Olvy Mutiara Hasela J1F111022
Ayu Permatasari

J1F111201

Avila Marlini

J1F111245

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
BANJARBARU
2013

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Diskusi” ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
pada Universitas Lambung Mangkurat. Selanjutnya kami mengucapkan terima
kasih banyak kepada Ibu Suparti, M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah
Bahasa Indonesia dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penulisan karangan.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.

Banjarbaru,

Desember 2013

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .................................................................................................

1

DAFTAR ISI ................................................................................................................

2

BAB I - PENDAHULUAN ..........................................................................................

3

1.1 Latar Belakang .............................................................................................

3

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................

3

1.3 Tujuan ..........................................................................................................

4

BAB II – PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI ................

5

2.1 Pengertian Diskusi ........................................................................................

5

2.2 Bentuk Diskusi .............................................................................................

4

2.3 Macam-Macam Tehnik Diskusi ..................................................................

6

2.4 Unsur-Unsur Diskusi ....................................................................................

9

2.5 Etika Dalam Diskusi .....................................................................................

10

2.6 Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Diskusi .............................................

11

BAB III - PENUTUP ...................................................................................................

16

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................

16

3.2 Saran ............................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

17

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya.

Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah
dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat
mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi
saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya ini disebut ragam bahasa.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau
kelompok.

Biasanya komunikasi yang

satu ilmu atau pengetahuan dasar

yang

kelompok
akhirnya

tersebut
akan

berupa

memberikan

salah
rasa

pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya
disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Menurut Dewi pada jurnalnya, tingkat kemampuan penggunaan diksi dan
lafal bahasa Indonesia pada pembelajaran diskusi siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013 mencapai nilai
rata-rata 70,09 yang tergolong pada kategori sedang. Sedangkan Menurut
Badariah, Metode diskusi berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia siswa. Dengan demikian, karena hasil belajar yang diperoleh dengan
perlakuan

menggunakan

metode

diskusi

baik

sekali,

maka

perlakuan

menggunakan metode diskusi memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil
belajar siswa.

1.2

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diskusi?
2. Bagaimana penggunaan bahasa indonesia dalam berdiskusi?

4
1.3

Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara penggunaan bahasa Indonesia yang benar pada
saat diskusi
2. Untuk mengetahui tetang diskusi

5
BAB II
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI
2.1

Pengertian Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti

bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti
perundingan

atau

pembicaraan.

perundingan/bertukar

pikiran

Dari

segi

tentang suatu

istilah,

masalah:

diskusi
untuk

berarti

memahami,

menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini
dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah
dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan
kerja sama yang mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh
kelompok. Diskusi kelompok berlangsung jika orang-orang yang berminat dalam
suatu masalah khusus berkumpul dengan sengaja untuk mendiskusikan suatu hal
untuk menyelesaikan suatu masalah. Bagi suatu diskusi yang efektif, istilah
kelompok merupakan suatu keseluruhan yang dinamis dengan sifat-sifat yang
berbeda dari sifat-sifat anggota-anggota kelompok secara perseorangan.
Gagasan-gagasan yang dihasilkan suatu kelompok tidak akan dapat
dihasilkan oleh satu anggota kelompok secara pribadi. Dalam mencapai tujuan
diskusi, pribadi-pribadi dalam suatu kelompok saling tergantung satu dengan
lainnya untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat tunggal. Agar tidak kehilangan
arah,

salah

seorang

dari

peserta

diskusi

harus

bertindak

sebagai

ketua/pemimpin/moderator. Karena adanya partisipasi anggota diskusi, maka
kesimpulan yang dihasilkan merupakan hasil pemikiran bersama.

2.2

Bentuk Diskusi
2.2.1

Diskusi Formal

Diskusi formal merupakan kegiatan berbicara yang diikuti oleh seluruh
kelas yang dilaksanakan secara terstruktur. Maksudnya telah ditetapkan
format dengan fungsi-fungsi pelaksan diskusi yaitu moderator, notulis,
penyaji makalah, dan panelis. Diskusi ini lazimnya bertujuan untuk

6
mengidentifikasi

dan

mengkaji

fakta,

menganalisis

masalah,

dan

mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah.
2.2.2

Diskusi Informal

Diskusi informal adalah kegiatan berbicara yang dibicarakan oleh
seluruh siswa dalam membahas suatu masalah dengan bertukar pikiran,
meramu pendapat secara bebas dibantu bimbingan guru. Diskusi ini tidak
dilaksanakan secara terstruktur, tidak ada moderator dan notulis. Oleh
karena itu, peranan guru sangat penting. Dalam hal ini diupayakan para
siswa berpartisipasi aktif dan masing-masingmemperoleh kesempatan untuk
berbicara, menyumbangkan pendapatnya dalam mencari bergai alternatif
pemecahan masalah.

2.3

Macam-Macam Teknik Diskusi
Ada beberapa macam teknik diskusi yang dapat digunakan baik untuk

diskusi ilmiah maupun nonilmiah diantaranya:
1. Diskusi meja bundar
Jika jumlah diskusi tidak terlalu banyak ( 5 --- 15 orang), diskusi meja bundar
dapat dilakukan. Seorang ketua ditunjuk untuk memimpin diskusi.
2. Diskusi berkelompok (buzz groups)
Jika peserta banyak dan yang didiskusikan bermacam-macam, diskusi dapat
dilaksanakan dalam kelompok – kelompok. Tiap kelompok dipimpin oleh
seorang ketua (kelompok). Demikian juga, diskusi antar kelompok dipimpin
oleh seorang ketua.
3. Diskusi panel
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh
sekelompok orang di hadapan sekelompk pendengar mengenai suatu masalah
tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Diskusi dipimpin oleh seorang
moderator. Pada saat diskusi, para anggota panel duduk berjejer menghadap
ke arah para pendengar. Moderator duduk di tengah para anggota panel.
Urutan diskusi :
a. Pendahuluan. Pertama-tama, ketua mengumumkan pokok pembicaraan
dan menjelaskan berbagai istilah yang harus didefinisikan. Setelah itu,

7
ketua memperkenalkan para anggota panel dan mengemukakan tahap
khusus pokok pembicaraan yang akan diutarakan setiap anggota panel.
b. Pembicaraan prasaran oleh para anggota panel. Setelah diperkenalkan,
anggota panel secara bergiliran menyampaikan prasaran mereka.
c. Diskusi bebas. Setelah para anggota panel selesai mengemukakan
prasaran, anggota panel dipersilakan untuk memberikan komentar
terhadap gagasan lain, menerangkan berbagai hal yang memerlukan
penyelesaian yang lebih rinci, dan mempertahankan pernyataan yang
ditentang.
d. Peran serta pendengar. Kalau diskusi antarpanelis telah dianggap cukup,
ketua/moderator mempersilakan para pendengar untuk mengemukakan
pendapat atau pertanyaan mereka kepada anggota panel.
e. Rangkuman. Pada akhir diskusi, ketua merangkum hasil diskusi dengan
jalan menyatakan butir – butir yang sama-sama disepakati, yang masih
menimbulkan perbedaan pendapat, dan butir-butir yang tidak disepakati
anggota panel dan pendengar.
4. Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar
berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan
ilmiah yang dengan

istematis mempelajari suatu topik khusus di bawah

pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Ketua duduk di
depan bersama pembicara dan (para) penyanggah. Setelah ketua memberikan
pengantar, pembicara membawakan makalah, kemudian secara bergiliran
penyanggah melancarkan sanggahannya. Setelah berbagai komentar dan
sanggahan ditanggapi pembicara, pendengar diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan pertanyaan.
5. Konferensi
Konferensi sebagai suatu bentuk diskusi kadang-kadang mengacu kepada
diskusi untuk pengambilan tindakan. Konferensi berusaha membuat suatu
keputusan yang akan diikuti dengan tindakan berdasarkan keputusan itu.
Dalam

Ensiklopedia

Indonesia

F-M,

konferensi

diartikan

sebagai

pembicaraan, permusyawaratan, rapat yang terutama dipakai untuk pertemuan

8
antara wakil-wakil dari berbagai negara untuk membicarakan kepentingankepentingan bersama.
Konferensi sering dipertukargunakan dengan kongres. Dalam Ensiklopedi
Indonesia F-M, kongres didefinisikan sebagai :
a. Rapat yang diselenggarakan oleh suatu partai dan dihadiri oleh wakilwakil dari semua cabang partai tersebut. Kongres biasanya dilakukan
sekali setahun untuk menentukan garis besar aktivitas partai.
b. Pertemuan antarwakil berbagai negara. Biasanya lebih penting daripada
konfrensi biasa.
6. Lokakarya (Workshop)
Lokakarya merupakan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis
metode pertemuan. Lokakarya dimulai dengan pandangan umum tentang
masalah yang akan dipecahkan. Sesudah itu, peserta dibagi dalam kelompokkelompok. Setiap kelompok didampingi oleh penasehat ahli. Dalam
lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat
terarah dan mendalam secara teknis, dan kesimpulan/keputusan diambil
sebagai hasil lokakarya.
7. Rapat kerja
Rapat kerja adalah suatu pertemuan wakil-wakil eselon suatu badan/instansi
untuk membahas suatu masalah sesuai dengan tugas/fungsi badan/instansi
yang bersangkutan untuk mendapatkan keputusan mengenai masalah yang
sedang dihadapi.
Rapat kerja membahas masalah yang jelas/spesifik, dilakukan dengan terarah
dan terpimpin, menghasilkan keputusan, dan dipimpin oleh pimpinan
badan/instansi yang bersangkutan.
8. Simposium
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling
berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua
yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli
menjawab.

9
9. Kolokium
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang
diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan
simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah).
10. Debat
Debat berarti berbicara kepada lawan untuk membela pendirian/pendapatnya
atau menyerang pendirian/pendapat lawannya. Debat dapat juga dilakukan
antar kelompok. Debat dipimpin oleh seorang ketua.
11. Fishbowl
Panitia menyediakan kursi dalam bentuk setengah lingkaran .Ketua duduk
pada kursi yang di tengah menghadap kepada pendengar. Kursi-kursi di
sebelah ketua diduduki oleh para ahli dan yang di sebelah kanan kosong.
Setelah ketua memberi penjelasan, mereka yang ingin bertanya maju dan
duduk pada kursi kosong dan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab oleh
para ahli. Para penanya bergantian maju dan menduduki kursi yang kosong.
12. Curah pendapat (brainstorming)
Dalam metode ini, suatu persoalan diajukan dan peserta diminta
mengemukakan saran secara cepat dan spontan. Semua dicatat di papan tulis
atau pada kertas. Pada dasarnya, semua masukan diterima. Kemudian, seluruh
kelompok mengevaluasi masukan-masukan tersebut.
13. Bull session
Diskusi ini bersifat informal. Pada umumnya, diskusi tipe ini tidak dipimpin
dan mungkin efektif untuk digunakan pada waktu senggang.

2.4

Unsur – Unsur Diskusi
Dalam kegiatan diskusi melibatkan beberapa orang yang mempunyai

peran penting untuk kelancaran suatu diskusi. Berikut adalah beberapa orang yang
terlibat dalam suatu diskusi.
1) Moderator
Fungsi moderator dalam diskusi sangat penting yaitu harus mampu
mengatur lalu diskusi, dan harus mengatur pembagian waktu untuk para

10
penyaji. Selain moderator juga harus memahami dengan cermat, tepat dan
baik isi makalah yang disediakan.
2) Sekretais (Notulis)
Notulis bertugas untuk mencatat apa-apa yang telah di bicarakan dan
menyampaikan resume pikiran-pikiran yang berkembang dalam kelompok.
3) Pembicara/ Pemakalah
Pembicara adalah yang menyampaikan suatu masalah atau meninjau,
menganalisa suatu masalah yang diajukan.
4) Peserta
Peserta dalam diskusi harus dapat berperan aktif dan berpartisipasi, tidak
takut salah dalam mengungkapkan masalah serta menghindari ketegangan
emosi dan mempersiapkan mental.

2.5

Etika Dalam Diskusi
Dalam diskusi diperlukan etika yang benar karena mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam diskusi
terdapat tata cara dalam berbicara dalam berpikir, berbicara dan bersikap di
antaranya:
a. Rasional.
b. Objektif.
c. Kritis atau sikap serba relatif.
d. Bertanggung jawab.
e. Kesabaran intelektual dan kesederhanaan.
f. Tidak memihak pada etnik.
g. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator, pembicara dan
pendengar atau peserta dalam diskusi diantaranya:
1. Moderator
a. Moderator bertugas memimpin sidang diskusi.
b. Moderator

mengatur

lalu

lintas

pembicaraan

dalam

diskusi.

Memberikan arah yang jelas dan selalu mendorong peserta diskusi
agar selalu bergerak maju.

11
c. Jika terjadi kelambanan, ia harus mampu melancarkan kembali
jalannya diskusi.
d. Jika pembicaraan menyimpang dari garis yang telah ditentukan,
moderator harus mampu meluruskan kembali.
2. Pembicara
a. Berbicara sesuai dengan topik yang diminta atau dengan tujuan
diadakannya diskusi.
b. Pembicara mencoba terlebih dahulu alat bantu yang akan digunakan.
c. Waktu berbicara, pembicara menjaga kontak mata dengan lawan
bicara/ hadirin dan tidak hanya melihat ke layar tayangan.
d. Mengakui argumentasi yang lebih kuat (tidak berdebat kusir).
e. Mengakui jika tidak mengetahui sesuatu yang ditanyakan peserta.
f. Tidak menganggap adanya pertanyaan yang tolol.
g. Tidak melebihi waktu yang disediakan untuknya.
h. Mengusai permasalahan.
i. Menggunakan alat bantu secara efektif (kalau tersedia)
3. Peserta atau Pendengar
a. Turut mengambil bagian dalam diskusi
b. Berbicara hanya kalau sudah diijinkan moderator
c. Berbicara dengan tepat, tegas, lugas dan jelas
d. Menunjang pertanyaan atau pernyataan dengan fakta-fakta, contohcontoh dan pendapat para ahli yang sesuai atau relevan
e. Mengikuti diskusi dengan penuh seksama
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
g. Bertindak sopan dan bijaksana
h. Mencoba memahami pendapat orang lain
i. Menghadiri diskusi dengan hati yang tenang
2.6

Penggunaan Bahasa Indonesia pada Diskusi
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator dan pendengar atau

peserta dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi diantaranya:
1. Moderator
a. Pembukaan

12
Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi,
diskusi, seminar, lokakarya.
Asalamualaikum Wr. Wb…..Selamat Pagi….
Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi
ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan
YME supaya memberikan kelancaran dalam serangkain acara ini.

b. Ucapan Selamat Datang Peserta.
Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta.
Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan
terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda
adalah seorang moderator yang baik.

Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara
Diskusi yang menarik ini...

c. Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi.
Upayakan peserta merasa tertarik dengan materi presentasi dengan
menceritakan latar belakang dan tujuan presentasi. Disini moderator
harus berusaha agar topik yang disajikan itu seolah-olah merupakan
hal yang penting, up to date sekaligus dekat dengan kehidupan
keseharian peserta.
Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya.....Oleh karena
itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk…..
d. Perkenalan Penyaji/Narasumber dan Tema Presentasi.
Dalam memperkenalkan presenter, upayakan agar audiens merasa
yakin dengan kualitas dan kapabilitas si pembicara, utamanya
kelayakan kompetensi sehubungan dengan makalah yang hendak
disajikan.
Untuk mensukseskan acara diskusi, sengaja kami undang seorang
pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah
disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan
makalahnya yang bertajuk………Untuk memperlancar kegiatan

13
presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu
acara sampai selesai….
e. Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab.
Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya
jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan
direncanakan.
Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita
persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan
untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah
Bapak…….menyajikan makalahnya.

f. Mengundang Pembicara menyajikan presentasi.
Saya

persilakan

Bapak

narasumber.

Untuk

menyampaikan

materinya/makalahnya…….

g. Rangkuman umum inti presentasi penyaji.
Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi
adalah pada akhir kegiatan. tetapi ada manfaat khusus jika moderator
menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah,
yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama
jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang
baik dalam menampilkan makalah.
Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya
yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya……
h. Mengundang pendengar untuk bertanya.
Lebih baik jika sesi tanya jawab dibagi dalam beberapa sesi dengan
satu sesi maksimum 3 penanya.
Untuk memperjelas materi yang telah disajikan, kami undang Bapak
dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama,
kami akan buka sesi pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak –
Ibu

menyebutkan

nama

dan

asal

instansi

sebelum

mulai

bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat,
tepat sasaran. Kami persilakan…..

14
i. Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar.
Sampaikan dengan ramah, tulus dan penuh senyum.
Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit
pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga
saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas
partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….
j. Moderator menutup presentasi.
Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang
bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan.
Pada akhir acara ini, Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan...
serta tepuk tangan untuk kita semua……terimakasih (ucapan salam)
2. Peserta atau Pendengar
a. Peserta menyampaikan gagasan.
"Terima kasih kepada Saudara Moderator." "Saudara-saudara dalam
kesempatan ini, saya akan membabas masalah yang telah
ditentukakan secara sekilas oleh pembicara tentang.... " (dan
seterusnya)
b. Peserta menyanggah gagasan.

"Saya tertarik sekali akan uraian Saudara Yono tentang . . . Ada
pendapat yang menurut saya agak kurang lengkap, yaitu, . ." (dan
seterusnya).
atau
"Saya tidak setuju dengan pendapat anda karena ..."(dan seterusnya).

c. Peserta Menanggapi gagasan.

"Menanggapi pendapat yang sudah disampaikan .... mengenai ...."
(dan seterusnya).

15
d. Peserta Menyetujui gagasan.

"Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan .... " (dan
seterusnya).

Selain itu dalam pengguanaan bahasa Indonesia dalam diskusi juga harus
ada laporan diskusi yang dibuat oleh Notulis. Contoh laporan hasil diskusi sebagai
berikut.
NOTULEN DISKUSI

Hari/tanggal

: ............

Jam

: ............

Tempat

: ............

Tema diskusi

: ............

Pemimpin diskusi

: ............

Yang hadir

: ............ orang

Acara : 1. Pembukaan
2. Pengarahan ketua

4. Lain-lain
5. Penutup

3. Inti
http://kris-smile.blgspot.com/2012/11/diskusi-teknik-membuka-dan-menutup.html
Jalannya diskusi:
............................................................
Kesimpulan :
............................................................

16
BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diberi kesimpulan, antara lain:
1. Diskusi sering kita lakukan dalam pembelajaran karena memiliki
dampak positif yang sangat baik untuk penguasaan materi pembelajaran
tersebut.
2. Penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi sangat penting, agar peserta
diskusi dapat memahami apa yang disampaikan saat diskusi.

3.2

Kritik dan Saran
Hendaknya dalam pembuatan makalah ini memperbanayak sumber
yang dapat dipercaya agar makalah yang dibuat memiliki manfaat yang
lebih banyak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Muhammad. 2013. Unit I: HAKIKAT, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA
INDONESIA.
http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Aw
al/Kajian%20Bahasa%20Indonesia%20SD/BAC/Unit_1_0.pdf
Diakses pada 12 September 2013.

Badariah, Normin. 2013. Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan
Tahun Pelajaran 2012-2013.
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/E-JOURNALNORMIN-BADARIAH-PBSI-2013.pdf
Diakses pada 12 September 2013
Ramawati, Sri Dewi. 2013. Kemampuan Penggunaan Diksi dan Lafal Bahasa
Indonesia pada Pembelajaran Diskusi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013.
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Sri-Dewi-Ramawati090388201312.pdf
Diakses pada 12 September 2013

18

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (16)

Vi kata pengantar
Vi kata pengantarVi kata pengantar
Vi kata pengantar
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isi
 
C. kata pengantar, daftar isi
C. kata pengantar, daftar isiC. kata pengantar, daftar isi
C. kata pengantar, daftar isi
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 
daftar isi dan kata pengantar 2
daftar isi dan kata pengantar 2daftar isi dan kata pengantar 2
daftar isi dan kata pengantar 2
 
Mnggu 12
Mnggu 12Mnggu 12
Mnggu 12
 
Laporan kerja praktek prediksi ketebalan pengerasan baja aisi 1020
Laporan kerja praktek   prediksi ketebalan pengerasan baja aisi 1020Laporan kerja praktek   prediksi ketebalan pengerasan baja aisi 1020
Laporan kerja praktek prediksi ketebalan pengerasan baja aisi 1020
 
Bagian awal
Bagian awalBagian awal
Bagian awal
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Minit mesyuarat kali kelima belas biro kewangan
Minit mesyuarat kali kelima  belas  biro kewanganMinit mesyuarat kali kelima  belas  biro kewangan
Minit mesyuarat kali kelima belas biro kewangan
 
Kata pengantar & daftar isi
Kata pengantar & daftar isiKata pengantar & daftar isi
Kata pengantar & daftar isi
 
Kata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isi Kata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isi
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 

Similar a BAHASA DISKUSI

XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2Dova Oldesta
 
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan SeminarPanduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminarpjj_kemenkes
 
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarModul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarpjj_kemenkes
 
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Xii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaipsXii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaipsbuwarnisutopo
 
Tugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesiaTugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesiaAsep Jaenudin
 
XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 Dova Oldesta
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xFairuz Diana
 
Makalah rambu rambu berbicara
Makalah rambu   rambu berbicaraMakalah rambu   rambu berbicara
Makalah rambu rambu berbicaraYogie Antony
 
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadiw0nd0
 
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiw0nd0
 
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2) angkatan 3
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2)   angkatan 3Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2)   angkatan 3
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2) angkatan 3SukmaDeasyArisandi1
 

Similar a BAHASA DISKUSI (20)

XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2
 
03-Materi Diskusi.ppt
03-Materi Diskusi.ppt03-Materi Diskusi.ppt
03-Materi Diskusi.ppt
 
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan SeminarPanduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
 
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarModul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
 
Pengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macamPengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macam
 
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
 
Xii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaipsXii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaips
 
Tugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesiaTugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesia
 
Fishbowl 2014
Fishbowl 2014Fishbowl 2014
Fishbowl 2014
 
XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas x
 
Makalah retorika
Makalah retorika Makalah retorika
Makalah retorika
 
Makalah rambu rambu berbicara
Makalah rambu   rambu berbicaraMakalah rambu   rambu berbicara
Makalah rambu rambu berbicara
 
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma bahasa bahasa indonesia_muhammad rohmadi
 
Modul bahasa indonesia kelas 12
Modul bahasa indonesia kelas 12Modul bahasa indonesia kelas 12
Modul bahasa indonesia kelas 12
 
Xii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhsXii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhs
 
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasiTema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
 
Tema 5 kd 3.4 dan 4.4 negosiasi
Tema 5 kd 3.4 dan 4.4 negosiasiTema 5 kd 3.4 dan 4.4 negosiasi
Tema 5 kd 3.4 dan 4.4 negosiasi
 
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
 
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2) angkatan 3
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2)   angkatan 3Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2)   angkatan 3
Ppt ruang kolaborasi (1 dan 2) angkatan 3
 

Más de AviLa Marzuki

Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)AviLa Marzuki
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok
Penerapan aplikasi stop merokokPenerapan aplikasi stop merokok
Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)AviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)AviLa Marzuki
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)AviLa Marzuki
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 

Más de AviLa Marzuki (13)

Anggota kelompok 9
Anggota kelompok 9Anggota kelompok 9
Anggota kelompok 9
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok
Penerapan aplikasi stop merokokPenerapan aplikasi stop merokok
Penerapan aplikasi stop merokok
 
TAHAP I
TAHAP ITAHAP I
TAHAP I
 
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok
(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap i)
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 

BAHASA DISKUSI

  • 1. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI Makalah ini disusun untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2013 Oleh: Akhmad Ridhani J1F111010 Olvy Mutiara Hasela J1F111022 Ayu Permatasari J1F111201 Avila Marlini J1F111245 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER BANJARBARU 2013 1
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Diskusi” ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Universitas Lambung Mangkurat. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Suparti, M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penulisan karangan. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Banjarbaru, Desember 2013 2
  • 3. Daftar Isi KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2 BAB I - PENDAHULUAN .......................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 3 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3 1.3 Tujuan .......................................................................................................... 4 BAB II – PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI ................ 5 2.1 Pengertian Diskusi ........................................................................................ 5 2.2 Bentuk Diskusi ............................................................................................. 4 2.3 Macam-Macam Tehnik Diskusi .................................................................. 6 2.4 Unsur-Unsur Diskusi .................................................................................... 9 2.5 Etika Dalam Diskusi ..................................................................................... 10 2.6 Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Diskusi ............................................. 11 BAB III - PENUTUP ................................................................................................... 16 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16 3.2 Saran ............................................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya ini disebut ragam bahasa. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau kelompok. Biasanya komunikasi yang satu ilmu atau pengetahuan dasar yang kelompok akhirnya tersebut akan berupa memberikan salah rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Menurut Dewi pada jurnalnya, tingkat kemampuan penggunaan diksi dan lafal bahasa Indonesia pada pembelajaran diskusi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013 mencapai nilai rata-rata 70,09 yang tergolong pada kategori sedang. Sedangkan Menurut Badariah, Metode diskusi berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Dengan demikian, karena hasil belajar yang diperoleh dengan perlakuan menggunakan metode diskusi baik sekali, maka perlakuan menggunakan metode diskusi memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan diskusi? 2. Bagaimana penggunaan bahasa indonesia dalam berdiskusi? 4
  • 5. 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara penggunaan bahasa Indonesia yang benar pada saat diskusi 2. Untuk mengetahui tetang diskusi 5
  • 6. BAB II PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI 2.1 Pengertian Diskusi Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. perundingan/bertukar pikiran Dari segi tentang suatu istilah, masalah: diskusi untuk berarti memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang. Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja sama yang mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok. Diskusi kelompok berlangsung jika orang-orang yang berminat dalam suatu masalah khusus berkumpul dengan sengaja untuk mendiskusikan suatu hal untuk menyelesaikan suatu masalah. Bagi suatu diskusi yang efektif, istilah kelompok merupakan suatu keseluruhan yang dinamis dengan sifat-sifat yang berbeda dari sifat-sifat anggota-anggota kelompok secara perseorangan. Gagasan-gagasan yang dihasilkan suatu kelompok tidak akan dapat dihasilkan oleh satu anggota kelompok secara pribadi. Dalam mencapai tujuan diskusi, pribadi-pribadi dalam suatu kelompok saling tergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat tunggal. Agar tidak kehilangan arah, salah seorang dari peserta diskusi harus bertindak sebagai ketua/pemimpin/moderator. Karena adanya partisipasi anggota diskusi, maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan hasil pemikiran bersama. 2.2 Bentuk Diskusi 2.2.1 Diskusi Formal Diskusi formal merupakan kegiatan berbicara yang diikuti oleh seluruh kelas yang dilaksanakan secara terstruktur. Maksudnya telah ditetapkan format dengan fungsi-fungsi pelaksan diskusi yaitu moderator, notulis, penyaji makalah, dan panelis. Diskusi ini lazimnya bertujuan untuk 6
  • 7. mengidentifikasi dan mengkaji fakta, menganalisis masalah, dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah. 2.2.2 Diskusi Informal Diskusi informal adalah kegiatan berbicara yang dibicarakan oleh seluruh siswa dalam membahas suatu masalah dengan bertukar pikiran, meramu pendapat secara bebas dibantu bimbingan guru. Diskusi ini tidak dilaksanakan secara terstruktur, tidak ada moderator dan notulis. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting. Dalam hal ini diupayakan para siswa berpartisipasi aktif dan masing-masingmemperoleh kesempatan untuk berbicara, menyumbangkan pendapatnya dalam mencari bergai alternatif pemecahan masalah. 2.3 Macam-Macam Teknik Diskusi Ada beberapa macam teknik diskusi yang dapat digunakan baik untuk diskusi ilmiah maupun nonilmiah diantaranya: 1. Diskusi meja bundar Jika jumlah diskusi tidak terlalu banyak ( 5 --- 15 orang), diskusi meja bundar dapat dilakukan. Seorang ketua ditunjuk untuk memimpin diskusi. 2. Diskusi berkelompok (buzz groups) Jika peserta banyak dan yang didiskusikan bermacam-macam, diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok – kelompok. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua (kelompok). Demikian juga, diskusi antar kelompok dipimpin oleh seorang ketua. 3. Diskusi panel Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang di hadapan sekelompk pendengar mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator. Pada saat diskusi, para anggota panel duduk berjejer menghadap ke arah para pendengar. Moderator duduk di tengah para anggota panel. Urutan diskusi : a. Pendahuluan. Pertama-tama, ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan menjelaskan berbagai istilah yang harus didefinisikan. Setelah itu, 7
  • 8. ketua memperkenalkan para anggota panel dan mengemukakan tahap khusus pokok pembicaraan yang akan diutarakan setiap anggota panel. b. Pembicaraan prasaran oleh para anggota panel. Setelah diperkenalkan, anggota panel secara bergiliran menyampaikan prasaran mereka. c. Diskusi bebas. Setelah para anggota panel selesai mengemukakan prasaran, anggota panel dipersilakan untuk memberikan komentar terhadap gagasan lain, menerangkan berbagai hal yang memerlukan penyelesaian yang lebih rinci, dan mempertahankan pernyataan yang ditentang. d. Peran serta pendengar. Kalau diskusi antarpanelis telah dianggap cukup, ketua/moderator mempersilakan para pendengar untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan mereka kepada anggota panel. e. Rangkuman. Pada akhir diskusi, ketua merangkum hasil diskusi dengan jalan menyatakan butir – butir yang sama-sama disepakati, yang masih menimbulkan perbedaan pendapat, dan butir-butir yang tidak disepakati anggota panel dan pendengar. 4. Seminar Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan istematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Ketua duduk di depan bersama pembicara dan (para) penyanggah. Setelah ketua memberikan pengantar, pembicara membawakan makalah, kemudian secara bergiliran penyanggah melancarkan sanggahannya. Setelah berbagai komentar dan sanggahan ditanggapi pembicara, pendengar diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan pertanyaan. 5. Konferensi Konferensi sebagai suatu bentuk diskusi kadang-kadang mengacu kepada diskusi untuk pengambilan tindakan. Konferensi berusaha membuat suatu keputusan yang akan diikuti dengan tindakan berdasarkan keputusan itu. Dalam Ensiklopedia Indonesia F-M, konferensi diartikan sebagai pembicaraan, permusyawaratan, rapat yang terutama dipakai untuk pertemuan 8
  • 9. antara wakil-wakil dari berbagai negara untuk membicarakan kepentingankepentingan bersama. Konferensi sering dipertukargunakan dengan kongres. Dalam Ensiklopedi Indonesia F-M, kongres didefinisikan sebagai : a. Rapat yang diselenggarakan oleh suatu partai dan dihadiri oleh wakilwakil dari semua cabang partai tersebut. Kongres biasanya dilakukan sekali setahun untuk menentukan garis besar aktivitas partai. b. Pertemuan antarwakil berbagai negara. Biasanya lebih penting daripada konfrensi biasa. 6. Lokakarya (Workshop) Lokakarya merupakan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metode pertemuan. Lokakarya dimulai dengan pandangan umum tentang masalah yang akan dipecahkan. Sesudah itu, peserta dibagi dalam kelompokkelompok. Setiap kelompok didampingi oleh penasehat ahli. Dalam lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat terarah dan mendalam secara teknis, dan kesimpulan/keputusan diambil sebagai hasil lokakarya. 7. Rapat kerja Rapat kerja adalah suatu pertemuan wakil-wakil eselon suatu badan/instansi untuk membahas suatu masalah sesuai dengan tugas/fungsi badan/instansi yang bersangkutan untuk mendapatkan keputusan mengenai masalah yang sedang dihadapi. Rapat kerja membahas masalah yang jelas/spesifik, dilakukan dengan terarah dan terpimpin, menghasilkan keputusan, dan dipimpin oleh pimpinan badan/instansi yang bersangkutan. 8. Simposium Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab. 9
  • 10. 9. Kolokium Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah). 10. Debat Debat berarti berbicara kepada lawan untuk membela pendirian/pendapatnya atau menyerang pendirian/pendapat lawannya. Debat dapat juga dilakukan antar kelompok. Debat dipimpin oleh seorang ketua. 11. Fishbowl Panitia menyediakan kursi dalam bentuk setengah lingkaran .Ketua duduk pada kursi yang di tengah menghadap kepada pendengar. Kursi-kursi di sebelah ketua diduduki oleh para ahli dan yang di sebelah kanan kosong. Setelah ketua memberi penjelasan, mereka yang ingin bertanya maju dan duduk pada kursi kosong dan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab oleh para ahli. Para penanya bergantian maju dan menduduki kursi yang kosong. 12. Curah pendapat (brainstorming) Dalam metode ini, suatu persoalan diajukan dan peserta diminta mengemukakan saran secara cepat dan spontan. Semua dicatat di papan tulis atau pada kertas. Pada dasarnya, semua masukan diterima. Kemudian, seluruh kelompok mengevaluasi masukan-masukan tersebut. 13. Bull session Diskusi ini bersifat informal. Pada umumnya, diskusi tipe ini tidak dipimpin dan mungkin efektif untuk digunakan pada waktu senggang. 2.4 Unsur – Unsur Diskusi Dalam kegiatan diskusi melibatkan beberapa orang yang mempunyai peran penting untuk kelancaran suatu diskusi. Berikut adalah beberapa orang yang terlibat dalam suatu diskusi. 1) Moderator Fungsi moderator dalam diskusi sangat penting yaitu harus mampu mengatur lalu diskusi, dan harus mengatur pembagian waktu untuk para 10
  • 11. penyaji. Selain moderator juga harus memahami dengan cermat, tepat dan baik isi makalah yang disediakan. 2) Sekretais (Notulis) Notulis bertugas untuk mencatat apa-apa yang telah di bicarakan dan menyampaikan resume pikiran-pikiran yang berkembang dalam kelompok. 3) Pembicara/ Pemakalah Pembicara adalah yang menyampaikan suatu masalah atau meninjau, menganalisa suatu masalah yang diajukan. 4) Peserta Peserta dalam diskusi harus dapat berperan aktif dan berpartisipasi, tidak takut salah dalam mengungkapkan masalah serta menghindari ketegangan emosi dan mempersiapkan mental. 2.5 Etika Dalam Diskusi Dalam diskusi diperlukan etika yang benar karena mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam diskusi terdapat tata cara dalam berbicara dalam berpikir, berbicara dan bersikap di antaranya: a. Rasional. b. Objektif. c. Kritis atau sikap serba relatif. d. Bertanggung jawab. e. Kesabaran intelektual dan kesederhanaan. f. Tidak memihak pada etnik. g. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator, pembicara dan pendengar atau peserta dalam diskusi diantaranya: 1. Moderator a. Moderator bertugas memimpin sidang diskusi. b. Moderator mengatur lalu lintas pembicaraan dalam diskusi. Memberikan arah yang jelas dan selalu mendorong peserta diskusi agar selalu bergerak maju. 11
  • 12. c. Jika terjadi kelambanan, ia harus mampu melancarkan kembali jalannya diskusi. d. Jika pembicaraan menyimpang dari garis yang telah ditentukan, moderator harus mampu meluruskan kembali. 2. Pembicara a. Berbicara sesuai dengan topik yang diminta atau dengan tujuan diadakannya diskusi. b. Pembicara mencoba terlebih dahulu alat bantu yang akan digunakan. c. Waktu berbicara, pembicara menjaga kontak mata dengan lawan bicara/ hadirin dan tidak hanya melihat ke layar tayangan. d. Mengakui argumentasi yang lebih kuat (tidak berdebat kusir). e. Mengakui jika tidak mengetahui sesuatu yang ditanyakan peserta. f. Tidak menganggap adanya pertanyaan yang tolol. g. Tidak melebihi waktu yang disediakan untuknya. h. Mengusai permasalahan. i. Menggunakan alat bantu secara efektif (kalau tersedia) 3. Peserta atau Pendengar a. Turut mengambil bagian dalam diskusi b. Berbicara hanya kalau sudah diijinkan moderator c. Berbicara dengan tepat, tegas, lugas dan jelas d. Menunjang pertanyaan atau pernyataan dengan fakta-fakta, contohcontoh dan pendapat para ahli yang sesuai atau relevan e. Mengikuti diskusi dengan penuh seksama f. Mendengarkan dengan penuh perhatian g. Bertindak sopan dan bijaksana h. Mencoba memahami pendapat orang lain i. Menghadiri diskusi dengan hati yang tenang 2.6 Penggunaan Bahasa Indonesia pada Diskusi Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator dan pendengar atau peserta dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi diantaranya: 1. Moderator a. Pembukaan 12
  • 13. Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Asalamualaikum Wr. Wb…..Selamat Pagi…. Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan YME supaya memberikan kelancaran dalam serangkain acara ini. b. Ucapan Selamat Datang Peserta. Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta. Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda adalah seorang moderator yang baik. Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara Diskusi yang menarik ini... c. Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi. Upayakan peserta merasa tertarik dengan materi presentasi dengan menceritakan latar belakang dan tujuan presentasi. Disini moderator harus berusaha agar topik yang disajikan itu seolah-olah merupakan hal yang penting, up to date sekaligus dekat dengan kehidupan keseharian peserta. Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya.....Oleh karena itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk….. d. Perkenalan Penyaji/Narasumber dan Tema Presentasi. Dalam memperkenalkan presenter, upayakan agar audiens merasa yakin dengan kualitas dan kapabilitas si pembicara, utamanya kelayakan kompetensi sehubungan dengan makalah yang hendak disajikan. Untuk mensukseskan acara diskusi, sengaja kami undang seorang pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan makalahnya yang bertajuk………Untuk memperlancar kegiatan 13
  • 14. presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu acara sampai selesai…. e. Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab. Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan. Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah Bapak…….menyajikan makalahnya. f. Mengundang Pembicara menyajikan presentasi. Saya persilakan Bapak narasumber. Untuk menyampaikan materinya/makalahnya……. g. Rangkuman umum inti presentasi penyaji. Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi adalah pada akhir kegiatan. tetapi ada manfaat khusus jika moderator menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah, yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang baik dalam menampilkan makalah. Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya…… h. Mengundang pendengar untuk bertanya. Lebih baik jika sesi tanya jawab dibagi dalam beberapa sesi dengan satu sesi maksimum 3 penanya. Untuk memperjelas materi yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama, kami akan buka sesi pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak – Ibu menyebutkan nama dan asal instansi sebelum mulai bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat, tepat sasaran. Kami persilakan….. 14
  • 15. i. Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar. Sampaikan dengan ramah, tulus dan penuh senyum. Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas partisipasi aktif selama diskusi berlangsung…. j. Moderator menutup presentasi. Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan. Pada akhir acara ini, Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan... serta tepuk tangan untuk kita semua……terimakasih (ucapan salam) 2. Peserta atau Pendengar a. Peserta menyampaikan gagasan. "Terima kasih kepada Saudara Moderator." "Saudara-saudara dalam kesempatan ini, saya akan membabas masalah yang telah ditentukakan secara sekilas oleh pembicara tentang.... " (dan seterusnya) b. Peserta menyanggah gagasan. "Saya tertarik sekali akan uraian Saudara Yono tentang . . . Ada pendapat yang menurut saya agak kurang lengkap, yaitu, . ." (dan seterusnya). atau "Saya tidak setuju dengan pendapat anda karena ..."(dan seterusnya). c. Peserta Menanggapi gagasan. "Menanggapi pendapat yang sudah disampaikan .... mengenai ...." (dan seterusnya). 15
  • 16. d. Peserta Menyetujui gagasan. "Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan .... " (dan seterusnya). Selain itu dalam pengguanaan bahasa Indonesia dalam diskusi juga harus ada laporan diskusi yang dibuat oleh Notulis. Contoh laporan hasil diskusi sebagai berikut. NOTULEN DISKUSI Hari/tanggal : ............ Jam : ............ Tempat : ............ Tema diskusi : ............ Pemimpin diskusi : ............ Yang hadir : ............ orang Acara : 1. Pembukaan 2. Pengarahan ketua 4. Lain-lain 5. Penutup 3. Inti http://kris-smile.blgspot.com/2012/11/diskusi-teknik-membuka-dan-menutup.html Jalannya diskusi: ............................................................ Kesimpulan : ............................................................ 16
  • 17. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat diberi kesimpulan, antara lain: 1. Diskusi sering kita lakukan dalam pembelajaran karena memiliki dampak positif yang sangat baik untuk penguasaan materi pembelajaran tersebut. 2. Penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi sangat penting, agar peserta diskusi dapat memahami apa yang disampaikan saat diskusi. 3.2 Kritik dan Saran Hendaknya dalam pembuatan makalah ini memperbanayak sumber yang dapat dipercaya agar makalah yang dibuat memiliki manfaat yang lebih banyak. 17
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Faisal, Muhammad. 2013. Unit I: HAKIKAT, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Aw al/Kajian%20Bahasa%20Indonesia%20SD/BAC/Unit_1_0.pdf Diakses pada 12 September 2013. Badariah, Normin. 2013. Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2012-2013. http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/E-JOURNALNORMIN-BADARIAH-PBSI-2013.pdf Diakses pada 12 September 2013 Ramawati, Sri Dewi. 2013. Kemampuan Penggunaan Diksi dan Lafal Bahasa Indonesia pada Pembelajaran Diskusi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013. http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Sri-Dewi-Ramawati090388201312.pdf Diakses pada 12 September 2013 18