Makalah ini membahas tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam diskusi. Diskusi dijelaskan sebagai pertukaran pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu topik untuk mendapatkan pemahaman. Ada beberapa bentuk dan teknik diskusi seperti diskusi meja bundar, berkelompok, panel, seminar, konferensi, lokakarya, dan rapat kerja. Etika dan unsur-unsur diskusi juga diuraikan."
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
BAHASA DISKUSI
1. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM DISKUSI
Makalah ini disusun untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester Ganjil 2013
Oleh:
Akhmad Ridhani
J1F111010
Olvy Mutiara Hasela J1F111022
Ayu Permatasari
J1F111201
Avila Marlini
J1F111245
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
BANJARBARU
2013
1
2. Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Diskusi” ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
pada Universitas Lambung Mangkurat. Selanjutnya kami mengucapkan terima
kasih banyak kepada Ibu Suparti, M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah
Bahasa Indonesia dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penulisan karangan.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Banjarbaru,
Desember 2013
2
3. Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................
1
DAFTAR ISI ................................................................................................................
2
BAB I - PENDAHULUAN ..........................................................................................
3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
3
1.3 Tujuan ..........................................................................................................
4
BAB II – PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI ................
5
2.1 Pengertian Diskusi ........................................................................................
5
2.2 Bentuk Diskusi .............................................................................................
4
2.3 Macam-Macam Tehnik Diskusi ..................................................................
6
2.4 Unsur-Unsur Diskusi ....................................................................................
9
2.5 Etika Dalam Diskusi .....................................................................................
10
2.6 Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Diskusi .............................................
11
BAB III - PENUTUP ...................................................................................................
16
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
16
3.2 Saran ............................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
17
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya.
Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah
dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat
mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi
saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya ini disebut ragam bahasa.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau
kelompok.
Biasanya komunikasi yang
satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang
kelompok
akhirnya
tersebut
akan
berupa
memberikan
salah
rasa
pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya
disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Menurut Dewi pada jurnalnya, tingkat kemampuan penggunaan diksi dan
lafal bahasa Indonesia pada pembelajaran diskusi siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013 mencapai nilai
rata-rata 70,09 yang tergolong pada kategori sedang. Sedangkan Menurut
Badariah, Metode diskusi berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia siswa. Dengan demikian, karena hasil belajar yang diperoleh dengan
perlakuan
menggunakan
metode
diskusi
baik
sekali,
maka
perlakuan
menggunakan metode diskusi memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil
belajar siswa.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diskusi?
2. Bagaimana penggunaan bahasa indonesia dalam berdiskusi?
4
5. 1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara penggunaan bahasa Indonesia yang benar pada
saat diskusi
2. Untuk mengetahui tetang diskusi
5
6. BAB II
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM DISKUSI
2.1
Pengertian Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti
bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti
perundingan
atau
pembicaraan.
perundingan/bertukar
pikiran
Dari
segi
tentang suatu
istilah,
masalah:
diskusi
untuk
berarti
memahami,
menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini
dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah
dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan
kerja sama yang mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh
kelompok. Diskusi kelompok berlangsung jika orang-orang yang berminat dalam
suatu masalah khusus berkumpul dengan sengaja untuk mendiskusikan suatu hal
untuk menyelesaikan suatu masalah. Bagi suatu diskusi yang efektif, istilah
kelompok merupakan suatu keseluruhan yang dinamis dengan sifat-sifat yang
berbeda dari sifat-sifat anggota-anggota kelompok secara perseorangan.
Gagasan-gagasan yang dihasilkan suatu kelompok tidak akan dapat
dihasilkan oleh satu anggota kelompok secara pribadi. Dalam mencapai tujuan
diskusi, pribadi-pribadi dalam suatu kelompok saling tergantung satu dengan
lainnya untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat tunggal. Agar tidak kehilangan
arah,
salah
seorang
dari
peserta
diskusi
harus
bertindak
sebagai
ketua/pemimpin/moderator. Karena adanya partisipasi anggota diskusi, maka
kesimpulan yang dihasilkan merupakan hasil pemikiran bersama.
2.2
Bentuk Diskusi
2.2.1
Diskusi Formal
Diskusi formal merupakan kegiatan berbicara yang diikuti oleh seluruh
kelas yang dilaksanakan secara terstruktur. Maksudnya telah ditetapkan
format dengan fungsi-fungsi pelaksan diskusi yaitu moderator, notulis,
penyaji makalah, dan panelis. Diskusi ini lazimnya bertujuan untuk
6
7. mengidentifikasi
dan
mengkaji
fakta,
menganalisis
masalah,
dan
mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah.
2.2.2
Diskusi Informal
Diskusi informal adalah kegiatan berbicara yang dibicarakan oleh
seluruh siswa dalam membahas suatu masalah dengan bertukar pikiran,
meramu pendapat secara bebas dibantu bimbingan guru. Diskusi ini tidak
dilaksanakan secara terstruktur, tidak ada moderator dan notulis. Oleh
karena itu, peranan guru sangat penting. Dalam hal ini diupayakan para
siswa berpartisipasi aktif dan masing-masingmemperoleh kesempatan untuk
berbicara, menyumbangkan pendapatnya dalam mencari bergai alternatif
pemecahan masalah.
2.3
Macam-Macam Teknik Diskusi
Ada beberapa macam teknik diskusi yang dapat digunakan baik untuk
diskusi ilmiah maupun nonilmiah diantaranya:
1. Diskusi meja bundar
Jika jumlah diskusi tidak terlalu banyak ( 5 --- 15 orang), diskusi meja bundar
dapat dilakukan. Seorang ketua ditunjuk untuk memimpin diskusi.
2. Diskusi berkelompok (buzz groups)
Jika peserta banyak dan yang didiskusikan bermacam-macam, diskusi dapat
dilaksanakan dalam kelompok – kelompok. Tiap kelompok dipimpin oleh
seorang ketua (kelompok). Demikian juga, diskusi antar kelompok dipimpin
oleh seorang ketua.
3. Diskusi panel
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh
sekelompok orang di hadapan sekelompk pendengar mengenai suatu masalah
tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Diskusi dipimpin oleh seorang
moderator. Pada saat diskusi, para anggota panel duduk berjejer menghadap
ke arah para pendengar. Moderator duduk di tengah para anggota panel.
Urutan diskusi :
a. Pendahuluan. Pertama-tama, ketua mengumumkan pokok pembicaraan
dan menjelaskan berbagai istilah yang harus didefinisikan. Setelah itu,
7
8. ketua memperkenalkan para anggota panel dan mengemukakan tahap
khusus pokok pembicaraan yang akan diutarakan setiap anggota panel.
b. Pembicaraan prasaran oleh para anggota panel. Setelah diperkenalkan,
anggota panel secara bergiliran menyampaikan prasaran mereka.
c. Diskusi bebas. Setelah para anggota panel selesai mengemukakan
prasaran, anggota panel dipersilakan untuk memberikan komentar
terhadap gagasan lain, menerangkan berbagai hal yang memerlukan
penyelesaian yang lebih rinci, dan mempertahankan pernyataan yang
ditentang.
d. Peran serta pendengar. Kalau diskusi antarpanelis telah dianggap cukup,
ketua/moderator mempersilakan para pendengar untuk mengemukakan
pendapat atau pertanyaan mereka kepada anggota panel.
e. Rangkuman. Pada akhir diskusi, ketua merangkum hasil diskusi dengan
jalan menyatakan butir – butir yang sama-sama disepakati, yang masih
menimbulkan perbedaan pendapat, dan butir-butir yang tidak disepakati
anggota panel dan pendengar.
4. Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar
berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan
ilmiah yang dengan
istematis mempelajari suatu topik khusus di bawah
pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Ketua duduk di
depan bersama pembicara dan (para) penyanggah. Setelah ketua memberikan
pengantar, pembicara membawakan makalah, kemudian secara bergiliran
penyanggah melancarkan sanggahannya. Setelah berbagai komentar dan
sanggahan ditanggapi pembicara, pendengar diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan pertanyaan.
5. Konferensi
Konferensi sebagai suatu bentuk diskusi kadang-kadang mengacu kepada
diskusi untuk pengambilan tindakan. Konferensi berusaha membuat suatu
keputusan yang akan diikuti dengan tindakan berdasarkan keputusan itu.
Dalam
Ensiklopedia
Indonesia
F-M,
konferensi
diartikan
sebagai
pembicaraan, permusyawaratan, rapat yang terutama dipakai untuk pertemuan
8
9. antara wakil-wakil dari berbagai negara untuk membicarakan kepentingankepentingan bersama.
Konferensi sering dipertukargunakan dengan kongres. Dalam Ensiklopedi
Indonesia F-M, kongres didefinisikan sebagai :
a. Rapat yang diselenggarakan oleh suatu partai dan dihadiri oleh wakilwakil dari semua cabang partai tersebut. Kongres biasanya dilakukan
sekali setahun untuk menentukan garis besar aktivitas partai.
b. Pertemuan antarwakil berbagai negara. Biasanya lebih penting daripada
konfrensi biasa.
6. Lokakarya (Workshop)
Lokakarya merupakan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis
metode pertemuan. Lokakarya dimulai dengan pandangan umum tentang
masalah yang akan dipecahkan. Sesudah itu, peserta dibagi dalam kelompokkelompok. Setiap kelompok didampingi oleh penasehat ahli. Dalam
lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat
terarah dan mendalam secara teknis, dan kesimpulan/keputusan diambil
sebagai hasil lokakarya.
7. Rapat kerja
Rapat kerja adalah suatu pertemuan wakil-wakil eselon suatu badan/instansi
untuk membahas suatu masalah sesuai dengan tugas/fungsi badan/instansi
yang bersangkutan untuk mendapatkan keputusan mengenai masalah yang
sedang dihadapi.
Rapat kerja membahas masalah yang jelas/spesifik, dilakukan dengan terarah
dan terpimpin, menghasilkan keputusan, dan dipimpin oleh pimpinan
badan/instansi yang bersangkutan.
8. Simposium
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling
berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua
yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli
menjawab.
9
10. 9. Kolokium
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang
diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan
simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah).
10. Debat
Debat berarti berbicara kepada lawan untuk membela pendirian/pendapatnya
atau menyerang pendirian/pendapat lawannya. Debat dapat juga dilakukan
antar kelompok. Debat dipimpin oleh seorang ketua.
11. Fishbowl
Panitia menyediakan kursi dalam bentuk setengah lingkaran .Ketua duduk
pada kursi yang di tengah menghadap kepada pendengar. Kursi-kursi di
sebelah ketua diduduki oleh para ahli dan yang di sebelah kanan kosong.
Setelah ketua memberi penjelasan, mereka yang ingin bertanya maju dan
duduk pada kursi kosong dan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab oleh
para ahli. Para penanya bergantian maju dan menduduki kursi yang kosong.
12. Curah pendapat (brainstorming)
Dalam metode ini, suatu persoalan diajukan dan peserta diminta
mengemukakan saran secara cepat dan spontan. Semua dicatat di papan tulis
atau pada kertas. Pada dasarnya, semua masukan diterima. Kemudian, seluruh
kelompok mengevaluasi masukan-masukan tersebut.
13. Bull session
Diskusi ini bersifat informal. Pada umumnya, diskusi tipe ini tidak dipimpin
dan mungkin efektif untuk digunakan pada waktu senggang.
2.4
Unsur – Unsur Diskusi
Dalam kegiatan diskusi melibatkan beberapa orang yang mempunyai
peran penting untuk kelancaran suatu diskusi. Berikut adalah beberapa orang yang
terlibat dalam suatu diskusi.
1) Moderator
Fungsi moderator dalam diskusi sangat penting yaitu harus mampu
mengatur lalu diskusi, dan harus mengatur pembagian waktu untuk para
10
11. penyaji. Selain moderator juga harus memahami dengan cermat, tepat dan
baik isi makalah yang disediakan.
2) Sekretais (Notulis)
Notulis bertugas untuk mencatat apa-apa yang telah di bicarakan dan
menyampaikan resume pikiran-pikiran yang berkembang dalam kelompok.
3) Pembicara/ Pemakalah
Pembicara adalah yang menyampaikan suatu masalah atau meninjau,
menganalisa suatu masalah yang diajukan.
4) Peserta
Peserta dalam diskusi harus dapat berperan aktif dan berpartisipasi, tidak
takut salah dalam mengungkapkan masalah serta menghindari ketegangan
emosi dan mempersiapkan mental.
2.5
Etika Dalam Diskusi
Dalam diskusi diperlukan etika yang benar karena mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam diskusi
terdapat tata cara dalam berbicara dalam berpikir, berbicara dan bersikap di
antaranya:
a. Rasional.
b. Objektif.
c. Kritis atau sikap serba relatif.
d. Bertanggung jawab.
e. Kesabaran intelektual dan kesederhanaan.
f. Tidak memihak pada etnik.
g. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator, pembicara dan
pendengar atau peserta dalam diskusi diantaranya:
1. Moderator
a. Moderator bertugas memimpin sidang diskusi.
b. Moderator
mengatur
lalu
lintas
pembicaraan
dalam
diskusi.
Memberikan arah yang jelas dan selalu mendorong peserta diskusi
agar selalu bergerak maju.
11
12. c. Jika terjadi kelambanan, ia harus mampu melancarkan kembali
jalannya diskusi.
d. Jika pembicaraan menyimpang dari garis yang telah ditentukan,
moderator harus mampu meluruskan kembali.
2. Pembicara
a. Berbicara sesuai dengan topik yang diminta atau dengan tujuan
diadakannya diskusi.
b. Pembicara mencoba terlebih dahulu alat bantu yang akan digunakan.
c. Waktu berbicara, pembicara menjaga kontak mata dengan lawan
bicara/ hadirin dan tidak hanya melihat ke layar tayangan.
d. Mengakui argumentasi yang lebih kuat (tidak berdebat kusir).
e. Mengakui jika tidak mengetahui sesuatu yang ditanyakan peserta.
f. Tidak menganggap adanya pertanyaan yang tolol.
g. Tidak melebihi waktu yang disediakan untuknya.
h. Mengusai permasalahan.
i. Menggunakan alat bantu secara efektif (kalau tersedia)
3. Peserta atau Pendengar
a. Turut mengambil bagian dalam diskusi
b. Berbicara hanya kalau sudah diijinkan moderator
c. Berbicara dengan tepat, tegas, lugas dan jelas
d. Menunjang pertanyaan atau pernyataan dengan fakta-fakta, contohcontoh dan pendapat para ahli yang sesuai atau relevan
e. Mengikuti diskusi dengan penuh seksama
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
g. Bertindak sopan dan bijaksana
h. Mencoba memahami pendapat orang lain
i. Menghadiri diskusi dengan hati yang tenang
2.6
Penggunaan Bahasa Indonesia pada Diskusi
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh moderator dan pendengar atau
peserta dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi diantaranya:
1. Moderator
a. Pembukaan
12
13. Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi,
diskusi, seminar, lokakarya.
Asalamualaikum Wr. Wb…..Selamat Pagi….
Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi
ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan
YME supaya memberikan kelancaran dalam serangkain acara ini.
b. Ucapan Selamat Datang Peserta.
Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta.
Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan
terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda
adalah seorang moderator yang baik.
Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara
Diskusi yang menarik ini...
c. Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi.
Upayakan peserta merasa tertarik dengan materi presentasi dengan
menceritakan latar belakang dan tujuan presentasi. Disini moderator
harus berusaha agar topik yang disajikan itu seolah-olah merupakan
hal yang penting, up to date sekaligus dekat dengan kehidupan
keseharian peserta.
Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya.....Oleh karena
itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk…..
d. Perkenalan Penyaji/Narasumber dan Tema Presentasi.
Dalam memperkenalkan presenter, upayakan agar audiens merasa
yakin dengan kualitas dan kapabilitas si pembicara, utamanya
kelayakan kompetensi sehubungan dengan makalah yang hendak
disajikan.
Untuk mensukseskan acara diskusi, sengaja kami undang seorang
pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah
disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan
makalahnya yang bertajuk………Untuk memperlancar kegiatan
13
14. presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu
acara sampai selesai….
e. Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab.
Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya
jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan
direncanakan.
Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita
persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan
untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah
Bapak…….menyajikan makalahnya.
f. Mengundang Pembicara menyajikan presentasi.
Saya
persilakan
Bapak
narasumber.
Untuk
menyampaikan
materinya/makalahnya…….
g. Rangkuman umum inti presentasi penyaji.
Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi
adalah pada akhir kegiatan. tetapi ada manfaat khusus jika moderator
menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah,
yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama
jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang
baik dalam menampilkan makalah.
Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya
yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya……
h. Mengundang pendengar untuk bertanya.
Lebih baik jika sesi tanya jawab dibagi dalam beberapa sesi dengan
satu sesi maksimum 3 penanya.
Untuk memperjelas materi yang telah disajikan, kami undang Bapak
dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama,
kami akan buka sesi pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak –
Ibu
menyebutkan
nama
dan
asal
instansi
sebelum
mulai
bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat,
tepat sasaran. Kami persilakan…..
14
15. i. Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar.
Sampaikan dengan ramah, tulus dan penuh senyum.
Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit
pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga
saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas
partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….
j. Moderator menutup presentasi.
Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang
bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan.
Pada akhir acara ini, Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan...
serta tepuk tangan untuk kita semua……terimakasih (ucapan salam)
2. Peserta atau Pendengar
a. Peserta menyampaikan gagasan.
"Terima kasih kepada Saudara Moderator." "Saudara-saudara dalam
kesempatan ini, saya akan membabas masalah yang telah
ditentukakan secara sekilas oleh pembicara tentang.... " (dan
seterusnya)
b. Peserta menyanggah gagasan.
"Saya tertarik sekali akan uraian Saudara Yono tentang . . . Ada
pendapat yang menurut saya agak kurang lengkap, yaitu, . ." (dan
seterusnya).
atau
"Saya tidak setuju dengan pendapat anda karena ..."(dan seterusnya).
c. Peserta Menanggapi gagasan.
"Menanggapi pendapat yang sudah disampaikan .... mengenai ...."
(dan seterusnya).
15
16. d. Peserta Menyetujui gagasan.
"Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan .... " (dan
seterusnya).
Selain itu dalam pengguanaan bahasa Indonesia dalam diskusi juga harus
ada laporan diskusi yang dibuat oleh Notulis. Contoh laporan hasil diskusi sebagai
berikut.
NOTULEN DISKUSI
Hari/tanggal
: ............
Jam
: ............
Tempat
: ............
Tema diskusi
: ............
Pemimpin diskusi
: ............
Yang hadir
: ............ orang
Acara : 1. Pembukaan
2. Pengarahan ketua
4. Lain-lain
5. Penutup
3. Inti
http://kris-smile.blgspot.com/2012/11/diskusi-teknik-membuka-dan-menutup.html
Jalannya diskusi:
............................................................
Kesimpulan :
............................................................
16
17. BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diberi kesimpulan, antara lain:
1. Diskusi sering kita lakukan dalam pembelajaran karena memiliki
dampak positif yang sangat baik untuk penguasaan materi pembelajaran
tersebut.
2. Penggunaan bahasa Indonesia dalam diskusi sangat penting, agar peserta
diskusi dapat memahami apa yang disampaikan saat diskusi.
3.2
Kritik dan Saran
Hendaknya dalam pembuatan makalah ini memperbanayak sumber
yang dapat dipercaya agar makalah yang dibuat memiliki manfaat yang
lebih banyak.
17
18. DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Muhammad. 2013. Unit I: HAKIKAT, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA
INDONESIA.
http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Aw
al/Kajian%20Bahasa%20Indonesia%20SD/BAC/Unit_1_0.pdf
Diakses pada 12 September 2013.
Badariah, Normin. 2013. Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan
Tahun Pelajaran 2012-2013.
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/E-JOURNALNORMIN-BADARIAH-PBSI-2013.pdf
Diakses pada 12 September 2013
Ramawati, Sri Dewi. 2013. Kemampuan Penggunaan Diksi dan Lafal Bahasa
Indonesia pada Pembelajaran Diskusi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 19 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013.
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Sri-Dewi-Ramawati090388201312.pdf
Diakses pada 12 September 2013
18