Rumah Sofyan Puhi diserbu warga yang datang memberikan dukungan setelah Sofyan Puhi menyatakan akan maju sebagai calon bupati independen. Relawan Sofyan Puhi sibuk mendata dukungan warga dengan mengumpulkan fotokopi KTP dan tanda tangan.
1. Rumah SoCINTA diserbu Warga
Edisi II, 1 Juni 2014
Limboto (SO CINTA)- Sehari setelah
Sofyan Puhi (SP) menegaskan niatnya
untuk kembali ikut dalam bursa calon
Bupati Gorontalo, rumahnya di desa
Luwoo mulai ramai dikunjungi warga.
Setiap hari, puluhan orang dari
berbagai desa datang silaturrahmi
menyatakan dukungan mereka. Selain itu,
sejumlah sahabatnya dibeberapa parpol
juga datang memberi dukungan.
Seperti yang dilansir di akun facebook-
nya, SP bakal maju di Pilkada 2015 melalui
jalur perseorangan atau populer disebut
calon “independen”. Sesuai Undang-
undang, bakal calon independen di
Kabupaten Gorontalo bisa lolos syarat, jika
1
Datangi
posko hingga
larut malam,
serahkan
KTP sambil
titip
sumbangan
Seribu
Rupiah.
didukung rakyat (pemilih) minimal 5
persen dari jumlah total penduduk.
Sementara itu, para loyalisnya yang
selama ini “tiarap” pasca Pilkada 2010,
pekan lalu kembali berkumpul
membentuk jaringan relawan. Dengan
modal patungan, para kader ini
menyebar hingga pelosok desa. Mereka
melayani warga yang antri
membubuhkan tanda tangan sambil
menyerahkan foto copy KTP.
Tak disangka, setiap hari ratusan
copian KTP dan tanda tangan warga
terkumpul dirumah SoCinta. Dihari
ketiga saja, untuk Talaga Jaya
terkumpul sebanyak 2500 lembar
KTP.# (SI-01)
Sofyan puhi calon independen kita
Foto: Relawan sibuk melayani warga yang antri menyerahkan dukungan untuk Sofyan Puhi
2. Curhat
Via : FB/Email/SMS
“Sekiranya Pak Sofyan mau ikhlas dalam
membangun negeri ini sebagai salah satu
bagian jazirah serambi atau negeri
Medinah, maka tidak lain beliau wajib
menjadikan Syariat Islam sebagai landasan
perubahan guna mewujudkan perubahan
yang hakiki.
Jangan berharap banyak dari demokrasi,
kekuasaan itu memang pada rakyat dan
rakyat menyerahkan pada figur yang
dirasa berkompoten, sementara aturan
atau as syiyadah itu ditangan Allah selaku
pembuat hukum.
Jadi hanya hukum Allah SWT yang wajib
diterapkan”
Demikian masukan.
Afwan, Sahabatmu..(0812447xxxx)
Salam Redaksi
Assalamualaikum...
Islam sesungguhnya adalah rahmat
bagi seluruh alam. Semua segi
kehidupan didunia, termasuk urusan
pemerintahan diatur dalam Islam.
Berpedoman pada Al Quran, Sunnah,
pendapat para sahabat dan fatwa
ulama, sejumlah aturan telah disahkan
dinegara-negara mayoritas muslim,
termasuk di Indonesia. Kita kenal ada
Undang-undang Perkawinan, Zakat,
Bank Syariah, Produk Halal dan
seterusnya. Bahkan dibeberapa daerah,
sejumlah Perda Syariah berhasil
disahkan. Semua itu lahir dari proses
musyawarah para pemimpin dan wakil
kita. Pada konteks ini, bicara soal Islam
dan Demokrasi menjadi agak timpang
bila diposisikan saling berhadapan. Jika
digali lebih dalam, rumusan “Demokrasi
Indonesia” beda dengan versi dunia
Barat. Prinsip Demokrasi kita
sesungguhnya diadopsi dari hukum
Islam (baca; Pancasila). Sebab salah
satu asas utama Demokrasi kita adalah
musyawarah perwakilan umat, bukan
pemungutan suara umat. Bukankah
musyawarah salah satu perintah Islam?
Rasulullah SAW membuktikan bahwa
persoalan umat --serumit apapun--
dapat dipecahkan melalui musyawarah
bersama para sahabatnya. Tentu saja,
ketika itu yang hadir adalah para wakil
umat (kabilah) yang terpercaya.
Disinilah problemnya, kita sering lalai
memilih pemimpin yang layak
dipercaya. Insya Allah, SoCINTA akan
belajar dari pengalaman Nabi SAW.
Wassalamu’alaikum...(SP-SI)
2
Kamus Politik
Money Politic :
Istilah Inggris, Money = Uang dan Politic
= usaha untuk mendapatkan kekuasaan.
Politik Uang adalah upaya meraih
kekuasaan dengan menggunakan
kekuatan uang atau materi. Biasanya
uang/materi digunakan untuk
mempengaruhi rakyat agar mendukung
atau tunduk pada kehendaknya.
Pilkadus :
Pemilihan Kepala Dusun. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 72 tahun
2005, pengangkatan Kepala Dusun
merupakan kewenangan Kepala Desa.
Dibeberapa daerah, Kepala Desa
menyerahkan kepada warga untuk
memilih langsung Kepala Dusun (Kadus)
dan hasilnya disahkan dengan SK Kades.
Edisi II, 1 Juni 2014
3. 3
Seri : Pendidikan Politik
Demokrasi Recehan (bagian akhir)
Oleh: Subhan Ibrahim*)
Pilih Uang
Sejak itu, saling sogok dipemilu sudah
dianggap lumrah. Umumnya, alasan
warga enteng saja; dari pada menunggu
janji kampanye yang entah kapan,
sekarang bayar dulu suara kami. Ini yang
sudah jelas!
Disadari atau tidak, kenyataan ini
telah membudaya dimasyarakat kita.
Sikap pesimis rakyat atas komitmen
juang anggota DPR/D dari masa ke masa,
telah menguatkan akar budaya “bayar
suara” disetiap pemilu.
Walhasil, dihampir semua jenis
pemilihan,---Pileg, Pilpres, Pilkada,
Pilkades, Pilkadus, bahkan PILKASJID
(Pemilihan Ketua Ta’mirul Masjid)-pun
tak lepas dari politik uang.
Survei sejumlah lembaga menegaskan
hanya kurang lebih 40 % pemilih yang
mencoblos tanpa pamrih. Sisanya ikut
memilih karena (sengaja?) menyerah
dalam “serangan fajar”. Termasuk
mereka yang sudah dapat “panjar”, jauh
sebelum kampanye digelar. Misalnya
dapat beras, semen, seng, pasir, bibit
ikan, Sapi, jagung, pulsa, HP hingga baju
daster.
Hal ini jelas menunjukan bahwa
mayoritas rakyat memilih calon
pemimpin karena jumlah uangnya,
bukan kualitas orangnya. Semoga kita
bukan termasuk dalam mayoritas itu.
Krisis Pemimpin
Akibatnya dimasa depan, anak-anak
muda cerdas berbakat yang lahir dari
keluarga miskin yang hanya andalkan
visi dan modal sosial, tak akan pernah
terpilih dalam pemilu.
Orang-orang muda pinggiran ini
jauh dari liputan media massa. Sebelum
pemilu, mereka tanpa pamrih sibuk
dengan kerja pemberdayaan rakyat.
Menggagas berbagai kegiatan advokasi
sosial disejumlah tempat. Sayangnya,
disaat pemilu, mereka tereliminasi dari
pilihan rakyat, hanya karena tak punya
uang untuk bayar suara. Tragis
memang..!
Bila realitas ini terus terjadi, maka
cepat atau lambat seluruh pelosok
negeri ini akan dipimpin para kaum
kapitalis “jahil”. Kejahilannya bukan
karena tak terdidik, tetapi tak punya
rasa malu (adab), menghalalkan segala
cara untuk meraih kekuasaan!!
*) Penulis adalah alumni Program Ilmu
Politik FISIP-UNSRAT, Manado
Edisi II, 1 Juni 2014
4. Cirita WarKop TTS Berhadiah
1 2 3 4
5
6 7 8 9
10
11
12
Ka Sudi warga Limboto bertanya
kepada temannya asal Telaga,
Kasudi: “Wolo boito arti lo SoCINTA?”
Temannya menjawab, “Ja’otawa
latia”. Ka Sudi; “Pongalo’akali
ja’otawamu..? Temannya menjawab
“Jo ja’otawa latia.., poleleya lomai”.
Ka Sudi menjelaskan ”SoCinta yito =
Sofyan Puhi Calon Independen Kita”.
Wanu ola’u =Sofyan Puhi Cincin
Permata Hati Kita”. Mantaaap !
Jajak Pendapat
Satu tahun lagi, Pilkada Kabupaten Gorontalo
akan digelar. Sofyan Puhi Insya Allah maju
sebagai Calon Bupati kita melalui jalur
“independen” (SoCINTA). Sejumlah nama
disebut-sebut bakal jadi calon Wakil Bupati
mendampinginya. Kami mengajak Pembaca
untuk menyatakan pendapat; Siapa tokoh
dibawah ini yang cocok berpasangan
dengan SoCINTA?
Anas Yusuf (PAN-DPRD)
A.R Mohammad (PNS-Dokter)
Daryatno Gobel (PAN-DPRD)
Dewi Sartika Hemeto (DPD terpilih)
Inrawanto Hasan (DPRD)
Manaf Hamzah (DPRD)
Rahmiyati Jahja (DPD)
Sukri Harmain (PNS)
Tonny Yunus (PDI-P/Wabup)
atau yang lain siapa........?
Kirim jawaban via HP: 082 338 441 441 atau
Email Redaksi: redaksi.socinta@gmail.com
Syair Cinta
Gelap tidak bisa
mengusir gelap
Hanya terang yang bisa...
Kebencian tidak bisa
melawan kebencian
Hanya CINTA yang bisa...
(Martin Luther King, Jr)
4
Jawaban TTS edisi Perdana
Mendatar : Menurun
1. Cinta 1. Ciremai
6. Nista 2. Naker
7. Roket 3. Anta
8. Aneka 4. ASKES
10. Mari 5. Malaria
12. Indonesia 9. Nene
11. ILO
Pemenang Undian TTS:
I. No HP: 085256195xxx an. Peta Polontalo
II. No HP: 085240553xxx an. Rovinda Limonu
Hadiah akan diantar langsung oleh Bapak
Sofyan Puhi dan Tim ke alamat Anda.
Cat :
1. Jawaban dikirim via sms ke : 082 383 441 441
2. Pemenang diundi dan akan diumumkan pada
edisi berikutnya.
Diterbitkan Oleh : Tim Relawan SOCINTA Layout :Fardin Hasan
Pimpinan Redaksi : Subhan Ibrahim SMS /Email :082338441441 / redaksi.socinta@gmail.com
Staf Redaksi : Imran Aluwi Face Book :Sofyan Puhi (So Cinta)
Abd. Taha Husain
Kami menerima saran dan curhat pembaca maksimal 50 Kata dan kirim ke Nomor SMS Center/FB atau Email
Mendatar:
1. Nama belakang calon
Bupati kita
3. Kelompok
5. Agen Rahasia Amerika
6. Syair diiringi Musik
8. Menyenangkan hati
10. Promosi
12. Anyaman dari rotan
Menurun:
1. Cara meraih kekuasaan
2. ……Sugiarto/nama depan
atlit
3.Singkatan Gajah Mada
4. Sisa rokok yang dihisap
7. Alat Musik Petik
9.Sebagai penentu hitungan
11. Ujian Nasional