SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
PERBANKAN DAN DUNIA 
USAHA ERA GLOBALISASI 
Perekonomian Indonesia 
Drs. Agus Luthfi, M.Si
Globalisasi 
Perbankan
Makna Globalisasi: Perkembangan Lanjutan 
Kapitalisme 
 Dua pilar utama yang menopang sistem kapitalisme 
modern, yaitu: pasar uang (sistem perbankan) dan pasar 
modal; 
 Kedua pilar (sektor finansial) inilah yang memungkinkan 
terjadinya proses akumulasi modal yang sangat pesat. 
Sedemikian pesatnya, sehingga kian tak berkaitan 
langsung (decoupling) dengan perkembangan sektor real. 
 Hal ini disebabkan oleh pola eksploitasi yang telah 
melampaui batas-batas negara sebagai konsekuensi dari 
gelombang globalisasi
Makna Globalisasi: Perkembangan Lanjutan 
Kapitalisme 
 Di era tahun 1970-an, kapitalisme mencapai tahap 
keemasan, sebuah tahap dimana pembangunan dunia 
melakukan pembangunan yang masuk dalam skenario 
modernisasi, fokus dari modernisasi negara dunia ketiga 
pada moment itu ialah pembangunan berbasis high 
technology. 
 Dalam pandangan sosiolog Jepang, Kenichi Ohmae 
globalisasi tidak sekedar membawa ideologi yang bersifat 
global seperti demokrasi liberal, tetapi juga turut 
mengancam proses pembentukan negara bangsa, karena 
globalisasi pada intinya ingin mewujudkan negara tanpa 
batas (Borderless).
Sistem Bretton Woods Sebagai Titik Tolak 
 Di tengah kekalutan yang melanda perekonomian dunia, setiap negara 
berupaya menyelamatkan diri tanpa terlalu menghiraukan dampaknya 
terhadap negara-negara lain, sehingga pada akhirnya berdampak 
pada semua negara. 
 Menyadari bahwa tatanan ekonomi dunia sudah diambang 
kebangkrutan, negara-negara yang memenangkan perang berinisiatif 
menyusun arsitektur baru tata ekonomi dunia. Sebagian besar negara 
mengadakan pertemuan di Bretton Woods yang melahirkan sistem 
moneter internasional dengan IMF sebagai lembaga multilateralnya 
dan Bank Dunia yang berfungsi membantu rehabilitasi dan 
rekonstruksi negara-negara yang porak-poranda akibat perang.
Potret Perbankan Nasional: Kebijakan 
Perbankan di Indonesia Periode 1983-2011 
TAHUN KEBIJAKAN 
Juni 1983 Penghapusan kontrol atas suku bunga deposito bank pemerintah dan tingkat pinjaman pada 
perbankan 
Oktober 1988 1. Membuka industri perbankan untuk bank swasta dan joint venture baru dengan cara 
menurunkan persyaratan modal minimum 
2. Penghapusan restriksi dan pemberian kemudahan seperti pembukaaan cabang baru, 
kemudahan pinjaman antar bank dan membolehkan bank untuk mendesain prosuk deposito 
mereka 
Februari 1992 1. Pemberian izin terhadap investor asing untuk membeli saham perbankan domestik yang 
tercatat pada bursa saham 
2. Secara parsial melakukan privatisasi dengan memperbolehkan bank pemerintah untuk listing 
di pasar modal 
1995-1997 1. Pengontrolan kembali peminjaman yang dapat diberikan oleh bank 
2. Meningkatkan kontrol dalam hal penerbitan surat berharga oleh perbankan 
3. Meningkatkan pengawasan atas lembaga keuangan non bank 
4. Memperketat izin pembukaan cabang baru 
5. Pengenaan denda bagi bank yang melakukan ekspansi lebih cepat dari yang diperbolehkan 
6. Meningkatkan rasio cadangan minimum dan memperketat aturan prudensial perbankan 
2003 Privatisasi bank-bank yang telah di bail-out di bawah skema Indonesian Banking Restructuring 
Agency (IBRA) 
2004 Dikeluarkannya kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) 
2004-2011 Serangkaian merger dan konsolidasi perbankan konvensional dalam rangka memenuhi Single 
Presence Policy serta kecukupan modal minimum 
Sumber: Mulyaningsih dan Daly, 2011
Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) 
 Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) berdiri setelah letter 
of intent (LoI) IMF tahun 1998. Dalam LoI tersebut program 
Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) yang kemudian 
dikenal dengan nama BPPN ini, lahir sebagai upaya pembenahan di 
sektor keuangan akibat krisis ekonomi yang menerpa Indonesia dan 
Asia pada pertengahan 1997. 
 IBRA atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (bppn) yaitu 
Badan pemerintah yang dibentuk untuk melaksanakan upaya 
penyehatan bank-bank, mengelola aset bermasalah, dan 
mengadmnistrasikan program jaminan pemerintah; 
 Pembentukan BPPN berdasarkan Keppres Nomor 27 Tahun 1998 
tentang pembentukan BPPN; 
 Keppres No. 34 Tahun 1998 tentang Tugas dan Kewenangan Badan 
Penyehatan Perbankan Nasional adalah penyehatan perbankan, 
penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian 
uang negara yang tersalur pada sektor perbankan;
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) 
 Suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat 
menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri 
perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke 
depan; 
 API memiliki enam pilar yang saling terkait satu sama lain guna 
menunjang pencapaian visi di antaranya: 
 Struktur perbankan yang sehat 
 Sistem pengaturan yang efektif 
 Sistem pengawasan yang independen dan efektif 
 Industri perbankan yang kuat 
 Infrastruktur pendukung yang mencukupi 
 Perlindungan konsumen 
 Ulasan lengkap API dalam dokumen berikut
Perubahan Fokus Regulasi Masuknya Bank Asing 
di Indonesia
Tantangan Industri Perbankan: Penerapan 
Core Principle on Banking Supervision 
 Basle Committee on Banking Supervision, didirikan oleh 
Gubernur Bank Sentral negara-negara Group of Ten (G 
10) pada 1974 sebagai reaksi atas bankrutnya Bankhus 
I.D. Herstatt di Cologne, Jerman yang mengganggu 
penyelesaian transaksi pada Clearing House 
International Payment System (CHIPS) dan merugikan 
mitra bisnis Herstaat bank. 
 Core Principle on Banking Supervision yang dikeluarkan 
terdiri dari 25 prinsip yang bertujuan untuk menciptakan 
sistem pengawasan yang efektif.
Tantangan Industri Perbankan: Penerapan 
No. Basel I Basel II 
1. Harmonisasi standar permodalan bank secara 
internasional dengan maksud memperkuat 
stabilitas dan kesehatan perbankan internasional 
Terdapat tiga pilar (minimum 
capital requirement, supervisory 
review process, market discipline) 
2. Menghilangkan sumber ketidaksetaraan dalam 
berkompetisi diatara perbankan internasional 
Kecukupan modal dihitung dengan 
mempertimbangkan risiko kredit, 
risiko pasar dan risiko operasional 
3. Permodalan bagi bank yang beroperasi secara 
internasional minimal 8% (Tier 1 (4%) dari share 
holder equity dan retained earning dan Tier 2 (4%) 
tambahan dana internal dan eksternal yang 
tersedia) sedang di Amerika 8% - 9%. 
diciptakan untuk bank yang 
berskala internasional, besar dan 
melibatkan organisasi keuangan 
yang kompleks 
4. Tidak membedakan variasi risiko antara bank satu 
dengan bank lainnya 
Terdapat kesulitan dalam 
penerapan Basel II terutama 
dalam penghitungan risk-base 
capital dengan biaya yang tinggi 
USD 10-150 Juta. 
5. Fokus pada risiko kredit Berkaitan erat dengan penerapan 
Rating Company 
Basel II 
Sumber: Sitompul, 2007
Tantangan Industri Perbankan: Implementasi 
Anti Money Laundering (AML) Rezim 
 Perbankan mengacu pada standar internasional untuk 
mencegah dan memberantas pencucian uang dan/atau 
pendanaan terorisme oleh Financial Action Task Force on 
Money Laundering (FATF), yang dikenal dengan 
Rekomendasi 40 + 9 FATF. 
 Perkembangan e-banking dan kemajuan teknologi memicu 
terjadinya tindak pidana money laundering. 
 Penyedia Jasa Keuangan (PJK) harus melaksanakan 
enhance due dilligence apabila melakukan transaksi 
dengan politically exposed person, trust company/account, 
shell company dan corespondence bank account
Tantangan Industri Perbankan: Penerapan 
Corporate Governance 
 Besarnya saham milik pemerintah pada industri 
perbankan cenderung memperlemah pengawasan dan 
penerapan corporate governance 
 Privatisasi akan memberikan keseimbangan antara 
supervisory dicipline dan market dicipline. 
 Keseriusan industri perbankan harus diikuti dengan 
komitmen yang tinggi dari institusi pengawas untuk 
menegakkan hukum. 
 Privatisasi bukan suatu proses text-book yang dapat 
dilakukan dengan menggunakan suatu formula tertentu. 
Suatu perencanaan yang baik harus memuat fleksibilitas 
agar dapat merespon setiap kesempatan yang ada.
Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank 
di Indonesia 
Sumber: Data SPI Bank Indonesia, 2012
Dunia Usaha dan 
Perbankan
Penghambat Utama Investasi Berdasarkan 
Ukuran Perusahaan di Indonesia 
Sumber: Worldbank, Enterprise Survey for Indonesia
Faktor yang Mempengaruhi Iklim Dunia Usaha 
di Indonesia 
 Intervensi pemerintah terhadap BUMN dan regulasi iklim 
dunia usaha; 
 Benturan kepentingan atau perbedaan preferensi dan 
prioritas antara dunia usaha dan masyarakat; 
 Ketidakpastian hukum (kredibilitas); 
 Kepercayaan dan keyakinan publik terhadap pasar dan 
dunia usaha mempengaruhi bukan hanya kelayakan dari 
suatu perubahan tetapi juga kesinambungannya 
(sustainability); 
 Sumber pembiayaan perbankan atau jasa keuangan 
yang mendapat jaminan dari pemerintah
UMKM Sebagai Fokus Bank Indonesia pada 
Pengembangan Dunia Usaha di Sektor Riil 
 UMKM sebagai salah satu kekuatan pendorong terdepan 
dalam pembangunan ekonomi (Bank Dunia, 2005); 
 UMKM mampu menyerap tenaga kerja lebih besar dari 
usaha besar; 
 UMKM mampu menyerap kredit dengan perputaran uang 
lebih dari 20% per bulan dan excatly 63% year on year 
dari target kredit UMKM (Bank Indonesia, 2013); 
 Lebih dari 99% badan usaha di Indonesia merupakan 
UMKM (BPS, 2013) 
 UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60% pada PDB 
Nasional (BPS, 2013)
Peran UMKM dalam Ekspor Nonmigas 
 Upaya peningkatan ekspor nonmigas adalah 
peningkatan daya saing nasional dengan menempatkan 
dunia usaha sebagai ujung tombaknya. 
 Diperlukan lingkungan industri dan lingkungan dunia 
industri yang sehat dan transparan dengan jaring-jaring 
pengaman yang kuat 
 Mengarahkan perekonomian kepada pemanfaatan 
sumber daya yang efisien, sehingga dapat mempunyai 
potensi besar untuk mendesak industri kecil/menengah 
agar mengalami kemajuan yang pesat.
Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi (Milliar Rp.) 
Sumber: Data SPI Bank Indonesia, 2012 
 Penyaluran kredit terbesar 
pada UMKM di sektor 
perdagangan; 
 Pada umunya UKM dalam 
memproduksi barang/jasanya 
hanya terkonsentrasi pada 
sejumlah produk/jasa yang 
secara tradisional telah 
ditangani kelompok pelaku 
bisnis tertentu dan pada 
pasar tertentu saja
Perbankan Indonesia Tidak Efisien, Bunga Sulit 
Turun 
Sumber: Net Interest Margin (Bank Dunia, 2014) 
Tuntutan regulasi Bank Sentral Indonesia dalam credit share 
perbankan minimal 20% memaksa perbankan untuk meningkatkan 
suku bunga pinjaman pada Dunia Usaha di Indonesia; 
Dalam kondisi yang tidak terkontrol tingginya penyaluran kredit dapat 
menimbulkan bubble economic pada sektor ekonomi keseluruhan;
Strategi Pengembangan Dunia Usaha Melalui 
Perbankan di Era MEA 2015 
 Mitigasi risiko oleh Bank Indonesia dan Badan Otoritas 
Jasa Keuangan (OJK) terhadap penyaluran kredit pada 
perbankan melalui kebijakan Makroprudensial 
Mikroprudensial lebih diperketat; 
 Memanfaatkan otonomi untuk mengembangkan 
kebijakan yang inovatif, kreatif, dan harmonisasi aturan 
hukum yang membuka ruang bagi tumbuhnya 
perekonomian; 
 Pengaplikasian skema kerjasama (triple helix) antar 
pelaku ekonomi;
ありがとうございまし 
Arigatōgozaimasu

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)gifariwk
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Nur Muhamad Fikri
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointMuhalida Zia
 
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )Nevi Syafitri
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisPT Lion Air
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)syafii_ahmad
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...IdhamMaulanaOktora1
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesiaNisa Ell
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 

La actualidad más candente (20)

Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan BankTingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Tata Letak
Tata LetakTata Letak
Tata Letak
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSISISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
 
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
 
Pasar uang dan valas
Pasar uang dan valasPasar uang dan valas
Pasar uang dan valas
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Bank Sentral
Bank SentralBank Sentral
Bank Sentral
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 

Similar a Perbankan dan Dunia Usaha Era Globalisasi

Corporate Governance & Potensi Konflik OJK
Corporate Governance & Potensi Konflik OJKCorporate Governance & Potensi Konflik OJK
Corporate Governance & Potensi Konflik OJKPerdana Wahyu Santosa
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxageefonzi1
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaReo_Marfeeza
 
Buku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptxBuku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptxAdeMuhammad10
 
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lemba
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lembaAnalisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lemba
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lembaDwiKuncahyati
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)VivianaArsew
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfNovaIndriyani025
 
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikroirawan d soedradjat
 
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaDampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaEkaputra Sananto
 
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docxUthyaSamara
 

Similar a Perbankan dan Dunia Usaha Era Globalisasi (20)

Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 
Corporate Governance & Potensi Konflik OJK
Corporate Governance & Potensi Konflik OJKCorporate Governance & Potensi Konflik OJK
Corporate Governance & Potensi Konflik OJK
 
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpananDamayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
 
Buku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptxBuku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptx
 
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lemba
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lembaAnalisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lemba
Analisis sistem lembaga_keuangan_syariah_dan_lemba
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...
Beragam persoalan sistem keuangan dan harapan terhadap ojk damayanti harianan...
 
Kompleksitas produk jasa keuangan, mea, tantangan bagi ojk
Kompleksitas produk jasa keuangan, mea, tantangan bagi ojkKompleksitas produk jasa keuangan, mea, tantangan bagi ojk
Kompleksitas produk jasa keuangan, mea, tantangan bagi ojk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
 
MR-Sesi-1.ppt
MR-Sesi-1.pptMR-Sesi-1.ppt
MR-Sesi-1.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaDampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
 

Más de Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama

Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa TimurImplementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa TimurBagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

Más de Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama (20)

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
 
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
 
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa TimurImplementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
 
Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"
 
Jenis Cuti
Jenis CutiJenis Cuti
Jenis Cuti
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
 
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
 

Perbankan dan Dunia Usaha Era Globalisasi

  • 1. PERBANKAN DAN DUNIA USAHA ERA GLOBALISASI Perekonomian Indonesia Drs. Agus Luthfi, M.Si
  • 3. Makna Globalisasi: Perkembangan Lanjutan Kapitalisme  Dua pilar utama yang menopang sistem kapitalisme modern, yaitu: pasar uang (sistem perbankan) dan pasar modal;  Kedua pilar (sektor finansial) inilah yang memungkinkan terjadinya proses akumulasi modal yang sangat pesat. Sedemikian pesatnya, sehingga kian tak berkaitan langsung (decoupling) dengan perkembangan sektor real.  Hal ini disebabkan oleh pola eksploitasi yang telah melampaui batas-batas negara sebagai konsekuensi dari gelombang globalisasi
  • 4. Makna Globalisasi: Perkembangan Lanjutan Kapitalisme  Di era tahun 1970-an, kapitalisme mencapai tahap keemasan, sebuah tahap dimana pembangunan dunia melakukan pembangunan yang masuk dalam skenario modernisasi, fokus dari modernisasi negara dunia ketiga pada moment itu ialah pembangunan berbasis high technology.  Dalam pandangan sosiolog Jepang, Kenichi Ohmae globalisasi tidak sekedar membawa ideologi yang bersifat global seperti demokrasi liberal, tetapi juga turut mengancam proses pembentukan negara bangsa, karena globalisasi pada intinya ingin mewujudkan negara tanpa batas (Borderless).
  • 5. Sistem Bretton Woods Sebagai Titik Tolak  Di tengah kekalutan yang melanda perekonomian dunia, setiap negara berupaya menyelamatkan diri tanpa terlalu menghiraukan dampaknya terhadap negara-negara lain, sehingga pada akhirnya berdampak pada semua negara.  Menyadari bahwa tatanan ekonomi dunia sudah diambang kebangkrutan, negara-negara yang memenangkan perang berinisiatif menyusun arsitektur baru tata ekonomi dunia. Sebagian besar negara mengadakan pertemuan di Bretton Woods yang melahirkan sistem moneter internasional dengan IMF sebagai lembaga multilateralnya dan Bank Dunia yang berfungsi membantu rehabilitasi dan rekonstruksi negara-negara yang porak-poranda akibat perang.
  • 6. Potret Perbankan Nasional: Kebijakan Perbankan di Indonesia Periode 1983-2011 TAHUN KEBIJAKAN Juni 1983 Penghapusan kontrol atas suku bunga deposito bank pemerintah dan tingkat pinjaman pada perbankan Oktober 1988 1. Membuka industri perbankan untuk bank swasta dan joint venture baru dengan cara menurunkan persyaratan modal minimum 2. Penghapusan restriksi dan pemberian kemudahan seperti pembukaaan cabang baru, kemudahan pinjaman antar bank dan membolehkan bank untuk mendesain prosuk deposito mereka Februari 1992 1. Pemberian izin terhadap investor asing untuk membeli saham perbankan domestik yang tercatat pada bursa saham 2. Secara parsial melakukan privatisasi dengan memperbolehkan bank pemerintah untuk listing di pasar modal 1995-1997 1. Pengontrolan kembali peminjaman yang dapat diberikan oleh bank 2. Meningkatkan kontrol dalam hal penerbitan surat berharga oleh perbankan 3. Meningkatkan pengawasan atas lembaga keuangan non bank 4. Memperketat izin pembukaan cabang baru 5. Pengenaan denda bagi bank yang melakukan ekspansi lebih cepat dari yang diperbolehkan 6. Meningkatkan rasio cadangan minimum dan memperketat aturan prudensial perbankan 2003 Privatisasi bank-bank yang telah di bail-out di bawah skema Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA) 2004 Dikeluarkannya kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) 2004-2011 Serangkaian merger dan konsolidasi perbankan konvensional dalam rangka memenuhi Single Presence Policy serta kecukupan modal minimum Sumber: Mulyaningsih dan Daly, 2011
  • 7. Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)  Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) berdiri setelah letter of intent (LoI) IMF tahun 1998. Dalam LoI tersebut program Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) yang kemudian dikenal dengan nama BPPN ini, lahir sebagai upaya pembenahan di sektor keuangan akibat krisis ekonomi yang menerpa Indonesia dan Asia pada pertengahan 1997.  IBRA atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (bppn) yaitu Badan pemerintah yang dibentuk untuk melaksanakan upaya penyehatan bank-bank, mengelola aset bermasalah, dan mengadmnistrasikan program jaminan pemerintah;  Pembentukan BPPN berdasarkan Keppres Nomor 27 Tahun 1998 tentang pembentukan BPPN;  Keppres No. 34 Tahun 1998 tentang Tugas dan Kewenangan Badan Penyehatan Perbankan Nasional adalah penyehatan perbankan, penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian uang negara yang tersalur pada sektor perbankan;
  • 8. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)  Suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan;  API memiliki enam pilar yang saling terkait satu sama lain guna menunjang pencapaian visi di antaranya:  Struktur perbankan yang sehat  Sistem pengaturan yang efektif  Sistem pengawasan yang independen dan efektif  Industri perbankan yang kuat  Infrastruktur pendukung yang mencukupi  Perlindungan konsumen  Ulasan lengkap API dalam dokumen berikut
  • 9. Perubahan Fokus Regulasi Masuknya Bank Asing di Indonesia
  • 10. Tantangan Industri Perbankan: Penerapan Core Principle on Banking Supervision  Basle Committee on Banking Supervision, didirikan oleh Gubernur Bank Sentral negara-negara Group of Ten (G 10) pada 1974 sebagai reaksi atas bankrutnya Bankhus I.D. Herstatt di Cologne, Jerman yang mengganggu penyelesaian transaksi pada Clearing House International Payment System (CHIPS) dan merugikan mitra bisnis Herstaat bank.  Core Principle on Banking Supervision yang dikeluarkan terdiri dari 25 prinsip yang bertujuan untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif.
  • 11. Tantangan Industri Perbankan: Penerapan No. Basel I Basel II 1. Harmonisasi standar permodalan bank secara internasional dengan maksud memperkuat stabilitas dan kesehatan perbankan internasional Terdapat tiga pilar (minimum capital requirement, supervisory review process, market discipline) 2. Menghilangkan sumber ketidaksetaraan dalam berkompetisi diatara perbankan internasional Kecukupan modal dihitung dengan mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional 3. Permodalan bagi bank yang beroperasi secara internasional minimal 8% (Tier 1 (4%) dari share holder equity dan retained earning dan Tier 2 (4%) tambahan dana internal dan eksternal yang tersedia) sedang di Amerika 8% - 9%. diciptakan untuk bank yang berskala internasional, besar dan melibatkan organisasi keuangan yang kompleks 4. Tidak membedakan variasi risiko antara bank satu dengan bank lainnya Terdapat kesulitan dalam penerapan Basel II terutama dalam penghitungan risk-base capital dengan biaya yang tinggi USD 10-150 Juta. 5. Fokus pada risiko kredit Berkaitan erat dengan penerapan Rating Company Basel II Sumber: Sitompul, 2007
  • 12. Tantangan Industri Perbankan: Implementasi Anti Money Laundering (AML) Rezim  Perbankan mengacu pada standar internasional untuk mencegah dan memberantas pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme oleh Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF), yang dikenal dengan Rekomendasi 40 + 9 FATF.  Perkembangan e-banking dan kemajuan teknologi memicu terjadinya tindak pidana money laundering.  Penyedia Jasa Keuangan (PJK) harus melaksanakan enhance due dilligence apabila melakukan transaksi dengan politically exposed person, trust company/account, shell company dan corespondence bank account
  • 13. Tantangan Industri Perbankan: Penerapan Corporate Governance  Besarnya saham milik pemerintah pada industri perbankan cenderung memperlemah pengawasan dan penerapan corporate governance  Privatisasi akan memberikan keseimbangan antara supervisory dicipline dan market dicipline.  Keseriusan industri perbankan harus diikuti dengan komitmen yang tinggi dari institusi pengawas untuk menegakkan hukum.  Privatisasi bukan suatu proses text-book yang dapat dilakukan dengan menggunakan suatu formula tertentu. Suatu perencanaan yang baik harus memuat fleksibilitas agar dapat merespon setiap kesempatan yang ada.
  • 14. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank di Indonesia Sumber: Data SPI Bank Indonesia, 2012
  • 15. Dunia Usaha dan Perbankan
  • 16. Penghambat Utama Investasi Berdasarkan Ukuran Perusahaan di Indonesia Sumber: Worldbank, Enterprise Survey for Indonesia
  • 17. Faktor yang Mempengaruhi Iklim Dunia Usaha di Indonesia  Intervensi pemerintah terhadap BUMN dan regulasi iklim dunia usaha;  Benturan kepentingan atau perbedaan preferensi dan prioritas antara dunia usaha dan masyarakat;  Ketidakpastian hukum (kredibilitas);  Kepercayaan dan keyakinan publik terhadap pasar dan dunia usaha mempengaruhi bukan hanya kelayakan dari suatu perubahan tetapi juga kesinambungannya (sustainability);  Sumber pembiayaan perbankan atau jasa keuangan yang mendapat jaminan dari pemerintah
  • 18. UMKM Sebagai Fokus Bank Indonesia pada Pengembangan Dunia Usaha di Sektor Riil  UMKM sebagai salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi (Bank Dunia, 2005);  UMKM mampu menyerap tenaga kerja lebih besar dari usaha besar;  UMKM mampu menyerap kredit dengan perputaran uang lebih dari 20% per bulan dan excatly 63% year on year dari target kredit UMKM (Bank Indonesia, 2013);  Lebih dari 99% badan usaha di Indonesia merupakan UMKM (BPS, 2013)  UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60% pada PDB Nasional (BPS, 2013)
  • 19. Peran UMKM dalam Ekspor Nonmigas  Upaya peningkatan ekspor nonmigas adalah peningkatan daya saing nasional dengan menempatkan dunia usaha sebagai ujung tombaknya.  Diperlukan lingkungan industri dan lingkungan dunia industri yang sehat dan transparan dengan jaring-jaring pengaman yang kuat  Mengarahkan perekonomian kepada pemanfaatan sumber daya yang efisien, sehingga dapat mempunyai potensi besar untuk mendesak industri kecil/menengah agar mengalami kemajuan yang pesat.
  • 20. Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi (Milliar Rp.) Sumber: Data SPI Bank Indonesia, 2012  Penyaluran kredit terbesar pada UMKM di sektor perdagangan;  Pada umunya UKM dalam memproduksi barang/jasanya hanya terkonsentrasi pada sejumlah produk/jasa yang secara tradisional telah ditangani kelompok pelaku bisnis tertentu dan pada pasar tertentu saja
  • 21. Perbankan Indonesia Tidak Efisien, Bunga Sulit Turun Sumber: Net Interest Margin (Bank Dunia, 2014) Tuntutan regulasi Bank Sentral Indonesia dalam credit share perbankan minimal 20% memaksa perbankan untuk meningkatkan suku bunga pinjaman pada Dunia Usaha di Indonesia; Dalam kondisi yang tidak terkontrol tingginya penyaluran kredit dapat menimbulkan bubble economic pada sektor ekonomi keseluruhan;
  • 22. Strategi Pengembangan Dunia Usaha Melalui Perbankan di Era MEA 2015  Mitigasi risiko oleh Bank Indonesia dan Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penyaluran kredit pada perbankan melalui kebijakan Makroprudensial Mikroprudensial lebih diperketat;  Memanfaatkan otonomi untuk mengembangkan kebijakan yang inovatif, kreatif, dan harmonisasi aturan hukum yang membuka ruang bagi tumbuhnya perekonomian;  Pengaplikasian skema kerjasama (triple helix) antar pelaku ekonomi;