SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Rekomendasi untuk Revisi UU Mahkamah Konstitusi


NO.       PENGATURAN          ISU                   SUB ISU                       KETERANGAN                         REKOMENDASI

1     Pasal 10         Kekuasaan MK       Pemberian pertimbangan        Pada dasarnya MK memiliki             Memberikan pertimbangan,
                                          konstitusional                kewenangan yang melekat secara        keterangan dan nasihat
                                                                        inheren pada dirinya, yaitu           masalah konstitusi kepada
                                                                        kewenangan untuk menafsirkan          siapa pun jika diminta
                                                                        konstitusi dan memberikan             (constitutional question)
                                                                        pertimbangan konstitusional.

                                                                        Kewenangan tersebut bisa juga
                                                                        dianalogikan dengan kewenangan
                                                                        MA untuk memberikan
                                                                        pertimbangan hukum kepada
                                                                        lembaga negara lainnya.

2     Pasal 15         Pengangkatan dan      a. Syarat materiil calon   Untuk lebih mendekatkan pada          Syarat umur minimal untuk
                       Pemberhentian            hakim konstitusi        syarat adil, negarawan,               dicalonkan sebagai hakim 50
                       Hakim                                            mengetahui konstitusi dan             tahun.
                                                                        ketatanegaraan, syarat minimal
                                                                        umur perlu dinaikkan, karena hal      Syarat umur maksimal untuk
                                                                        itu akan berkorelasi positif dengan   dicalonkan sebagai hakim 60
                                                                        pemenuhan syarat-syarat di atas.      tahun.
                                                                        Selain itu untuk menjaga
                                                                        efektifitas kinerja MK, perlu juga
                                                                        ada pembatasan syarat maksimal
                                                                        umur bagi seseorang yang
                                                                        dicalonkan sebagai hakim
                                                                        konstitusi.
Pasal 20      b. Tata cara seleksi     Pengaturan secara tegas prosedur      Pengaturan interval waktu
                     hakim konstitusi      seleksi hakim konstitusi. Tidak       pelaksanaan seleksi hakim
                                           diserahkan pengaturannya pada         konstitusi (minimal 6 bulan
                                           masing-masing lembaga (DPR,           sebelum masa jabatan hakim
                                           Presiden, MA). Sebab jika tata cara   konstitusi yang akan digantikan
                                           seleksi diserahkan sepenuhnya         berakhir)
                                           pada masing-masing lembaga,
                                           prinsip-prinsip umum yang             Sanksi bilamana prinsip-prinsip
                                           diperintahkan oleh UU, tidak          umum dalam UU tidak
                                           dijalankan dengan sepenuhnya.         dipenuhi.

    Pasal 23      c. Pemberhentian hakim   Selama ini pengaturan mengenai        Masuknya unsur Komisi Yudisial
                     konstitusi            mekanisme pemberhentian hakim         dalam Majelis Kehormatan
                                           konstitusi, diatur sendiri oleh MK    Mahkamah Konstitusi (MKMK).
                                           memalui PMK. MKMK sebagai             KY diberi peranan untuk
                                           forum penjatuhan sanksi pun           menginisiasi/memfasilitasi
                                           hanya terdiri dari internal MK,       forum MKMK yang hasilnya
                                           keterlibatan pihak luar dilakukan     dapat langsung disampaikan
                                           pemilihan sendiri oleh MK             kepada Presiden.
                                           (akademis dan praktisi), akibatnya
                                           muncul kesan kuat bahwa MKMK
                                           yang diatur saat ini cenderung
                                           memunculkan esprit de’corps
                                           (melindungi kepentingan hakim
                                           konstitusi) yang terkena ancaman
                                           pemberhentian. Oleh karena itu,
                                           sebaiknya KY dilibatkan dalam
                                           forum MKMK.

3   Pasal 22   Periodesasi Masa Jabatan    Mengingat bahwa perkara yang          Periodisasi masa jabatan 5
               Hakim                       ditangai MK adalah perkara-           (lima) tahunan sebaiknya
                                           perkara yang sifatnya politik dan     ditiadakan. Masa jabatan
                                           kenegaraan, yang berimplikasi         hakim konstitusi sebaiknya
                                           pada banyaknya upaya penetrasi        ditentukan hanya untuk sekali
kepentingan, sehingga seorang        menjabat dengan masa jabatan
                                             hakim konstitusi harus senantiasa    10 tahun. Artinya pembatasan
                                             dijaga independensi dan              usia pensiun juga tidak perlu,
                                             imparsialitasnya. Oleh karena itu,   jika pengaturannya demikian.
                                             periodisasi masa jabatan lima
                                             tahunan sebaiknya ditiadakan.
                                             Masa jabatan hakim konstitusi
                                             sebaiknya ditentukan hanya untuk
                                             sekali menjabat. Dengan begitu,
                                             prinsip independensi dapat lebih
                                             terjaga, peluang terjadinya
                                             intervensi dan penyimpangan
                                             dapat diminimalisir, prakteknya
                                             lebih mudah diselenggarakan dan
                                             tidak menyulitkan, serta tidak
                                             terlalu berpengaruh terhadap
                                             kinerja MK dalam mengadili
                                             perkara. Apalagi jika melihat
                                             perbandingan di banyak negara,
                                             pilihan satu kali masa jabatan
                                             hakim konstitusi ini, merupakan
                                             pilihan yang paling banyak
                                             dipraktekkan.

4   Pasal 51 ayat (1):     Pemohon Perkara   Pembatasan hak perorangan            Pemohon pada perkara
    Pemohon adalah pihak   Pengujian UU      untuk mengajukan permohonan          pengujian UU, ditambah dengan
    yang menganggap hak                      pengujian formiil dan membatasi      kelompok minoritas di
    dan/atau kewenangan                      mereka yang sedang menjalani         parlemen, dan hakim di
    konstitusionalnya                        proses hukum kasus pidana            pengadilan umum
    dirugikan oleh                           mengajukan uji materiil.
    berlakunya undang-                       Menegaskan kelompok minoritas
    undang, yaitu:                           di parlemen dan hakim di
                                             pengadilan umum dapat menjadi
                                             subyek pemohon dalam perkara
pengujian undang-undang.
                                                    Penegasan tentang terminologi
                                                    dan unsur-unsur kerugian
                                                    konstitusional.

5   Pasal 51 ayat (1a)       Kerugian               Selama ini UUMK menganut             Dua konsep ini harus
    Kerugian hak dan/atau    konstitusional         paradigma konkret review, artinya    diakomodasi dalam UUMK.
    kewenangan               bersifat konkrit dan   seorang pemohon harus dapat          Sehingga UU yang implikasi
    konstitusional           abstrak                membuktikan scara nyata, telah       kerugian konstitusionalnya
    sebagaimana                                     dilanggar hak-hak                    bersifat konkret maupun yang
    dimaksud pada ayat                              konstitusionalnya. Meskipun MK       masih bersifat abstrak
    (1) harus secara nyata                          kerap juga menggunkan                (diprediksi) dapat berakibat
    dialami sendiri dan                             paradigma abstrak review.            pada terjadinya kerugian
    dapat dibuktikan.                                                                    konstitusional, dapat dilakukan
                                                    Revisi UUMK saat ini menegaskan      pengujian di MK.
                                                    bahwa kerugian konstitusional
                                                    harus nyata dan dapat dibuktikan.

                                                    Ketentuan tersebut akan menutup
                                                    kemungkinan diajukannya UU yang
                                                    nyata-nyata bertentangan dengan
                                                    UUD 1945, namun belum
                                                    berakibat pada adanya kerugian
                                                    konstitusional yang nyata dialami.

                                                    Harus dibedakan antara
                                                    tootsingenreecht dan judicial
                                                    review. Pada hakikatnya Indonesia
                                                    menganut konsep
                                                    tootsingenreecht, di mana
                                                    seharusnya seluruh UU yang
                                                    bertentangan dengan peraturan di
                                                    atasnya dapat dilakukan
                                                    pengujian. Berbeda dengan judicial
review, yang menyaratkan
                                                    kerugian harus bersifat konkrit.

    Pasal 45 a: Putusan      Boleh Tidaknya Ultra   Larangan ultra petita sebaiknya    Peniadaan rumusan Pasal 45a.
    Mahkamah Konstitusi      Petita                 ditiadakan karena hanya akan
    tidak boleh memuat                              melanggar prinsip independensi
    amar putusan yang                               peradilan, dan memungkinkan
    tidak diminta oleh                              banyak munculnya kondisi
    Pemohon atau                                    kekosongan hukum
    melebihi permohonan                             (reechtvacuum).
    Pemohon.

6   Pasal 57 ayat (2a)       Legitimasi Putusan     karena hanya akan                  Peniadaan rumusan Pasal 57
    Putusan Mahkamah                                memeperlemah kekuatan              ayat (2a)
    Konstitusi tidak boleh                          mengikat putusan Mahkamah
    memuat:                                         Konstitusi.
    amar selain
    sebagaimana
    dimaksud pada ayat
    (1) dan ayat (2) dalam
    perkara pengujian
    Undang-Undang.
    perintah kepada
    pembuat undang-
    undang.
    rumusan norma
    sebagai pengganti
    norma dari undang-
    undang yang
    dinyatakan
    bertentangan dengan
    Undang-Undang Dasar
    Tahun 1945.
7   Kewenangan             Seringkali terjadi proses hukum   MK diberi kewenangan untuk
    Mengeluarkan Provisi   yang sedang dialukan oleh         bisa mengeluarkan penetapan
                           lembaga negara atau lembaga       bagi pihak terkait untuk tidak
                           peradilan umum tidak              membuat atau mengeluarkan
                           memperhatikan bahwa UU yang       keputusan/kebijakan atau
                           sedsng dijadikan sebagai dasar    peraturan yang bersifat penting
                           proses hukum tersebut sedang      dan strategis terkait dengan
                           diajukan judicialreview di MK.    perkara yang sedang diuji.
                           Akibatnya keputusan yang
                           dikeluarkan oleh lembaga negara
                           dan peradilan dimaksud tidak
                           sinkron dengan putusan MK,
                           sehingga munculkonflik di
                           kemudian hari. Oelh karena itu,
                           sebaiknya Mk memiliki
                           kewenangan untuk meminta
                           kepada lembaga negara atau
                           lembaga peradilan, untuk
                           menghentikan sementara proses
                           hukum yang sedang berjalan,
                           sembarai menunggu keluarnya
                           putusan MK.

Más contenido relacionado

Más de People Power

Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
People Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
People Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
 

Más de People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Rekomendasi Revisi Uumk

  • 1. Rekomendasi untuk Revisi UU Mahkamah Konstitusi NO. PENGATURAN ISU SUB ISU KETERANGAN REKOMENDASI 1 Pasal 10 Kekuasaan MK Pemberian pertimbangan Pada dasarnya MK memiliki Memberikan pertimbangan, konstitusional kewenangan yang melekat secara keterangan dan nasihat inheren pada dirinya, yaitu masalah konstitusi kepada kewenangan untuk menafsirkan siapa pun jika diminta konstitusi dan memberikan (constitutional question) pertimbangan konstitusional. Kewenangan tersebut bisa juga dianalogikan dengan kewenangan MA untuk memberikan pertimbangan hukum kepada lembaga negara lainnya. 2 Pasal 15 Pengangkatan dan a. Syarat materiil calon Untuk lebih mendekatkan pada Syarat umur minimal untuk Pemberhentian hakim konstitusi syarat adil, negarawan, dicalonkan sebagai hakim 50 Hakim mengetahui konstitusi dan tahun. ketatanegaraan, syarat minimal umur perlu dinaikkan, karena hal Syarat umur maksimal untuk itu akan berkorelasi positif dengan dicalonkan sebagai hakim 60 pemenuhan syarat-syarat di atas. tahun. Selain itu untuk menjaga efektifitas kinerja MK, perlu juga ada pembatasan syarat maksimal umur bagi seseorang yang dicalonkan sebagai hakim konstitusi.
  • 2. Pasal 20 b. Tata cara seleksi Pengaturan secara tegas prosedur Pengaturan interval waktu hakim konstitusi seleksi hakim konstitusi. Tidak pelaksanaan seleksi hakim diserahkan pengaturannya pada konstitusi (minimal 6 bulan masing-masing lembaga (DPR, sebelum masa jabatan hakim Presiden, MA). Sebab jika tata cara konstitusi yang akan digantikan seleksi diserahkan sepenuhnya berakhir) pada masing-masing lembaga, prinsip-prinsip umum yang Sanksi bilamana prinsip-prinsip diperintahkan oleh UU, tidak umum dalam UU tidak dijalankan dengan sepenuhnya. dipenuhi. Pasal 23 c. Pemberhentian hakim Selama ini pengaturan mengenai Masuknya unsur Komisi Yudisial konstitusi mekanisme pemberhentian hakim dalam Majelis Kehormatan konstitusi, diatur sendiri oleh MK Mahkamah Konstitusi (MKMK). memalui PMK. MKMK sebagai KY diberi peranan untuk forum penjatuhan sanksi pun menginisiasi/memfasilitasi hanya terdiri dari internal MK, forum MKMK yang hasilnya keterlibatan pihak luar dilakukan dapat langsung disampaikan pemilihan sendiri oleh MK kepada Presiden. (akademis dan praktisi), akibatnya muncul kesan kuat bahwa MKMK yang diatur saat ini cenderung memunculkan esprit de’corps (melindungi kepentingan hakim konstitusi) yang terkena ancaman pemberhentian. Oleh karena itu, sebaiknya KY dilibatkan dalam forum MKMK. 3 Pasal 22 Periodesasi Masa Jabatan Mengingat bahwa perkara yang Periodisasi masa jabatan 5 Hakim ditangai MK adalah perkara- (lima) tahunan sebaiknya perkara yang sifatnya politik dan ditiadakan. Masa jabatan kenegaraan, yang berimplikasi hakim konstitusi sebaiknya pada banyaknya upaya penetrasi ditentukan hanya untuk sekali
  • 3. kepentingan, sehingga seorang menjabat dengan masa jabatan hakim konstitusi harus senantiasa 10 tahun. Artinya pembatasan dijaga independensi dan usia pensiun juga tidak perlu, imparsialitasnya. Oleh karena itu, jika pengaturannya demikian. periodisasi masa jabatan lima tahunan sebaiknya ditiadakan. Masa jabatan hakim konstitusi sebaiknya ditentukan hanya untuk sekali menjabat. Dengan begitu, prinsip independensi dapat lebih terjaga, peluang terjadinya intervensi dan penyimpangan dapat diminimalisir, prakteknya lebih mudah diselenggarakan dan tidak menyulitkan, serta tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja MK dalam mengadili perkara. Apalagi jika melihat perbandingan di banyak negara, pilihan satu kali masa jabatan hakim konstitusi ini, merupakan pilihan yang paling banyak dipraktekkan. 4 Pasal 51 ayat (1): Pemohon Perkara Pembatasan hak perorangan Pemohon pada perkara Pemohon adalah pihak Pengujian UU untuk mengajukan permohonan pengujian UU, ditambah dengan yang menganggap hak pengujian formiil dan membatasi kelompok minoritas di dan/atau kewenangan mereka yang sedang menjalani parlemen, dan hakim di konstitusionalnya proses hukum kasus pidana pengadilan umum dirugikan oleh mengajukan uji materiil. berlakunya undang- Menegaskan kelompok minoritas undang, yaitu: di parlemen dan hakim di pengadilan umum dapat menjadi subyek pemohon dalam perkara
  • 4. pengujian undang-undang. Penegasan tentang terminologi dan unsur-unsur kerugian konstitusional. 5 Pasal 51 ayat (1a) Kerugian Selama ini UUMK menganut Dua konsep ini harus Kerugian hak dan/atau konstitusional paradigma konkret review, artinya diakomodasi dalam UUMK. kewenangan bersifat konkrit dan seorang pemohon harus dapat Sehingga UU yang implikasi konstitusional abstrak membuktikan scara nyata, telah kerugian konstitusionalnya sebagaimana dilanggar hak-hak bersifat konkret maupun yang dimaksud pada ayat konstitusionalnya. Meskipun MK masih bersifat abstrak (1) harus secara nyata kerap juga menggunkan (diprediksi) dapat berakibat dialami sendiri dan paradigma abstrak review. pada terjadinya kerugian dapat dibuktikan. konstitusional, dapat dilakukan Revisi UUMK saat ini menegaskan pengujian di MK. bahwa kerugian konstitusional harus nyata dan dapat dibuktikan. Ketentuan tersebut akan menutup kemungkinan diajukannya UU yang nyata-nyata bertentangan dengan UUD 1945, namun belum berakibat pada adanya kerugian konstitusional yang nyata dialami. Harus dibedakan antara tootsingenreecht dan judicial review. Pada hakikatnya Indonesia menganut konsep tootsingenreecht, di mana seharusnya seluruh UU yang bertentangan dengan peraturan di atasnya dapat dilakukan pengujian. Berbeda dengan judicial
  • 5. review, yang menyaratkan kerugian harus bersifat konkrit. Pasal 45 a: Putusan Boleh Tidaknya Ultra Larangan ultra petita sebaiknya Peniadaan rumusan Pasal 45a. Mahkamah Konstitusi Petita ditiadakan karena hanya akan tidak boleh memuat melanggar prinsip independensi amar putusan yang peradilan, dan memungkinkan tidak diminta oleh banyak munculnya kondisi Pemohon atau kekosongan hukum melebihi permohonan (reechtvacuum). Pemohon. 6 Pasal 57 ayat (2a) Legitimasi Putusan karena hanya akan Peniadaan rumusan Pasal 57 Putusan Mahkamah memeperlemah kekuatan ayat (2a) Konstitusi tidak boleh mengikat putusan Mahkamah memuat: Konstitusi. amar selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dalam perkara pengujian Undang-Undang. perintah kepada pembuat undang- undang. rumusan norma sebagai pengganti norma dari undang- undang yang dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
  • 6. 7 Kewenangan Seringkali terjadi proses hukum MK diberi kewenangan untuk Mengeluarkan Provisi yang sedang dialukan oleh bisa mengeluarkan penetapan lembaga negara atau lembaga bagi pihak terkait untuk tidak peradilan umum tidak membuat atau mengeluarkan memperhatikan bahwa UU yang keputusan/kebijakan atau sedsng dijadikan sebagai dasar peraturan yang bersifat penting proses hukum tersebut sedang dan strategis terkait dengan diajukan judicialreview di MK. perkara yang sedang diuji. Akibatnya keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga negara dan peradilan dimaksud tidak sinkron dengan putusan MK, sehingga munculkonflik di kemudian hari. Oelh karena itu, sebaiknya Mk memiliki kewenangan untuk meminta kepada lembaga negara atau lembaga peradilan, untuk menghentikan sementara proses hukum yang sedang berjalan, sembarai menunggu keluarnya putusan MK.