SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Kuliah 5 PTHI, Betlehem Ketaren, S.H.,
di Universitas Quality Berastagi,
Asas-asas Hukum Dagang


A. Pengertian


 Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah
 laku manusia yang (turut) melakukan perdagangan.

 Hukum yang mengatur hubungan hukum antara
 manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya
 dalam lapangan perdagangan.
B. Perkembangan Hukum Dagang di Dunia

 Hukum dagang mulai berkembang sejak abad
pertengahan Eropa (1000/ 1500) terjadi di Italia dan
Perancis selatan dengan tumbuhnya kota-kota sebagai
pusat perdagangan (Genoa, Florence, Vennecia,
Marseille, Barcelona dan juga di negara-negara lainnya).

Perdagangan itu pada mulanya mengikuti aturan hukum
Romawi kuno (Corpus Iurus Civilis).
 Karena tidak dapat menyelesaikan perkara-perkara
perdagangan, pada abad ke-16 & ke- 17 dibuatlah hukum
baru di samping hukum Romawi yang berdiri sendiri.

Disebut sebagai Hukum pedagang (Koopmansrecht):
khusus mengatur perkara di bidang perdagangan
(peradilan perdagangan) yang belum bersifat unifikasi.

 Pada tahun 1673 Corbert, menteri keuangan raja Louis
XIV (1613-1715) berhasil menyusun kodifikasi hukum
dagang (ORDONNANCE DU COMMERCE). Dan pada
tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE
yang mengatur tentang kedaulatan perairan.
 Pada tahun 1819 Belanda mulai menyusun KUHD
(Wetboek van Koophandel) dan disahkan tahun 1838.


 KUHD Hindia Belanda berdasarkan azas konkordansi
dari KUHD berlaku sejak tahun 1848, berisikan 2 kitab
yaitu:

1. tentang dagang umumnya; dan
2. tentang hak-hak dan kewajiban pada pelayaran
C. Sumber Hukum Dagang

Hukum Dagang di Indonesia bersumber pada :

1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan;
       a. KUHD
       b. KUHS (KUHPdt.)
2. Kebiasaan;
3. Yurisprudensi;
4. Traktat;
5. Doktrin.
D. Pengertian-pengertian penting pada Hukum
Dagang

1. Pengertian Perdagangan: pekerjaan membeli barang
   dari suatu tempat dan suatu waktu dan menjual barang
   tersebut di tempat dan waktu lainnnya untuk
   memperoleh keuntungan dan pemberian perantaraan
   kepada produsen dan konsumen itu meliputi aneka
   macam pekerjaan.
2. Pengertian Dagang (dalam arti ekonomi): segala
   perbuatan perantara antara produsen dan konsumen.
3. Pengertian Perusahaan: seorang yang bertindak keluar
   untuk mencari keuntungan dengan suatu cara dimana
   yang bersangkutan menurut imbangannya lebih banyak
   menggunakan modal dari pada menggunakan tenaganya
   sendiri.
D.1. Pemberian perantaraan, diantaranya meliputi:

a. Pekerjaan perantara: makelar, komisioner, pedagang
keliling, dll.
b. Pembentukan badan-badan usaha (asosiasi):
Perseroan Terbatas (P.T), Perseroan Firma (Fa), Perseroan
Komanditer, dll.
c. Pengangkutan untuk kepentingan lalu-lintas niaga baik
di darat, di laut maupun di udara.
d. Pertanggungan (asuransi) yang berhubungan dengan
pengangkutan, supaya si pedagang dapat menutup resiko
pengangkutan dengan asuransi.
e. Perantaraan bankir untuk membelanjai perdagangan.
f. Mempergunakan surat perniagaan (wesel, cek,
aksep).
D.2. Orang-orang Perantara

1. Golongan I : buruh/ pekerja dalam perusahaan:
pelayan, pemegang buku, kasir, orang yang diberi kuasa
untuk menjalankan usaha dagang dalam suatu Firma
2. Golongan II :
a. Makelar : seorang penaksir dan perantara dagang yang
telah disumpah yang menutup perjanjian-perjanjian atas
perintah dan atas nama orang lain dan untuk
pekerjaannya itu meminta upah (Provisi).
b. Komisioner : seorang perantara yang berbuat atas
perintah dan menerima upah, tetapi ia bertindak atas
namanya sendiri – seorang komisioner memikul
tanggung jawab lebih berat dibanding dengan perantara
lainnya.
D.3. Perkumpulan-perkumpulan Dagang

1. Persekutuan perdata (Maatschap): suatu
perjanjian dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
kedalam persekutuan dengan maksud untuk
membagi keuntungan atau kemanfaatan yang
diperoleh karenanya (Pasal. 1618-1652 KUHPdt).
2. Perseroan Firma : perkumpulan dagang yang
menjalankan perusahaan dengan memakai nama
bersama. Dalam perseroan firma tiap persero
(firma) berhak melakukan pengurusan dan
bertindak keluar atas nama perseroan. (Pasal 16-36
KUHD).
3. Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk
perusahaan dimana ada sebagian persero yang duduk
dalam pimpinan selaku pengurus (komplementer) dan ada
sebagian persero yang tidak turut campur dalam
kepengurusan (komanditer). (Pasal 19-21 KUHD).

4. Perseroan Terbatas: perusahaan yang modalnya
terbagi atas suatu jumlah surat saham atau sero yang
lazimnya disediakan untuk orang yang hendak turut.
Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko
para pesero/ pemegang saham, yang hanya terbatas pada
harga surat sero yang mereka ambil.

Perseroan Terbatas diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007.
Tentang Perseroan Terbatas:
didirikan dengan suatu akte notaris;
 bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya;
      yang terdiri dari seorang atau beberapa orang
      direktur yang diangkat oleh rapat umum pemegang
      saham;
PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai
      kekayaan tersendiri, terlepas dari kekayaan pada
      pesero atau pengurusnya;
Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam
      keadaan likwidasi jika para pemegang saham
      setuju untuk tidak memperpanjang waktu
      pendiriannya dan dinyatakan hapus jika PT tesebut
      menderita rugi melebihi 75% dari jumlah
      modalnya.
5. Koperasi: badan usaha yang beranggotakan orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Landasan yuridis: Ps.33 (1) UUD 1945: “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.”
Aturan formal: UU No. 25 Tahun 1992.

Keanggotaannya: orang atau badan hukum koperasi;
Terbuka, demokratis, adil dan sebanding;
Balas jasa sebanding dengan modal;
Mandiri.
6. Badan-badan Usaha Milik Negara (UU No.
19/2003):
Merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi   dalam
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi.

6.1. Berbentuk Persero (Ps. 1 butir 2 UUBUMN):
BUMN yang bentuknya perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruhya atau
paling sedikit 51% sahmnya dimiliki oleh negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan.
6.2. Berbentuk Perum (Ps. 1 butir 4 UU BUMN):

Adalah BUMN yang seluruhnya dimiliki negara dan
tidak terbagi atas saham yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

 melayani kepentingan umum dan mengejar
keuntungan;
 berstatus badan hukum;
 bergerak dalam bidang-bidang vital.
Sumber Kepustakaan:

1. Drs.C.S.T. Kansil, S.H., “Pengantar Ilmu Hukum dan
   Tata Hukum Indonesia, PN Balai Pustaka, Cetakan
   Keenam, 19844, hal. 301-310.

2. Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum., “Pengantar
   Hukum Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hal.
   104 – 107.

3. Dr. Sentosa Sembiring, S.H., M.H., “Hukum
   Dagang”, Edisi Revisi, PT. Citra Aditya
   Bakti, Bandung, 2008.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3Adi Nugraha
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahNeyna Fazadiq
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
 

La actualidad más candente (20)

Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Ringkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdataRingkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdata
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariah
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 

Similar a Asas asas hukum dagang, ppt

ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptyusnansetiawan
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptsupri73
 
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptSejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptOktaviaRahayu2
 
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokalUniversitas Siliwangi
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...lenianggr
 
1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptxdonihasmanto
 
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdf
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdfPERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdf
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdfImbanImban
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxRIhsanFadhelAhmad1
 
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332Endah sri rahayu 2 eb15 22216332
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332endahsri rahayu
 
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptxdonihasmanto
 
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Ra Harja
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Zsazsa Dhysha
 
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptx
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptxKelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptx
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptxHyunaeBrielle
 

Similar a Asas asas hukum dagang, ppt (20)

ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
 
Hukum dagang
Hukum   dagang Hukum   dagang
Hukum dagang
 
Hukum Dagang.pptx
Hukum Dagang.pptxHukum Dagang.pptx
Hukum Dagang.pptx
 
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptSejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
 
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
 
1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx
 
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdf
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdfPERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdf
PERTEMUAN 6 ,7 & 8 HUKUM DAGANG.pdf
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332Endah sri rahayu 2 eb15 22216332
Endah sri rahayu 2 eb15 22216332
 
Bab iii hukum organisasi perusahaan
Bab iii hukum organisasi perusahaanBab iii hukum organisasi perusahaan
Bab iii hukum organisasi perusahaan
 
Hukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasionalHukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasional
 
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
 
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdfMAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1
 
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptx
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptxKelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptx
Kelompok 1_Perbedaan Firma (1).pptx
 

Asas asas hukum dagang, ppt

  • 1. Kuliah 5 PTHI, Betlehem Ketaren, S.H., di Universitas Quality Berastagi,
  • 2. Asas-asas Hukum Dagang A. Pengertian  Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang (turut) melakukan perdagangan.  Hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan.
  • 3. B. Perkembangan Hukum Dagang di Dunia  Hukum dagang mulai berkembang sejak abad pertengahan Eropa (1000/ 1500) terjadi di Italia dan Perancis selatan dengan tumbuhnya kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa, Florence, Vennecia, Marseille, Barcelona dan juga di negara-negara lainnya). Perdagangan itu pada mulanya mengikuti aturan hukum Romawi kuno (Corpus Iurus Civilis).
  • 4.  Karena tidak dapat menyelesaikan perkara-perkara perdagangan, pada abad ke-16 & ke- 17 dibuatlah hukum baru di samping hukum Romawi yang berdiri sendiri. Disebut sebagai Hukum pedagang (Koopmansrecht): khusus mengatur perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan) yang belum bersifat unifikasi.  Pada tahun 1673 Corbert, menteri keuangan raja Louis XIV (1613-1715) berhasil menyusun kodifikasi hukum dagang (ORDONNANCE DU COMMERCE). Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur tentang kedaulatan perairan.
  • 5.  Pada tahun 1819 Belanda mulai menyusun KUHD (Wetboek van Koophandel) dan disahkan tahun 1838.  KUHD Hindia Belanda berdasarkan azas konkordansi dari KUHD berlaku sejak tahun 1848, berisikan 2 kitab yaitu: 1. tentang dagang umumnya; dan 2. tentang hak-hak dan kewajiban pada pelayaran
  • 6. C. Sumber Hukum Dagang Hukum Dagang di Indonesia bersumber pada : 1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan; a. KUHD b. KUHS (KUHPdt.) 2. Kebiasaan; 3. Yurisprudensi; 4. Traktat; 5. Doktrin.
  • 7. D. Pengertian-pengertian penting pada Hukum Dagang 1. Pengertian Perdagangan: pekerjaan membeli barang dari suatu tempat dan suatu waktu dan menjual barang tersebut di tempat dan waktu lainnnya untuk memperoleh keuntungan dan pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen itu meliputi aneka macam pekerjaan. 2. Pengertian Dagang (dalam arti ekonomi): segala perbuatan perantara antara produsen dan konsumen. 3. Pengertian Perusahaan: seorang yang bertindak keluar untuk mencari keuntungan dengan suatu cara dimana yang bersangkutan menurut imbangannya lebih banyak menggunakan modal dari pada menggunakan tenaganya sendiri.
  • 8. D.1. Pemberian perantaraan, diantaranya meliputi: a. Pekerjaan perantara: makelar, komisioner, pedagang keliling, dll. b. Pembentukan badan-badan usaha (asosiasi): Perseroan Terbatas (P.T), Perseroan Firma (Fa), Perseroan Komanditer, dll. c. Pengangkutan untuk kepentingan lalu-lintas niaga baik di darat, di laut maupun di udara. d. Pertanggungan (asuransi) yang berhubungan dengan pengangkutan, supaya si pedagang dapat menutup resiko pengangkutan dengan asuransi. e. Perantaraan bankir untuk membelanjai perdagangan. f. Mempergunakan surat perniagaan (wesel, cek, aksep).
  • 9. D.2. Orang-orang Perantara 1. Golongan I : buruh/ pekerja dalam perusahaan: pelayan, pemegang buku, kasir, orang yang diberi kuasa untuk menjalankan usaha dagang dalam suatu Firma 2. Golongan II : a. Makelar : seorang penaksir dan perantara dagang yang telah disumpah yang menutup perjanjian-perjanjian atas perintah dan atas nama orang lain dan untuk pekerjaannya itu meminta upah (Provisi). b. Komisioner : seorang perantara yang berbuat atas perintah dan menerima upah, tetapi ia bertindak atas namanya sendiri – seorang komisioner memikul tanggung jawab lebih berat dibanding dengan perantara lainnya.
  • 10. D.3. Perkumpulan-perkumpulan Dagang 1. Persekutuan perdata (Maatschap): suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau kemanfaatan yang diperoleh karenanya (Pasal. 1618-1652 KUHPdt). 2. Perseroan Firma : perkumpulan dagang yang menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Dalam perseroan firma tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan dan bertindak keluar atas nama perseroan. (Pasal 16-36 KUHD).
  • 11. 3. Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian persero yang duduk dalam pimpinan selaku pengurus (komplementer) dan ada sebagian persero yang tidak turut campur dalam kepengurusan (komanditer). (Pasal 19-21 KUHD). 4. Perseroan Terbatas: perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu jumlah surat saham atau sero yang lazimnya disediakan untuk orang yang hendak turut. Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil. Perseroan Terbatas diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007.
  • 12. Tentang Perseroan Terbatas: didirikan dengan suatu akte notaris;  bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya; yang terdiri dari seorang atau beberapa orang direktur yang diangkat oleh rapat umum pemegang saham; PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari kekayaan pada pesero atau pengurusnya; Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para pemegang saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan dinyatakan hapus jika PT tesebut menderita rugi melebihi 75% dari jumlah modalnya.
  • 13. 5. Koperasi: badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Landasan yuridis: Ps.33 (1) UUD 1945: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.” Aturan formal: UU No. 25 Tahun 1992. Keanggotaannya: orang atau badan hukum koperasi; Terbuka, demokratis, adil dan sebanding; Balas jasa sebanding dengan modal; Mandiri.
  • 14. 6. Badan-badan Usaha Milik Negara (UU No. 19/2003): Merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. 6.1. Berbentuk Persero (Ps. 1 butir 2 UUBUMN): BUMN yang bentuknya perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhya atau paling sedikit 51% sahmnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
  • 15. 6.2. Berbentuk Perum (Ps. 1 butir 4 UU BUMN): Adalah BUMN yang seluruhnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.  melayani kepentingan umum dan mengejar keuntungan;  berstatus badan hukum;  bergerak dalam bidang-bidang vital.
  • 16. Sumber Kepustakaan: 1. Drs.C.S.T. Kansil, S.H., “Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PN Balai Pustaka, Cetakan Keenam, 19844, hal. 301-310. 2. Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum., “Pengantar Hukum Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hal. 104 – 107. 3. Dr. Sentosa Sembiring, S.H., M.H., “Hukum Dagang”, Edisi Revisi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008.