SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 54
MODEL DOKUMENTASI
KEPERAWATAN

By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Dokumentasi keperawatan ada beberapa
model yang sering dibahas dalam literatur
antara lain :








SOR (Source – Oriented Record)
POR (Problem- Oriented Record)
PROGRESS NOTES
CBE (Charting By Exception)
PIE (Problems Intervention and
Evaluation)
FOCUS
A. Source - Oriented Record
(Catatan berorientasi pd sumber)





Bagian penerimaan klien mempunyai
lembar isian tersendiri
Dokter menggunakan lembar untuk
mencatat instruksi, lembar riwayat
penyakit dan perkembangan penyakit
Perawat menggunakan catatan
keperawatan begitu pula multi disiplin lain
mempunyai cacatan masing-masing
Catatan berorientasi pada
sumber terdiri dari 5
komponen yaitu : berisi
1. Lembar penerimaan
biodata pasien
2. Lembar order / instruksi
dokter
3. Lembar riwayat medik /
penyakit
4. Catatan perawat
5. Catatan dan laporan khusus
FORMAT SOR


Sumber P : Perawat
D : Dokter
F :
Fisioterapis
G : Ahli Gizi
Tanggal

Waktu

Tanggal/
Bulan/
Tahun

Waktu
Tindakan

Sumber
P

Catatan Perkembangan




D

Meliputi : Pengkajian, Identifikasi
masalah, perlunya rencana tindakan,
rencana segera, intervensi, penyelesaian
masalah, evaluasi efektifitas tindakan
dan hasil
Tanda tangan perawat





F

Meliputi observasi keadaan pasien,
evaluasi kemajuan, identifikasi
masalah baru dan penyelesaian
lainnya, rencana tindakan dan
pengobatan terbaru
Tanda tangan dokter





Meliputi hal-hal yang perlu
dilakukan fisioterapi, masalah
pasien, rencana, intervensi dan
hasil
Tanda tangan fisioterapis
Keuntungan :






Menyajikan data yang secara berurutan
dan mudah diidentifikasi
Memudahkan perawat untuk secara
bebas bagaimana informasi akan
dicatat
Format dapat menyederhanakan
proses pencatatan masalah, kejadian,
perubahan, intervensi dan respon klien
atau hasil
Kerugian :










Potensial terjadinya pengumpulan data yang
terpisah karena tidak berdasarkan urutan waktu
Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk
mencari data sebelumnya tanpa harus mengulang
pada awal pencatatan
Superficial pencatatan tanpa data yang jelas
Memerlukan pengkajian data dari beberapa
sumber untuk menentukan masalah dan tindakan
kepada klien
Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu
yang banyak
Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam
interpretasi / analisa
Perkembangan klien sulit di monitor
B. Problem – Oriented Record
(Catatan Berorientasi pada Masalah )




Model ini memusatkan data tentang
klien didokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien.
Dokumentasi jenis ini mengintegrasikan
semua data mengenai masalah yang
dikumpulkan oleh dokter, perawat atau
tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam
pemberian layanan kepada klien.
Model dokumentasi ini
terdiri dari empat yaitu :
1. Data Dasar

Data yang berisi semua informasi yang
telah dikaji dari klien ketika pertama kali
masuk rumah sakit. Data dasar mencakup
pengkajian keperawatan, riwayat
penyakit/kesehatan, pemerikasaan fisik,
pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium.

Data dasar yang telah terkumpul
selanjutkannya digunakan sebagai sarana
mengidentifkasi masalah klien
2. Daftar Masalah








Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah
teridentifikasi dari data dasar. Selanjutnya masalah
disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi
masalah
Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga
kesehatan yang pertama bertemu dengan klien atau
orang yang diberi tanggung jawab
Daftar masalah ini dapat mencakup masalah fisiologi,
psikologis, sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang,
ekonomi dan lingkungan.
Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap
masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan
dicantumkan nama orang yang menemukan masalah
tersebut
Tanggal

No

Masalah Klien

Diidentifikasi
oleh

12/5/07

1
1A
1B
1C
1D
2

CVA mengakibatkan
hemiplegia kanan
dan lemah pada sisi
kiri tubuh
Defisit perawatan diri
(Kebersihan tubuh,
eliminasi, makan)
Gangguan mobilitas
fisik
Inkontinensia total
Disfasia progresif
Gangguan penyesuaian
sehubungan dengan
stresor kehidupan
dan dukungan sosial
yang kurang

Dr. Nanda
Ns. Siva
Ns. Nela
Ns. Meta
Dr. Alvin
Ns. Siwi

Keterangan
3. Daftar Awal Rencana Asuhan




Rencana asuhan ditulis oleh tenaga
yang menyusun daftar masalah.
Dokter menulis instruksinya, sedang
perawat menulis instruksi
keperawatan atau rencana asuhan
keperawatan
Perencanaan awal terdiri
dari tiga bagian :
Diagnostik-dokter
 Mengidentifikasikan apa pengkajian
diagnostik yang perlu dilakukan terlebih
dahulu.
 Menetapkan prioritas untuk mencegah
duplikasi tindakan dan memindah
pemenuhan kebutuhan klien.
 Koordinasi pemeriksaan untuk
menegakkan diagnostik sangat penting
Usulan terapi-dokter



Mengintruksikan terapi khusus
berdasarkan masalah.
Termasuk pengobatan, kegiatan
yang tidak boleh dilakukan, diit
penanganan secara khusus,
observasi yang harus dilakukan.
Jika masalah awal diagnosa
keperawatan, perawat dapat
menyusun urutan usulan tindakan
asuhan keperawatan.
Pendidikan klien-diidentifikasi


Kebutuhan pendidikan klien
bertujuan jangka panjang. Team
kesehatan mengidentifikasi serius
informasi atau ketrampilan yang
diperlukan oleh klien untuk
beradaptasi terhadap masalah yang
berkaitan dengan kesehatan
Catatan Perkembangan
(Progress Notes)


Progress Notes berisikan
perkembangan / kemajuan dari tiaptiap masalah yang telah dilakukan
tindakan, dan disusun oleh semua
anggota yang terlibat dengan
menambahkan catatan
perkembangan pada lembar yang
sama
Beberapa acuan progress
note dapat digunakan antara
lain :






SOAP
(Subyektif data, Obyektif data,
Analisis / assesment dan Plan)
SOAPIER
(SOAP ditambah Intervensi,
Evaluasi, Revisi )
PIE
( Problem – Intervensi – Evaluasi )
Data dasar

Daftar Masalah

Rencana
Tindakan

Catatan
Perkembangan

Data
Subyektif
Data Obyektif

1.

1.
2.
3. dst

S:
O:
A:
P:

Data
Subyektif
Data Obyektif

2.

1.
2.
3. dst
Keuntungan









Fokus catatan asuhan masalah keperawatan lebih
menekankan pada masalah klien dan proses
penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi
Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan
keperawatan
Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas
dicatat. Data disusun berdasarkan masalah yang
spesifik
Daftar masalah merupakan checlist untuk diagnosa
keperawatan dan untuk masalah klien. Daftar
masalah tersebut membantu mengingatkan perawat
untuk suatu perhatian
Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam
rencana tindakan keperawatan
Kerugian









Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah
belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah
yang baru
Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal
harus dalam daftar masalah
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak
perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan
perkembangan klien sangat lambat
Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam
pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak
tersedia
P ( dalam SOAP ) mungkin terjadi duplikasi dengan
rencana tindakan keperawatan
Pedoman PENULISAN Catatan
SOAPIER







Rujuk pada daftar masalah sebelum menuliskan
data SOAP
Beri tanda setiap catatan SOAP dengan nomor
seara berurutan
Pemisahan catatan SOAP harus ditulis untuk
setiap masalah
Masukan data yang relevan saja terhadap
masalah yang spesifik
Masalah yang belum pasti harus didaftar
dicatatan sementara
Tuliskan data subyektif apa adanya








Jika terjadi kebimbangan dalam pengkajian
keperawatan, pergunakan diagnosa keperawatan
atau parafrese sebagai kesimpulan keadaan
klien
Catatan SOAP menyediakan informasi tentang
keadaan fisik, status pendidikan klien dan status
penyakit klien
Jika tidak ada masalah yang luar biasa, tetapi
peraturan mengharuskan memasukan dalam
pencatatan, tuliskan catatan perkembangan
tentang masalah klien waktu masuk
Istilah ”P” dapat dinyatakan sebagai standar
tindakan keperawatan.
Jika hanya menggunakan SOAP
:




Evaluasi respon klien terhadap intervensi
dicatat untuk mendukung data
Pergunakan A ( assessment) tidak hanya
untuk mencatat analisa dan pengkajian,
tetapi juga evaluasi respon klien terhadap
intervensi
C. PROGRESS- ORIENTED RECORD
(Catatan Berorientasi Pada
Perkembangan/ Kemajuan )




Tiga jenis catatan perkembangan adalah
catatan perawat, Flowsheet dan catatan
pemulangan atau ringkasan rujukan.
Ketiga jenis ini digunakan baik pada sistem
dokumentasi yang berorientasi pada sumber
maupun berorientasi pada masalah. Sebagian
penjelasan tentang sistem dokumentasi ini
telah diuraikan sebagai komponen baru
pendokumentasian yang berorietasi pada
masalah
Catatan Perawat
Catatan perawat harus ditulis tiap 24 jam, meliputi
berbagai informasi tentang :










Pengkajian berbagai tenaga keperawatan tentang klien
misalnya : warna kulit pucat atau merah , urin berwarna
gelap atau keruh.
Tindakan keperawatan yang bersifat mandiri seperti
perawatan kulit, pendidikan kesehatan, melakukan kegiatan
atas inisiatif perawat sendiri.
Tindakan keperawatan bersifat pendelegasian misalnya
memberi obat atau tindakan penanganan lain yang
diinstruksikan oleh dokter.
Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan.
Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi
tindakan keperawatan.
Kunjungan berbagai anggota tim kesehatan, misalnya
konsultasi dokter, pekerja sosial atau pemuka agama.
Lembar Alur ( Flowsheet)




Flowsheet memungkinkan perawat untuk
mencatat hasil observasi atau pengukuran
yang dilakukan secara berulang yang tidak
perlu ditulis secara naratif
Termasuk data klinik klien tentang tanda–
tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu), berat badan, jumlah masukan dan
keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian
obat. Flowsheet yang biasanya dipakai adalah
catatan klinik, catatan keseimbangan cairan
dalam 24 jam, catatan pengobatan catatan
harian tentang asuhan keperawatan


Flowsheet merupakan cara tercepat dan
paling efisien untuk mencatat informasi.
Selain itu tenaga kesehatan akan
dengan mudah mengetahui keadaan
klien hanya dengan melihat grafik yang
terdapat pada flowsheet. Oleh karena
itu flowsheet lebih sering digunakan di
unit Gawat darurat, terutama data
fisiologis.
Catatan Pemulangan dan
ringkasan rujukan






Pada catatan ini terutama dipersiapkan ketika
klien akan dipulangkan atau dipindahkan pada
tempat perawatan lainnya guna perawatan
lanjutan.
Penulisan dokumentasi pemulangan meliputi
masalah kesehatan yang masih aktif,
pengobatan terakhir, penangan yang masih
harus diteruskan, kebiasaan makan dan
istirahat, kemampuan untuk asuhan mandiri,
jaringan dukungan, pola/gaya hidup dan agama.
Pencatatan pemulangan klien ditujukan untuk
tenaga kesehatan yang akan meneruskan
homecare dan juga informasi pada klien.
Informasi untuk tenaga
kesehatan mencakup :









Menguraikan tindakan keperawatan ( contoh:
mengganti balutan, urutan perawatan luka )
Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien
Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan
ketrampilan tertentu
Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam
asuhan
Menguraikan sumber yang diperlukan dirumah
Informasi untuk klien hendaknya :








Menggunakan bahasa yang singkat jelas dan mudah
dipahami oleh klien
Menjelaskan langkah-langkah prosedur tertentu misanya
cara menggunakan obat dirumah perlu diberi petunjuk
tertulis
Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti
ketika melakukan asuhan mandiri
Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu
dilaporkan kepada dokter
Memberikan daftar nama dan nomor telepon tenaga
kesehatan yang dapat dihubungi klien
CHARTING BY EXCEPTION
(CBE)




Charting by exception adalah sistem
dokumentasi yang hanya mencatat secara
naratif dari hasil atau penemuan yang
menyimpan dari keadaan normal atau
standar.
Keuntungan CBE yaitu mengurangi
penggunaan waktu untuk mencatat
sehingga banyak waktu yang digunakan
untuk asuhan langsung pada klien
CBE mengintegrasikan dua
komponen kunci yaitu:




Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan
yang penting dan menjabarkan indikator
pengkajian dan penemuan termasuk instruksi
dokter/perawat, grafik catatan pendidikan dan
pencatatan pemulangan klien.
Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar
praktik keperawatan, sehingga mengurangi
pencatatan tentang hal rutin secara berulang kali.
Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan
menguraikan praktik keperawatan yang
sebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat
dibangsal, walaupun ada juga standar khusus yang
disusun sesuai unit masing-masing.
Contoh :
 Standar terkait dengan keberhasilan
misalnya pola keberhasilan meliputi
perawat harus memastikan bahwa sprai
klien telah diganti tiga sekali atau jika
diperlukan
 Kemudian diberi tanda (V) pada kotak
standar rutin yang terdapat dalam
catatan grafik
Keuntungan









Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian
dan intervensi
Data yang tidak normal nampak jelas
Data yang tidak normal secara mudah ditandai
dan dipahami
Data normal atau respon yang diharapkan tidak
mengganggu informasi lain
Menghemat waktu karena catatan rutin dan
observasi tidak perlu dituliskan








Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi
Data klien dapat dicatat pada format klien
secepatnya
Informasi terbaru dapat dicatat pada format
klien secepatnya
Informasi terbaru dapat diletakkan pada
tempat tidur klien
Jumlah halaman lebih sedikit digunakan
dalam dokumentsi
Rencana tindakan keperawatan disimpan
sebagai catatan yang permanen
Kerugia
n









Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat
tergantung pada “checklist”
Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong
atau tidak ada
Pencatatan rutin sering diabaikan
Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya
didokumentasikan
Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin
ilmu lain
Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu
berhubungan dengan adanya suatu kejadian
Pedoman Penulisan CBE







Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan
sebagai catatan yang permanen
Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis
pada waktu masuk rumah sakit dan menyediakan
daftar isi untuk semua diagnosa keperawatan
Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa
keperawatan pada sat klien pulang
SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien
tehadap intervensi
Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat
dikembangkan
E. PROBLEM INTERVENTION DAN
EVALUATION (PIE)


Suatu pendekatan orientasi-proses pada
dokumentasi dengan penekanan pada
proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan
Penggunaa
n








Format PIE tepat digunakan untuk sistem pemberian
asuhan keperawatan Primer.
Pada keadaan klien yang akut, perawat primer dapat
melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien
masuk dan pengkajian sistem tubuh dan diberi tanda
PIE setiap hari.
Setelah itu perawat Associate (PA) akan melaksanakan
tindakan sesuai yang telah direncanakan.
Karena PIE didasarkan pada proses keperawatan akan
membantu menfasilitasi perbedaan antar pembelajaran
dikelas dan keadaan nyata pada tatanan praktik
pendokumentasian yang sesungguhnya
Karakteristik
PIE








Proses dokumentasi PIE dimulai pengkajian waktu
klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian sistem
tubuh setiap pergantian jaga (8 jam)
Data masalah hanya dipergunakan untuk asuhan
keperawatan klien jangka waktu yang lama dengan
masalah yang kronis
Intervensi yang dilaksanakan dan rutin dicatat
dalam “ Flowsheet “
Catatan perkembangan digunakan untuk
pencatatan nomor intervensi keperawatan yang
spesifik berhubungan dengan masalah yang
spesifik
Keuntung
an








Memungkinkan penggunaan proses keperawatan
Rencana tindakan dan catatan perkembangan
dapat dihubungkan
Memungkinkan pemberian ashuan keperawatan
yang kontinue karena secara jelas mengidentifikasi
masalah klien dan intervensi keperawatan
Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai
pulang dapat dengan mudah digambarkan
Kerugia
n




Tidak dapat dipergunakan untuk
pencatatan untuk semua disiplin ilmu
Pembatasan rencana tindakan yang
tidak aplikatif untuk beberapa situasi
keperawatan
ExampLe
F. FOCUS
(Process Oriented System )


Pencatatan FOCUS adalah suatu proses–
orientasi dan klien–fokus. Hal ini digunakan
proses keperawatan untuk mengorganisir
dokumentasi asuhan. Jika menuliskan catatan
perkembangan , format DAR (Data – Action –
Response ) dengan 3 kolom
1) Data : Berisi tentang data subyektif dan
obyektif yang mendukung dokumentasi
fokus
2) Action : Merup tindakan keperawatan
yang segera atau yang akan dilakukan
berdasarkan pengkajian / evaluasi
keadaan klien
3) Response : Menyediakan keadaan
respon klien terhadap tindakan medis
atau keperawatan
Penggunaan


Focus dapat dipergunakan untuk
menyusun fungsi DAR sebagai kunci
dan pedoman terhadap kewajiban
orientasi proses
Keuntungan






Istilah FOCUS lebih luas dan positif
dibandingkan penggunaan istilah problem
Pernyataan FOCUS pada tingkat yang tinggi
adalah diagnosa keperawatan
Focus dengan DAR adalah fleksibel dan
menyediakan kunci dan pedoman pencatatan
diagnosa keperawtan






Catatan rencana keperawatan merupakan
pencatatan berdasarkan tanda focus yang
memudahkan informasi untuk dikenali
Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan
pada beberapa bagian pada format
Sistem ini mudah dipergunakan dan
dimengerti oleh tenaga kesehatan lainya
bahasa dan proses pencatatan mengunakan
istilah yang umum
Kerugian




Penggunaaan pencatatan Action dapat
membingungkan, khususnya tindakan
yang akan atau telah dilaksanakan
Penggunaan FOCUS pada kolom tidak
konsisten dengan istilah pada rencana
tindakan keperawatan
Tgl

Jam

D : Data

DS :
Perih daerah
rectal
DO :
BAB > 3 kali
Lembek (+)
Lendir (+)
Darah (+)

A : Action

T:
1. Mengkaji pola BAB klien
2. Memonitor daerah rectal
dari iritasi
3. Memotivasi hygiene
perseorangan
4. Mengobservasi
perkembangan KU klien
BP :
Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang proses
infeksi bakteri sbg
penyebab diare
LW :
Diagnosa medis sesuai
dengan protap limpah
wenang.

R : Response

R:
Keluhan klien berkurang
Frekuensi BAB 2 x
KESIMPULAN


Asuhan Keperawatan paripurna memerlukan
data yang lengkap, obyektif dan dapat
dipercaya. Pemberian askep menyangkut
pemberi jasa dan pengguna jasa sehingga perlu
direkam dengan lengkap dan jelas demi
kepentingan bersama. Untuk memudahkan
kerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan dan sebagai jaminan mutu
sehingga kegiatan pendokumantasian
keperawatan dicatat secara sistematis dalam
kurun waktu tertentu secara jelas, lengkap dan
obyektif


Model pendokumentasian bervariasi,
tergantung ketentuan institusi yang
telah disepakati. Pada dasarnya hal itu
mempunyai maksud dan tujuan yang
sama yaitu mengacu pada orgensi
dokumentasi sebagai sesuatu yang
berharga ditinjau dari aspek, legal,
aspek komunikasi, aspek keuangan,
aspek pendidikan, aspek penelitian,
aspek akreditasi dan sebagai jaminan
mutu.
PENULISAN SOAP (IE)
Tanggal
29/10/2006

Waktu
08.00
12.00
14.00

Catatan Perkembangan
S : ”Saya tidak suka Ensure coklat. Saya mau
puding roti buatan istri saya”
O : BB 60 kg. TB 175 cm Menghabiskan
setengah porsi sarapan. Hanya meminum
45 ml Ensure.
A : Masalah belum teratasi.
P : Rencana Konsultasi dengan ahli diet dan
berbicara dengan istri pasien pada jam
kunjungan.
I : Jadwal konsultasi dengan ahli diet berhasil
ditentukan. Ia akan berkunjung siang ini.
E : Dikunjungi oleh ahli diet yang akan
mengubah pilihan menu. Istri pasien akan
membawa puding roti besok.
PENULISAN PIE
Tanggal
29/10/2006

Waktu
08.00
12.00

Catatan Perkembangan
A : TD pasien turun 20-30 mmHg pada saat
berdiri. Mengeluh pusing pada saat
berubah posisi.
P : Risiko cedera berhubungan dengan faktor
internal / eksternal (Lihat NANDA)
I : Menginstruksikan pasien untuk meminta
bantuan bila akan turun dari tempat tidur.
Bel panggil diletakkan dalam jangkauan
pasien.
E : Pasien secara konsisten meminta bantuan
sebelum turun dari tempat tidur. Pasien
masih merasa pusing dan mengalami
perubahan ortostatik.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiAnnisa Setia Candra
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 

La actualidad más candente (20)

Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Pp dokep kel 2.2
Pp  dokep kel 2.2Pp  dokep kel 2.2
Pp dokep kel 2.2
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 

Destacado

Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanarfian vhio
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasNurhaya Nurdin
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Dok kep ke dua
Dok kep ke duaDok kep ke dua
Dok kep ke duamertayasa
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaWarnet Raha
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesVivia Maya Rafica
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan pjj_kemenkes
 
respiratory DISTRESS SYNDROME
respiratory DISTRESS SYNDROME respiratory DISTRESS SYNDROME
respiratory DISTRESS SYNDROME nazirul hanif
 
Nicu 3 2012 - interdepartment case copy - copy
Nicu 3 2012 -  interdepartment case copy - copyNicu 3 2012 -  interdepartment case copy - copy
Nicu 3 2012 - interdepartment case copy - copyAiramsherlyn Natinga
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanrisdiana21
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahiroctaviasulistya
 

Destacado (20)

Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Dokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidananDokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidanan
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
 
Sor
SorSor
Sor
 
Dok kep ke dua
Dok kep ke duaDok kep ke dua
Dok kep ke dua
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
Pengertian, Tujuan dan Prinsip Dokumentasi Keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
respiratory DISTRESS SYNDROME
respiratory DISTRESS SYNDROME respiratory DISTRESS SYNDROME
respiratory DISTRESS SYNDROME
 
Nicu 3 2012 - interdepartment case copy - copy
Nicu 3 2012 -  interdepartment case copy - copyNicu 3 2012 -  interdepartment case copy - copy
Nicu 3 2012 - interdepartment case copy - copy
 
KEGAGALAN PERNAFASAN
KEGAGALAN PERNAFASANKEGAGALAN PERNAFASAN
KEGAGALAN PERNAFASAN
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporan
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
 

Similar a Model dokumentasi-keperawatan

Similar a Model dokumentasi-keperawatan (20)

model-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.pptmodel-dokumentasi-keperawatan.ppt
model-dokumentasi-keperawatan.ppt
 
Pendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanPendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilan
 
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Por
PorPor
Por
 
Por
PorPor
Por
 
15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian 15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian
 
4
44
4
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Sor
SorSor
Sor
 
Sor
SorSor
Sor
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
MODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptxMODEL DOKUMENTASI.pptx
MODEL DOKUMENTASI.pptx
 
Makalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian porMakalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian por
 
Makalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian porMakalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian por
 
Dokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidananDokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidanan
 
DOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANANDOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANAN
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)
 
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdfMATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
MATERI DOKUMENTASI-KEPERAWATAN.pdf
 

Model dokumentasi-keperawatan

  • 1. MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
  • 2. Dokumentasi keperawatan ada beberapa model yang sering dibahas dalam literatur antara lain :       SOR (Source – Oriented Record) POR (Problem- Oriented Record) PROGRESS NOTES CBE (Charting By Exception) PIE (Problems Intervention and Evaluation) FOCUS
  • 3. A. Source - Oriented Record (Catatan berorientasi pd sumber)    Bagian penerimaan klien mempunyai lembar isian tersendiri Dokter menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembar riwayat penyakit dan perkembangan penyakit Perawat menggunakan catatan keperawatan begitu pula multi disiplin lain mempunyai cacatan masing-masing
  • 4. Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari 5 komponen yaitu : berisi 1. Lembar penerimaan biodata pasien 2. Lembar order / instruksi dokter 3. Lembar riwayat medik / penyakit 4. Catatan perawat 5. Catatan dan laporan khusus
  • 5. FORMAT SOR  Sumber P : Perawat D : Dokter F : Fisioterapis G : Ahli Gizi
  • 6. Tanggal Waktu Tanggal/ Bulan/ Tahun Waktu Tindakan Sumber P Catatan Perkembangan   D Meliputi : Pengkajian, Identifikasi masalah, perlunya rencana tindakan, rencana segera, intervensi, penyelesaian masalah, evaluasi efektifitas tindakan dan hasil Tanda tangan perawat   F Meliputi observasi keadaan pasien, evaluasi kemajuan, identifikasi masalah baru dan penyelesaian lainnya, rencana tindakan dan pengobatan terbaru Tanda tangan dokter   Meliputi hal-hal yang perlu dilakukan fisioterapi, masalah pasien, rencana, intervensi dan hasil Tanda tangan fisioterapis
  • 7. Keuntungan :    Menyajikan data yang secara berurutan dan mudah diidentifikasi Memudahkan perawat untuk secara bebas bagaimana informasi akan dicatat Format dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian, perubahan, intervensi dan respon klien atau hasil
  • 8. Kerugian :        Potensial terjadinya pengumpulan data yang terpisah karena tidak berdasarkan urutan waktu Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumnya tanpa harus mengulang pada awal pencatatan Superficial pencatatan tanpa data yang jelas Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interpretasi / analisa Perkembangan klien sulit di monitor
  • 9. B. Problem – Oriented Record (Catatan Berorientasi pada Masalah )   Model ini memusatkan data tentang klien didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien.
  • 10. Model dokumentasi ini terdiri dari empat yaitu : 1. Data Dasar  Data yang berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk rumah sakit. Data dasar mencakup pengkajian keperawatan, riwayat penyakit/kesehatan, pemerikasaan fisik, pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium.  Data dasar yang telah terkumpul selanjutkannya digunakan sebagai sarana mengidentifkasi masalah klien
  • 11. 2. Daftar Masalah     Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Selanjutnya masalah disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga kesehatan yang pertama bertemu dengan klien atau orang yang diberi tanggung jawab Daftar masalah ini dapat mencakup masalah fisiologi, psikologis, sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut
  • 12. Tanggal No Masalah Klien Diidentifikasi oleh 12/5/07 1 1A 1B 1C 1D 2 CVA mengakibatkan hemiplegia kanan dan lemah pada sisi kiri tubuh Defisit perawatan diri (Kebersihan tubuh, eliminasi, makan) Gangguan mobilitas fisik Inkontinensia total Disfasia progresif Gangguan penyesuaian sehubungan dengan stresor kehidupan dan dukungan sosial yang kurang Dr. Nanda Ns. Siva Ns. Nela Ns. Meta Dr. Alvin Ns. Siwi Keterangan
  • 13. 3. Daftar Awal Rencana Asuhan   Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksinya, sedang perawat menulis instruksi keperawatan atau rencana asuhan keperawatan
  • 14. Perencanaan awal terdiri dari tiga bagian : Diagnostik-dokter  Mengidentifikasikan apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu.  Menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan memindah pemenuhan kebutuhan klien.  Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik sangat penting
  • 15. Usulan terapi-dokter   Mengintruksikan terapi khusus berdasarkan masalah. Termasuk pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit penanganan secara khusus, observasi yang harus dilakukan. Jika masalah awal diagnosa keperawatan, perawat dapat menyusun urutan usulan tindakan asuhan keperawatan.
  • 16. Pendidikan klien-diidentifikasi  Kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka panjang. Team kesehatan mengidentifikasi serius informasi atau ketrampilan yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kesehatan
  • 17. Catatan Perkembangan (Progress Notes)  Progress Notes berisikan perkembangan / kemajuan dari tiaptiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama
  • 18. Beberapa acuan progress note dapat digunakan antara lain :    SOAP (Subyektif data, Obyektif data, Analisis / assesment dan Plan) SOAPIER (SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi, Revisi ) PIE ( Problem – Intervensi – Evaluasi )
  • 19. Data dasar Daftar Masalah Rencana Tindakan Catatan Perkembangan Data Subyektif Data Obyektif 1. 1. 2. 3. dst S: O: A: P: Data Subyektif Data Obyektif 2. 1. 2. 3. dst
  • 20. Keuntungan      Fokus catatan asuhan masalah keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan keperawatan Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik Daftar masalah merupakan checlist untuk diagnosa keperawatan dan untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut membantu mengingatkan perawat untuk suatu perhatian Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana tindakan keperawatan
  • 21. Kerugian      Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dalam daftar masalah SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia P ( dalam SOAP ) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana tindakan keperawatan
  • 22. Pedoman PENULISAN Catatan SOAPIER       Rujuk pada daftar masalah sebelum menuliskan data SOAP Beri tanda setiap catatan SOAP dengan nomor seara berurutan Pemisahan catatan SOAP harus ditulis untuk setiap masalah Masukan data yang relevan saja terhadap masalah yang spesifik Masalah yang belum pasti harus didaftar dicatatan sementara Tuliskan data subyektif apa adanya
  • 23.     Jika terjadi kebimbangan dalam pengkajian keperawatan, pergunakan diagnosa keperawatan atau parafrese sebagai kesimpulan keadaan klien Catatan SOAP menyediakan informasi tentang keadaan fisik, status pendidikan klien dan status penyakit klien Jika tidak ada masalah yang luar biasa, tetapi peraturan mengharuskan memasukan dalam pencatatan, tuliskan catatan perkembangan tentang masalah klien waktu masuk Istilah ”P” dapat dinyatakan sebagai standar tindakan keperawatan.
  • 24. Jika hanya menggunakan SOAP :   Evaluasi respon klien terhadap intervensi dicatat untuk mendukung data Pergunakan A ( assessment) tidak hanya untuk mencatat analisa dan pengkajian, tetapi juga evaluasi respon klien terhadap intervensi
  • 25. C. PROGRESS- ORIENTED RECORD (Catatan Berorientasi Pada Perkembangan/ Kemajuan )   Tiga jenis catatan perkembangan adalah catatan perawat, Flowsheet dan catatan pemulangan atau ringkasan rujukan. Ketiga jenis ini digunakan baik pada sistem dokumentasi yang berorientasi pada sumber maupun berorientasi pada masalah. Sebagian penjelasan tentang sistem dokumentasi ini telah diuraikan sebagai komponen baru pendokumentasian yang berorietasi pada masalah
  • 26. Catatan Perawat Catatan perawat harus ditulis tiap 24 jam, meliputi berbagai informasi tentang :       Pengkajian berbagai tenaga keperawatan tentang klien misalnya : warna kulit pucat atau merah , urin berwarna gelap atau keruh. Tindakan keperawatan yang bersifat mandiri seperti perawatan kulit, pendidikan kesehatan, melakukan kegiatan atas inisiatif perawat sendiri. Tindakan keperawatan bersifat pendelegasian misalnya memberi obat atau tindakan penanganan lain yang diinstruksikan oleh dokter. Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan. Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi tindakan keperawatan. Kunjungan berbagai anggota tim kesehatan, misalnya konsultasi dokter, pekerja sosial atau pemuka agama.
  • 27. Lembar Alur ( Flowsheet)   Flowsheet memungkinkan perawat untuk mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara naratif Termasuk data klinik klien tentang tanda– tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu), berat badan, jumlah masukan dan keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian obat. Flowsheet yang biasanya dipakai adalah catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan catatan harian tentang asuhan keperawatan
  • 28.  Flowsheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi. Selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flowsheet. Oleh karena itu flowsheet lebih sering digunakan di unit Gawat darurat, terutama data fisiologis.
  • 29. Catatan Pemulangan dan ringkasan rujukan    Pada catatan ini terutama dipersiapkan ketika klien akan dipulangkan atau dipindahkan pada tempat perawatan lainnya guna perawatan lanjutan. Penulisan dokumentasi pemulangan meliputi masalah kesehatan yang masih aktif, pengobatan terakhir, penangan yang masih harus diteruskan, kebiasaan makan dan istirahat, kemampuan untuk asuhan mandiri, jaringan dukungan, pola/gaya hidup dan agama. Pencatatan pemulangan klien ditujukan untuk tenaga kesehatan yang akan meneruskan homecare dan juga informasi pada klien.
  • 30. Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup :      Menguraikan tindakan keperawatan ( contoh: mengganti balutan, urutan perawatan luka ) Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan ketrampilan tertentu Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan Menguraikan sumber yang diperlukan dirumah
  • 31. Informasi untuk klien hendaknya :      Menggunakan bahasa yang singkat jelas dan mudah dipahami oleh klien Menjelaskan langkah-langkah prosedur tertentu misanya cara menggunakan obat dirumah perlu diberi petunjuk tertulis Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti ketika melakukan asuhan mandiri Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan kepada dokter Memberikan daftar nama dan nomor telepon tenaga kesehatan yang dapat dihubungi klien
  • 32. CHARTING BY EXCEPTION (CBE)   Charting by exception adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpan dari keadaan normal atau standar. Keuntungan CBE yaitu mengurangi penggunaan waktu untuk mencatat sehingga banyak waktu yang digunakan untuk asuhan langsung pada klien
  • 33. CBE mengintegrasikan dua komponen kunci yaitu:   Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter/perawat, grafik catatan pendidikan dan pencatatan pemulangan klien. Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan, sehingga mengurangi pencatatan tentang hal rutin secara berulang kali. Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat dibangsal, walaupun ada juga standar khusus yang disusun sesuai unit masing-masing.
  • 34. Contoh :  Standar terkait dengan keberhasilan misalnya pola keberhasilan meliputi perawat harus memastikan bahwa sprai klien telah diganti tiga sekali atau jika diperlukan  Kemudian diberi tanda (V) pada kotak standar rutin yang terdapat dalam catatan grafik
  • 35. Keuntungan      Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi Data yang tidak normal nampak jelas Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan
  • 36.       Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya Informasi terbaru dapat dicatat pada format klien secepatnya Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentsi Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen
  • 37. Kerugia n       Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada “checklist” Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada Pencatatan rutin sering diabaikan Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian
  • 38. Pedoman Penulisan CBE      Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk rumah sakit dan menyediakan daftar isi untuk semua diagnosa keperawatan Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada sat klien pulang SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien tehadap intervensi Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat dikembangkan
  • 39. E. PROBLEM INTERVENTION DAN EVALUATION (PIE)  Suatu pendekatan orientasi-proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa keperawatan
  • 40. Penggunaa n     Format PIE tepat digunakan untuk sistem pemberian asuhan keperawatan Primer. Pada keadaan klien yang akut, perawat primer dapat melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien masuk dan pengkajian sistem tubuh dan diberi tanda PIE setiap hari. Setelah itu perawat Associate (PA) akan melaksanakan tindakan sesuai yang telah direncanakan. Karena PIE didasarkan pada proses keperawatan akan membantu menfasilitasi perbedaan antar pembelajaran dikelas dan keadaan nyata pada tatanan praktik pendokumentasian yang sesungguhnya
  • 41. Karakteristik PIE     Proses dokumentasi PIE dimulai pengkajian waktu klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian sistem tubuh setiap pergantian jaga (8 jam) Data masalah hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis Intervensi yang dilaksanakan dan rutin dicatat dalam “ Flowsheet “ Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi keperawatan yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik
  • 42. Keuntung an     Memungkinkan penggunaan proses keperawatan Rencana tindakan dan catatan perkembangan dapat dihubungkan Memungkinkan pemberian ashuan keperawatan yang kontinue karena secara jelas mengidentifikasi masalah klien dan intervensi keperawatan Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai pulang dapat dengan mudah digambarkan
  • 43. Kerugia n   Tidak dapat dipergunakan untuk pencatatan untuk semua disiplin ilmu Pembatasan rencana tindakan yang tidak aplikatif untuk beberapa situasi keperawatan ExampLe
  • 44. F. FOCUS (Process Oriented System )  Pencatatan FOCUS adalah suatu proses– orientasi dan klien–fokus. Hal ini digunakan proses keperawatan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan. Jika menuliskan catatan perkembangan , format DAR (Data – Action – Response ) dengan 3 kolom 1) Data : Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
  • 45. 2) Action : Merup tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan pengkajian / evaluasi keadaan klien 3) Response : Menyediakan keadaan respon klien terhadap tindakan medis atau keperawatan
  • 46. Penggunaan  Focus dapat dipergunakan untuk menyusun fungsi DAR sebagai kunci dan pedoman terhadap kewajiban orientasi proses
  • 47. Keuntungan    Istilah FOCUS lebih luas dan positif dibandingkan penggunaan istilah problem Pernyataan FOCUS pada tingkat yang tinggi adalah diagnosa keperawatan Focus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci dan pedoman pencatatan diagnosa keperawtan
  • 48.    Catatan rencana keperawatan merupakan pencatatan berdasarkan tanda focus yang memudahkan informasi untuk dikenali Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan pada beberapa bagian pada format Sistem ini mudah dipergunakan dan dimengerti oleh tenaga kesehatan lainya bahasa dan proses pencatatan mengunakan istilah yang umum
  • 49. Kerugian   Penggunaaan pencatatan Action dapat membingungkan, khususnya tindakan yang akan atau telah dilaksanakan Penggunaan FOCUS pada kolom tidak konsisten dengan istilah pada rencana tindakan keperawatan
  • 50. Tgl Jam D : Data DS : Perih daerah rectal DO : BAB > 3 kali Lembek (+) Lendir (+) Darah (+) A : Action T: 1. Mengkaji pola BAB klien 2. Memonitor daerah rectal dari iritasi 3. Memotivasi hygiene perseorangan 4. Mengobservasi perkembangan KU klien BP : Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang proses infeksi bakteri sbg penyebab diare LW : Diagnosa medis sesuai dengan protap limpah wenang. R : Response R: Keluhan klien berkurang Frekuensi BAB 2 x
  • 51. KESIMPULAN  Asuhan Keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap, obyektif dan dapat dipercaya. Pemberian askep menyangkut pemberi jasa dan pengguna jasa sehingga perlu direkam dengan lengkap dan jelas demi kepentingan bersama. Untuk memudahkan kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan sebagai jaminan mutu sehingga kegiatan pendokumantasian keperawatan dicatat secara sistematis dalam kurun waktu tertentu secara jelas, lengkap dan obyektif
  • 52.  Model pendokumentasian bervariasi, tergantung ketentuan institusi yang telah disepakati. Pada dasarnya hal itu mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu mengacu pada orgensi dokumentasi sebagai sesuatu yang berharga ditinjau dari aspek, legal, aspek komunikasi, aspek keuangan, aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek akreditasi dan sebagai jaminan mutu.
  • 53. PENULISAN SOAP (IE) Tanggal 29/10/2006 Waktu 08.00 12.00 14.00 Catatan Perkembangan S : ”Saya tidak suka Ensure coklat. Saya mau puding roti buatan istri saya” O : BB 60 kg. TB 175 cm Menghabiskan setengah porsi sarapan. Hanya meminum 45 ml Ensure. A : Masalah belum teratasi. P : Rencana Konsultasi dengan ahli diet dan berbicara dengan istri pasien pada jam kunjungan. I : Jadwal konsultasi dengan ahli diet berhasil ditentukan. Ia akan berkunjung siang ini. E : Dikunjungi oleh ahli diet yang akan mengubah pilihan menu. Istri pasien akan membawa puding roti besok.
  • 54. PENULISAN PIE Tanggal 29/10/2006 Waktu 08.00 12.00 Catatan Perkembangan A : TD pasien turun 20-30 mmHg pada saat berdiri. Mengeluh pusing pada saat berubah posisi. P : Risiko cedera berhubungan dengan faktor internal / eksternal (Lihat NANDA) I : Menginstruksikan pasien untuk meminta bantuan bila akan turun dari tempat tidur. Bel panggil diletakkan dalam jangkauan pasien. E : Pasien secara konsisten meminta bantuan sebelum turun dari tempat tidur. Pasien masih merasa pusing dan mengalami perubahan ortostatik.