SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
Topik 3 Induksi Matematika
3-1
Pembuktian suatu teorema memegang peranan yang penting dalam matematika. Di dalam
matematika, secara umum ada dua untuk membuktikan suatu teorema, yaitu secara induktif dan
secara deduktif. Secara deduktif pembuktian didasarkan pada aksioma, definisi, ataupun dalil-dalil
yang telah ada. Pembuktian secara induktif dapat dipergunakan untuk dalil-dalil yang berlaku dalam
domai bilangan cacah. Pembuktian ini didasarkan pada prinsip induksi, yaitu dimulai dengan
beberapa kasus, diasumsikan berlaku untuk kasus tertentu, n=k, dan dari asumsi ini dibuktikan juga
berlaku untuk n=k+1.
3.1 Notasi Sigma
Notasi sigma merupakan operator untuk menyatakan operasi penjumlahan. Notasi ini disimbolkan
dengan “”, dibaca “sigma”. Dalam hal ini ada tiga bagian dalam menggunakan notasi sigma ini, yaitu :
1. Notasi sigma itu sendiri
2. bilangan bulat yang menyatakan indek penjumlahan
3. komponen yang dijumlahkan
Sebagai contoh adalah :

6
3
][
j
ja yang dibaca : jumlah a[j], j berjalan dari 3 sampai dengan 6.
Notasi ini berarti :
Melakukan penjumlahan untuk nilai-nilai dalam array a, dengan : j sebagai indeks penjumlahan.
Dalam hal ini penjumlahan dilakukan mulai dari a[3], a[4], s/d a[6], atau dengan kata lain, arti symbol tersebut
adalah :
a[3]+a[4]+a[5]+a[6]
Indeks dari penjumlahan tersebut dapat saja dibalik tanpa merubah arti, sehingga symbol tersebut artinya sama
dengan :

3
6
][
j
ja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memakai notasi sigma adalah sebagai berikut :
1. 

n
mj
kmnk )1|(| , dalam hal ini k adalah konstanta.
2. 

n
mj
namamamaja ][...]3[]2[]1[][
Topik 3 Induksi Matematika
3-2
3. 

n
mj
nmmmj 22222
...)2()1(
4.  Aa
a , symbol ini untuk menyatakan penjumlahan seluruh anggota himpunan A.
5.  ji
jia
1
],[ , symbol ini menjumlahkan unsure-unsur a[i,j] dengan catatan bahwa 1<i, dan i<j.
6.  

m
j
n
i
mnanamaamaajia
11
],[....]1,[],2[.....]1,2[],1[...]1,1[],[
Latihan 3.1.
1. Hitung penjumlahan berikut :
a. 
6
2
8
j
b. Misalkan kita mempunyai array a=[1,3,-2,10,5], hitung : 
3
1
][
j
ja
c. 

3
2
2
)(
j
jj
d. Misalkan kita mempunyai himpunan A={1,0,6,-3}, hitung:  Aa
a
e. Misalkan kita mempunyai data seperti dalam matriks A[i,j] berikut :
j=1 j=2 j=3 j=4
i=1 -1 3 -4 5
i=2 2 1 2 0
i=3 3 0 1 -1
i=4 1 10 5 -3
i=5 5 2 5 2
Hitung : 1.  ji
jia
1
],[ 2.  
54
1
],[
jij
jia
f.  
4
1
5
1
2
ji
2. Tulis penjumlahan berikut dalam notasi sigma :
a. 1 + 2 + 3 + … + n
b. 1 + ½ + 1/3 +…+ 1/20
c. 1 + 4 + 9 + … + 64
Topik 3 Induksi Matematika
3-3
d. 1 – 2 + 3 – 4 + …- 8
e. 1 + (1x2) + (1x2x3) + ….+ (1x2x3x…x10)
f. 1 + (2x3) + (3x4) + …+ (10x11)
g. 1 + (1+2) + (1+2+3) +…+ (1+2+3+…+10)
h.
10...321
1110
...
321
43
21
32
1






xxx
3.2 Prinsip Induksi Matematika
Di dalam matematika, pembuktian suatu teorema dapat dilakukan secara induktif ataupun dapat juga
secara deduktif. Secara induktif pembuktian didasarkan pada beberapa kasus khusus. Sedangkan secara
deduktif, pembuktian didasarkan pada definisi-definisi yang telah dikembangkan, aksioma-aksioma, juga pada
teorema-teorema lain yang telah dibuktikan. Pada bagian ini akan dibahas teknik dasar dalam pembuktian
secara induktif. Bahasan ini dikenal dengan nama induksi matematika.
Prinsip dasar :
Misalkan S(n) adalah suatu teorema yang akan dibuktikan. S(n) adalah suatu teorema yang berlaku
untuk n bilangan asli. Untuk membuktikan S(n) ini secara induktif maka tahapannya adalah :
1. Buktikan S(n) benar untuk n terkecil (misal n=1)
2. Anggap S(n) benar untuk n=k. Dari anggapan ini buktikan S(n) juga benar untuk n=k+1.
Jika telah melalui dua langkah tersebut maka bias disimpulkan bahwa S(n) benar untuk semua n bilangan asli.
Contoh :
1. Buktikan bahwa S(n) : 1+2+3+…+n=n(n+1)/2, untuk n bilangan asli
Bukti :
n=1 :
ruas kiri =1
ruas kanan=1(1+1)/2=2/2=1
jadi benar untuk n=1
anggap benar untuk n=k :
1+2+3+…+k=k(k+1)/2
berdasar anggapan ini, akan dibuktikan benar untuk n=k+1
untuk n=k+1, maka ruas kiri adalah :
 1+2+3+…+k+(k+1)
 k(k+1)/2 + (k+1)
 k(k+1)/2 + 2(k+1)/2
 (k2+k+2k+2)/2
 (k+1)(k+2)/2
(k+1)((k+1)+1)/2 …. (Terbukti)
2. Buktikan bahwa : 12+22+32+…+n2=n(n+1)(2n+1)/6
Topik 3 Induksi Matematika
3-4
Latihan 3.2.
1. Buktikan dengan prinsip induksi pernyataan berikut :
a. 13+23+…+n3=[n(n+1)/2]2
b. 14+24+…+n4=[n(n+1)(6n3+9n2+n-1)]/30
c. a+ar+ar2+…+arn-1=a(1-rn)/(1-r)
d. 32+52+…+(2n+1)2=(1/3)(n+1)(2n+1)(2n+3)-1
e. 1+2x0.5+3(0.5)2+…+n(0.5)(n-1)=4-(n+2)(0.5)(n-1)
f.
1)1(
1
...
43
1
32
1
2
1




n
n
nnxx
g. 222222222
)1(
)2(
)1(
)12(
...
43
7
32
5
21
3






n
nn
nn
n
xxx
h. 3+33+35+…+32n-1=(3/8)(9n-1)
2. Jika x dan y bilangan bulat, tunjukkan bahwa (xn-yn) habis dibagi (x-y) untuk n bilangan bulat positif
3. Dengan induksi tunjukkan bahwa (2n+1)2-1 habis bagi 8 untuk semua bilangan bulat n1.
4. Jika k adalah bilangan bulat positif, buktikan bahwa k(k+1) adalah bilangan genap.
5. Tunjukkan bahwa (13n-5n) habis dibagi 8 untuk n bilangan asli.
6. Buktikan bahwa (a+1)nan+a, untuk a>1 dan n2, n bilangan asli.
7. Buktikan bahwa (a+2+3+…+n)2 12+22+32+…+n2 untuk n bilangan asli
8. Buktikan bahwa 2n<n! untuk bilangan bulat yang lebih besar dari 3.
9. Buktikan bahwa (1+a)n>1+na, untuk a>1, dan n bilangan bulat yang lebih dari satu.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab I teori bilangan
Bab I teori bilanganBab I teori bilangan
Bab I teori bilanganHaryono Yono
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapWayan Sudiarta
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMAbagustris
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Yulian Sari
 
Geometri analitik dimensi tiga
Geometri analitik dimensi tigaGeometri analitik dimensi tiga
Geometri analitik dimensi tigaBamzz Lientaeng
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadratmfebri26
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatRiri Janasri
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Aritmatika (Keterbagian)
Aritmatika (Keterbagian)Aritmatika (Keterbagian)
Aritmatika (Keterbagian)Desy Aryanti
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikMayawi Karim
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05KuliahKita
 

La actualidad más candente (20)

Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
Bab I teori bilangan
Bab I teori bilanganBab I teori bilangan
Bab I teori bilangan
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMA
 
Pertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunanPertemuan ke ii himpunan
Pertemuan ke ii himpunan
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Geometri analitik dimensi tiga
Geometri analitik dimensi tigaGeometri analitik dimensi tiga
Geometri analitik dimensi tiga
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulat
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Aritmatika (Keterbagian)
Aritmatika (Keterbagian)Aritmatika (Keterbagian)
Aritmatika (Keterbagian)
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
 

Destacado

Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaRaden Maulana
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiRaden Maulana
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiRaden Maulana
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturRaden Maulana
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika unesa
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 

Destacado (16)

Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 

Similar a INDUKSI MATEMATIKA

Matdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi MatematikaMatdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi MatematikaCeria Agnantria
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksNurmini RuddiaNa
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7Amphie Yuurisman
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdfJurnal IT
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfHamzaHamid27
 
Induksi
InduksiInduksi
InduksideEliz
 
Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Agung Anggoro
 
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfPPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfnadiafriska5
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIKT. Astari
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umumalamsyah88
 

Similar a INDUKSI MATEMATIKA (20)

Matdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi MatematikaMatdis-Induksi Matematika
Matdis-Induksi Matematika
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 7
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deret
 
Integral_Tentu.pdf
Integral_Tentu.pdfIntegral_Tentu.pdf
Integral_Tentu.pdf
 
Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)
 
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfPPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Materi Operasi aljabar
 Materi Operasi aljabar Materi Operasi aljabar
Materi Operasi aljabar
 
1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umum
 

Último

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

INDUKSI MATEMATIKA

  • 1. Topik 3 Induksi Matematika 3-1 Pembuktian suatu teorema memegang peranan yang penting dalam matematika. Di dalam matematika, secara umum ada dua untuk membuktikan suatu teorema, yaitu secara induktif dan secara deduktif. Secara deduktif pembuktian didasarkan pada aksioma, definisi, ataupun dalil-dalil yang telah ada. Pembuktian secara induktif dapat dipergunakan untuk dalil-dalil yang berlaku dalam domai bilangan cacah. Pembuktian ini didasarkan pada prinsip induksi, yaitu dimulai dengan beberapa kasus, diasumsikan berlaku untuk kasus tertentu, n=k, dan dari asumsi ini dibuktikan juga berlaku untuk n=k+1. 3.1 Notasi Sigma Notasi sigma merupakan operator untuk menyatakan operasi penjumlahan. Notasi ini disimbolkan dengan “”, dibaca “sigma”. Dalam hal ini ada tiga bagian dalam menggunakan notasi sigma ini, yaitu : 1. Notasi sigma itu sendiri 2. bilangan bulat yang menyatakan indek penjumlahan 3. komponen yang dijumlahkan Sebagai contoh adalah :  6 3 ][ j ja yang dibaca : jumlah a[j], j berjalan dari 3 sampai dengan 6. Notasi ini berarti : Melakukan penjumlahan untuk nilai-nilai dalam array a, dengan : j sebagai indeks penjumlahan. Dalam hal ini penjumlahan dilakukan mulai dari a[3], a[4], s/d a[6], atau dengan kata lain, arti symbol tersebut adalah : a[3]+a[4]+a[5]+a[6] Indeks dari penjumlahan tersebut dapat saja dibalik tanpa merubah arti, sehingga symbol tersebut artinya sama dengan :  3 6 ][ j ja Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memakai notasi sigma adalah sebagai berikut : 1.   n mj kmnk )1|(| , dalam hal ini k adalah konstanta. 2.   n mj namamamaja ][...]3[]2[]1[][
  • 2. Topik 3 Induksi Matematika 3-2 3.   n mj nmmmj 22222 ...)2()1( 4.  Aa a , symbol ini untuk menyatakan penjumlahan seluruh anggota himpunan A. 5.  ji jia 1 ],[ , symbol ini menjumlahkan unsure-unsur a[i,j] dengan catatan bahwa 1<i, dan i<j. 6.    m j n i mnanamaamaajia 11 ],[....]1,[],2[.....]1,2[],1[...]1,1[],[ Latihan 3.1. 1. Hitung penjumlahan berikut : a.  6 2 8 j b. Misalkan kita mempunyai array a=[1,3,-2,10,5], hitung :  3 1 ][ j ja c.   3 2 2 )( j jj d. Misalkan kita mempunyai himpunan A={1,0,6,-3}, hitung:  Aa a e. Misalkan kita mempunyai data seperti dalam matriks A[i,j] berikut : j=1 j=2 j=3 j=4 i=1 -1 3 -4 5 i=2 2 1 2 0 i=3 3 0 1 -1 i=4 1 10 5 -3 i=5 5 2 5 2 Hitung : 1.  ji jia 1 ],[ 2.   54 1 ],[ jij jia f.   4 1 5 1 2 ji 2. Tulis penjumlahan berikut dalam notasi sigma : a. 1 + 2 + 3 + … + n b. 1 + ½ + 1/3 +…+ 1/20 c. 1 + 4 + 9 + … + 64
  • 3. Topik 3 Induksi Matematika 3-3 d. 1 – 2 + 3 – 4 + …- 8 e. 1 + (1x2) + (1x2x3) + ….+ (1x2x3x…x10) f. 1 + (2x3) + (3x4) + …+ (10x11) g. 1 + (1+2) + (1+2+3) +…+ (1+2+3+…+10) h. 10...321 1110 ... 321 43 21 32 1       xxx 3.2 Prinsip Induksi Matematika Di dalam matematika, pembuktian suatu teorema dapat dilakukan secara induktif ataupun dapat juga secara deduktif. Secara induktif pembuktian didasarkan pada beberapa kasus khusus. Sedangkan secara deduktif, pembuktian didasarkan pada definisi-definisi yang telah dikembangkan, aksioma-aksioma, juga pada teorema-teorema lain yang telah dibuktikan. Pada bagian ini akan dibahas teknik dasar dalam pembuktian secara induktif. Bahasan ini dikenal dengan nama induksi matematika. Prinsip dasar : Misalkan S(n) adalah suatu teorema yang akan dibuktikan. S(n) adalah suatu teorema yang berlaku untuk n bilangan asli. Untuk membuktikan S(n) ini secara induktif maka tahapannya adalah : 1. Buktikan S(n) benar untuk n terkecil (misal n=1) 2. Anggap S(n) benar untuk n=k. Dari anggapan ini buktikan S(n) juga benar untuk n=k+1. Jika telah melalui dua langkah tersebut maka bias disimpulkan bahwa S(n) benar untuk semua n bilangan asli. Contoh : 1. Buktikan bahwa S(n) : 1+2+3+…+n=n(n+1)/2, untuk n bilangan asli Bukti : n=1 : ruas kiri =1 ruas kanan=1(1+1)/2=2/2=1 jadi benar untuk n=1 anggap benar untuk n=k : 1+2+3+…+k=k(k+1)/2 berdasar anggapan ini, akan dibuktikan benar untuk n=k+1 untuk n=k+1, maka ruas kiri adalah :  1+2+3+…+k+(k+1)  k(k+1)/2 + (k+1)  k(k+1)/2 + 2(k+1)/2  (k2+k+2k+2)/2  (k+1)(k+2)/2 (k+1)((k+1)+1)/2 …. (Terbukti) 2. Buktikan bahwa : 12+22+32+…+n2=n(n+1)(2n+1)/6
  • 4. Topik 3 Induksi Matematika 3-4 Latihan 3.2. 1. Buktikan dengan prinsip induksi pernyataan berikut : a. 13+23+…+n3=[n(n+1)/2]2 b. 14+24+…+n4=[n(n+1)(6n3+9n2+n-1)]/30 c. a+ar+ar2+…+arn-1=a(1-rn)/(1-r) d. 32+52+…+(2n+1)2=(1/3)(n+1)(2n+1)(2n+3)-1 e. 1+2x0.5+3(0.5)2+…+n(0.5)(n-1)=4-(n+2)(0.5)(n-1) f. 1)1( 1 ... 43 1 32 1 2 1     n n nnxx g. 222222222 )1( )2( )1( )12( ... 43 7 32 5 21 3       n nn nn n xxx h. 3+33+35+…+32n-1=(3/8)(9n-1) 2. Jika x dan y bilangan bulat, tunjukkan bahwa (xn-yn) habis dibagi (x-y) untuk n bilangan bulat positif 3. Dengan induksi tunjukkan bahwa (2n+1)2-1 habis bagi 8 untuk semua bilangan bulat n1. 4. Jika k adalah bilangan bulat positif, buktikan bahwa k(k+1) adalah bilangan genap. 5. Tunjukkan bahwa (13n-5n) habis dibagi 8 untuk n bilangan asli. 6. Buktikan bahwa (a+1)nan+a, untuk a>1 dan n2, n bilangan asli. 7. Buktikan bahwa (a+2+3+…+n)2 12+22+32+…+n2 untuk n bilangan asli 8. Buktikan bahwa 2n<n! untuk bilangan bulat yang lebih besar dari 3. 9. Buktikan bahwa (1+a)n>1+na, untuk a>1, dan n bilangan bulat yang lebih dari satu.