SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang

maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.



Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang

tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang

modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yanS langka dan terbatas jumlahnya,

untuk menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu

layar,   konser   musik,   jalan   raya,   pesawat   pembom)   serta   mendistribusikan

(membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi



         Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan.

Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak

pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan

tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga :



A. Penyebab Faktor Ekonomi



1. Pendapatan

Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan

pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika

mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi aking
menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali

ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik.



2. Kekayaan

Orang kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang

besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah

kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian

orang tersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan

dari hartanya.



3. Tingkat Bunga

Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang

lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi

dibanding dengan membelanjakan banyak uang.



4. Perkiraan Masa Depan

Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan

konsumsi. Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya

sekolah, ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.



B. Penyebab Faktor Demografi



1. Komposisi Penduduk
Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka

konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu

daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu

tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi.



2. Jumlah Penduduk

Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit.

Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.



C. Penyebab / Faktor Lain



1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya

Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di

daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan

memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemar

pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar.



2. Gaya Hidup Seseorang

Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi

jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang

lain maupun dengan kartu kredit.



Pendahuluan
Anda pasti pernah membeli barang atau makanan. Kegiatan itu disebut Konsumsi karena

anda telah mengurangi nilai guna barang tersebut. Anda pun melakukan investasi karena

barang tersebut berharga di kemudian hari. Selanjutnya, anda pun akan menyisihkan uang

saku anda sebagai tabungan. Untuk itu di bab ini akan dipelajari lebih lanjut tentang

Konsumsi, Investasi, dan Tabungan.



Fungsi Konsumsi

Menurut J. M Keynes, tingkat konsumsi seseorang atau rumah tangga ditentukan oleh

pendapatannya. Lalu, apakah ada faktor lain yang mempengaruhi konsumsi?

1.Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang

mempengaruhi konsumsi. Factor Objektif dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Harga

Keynes mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan

perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya, naik turunnya tingkat harga

umum yang cukup besar akan mengubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup

besar pula.

b. Kebijakan Fiskal

Salah satu instrument kebijakan fiskal , yaitu pajak sangat mempengaruhi besarnya

pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif pajak yang berlaku

terhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga tersebut. Artinya, pendapatan rill

masyarakat menurun sehingga konsumsi mereka pun menurun.

c. Suku Bunga
Faktor yang menarik sesorang untuk menabung atau investasi adalah suku bunga.

Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan

oleh bank. Jadi, besar kecilnya suku bunga akan mempengaruhi keputusan konsumsi

seseorang.

2. Faktor Subjektif

Faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif tidak

selalu mempunyai pengaruh yang sama pada setiap orang. Faktor Subjektif dibagi

menjadi 2 yaitu:

a. Sikap hati-hati

Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan

cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatnnya untuk

menghadapi kesulitan di masa yang akan datang.

b. Kekayaan (wariasan) yang dimiliki

Menurut Keynes, seseorang yang mempunyai kekayaan dari warisan atau tabungan akan

menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Sebaliknya, seseorang

yang tidak memiliki kekayaan dari warisan atau tabungan akan lebih memilih untuk

menyisihkan pendapatannya ke dalam tabungan. Dengan tujuan memperoleh kekayaan

yang lebih besar atau untuk persiapan di masa mendatang.

Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Konsumsi

onsumsi merupakan kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk

mengurangi atau menghabiskan daya guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang yaitu:
1. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah

disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang

makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus

dipenuhi, dan sebaliknya.



2. Tingkat Pendidikan

Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya.

Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang

lulusan sekolah dasar.



3. Tingkat Kebutuhan

Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan

lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa.



4. Kebiasaan Masyarakat

Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat.

Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar

dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup.



5. Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika

harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan

hokum permintaan.

6. Mode

Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di

pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi

konsumsi.



Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan

mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha

itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan. Tujuan konsumsi

antara lain:

1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi.

2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat.

3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang.

4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang.
INVESTASI DAN KONSUMSI

Makalah ini akan membahas Hubungan Investasi dan Konsumsi dalam kaitannya dengan

Perekonomian Indonesia Definisi Investasi dan konsumsi Investasi adalah Penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode

waktu yang tertentu Definisi Konsumsi adalah Pemakaian sumber daya yang ada untuk

mendapatkan kepuasan atau utiliti.



Konsumsi dan investasi merupakan dua kegiatan yang berkaitan.Penundaan konsumsi

sekarang dapat diartikan sebagai investasi untuk konsumsi di masa mendatang.Individu

melakukan konsumsi dengan memakai sumber daya yang ada untuk mendapatkan

kepuasan atau utiiti(utility). Setiap individu diasumsikan lebih menyukai konsumsi lebih

daripada konsumsi yang kurang.Asumsi ini dapat diartikan bahwa utiliti marginal dari

konsumsi adalah positif,yaiti penambahan konsumsi akan meningkatkan utiliti

(kepuasan).Asumsi yang lain adalah bahwa utiliti marginal dari konsumsi sifatnya adalah

menurun,yaitu peningkatan utiliti untuk konsumsi yang sama akan semakin lebih kecil

dari sebelumnya.

Tipe-Tipe Investasi Keuangan



 1. Investasi Langsung

 2. Investasi Tidak Langsung
1. Investasi Langsung

(INVESTOR-AKTIVA KEUANGAN)



Adalah Pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan.Investasi langsung dapat

dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar

uang(money market),apsar modal(capital market),atau di pasar turunan(derivative

market)

Aktiva yang dapat diperjual belikan di pasar uang :



  * Aktiva mempunyai risiko gagal kecil

  * Jatuh tempo pendek

  * Tingkat cair tinggi



Contoh: Treasury Bill (T-bill),Sertifikat deposito yang dapat dinegoisasi

Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar modal :

     •    surat-surat berharga pendapatan-tetap (T-bond,municipal bond,corporate

          bond,convertible bond)

     •    saham-saham (equity securities)

Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar turunan :

     •    Opsi/Option (warant,put and call options)

     •    Futures Contract
2. Investasi Tidak Langsung

(INVESTOR-PERUSAHAAN INVESTASI-AKTIVA KEUANGAN)

adalah pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-

aktiva keuangan dari perushaan-perusahaan lain

Perusahaan Investasi dapat diklasifikasikan :



   * Unit Investment Trust, merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk

dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh 0rang

kepercayaan yang independen.

    * Closed-end investment companies, merupakan perusahaan investasi yang hanya

menjual sahamnya pada saat penawaran perdana (Initial Public Offering) saja dan

selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham.

    * Open-end investment companies, dikenal dengan perusahaan reksa dana (mutual

funds). Perusahaan ini masih menjual saham baru kepasa investor setelah penjualan

saham perdananya.Juga pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya ke

perusahaan reksa dana bersangkutan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Haidar Bashofi
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Riska Yuliatiningsih
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
Ary Efendi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 

La actualidad más candente (20)

pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksimateri uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 

Similar a Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi

Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Operator Warnet Vast Raha
 
Masyarakat produktif
Masyarakat produktifMasyarakat produktif
Masyarakat produktif
Yuca Siahaan
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Warnet Raha
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
Ir. Zakaria, M.M
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
Ir. Zakaria, M.M
 
Teori konsumsi investasi
Teori konsumsi investasiTeori konsumsi investasi
Teori konsumsi investasi
Fathur Marah
 
Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen
Fairuz Raniah
 

Similar a Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi (20)

Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintahPengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
 
Masalah Ekonomi
Masalah EkonomiMasalah Ekonomi
Masalah Ekonomi
 
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
 
Economic's siska bps ;d
Economic's   siska bps ;dEconomic's   siska bps ;d
Economic's siska bps ;d
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Masyarakat produktif
Masyarakat produktifMasyarakat produktif
Masyarakat produktif
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
EKO K3.docx
EKO K3.docxEKO K3.docx
EKO K3.docx
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 04
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
 
Ekonomi Mikro Bab 1
Ekonomi Mikro Bab 1Ekonomi Mikro Bab 1
Ekonomi Mikro Bab 1
 
EKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptxEKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptx
 
Teori konsumsi investasi
Teori konsumsi investasiTeori konsumsi investasi
Teori konsumsi investasi
 
Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen
 
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
 
Kegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiKegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsi
 
PPT Ekonomi Mikro_Tugas ke-1_Kel C_Prinsip Ekonomi.pptx
PPT Ekonomi Mikro_Tugas ke-1_Kel C_Prinsip Ekonomi.pptxPPT Ekonomi Mikro_Tugas ke-1_Kel C_Prinsip Ekonomi.pptx
PPT Ekonomi Mikro_Tugas ke-1_Kel C_Prinsip Ekonomi.pptx
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi

  • 1. Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yanS langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga : A. Penyebab Faktor Ekonomi 1. Pendapatan Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi aking
  • 2. menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik. 2. Kekayaan Orang kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya. 3. Tingkat Bunga Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang. 4. Perkiraan Masa Depan Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi. Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya. B. Penyebab Faktor Demografi 1. Komposisi Penduduk
  • 3. Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi. 2. Jumlah Penduduk Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit. Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula. C. Penyebab / Faktor Lain 1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar. 2. Gaya Hidup Seseorang Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang lain maupun dengan kartu kredit. Pendahuluan
  • 4. Anda pasti pernah membeli barang atau makanan. Kegiatan itu disebut Konsumsi karena anda telah mengurangi nilai guna barang tersebut. Anda pun melakukan investasi karena barang tersebut berharga di kemudian hari. Selanjutnya, anda pun akan menyisihkan uang saku anda sebagai tabungan. Untuk itu di bab ini akan dipelajari lebih lanjut tentang Konsumsi, Investasi, dan Tabungan. Fungsi Konsumsi Menurut J. M Keynes, tingkat konsumsi seseorang atau rumah tangga ditentukan oleh pendapatannya. Lalu, apakah ada faktor lain yang mempengaruhi konsumsi? 1.Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang mempengaruhi konsumsi. Factor Objektif dibagi menjadi 3 yaitu: a. Harga Keynes mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya, naik turunnya tingkat harga umum yang cukup besar akan mengubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup besar pula. b. Kebijakan Fiskal Salah satu instrument kebijakan fiskal , yaitu pajak sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga tersebut. Artinya, pendapatan rill masyarakat menurun sehingga konsumsi mereka pun menurun. c. Suku Bunga
  • 5. Faktor yang menarik sesorang untuk menabung atau investasi adalah suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi, besar kecilnya suku bunga akan mempengaruhi keputusan konsumsi seseorang. 2. Faktor Subjektif Faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif tidak selalu mempunyai pengaruh yang sama pada setiap orang. Faktor Subjektif dibagi menjadi 2 yaitu: a. Sikap hati-hati Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatnnya untuk menghadapi kesulitan di masa yang akan datang. b. Kekayaan (wariasan) yang dimiliki Menurut Keynes, seseorang yang mempunyai kekayaan dari warisan atau tabungan akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki kekayaan dari warisan atau tabungan akan lebih memilih untuk menyisihkan pendapatannya ke dalam tabungan. Dengan tujuan memperoleh kekayaan yang lebih besar atau untuk persiapan di masa mendatang. Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Konsumsi onsumsi merupakan kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan daya guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang yaitu:
  • 6. 1. Tingkat Pendapatan Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknya. 2. Tingkat Pendidikan Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan sekolah dasar. 3. Tingkat Kebutuhan Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa. 4. Kebiasaan Masyarakat Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup. 5. Harga Barang
  • 7. Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum permintaan. 6. Mode Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan. Tujuan konsumsi antara lain: 1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi. 2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat. 3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang. 4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang.
  • 8. INVESTASI DAN KONSUMSI Makalah ini akan membahas Hubungan Investasi dan Konsumsi dalam kaitannya dengan Perekonomian Indonesia Definisi Investasi dan konsumsi Investasi adalah Penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu Definisi Konsumsi adalah Pemakaian sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau utiliti. Konsumsi dan investasi merupakan dua kegiatan yang berkaitan.Penundaan konsumsi sekarang dapat diartikan sebagai investasi untuk konsumsi di masa mendatang.Individu melakukan konsumsi dengan memakai sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau utiiti(utility). Setiap individu diasumsikan lebih menyukai konsumsi lebih daripada konsumsi yang kurang.Asumsi ini dapat diartikan bahwa utiliti marginal dari konsumsi adalah positif,yaiti penambahan konsumsi akan meningkatkan utiliti (kepuasan).Asumsi yang lain adalah bahwa utiliti marginal dari konsumsi sifatnya adalah menurun,yaitu peningkatan utiliti untuk konsumsi yang sama akan semakin lebih kecil dari sebelumnya. Tipe-Tipe Investasi Keuangan 1. Investasi Langsung 2. Investasi Tidak Langsung
  • 9. 1. Investasi Langsung (INVESTOR-AKTIVA KEUANGAN) Adalah Pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan.Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang(money market),apsar modal(capital market),atau di pasar turunan(derivative market) Aktiva yang dapat diperjual belikan di pasar uang : * Aktiva mempunyai risiko gagal kecil * Jatuh tempo pendek * Tingkat cair tinggi Contoh: Treasury Bill (T-bill),Sertifikat deposito yang dapat dinegoisasi Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar modal : • surat-surat berharga pendapatan-tetap (T-bond,municipal bond,corporate bond,convertible bond) • saham-saham (equity securities) Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar turunan : • Opsi/Option (warant,put and call options) • Futures Contract
  • 10. 2. Investasi Tidak Langsung (INVESTOR-PERUSAHAAN INVESTASI-AKTIVA KEUANGAN) adalah pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva- aktiva keuangan dari perushaan-perusahaan lain Perusahaan Investasi dapat diklasifikasikan : * Unit Investment Trust, merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh 0rang kepercayaan yang independen. * Closed-end investment companies, merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya pada saat penawaran perdana (Initial Public Offering) saja dan selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham. * Open-end investment companies, dikenal dengan perusahaan reksa dana (mutual funds). Perusahaan ini masih menjual saham baru kepasa investor setelah penjualan saham perdananya.Juga pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan reksa dana bersangkutan.