SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru
dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel
lain. Variabel Independen atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan variabel
bebas, variabel stimulus, predictor, antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel
Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko. Dalam SEM (Structural Equation
Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen
disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Software
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T), dimana peneliti meneliti tentang
kualitas dari Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan (AP2T) yang diterapkan
oleh PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga.
2. Kualitas Software
Menurut Janner Simarmata (2009:260), Kualitas Software didefinisikan
sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun
berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan unjuk kerja
perangkat lunak, standar pembangunan perangkat lunak yang terdokumentasi, dan
karakteristik yang ditunjukkan oleh perangkat lunak. Definisi ini
menekankan pada tiga hal, yaitu:
a. Kebutuhan perangkat lunak adalah dasar ukuran kualitas perangkat
lunak, jika perangkat lunak tidak sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan, kualitasnya pun berkurang.
b. Jika menggunakan sebuah standar untuk pembangunan perangkat
lunak, maka perangkat lunak dianggap kurang berkualitas jika tidak
memenuhi standar tersebut.
c. Sering kali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersurat),
seperti kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik.
Kualitas perangkat lunak dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan
ini.
Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu
produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat
terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau yang tidak
berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna.
Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik kontra produktif dan
karakteristik netral. Kedua karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi
kontraproduktivitas dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan
relevansi perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan sebuah organisasi. Selain
itu, keduanya tidak hanya berfokus pada keberadaan karakteristik, tetapi juga
pada ketiadaan kontraproduktivitas dari suatu karakteristik perangkat lunak yang
diinginkan.
Kebutuhan dan karakteristik berperan penting dalam mendefinisikan
sebuah kualitas. Oleh karena itu, suatu model berbasis objek akan
bermanfaat dalam pemahaman yang lebih baik untuk masalah. Pada tahun 2002,
beberapa daftar karakteristik Kualitas perangkat lunak ditampilkan, seperti
James McCall dan Barry Boehm. Mengetahui kesulitan pada definisi kualitas
perangkat lunak yang baik dengan cara, misalnya menjadikan kesenangan
kepada kesalahan perangkat lunak yang dapat ditolerir dan diperbaiki.
Untuk beberapa ‘ketahanan’(robustness) yang berarti toleransi kesalahan
input pada perangkat lunak, dengan kemampuan untuk merubah kode
program tanpa menampilkan kesalahan. Standard ISO 9126 pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1991 melalui pertanyaan tentang definisi Kualitas
perangkat lunak. Dokumen halaman-13 yang asli didesain sebagai fondasi lebih
jauh, lebih detail, dan memiliki standard yang dapat diolah. Dokumen
standard ISO 9126 sangat panjang. Hal ini dikarenakan orang memiliki
motivasi berbeda yang memungkinkan untuk tertarik pada kualitas perangkat
lunak :
a. Acquirer adalah orang yang memperoleh perangkat lunak dari
supplier eksternal.
b. Developer adalah orang yang membangun produk perangkat lunak.
c. Evaluator independent adalah orang yang menetapkan kualitas
produk perangkat lunak tidak untuk dirinya sendiri tetapi untuk
komunitas user, misalnya melalui jenis tool tertentu dari sebuah
perangkat lunak sebagai bagian dari aktifitas profesional.
ISO 9126 telah membagi dokumen menjadi tiga bagian kebutuhan.
Disamping ukuran bagian dokumentasi, ISO 9126 tidak hanya mendefinisikan
atribut kualitas perangkat lunak. Standard ISO 14598 memisahkan prosedur
yang seharusnya dibawa saat menaksir derajat produk perangkat lunak untuk
menyesuaikan diri pada karakteristik kualitas ISO 9126 yang dipilih. Hal ini
mungkin saja tidak diperlukan, tetapi disetujuinya ISO 14598 dapat digunakan
untuk menyelesaikan penilaian dalam membedakan bagian karakteristik
kualitas pada ISO 9126 yang dibutuhkan. Perbedaan antara atribut kualitas
internal dan eksternal telah dicatat, ISO 9126 juga memperkenalkan tipe quality in
use, dimana mengikuti elemen yang telah diketahui :
a. Effectiveness merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan user
melalui akurasi dan kelengkapan.
b. Productivity merupakan upaya menghindari kelebihan penggunaan
sumber daya, seperti biaya staff dalam mencapai tujuan user.
c. Safety merupakan upaya menghindari kejahatan level resiko untuk orang
dan entitas lain seperti business, perangkat lunak, property dan
lingkungan.
d. Satisfaction merupakan kepuasan user dalam menggunakan perangkat
lunak.
User pada konteks ini adalah orang yang tidak hanya bekerja secara
nyata pada sistem perangkat lunak yang akan dibuat, tetapi juga orang yang
akan merawat dan meningkatkan perangkat lunak. Ide kualitas dalam
penggunaan underlines adalah Bagaimana mempersiapkan kualitas perangkat
lunak sebagai atribut yang tidak hanya berlaku pada perangkat lunak tetapi
juga pada konteks penggunaan. Mengambil skenario IOE sebagai contoh,
misalnya variasi prosedur invoicing yang akan dipertimbangkan, tergantung
pada tipe produk yang akan disajikan. Hal ini mungkin saja terdapat
perbedaan input yang dibutuhkan pada situasi yang berbeda untuk perhitungan
jumlah klien. Katakan invoices 95% yang digunakan dimiliki tipe produk A
dan sisanya 5% ke produk B. Jika perangkat lunak ditulis secara khusus
untuk aplikasi ini, maka di samping pengujian yang baik, beberapa kesalahan
yang mungkin akan ditemukan, terdapat pada cara sistem operasional. Selagi
dilaporkan dan diperbaiki, perangkat lunak mungkin saja dapat menjadi lebih
‘dewasa’ sehingga kesalahan perangkat lunak menjadi jarang.
Hal ini terjadi jika ada kecepatan menukar antara produk B lebih mudah
mengeluarkan faktur daripada peningkatan jumlah transaksi produk B. Oleh
karena itu, perubahan penggunaan perangkat lunak harus melibatkan perubahan
kebutuhan perangkat lunak, apa yang dapat diterima ke satu user mungkin tidak
diterima oleh user lain.
ISO 9126 mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat lunak
utama yaitu:
a. Functionality, kemampuan menutupi fungsi produk perangkat lunak
yang menyediakan kepuasan kebutuhan user.
b. Reliability, kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level
performansi.
c. Usability, kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat
lunak.
d. Efficiency, kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik
yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan.
e. Maintainanility, kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan
perangkat lunak
f. Portability, kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat
lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda.
3. Dasar-dasar kualitas Software
Menurut Janner Simarmata (2009:266) “Suatu rekayasa perangkat lunak
perlu memahami dasar maksud dari karakteristik, dan konsep kualitas dan
nilainya untuk perangkat lunak di bawah pengembangan atau pemeliharaan.
Konsep yang penting adalah bahwa kebutuhan perangkat lunak menggambarkan
karakteristik kualitas dari perangkat lunak yang diperlukan dan mempengaruhi
kriteria metode pengukuran untuk menerima criteria penilai karakteristik
tersebut.”
4. Model dan Karakteristik Kualitas Software
Istilah untuk karakteristik kualitas perangkat lunak (Software) berbeda
dengan satu taksonomi (atau model dari kualitas perangkat lunak (Software)
terhadap yang lainnya, masing-masing model barangkali mempunyai sejumlah
tingkatan hierarkis yang berbeda dan perbedaan jumlah total karakteristik. Banyak
peneliti sudah menghasilkan model karakteristik kualitas perangkat lunak atau
atribut yang bermanfaat untuk pendiskusian, perencanaa, dan penilaian
kualitas dari produk perangkat lunak (Software). ISO / IEC telah menggambarkan
tiga model kualitas produk perangkat lunak (kualitas internal, kualitas eksternal,
dan kualitas yang digunakan) dan sekumpulan bagian yang terkait.
5. Kualitas Proses Perangkat Lunak (Software)
Manajemen kualitas perangkat lunak (Software) dan kualitas proses
perangkat lunak (Software) mempunyai hubungan langsung pada kualitas dari
produk perangkat lunak. Model dan criteria yang mengevaluasi kemampuan
dari organisasi perangkat lunak digunakan terutama untuk merancang
organisasi dan pertimbangan manajemen, tercakup dalam perangkat lunak.
Manajemen kualitas perangkat lunak (Software) dan proses perangkat lunak
(Software) tentu saja tidak mungkin untuk sepenuhnya mencirikan kualitas proses
dari kualitas produk.
Kualitas proses memengaruhi karakteristik kualitas dari produk
perangkat lunak, yang pada gilirannya memengaruhi kualitas penggunaan
(quality-in-use) yang dirasakan oleh pelanggan. Ada dua standar kualitas
yang penting, yaitu TicKIT, yang mempunyai dampak pada kualitas
perangkat lunak, dan standar ISO9001 bersama dengan petunjuknya untuk
aplikasi pada perangkat lunak (Software). Standar industry yang lain pada
kualitas perangkat lunak adalah CMMI. CMMI bertujuan untuk menyediakan
panduan peningkatan proses. Area proses spesifik yang berhubungan dengan
manajemen kualitas adalah :
a. Jaminan kualitas proses dan produk
b. Proses verifikasi
c. Proses pengesahan.
CMMI menggolongkan review dan audit sebagai metode verifikasi dan
bukan sebagai proses spesifik. Pada awalnya, beberapa perdebatan terjadi
untuk mengetahui apakah ISO9001 atau CMMI harus digunakan oleh
perekayasa perangkat lunak (Software). Untuk memastikan sebuah kualitas.
Perdebatan ini secara luas diterbitkan dan sebagai hasilnya, posisi telah diambil
oleh keduanya dan memilih sertifikasi ISO9001 yang dapat membantu dalam
mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi dari CMMI (Dache, 2001),
dalam buku rekayasa perangkat lunak Janner Simarmata (2009:268).
B. Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) merupakan pengembangan
zari sistem yang sebelumnya yaitu C-M@X (Customer Multi @ccess Explorer)
Tujuan Pembangunan AP2T yaitu untuk :
1. Meningkatkan pelayanan pelanggan.
2. Perubahan Orientasi PLN dari Bussiness Oriented menjadi Customer
Oriented,
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung Pelayanan
Pelanggan.
4. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu alat pemberdayaan.
5. Standarisasi operasi dan data base.
Karakteristik Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) antara lain;
1. DATA: standar, bebas redundancy, konsisten, tersebar dan terintegrasi .
2. Aplikasi: Modular, mudah dalam pengembangan
3. Proses bisnis mengacu pada TUL-94 (F1-6 terintegrasi), SIP3, TDL, dan
kebutuhan nyata lainnya (situasional)
4. Teknologi: Multi platform hardware dan open system, portability yang
mendukung Sistem RDBMS dan Client – Server.
C. Kualitas software
Menurut American Heritage Dictionary (Pressman:2002) mendefinisikan
kualitas sebagai sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu. Berdasarkan sifat
pengukurannya ada 2 jenis kualitas yang ada yaitu : kualitas desain dan kualitas
konformansi. Menurut Pressman kedua kualitas tersebut adalah sebagai kualitas
desain dan kualitas konformansi. Kualitas desain mrngacu pada karakteristik yang
ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Kualitas konformansi
adalah tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.
Untuk mengukur kualitas perangkat lunak perlu diketahui terlebih dahulu
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tersebut. Mc.Call dan kawan-kawannya
dalam Pressman 2002 faktor-faktor kualitas perangkat lunak terdiri dari 11 (
sebelas) faktor yaitu : kebenaran, efisiensi, integritas, usabilitas, maintainbilitas,
fleksibilitas, testabilitas, portabilitas, reusabilitas, interoperabilitas. Namun
demikian Hewlett Packard mengembangkan faktor-faktor kualitas perangkat
lunak yang disingkat FURPS yaitu Functionality, Usability, Reliability,
Performance, dan Suportability. Pengertian dari faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut ;
a. Functionality (Bekerja sesuai fungsinya) Dinilai melalui evaluasi bentuk
himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang
disampaikan, dan keamanan keseluruhan system.
b. Usability (Kemampuan) yaitu Dinilai dengan mempertimbangkan factor
manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.
c. Performance (Kinerja Sistem) Diukur melalui kecepatan pemrosesan,
waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput dan efesiensi.
d. Reliability (Kehandalan) Dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan
besarnya kegagalan, akurasi hasil output, kemampuan untuk pulih dari
kegagalan, dan prediktabilitas program.
e. Supportability yaitu Menggabungkan kemampuan untuk memperluas
program (eksistensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan
pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasukan suatu terminology yang
lebih umum maintainability).
D. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan dalam penelitian ini merupakan variabel (Y) yang
dioengaruhi variabel (X) yaitu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
dimana kinerja karyawan akan sangat dipengaruhi oleh adanya aplikasi dalam
menunjang pekerjaannya. Dengan adanya harapan aplikasi ini dalam suatu
organisasi atau perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan
efektif.
E. Hubungan antara Kualitas Aplikasi dengan Kinerja
Suatu aplikasi sangat berperan bagi sebuah instansi atau perusahaan. Karena
aplikasi digunakan untuk menghasilkan informasi sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Selain itu dalam AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat) terdapat 3 fungsi yaitu fungsi pelayanan pelanggan, fungsi pembacaan
meter (cater), fungsi penagihan. Penerapan aplikasi tersebut digunakan untuk
meningkatkan kinerja karyawan di PT PLN Khususnya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Febriyani Syafri
 
Analisa Software Quality Factors
Analisa Software Quality FactorsAnalisa Software Quality Factors
Analisa Software Quality Factors
Annisa Risam
 
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentalsRekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
Listyowatik (Yanie)
 
Sqa standards
Sqa standardsSqa standards
Sqa standards
artha69
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
Listyowatik (Yanie)
 
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpelKebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
artha69
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Mawaddah Warahmah
 
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantorSoftware requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Putu Shinoda
 
Konstruksi perangkat lunak
Konstruksi perangkat lunakKonstruksi perangkat lunak
Konstruksi perangkat lunak
Ainul Yaqin
 
Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)
artha69
 

La actualidad más candente (20)

Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Analisa Software Quality Factors
Analisa Software Quality FactorsAnalisa Software Quality Factors
Analisa Software Quality Factors
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlc
 
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentalsRekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
Rekayasa Perangkat Lunak software design fundamentals
 
Definisi Perangkat Komputer
Definisi Perangkat KomputerDefinisi Perangkat Komputer
Definisi Perangkat Komputer
 
Ppt rpl materi 7
Ppt rpl materi 7Ppt rpl materi 7
Ppt rpl materi 7
 
Soal RPL Pertemuan 1
Soal RPL Pertemuan 1Soal RPL Pertemuan 1
Soal RPL Pertemuan 1
 
Sqa standards
Sqa standardsSqa standards
Sqa standards
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
 
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpelKebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Configuration management
Configuration managementConfiguration management
Configuration management
 
Soal RPL Pertemuan 7
Soal RPL Pertemuan 7Soal RPL Pertemuan 7
Soal RPL Pertemuan 7
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
 
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantorSoftware requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
 
Konstruksi perangkat lunak
Konstruksi perangkat lunakKonstruksi perangkat lunak
Konstruksi perangkat lunak
 
Modul rekayasa-perangkat-lunak
Modul rekayasa-perangkat-lunakModul rekayasa-perangkat-lunak
Modul rekayasa-perangkat-lunak
 
Materi ppl
Materi pplMateri ppl
Materi ppl
 
Soal RPL Pertemuan 6
Soal RPL Pertemuan 6Soal RPL Pertemuan 6
Soal RPL Pertemuan 6
 
Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)
 

Similar a Laporan LKP PLN Bab II

Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptxMateri Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
RizqiIrawan2
 
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAKRekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Listyowatik (Yanie)
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak
Ainul Yaqin
 
Tugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitasTugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitas
kamalbaktir
 

Similar a Laporan LKP PLN Bab II (20)

Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptxMateri Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
Materi Pengujian dan Implementasi Sistem.pptx
 
Model quality management sofwtware
Model quality management sofwtwareModel quality management sofwtware
Model quality management sofwtware
 
Bug management
Bug managementBug management
Bug management
 
Definisi testing
Definisi testingDefinisi testing
Definisi testing
 
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAKRekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
Rekayasa Perangkat Lunak JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK
 
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak
 
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
 
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
 
Tugas2 kelompok5 rpl(b)
Tugas2 kelompok5 rpl(b)Tugas2 kelompok5 rpl(b)
Tugas2 kelompok5 rpl(b)
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
 
Tugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhirTugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhir
 
RPL
RPLRPL
RPL
 
pengenalan_rekayasa_perangkat_lunak.ppt
pengenalan_rekayasa_perangkat_lunak.pptpengenalan_rekayasa_perangkat_lunak.ppt
pengenalan_rekayasa_perangkat_lunak.ppt
 
Tugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitasTugas analisa faktor kualitas
Tugas analisa faktor kualitas
 
Analisa Software Quality Factor
Analisa Software Quality FactorAnalisa Software Quality Factor
Analisa Software Quality Factor
 
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
 PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES) PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunak
 
Software Quality Factors
Software Quality FactorsSoftware Quality Factors
Software Quality Factors
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Laporan LKP PLN Bab II

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah. 1. Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel Independen atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus, predictor, antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T), dimana peneliti meneliti tentang kualitas dari Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan (AP2T) yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga. 2. Kualitas Software Menurut Janner Simarmata (2009:260), Kualitas Software didefinisikan sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan unjuk kerja perangkat lunak, standar pembangunan perangkat lunak yang terdokumentasi, dan karakteristik yang ditunjukkan oleh perangkat lunak. Definisi ini menekankan pada tiga hal, yaitu:
  • 2. a. Kebutuhan perangkat lunak adalah dasar ukuran kualitas perangkat lunak, jika perangkat lunak tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan, kualitasnya pun berkurang. b. Jika menggunakan sebuah standar untuk pembangunan perangkat lunak, maka perangkat lunak dianggap kurang berkualitas jika tidak memenuhi standar tersebut. c. Sering kali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersurat), seperti kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas perangkat lunak dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini. Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau yang tidak berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna. Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik kontra produktif dan karakteristik netral. Kedua karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi kontraproduktivitas dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan relevansi perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan sebuah organisasi. Selain itu, keduanya tidak hanya berfokus pada keberadaan karakteristik, tetapi juga pada ketiadaan kontraproduktivitas dari suatu karakteristik perangkat lunak yang diinginkan. Kebutuhan dan karakteristik berperan penting dalam mendefinisikan sebuah kualitas. Oleh karena itu, suatu model berbasis objek akan bermanfaat dalam pemahaman yang lebih baik untuk masalah. Pada tahun 2002, beberapa daftar karakteristik Kualitas perangkat lunak ditampilkan, seperti James McCall dan Barry Boehm. Mengetahui kesulitan pada definisi kualitas perangkat lunak yang baik dengan cara, misalnya menjadikan kesenangan kepada kesalahan perangkat lunak yang dapat ditolerir dan diperbaiki.
  • 3. Untuk beberapa ‘ketahanan’(robustness) yang berarti toleransi kesalahan input pada perangkat lunak, dengan kemampuan untuk merubah kode program tanpa menampilkan kesalahan. Standard ISO 9126 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 melalui pertanyaan tentang definisi Kualitas perangkat lunak. Dokumen halaman-13 yang asli didesain sebagai fondasi lebih jauh, lebih detail, dan memiliki standard yang dapat diolah. Dokumen standard ISO 9126 sangat panjang. Hal ini dikarenakan orang memiliki motivasi berbeda yang memungkinkan untuk tertarik pada kualitas perangkat lunak : a. Acquirer adalah orang yang memperoleh perangkat lunak dari supplier eksternal. b. Developer adalah orang yang membangun produk perangkat lunak. c. Evaluator independent adalah orang yang menetapkan kualitas produk perangkat lunak tidak untuk dirinya sendiri tetapi untuk komunitas user, misalnya melalui jenis tool tertentu dari sebuah perangkat lunak sebagai bagian dari aktifitas profesional. ISO 9126 telah membagi dokumen menjadi tiga bagian kebutuhan. Disamping ukuran bagian dokumentasi, ISO 9126 tidak hanya mendefinisikan atribut kualitas perangkat lunak. Standard ISO 14598 memisahkan prosedur yang seharusnya dibawa saat menaksir derajat produk perangkat lunak untuk menyesuaikan diri pada karakteristik kualitas ISO 9126 yang dipilih. Hal ini mungkin saja tidak diperlukan, tetapi disetujuinya ISO 14598 dapat digunakan untuk menyelesaikan penilaian dalam membedakan bagian karakteristik kualitas pada ISO 9126 yang dibutuhkan. Perbedaan antara atribut kualitas internal dan eksternal telah dicatat, ISO 9126 juga memperkenalkan tipe quality in use, dimana mengikuti elemen yang telah diketahui : a. Effectiveness merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan user melalui akurasi dan kelengkapan.
  • 4. b. Productivity merupakan upaya menghindari kelebihan penggunaan sumber daya, seperti biaya staff dalam mencapai tujuan user. c. Safety merupakan upaya menghindari kejahatan level resiko untuk orang dan entitas lain seperti business, perangkat lunak, property dan lingkungan. d. Satisfaction merupakan kepuasan user dalam menggunakan perangkat lunak. User pada konteks ini adalah orang yang tidak hanya bekerja secara nyata pada sistem perangkat lunak yang akan dibuat, tetapi juga orang yang akan merawat dan meningkatkan perangkat lunak. Ide kualitas dalam penggunaan underlines adalah Bagaimana mempersiapkan kualitas perangkat lunak sebagai atribut yang tidak hanya berlaku pada perangkat lunak tetapi juga pada konteks penggunaan. Mengambil skenario IOE sebagai contoh, misalnya variasi prosedur invoicing yang akan dipertimbangkan, tergantung pada tipe produk yang akan disajikan. Hal ini mungkin saja terdapat perbedaan input yang dibutuhkan pada situasi yang berbeda untuk perhitungan jumlah klien. Katakan invoices 95% yang digunakan dimiliki tipe produk A dan sisanya 5% ke produk B. Jika perangkat lunak ditulis secara khusus untuk aplikasi ini, maka di samping pengujian yang baik, beberapa kesalahan yang mungkin akan ditemukan, terdapat pada cara sistem operasional. Selagi dilaporkan dan diperbaiki, perangkat lunak mungkin saja dapat menjadi lebih ‘dewasa’ sehingga kesalahan perangkat lunak menjadi jarang. Hal ini terjadi jika ada kecepatan menukar antara produk B lebih mudah mengeluarkan faktur daripada peningkatan jumlah transaksi produk B. Oleh karena itu, perubahan penggunaan perangkat lunak harus melibatkan perubahan kebutuhan perangkat lunak, apa yang dapat diterima ke satu user mungkin tidak diterima oleh user lain. ISO 9126 mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat lunak utama yaitu:
  • 5. a. Functionality, kemampuan menutupi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan user. b. Reliability, kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. c. Usability, kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak. d. Efficiency, kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. e. Maintainanility, kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak f. Portability, kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. 3. Dasar-dasar kualitas Software Menurut Janner Simarmata (2009:266) “Suatu rekayasa perangkat lunak perlu memahami dasar maksud dari karakteristik, dan konsep kualitas dan nilainya untuk perangkat lunak di bawah pengembangan atau pemeliharaan. Konsep yang penting adalah bahwa kebutuhan perangkat lunak menggambarkan karakteristik kualitas dari perangkat lunak yang diperlukan dan mempengaruhi kriteria metode pengukuran untuk menerima criteria penilai karakteristik tersebut.” 4. Model dan Karakteristik Kualitas Software Istilah untuk karakteristik kualitas perangkat lunak (Software) berbeda dengan satu taksonomi (atau model dari kualitas perangkat lunak (Software) terhadap yang lainnya, masing-masing model barangkali mempunyai sejumlah tingkatan hierarkis yang berbeda dan perbedaan jumlah total karakteristik. Banyak peneliti sudah menghasilkan model karakteristik kualitas perangkat lunak atau atribut yang bermanfaat untuk pendiskusian, perencanaa, dan penilaian kualitas dari produk perangkat lunak (Software). ISO / IEC telah menggambarkan
  • 6. tiga model kualitas produk perangkat lunak (kualitas internal, kualitas eksternal, dan kualitas yang digunakan) dan sekumpulan bagian yang terkait. 5. Kualitas Proses Perangkat Lunak (Software) Manajemen kualitas perangkat lunak (Software) dan kualitas proses perangkat lunak (Software) mempunyai hubungan langsung pada kualitas dari produk perangkat lunak. Model dan criteria yang mengevaluasi kemampuan dari organisasi perangkat lunak digunakan terutama untuk merancang organisasi dan pertimbangan manajemen, tercakup dalam perangkat lunak. Manajemen kualitas perangkat lunak (Software) dan proses perangkat lunak (Software) tentu saja tidak mungkin untuk sepenuhnya mencirikan kualitas proses dari kualitas produk. Kualitas proses memengaruhi karakteristik kualitas dari produk perangkat lunak, yang pada gilirannya memengaruhi kualitas penggunaan (quality-in-use) yang dirasakan oleh pelanggan. Ada dua standar kualitas yang penting, yaitu TicKIT, yang mempunyai dampak pada kualitas perangkat lunak, dan standar ISO9001 bersama dengan petunjuknya untuk aplikasi pada perangkat lunak (Software). Standar industry yang lain pada kualitas perangkat lunak adalah CMMI. CMMI bertujuan untuk menyediakan panduan peningkatan proses. Area proses spesifik yang berhubungan dengan manajemen kualitas adalah : a. Jaminan kualitas proses dan produk b. Proses verifikasi c. Proses pengesahan. CMMI menggolongkan review dan audit sebagai metode verifikasi dan bukan sebagai proses spesifik. Pada awalnya, beberapa perdebatan terjadi untuk mengetahui apakah ISO9001 atau CMMI harus digunakan oleh perekayasa perangkat lunak (Software). Untuk memastikan sebuah kualitas. Perdebatan ini secara luas diterbitkan dan sebagai hasilnya, posisi telah diambil oleh keduanya dan memilih sertifikasi ISO9001 yang dapat membantu dalam
  • 7. mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi dari CMMI (Dache, 2001), dalam buku rekayasa perangkat lunak Janner Simarmata (2009:268). B. Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) merupakan pengembangan zari sistem yang sebelumnya yaitu C-M@X (Customer Multi @ccess Explorer) Tujuan Pembangunan AP2T yaitu untuk : 1. Meningkatkan pelayanan pelanggan. 2. Perubahan Orientasi PLN dari Bussiness Oriented menjadi Customer Oriented, 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung Pelayanan Pelanggan. 4. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu alat pemberdayaan. 5. Standarisasi operasi dan data base. Karakteristik Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) antara lain; 1. DATA: standar, bebas redundancy, konsisten, tersebar dan terintegrasi . 2. Aplikasi: Modular, mudah dalam pengembangan 3. Proses bisnis mengacu pada TUL-94 (F1-6 terintegrasi), SIP3, TDL, dan kebutuhan nyata lainnya (situasional) 4. Teknologi: Multi platform hardware dan open system, portability yang mendukung Sistem RDBMS dan Client – Server. C. Kualitas software Menurut American Heritage Dictionary (Pressman:2002) mendefinisikan kualitas sebagai sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu. Berdasarkan sifat pengukurannya ada 2 jenis kualitas yang ada yaitu : kualitas desain dan kualitas konformansi. Menurut Pressman kedua kualitas tersebut adalah sebagai kualitas desain dan kualitas konformansi. Kualitas desain mrngacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Kualitas konformansi adalah tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.
  • 8. Untuk mengukur kualitas perangkat lunak perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tersebut. Mc.Call dan kawan-kawannya dalam Pressman 2002 faktor-faktor kualitas perangkat lunak terdiri dari 11 ( sebelas) faktor yaitu : kebenaran, efisiensi, integritas, usabilitas, maintainbilitas, fleksibilitas, testabilitas, portabilitas, reusabilitas, interoperabilitas. Namun demikian Hewlett Packard mengembangkan faktor-faktor kualitas perangkat lunak yang disingkat FURPS yaitu Functionality, Usability, Reliability, Performance, dan Suportability. Pengertian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut ; a. Functionality (Bekerja sesuai fungsinya) Dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan system. b. Usability (Kemampuan) yaitu Dinilai dengan mempertimbangkan factor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi. c. Performance (Kinerja Sistem) Diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput dan efesiensi. d. Reliability (Kehandalan) Dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, kemampuan untuk pulih dari kegagalan, dan prediktabilitas program. e. Supportability yaitu Menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (eksistensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasukan suatu terminology yang lebih umum maintainability). D. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan dalam penelitian ini merupakan variabel (Y) yang dioengaruhi variabel (X) yaitu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dimana kinerja karyawan akan sangat dipengaruhi oleh adanya aplikasi dalam menunjang pekerjaannya. Dengan adanya harapan aplikasi ini dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efektif.
  • 9. E. Hubungan antara Kualitas Aplikasi dengan Kinerja Suatu aplikasi sangat berperan bagi sebuah instansi atau perusahaan. Karena aplikasi digunakan untuk menghasilkan informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Selain itu dalam AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat) terdapat 3 fungsi yaitu fungsi pelayanan pelanggan, fungsi pembacaan meter (cater), fungsi penagihan. Penerapan aplikasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT PLN Khususnya.