SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Sosialisasi
Definisi :
Sebuah proses seumur hidup bagaimana seseorang individu mempelajari
kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai, dan norma sosial dalam masyarakat agar dapat
diterima masyarakat
Menurut Para Ahli :
 Charlotte Buhler, proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup, dan berpikir dalam kelompoknya agar ia dapat berperan
dan berfungsi dalam kelompoknya.
 Soerjono Soekanto, proses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga
masyarakat yang baru.
 Peter L. Berger, proses bagaimana seorang anak belajar menjadi anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat.
 Paul B. Horton, proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga membentuk kepribadiannya.
 David F. Aberle, pola mengenai aksi sosial/aspek tingkah laku yang menanamkan
pada individu ketrampilan, motif, dan sikap yang perlu untuk menampilkan peranan
yang sekarang / yang telah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal,
sejauh peranan baru masih harus terus dipelajari.
 Koenjaraningrat, proses apabila individu sejak kanak-kanak hingga dewasa
berkembang, berhubungan mengenal, dan menyesuaikan dengan individu lyang
hidup dalam masyarakat di sekitarnya.
Tujuan Sosialisasi :
 Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk kehidupan
dalam bermasyarakat
 Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
 Membantu mengendalikan fungsi organik
 Sebagai dasar pengendalian sosial dalam masyarakat
 Membiasakan individu dengan nilai dan kepercayaan pokok yang ada dalam
masyarakat
 Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar
 Untuk mengetahui nilai dan norma yang berlaku
 Untuk mengetahui lingkungan sosial budaya
Tujuan Sosialisasi Menurut M.Z. Lawang :
 Dengan memiliki nilai, norma, serta peran yang ada dalam masyarakat dapat
menjadikan bekal individu untuk berinteraksi dimanapun ia berada
 Sebagai proses pewarisan nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
Macam Proses Sosialisasi :
 Terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran
 Terjadi secara tidak sengaja melalui interaksi sosial
Tahap Sosialisasi
 Persiapan (Preparatory)
 Meniru (Play)
 Siap Bertindak (Game)
 Penerimaan Norma Kolektif (Generalize)
Indikator Keberhasilan Sosialisasi
 Memiliki banyak teman dan relasi usaha yang luas
 Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan fisik
 Terintegrasi secara kuat oleh masyarakat setempat
 Meningkatkan status sosial
Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi
 Kematangan fisik, emosional, mental, dan sosial
 Lingkungan
 Keinginan yang kuat
Jenis Sosialisasi
 Primer
 Sekunder
o Resosialisasi, pemberian identitas baru kepada seseorang
o Desosialisasi, pencabutan identitas lama seseorang
 Represif, orang tua sebagai pusat perhatian, komunikasi non-verrbal
 Partisipatoris, anak sebagai pusat perhatian, komunikasi verbal
Tipe Sosialisasi
 Formal
 Informal
Agen/Media Sosialisasi
 Keluarga
 Teman sebaya
 Sekolah
 Lingkungan kerja
 Media masssa
 Masyarakat umum
Kepribadian
Pengertian :
 Koentjaraningrat
Susunan dari unsur akal dan jiwa yang membentuk tingakh laku
 Theodore M. Newcomb
Organisasi dari sikap-sikap individu yang berbuat, mengetahui, dan merasakan
secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia
menghadapi suatu masalah
 Roucek dan Warren
Organisasi faktor biologi, psikologi, dan sosiologi yang mendasari perilaku
seseorang
 Sigmund Freud
Kepribadian terbentuk dari id, superego, dan ego
9 Mekanisme pertahanan diri :
o Repression, pengalaman menyakitkan akan ditekan ke alam ketidaksadaran
o Displacement, pihak ketiga sebagai sasaran karena ia tidak mampu
melakukannya kepada pihak kedua
o Projection, melemparkan kesalahan kepada orang lain
o Rationalization, mencari alasan yang masuk akal
o Surpression, menekan dorongan yang dianggap melanggar norma ke alam
ketidaksadaran
o Sublimation, mencari tindakan yang lebih sesuai dengan norma yang berlaku
o Compentation, menutupi kekurangan diri dengan berprestasi dalam bidang
lain
o Regression, menutupi kelemahan dengan kembali ke taraf yang lebih rendah
 Abin Syamsuddin Makmum
o Karakter
o Temperamen
o Sikap
o Stabilitas
o Tanggung
o Sosianilitas
Susunan Kepribadian
 Pengetahuan
Pemahaman dan pengalaman yang direkam oleh individu dan diungkapkan dalam
bentuk perilaku
 Perasaan
Kondisi dimana individu menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap
sesuatu
 Dorongan Naluri
Kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia
o Dorongan untuk mempertahankan hidup
o Dorongan seksual
o Dorongan untuk mencari makan
o Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi
o Dorongan untuk meniru tingkah laku
o Dorongan untuk berbakti
o Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak
Karakteristik Kepribadian
 Menurut E.B. Hurlock
o Mampu menilai diri secara realistis
o Mampu menilai prestasi secara realistis
o Mampu menilai situasi secara realistis
o Berorientasi pada tujuan
o Memiliki filsafah hidup
o Menerima tanggung jawab
o Kemandirian
o Dapat mengontrol emosi
Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
 Warisan biologis
 Lingkungan fisik
 Kebudayaan
 Pengalaman kelompok
 Pengalaman unik
Tipe Kepribadian
 Otoriter
Terbentuk karena individu berada dilingkungan yang selalu menempatkan dirinya
pada posisi di atas (memimpin orang lain)
 Marginal/perbatasan
Terbentuk karena seorang anak telah memperoleh pendidikan agaman dan budi
pekerti yang kuat, sehingga tipe ini sangat berpedoman pada norma yang berlaku
 Normatif
Terbentuk karena individu sering berpindah tempat tingal
Tipe Kepribadian Berdasarkan Aspek Biologis (Hipocrates)
 Sanguin
Gembira. Kelemahan, cenderung impulsive (bertindak sesuai emosi/keinginannya).
 Plegmatik
Tenang, dariluar cenderung tidak beremosi, tidak menampakan sedih/senang. Kelemahan,
tidak ingin susah / suka mengambil jalan pintas termudah.
 Melankolik
Terobsesi dengan karya yang bagus (kesempurna), mengerti estetika keindahan hidup.
Kelemahan, mudah dikuasai perasaan dan sering murung.
 Kolerik
Berorientaasi pada tugas dan pekerjaan, disiplin tinggi, setia, tanggung jawab.
Kelemahan, kurang bisa merasakan perasaan orang lain (empati).
Tipologi Kepribadian
 Realistik
Menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan, dan koordinasi.
 Investigatif
Menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pemahaman, dan pengorganisasian.
 Sosial
Menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.
 Konversional
Menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas.
 Enterfising
Mentukai kegiatan yang memiliki peluang untuk mempengaruhi orang lain.
 Artistik
Menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif.
Tahap Kepribadian
Kebudayaan
Pengertian :
 Edward B. Taylor
Keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
 M. Jacobs dan B. J. Stern
Keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian,
serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial
 Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
 A. L. Kroeber dan Clyde Cluckhon
Keseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan
diturunkan melalui simbol yang akhirnya mammpu membentuk sesuatu yang khas
dari kelompok manusia termasuk perwujudan dalam benda materi
 Dr. K. Kupper
Sistem gagasan yang menjadi pedoman dann pengarah bagi yang menjadi pedoman
dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok
 William H. Haviland
Seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat diterima oelh semua masyarakat
 Ki Hajar Dewantara
Hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai
 Bounded et.al
Sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu
 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan sebagai hasil semua karya, rasa, dan cipta manusia
Wujud Kebudayaan
 Gagasan
Berupa ide, nilai, norma, peraturan, dsb. Bersifat abstrak, tidak dapat diraba,
dan disentuh.
 Aktivitas
Berupa tindakan berpola dalam masyarakat. Sering disebut sistem sosial.
Bersifat konkret.
 Artefak
Berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat. Berupa benda yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan
serta bersifat paling konkret.
Secara garis besar wujud kebudayaan dibagi menjadi rohaniah dan jasmaniah
Unsur Kebudayaan
 Bronislaw Malinowski
o Organisasi kekuatan (politik)
o Sistem norma sosial
o Alat dan lembaga pendidikan
 Meville J. Herskovits
o Sistem ekonomi
o Keluarga
o Alat teknologi
o Kekuasaan politik
 Koentjaraningrat
o Sistem pengetahuan
o Sitem religi
o Sistem mata pencaharian
o Sistem peralatan hidup dan teknologi
o Organisasi sosial
o Kesenian
o Bahasa
 Clyde Clukhon
o Agama
o Kekerabatan
o Pengetahuan
o Mata pencaharian
o Teknologi dan peralatan
o Bahasa
o Kesenian
Sifat Dan Hakikat Kebudayaan
 Berwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia
 Telah ada terlebih dahulu sebelum adanya suatu generasi tertentu
 Diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku
 Mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang diterima dan ditolak,
tindakan yang dilarang dan yang diizinkan
Tipe Kebudayaan Yang Mempengaruhi Kepribadian
 Kebudayaan khusus masyarakat desa dan kota
 Kebudayaan khusus berdasarkan faktor kedaerahan
 Kebudayaan khusus berdasarkan profesi
 Kebudayaan khusus berdasarkan agama
Perilaku Menyimpang
Pengertian :
Perilaku yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku.
 James W. Van Der Zaden
Perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di
luar batas toleransi
 Robert M. Z. Lawang
Semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam masyarakat dan
menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki
perilaku menyimpang tersebut
 Paul B. Horton
Setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma kelompok
atau masyarakat
 Kartini Kartono
Tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik
rata-rata dari rakyat kebanyakan
 Bruce J. Cohen
Setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak
masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat
Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang
 Penyimpangan harus dapat didefinisikan
 Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak
 Penyimpangan relatif dan mutlak
 Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal
 Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)
 Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan
Sebab Perilaku Menyimpang
 Faktor subjektif
 Faktor objektif
- Ketidak sanggupan menyerap norma kebudayaan
- Proses belajar yang menyimpang
- Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial
- Ikatan sosial berlainan
- Akibat proses sosialisasi nilai sub-kebudayaan menyimpang
Jenis Perilaku Menyimpang
 Berdasarkan kekerapannya
- Primer
- Sekunder
 Berdasarkan jumlah pelakunya
- Individu
- Kelompok
- Institusi
Sifat Perilaku Menyimpang
 Positif
 Negatif
Teori Penyimpangan Sosial
 Berdasarkan sudut pandang sosiologi
- Teori pergaulan berbeda
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi karena
seseorang mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya menjadi
seorang yang menyimpang.
- Teori labelling
Menurut Edwin M. Lemert, perilaku menyimpang disebabkan oleh
pemberian julukan
- Teori tipologi adaptasi
Menurut Robert K. Merton, penyimpangan dijelaskan melalui struktur
sosial.
 Konformitas
Menerima kebudayaan dengan mengikuti tujuan dan cara yang
ditentukan masyarakat
 Inovasi
Sikap menerima secara kritis yang sesuai dengan nilai budaya
sambil menempuh cara baru yang tidak umum dilakukan
 Ritualisme
Menolak tujuan kebudayaan dengan berpegang teguh pada kaidah-
kaidah yang berlaku
 Pengasingan Diri
 Pemberontakan
Sikap menolak sarana dan tujuan yang disahkan oleh masyarakat
oleh budaya masyarakat dan menggantikan dengan cara yang baru
 Berdasarkan sudut pandang psikologi
Perilaku menyimpang terjadi apabila Id berlebihan dan tidak terkontrol
serta muncul Superego yang tidak aktif sementara Ego tidak berhasil
memberikan pertimbangan
 Berdasarkan sudut pandang Biologi
Penyimpangan sosial cenderung ditentukan tipe tubuh tertentu.
- Endomorph (bundar, halus, dan gemuk)
- Mesomorph (berotot dan atletis)
- Ectomorph (tipis dan kurus)
 Berdasarkan sudut pandang kriminologi
- Teori Konflik
Menurut Teori Konflik, penyimpangan terjadi karena adanya konflik di
dalam masyarakat
 Konflik Budaya
 Konflik Kelas Sosial
- Teori Pengendalian
Teori Pengendalian menekankan bahwa ada ikatan antara individu dengan
masyarakat luas
 Kepercayaan
Semakin kecil norma, semakin besar penyimpangan
 Keterkaitan/Komitmen
Semakin kecil imbalan, semakin besar penyimpangan
 Ketanggapan
Semakin kecil ketanggapan terhadap orang lain, semakin besar
penyimpangan
 Keterlibatan
Semakin kecil keterlibatan seseorang dalam masyarakat, semakin
besar penyimpangan
- Teori Fungsi
Menurut Emile Durkheim, kesadaran moral dari semua masyarakat terjadi
karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan sosial.
Kejahatan ada karena ada orang berwatak jahat, menurutnya hal tersebut
perlu ada agar moralitas dan hukum dapat berkembang normal
Bentuk Perilaku Menyimpang
- Minuman keras
- Penyalahgunaan narkotika
- Perkelahian antar pelajar
- Perilaku seks di luar nikah
- Penyimpangan seksual
- Berjudi
Dampak Penyimpangan Sosial
- Bagi pelaku
- Memberi pengaruh psikologis atau tekanan mental/kejiwaan karena
pengucilan
- Menghancurkan masa depan pelaku
- Menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan dosa
- Dapat mencelakakan diri sendiri
- Bagi orang lain
- Mengganggu keamanan, ketertiban dan keharmonisan masyarakat
- Merusak tatanan nilai dan norma yang berlaku
- Menimbulkan beban psikologis, sosial, dan ekonomi keluarga pelaku
- Merusak unsur budaya dan unsur lain yang mengatur perilaku individu
dalam kehidupan bermasyarakat
Kontribusi Positif Perilaku Menyimpang
- Perilaku menyimpang memperkokoh nilai dan norma masyarakat
- Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral
- Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial
Sikap Antisosial
Pengertian
- Anti : menentang / memusuhi
- Sosial : berkenaan dengan masyarakat
 Suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum
 Menurut Kathleen Stassen Berger, antisosial adalah sikap dan perilaku yang
tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun
masyarakat secara umum di sekitarnya.
Faktor Penyebab Sikap Antisosial
- Ketidakmampuan memahami secara penuh sistem norma dan norma yang berlaku
- Kegagalan dalam proses sosialisasi yang dialami oleh seseorang
- Kekecewaan terhadap sistem sosial yang terdapat dalam masyarakat
- Menempatkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum
Istilah Yang Berhubungan Dengan Sikap Antisosial
- Antikonformitas
Suatu pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku secara sengaja oleh
individu / kelompok
- Aksi Antisosial
Suatu aksi yang mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum
- Antisosial Grudge
Rasa dendam / sakit hati terhadap masyarakat maupun aturan sosial tertentu
sehingga menimbulkan perilaku menyimpang
Tindakan Antisosial
- Dilakukan secara sengaja
Dilakukan secara sengaja oleh pelaku, tetapi tidak mempertimbangkan penilaian
orang lain terhadap tindakannya tersebut
- Dilakukan karena tidak peduli
Dilakukan karena ketidak pedulian pelaku terhadap masyarakat lain
Pengendalian Sosial
Pengertian :
Suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan
mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma yang berlaku
 Peter L. Berger
Cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang
membangkang
 J. S. Roucek
Istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan,
dibujuk atau pun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup
suatu kelompok
 Bruce J. Cohen
Cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku
selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas
 Soerjono Soekanto
Suatu proses, baik yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan
untuk mengajak, membimbing, atau memaksa warga masyarakat agar mematuhi
nilai dan kaidah yang berlaku
Ciri-Ciri Pengendalian Sosial
- Suatu cara atau metode terhadap masyarakat
- Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain atau kelompok
terhadap individu
- Bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang
terus terjadi di dalam masyarakat
- Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah
pihak
Tujuan Pengendalian Sosial
- Agar masyarakat mematuhi norma sosial yang berlaku (secara kesadaran /
paksaan)
- Bagi pelaku penyimpangan, diusahakan agar kembali mematuhi norma yang berlaku
- Mewujudkan keserasian dan ketenteraman dalam masyarakat
- Mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan dalam masyarakat
Fungsi Pengendalian Sosial
- Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebaikan norma
- Memberikan imbalam kepada warga yang menaati norma
- Mengembangkan rasa malu
- Mengembangkan rasa takut
- Menciptakan sistem hukum
Jenis Pengendalian Sosial
- Berdasarkan Sifatnya
- Preventif
Usaha pencegahan terhadap terjadinya suatu penyimpangan
- Represif
Usaha pemulihan / pemngembalian keadaan agar dapat berjalan seperti
semula sebelum terjadinya suatu pelanggaran
- Gabungan (Preventif dan Represif)
Usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif)
sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma sosial
(represif)
- Berdasarkan Prosesnya
- Persuasif
Teknik pengendalian sosial yang dilakukan tanpa adanya suatu kekerasan
- Koersif
Pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan kekerasan
 Pervation
Penanaman norma secara rutin dan berulang dengan harapan norma
tersebut akan membudaya pada individu
 Compulsion
Menciptakan suatu kondisi dimana seseorang akan teroaksa mematuhi
norma dan mengubah perilakunya
- Berdasarkan Cara yang Digunakan
- Sosialisasi
Dilakukan dengan tujuan agar anggota masyarakat bertingkah laku seperti
yang diharapkan tanpa paksaan
- Tekanan Sosial
 Pengendalian Sosial Kelompok Primer
 Pengendalian Sosial kelompok Sekunder
- Kekuatan dan Kekuasaan
Lembaga Pengendalian Sosial
- Kepolisian
- Pengadilan
- Lembaga Adat
- Tokoh Masyarakat
- Sekolah
- Keluarga
- Tokoh Agama
- Mahasiswa
Cara Pengendalian Sosial
- Melalui Hukuman Fisik
- Melalui Lembaga Pendidikan
- Berdasrakan Ajaran Agama
- Secar Informal
- Desas-desus/gosip
- Pengucilan
- Celaan
- Ejekan
WAN FALS BENTO

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
mbak_aul
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
hamdani15
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Meita Purnamasari
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
kawidian_putri
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Delaneira Puspita
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Fathur Marah
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosialKelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Ihsan TheFallen
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Dedi Yulianto
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: SosiologiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
Iswi Haniffah
 

La actualidad más candente (20)

Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Perkembangan hubungan sosial remaja
Perkembangan hubungan sosial remajaPerkembangan hubungan sosial remaja
Perkembangan hubungan sosial remaja
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosialKelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Kelompok 5 faktor faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakat
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: SosiologiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi
 
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap KepribadianPsokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
 

Similar a Sosiologi

Interaksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiInteraksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasi
Fira Nursya`bani
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
Silvester Nyawai
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Warnet Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Operator Warnet Vast Raha
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 

Similar a Sosiologi (20)

Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Interaksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiInteraksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
Awal mds
Awal mdsAwal mds
Awal mds
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 

Sosiologi

  • 1. Sosialisasi Definisi : Sebuah proses seumur hidup bagaimana seseorang individu mempelajari kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai, dan norma sosial dalam masyarakat agar dapat diterima masyarakat Menurut Para Ahli :  Charlotte Buhler, proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir dalam kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.  Soerjono Soekanto, proses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.  Peter L. Berger, proses bagaimana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.  Paul B. Horton, proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga membentuk kepribadiannya.  David F. Aberle, pola mengenai aksi sosial/aspek tingkah laku yang menanamkan pada individu ketrampilan, motif, dan sikap yang perlu untuk menampilkan peranan yang sekarang / yang telah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan baru masih harus terus dipelajari.  Koenjaraningrat, proses apabila individu sejak kanak-kanak hingga dewasa berkembang, berhubungan mengenal, dan menyesuaikan dengan individu lyang hidup dalam masyarakat di sekitarnya. Tujuan Sosialisasi :  Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk kehidupan dalam bermasyarakat  Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien  Membantu mengendalikan fungsi organik  Sebagai dasar pengendalian sosial dalam masyarakat  Membiasakan individu dengan nilai dan kepercayaan pokok yang ada dalam masyarakat  Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar  Untuk mengetahui nilai dan norma yang berlaku  Untuk mengetahui lingkungan sosial budaya
  • 2. Tujuan Sosialisasi Menurut M.Z. Lawang :  Dengan memiliki nilai, norma, serta peran yang ada dalam masyarakat dapat menjadikan bekal individu untuk berinteraksi dimanapun ia berada  Sebagai proses pewarisan nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Macam Proses Sosialisasi :  Terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran  Terjadi secara tidak sengaja melalui interaksi sosial Tahap Sosialisasi  Persiapan (Preparatory)  Meniru (Play)  Siap Bertindak (Game)  Penerimaan Norma Kolektif (Generalize) Indikator Keberhasilan Sosialisasi  Memiliki banyak teman dan relasi usaha yang luas  Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan fisik  Terintegrasi secara kuat oleh masyarakat setempat  Meningkatkan status sosial Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi  Kematangan fisik, emosional, mental, dan sosial  Lingkungan  Keinginan yang kuat Jenis Sosialisasi  Primer  Sekunder o Resosialisasi, pemberian identitas baru kepada seseorang o Desosialisasi, pencabutan identitas lama seseorang  Represif, orang tua sebagai pusat perhatian, komunikasi non-verrbal  Partisipatoris, anak sebagai pusat perhatian, komunikasi verbal Tipe Sosialisasi  Formal  Informal
  • 3. Agen/Media Sosialisasi  Keluarga  Teman sebaya  Sekolah  Lingkungan kerja  Media masssa  Masyarakat umum
  • 4. Kepribadian Pengertian :  Koentjaraningrat Susunan dari unsur akal dan jiwa yang membentuk tingakh laku  Theodore M. Newcomb Organisasi dari sikap-sikap individu yang berbuat, mengetahui, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah  Roucek dan Warren Organisasi faktor biologi, psikologi, dan sosiologi yang mendasari perilaku seseorang  Sigmund Freud Kepribadian terbentuk dari id, superego, dan ego 9 Mekanisme pertahanan diri : o Repression, pengalaman menyakitkan akan ditekan ke alam ketidaksadaran o Displacement, pihak ketiga sebagai sasaran karena ia tidak mampu melakukannya kepada pihak kedua o Projection, melemparkan kesalahan kepada orang lain o Rationalization, mencari alasan yang masuk akal o Surpression, menekan dorongan yang dianggap melanggar norma ke alam ketidaksadaran o Sublimation, mencari tindakan yang lebih sesuai dengan norma yang berlaku o Compentation, menutupi kekurangan diri dengan berprestasi dalam bidang lain o Regression, menutupi kelemahan dengan kembali ke taraf yang lebih rendah  Abin Syamsuddin Makmum o Karakter o Temperamen o Sikap o Stabilitas o Tanggung o Sosianilitas
  • 5. Susunan Kepribadian  Pengetahuan Pemahaman dan pengalaman yang direkam oleh individu dan diungkapkan dalam bentuk perilaku  Perasaan Kondisi dimana individu menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu  Dorongan Naluri Kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia o Dorongan untuk mempertahankan hidup o Dorongan seksual o Dorongan untuk mencari makan o Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi o Dorongan untuk meniru tingkah laku o Dorongan untuk berbakti o Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak Karakteristik Kepribadian  Menurut E.B. Hurlock o Mampu menilai diri secara realistis o Mampu menilai prestasi secara realistis o Mampu menilai situasi secara realistis o Berorientasi pada tujuan o Memiliki filsafah hidup o Menerima tanggung jawab o Kemandirian o Dapat mengontrol emosi Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian  Warisan biologis  Lingkungan fisik  Kebudayaan  Pengalaman kelompok  Pengalaman unik
  • 6. Tipe Kepribadian  Otoriter Terbentuk karena individu berada dilingkungan yang selalu menempatkan dirinya pada posisi di atas (memimpin orang lain)  Marginal/perbatasan Terbentuk karena seorang anak telah memperoleh pendidikan agaman dan budi pekerti yang kuat, sehingga tipe ini sangat berpedoman pada norma yang berlaku  Normatif Terbentuk karena individu sering berpindah tempat tingal Tipe Kepribadian Berdasarkan Aspek Biologis (Hipocrates)  Sanguin Gembira. Kelemahan, cenderung impulsive (bertindak sesuai emosi/keinginannya).  Plegmatik Tenang, dariluar cenderung tidak beremosi, tidak menampakan sedih/senang. Kelemahan, tidak ingin susah / suka mengambil jalan pintas termudah.  Melankolik Terobsesi dengan karya yang bagus (kesempurna), mengerti estetika keindahan hidup. Kelemahan, mudah dikuasai perasaan dan sering murung.  Kolerik Berorientaasi pada tugas dan pekerjaan, disiplin tinggi, setia, tanggung jawab. Kelemahan, kurang bisa merasakan perasaan orang lain (empati).
  • 7. Tipologi Kepribadian  Realistik Menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan, dan koordinasi.  Investigatif Menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pemahaman, dan pengorganisasian.  Sosial Menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.  Konversional Menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas.  Enterfising Mentukai kegiatan yang memiliki peluang untuk mempengaruhi orang lain.  Artistik Menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif. Tahap Kepribadian
  • 8. Kebudayaan Pengertian :  Edward B. Taylor Keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat  M. Jacobs dan B. J. Stern Keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian, serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial  Koentjaraningrat Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar  A. L. Kroeber dan Clyde Cluckhon Keseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol yang akhirnya mammpu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok manusia termasuk perwujudan dalam benda materi  Dr. K. Kupper Sistem gagasan yang menjadi pedoman dann pengarah bagi yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok  William H. Haviland Seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oelh semua masyarakat  Ki Hajar Dewantara Hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai  Bounded et.al Sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu  Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Kebudayaan sebagai hasil semua karya, rasa, dan cipta manusia
  • 9. Wujud Kebudayaan  Gagasan Berupa ide, nilai, norma, peraturan, dsb. Bersifat abstrak, tidak dapat diraba, dan disentuh.  Aktivitas Berupa tindakan berpola dalam masyarakat. Sering disebut sistem sosial. Bersifat konkret.  Artefak Berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Berupa benda yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan serta bersifat paling konkret. Secara garis besar wujud kebudayaan dibagi menjadi rohaniah dan jasmaniah Unsur Kebudayaan  Bronislaw Malinowski o Organisasi kekuatan (politik) o Sistem norma sosial o Alat dan lembaga pendidikan  Meville J. Herskovits o Sistem ekonomi o Keluarga o Alat teknologi o Kekuasaan politik  Koentjaraningrat o Sistem pengetahuan o Sitem religi o Sistem mata pencaharian o Sistem peralatan hidup dan teknologi o Organisasi sosial o Kesenian o Bahasa  Clyde Clukhon o Agama o Kekerabatan o Pengetahuan o Mata pencaharian o Teknologi dan peralatan o Bahasa o Kesenian
  • 10. Sifat Dan Hakikat Kebudayaan  Berwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia  Telah ada terlebih dahulu sebelum adanya suatu generasi tertentu  Diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku  Mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan yang diizinkan Tipe Kebudayaan Yang Mempengaruhi Kepribadian  Kebudayaan khusus masyarakat desa dan kota  Kebudayaan khusus berdasarkan faktor kedaerahan  Kebudayaan khusus berdasarkan profesi  Kebudayaan khusus berdasarkan agama
  • 11. Perilaku Menyimpang Pengertian : Perilaku yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku.  James W. Van Der Zaden Perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi  Robert M. Z. Lawang Semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut  Paul B. Horton Setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma kelompok atau masyarakat  Kartini Kartono Tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan  Bruce J. Cohen Setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang  Penyimpangan harus dapat didefinisikan  Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak  Penyimpangan relatif dan mutlak  Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal  Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)  Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan Sebab Perilaku Menyimpang  Faktor subjektif  Faktor objektif - Ketidak sanggupan menyerap norma kebudayaan - Proses belajar yang menyimpang - Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial - Ikatan sosial berlainan - Akibat proses sosialisasi nilai sub-kebudayaan menyimpang
  • 12. Jenis Perilaku Menyimpang  Berdasarkan kekerapannya - Primer - Sekunder  Berdasarkan jumlah pelakunya - Individu - Kelompok - Institusi Sifat Perilaku Menyimpang  Positif  Negatif Teori Penyimpangan Sosial  Berdasarkan sudut pandang sosiologi - Teori pergaulan berbeda Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi karena seseorang mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya menjadi seorang yang menyimpang. - Teori labelling Menurut Edwin M. Lemert, perilaku menyimpang disebabkan oleh pemberian julukan - Teori tipologi adaptasi Menurut Robert K. Merton, penyimpangan dijelaskan melalui struktur sosial.  Konformitas Menerima kebudayaan dengan mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat  Inovasi Sikap menerima secara kritis yang sesuai dengan nilai budaya sambil menempuh cara baru yang tidak umum dilakukan  Ritualisme Menolak tujuan kebudayaan dengan berpegang teguh pada kaidah- kaidah yang berlaku  Pengasingan Diri  Pemberontakan Sikap menolak sarana dan tujuan yang disahkan oleh masyarakat oleh budaya masyarakat dan menggantikan dengan cara yang baru
  • 13.  Berdasarkan sudut pandang psikologi Perilaku menyimpang terjadi apabila Id berlebihan dan tidak terkontrol serta muncul Superego yang tidak aktif sementara Ego tidak berhasil memberikan pertimbangan  Berdasarkan sudut pandang Biologi Penyimpangan sosial cenderung ditentukan tipe tubuh tertentu. - Endomorph (bundar, halus, dan gemuk) - Mesomorph (berotot dan atletis) - Ectomorph (tipis dan kurus)  Berdasarkan sudut pandang kriminologi - Teori Konflik Menurut Teori Konflik, penyimpangan terjadi karena adanya konflik di dalam masyarakat  Konflik Budaya  Konflik Kelas Sosial - Teori Pengendalian Teori Pengendalian menekankan bahwa ada ikatan antara individu dengan masyarakat luas  Kepercayaan Semakin kecil norma, semakin besar penyimpangan  Keterkaitan/Komitmen Semakin kecil imbalan, semakin besar penyimpangan  Ketanggapan Semakin kecil ketanggapan terhadap orang lain, semakin besar penyimpangan  Keterlibatan Semakin kecil keterlibatan seseorang dalam masyarakat, semakin besar penyimpangan - Teori Fungsi Menurut Emile Durkheim, kesadaran moral dari semua masyarakat terjadi karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan sosial. Kejahatan ada karena ada orang berwatak jahat, menurutnya hal tersebut perlu ada agar moralitas dan hukum dapat berkembang normal
  • 14. Bentuk Perilaku Menyimpang - Minuman keras - Penyalahgunaan narkotika - Perkelahian antar pelajar - Perilaku seks di luar nikah - Penyimpangan seksual - Berjudi Dampak Penyimpangan Sosial - Bagi pelaku - Memberi pengaruh psikologis atau tekanan mental/kejiwaan karena pengucilan - Menghancurkan masa depan pelaku - Menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan dosa - Dapat mencelakakan diri sendiri - Bagi orang lain - Mengganggu keamanan, ketertiban dan keharmonisan masyarakat - Merusak tatanan nilai dan norma yang berlaku - Menimbulkan beban psikologis, sosial, dan ekonomi keluarga pelaku - Merusak unsur budaya dan unsur lain yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan bermasyarakat Kontribusi Positif Perilaku Menyimpang - Perilaku menyimpang memperkokoh nilai dan norma masyarakat - Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral - Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial
  • 15. Sikap Antisosial Pengertian - Anti : menentang / memusuhi - Sosial : berkenaan dengan masyarakat  Suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum  Menurut Kathleen Stassen Berger, antisosial adalah sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Faktor Penyebab Sikap Antisosial - Ketidakmampuan memahami secara penuh sistem norma dan norma yang berlaku - Kegagalan dalam proses sosialisasi yang dialami oleh seseorang - Kekecewaan terhadap sistem sosial yang terdapat dalam masyarakat - Menempatkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum Istilah Yang Berhubungan Dengan Sikap Antisosial - Antikonformitas Suatu pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku secara sengaja oleh individu / kelompok - Aksi Antisosial Suatu aksi yang mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum - Antisosial Grudge Rasa dendam / sakit hati terhadap masyarakat maupun aturan sosial tertentu sehingga menimbulkan perilaku menyimpang Tindakan Antisosial - Dilakukan secara sengaja Dilakukan secara sengaja oleh pelaku, tetapi tidak mempertimbangkan penilaian orang lain terhadap tindakannya tersebut - Dilakukan karena tidak peduli Dilakukan karena ketidak pedulian pelaku terhadap masyarakat lain
  • 16. Pengendalian Sosial Pengertian : Suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma yang berlaku  Peter L. Berger Cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang  J. S. Roucek Istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk atau pun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok  Bruce J. Cohen Cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas  Soerjono Soekanto Suatu proses, baik yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, atau memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan kaidah yang berlaku Ciri-Ciri Pengendalian Sosial - Suatu cara atau metode terhadap masyarakat - Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain atau kelompok terhadap individu - Bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi di dalam masyarakat - Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak Tujuan Pengendalian Sosial - Agar masyarakat mematuhi norma sosial yang berlaku (secara kesadaran / paksaan) - Bagi pelaku penyimpangan, diusahakan agar kembali mematuhi norma yang berlaku - Mewujudkan keserasian dan ketenteraman dalam masyarakat - Mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan dalam masyarakat
  • 17. Fungsi Pengendalian Sosial - Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebaikan norma - Memberikan imbalam kepada warga yang menaati norma - Mengembangkan rasa malu - Mengembangkan rasa takut - Menciptakan sistem hukum Jenis Pengendalian Sosial - Berdasarkan Sifatnya - Preventif Usaha pencegahan terhadap terjadinya suatu penyimpangan - Represif Usaha pemulihan / pemngembalian keadaan agar dapat berjalan seperti semula sebelum terjadinya suatu pelanggaran - Gabungan (Preventif dan Represif) Usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma sosial (represif) - Berdasarkan Prosesnya - Persuasif Teknik pengendalian sosial yang dilakukan tanpa adanya suatu kekerasan - Koersif Pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan kekerasan  Pervation Penanaman norma secara rutin dan berulang dengan harapan norma tersebut akan membudaya pada individu  Compulsion Menciptakan suatu kondisi dimana seseorang akan teroaksa mematuhi norma dan mengubah perilakunya
  • 18. - Berdasarkan Cara yang Digunakan - Sosialisasi Dilakukan dengan tujuan agar anggota masyarakat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa paksaan - Tekanan Sosial  Pengendalian Sosial Kelompok Primer  Pengendalian Sosial kelompok Sekunder - Kekuatan dan Kekuasaan Lembaga Pengendalian Sosial - Kepolisian - Pengadilan - Lembaga Adat - Tokoh Masyarakat - Sekolah - Keluarga - Tokoh Agama - Mahasiswa Cara Pengendalian Sosial - Melalui Hukuman Fisik - Melalui Lembaga Pendidikan - Berdasrakan Ajaran Agama - Secar Informal - Desas-desus/gosip - Pengucilan - Celaan - Ejekan WAN FALS BENTO