SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
BAB I
                              PENDAHULUAN


          Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.1 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
          Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
          Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU
20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan
KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam
UU 20/2003 dan PP 19/2005.
                                    BAB II
      1
        Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia,hlm. 4



                                       1
PEMBAHASAN
A. Kerangka Dasar Kurikulum

          Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
  Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
  pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
  menengah terdiri atas:

   a.   kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

   b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

   c.   kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

   d. kelompok mata pelajaran estetika;

   e.   kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

          Setiap kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan secara holistik,
  sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mempengaruhi pemahaman
  dan penghayatan peserta didik, dan semua kelompok mata pelajaran sama
  pentingnya dalam menentukan kelulusan.

          Cakupan setiap kelompok mata pelajaran yang diatas akan disajikan
  pada tabel dibawah ini.

No Kelompok Mata                              Cakupan
         Pelajaran

1. Agama dan           Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
    Akhlak Mulia       dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
                       manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
                       Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
                       etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
                       pendidikan agama.




                                       2
No Kelompok Mata                              Cakupan
       Pelajaran

2. Kewarganega-     Kelompok      mata     pelajaran      kewarganegaraan   dan
   raan dan         kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
   Kepribadian      dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
                    kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
                    dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
                    manusia.

                    Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
                    jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
                    hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
                    lingkungan    hidup,     kesetaraan     gender,   demokrasi,
                    tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
                    membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
                    kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu PengetahuanKelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
   dan Teknologi    pada   SD/MI/SDLB        dimaksudkan      untuk   mengenal,
                    menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
                    teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
                    berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

                    Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
                    pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh
                    kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
                    membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
                    mandiri.

                    Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
                    pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh
                    kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
                    membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan



                                     3
No Kelompok Mata                                 Cakupan
        Pelajaran

                     mandiri.

                     Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
                     pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu
                     pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi,
                     kecakapan, dan kemandirian kerja.

4. Estetika          Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
                     meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
                     dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
                     Kemampuan        mengapresiasi        dan     mengekspresikan
                     keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
                     baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
                     menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
                     kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
                     kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
   dan Kesehatan     pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan
                     potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
                     hidup sehat.

                     Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
                     pada       SMP/MTs/SMPLB              dimaksudkan       untuk
                     meningkatkan      potensi     fisik   serta    membudayakan
                     sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

                     Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
                     pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk
                     meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
                     sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.




                                      4
No Kelompok Mata                              Cakupan
           Pelajaran

                       Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
                       perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
                       bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
                       perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
                       demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
                       potensial untuk mewabah.


B. Struktur Kurikulum

           Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
  harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
  muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
  dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
  beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
  dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
  dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
  kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
  pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.2

   1. Struktur Kurikulum SD/MI

      Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
      dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
      dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
      kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
      ketentuan sebagai berikut.

      a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
            pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

       2
          E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja
  Rosdakarya,hlm. 50


                                       5
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
     potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
     dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
     muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

  b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
     Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

  c) Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
     tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
     pendekatan mata pelajaran.

  d) Jam    pembelajaran       untuk       setiap   mata   pelajaran   dialokasikan
     sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
     dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
     minggu secara keseluruhan.

  e) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

  f) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
     minggu.

2. Struktur Kurikulum SMP/MTs

  Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang
  ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas
  VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
  standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
  ketentuan sebagai berikut.

  a) Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
     pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
     mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
     potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
     dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
     muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.



                                       6
b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan
     “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

  c) Jam pembelajaran      untuk setiap    mata pelajaran     dialokasikan
     sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
     dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
     minggu secara keseluruhan.

  d) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

  e) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
     minggu.

3. Struktur Kurikulum SMA/MA

  Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang
  ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X
  sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
  kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

  Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua
  kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh
  seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program
  penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu
  Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program
  Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.

  A. Kurikulum SMA/MA Kelas X

      1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,
         muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan
         kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
         disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
         keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
         dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
         oleh satuan pendidikan.



                                   7
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
              sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
              dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
              minggu secara keseluruhan.

          3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

          4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
              34-38 minggu.

      B. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII

          1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program
              IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13
              mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan
              lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
              kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
              termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
              dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
              muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

          2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
              sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
              dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
              minggu secara keseluruhan.

          3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

          4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
              34-38 minggu.
C. Beban Belajar

         Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam
  pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka,
  penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. Beban
  belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang
  pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan


                                      8
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
  program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
  kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.
  Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan
  jam pelajaran.

         Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
  oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
  muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
  dimaksudkan        untuk   mencapai   standar   kompetensi    lulusan   dengan
  memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

         Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
  interaksi antara peserta didik dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka
  per-jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan
  sebagai berikut:

  a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;

  b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;

  c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45.

         Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan
  pendidikan adalah sebagai berikut:

  a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu antuk SD/Mi/SDLB:

      1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;

      2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

  b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB
     adalah 34 jam pembelajaran.

  c. Jumlah        jam   pembelajaran    tatap    muka   per    minggu     untuk
     SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.

D. Kalender Pendidikan



                                        9
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
  pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
  tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
  libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
  diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
  pelajaran. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
  masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu pada dokumen
  Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

         Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kalender
  pendidikan, diantaranya :

  1. Alokasi Waktu

    Alokasi waktu ialah pembagian waktu belajar yang efektif dan tidak efektif
    untuk pelaksanaan pembelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah
    jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
    seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
    kegiatan pengembangan diri.

    Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
    pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
    bisa berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
    pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari libur
    nasional, dan hari libur khusus.

  2. Penetapan Kalender Pendidikan

    Penetapan permulaan tahun pelajaran biasanya di bulan juli setiap tahun dan
    berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan
    berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau menteri
    Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
    tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan
    dapat menetapkan hari libur khusus.

E. SKL SP dan KMP


                                       10
1) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
      Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL SP) adalah
      kualifikasi      kemampuan   lulusan   yang    mencakup     pengetahuan,
      keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian
      dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL
      meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata
      pelajaran. SKL pada masing-masing jenjang memiliki dasar dan tujuan
      yang berbeda, namun berkesinambungan.
  2) Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
      Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi
      kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
      sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
      tingkat dan/atau semester untuk kelompok mata pelajaran tertentu.
      Standar kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
      kelompok-kelompok mata pelajaran:
           Agama dan Akhlak Mulia
           Kewarganegaraan dan Kepribadian
           Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
           Estetika
           Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
      Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran dikembangkan berdasarkan
      tujuan, cakupan, muatan, dan kegiatan setiap kelompok mata pelajaran.
F. SK dan KD

         Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah
  dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
  indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang
  kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan
  standar penilaian.

           Dalam kaitanya dengan KTSP, Depdiknas telah menyiapkan Standar
  Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) berbagai mata pelajaran, untuk



                                      11
dijadikan acuan oleh para guru dalam mengembangkan KTSP pada satuan
  pendidikan masing-masing.

         Dengan demikian, tugas utama guru dalam KTSP adalah menjabarkan
  menganalisis, mengembangkan indicator, dan menyesuaikan SKKD dengan
  karakteristik dan perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi sekolah, serta
  kondisi kebutuhan daerah. Selanjutnya mengemas hasil analisis terhadap
  SKKD tersebut kedalam KTSP, yang di dalamnya mencangkup silabus dan
  rencana pelaksanaan pembelajaran.

G. Cara Menjabarkan KD ke dalam Indikator Kompetensi

         Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
  peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagi rujukan penyusunan
  indikator kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur
  dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
  tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

         Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan
  KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke
  dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan
  acuan penilaian. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD
  kedalam indikator kompetensi ialah diantaranya:

       Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi
       Mengembangkan kalimat indikator.
                                    Bab III
                                  PENUTUP
  Kesimpulan
         Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
  lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan
  dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
  tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)




                                       12
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
       Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas: 1) KMP Agama dan Akhlak Mulia; 2) KMP
Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3) KMP Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4) KMP Estetika; 5) KMP Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
       Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
       Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam
pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan cirri khas masing-masing. Beban
belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.
       Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
pelajaran.

       Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang



                                   13
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan
standar penilaian.

       Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan
KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke
dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan
acuan penilaian.

       Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD kedalam
indikator kompetensi ialah diantaranya:

     Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi
     Mengembangkan kalimat indikator.




                            Daftar Pustaka


Dokumen Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Dokumen Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
         Pendidikan




                                    14
Dokumen Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
         Lulusan
Dokmen     Permendiknas    No.   24        Tahun   2006   tentang   Pelaksanaan
         Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006
http://kurikulum tingkat satuan pendidikan.html (15 Maret 2011, 19:30:26)
http://standar kompetensi dan kompetensi dasar.html (15 Maret 2011,
         20:16:30)
http://standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan mata pelajaran.html
         (15 Maret 2011, 19:59:11)
http://zalva-kapeta.blogspot.com/2009/05/desain-kurikulum-pai.html
http://pengembangan kurilulum-pai sltp.html (05 April 2011, 21:56:08)
Muslich, Masnur, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi
         Aksara
Mulyasa, E., 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja
         Rosdakarya.
Sukmadinata, N. 2004, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung
         : Remaja Rosda Karya.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
         Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia.




                                      15

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedrizka_pratiwi
 
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdPembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdNASuprawoto Sunardjo
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
Laporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soalLaporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soaljustia jusar
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptMENDOTV
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Rofiani Intan
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranhuzaipah
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkAgoes Sholeh
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
 

La actualidad más candente (20)

Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
 
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan KebudayaanPendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
 
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdPembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
Laporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soalLaporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soal
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
 
Filsafat matematika
Filsafat matematikaFilsafat matematika
Filsafat matematika
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaran
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
 
5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Pembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model NestedPembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model Nested
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
Pendekatan open ended
Pendekatan open endedPendekatan open ended
Pendekatan open ended
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
 
Daya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaranDaya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaran
 

Destacado

Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 
5.rincian minggu efektif ok
5.rincian minggu efektif ok5.rincian minggu efektif ok
5.rincian minggu efektif okkana rozi
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 
Rencana minggu efektif
Rencana minggu efektifRencana minggu efektif
Rencana minggu efektifMOH. SHOFI'I
 
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013Amheer Holmes
 

Destacado (11)

KTSP BSNP
KTSP BSNPKTSP BSNP
KTSP BSNP
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
5.rincian minggu efektif ok
5.rincian minggu efektif ok5.rincian minggu efektif ok
5.rincian minggu efektif ok
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 
Rencana minggu efektif
Rencana minggu efektifRencana minggu efektif
Rencana minggu efektif
 
Ppt silabus KTSP
Ppt silabus KTSPPpt silabus KTSP
Ppt silabus KTSP
 
Ppt Rpp KTSP
Ppt Rpp KTSPPpt Rpp KTSP
Ppt Rpp KTSP
 
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013
Telaah kurikulum kbk, ktsp, dan 2013
 

Similar a Kurikulum SD

Similar a Kurikulum SD (20)

Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006
 
[Standar isi] bab ii kerangka dasar dan struktur kurikulum
[Standar isi] bab ii kerangka dasar dan struktur kurikulum[Standar isi] bab ii kerangka dasar dan struktur kurikulum
[Standar isi] bab ii kerangka dasar dan struktur kurikulum
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 
3 bab 3
3 bab 33 bab 3
3 bab 3
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
KTSP Indonesia
KTSP IndonesiaKTSP Indonesia
KTSP Indonesia
 
Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapel[Materi umum] skl satdik & kelmapel
[Materi umum] skl satdik & kelmapel
 
DSKP Sains Tahun 4 SK.pdf
DSKP Sains Tahun 4 SK.pdfDSKP Sains Tahun 4 SK.pdf
DSKP Sains Tahun 4 SK.pdf
 
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
DSKP Sains Tahun 5 SK.pdf
DSKP Sains Tahun 5 SK.pdfDSKP Sains Tahun 5 SK.pdf
DSKP Sains Tahun 5 SK.pdf
 
Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikanKurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan
 
6. ktsp bab i v
6. ktsp bab i v6. ktsp bab i v
6. ktsp bab i v
 
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docxKURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 

Más de Chi'onk Pemimpin

Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)Chi'onk Pemimpin
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspChi'onk Pemimpin
 
Pengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktspPengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktspChi'onk Pemimpin
 
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafiOtentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafiChi'onk Pemimpin
 
Guru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajarGuru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajarChi'onk Pemimpin
 

Más de Chi'onk Pemimpin (13)

Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)Akhirat (surga dan neraka)
Akhirat (surga dan neraka)
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikanTujuan pendidikan
Tujuan pendidikan
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
 
Konsep dasar-pengemb-ktsp
Konsep dasar-pengemb-ktspKonsep dasar-pengemb-ktsp
Konsep dasar-pengemb-ktsp
 
Pengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktspPengertian,landasan,ciri ktsp
Pengertian,landasan,ciri ktsp
 
Haerul anam
Haerul anamHaerul anam
Haerul anam
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafiOtentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
 
Guru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajarGuru, peran dan proses mengajar
Guru, peran dan proses mengajar
 
Pelatihan desain grafis
Pelatihan desain grafisPelatihan desain grafis
Pelatihan desain grafis
 

Último

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Último (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Kurikulum SD

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. BAB II 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia,hlm. 4 1
  • 2. PEMBAHASAN A. Kerangka Dasar Kurikulum Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Setiap kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan secara holistik, sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mempengaruhi pemahaman dan penghayatan peserta didik, dan semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan kelulusan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran yang diatas akan disajikan pada tabel dibawah ini. No Kelompok Mata Cakupan Pelajaran 1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2
  • 3. No Kelompok Mata Cakupan Pelajaran 2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan raan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran Kepribadian dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Ilmu PengetahuanKelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan Teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan 3
  • 4. No Kelompok Mata Cakupan Pelajaran mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dan Kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. 4
  • 5. No Kelompok Mata Cakupan Pelajaran Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. B. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.2 1. Struktur Kurikulum SD/MI Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk 2 E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,hlm. 50 5
  • 6. mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. c) Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. d) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. e) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. f) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. 2. Struktur Kurikulum SMP/MTs Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. a) Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. 6
  • 7. b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. c) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. d) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. e) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA. A. Kurikulum SMA/MA Kelas X 1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. 7
  • 8. 2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. 3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. 4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. B. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. 2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. 3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. 4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. C. Beban Belajar Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. Beban belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan 8
  • 9. program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per-jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut: a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit; b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit; c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut: a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu antuk SD/Mi/SDLB: 1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran; 2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran. b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran. c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran. D. Kalender Pendidikan 9
  • 10. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah. Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kalender pendidikan, diantaranya : 1. Alokasi Waktu Alokasi waktu ialah pembagian waktu belajar yang efektif dan tidak efektif untuk pelaksanaan pembelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur bisa berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari libur nasional, dan hari libur khusus. 2. Penetapan Kalender Pendidikan Penetapan permulaan tahun pelajaran biasanya di bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau menteri Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. E. SKL SP dan KMP 10
  • 11. 1) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL SP) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. SKL pada masing-masing jenjang memiliki dasar dan tujuan yang berbeda, namun berkesinambungan. 2) Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk kelompok mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran:  Agama dan Akhlak Mulia  Kewarganegaraan dan Kepribadian  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  Estetika  Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan, cakupan, muatan, dan kegiatan setiap kelompok mata pelajaran. F. SK dan KD Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian. Dalam kaitanya dengan KTSP, Depdiknas telah menyiapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) berbagai mata pelajaran, untuk 11
  • 12. dijadikan acuan oleh para guru dalam mengembangkan KTSP pada satuan pendidikan masing-masing. Dengan demikian, tugas utama guru dalam KTSP adalah menjabarkan menganalisis, mengembangkan indicator, dan menyesuaikan SKKD dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi sekolah, serta kondisi kebutuhan daerah. Selanjutnya mengemas hasil analisis terhadap SKKD tersebut kedalam KTSP, yang di dalamnya mencangkup silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. G. Cara Menjabarkan KD ke dalam Indikator Kompetensi Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagi rujukan penyusunan indikator kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan acuan penilaian. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD kedalam indikator kompetensi ialah diantaranya:  Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi  Mengembangkan kalimat indikator. Bab III PENUTUP Kesimpulan Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 12
  • 13. merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: 1) KMP Agama dan Akhlak Mulia; 2) KMP Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3) KMP Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4) KMP Estetika; 5) KMP Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan cirri khas masing-masing. Beban belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang 13
  • 14. kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian. Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan acuan penilaian. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD kedalam indikator kompetensi ialah diantaranya:  Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi  Mengembangkan kalimat indikator. Daftar Pustaka Dokumen Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Dokumen Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 14
  • 15. Dokumen Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dokmen Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006 http://kurikulum tingkat satuan pendidikan.html (15 Maret 2011, 19:30:26) http://standar kompetensi dan kompetensi dasar.html (15 Maret 2011, 20:16:30) http://standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan mata pelajaran.html (15 Maret 2011, 19:59:11) http://zalva-kapeta.blogspot.com/2009/05/desain-kurikulum-pai.html http://pengembangan kurilulum-pai sltp.html (05 April 2011, 21:56:08) Muslich, Masnur, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara Mulyasa, E., 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N. 2004, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosda Karya. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia. 15