SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
MA-1223
Aljabar Linier
Vektor di R2 dan R3
Vektor
Vektor merupakan besaran yang mempunyai arah.
Secara geometri

Setiap vektor dinyatakan secara geometris sebagai
segmen garis berarah pada bidang atau ruang,
dengan notasi garis berpanah. Ekor panah garis
tersebut merupakan titik awal vektor, sedangkan
ujung panah sebagai titik akhir (ujung) vektor
tersebut. (contoh (a))

Vektor-vektor yang mempunyai panjang dan arah
yang sama dinamakan ekivalen. (contoh (b))


B

a = AB

a
A

(a)

(b)
Vektor
Secara aljabar

Misalkan u vektor di R2  u =(u1, u2), dimana u1, u2 ε R

Misalkan v vektor di R3  v =(v1, v2, v3), dimana
v 1,
v2, v3 ε R
u1, u2 disebut komponen u, sedangkan v1, v2, v3 disebut
komponen v

Dua vektor dikatakan ekivalen jika dan hanya jika besar
dan arahnya sama atau dengan kata lain komponen
yang bersesuaian sama
Misal: Diketahui u =(u1, u2) dan w =(w1, w2)
u = w ↔ u1= w1 dan u2 = w2
Vektor Posisi


Vektor posisi adalah vektor yang berpangkal pada
titik asal koordinat
y
A=(x1, y1)

O A =(x1, y1) vektor
posisi titik A

a
O

x
Penulisan Vektor


Ada beberapa penulisan vektor antara lain:
1.
2.

3.

= (a1, a2, a3)
b = b1
+ b2 + b3
Operasi Vektor


Penjumlahan



u = ( x1 , y1 ) dan w = ( x 2 , y 2 ) vektor di R2, maka
Misal
 
u + w = ( x1+ x 2 , y1 + y 2 )
Secara geometri
y


u

 
u+w


w
x
Operasi Vektor (2)


Perkalian dengan skalar

u = ( x1 , y1 ) adalah sembarang vektor di R2 dan
Definisi
k bilangan riil tak nol (skalar), maka hasil kali


ku didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya |k|



kali panjang u dan arahnya sama seperti arah u

jika k > 0 dan berlawanan arah u jika k < 0.
Operasi Vektor (3)


Pengurangan



u = ( x1 , y1 ) dan w = ( x 2 , y 2 ) vektor di R2, maka
Misal
  

u − w = u + (− w ) = ( x1− x 2 , y1 − y 2 )
Secara geometri

y


u
 
u−w


−w


w
x
Panjang (Norm) Vektor


Misal u = (u1 , u 2 ) dan w = ( w1 , w 2 , w 3 ) vektor di R2 dan R3, maka


panjang (norm) vektor u dan w adalah


2
2
w = ( w1 ) 2 + ( w 2 ) 2 + ( w 3 ) 2
u = ( u1 ) + ( u 2 )



Misal u = (u1 , u 2 ) dan v = ( v1 , v 2 ) maka jarak antara dua vektor

tersebut adalah

 
u − v = (u1 − v1 ) 2 + (u 2 − v 2 ) 2
Hasil Kali Titik




Hasil kali titik merupakan operasi antara dua buah
vektor yang akan menghasilkan skalar.


Misal a dan b adalah vektor pada ruang yang sama
maka hasil kali titik dua vektor tersebut didefinisikan sbb




  a . b cos α

a, b ≠ 0

a.b = 

0
a = 0 atau b = 0


dimana α sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut.
(0<α<π). Sehingga, diperoleh kesimpulan sbb


1. a.b < 0


2. a.b > 0

3. a.b = 0

α sudut tumpul
α sudut lancip



α =π/2, atau a dan b saling
tegak lurus/ortogonal
Contoh
.



Tentukan hasil kali titik dari dua vektor berikut berikut !



a = 2i dan b = 2i + 2j

Jawab :

Karena tan α = 1 , artinya
α = π/4 sehingga

 
a b = a b cos α
=2. 8
= 2. 2 2
=4

1
2

1
2


b


a
Perhatikan


 
Misal a = (a1 , a 2 ) dan b = (b1 , b 2 ) dengan a , b ε R2

a
Menurut aturan cosinus , maka :

 2 2 2
 
b − a = a + b − 2 a b cos α
α


2  2

2
b
2 a b cos α = a + b − b − a

2a.b = ( a1 ) 2 + ( a 2 ) 2 + ( b1 ) 2 + ( b 2 ) 2 − (b1 − a1 ) 2 + (b 2 − a 2 ) 2

[

 
b−a

]


2a.b = ( a1 ) 2 + ( a 2 ) 2 + ( b1 ) 2 + ( b 2 ) 2 − ( a1 ) 2 − ( a 2 ) 2 − ( b1 ) 2 − ( b 2 ) 2 + 2( a1b1 ) + 2( a 2 b 2 )


2a.b = 2( a1b1 + a 2 b 2 )


a.b = a1b1 + a 2 b 2
Perluasan

 

Misal a = (a1 , a 2 ,a 3) dan b = (b1 , b 2 , b 3 ) dengan a , b ε R3


a.b = a1b1 + a 2 b 2 + a 3b 3



 
Misal a = (a1 , a 2 ,..., a n ) dan b = (b1 , b 2 ,..., b n ) dengan a , b ε Rn


a.b = a1b1 + a 2 b 2 + ... + a n b n


2
2
2
2
a.a = ( a1 ) + ( a 2 ) + ... + ( a n ) = a
Proyeksi Ortogonal
Secara geometri, proyeksi ortogonal suatu vektor
terhadap vektor lain dapat diilustrasikan sebagai berikut :


w2

 

a = w1 + w 2


a



w1 = Proy  a
b


b




w1 = proyeksi ortogonal a pada b



w 2 = komponen a yang tegak lurus pada b


w1 ???

w 2 ???
Proyeksi Ortogonal


Kita punya w1 = k b , k konstanta
 
 

a = w 1 + w 2 = kb + w 2
  
  

a.b = kb + w 2 .b = kb.b +w 2 .b


2
a.b

k= 
a.b = k b
2
b

(

)

Sehingga diperoleh

 
a.b

w1 =  b
2
b

 
 a.b

w2 = a −  b
2
b

Panjang proyeksinya


 
a.b 
a.b

w1 =  b =  b
2
2
b
b

a.b

w1 = 
b
Hasil kali silang




Hasil kali silang merupakan perkalian antara dua
vektor yang akan menghasilkan suatu vektor baru
Definisi. Hasil kali silang
Misalkan
Hasil kali silang

dan

dan
didefinisikan sbb

vektor di R3
Sifat hasil kali silang
 2
2 2
u x v = u v sin 2 α

  
1. u.( u x v) = 0
  
2. v.(u x v) = 0
3.

 
u x v = u v sin α

 2 2 2   2
u x v = u v − ( u . v)

α

Khusus untuk sifat yang ketiga:
 2 2 2   2

uxv

= u

− ( u . v)

v

= u . v − ( u ⋅ v cos α )
2

= u

= u

2

2

2

(

v − u
2 2

v

α

2

v

2

2

cos α
2

(1 − cos α )

2 Luas jajaran genjang

)

= Alas x tinggi

 
= u v sin α = u x v

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Dian Arisona
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Ppt bilangan berpangkat
Ppt bilangan berpangkatPpt bilangan berpangkat
Ppt bilangan berpangkat
nissa_math
 

La actualidad más candente (20)

ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Ppt bilangan berpangkat
Ppt bilangan berpangkatPpt bilangan berpangkat
Ppt bilangan berpangkat
 

Similar a 06 vektor-di-r2-dan-r3 (20)

Makalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektorMakalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektor
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 
3 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v20113 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v2011
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
vektor.pptx
vektor.pptxvektor.pptx
vektor.pptx
 
42. vektor OK.ppt
42. vektor OK.ppt42. vektor OK.ppt
42. vektor OK.ppt
 
vektor ok
vektor okvektor ok
vektor ok
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Vektor dua dimensi
Vektor dua dimensiVektor dua dimensi
Vektor dua dimensi
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
vektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.pptvektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.ppt
 
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptvektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
 
Ruang inner product
Ruang inner productRuang inner product
Ruang inner product
 
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptxv ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

06 vektor-di-r2-dan-r3

  • 2. Vektor Vektor merupakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometri  Setiap vektor dinyatakan secara geometris sebagai segmen garis berarah pada bidang atau ruang, dengan notasi garis berpanah. Ekor panah garis tersebut merupakan titik awal vektor, sedangkan ujung panah sebagai titik akhir (ujung) vektor tersebut. (contoh (a))  Vektor-vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama dinamakan ekivalen. (contoh (b))  B a = AB a A (a) (b)
  • 3. Vektor Secara aljabar  Misalkan u vektor di R2  u =(u1, u2), dimana u1, u2 ε R  Misalkan v vektor di R3  v =(v1, v2, v3), dimana v 1, v2, v3 ε R u1, u2 disebut komponen u, sedangkan v1, v2, v3 disebut komponen v  Dua vektor dikatakan ekivalen jika dan hanya jika besar dan arahnya sama atau dengan kata lain komponen yang bersesuaian sama Misal: Diketahui u =(u1, u2) dan w =(w1, w2) u = w ↔ u1= w1 dan u2 = w2
  • 4. Vektor Posisi  Vektor posisi adalah vektor yang berpangkal pada titik asal koordinat y A=(x1, y1) O A =(x1, y1) vektor posisi titik A a O x
  • 5. Penulisan Vektor  Ada beberapa penulisan vektor antara lain: 1. 2. 3. = (a1, a2, a3) b = b1 + b2 + b3
  • 6. Operasi Vektor  Penjumlahan   u = ( x1 , y1 ) dan w = ( x 2 , y 2 ) vektor di R2, maka Misal   u + w = ( x1+ x 2 , y1 + y 2 ) Secara geometri y  u   u+w  w x
  • 7. Operasi Vektor (2)  Perkalian dengan skalar  u = ( x1 , y1 ) adalah sembarang vektor di R2 dan Definisi k bilangan riil tak nol (skalar), maka hasil kali  ku didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya |k|   kali panjang u dan arahnya sama seperti arah u  jika k > 0 dan berlawanan arah u jika k < 0.
  • 8. Operasi Vektor (3)  Pengurangan   u = ( x1 , y1 ) dan w = ( x 2 , y 2 ) vektor di R2, maka Misal     u − w = u + (− w ) = ( x1− x 2 , y1 − y 2 ) Secara geometri y  u   u−w  −w  w x
  • 9. Panjang (Norm) Vektor   Misal u = (u1 , u 2 ) dan w = ( w1 , w 2 , w 3 ) vektor di R2 dan R3, maka   panjang (norm) vektor u dan w adalah   2 2 w = ( w1 ) 2 + ( w 2 ) 2 + ( w 3 ) 2 u = ( u1 ) + ( u 2 )   Misal u = (u1 , u 2 ) dan v = ( v1 , v 2 ) maka jarak antara dua vektor tersebut adalah   u − v = (u1 − v1 ) 2 + (u 2 − v 2 ) 2
  • 10. Hasil Kali Titik   Hasil kali titik merupakan operasi antara dua buah vektor yang akan menghasilkan skalar.   Misal a dan b adalah vektor pada ruang yang sama maka hasil kali titik dua vektor tersebut didefinisikan sbb      a . b cos α  a, b ≠ 0  a.b =   0 a = 0 atau b = 0  dimana α sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. (0<α<π). Sehingga, diperoleh kesimpulan sbb  1. a.b < 0  2. a.b > 0  3. a.b = 0 α sudut tumpul α sudut lancip   α =π/2, atau a dan b saling tegak lurus/ortogonal
  • 11. Contoh .  Tentukan hasil kali titik dari dua vektor berikut berikut !   a = 2i dan b = 2i + 2j Jawab : Karena tan α = 1 , artinya α = π/4 sehingga   a b = a b cos α =2. 8 = 2. 2 2 =4 1 2 1 2  b  a
  • 12. Perhatikan     Misal a = (a1 , a 2 ) dan b = (b1 , b 2 ) dengan a , b ε R2  a Menurut aturan cosinus , maka :  2 2 2   b − a = a + b − 2 a b cos α α   2  2  2 b 2 a b cos α = a + b − b − a  2a.b = ( a1 ) 2 + ( a 2 ) 2 + ( b1 ) 2 + ( b 2 ) 2 − (b1 − a1 ) 2 + (b 2 − a 2 ) 2 [   b−a ]  2a.b = ( a1 ) 2 + ( a 2 ) 2 + ( b1 ) 2 + ( b 2 ) 2 − ( a1 ) 2 − ( a 2 ) 2 − ( b1 ) 2 − ( b 2 ) 2 + 2( a1b1 ) + 2( a 2 b 2 )  2a.b = 2( a1b1 + a 2 b 2 )  a.b = a1b1 + a 2 b 2
  • 13. Perluasan     Misal a = (a1 , a 2 ,a 3) dan b = (b1 , b 2 , b 3 ) dengan a , b ε R3  a.b = a1b1 + a 2 b 2 + a 3b 3     Misal a = (a1 , a 2 ,..., a n ) dan b = (b1 , b 2 ,..., b n ) dengan a , b ε Rn  a.b = a1b1 + a 2 b 2 + ... + a n b n  2 2 2 2 a.a = ( a1 ) + ( a 2 ) + ... + ( a n ) = a
  • 14. Proyeksi Ortogonal Secara geometri, proyeksi ortogonal suatu vektor terhadap vektor lain dapat diilustrasikan sebagai berikut :  w2    a = w1 + w 2  a   w1 = Proy  a b  b    w1 = proyeksi ortogonal a pada b    w 2 = komponen a yang tegak lurus pada b  w1 ???  w 2 ???
  • 15. Proyeksi Ortogonal   Kita punya w1 = k b , k konstanta      a = w 1 + w 2 = kb + w 2        a.b = kb + w 2 .b = kb.b +w 2 .b   2 a.b  k=  a.b = k b 2 b ( ) Sehingga diperoleh   a.b  w1 =  b 2 b    a.b  w2 = a −  b 2 b Panjang proyeksinya    a.b  a.b  w1 =  b =  b 2 2 b b  a.b  w1 =  b
  • 16. Hasil kali silang   Hasil kali silang merupakan perkalian antara dua vektor yang akan menghasilkan suatu vektor baru Definisi. Hasil kali silang Misalkan Hasil kali silang dan dan didefinisikan sbb vektor di R3
  • 17. Sifat hasil kali silang  2 2 2 u x v = u v sin 2 α    1. u.( u x v) = 0    2. v.(u x v) = 0 3.   u x v = u v sin α  2 2 2   2 u x v = u v − ( u . v) α Khusus untuk sifat yang ketiga:  2 2 2   2 uxv = u − ( u . v) v = u . v − ( u ⋅ v cos α ) 2 = u = u 2 2 2 ( v − u 2 2 v α 2 v 2 2 cos α 2 (1 − cos α ) 2 Luas jajaran genjang ) = Alas x tinggi   = u v sin α = u x v

Notas del editor

  1. {}