SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Pertemuan VI
   ISLAM DAN PLURALITAS KEBUDAYAAN
                    Pengantar
Pembahasan berikut ini akan mempelajari Islam sebagai
sistem doktrin berhubungan dengan kebudayaan.
Kebudayaan sebagai sistem nilai dan norma merupakan
bagian dari realitas kehidupan masyarakat dan akan
selalu menunjukkan pluralitasnya.
Oleh karena itu, mempelajari Islam dalam konteks
kebudayaan masyarakat, dapat pula dilihat dalam
keragaman keagamaan (Islam) itu sendiri di dalam
masyarakat pemeluknya.
PLURALITAS AGAMA
                       Pengertian
 Pluralisme adalah suatu filsafat yang memandang
  “dunia ini    secara absolut berasal dari genus yang
  tidak tunggal”. Kebalikan dari padanya adalah filsafat
  monisme yang memandang dunia ini berasal dari
  genus yang tunggal.
 Dalam kaitannya dengan budaya, faham pluralis
  memandang bahwa berbagai tampilan kultur itu
  disebabkan oleh sumber yang tidak tunggal dan tidak
  saling berkaitan
 Adapun hubungannya dengan agama, dua filsafat
  tersebut menemukan maknanya, bahwa monisme
  agama berarti suatu pandangan agama bersumber
  pada ajaran tertentu misalnya al-Quran dan al-Hadits,
  sedangkan pluralisme agama adalah pemahaman atau
  penafsiran agama yang bersumberkan pada berbagai
  faham, aliran, dan dan kebudayaan yang beragam.
Islam dan Pluralitas Keagamaan

• Agama Islam sebagai wahyu yang diturunkan kepada manusia,
  telah menjadi doktrin yang menyejarah dalam pluralitas
  keagamaan, baik dalam kaitannya dengan adanya berbagai
  aliran internal keagamaan dalam Islam, maupun dalam
  kaitannya dengan berbagai agama-agama yang bersifat
  eksternal.
• Seperti disebutkan Nasr, setiap agama memiliki dua unsur,
  yaitu doktrin dan metode. Sistem internalnya yang absolut
  terletak pada doktrinnya, sedangkan metode di dalamnya
  sebagai alat mendekatkan diri sesuai dengan realitas adalah
  bersifat relatif.
• Pluralitas keagamaan dalam Islam merupakan kenyataan
  sejarah yang diwarnai adanya pluralitas kehidupan manusia
  sendiri, baik pluralitas berpikir, berperasaan, bertempat tinggal,
  maupun dalam bertindak.
Islam dan Pluralitas Kebudayaan
• Pluralitas kebudayaan pada hakekatnya adalah kodrat
  hidup manusia sendiri yang tidak mungkin dihindari
  oleh siapapun, apalagi ditolak.
• Al-Quran sendiri menegaskan perlunya masing-masing
  kelompok masyarakat atau bangsa agar membuka diri
  untuk saling mengenal, saling belajar kebudayaan. Baca
  al-Quran 49:13.
• Dalam hubungannya dengan pluralitas itu, sebagaimana
  al-Quran 42:38, mendorong dan menganjurkan perlunya
  dilakukan musyawarah, saling mendengar pendapat
  masing-masing dan mengambil mana yang paling baik
  adalah cara-cara yang diempuh orang-orang yang
  mendapatkan petunjuk dari Tuhan.
• Karena itu, pluralitas kebuayaan musti dipahami
  sebagai bagian dari kekayaan spiritual, yang menjadi
  perekat untuk melakukan kerjasama.
Pluralitas Agama di Indonesia
• Secara definitif hal itu berarti “realitas keanekaragaman
  agama yang berkembang di Indonesia”. Hal ini
  merupakan kenyataan historis, baik pluralitas itu secara
  umum yang terbukti dengan adanya Islam, Nasrani,
  Hindu, Budha, dan agama-agama lokal yang jumlahnya
  banyak; maupun dalam arti khusus bahwa masing-
  masing agama itu memiliki varian.
• Pluralitas khusus dalam Islam misalnya, dijumpai
  adanya aliran-aliran, ormas-ormas (seperti NU,
  Muhammadiyah, al-Wasliyah, dll.), ataupun kelompok-
  kelompok agama berdasarkan kategori sosial-budaya
  seperti hasil penelitian Geertz, bahwa Islam di Jawa
  diklasifikasi menjadi Santri, Priyayi, dan Abangan.
Kelangsungan dan Perubahan

• Fakta pluralitas agama jelas menunjukkan kelangsungannya
  dalam kehidupan masyarakat dan tidak bisa dihindari. Demikian
  pula pluralitas keagamaan dalam Islam terus berlanjut seiring
  tingkat perubahan masyarakat dan keragaman pola pikir dan
  budayanya, apalagi di era globalisasi sekarang ini.
• Fakta plualitas keagamaan, seperti halnya varian dalam Islam
  tersebut di atas, juga menemukan perubahan, baik pada internal
  masing-masing varian maupun akibat hubungan antar varian itu.
• Pluralitas, apalagi kalau dibedakan maknanya dengan pluralisme,
  menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam sendiri.
  Pluralisme misalnya dikembangkan menjadi wacana akademik di
  perguruan tinggi Islam, tetapi justru ditolak oleh lembaga-lembaga
  dakwah, ormas Islam, dan Majlis Ulama. Bahkan ada Ormas Islam
  dan Majlis Ulama yang mengharamkan pluralisme.
• Ternyata pluralitas agama dan keagamaan dalam konteks
  kebangsaan Indonesia, merupakan kenyataan yang tidak bisa
  ditawar dalam pemaknaan kebhinekaan bangsa.
Referensi
• Musa Asy’ari, Filsafat Islam tentang
  Kebudayaan
• Amin Abdullah, Islamic Studies di
  Perguruan Tinggi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islamFitri Lely
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
 
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismeSalam Salleh
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Asma'ul Khusna
 
Asal Usul Agama
Asal Usul AgamaAsal Usul Agama
Asal Usul AgamaKo (Joko)
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahazzahracaem
 
Pikiran Nurcholis tentang Pancasila
Pikiran Nurcholis tentang PancasilaPikiran Nurcholis tentang Pancasila
Pikiran Nurcholis tentang PancasilaAsyamKhowarizmi
 
Sosiologi dakwah mochammad dawud
Sosiologi dakwah   mochammad dawudSosiologi dakwah   mochammad dawud
Sosiologi dakwah mochammad dawudMochammad Dawud
 
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Imad IbnuHisyam
 
Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agamakhomisah
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerAtika Vania
 

La actualidad más candente (19)

Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islam
 
Ppt kons. agama
Ppt kons. agamaPpt kons. agama
Ppt kons. agama
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
 
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Asal Usul Agama
Asal Usul AgamaAsal Usul Agama
Asal Usul Agama
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
 
ISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERALISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERAL
 
Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010
 
Pikiran Nurcholis tentang Pancasila
Pikiran Nurcholis tentang PancasilaPikiran Nurcholis tentang Pancasila
Pikiran Nurcholis tentang Pancasila
 
Sosiologi dakwah mochammad dawud
Sosiologi dakwah   mochammad dawudSosiologi dakwah   mochammad dawud
Sosiologi dakwah mochammad dawud
 
Kajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & LiberalismeKajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & Liberalisme
 
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
 
Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agama
 
Modenisme
ModenismeModenisme
Modenisme
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Spe Bab3
Spe Bab3Spe Bab3
Spe Bab3
 

Destacado

Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Soim Ahmad
 
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Soim Ahmad
 
Pertemuan 3, a.
Pertemuan 3, a.Pertemuan 3, a.
Pertemuan 3, a.Soim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Soim Ahmad
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Soim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

Destacado (18)

Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
 
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
 
Materi7
Materi7Materi7
Materi7
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pertemuan 3, a.
Pertemuan 3, a.Pertemuan 3, a.
Pertemuan 3, a.
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Materi9
Materi9Materi9
Materi9
 
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 

Similar a Pertemuan 6

AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndimaszkodim
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Teras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeTeras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeKamsul Khusairi
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriHafshah Zuhairoh
 
Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma AlquranNevandraFp1
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptRELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptHaryZobo1
 
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136subairD1
 
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islamTakari konsep-kebudayaan-dalam-islam
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islamsubairD1
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamAlamsyah Hsb
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxEkoSulastri
 
masyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfmasyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfRasya Rianto
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9Ltfltf
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 

Similar a Pertemuan 6 (20)

AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Teras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralismeTeras dan terap pluralisme
Teras dan terap pluralisme
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
 
Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma Alquran
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptRELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
 
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam-211210080136
 
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islamTakari konsep-kebudayaan-dalam-islam
Takari konsep-kebudayaan-dalam-islam
 
Bahaya_liberal.pptx
Bahaya_liberal.pptxBahaya_liberal.pptx
Bahaya_liberal.pptx
 
Makalah pendidikan agama plural
Makalah pendidikan agama pluralMakalah pendidikan agama plural
Makalah pendidikan agama plural
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
 
PLURALISME AGAMA.pptx
 PLURALISME AGAMA.pptx PLURALISME AGAMA.pptx
PLURALISME AGAMA.pptx
 
masyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfmasyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdf
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 

Más de Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahSoim Ahmad
 

Más de Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 

Pertemuan 6

  • 1. Pertemuan VI ISLAM DAN PLURALITAS KEBUDAYAAN Pengantar Pembahasan berikut ini akan mempelajari Islam sebagai sistem doktrin berhubungan dengan kebudayaan. Kebudayaan sebagai sistem nilai dan norma merupakan bagian dari realitas kehidupan masyarakat dan akan selalu menunjukkan pluralitasnya. Oleh karena itu, mempelajari Islam dalam konteks kebudayaan masyarakat, dapat pula dilihat dalam keragaman keagamaan (Islam) itu sendiri di dalam masyarakat pemeluknya.
  • 2. PLURALITAS AGAMA Pengertian  Pluralisme adalah suatu filsafat yang memandang “dunia ini secara absolut berasal dari genus yang tidak tunggal”. Kebalikan dari padanya adalah filsafat monisme yang memandang dunia ini berasal dari genus yang tunggal.  Dalam kaitannya dengan budaya, faham pluralis memandang bahwa berbagai tampilan kultur itu disebabkan oleh sumber yang tidak tunggal dan tidak saling berkaitan  Adapun hubungannya dengan agama, dua filsafat tersebut menemukan maknanya, bahwa monisme agama berarti suatu pandangan agama bersumber pada ajaran tertentu misalnya al-Quran dan al-Hadits, sedangkan pluralisme agama adalah pemahaman atau penafsiran agama yang bersumberkan pada berbagai faham, aliran, dan dan kebudayaan yang beragam.
  • 3. Islam dan Pluralitas Keagamaan • Agama Islam sebagai wahyu yang diturunkan kepada manusia, telah menjadi doktrin yang menyejarah dalam pluralitas keagamaan, baik dalam kaitannya dengan adanya berbagai aliran internal keagamaan dalam Islam, maupun dalam kaitannya dengan berbagai agama-agama yang bersifat eksternal. • Seperti disebutkan Nasr, setiap agama memiliki dua unsur, yaitu doktrin dan metode. Sistem internalnya yang absolut terletak pada doktrinnya, sedangkan metode di dalamnya sebagai alat mendekatkan diri sesuai dengan realitas adalah bersifat relatif. • Pluralitas keagamaan dalam Islam merupakan kenyataan sejarah yang diwarnai adanya pluralitas kehidupan manusia sendiri, baik pluralitas berpikir, berperasaan, bertempat tinggal, maupun dalam bertindak.
  • 4. Islam dan Pluralitas Kebudayaan • Pluralitas kebudayaan pada hakekatnya adalah kodrat hidup manusia sendiri yang tidak mungkin dihindari oleh siapapun, apalagi ditolak. • Al-Quran sendiri menegaskan perlunya masing-masing kelompok masyarakat atau bangsa agar membuka diri untuk saling mengenal, saling belajar kebudayaan. Baca al-Quran 49:13. • Dalam hubungannya dengan pluralitas itu, sebagaimana al-Quran 42:38, mendorong dan menganjurkan perlunya dilakukan musyawarah, saling mendengar pendapat masing-masing dan mengambil mana yang paling baik adalah cara-cara yang diempuh orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Tuhan. • Karena itu, pluralitas kebuayaan musti dipahami sebagai bagian dari kekayaan spiritual, yang menjadi perekat untuk melakukan kerjasama.
  • 5. Pluralitas Agama di Indonesia • Secara definitif hal itu berarti “realitas keanekaragaman agama yang berkembang di Indonesia”. Hal ini merupakan kenyataan historis, baik pluralitas itu secara umum yang terbukti dengan adanya Islam, Nasrani, Hindu, Budha, dan agama-agama lokal yang jumlahnya banyak; maupun dalam arti khusus bahwa masing- masing agama itu memiliki varian. • Pluralitas khusus dalam Islam misalnya, dijumpai adanya aliran-aliran, ormas-ormas (seperti NU, Muhammadiyah, al-Wasliyah, dll.), ataupun kelompok- kelompok agama berdasarkan kategori sosial-budaya seperti hasil penelitian Geertz, bahwa Islam di Jawa diklasifikasi menjadi Santri, Priyayi, dan Abangan.
  • 6. Kelangsungan dan Perubahan • Fakta pluralitas agama jelas menunjukkan kelangsungannya dalam kehidupan masyarakat dan tidak bisa dihindari. Demikian pula pluralitas keagamaan dalam Islam terus berlanjut seiring tingkat perubahan masyarakat dan keragaman pola pikir dan budayanya, apalagi di era globalisasi sekarang ini. • Fakta plualitas keagamaan, seperti halnya varian dalam Islam tersebut di atas, juga menemukan perubahan, baik pada internal masing-masing varian maupun akibat hubungan antar varian itu. • Pluralitas, apalagi kalau dibedakan maknanya dengan pluralisme, menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam sendiri. Pluralisme misalnya dikembangkan menjadi wacana akademik di perguruan tinggi Islam, tetapi justru ditolak oleh lembaga-lembaga dakwah, ormas Islam, dan Majlis Ulama. Bahkan ada Ormas Islam dan Majlis Ulama yang mengharamkan pluralisme. • Ternyata pluralitas agama dan keagamaan dalam konteks kebangsaan Indonesia, merupakan kenyataan yang tidak bisa ditawar dalam pemaknaan kebhinekaan bangsa.
  • 7. Referensi • Musa Asy’ari, Filsafat Islam tentang Kebudayaan • Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi