Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif melibatkan pemberian antigen untuk memicu produksi antibodi secara internal, sedangkan imunisasi pasif melibatkan pemberian langsung antibodi dari luar tubuh. Jenis-jenis imunisasi aktif meliputi imunisasi alami, buatan dengan vaksin hidup melemahkan, mati, dan subunit, sedangkan imunisasi pasif dapat bersifat alami melalui plasenta at
3. Imunisasi Aktif
Merupakan imunisasi tubuh yang diperoleh dari
dalam tubuh karena tubuh membuat antibodi
sendiri.
Atau bisa dibilang dengan sengaja memberi
antigen agar tubuh dapat membuat sendiri zat
antibodi
Kekebalan aktif biasanya prosesnya lambat tapi
dapat berlangsung lama, akibat adanya
memori imunologik.
5. Imunisasi aktif alami
yang diperoleh setelah mengalami atau sembuh
dari suatu penyakit.
Contoh : anak yang pernah menderita campak
maka tidak akan terserang campak lagi
6. Imunisasi aktif buatan
Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme
yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh
manusia supaya tubuh membentuk antibody
Melibatkan pembentukan antibody di dalam tubuh
sebaga irespon terhadap masuknya antigen
tertentu ke dalam tubuh .
Bertujuan untuk merangsang tubuh agar
membentuk antibody yang dapat mengaktifkan
system kekebalan tubuh.
Dilakukan dengan pemberian vaksin ke dalam
tubuh.
7. Contoh vaksin yang diberikan
1 Live attenuated vaccines
2. Killed, inactivated vaccines
3. Sub unit vaccines
9. Live attenuated vaccines
Keuntungan
• Meniru infeksi alami
• Produksi rangsangan antigenik yg cukup tinggi
• Merangsang sel limposit T & B
• Memberikan proteksi jangka lama
10. Live attenuated vaccines
Kekurangan
• Menimbulkan patogenisitas kuman
• Menimbulkan virulensi virus
• Tidak cukup aman untuk penderita dgn
gangguan kekebalan ( walaupun OPV, measles
vaccines diberikan pada penderita HIV + /
AIDS )
• Memerlukan rantai dingin yang baik
11. Killed, inactivated vaccines
Kekurangan
* Kurang efektif dibanding vaksin live-
attenuated
* Membutuhkan beberapa dosis untuk
menimbulkan kekebalan jangka lama
* Pemberian berulang bisa menimbulkan
reaktogenisitas
* Kapasitas produksi terbatas & mahal
12. 2. Killed, inactivated vaccines
• Virus : influenza, Polio salk, rabies, hepatitis A
• Bakteri : pertusis (DPT), typoid, kolera
• Racun kuman seperti toksoid : dipteri toksoid
(DPT), tetanus (TT)
• Polisakarida murni : pneumokokkus,
meningokokus dan haemophylus influenza
• Vaksin yang dibuat dari protein : hepatitis B
14. Sub unit vaccines
toxin
Toxic groups
Antigenic determinants
capable of inducing
an immune respones
toxoid
inactivation
15. Imuisasi Pasif
Imunisasi secara pasif mulai di perkenalkan oleh emil von
Behring pada tahun 1890 ketika ia mengembangkan
cara melawan difteri. Pada imunisasi jenis ini, antibody
langsung di suntik ke dalam tubuh. Kelebihannya
adalah bahwa tubuh kita tidak harus
memproduksi antibody sendiri, dimana proses
produksinya bisa lebih dari seminggu. Sebagai
penggantinya, Serum yang mengandung antibody yang
di suntikkan bisa segera mengenali kumann (bakteri /
virus) yang masuk, sehingga sistem imun dari pasien
tersebut bisa merespon/bereaksi dan akhirnya bisa di
hancurkan.
17. Imunisasi pasif alami
Contohnya adalah yang terdapat pada bayi yang
baru lahir di mana bayi tersebut menerima
berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan,