Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah berbasis kinerja yang meliputi indikator kinerja, hirarki perencanaan dari visi hingga program, keselarasan kebijakan dan pelaksanaan program, serta sinergi antar pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah.
4. Materi
•
•
•
•
•
•
•
Perencanaan Pembangunan Daerah
berbasis Kinerja
Indikator Kinerja dan Log-Frame
Hirarki dari Visi ke Program
Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan
Program
Tujuan dan Permasalahan Pembangunan
Sinergi Stakeholders
Reformasi Perencanaan: UU 25/2004
tentang SPPN
dadang-solihin.blogspot.com
4
7. Alur Pikir Logic Model
Metode Penyusunan
IMPACTS
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin
diubah
OUTCOMES
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai
OUTPUTS
Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)
ACTIVITIES
Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja
Metode
Pelaksanaan
INPUTS
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
dadang-solihin.blogspot.com
7
8. Hirarki dari Visi ke Program
Visi
• Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
Misi
• Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
Tujuan/
Sasaran
• Penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya
mewujudkan visi dan misi
Strategi
• Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
Kebijakan
Program
• Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mencapai tujuan.
• Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
dadang-solihin.blogspot.com
8
9. Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program
(Mengacu pada Struktur UU 25/2004)
Visi
X
Visi
Visi
Misi
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program
KINERJA
PRIMA
Misi
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program
Kebingungan
X
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program
Frustrasi
Program
Tidak
Terarah
Program
Tidak
Efektif
Program
Salah
Langkah
Misi
X
Strategi
Visi
Misi
Sasaran
X
Visi
Misi
Sasaran
Strategi
Visi
Misi
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Kebijakan
X
Kebijakan
dadang-solihin.blogspot.com
X
Tidak
Efisien
9
10. Persyaratan Dokumen Perencanaan:
SMART
SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured
gets managed”)
ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)
RELEVANT (information needs of the people who will
use the data)
TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com
10
11. Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com
11
12. Keterkaitan dengan RTRW
12
• Pembangunan nasional dilakukan untuk mewujudkan tujuan bersama
secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap
perubahan (UU 25/2004 tentang SPPN)
• Dalam melaksanakan pembangunan nasional/daerah, ada 2 (dua) acuan:
1.
Dokumen Rencana Pembangunan
2.
Rencana Tata Ruang Wilayah
UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
• Pasal 22 (1) , 25 (1) dan 28: Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah
Prov/Kab/Kota mengacu pada:
a. …….;
b. …….;
c. RPJPD.
• Pasal 23 (2), 26 (2) dan 28: Rencana Tata
Ruang Wilayah Prov/Kab/Kota menjadi
pedoman untuk:
a. Penyusunan RPJPD;
b. Penyusunan RPJMD;
c. ……
PP 8/2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah
• Pasal 29 (1) : Dokumen rencana
pembangunan daerah disusun dengan
menggunakan data dan informasi serta
rencana tata ruang
• Pasal 3
: Rencana tata ruang
merupakan syarat dan acuan utama
penyusunan dokumen rencana
pembangunan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
dadang-solihin.blogspot.com
12
13. Keterkaitan dengan RTRW
•
Apabila kedua rencana tersebut tidak sinergi, maka:
Program-program dalam RTRW tidak dianggarkan di dalam
rencana pembangunan (RPJMD dan RKPD)
2. Pelaksanaan rencana pembangunan berpotensi dikenai
sanksi (UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang) karena tidak
sesuai dengan RTRW
1.
•
Sebagai informasi, menurut data Ditjen Penataan Ruang
Kementerian PU, hingga 7 Desember 2012 baru ditetapkan:
a)
13 Perda RTRW Provinsi (dari total 33 Provinsi),
b)
177 Perda RTRW Kabupaten (dari total 398 Kabupaten),
c)
52 Perda RTRW Kota (dari total 93 Kota)
dadang-solihin.blogspot.com
13
14. RTRWN
Keterpaduan Rencana Tata Ruang
RTRW
Kabupaten
RDTR
RTRWP
RTRW
Kota
• Secara komplementer dan berjenjang, sistem NASIONAL yang termuat dalam RTRWN serta
rencana rincinya (RTR Pulau/Kepulauan dan RTR Kawasan Strategis Nasional) harus
tercantum dalam Rencana Tata Ruang lainnya yang ada di bawahnya, yaitu RTRWP, RTRW
Kabupaten dan RTRW Kota hingga ke RDTR.
dadang-solihin.blogspot.com
14
16. Apa Itu Pembangunan?
Pembangunan adalah:
proses perubahan ke
arah kondisi yang lebih
baik
melalui upaya yang
dilakukan secara
terencana.
Tujuan Pembangunan:
1.
Peningkatan standar hidup (levels
of living) setiap orang, baik
pendapatannya, tingkat konsumsi
pangan, sandang, papan, pelayanan
kesehatan, pendidikan, dll.
2.
Penciptaan berbagai kondisi yang
memungkinkan tumbuhnya rasa
percaya diri (self-esteem) setiap
orang.
3.
Peningkatan kebebasan
(freedom/democracy) setiap orang.
(Kartasasmita, 1997)
(Todaro, 2000)
dadang-solihin.blogspot.com
16
17. How?
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
antar daerah
antar sub daerah
antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa
datang (berkelanjutan).
dadang-solihin.blogspot.com
17
18. Tantangan dalam Pembangunan Daerah
• Mengurangi
ketimpangan
Sarana dan
Prasarana yang
memadai dan
berkualitas
• Memberdayakan
masyarakat
• Mengentaskan
kemiskinan.
• Menambah lapangan
kerja.
Dunia usaha yg
kondusif
Pemanfaatan
sumber daya secara
berkualitas
• Menjaga kelestarian
SDA
Koordinasi yang
semakin baik antar
stakeholders
Peningkatan kapasitas
SDM
dadang-solihin.blogspot.com
18
19. PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN DI DAERAH
Upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas
Pemerintahan Daerah
Upaya untuk memberdayakan
masyarakat di seluruh daerah
Sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal dan
profesional dalam:
Sehingga tercipta suatu
lingkungan yang memungkinkan
masyarakat untuk:
Memberikan pelayanan kepada
masyarakat,
Menikmati kualitas kehidupan
yang lebih baik, maju, dan
tenteram,
Peningkatan harkat, martabat,
dan harga diri.
Mengelola sumber daya
ekonomi daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
19
20. PEMBANGUNAN DAERAH
Dilaksanakan Melalui:
Penguatan Otonomi
Daerah
Pengelolaan
Sumberdaya
Good Governance
Keseimbangan Peran Tiga Pilar
Pemerintahan
Dunia Usaha
Masyarakat
Menjalankan dan
menciptakan lingkungan
politik dan hukum yang
kondusif bagi unsurunsur lain.
Mewujudkan penciptaan
lapangan kerja dan
pendapatan.
Penciptaan interaksi
sosial, ekonomi dan
politik.
dadang-solihin.blogspot.com
20
21. Pergeseran Paradigma:
From Government to Governance
Government
Governance
Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
dadang-solihin.blogspot.com
21
22. Pelaku Pembangunan:
Paradigma Governance
Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Tenaga Kerja
Kontrol
Kontrol
Dunia Usaha
Swasta
Pemerintah
Masyarakat
Nilai
Redistibusi
Pertumbuhan
Melalui Pelayanan
Pasar
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
Good.
dadang-solihin.blogspot.com
22
23. Pelaku Pembangunan: Stakeholders
STATE
CITIZENS
Executive
Judiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Women’s groups
Media
BUSINESS
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
dadang-solihin.blogspot.com
23
25. Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
Masyarakat
Pemerintah
Good Governance
VISI
Dunia Usaha
dadang-solihin.blogspot.com
25
29. Apa itu SPPN
SPPN adalah
Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
Untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
29
30. Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
dadang-solihin.blogspot.com
30
31. Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
dadang-solihin.blogspot.com
31
32. Status Hukum Dokumen Perencanaan
NASIONAL
Dokumen
DAERAH
Penetapan
Dokumen
Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
dadang-solihin.blogspot.com
32
33. Perencanaan yang Ideal
•
Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
•
Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
•
•
Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
•
Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
dadang-solihin.blogspot.com
33
34. Fungsi/Manfaat Perencanaan
•
•
•
•
•
Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders
Sebagai penuntun arah
Minimalisasi ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya
Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
dadang-solihin.blogspot.com
34