Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan Pendapatan Asli Daerah dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berbasis kinerja. Dokumen ini menjelaskan tentang analisis potensi Pendapatan Asli Daerah, prinsip-prinsip penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta pengertian anggaran berbasis kinerja."
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
1. Perencanaan PAD dalam
Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Drs. H. Dadang Solihin, MA
Workshop Nasional
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan APBD Berbasis Kinerja
Hotel Jayakarta-Jakarta, 3 November 2007
3. Dadang Solihin’s Profile
Dadang holds a MA degree (
g g (Economics), University of
) y
Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
Data and Information at DPD Secretariat General as well as
Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
Use Management at Indonesian National Development
Planning Agency (Bappenas).
Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-
Asia
Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe included Advanced International
globe,
Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad
City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management,
Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala
Managers,
Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver,
Canada (2002); Local Government Administration Training Course,
Hiroshima, Japan ( 00 ); a d Regional Development a d Planning Training
os a, Japa (2001); and eg o a e e op e and a g a g
Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
mobile at +62812 932 2202
dadang-solihin.blogspot.com 3
4. Materi Diskusi
Fungsi-fungsi M
F if i Manajemen P b
j Pembangunan
Anggaran
Pengalokasian Anggaran
g gg
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan Keuangan Daerah
Analisis Potensi Pendapatan Daerah
Analisa Anggaran Belanja Daerah
Masalah dan Tantangan Pokok Pembangunan Daerah
Prioritas Pembangunan Daerah
Prinsip Penyusunan APBD
Anggaran Berbasis Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 4
6. Anggaran
Menghubungkan tugas (tasks) yang akan dilakukan
dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakannya.
Membatasi pengeluaran sepadan dengan penerimaan,
menjaga keseimbangan, dan mencegah pengeluaran
y g
yang berlebihan di atas batas kemampuan.
p
Memiliki aspek teknis dan juga aspek-aspek politis.
Sangat dipengaruhi oleh situasi perekonomian, opini
publik,
publik berbagai tingkat pemerintahan, kelompok
pemerintahan kelompok-
kelompok kepentingan, pers, dan kaum politisi.
Memiliki kaitan yang erat antara rakyat sebagai
y g y g
pembayar pajak dengan pemerintah sebagai pengguna
dana yang bersumber dari rakyat.
dadang-solihin.blogspot.com 6
7. Pengalokasian Anggaran
Diprioritaskan t k
Di i it k untuk membiayai
bi i
kegiatan yang merupakan bagian
dari upaya p
p y pembangunan y g
g yang
direncanakan.
Digunakan dengan sebaik-
g g
baiknya, yaitu sesuai rencana,
hemat, serta mencegah
pemborosan dan kebocoran.
kebocoran
dadang-solihin.blogspot.com 7
8. Alur Perencanaan dan Penganggaran
20 Tahunan 5 Tahunan Tahunan
Pedoman Pedoman
Renstra
R t Renja
R j - Rincian
Ri i
RKA-KL
Pemerin
KL KL APBN
Pusat
Pedoman Diacu
ntah
Dijabar
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM kan
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM Dijabar RKP
kan
RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah
Pe
emerintah
Daerah
Pedoman Diacu
Pedoman Pedoman
Renstra Renja -
j RKA - Rincian
h
SKPD SKPD SKPD APBD
UU SPPN UU KN
dadang-solihin.blogspot.com 8
9. Perencanaan Keuangan Daerah
1. Analisis Potensi Pendapatan Daerah
Identifikasi potensi pendapatan
Penetapan Asumsi Ekonomi untuk PAD
Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah
g g p
2. Bila terjadi Defisit APBD, perlu dilakukan:
Analisis Kemampuan Pi j
A li i K Pinjaman D
Daerah
h
Analisis Alternatif Sumber Keuangan Daerah di luar
pinjaman.
pinjaman
dadang-solihin.blogspot.com 9
10. Lanjutan . . .
3.
3 Arah Anggaran Belanja Daerah
Prinsip Umum: Lakukan analisis belanja masa lalu dan ke
depan
Proporsi Belanja
Unit Satuan Belanja
Arah Pengembangan Ek
A hP b Ekonomi L k l
i Lokal
Fasilitasi Ekonomi Lokal
Kemitraan Pemda dan Swasta
Arah Menuju Kesejahteraan Masyarakat
Posisi Daerah dalam pencapaian kesejahteraan (IPM)
Alokasi mempercepat perbaikan IPM.
dadang-solihin.blogspot.com 10
11. Analisis Potensi Pendapatan Daerah
Apa saja yang merupakan sumber Pendapatan
Daerah?
Dana Transfer DAU
Apakah Daerah berpotensi memiliki DAK
Apakah Memiliki SDA yang dapat dibagihasilkan
Apakah Memiliki Pajak Penghasilan yang signifikan
Jenis-Jenis PAD
dadang-solihin.blogspot.com 11
12. Lanjutan . . .
Bagaimana memperkirakan Potensinya
DAU dan DAK berdasarkan Formula
Bagi Hasil SDA dan Pajak berdasarkan potensi dan
formula
f l
Potensi PAD
• Kenali setiap jenis Pajak Daerah
• Kenali Setiap Jenis Retribusi Daerah
• Kenali i dik t utama yang mempengaruhi J i P j k
K li indikator t hi Jenis Pajak
Daerah tersebut
• Kenali indikator utama yang mempengaruhi jenis retribusi
daerah (K itk d
d h (Kaitkan dengan pelayanan publik yang dib ik )
l blik diberikan)
• Buat analisa potensi pajak dan kaitkan dengan
p
pertumbuhan ekonomi daerah
dadang-solihin.blogspot.com 12
13. Analisa Anggaran Belanja Daerah
gg j
Kenali Struktur Belanja Daerah
B d
Berdasarkan P
k Pengelompokan (k t
l k (kategori) i)
Besaran dan prosentase terhadap total dan sub total
Kenali yang sangat signifikan bagi daerah (belanja pendidikan,
kesehatan, infrastruktur, dan sektor utama daerah)
k h t i f t kt d kt t d h)
Kenali Trend perubahan dalam 2 sd 4 tahun terakhir.
Analisis Trend Belanja dan Trend Ekonomi Daerah
Buat analisa trend Belanja daerah dengan trend ekonomi.
Buat spesifikasi sektor ekonomi yang berpengaruh bagi daerah
(sektor unggulan) mis: menggunakan pendekatan analisa Input
unggulan), Input-
output dan lainnya.
Buat analisa hubungan antara belanja daerah dengan sektor
unggulan daerah.
Buat Prakiraan Belanja Daerah berdasarkan indikator-
indikator belanja masing-masing sektor/bidang
dadang-solihin.blogspot.com 13
14. Masalah dan Tantangan Pokok
Pembangunan Daerah
1.
1 Masih tingginya pengangguran terbuka;
2. Masih besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan:
3. Masih rentannya keberlanjutan investasi dan rendahnya
daya saing ekspor;
4. Pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri masih
terkendala;
5. Rendahnya produktivitas pertanian dalam arti luas dan
belum terkelolanya sumber daya alam dan potensi
energi terbarukan secara optimal;
dadang-solihin.blogspot.com 14
15. Lanjutan . . .
j
6. Kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat masih relatif
rendah;
7. Penegakan hukum dan reformasi birokrasi belum
didukung secara optimal;
g p
8. Masih rendahnya rasa aman, kurang memadainya
kekuatan pertahanan, dan masih adanya potensi konflik
horisontal;
horisontal
9. Belum memadainya kemampuan dalam menangani
bencana;
10.Masih perlunya upaya pengurangan kesenjangan antar
wilayah khususnya di daerah perbatasan dan wilayah
y y p y
terisolir masih besar;
11.Dukungan infrastruktur masih belum memadai.
dadang-solihin.blogspot.com 15
16. Prioritas Pembangunan Daerah
1.
1 Penanggulangan kemiskinan;
2. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor;
3. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan
perdesaan;
4. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan
kesehatan;
5. Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi,
dan reformasi birokrasi;
6. Penguatan kemampuan pertahanan, pemantapan
keamanan dan ketertiban serta penyelesaian konflik;
7.
7 Mitigasi dan penanggulangan bencana;
8. Percepatan pembangunan infrastruktur;
9. Pembangunan daerah p
g perbatasan dan wilayah terisolir.
y
dadang-solihin.blogspot.com 16
17. Prinsip Penyusunan APBD
1. Partisipasi masyarakat d l
1 P ti i i k t dalam proses penyusunan d
dan
penetapan APBD.
2.
2 Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran.
Anggaran
APBD yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara
terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat
3. Disiplin Anggaran
Pendapatan harus terukur secara rasional,
Belanja merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja
Adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang
cukup,
Dilakukan melal i
Dilak kan melalui rekening kas umum daerah
m m daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 17
18. Lanjutan . . .
4. Keadilan Anggaran
Pajak daerah, retribusi daerah, dan pungutan daerah lainnya
harus mempertimbangkan kemampuan masyarakat untuk
membayar.
Harus d
H dapat di ik ti oleh seluruh l i
t dinikmati l h l h lapisan masyarakat t
k t tanpa
diskriminasi dalam pemberian pelayanan.
5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat,
serta indikator kinerja yang ingin dicapai.
Penetapan prioritas kegiatan dan penghitungan beban kerja,
serta penetapan harga satuan yang rasional.
t t h t i l
6. Taat Azas
APBD tidak boleh bertentangan dengan p
g g peraturan p
perundang-
g
undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan peraturan
daerah lainnya.
dadang-solihin.blogspot.com 18
19. Anggaran B b i Kinerja
A Berbasis Ki j
dadang-solihin.blogspot.com 19
20. Pendahuluan
Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based
Budgeting) adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan atas perencanaan ki j yang
did k t kinerja,
terdiri dari program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin
dicapai oleh suatu entitas anggaran (budget
entity).
y)
dadang-solihin.blogspot.com 20
21. Tujuan
Dengan penyusunan anggaran berbasis kinerja
diharapkan rencana dan program-program
pembangunan yang disusun dapat mengarah
kepada:
– terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan,
– dicapainya hasil yang optimal dari setiap investasi yang
dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
publik,
– tercapainya efisiensi serta peningkatan produktifitas di
dalam pengelolaan sumberdaya dan peningkatan
kualitas produk serta jasa untuk mewujudkan
kesinambungan pembangunan dan kemandirian
nasional.
– mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas
program d k i
dan kegiatan yang akan dil k
k dilaksanakan.
k
dadang-solihin.blogspot.com 21
22. Perencanaan & Penganggaran Tahunan Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Rencana P b
R Pembangunan Jangka
J k
Menengah Daerah (RPJMD)
RKPD - 1 RKPD - 2 RKPD - 3 RKPD - 4 RKPD - 5
MUSRENBANG RENSTRA SKPD / RENSTRA DINAS
EVALUASI TAHUNAN RENJA RENJA RENJA RENJA RENJA
SKPD-1 SKPD-2 SKPD-3 SKPD-4 SKPD-5
MUSRENBANGDES / 1. Analisis Kebijakan Nasional
MUSRENBANGKEL 2. Analisis Ekonomi Daerah
3. Proyeksi Estimasi Pendapatan RKA-SKPD
4. Survey Kepuasan Masyarakat
5. Survey Penjaringan Aspirasi
y j g p APBD (TAHUN BERJALAN)
( U J )
MUSRENBANG
KECAMATAN
DOKUMEN PELAKSANAAN
ANGGARAN
MUSRENBANG
KABUPATEN / KOTA Rancangan Awal RANCANGAN
AWAL RENJA
MONITORING
& EVALUASI
IMPLEMENTASI PROGRAM
RKPD SKPD (MONEV) (TAHUN BERJALAN)
Rancangan Akhir RANCANGAN
AKHIR RENJA
RKPD SKPD
KEBIJAKAN UMUM
APBD
PEMDA DPRD
(EKSEKUTIF) PRIORITAS DAN (LEGISLATIF)
PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
RKA SKPD
(TAHUN BERIKUTNYA)
R / APBD
Tahun Anggaran
yang Direncanakan DOKUMEN PELAKSANAAN APBD
dadang-solihin.blogspot.com 22
23. Sinkronisasi Penyusunan Rancangan APBD
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, dan UU 33/2004)
RPJMD RPJM
5 tahun
Renstra
SKPD Dibahas
5 tahun bersama
DPRD
1 tahun
Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun
KUA PPAS
Nota Kesepakatan Pimpinan
DPRD Dengan KDH
Pedoman
RKA-SKPD Penyusunan
P
RKA-SKPD
Tim
Anggaran Pemda
gg
dadang-solihin.blogspot.com
RAPERDA 23
APBD
24. Anggaran Kinerja
Anggaran
Setara Penyediaan
dalam
Rupiah
R i h Pelayanan
dadang-solihin.blogspot.com 24
25. Apa itu Anggaran Kinerja
Identifikasi output dan outcome yang akan dihasilkan
oleh suatu program dan pelayanan
Menghubungkan pengeluaran dengan hasil yang
akan dicapai
Nilai efektivitas, efisiensi dan ekonomis (Value for
, (
money)
dadang-solihin.blogspot.com 25
26. Apa
A yang Di k d d
Dimaksud dengan Ki
Kinerja?
j ?
PP 58/2005, Ps 1 (35)
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program
y g
yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan
p g g
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.
dadang-solihin.blogspot.com 26
27. Perubahan Substansial
Sistim Anggaran Indonesia
Sistem Tradisional UU 17/2003 tentang
Keuangan Negara
g g
Kinerja diukur atas jumlah Kerangka Penganggaran
uang yang dikeluarkan Jangka Menengah;
Kinerja tidak diukur atas Sistem Anggaran Terpadu
keluaran suatu kegiatan (unified budget);
Tidak ada indikasi bahwa Sistem Klasifikasi Anggaran
output telah tercapai
p p g
menurut Unit Organisasi,,
Anggaran secara incremental Fungsi, Sub-Fungsi, Program,
tidak pernah di-reevaluasi dan Kegiatan; dan
Anggaran Berbasis Kinerja.
gg j
dadang-solihin.blogspot.com 27
28. Elemen- l
Elemen-elemen Anggaran Ki
El A Kinerja
j
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Program
Kegiatan
g
dadang-solihin.blogspot.com 28
29. Hirarki
Perencanaan
Strategis Unit Kerja VISI
MISI
TUJUAN 1 TUJUAN 2
Sasaran 1a Sasaran 1b Sasaran 2a Sasaran 2b
Program 1a.1 Program 1a.2 Program 2b.1 Program 2b.2
Kegiatan 2b.1.1
eg b. . Kegiatan 2b.2.1
eg b. .
Kegiatan 1a.1.1 Kegiatan 1a.2.1
Kegiatan 2b.1.2
Kegiatan 1a.1.2 Kegiatan 1a.2.2 Kegiatan 2b.1.3
Kegiatan 1a.1.3
1a 1 3
dadang-solihin.blogspot.com 29
30. Visi
Mencerminkan apa yang akan dicapai organisasi
dalam j
d l jangka panjang
k j
Memberi arah dan fokus yang jelas agar organisasi
dapat eksis, antisipatif d i
d t k i ti i tif dan inovatif
tif
Mudah diingat, ringkas dan sederhana
S b ik
Sebaiknya hhanya di ti k t K b
tingkat Kabupaten/Kota
t /K t
dadang-solihin.blogspot.com 30
31. Misi
Menetapkan kerangka tujuan dan sasaran yang
akan dicapai
Visi akan dicapai melalui beberapa misi
Mendukung pernyataan visi
Menjelaskan tujuan organisasi
Idealnya tidak lebih dari 3 pernyataan
dadang-solihin.blogspot.com 31
32. Tujuan
Tujuan Mendukung Pencapaian Misi
Menggambarkan arah yang jelas
Menantang serta Realistik
Sasaran
Bagaimana mencapai tujuan
Program
Sekumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran
Kegiatan
g
Tindakan/langkah-langkah yang dilaksanakan
untuk mencapai program
dadang-solihin.blogspot.com 32
33. Indikator P il i
I dik t Penilaian Kinerja
Ki j
MASUKAN (Input)
PROSES (process)
KELUARAN (Output)
HASIL (O t
(Outcome)
)
MANFAAT (Benefit)
DAMPAK (Impact)
dadang-solihin.blogspot.com 33
34. Jenis-jenis Indikator Kinerja
1. Indikator masukan (inputs)
Indikator yang menggambarkan segala sesuatu yang
dibutuhkan, baik berupa sumber dana, sumber daya
alam, sumber daya manusia, maupun yang berupa
, y , p y g p
teknologi dan infomasi, agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan untuk menghasilkan keluaran.
2. Indikator proses (process)
p (p )
Indikator yang menggambarkan upaya yang dilakukan di
dalam mengolah masukan menjadi keluaran.
Indikator ini umumnya dikaitkan dengan keterlibatan
y g
stakeholders, termasuk penerima manfaat (beneficiaries);
serta dikaitkan dengan mekanisme pelaksanaannya,
termasuk koordinasi dan hubungan kerja antar unit
organisasi.
organisasi
dadang-solihin.blogspot.com 34
35. Jenis-jenis I dik t Ki
J i j i Indikator Kinerja
j
3. Indikator keluaran (outputs)
Indikator yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan baik berupa fisik maupun berupa
kegiatan,
non-fisik.
4. Indikator hasil (outcomes)
( )
Indikator yang menunjukkan telah dicapainya
maksud dan tujuan dari kegiatan–kegiatan yang
telah selesai dilaksanakan atau indikator yang
y g
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada
jangka menengah.
dadang-solihin.blogspot.com 35
36. Jenis-jenis Indikator Kinerja
5. Indikator manfaat (benefits)
Indikator yang terkait dengan tujuan akhir dari
y g g j
pelaksanaan kegiatan.
6. Indikator dampak (impacts)
Indikator yang menunjukkan pengaruh, baik positif
maupun negatif, yang ditimbulkan pada setiap
p
pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan dan asumsi
j p g g
yang telah ditetapkan.
dadang-solihin.blogspot.com 36
37. Persyaratan Indikator Kinerja: SMART
Specific (spesifik dan jelas)
Indikator kinerja yang disusun harus jelas agar
tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi.
Measureable (dapat diukur secara objektif)
Indikator kinerja yang disusun harus
menggambarkan sesuatu yang jelas ukurannya.
ukurannya
Kejelasan ukuran tersebut akan menunjukan
tempat dan cara untuk mendapatkan data
pencapaian i dik t t
i indikator tersebut.
b t
dadang-solihin.blogspot.com 37
38. Persyaratan Indikator Kinerja: SMART
y j
Attributable (bermakna)
Indikator kinerja yang ditetapkan harus bermanfaat
untuk kepentingan pengambilan keputusan.
Relevant (
R l t (sesuai)
i)
Indikator kinerja harus sesuai dengan ruang lingkup
program/kegiatan dan dapat menggambarkan
hubungan sebab-akibat antar indikator.
Timely (tepat waktu)
y( )
Indikator kinerja yang disusun harus didukung oleh
ketersediaan data yang dapat diperoleh pada waktu
yang tepat dan akurat, sehingga dapat digunakan
akurat
sebagai bahan pengambilan keputusan pada saat
y g
yang dibutuhkan.
dadang-solihin.blogspot.com 38
39. Pengukuran Ki
P k Kinerja
j
Alat untuk mengukur kinerja dan hasil yang dicapai
sesuai dengan sasaran.
– Manajemen yang baik
– Menitikberatkan hasil
– “Yang diukur adalah yang dilakukan”
dadang-solihin.blogspot.com 39
40. Pendekatan
P d k t
Empat Kuadran
dadang-solihin.blogspot.com 40
41. Pengukuran Kinerja
Kuantitas Kualitas
Input/
Effor
rt
Seberapa
S
Seberapa baik
y
banyak
(biasanya %)
Outpu
(biasanya #)
Effec
ct
ut/
dadang-solihin.blogspot.com 41
42. Pengukuran Kinerja
Input Kuantitas Kualitas
Effor
Effort (Apa yang digunakan)
rt
t/
Output/
Effec
Effect (Apa y g akan dihasilkan)
( p yang )
ct
dadang-solihin.blogspot.com 42
43. Pengukuran Kinerja
Kuantitas Kualitas
Berapa banyak Berapa baik
Input
Effor
pelayanan pelayanan
rt
t/
disediakan?
di di k ? disediakan?
di di k ?
Outpu
Berapa banyak Apa kualitas
Effec
efek/perubahan efek/perubahan yang
ct
ut/
dihasilkan?
dih ilk ? dihasilkan?
dih ilk ?
dadang-solihin.blogspot.com 43
44. Tidak Semua Pengukuran Kinerja Sebanding!
Kuantitas Kualitas
Input
Effor
Sederhana Ke 2
rt
Outpt/
Effect
Lengkap/
Ke 3
put/
Paling tepat
P li t t
dadang-solihin.blogspot.com 44
45. Contoh: Sepak Bola
Inp Ef Kuantitas Kualitas
• Gol,
put/ ffort
• Tembakan ke
# Pertandingan
gawang per gol,
y g
yang dimainkan
• T
Tangkapan per
k
pertandingan
Persentase
Outp
Effect
# Pertandingan pertandingan
put/
yang dimenangkan yang
dimenangkan
dadang-solihin.blogspot.com 45
46. Sektor Pemerintah
Kuantitas Kualitas
Yang dikerjakan Sebaik apa dikerjakan
# klien/konsumen yang % ukuran umum
dilayani Mis: rasio klien staf, rasio beban kerja, tingkat
Input/ Effo
# kegiatan (berdasarkan pergantian staf kepuasan kerja % staf terlatih
staf, kerja, terlatih,
jenis kegiatan) % kepuasan konsumen, % klien dilayani dalam
bahasa daerah, keamanan kerja, dll.
ort
% ukuran kegiatan
Mis: % tindakan tepat waktu, % klien menerima
seluruh pelayanan, % tindakan benar dan
lengkap,
lengkap % tindakan memenuhi standar dll
standar, dll.
Apakah kondisi membaik?
Output/ Eff
# ketrampilan/pengetahu % ketrampilan/pengetahuan
p p g p p g
an % sikap
# sikap % perilaku
fect
# perilaku
il k % Kondisi
# Kondisi dadang-solihin.blogspot.com 46
47. Pengukuran Input
e gu u a put
# tenaga
# orang yang berhak atas pelayanan
# ton aspal yang diterima
# kartu perpustakaan y g dikeluarkan
p p yang
# permohonan ijin yang diterima
# permintaan brosur
# presentasi yang dilakukan
# jam kerja
Rasio tenaga ahli
Rasio staf dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang dilayani
dadang-solihin.blogspot.com 47
48. Pengukuran O t t
P k Output
Panjang jalan yang dihotmix
# keluhan yang diterima
# permohonan yang diijinkan
# perijinan yang dikeluarkan
# ton material yang didistribusikan
# inspeksi yang dilakukan
# orang yang h di
hadir
dadang-solihin.blogspot.com 48
49. Pengukuran Outcome
Persentasi pengurangan kecelakaan lalu lintas
Persen kenaikan badan usaha baru
Jumlah usaha yang mematuhi peraturan
Persen pengurangan siswa yang putus sekolah
Jumlah persimpangan yang bebas macet pada jam
padat
dadang-solihin.blogspot.com 49
50. Pengukuran M f t
P k Manfaat
% kenaikan lapangan kerja
% penurunan tingkat penyakit TBC
Penurunan tingkat kriminalitas
g
Penurunan tingkat kecelakaan lalulintas
dadang-solihin.blogspot.com 50
51. Pengukuran D
P k Dampak
k
% kenaikan pendapatan perkapita masyarakat
Peningkatan cadangan p g daerah
g g pangan
Penurunan tingkat kemiskinan
Penurunan tingkat kematian
dadang-solihin.blogspot.com 51
52. Jenis Pengukuran
Efisiensi atau Produktivitas
Hubungan antara output dan input
Jumlah kegiatan yang diselesaikan dalam waktu
tertentu
dadang-solihin.blogspot.com 52
53. Pengukuran Efisiensi
g
Output/Input
# klien yang dilayani terhadap # petugas
# permohonan yang diijinkan terhadap #
permohonan yang diterima
# bros r yang dipenuhi terhadap j mlah
brosur ang dipen hi jumlah
permintaan
Output/Waktu
Waktu yang dibutuhan utk memproses
p
permohonan
Waktu yang dibutuhkan utk memenuhi permintaan
informasi
Waktu yang dibutuhkan utk menanggapi keluhan
dadang-solihin.blogspot.com 53
54. Pengukuran Efisiensi
Output/Biaya
Biaya per inspeksi
Biaya per peserta atau konsumen
Biaya proses per order pembelian
Outcome/Biaya
O t /Bi
Biaya per persen kenaikan tingkat pengembalian barang
Biaya per penurunan tingkat kesalahan laporan
Biaya per kenaikan perijinan sesuai dengan peraturan
dadang-solihin.blogspot.com 54
55. Kriteria Pengukuran yang Baik
Manfaat
Ketersediaan data
Validitas
Kejelasan
Reliabilitas
Dapat dikendalikan
Biaya
Dapat dibandingkan
dadang-solihin.blogspot.com 55
56. Penting…
Penting…!
Outcome dikaitkan dengan sasaran
Benefit dan impact dikaitkan dengan tujuan dan
misi
Kembangkan indikator yang berkaitan, bersama
dengan Kepala Dinas/Bagian dan Staf
P b i i dik t jika ada perbaikan d t d
Perbarui indikator jik d b ik data dan
perubahan sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 56