SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 49
Descargar para leer sin conexión
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
Materi
• Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-
2019:
– Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal
di Wilayah Perbatasan Kalimantan
• Strategi Pengurangan Resiko
Bencana di Daerah Tertinggal
• Penguatan Kapasitas
Penanggulangan Bencana yang
Didukung IPTEK
• Visi-Misi Pasangan Presiden Terpilih:
Nawa Cita Jokowi-JK untuk Rakyat
Indonesia
4dadang-solihin.blogspot.com
Apa Strategi Pembangunan?
dadang-solihin.blogspot.com 5
Wila-
yah
Kaliman
tan
dadang-solihin.blogspot.com 6
Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Daerah Tertinggal
Tujuan:
• Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi
kesenjangan pembangunan antara daerah tertinggal dengan daerah
maju.
Sasaran 2019:
1. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar
7,35%;
2. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 12,5%;
3. IPM di daerah tertinggal 71,5%; dan
4. Minimal 75 kabupaten dapat ditingkatkan masuk kategori daerah
maju.
dadang-solihin.blogspot.com 7
Arah Kebijakan
Pembangunan Daerah Tertinggal
1. Upaya pemenuhan kebutuhan
pelayanan dasar publik;
2. Pengembangan perekonomian
masyarakat yang didukung
oleh
– SDM yang handal
– Infrastruktur penunjang
konektivitas antara daerah
tertinggal dan kawasan
strategis.
dadang-solihin.blogspot.com 8
Strategi
Pembangunan Daerah Tertinggal
1. Mengembangkan perekonomian masyarakat di daerah tertinggal dalam
rangka meningkatkan nilai tambah sesuai dengan karakteristik, posisi
strategis, dan keterkaitan antarkawasan yang meliputi aspek infrastruktur,
manajemen usaha, akses permodalan, inovasi, dan pemasaran;
2. Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan daerah tertinggal dengan
kawasan strategis melalui pembangunan sarana dan prasarana, seperti:
peningkatan akses jalan, jembatan, pelabuhan, serta pelayanan
penerbangan perintis dan pelayaran perintis;
3. Meningkatkan kualitas SDM, Iptek, dan kapasitas tata kelola kelembagaan
pemerintah daerah tertinggal, meliputi aspek peningkatan aparatur
pemerintah daerah, kelembagaan dan keuangan daerah.
4. Mempercepat pemenuhan SPM untuk pelayanan publik dasar di
daerah tertinggal, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,
transportasi, air minum, dan telekomunikasi.
dadang-solihin.blogspot.com 9
Penyebaran Daerah Tertinggal 2014
dadang-solihin.blogspot.com 10
WILAYAH PROVINSI
JUMLAH
KABUPATEN
DAERAH
TERTINGGAL
Jumlah %
KALIMANTAN 1. Kalbar 14 8 57.1
2. Kalteng 14 1 7.1
3. Kalsel 13 0 0.0
4. Kaltim 10 2 20.0
Tujuan dan Pendekatan
Pengembangan Kawasan Perbatasan
Tujuan:
• Ditujukan untuk mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman
depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman.
Pendekatan pembangunan kawasan perbatasan terdiri:
Pendekatan:
1. Pendekatan keamanan (security approach),
2. Pendekatan peningkatan kesejahteraan masyarakat (prosperity
approach), yang difokuskan pada 26 Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN) dan 145 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 39
Kabupaten/Kota dan 13 Provinsi.
dadang-solihin.blogspot.com 11
Sasaran
Pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Berkembangnya 26 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan
perbatasan negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan di
sekitarnya;
2. Menjadikan 26 PKSN di kawasan perbatasan negara sebagai simpul utama
transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya dan negara
tetangga, sebagai pintu gerbang internasional, dan pos pemeriksaan lintas
batas negara tetangga;
3. Meningkatnya efektifitas hasil diplomasi dan kejelasan batas wilayah
negara dengan 10 negara tetangga di kawasan perbatasan laut dan darat;
4. Menjamin kedaulatan wilayah negara di kawasan perbatasan laut dan
darat;
5. Menghilangkan aktivitas illegal logging, human trafficking, dan kegiatan
ilegal lainnya; dan
6. Meningkatnya kesejahteran masyarakat, termasuk di 92 pulau-pulau kecil
terluar.
dadang-solihin.blogspot.com 12
Arah Kebijakan
Pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Mempercepat pembangunan
kawasan perbatasan di
berbagai bidang, terutama
peningkatan bidang ekonomi
dan keamanan, serta
2. Menempatkan kawasan
perbatasan sebagai pintu
gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara
tetangga secara terintegrasi
dan berwawasan lingkungan.
dadang-solihin.blogspot.com 13
Strategi
Pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara
berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan
peluang pasar negara tetangga dengan didukung pembangunan
infrastruktur transportasi, energi, sumber daya air, dan telekomunikasi;
2. Membangun SDM yang handal serta pemanfaatan IPTEK dalam
memanfaatkan dan mengelola potensi lokal, untuk mewujudkan kawasan
perbatasan negara yang berdaya saing;
3. Membangun konektivitas simpul transportasi utama Pusat Kegiatan
Strategis Nasional (PKSN) dengan lokasi prioritas (Kecamatan
disekitarnya), Pusat Kegiatan Wilayah (Ibukota Kabupaten), Pusat
Kegiatan Nasional (Ibukota Provinsi). Untuk kawasan perbatasan laut,
pelayanan transportasi laut perlu peningkatan kualitas dan intensitas
pelayanan. Konektivitas simpul transportasi juga didorong untuk
menghubungkan dengan negara tetangga. Membuka akses transportasi
darat, sungai, laut, dan udara di dalam Lokasi Prioritas (Lokpri) dengan
jalan/moda/dermaga non status dan pelayanan keperintisan;
dadang-solihin.blogspot.com 14
1/2
Strategi
Pengembangan Kawasan Perbatasan
4. Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara, yaitu Costum,
Immigration, Quarantine, Security (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan
yang terpadu;
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, serta standarisasi sarana-prasarana
pengamanan perbatasan laut dan darat, serta melibatkan peran aktif
masyarakat dalam mengamankan batas dan kedaulatan negara;
6. Penegasan batas wilayah negara di darat dan laut melalui Pra-
investigation, Refixation, Maintanance (IRM), pelaksanaan IRM, penataan
kelembagaan diplomasi perundingan yang didukung oleh kelengkapan
data/peta dukung dan kapasitas peran dan fungsi kelembagaan yang kuat;
dan
7. Meningkatkan kerjasama perdagangan (Border Trade Aggreement) dan
kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara
tetangga.
dadang-solihin.blogspot.com 15
2/2
Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan
di Kalimantan
dadang-solihin.blogspot.com 16
• Kalimantan Barat:
1. Kabupaten Kapuas Hulu,
2. Kabupaten Sambas,
3. Kabupaten Sintang,
4. Kabupaten Landak,
5. Kabupaten Bengkayang
• Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara:
– Kabupaten Nunukan
dadang-solihin.blogspot.com 17
RT-RPJMN 2015-2019 Wilayah Kalimantan:
Pengembangan Daerah Tertinggal
1. Pemenuhan Pelayanan Dasar
Publik.
2. Pengembangan Ekonomi Lokal.
3. Peningkatan Konektivitas.
4. Penguatan Kemampuan SDM dan
IPTEK.
5. Penguatan Regulasi dan Insentif.
dadang-solihin.blogspot.com
18
• Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Kalimantan
2015-2019:
Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Energi
4. Bidang Informasi dan Telekomunikasi
5. Bidang Permukiman dan Perumahan
dadang-solihin.blogspot.com 19
Bidang Pendidikan
1. Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan dasar
diutamakan di Seruyan dan Sintang;
2. Mengoptimalkan kemitraan dengan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) atau Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam pemenuhan SPM bidang pendidikan;
3. Pemerataan distribusi dan kapasitas tenaga pendidik diutamakan
di Bengkayang, Sangau, dan Kayong Utara;
4. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar bagi
masyarakat sesuai dengan karakteristik kawasan perhutanan,
perairan sungai seperti sekolah berasrama;
5. Penyediaan rumah dinas tenaga pendidik di wilayah-wilayah
terisolir dan perbatasan;
6. Pemberian beasiswa miskin bagi anak-anak di kawasan
perbatasan.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Bidang Kesehatan
1. Pembangunan, rehabilitasi, dan
peningkatan sarana kesehatan
diutamakan di Kabupaten
Sanggau;
2. Pemerataan distribusi dan
kapasitas tenaga kesehatan, alat
kesehatan, dan obat-obatan
terutama di bagian barat Wilayah
Pulau Kalimantan;
dadang-solihin.blogspot.com 21
3. Pengadaan sarana kesehatan keliling terapung untuk kawasan
perairan dan pulau-pulau kecil;
4. Mengoptimalkan kemitraan dengan PKBL atau CSR dalam
pemenuhan SPM bidang kesehatan.
Bidang Energi
1. Pengembangan sumber energi
alternatif yang terbarukan seperti
arang briket, briket batubara, dan
biogas, terutama di kawasan
konservasi;
dadang-solihin.blogspot.com 22
2. Pembangunan jaringan listrik
tenaga alternatif seperti mikro
hidro, biomass dengan skala
komunitas di desa-desa
terisolir;
3. Penyediaan Bahan Bakar
Minyak ke wilayah terpencil
khususnya di wilayah
pegunungan tengah dan
perbatasan.
Bidang Informasi dan
Telekomunikasi
1. Pengembangan radio komunitas dan radio
komunikasi di kawasan perbatasan;
2. Pembangunan menara penguat sinyal dan
radio penguat siaran RRI dan TVRI di
Sintang, Nunukan, Kapuas Hulu, dan
Sekadau.
dadang-solihin.blogspot.com 23
Bidang Permukiman dan
Perumahan
1. Pembangunan prasarana
perumahan layak huni dan air
bersih di seluruh kampung
terutama di wilayah terisolir
dan perbatasan;
2. Perbaikan lingkungan
permukiman diutamakan pada
kawasan perairan dan
kawasan perhutanan.
dadang-solihin.blogspot.com 24
dadang-solihin.blogspot.com 25
Sasaran dan Strategi
• Sasaran Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana
2015-2019:
1. Berkurangnya risiko dan kerugian ekonomi akibat bencana; dan
2. Meningkatnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi
bencana.
• Strategi terkait sasaran no.2:
– Melakukan pendidikan dan pelatihan aparatur penanggulangan
bencana di pusat dan daerah serta masyarakat dalam menanggulangi
bencana;
– Membangun budaya sadar terhadap pengurangan risiko bencana
dalam masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, simulasi, dan gladi
secara berkala dan berkesinambungan, terutama yang berada
dikawasan rawan dan risiko tinggi terhadap bencana, sosialisasi dan
diseminasi pengurangan risiko bencana, memperkuat modal sosial dan
kearifan lokal yang ada di masyarakat dalam menghadapi bencana.
dadang-solihin.blogspot.com
26
Potensi Bencana Alam di Kalimantan
Banjir
• Bencana ini bersifat temporer dan terjadi di setiap awal musim
penghujan dan umumnya terjadi antara 2 hingga 6 hari.
• Daerah-daerah yang diidentifikasi sering mengalami banjir adalah
kawasan perkotaan di sepanjang hilir sungai dan pesisir laut.
dadang-solihin.blogspot.com
27
Tanah Longsor
• Beberapa wilayah yang rentan
terhadap tanah longsor adalah
Balikpapan, Samarinda, Bontang,
Sengata dan Sendawar.
dadang-solihin.blogspot.com
28
Tsunami
• Walaupun wilayah Kalimantan berdasarkan kondisi geologisnya
merupakan kawasan yang relatif aman dari bencana gempa bumi,
akan tetapi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami harus
tetap diwaspadai terutama di kawasan pesisir laut sekitar Tarakan,
karena diidentifikasi pada kawasan tersebut memiliki sesar aktif
yang berpotensi gempa tektonik.
dadang-solihin.blogspot.com
29
Kebakaran Hutan dan Lahan
• Kebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian yang berulang di
Kalimantan pada musim kemarau, tidak semata-mata disebabkan
oleh ulah manusia, tetapi juga oleh kondisi alam
dadang-solihin.blogspot.com
30
dadang-solihin.blogspot.com 31
dadang-solihin.blogspot.com 32
Pra
Bencana
Tanggap
Darurat
Pasca
Bencana
Pasca
Bencana
Pasca
Bencana
Tidak Terdapat
Potensi Bencana
Terdapat Potensi
Kejadian Bencana
Rencana
Kontinjensi
Rencana
Penanggulangan
Bencana
Rencana Aksi
Pengurangan Resiko
Bencana
Rencana Operasi
Tanggap Darurat
1. Aktivasi Rencana Operasi
2. Aktivasi Posko
3. Pembagian Tugas Sektoral
4. Pemulihan Darurat
5. Pengakhiran Tanggap Darurat
Rencana Aksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
Fase Pra Bencana
Pada situasi tidak terdapat
potensi bencana terdapat dua
jenis rencana yaitu:
Pada situasi terdapat potensi
kejadian bencana, terdapat
Rencana Kontinjensi.
Dalam setiap Rencana
Kontinjensi, perlu dicantumkan
dengan jelas sebagai acuan
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Rencana Penanggulangan
Bencana (tingkat nasional,
provinsi dan kabupaten/kota)
yang menjadi masukan bagi
RPJMN, RPJMD Provinsi dan
RPJMD Kabupaten/Kota, dengan
kerangka jangka menengah yaitu
5 tahun, yang memuat indikasi
program lintas sektor, kegiatan,
dan sumber dana dalam
penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
2. Rencana Aksi Pengurangan
Risiko Bencana (tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten
/kota) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Rencana
Penanggulangan Bencana,
dengan kerangka waktu 3 tahun
yang memuat indikasi program
lintas sektor, kegiatan, dan
sumber dana.
1. Perencanaan kontinjensi
disusun dengan fokus
kesiapsiagaan, bertujuan untuk
meminimalisir dampak dari
ketidakpastian dengan
melakukan pengembangan
skenario dan proyeksi kebutuhan
saat keadaan darurat terjadi,
dengan pendekatan multi-hazard.
2. Suatu rencana kontinjensi
mungkin saja tidak pernah
diaktifkan jika keadaan yang
diperkirakan tidak pernah terjadi.
3. Perencanaan kontijensi selain
digunakan dalam pengelolaan
bencana berbasis kewilayahan,
juga digunakan dalam bidang
militer, bisnis, dan proyek
pembangunan infrastruktur.
1. Ketentuan Aktivasi Rencana:
yang memberikan keterangan
dalam situasi bagaimana rencana
akan diaktifkan dan siapa yang
berhak untuk mengambil
keputusan aktivasi rencana
kontijensi.
2. Pembagian peran dan
tanggungjawab pada setiap
tahapan membentuk
kesiapsiagaan, sebagai acuan
koordinasi antar lembaga.
3. Pembagian peran dan
tanggungjawab pada situasi
tanggap darurat, sebagai acuan
koordinasi antar lembaga.
dadang-solihin.blogspot.com 34
1.
Dalam setiap Rencana
Kontinjensi, perlu dicantumkan
dengan jelas sebagai acuan
pengambilan keputusan, yaitu:
Pada situasi terdapat
potensi kejadian bencana,
terdapat Rencana
Kontinjensi.
Pada situasi tidak terdapat
potensi bencana terdapat dua
jenis rencana yaitu:
Fase Tanggap Darurat
dadang-solihin.blogspot.com 35
2.
Pada fase tanggap darurat,
Rencana Kontinjensi berubah
fungsi menjadi Rencana Operasi
Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi
Tanggap Darurat, diperlukan
beberapa langkah sebagai berikut:
• Pada saat itu dilakukan upaya
peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat untuk
menghindari jatuhnya korban dan
kerusakan dan sejak saat itu pula dapat
dilakukan kegiatan tanggap darurat.
• Sebelum operasi tanggap darurat
dilaksanakan, pada awal kejadian
dilakukan kaji darurat/ kaji cepat (rapid
assessment) dan pemutakhiran data
untuk mengukur besarnya dampak
bencana: lokasi, korban dan kerusakan,
kemampuan respon, dan bantuan yang
dibutuhkan.
1. Aktivasi Rencana Operasi
2. Aktivasi Posko
3. Pembagian Tugas Sektoral
4. Pemulihan Darurat
5. Pengakhiran Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi
Tanggap Darurat, diperlukan
beberapa langkah sebagai berikut:
Pada fase tanggap darurat, Rencana
Kontinjensi berubah fungsi menjadi
Rencana Operasi Tanggap Darurat.
Fase Pasca Bencana
dadang-solihin.blogspot.com 36
3.
Prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana:
1. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah dan
Pemerintah;
2. Membangun menjadi lebih baik (build back better)
yang terpadu dengan konsep pengurangan risiko
bencana dalam bentuk pengalokasian dana minimal
10% dari dana rehabilitasi dan rekonstruksi;
3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti
lansia, perempuan, anak dan penyandang cacat;
4. Mengoptimalkan sumberdaya daerah;
5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat,
keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan
tatakelola pemerintahan yang baik;
6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender
Prinsip Dasar Penyelenggaraan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana:• Pelaksanaan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
memerlukan
dokumen
perencanaan yang
disebut Rencana
Aksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi,
• untuk jangka
waktu maksimal 3
tahun (Peraturan
Kepala BNPB No.
17/2010).
dadang-solihin.blogspot.com 37
Meningkatkan Kesiapsiagaan
Pemda dan Masyarakat
• Teknologi seluler telah diintegrasikan
pada sistem peringatan dini tsunami,
banjir bahkan gempabumi untuk
meningkatkan kecepatan
menyampaikan pesan tentang
potensi ancaman kepada
masyarakat.
• Teknologi internet dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk
berkomunikasi, publikasi informasi
tentang potensi ancaman, publikasi
informasi tentang jalur evakuasi,
lokasi Posko, dan pusat-pusat
pelayanan terdekat.
dadang-solihin.blogspot.com 38
Penyebarluasan Informasi
pada Fase Tanggap Darurat
• Teknologi seluler dan internet
dimanfaatkan untuk publikasi orang
hilang, proses evakuasi, bahkan
penggalangan dana untuk pemulihan
darurat.
• Pengetahuan dan pembelajaran tentang
bencana alam dapat diperoleh dari situs
internet di seluruh dunia.
• Seluruh situs K/L dan Pemda digunakan
untuk memberikan informasi tentang
kegiatan lembaga masing-masing,
termasuk kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan yang terkait dengan rencana
pembangunan.
dadang-solihin.blogspot.com 39
IPTEK Bidang Informasi dan Komunikasi
• Diseminasi hasil litbang, peta
dan informasi spasial, teknologi
terapan dan tepat guna yang
berbasis kearifan lokal
• Pengembangan koordinasi dan
kemitraan antar kelembagaan
IPTEK (lembaga litbang,
perguruan tinggi, dunia usaha
dan lembaga pendukung)
• Peningkatan pengetahuan
tentang Penanganan dan
Pengurangan Risiko Bencana
dadang-solihin.blogspot.com 40
Hyogo Framework of Action
for Disaster Risk Reduction 2005-2015
dadang-solihin.blogspot.com 41
Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana pada seluruh siklus manajemen
untuk mengurangi kerentanan terhadap jiwa, harta benda dan tata kehidupan.
1. Kebijakan dan kelembagaan yang mendukung pengarusutamaan pengurangan risiko
bencana dalam perencanaan pembangunan daerah.
2. Pengenalan risiko, single maupun multi-hazards, yang didukung IPTEK serta kearifan
lokal, untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai risiko dan cara untuk
memantau risiko.
3. Peringatan dini yang didukung IPTEK serta kearifan lokal, dilengkapi dengan sistem
komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat kepada masyarakat
yang berpotensi terpapar risiko untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan
kesiapsiagaan.
4. Peningkatan kesadaran (awareness) dan pengetahuan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko
bencana.
5. Mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan risiko melalui pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup, perlindungan dan penguatan prasarana vital, penegakan rencana
tata ruang serta penguatan keuangan daerah yang akan memberikan manfaat jangka
menengah dan panjang bagi daerah.
6. Meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.
42dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 43
dadang-solihin.blogspot.com 44
dadang-solihin.blogspot.com 45
dadang-solihin.blogspot.com 46
dadang-solihin.blogspot.com 47
dadang-solihin.blogspot.com 48
49dadang-solihin.blogspot.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 
Pendekatan melalui sistem ekonomi
Pendekatan melalui sistem ekonomiPendekatan melalui sistem ekonomi
Pendekatan melalui sistem ekonomi
Erlia Azijah
 

La actualidad más candente (20)

Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
 
Kawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutanKawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutan
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA 2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategis
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Pedoman PAMSIMAS
Pedoman PAMSIMASPedoman PAMSIMAS
Pedoman PAMSIMAS
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Rencana kerja skpd
Rencana kerja skpdRencana kerja skpd
Rencana kerja skpd
 
Teori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fdTeori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fd
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
Pendekatan melalui sistem ekonomi
Pendekatan melalui sistem ekonomiPendekatan melalui sistem ekonomi
Pendekatan melalui sistem ekonomi
 

Similar a Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan Kalimantan

Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
ergi bari
 
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdfLampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
AndyWidayat1
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Pepen Mahale
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
udinbelang1
 

Similar a Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan Kalimantan (20)

Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan KemaritimanKoordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman
 
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019
 
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
 
Lmcp1532 tugasan 5
Lmcp1532 tugasan 5Lmcp1532 tugasan 5
Lmcp1532 tugasan 5
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2
 
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
 
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
 
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahParadigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Paradigma Baru Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi MentalKebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi Mental
 
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdfLampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
Lampiran 4. Arah Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024.pdf
 
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxKelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
 
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
Sos dak 2012   transportasi perdesaanSos dak 2012   transportasi perdesaan
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
 
11. hbl,clara monalisa,hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan luar neger...
11. hbl,clara monalisa,hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan luar neger...11. hbl,clara monalisa,hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan luar neger...
11. hbl,clara monalisa,hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan luar neger...
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
 
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfPPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
 

Más de Dadang Solihin

Más de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Strategi Pembangunan dan Pengurangan Resiko Bencana Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan Kalimantan

  • 1.
  • 3. 33
  • 4. Materi • Rancangan Teknokratik RPJMN 2015- 2019: – Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan Kalimantan • Strategi Pengurangan Resiko Bencana di Daerah Tertinggal • Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana yang Didukung IPTEK • Visi-Misi Pasangan Presiden Terpilih: Nawa Cita Jokowi-JK untuk Rakyat Indonesia 4dadang-solihin.blogspot.com
  • 7. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Tertinggal Tujuan: • Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah tertinggal dengan daerah maju. Sasaran 2019: 1. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar 7,35%; 2. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 12,5%; 3. IPM di daerah tertinggal 71,5%; dan 4. Minimal 75 kabupaten dapat ditingkatkan masuk kategori daerah maju. dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal 1. Upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik; 2. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung oleh – SDM yang handal – Infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah tertinggal dan kawasan strategis. dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal 1. Mengembangkan perekonomian masyarakat di daerah tertinggal dalam rangka meningkatkan nilai tambah sesuai dengan karakteristik, posisi strategis, dan keterkaitan antarkawasan yang meliputi aspek infrastruktur, manajemen usaha, akses permodalan, inovasi, dan pemasaran; 2. Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan daerah tertinggal dengan kawasan strategis melalui pembangunan sarana dan prasarana, seperti: peningkatan akses jalan, jembatan, pelabuhan, serta pelayanan penerbangan perintis dan pelayaran perintis; 3. Meningkatkan kualitas SDM, Iptek, dan kapasitas tata kelola kelembagaan pemerintah daerah tertinggal, meliputi aspek peningkatan aparatur pemerintah daerah, kelembagaan dan keuangan daerah. 4. Mempercepat pemenuhan SPM untuk pelayanan publik dasar di daerah tertinggal, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, transportasi, air minum, dan telekomunikasi. dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Penyebaran Daerah Tertinggal 2014 dadang-solihin.blogspot.com 10 WILAYAH PROVINSI JUMLAH KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL Jumlah % KALIMANTAN 1. Kalbar 14 8 57.1 2. Kalteng 14 1 7.1 3. Kalsel 13 0 0.0 4. Kaltim 10 2 20.0
  • 11. Tujuan dan Pendekatan Pengembangan Kawasan Perbatasan Tujuan: • Ditujukan untuk mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman. Pendekatan pembangunan kawasan perbatasan terdiri: Pendekatan: 1. Pendekatan keamanan (security approach), 2. Pendekatan peningkatan kesejahteraan masyarakat (prosperity approach), yang difokuskan pada 26 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan 145 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 39 Kabupaten/Kota dan 13 Provinsi. dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Sasaran Pengembangan Kawasan Perbatasan 1. Berkembangnya 26 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan di sekitarnya; 2. Menjadikan 26 PKSN di kawasan perbatasan negara sebagai simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya dan negara tetangga, sebagai pintu gerbang internasional, dan pos pemeriksaan lintas batas negara tetangga; 3. Meningkatnya efektifitas hasil diplomasi dan kejelasan batas wilayah negara dengan 10 negara tetangga di kawasan perbatasan laut dan darat; 4. Menjamin kedaulatan wilayah negara di kawasan perbatasan laut dan darat; 5. Menghilangkan aktivitas illegal logging, human trafficking, dan kegiatan ilegal lainnya; dan 6. Meningkatnya kesejahteran masyarakat, termasuk di 92 pulau-pulau kecil terluar. dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Perbatasan 1. Mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang, terutama peningkatan bidang ekonomi dan keamanan, serta 2. Menempatkan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan. dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan 1. Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan peluang pasar negara tetangga dengan didukung pembangunan infrastruktur transportasi, energi, sumber daya air, dan telekomunikasi; 2. Membangun SDM yang handal serta pemanfaatan IPTEK dalam memanfaatkan dan mengelola potensi lokal, untuk mewujudkan kawasan perbatasan negara yang berdaya saing; 3. Membangun konektivitas simpul transportasi utama Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dengan lokasi prioritas (Kecamatan disekitarnya), Pusat Kegiatan Wilayah (Ibukota Kabupaten), Pusat Kegiatan Nasional (Ibukota Provinsi). Untuk kawasan perbatasan laut, pelayanan transportasi laut perlu peningkatan kualitas dan intensitas pelayanan. Konektivitas simpul transportasi juga didorong untuk menghubungkan dengan negara tetangga. Membuka akses transportasi darat, sungai, laut, dan udara di dalam Lokasi Prioritas (Lokpri) dengan jalan/moda/dermaga non status dan pelayanan keperintisan; dadang-solihin.blogspot.com 14 1/2
  • 15. Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan 4. Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara, yaitu Costum, Immigration, Quarantine, Security (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan yang terpadu; 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, serta standarisasi sarana-prasarana pengamanan perbatasan laut dan darat, serta melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengamankan batas dan kedaulatan negara; 6. Penegasan batas wilayah negara di darat dan laut melalui Pra- investigation, Refixation, Maintanance (IRM), pelaksanaan IRM, penataan kelembagaan diplomasi perundingan yang didukung oleh kelengkapan data/peta dukung dan kapasitas peran dan fungsi kelembagaan yang kuat; dan 7. Meningkatkan kerjasama perdagangan (Border Trade Aggreement) dan kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara tetangga. dadang-solihin.blogspot.com 15 2/2
  • 16. Daerah Tertinggal di Wilayah Perbatasan di Kalimantan dadang-solihin.blogspot.com 16 • Kalimantan Barat: 1. Kabupaten Kapuas Hulu, 2. Kabupaten Sambas, 3. Kabupaten Sintang, 4. Kabupaten Landak, 5. Kabupaten Bengkayang • Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara: – Kabupaten Nunukan
  • 18. RT-RPJMN 2015-2019 Wilayah Kalimantan: Pengembangan Daerah Tertinggal 1. Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik. 2. Pengembangan Ekonomi Lokal. 3. Peningkatan Konektivitas. 4. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK. 5. Penguatan Regulasi dan Insentif. dadang-solihin.blogspot.com 18 • Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Kalimantan 2015-2019:
  • 19. Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik 1. Bidang Pendidikan 2. Bidang Kesehatan 3. Bidang Energi 4. Bidang Informasi dan Telekomunikasi 5. Bidang Permukiman dan Perumahan dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Bidang Pendidikan 1. Pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan dasar diutamakan di Seruyan dan Sintang; 2. Mengoptimalkan kemitraan dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pemenuhan SPM bidang pendidikan; 3. Pemerataan distribusi dan kapasitas tenaga pendidik diutamakan di Bengkayang, Sangau, dan Kayong Utara; 4. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar bagi masyarakat sesuai dengan karakteristik kawasan perhutanan, perairan sungai seperti sekolah berasrama; 5. Penyediaan rumah dinas tenaga pendidik di wilayah-wilayah terisolir dan perbatasan; 6. Pemberian beasiswa miskin bagi anak-anak di kawasan perbatasan. dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Bidang Kesehatan 1. Pembangunan, rehabilitasi, dan peningkatan sarana kesehatan diutamakan di Kabupaten Sanggau; 2. Pemerataan distribusi dan kapasitas tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan obat-obatan terutama di bagian barat Wilayah Pulau Kalimantan; dadang-solihin.blogspot.com 21 3. Pengadaan sarana kesehatan keliling terapung untuk kawasan perairan dan pulau-pulau kecil; 4. Mengoptimalkan kemitraan dengan PKBL atau CSR dalam pemenuhan SPM bidang kesehatan.
  • 22. Bidang Energi 1. Pengembangan sumber energi alternatif yang terbarukan seperti arang briket, briket batubara, dan biogas, terutama di kawasan konservasi; dadang-solihin.blogspot.com 22 2. Pembangunan jaringan listrik tenaga alternatif seperti mikro hidro, biomass dengan skala komunitas di desa-desa terisolir; 3. Penyediaan Bahan Bakar Minyak ke wilayah terpencil khususnya di wilayah pegunungan tengah dan perbatasan.
  • 23. Bidang Informasi dan Telekomunikasi 1. Pengembangan radio komunitas dan radio komunikasi di kawasan perbatasan; 2. Pembangunan menara penguat sinyal dan radio penguat siaran RRI dan TVRI di Sintang, Nunukan, Kapuas Hulu, dan Sekadau. dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Bidang Permukiman dan Perumahan 1. Pembangunan prasarana perumahan layak huni dan air bersih di seluruh kampung terutama di wilayah terisolir dan perbatasan; 2. Perbaikan lingkungan permukiman diutamakan pada kawasan perairan dan kawasan perhutanan. dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 26. Sasaran dan Strategi • Sasaran Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana 2015-2019: 1. Berkurangnya risiko dan kerugian ekonomi akibat bencana; dan 2. Meningkatnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. • Strategi terkait sasaran no.2: – Melakukan pendidikan dan pelatihan aparatur penanggulangan bencana di pusat dan daerah serta masyarakat dalam menanggulangi bencana; – Membangun budaya sadar terhadap pengurangan risiko bencana dalam masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, simulasi, dan gladi secara berkala dan berkesinambungan, terutama yang berada dikawasan rawan dan risiko tinggi terhadap bencana, sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana, memperkuat modal sosial dan kearifan lokal yang ada di masyarakat dalam menghadapi bencana. dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Potensi Bencana Alam di Kalimantan Banjir • Bencana ini bersifat temporer dan terjadi di setiap awal musim penghujan dan umumnya terjadi antara 2 hingga 6 hari. • Daerah-daerah yang diidentifikasi sering mengalami banjir adalah kawasan perkotaan di sepanjang hilir sungai dan pesisir laut. dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Tanah Longsor • Beberapa wilayah yang rentan terhadap tanah longsor adalah Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sengata dan Sendawar. dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. Tsunami • Walaupun wilayah Kalimantan berdasarkan kondisi geologisnya merupakan kawasan yang relatif aman dari bencana gempa bumi, akan tetapi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami harus tetap diwaspadai terutama di kawasan pesisir laut sekitar Tarakan, karena diidentifikasi pada kawasan tersebut memiliki sesar aktif yang berpotensi gempa tektonik. dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Kebakaran Hutan dan Lahan • Kebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian yang berulang di Kalimantan pada musim kemarau, tidak semata-mata disebabkan oleh ulah manusia, tetapi juga oleh kondisi alam dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 33. Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana Pasca Bencana Pasca Bencana Tidak Terdapat Potensi Bencana Terdapat Potensi Kejadian Bencana Rencana Kontinjensi Rencana Penanggulangan Bencana Rencana Aksi Pengurangan Resiko Bencana Rencana Operasi Tanggap Darurat 1. Aktivasi Rencana Operasi 2. Aktivasi Posko 3. Pembagian Tugas Sektoral 4. Pemulihan Darurat 5. Pengakhiran Tanggap Darurat Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
  • 34. Fase Pra Bencana Pada situasi tidak terdapat potensi bencana terdapat dua jenis rencana yaitu: Pada situasi terdapat potensi kejadian bencana, terdapat Rencana Kontinjensi. Dalam setiap Rencana Kontinjensi, perlu dicantumkan dengan jelas sebagai acuan pengambilan keputusan, yaitu: 1. Rencana Penanggulangan Bencana (tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota) yang menjadi masukan bagi RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD Kabupaten/Kota, dengan kerangka jangka menengah yaitu 5 tahun, yang memuat indikasi program lintas sektor, kegiatan, dan sumber dana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. 2. Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana (tingkat nasional, provinsi dan kabupaten /kota) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Penanggulangan Bencana, dengan kerangka waktu 3 tahun yang memuat indikasi program lintas sektor, kegiatan, dan sumber dana. 1. Perencanaan kontinjensi disusun dengan fokus kesiapsiagaan, bertujuan untuk meminimalisir dampak dari ketidakpastian dengan melakukan pengembangan skenario dan proyeksi kebutuhan saat keadaan darurat terjadi, dengan pendekatan multi-hazard. 2. Suatu rencana kontinjensi mungkin saja tidak pernah diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak pernah terjadi. 3. Perencanaan kontijensi selain digunakan dalam pengelolaan bencana berbasis kewilayahan, juga digunakan dalam bidang militer, bisnis, dan proyek pembangunan infrastruktur. 1. Ketentuan Aktivasi Rencana: yang memberikan keterangan dalam situasi bagaimana rencana akan diaktifkan dan siapa yang berhak untuk mengambil keputusan aktivasi rencana kontijensi. 2. Pembagian peran dan tanggungjawab pada setiap tahapan membentuk kesiapsiagaan, sebagai acuan koordinasi antar lembaga. 3. Pembagian peran dan tanggungjawab pada situasi tanggap darurat, sebagai acuan koordinasi antar lembaga. dadang-solihin.blogspot.com 34 1. Dalam setiap Rencana Kontinjensi, perlu dicantumkan dengan jelas sebagai acuan pengambilan keputusan, yaitu: Pada situasi terdapat potensi kejadian bencana, terdapat Rencana Kontinjensi. Pada situasi tidak terdapat potensi bencana terdapat dua jenis rencana yaitu:
  • 35. Fase Tanggap Darurat dadang-solihin.blogspot.com 35 2. Pada fase tanggap darurat, Rencana Kontinjensi berubah fungsi menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat. Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat, diperlukan beberapa langkah sebagai berikut: • Pada saat itu dilakukan upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban dan kerusakan dan sejak saat itu pula dapat dilakukan kegiatan tanggap darurat. • Sebelum operasi tanggap darurat dilaksanakan, pada awal kejadian dilakukan kaji darurat/ kaji cepat (rapid assessment) dan pemutakhiran data untuk mengukur besarnya dampak bencana: lokasi, korban dan kerusakan, kemampuan respon, dan bantuan yang dibutuhkan. 1. Aktivasi Rencana Operasi 2. Aktivasi Posko 3. Pembagian Tugas Sektoral 4. Pemulihan Darurat 5. Pengakhiran Tanggap Darurat. Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat, diperlukan beberapa langkah sebagai berikut: Pada fase tanggap darurat, Rencana Kontinjensi berubah fungsi menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat.
  • 36. Fase Pasca Bencana dadang-solihin.blogspot.com 36 3. Prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana: 1. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah; 2. Membangun menjadi lebih baik (build back better) yang terpadu dengan konsep pengurangan risiko bencana dalam bentuk pengalokasian dana minimal 10% dari dana rehabilitasi dan rekonstruksi; 3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti lansia, perempuan, anak dan penyandang cacat; 4. Mengoptimalkan sumberdaya daerah; 5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat, keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan tatakelola pemerintahan yang baik; 6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender Prinsip Dasar Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana:• Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi memerlukan dokumen perencanaan yang disebut Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, • untuk jangka waktu maksimal 3 tahun (Peraturan Kepala BNPB No. 17/2010).
  • 38. Meningkatkan Kesiapsiagaan Pemda dan Masyarakat • Teknologi seluler telah diintegrasikan pada sistem peringatan dini tsunami, banjir bahkan gempabumi untuk meningkatkan kecepatan menyampaikan pesan tentang potensi ancaman kepada masyarakat. • Teknologi internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berkomunikasi, publikasi informasi tentang potensi ancaman, publikasi informasi tentang jalur evakuasi, lokasi Posko, dan pusat-pusat pelayanan terdekat. dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Penyebarluasan Informasi pada Fase Tanggap Darurat • Teknologi seluler dan internet dimanfaatkan untuk publikasi orang hilang, proses evakuasi, bahkan penggalangan dana untuk pemulihan darurat. • Pengetahuan dan pembelajaran tentang bencana alam dapat diperoleh dari situs internet di seluruh dunia. • Seluruh situs K/L dan Pemda digunakan untuk memberikan informasi tentang kegiatan lembaga masing-masing, termasuk kebijakan dan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan rencana pembangunan. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. IPTEK Bidang Informasi dan Komunikasi • Diseminasi hasil litbang, peta dan informasi spasial, teknologi terapan dan tepat guna yang berbasis kearifan lokal • Pengembangan koordinasi dan kemitraan antar kelembagaan IPTEK (lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha dan lembaga pendukung) • Peningkatan pengetahuan tentang Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. Hyogo Framework of Action for Disaster Risk Reduction 2005-2015 dadang-solihin.blogspot.com 41 Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana pada seluruh siklus manajemen untuk mengurangi kerentanan terhadap jiwa, harta benda dan tata kehidupan. 1. Kebijakan dan kelembagaan yang mendukung pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan daerah. 2. Pengenalan risiko, single maupun multi-hazards, yang didukung IPTEK serta kearifan lokal, untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai risiko dan cara untuk memantau risiko. 3. Peringatan dini yang didukung IPTEK serta kearifan lokal, dilengkapi dengan sistem komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat kepada masyarakat yang berpotensi terpapar risiko untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan. 4. Peningkatan kesadaran (awareness) dan pengetahuan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko bencana. 5. Mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan risiko melalui pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, perlindungan dan penguatan prasarana vital, penegakan rencana tata ruang serta penguatan keuangan daerah yang akan memberikan manfaat jangka menengah dan panjang bagi daerah. 6. Meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.