SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang
sering disebut Iptek memang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan, yaitu dapat
menyederhanakan dan mempermudah aktivitas-aktivitas dalam kehidupan. Namun, tidak
hanya dampak positif saja yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga
dampak-dampak negatif.
Misalnya saja, dengan adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk
menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini sudah banyak sepeda motor
dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke suatu tempat.
Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi dan gas rumah kaca
apabila kadarnya telah berlebih. Tidak hanya itu, pembakaran fosil seperti pada
pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, computer, pembakaran hutan juga
menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca meningkat. Masalah lain yang juga kita alami saat
ini adalah meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi. Dari tahun 1880-1940
temperatur bumi naik hingga 0,6 derajat celcius. Lalu kembali menurun 0,3 derajat celcius
dari tahun 1940-1975. Kemudian naik secara perlahan-lahan sejak tahun 1975.
Masalah-masalah lingkungan ini makin lama makin bertambah, terlebih saat ini
berhembus masalah yang lebih besar mengenai efek rumah kaca dan global warming.
Oleh karena itu kami mencoba membahas masalah-masalah tersebut diatas dalam makalah
ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca,global warming, penyebab efek
rumah kaca, dampak-dampak yang diberikan, dan keterkaitan masalah-masalah tersebut
diatas satu sama lain. Semua ini akan kami coba cari tahu dan membahasnya dalam makalah
ini.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yag kami bahas pada makalah ini meliputi :
1. Apa pengertian efek rumah kaca?
2. Apa penyebab efek rumah kaca?
3. Bagaimana keterkaitan efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim?
4. Apa dampak yang diakibatkan oleh efek rumah kaca?
5. Bagaimana carauntuk menanggulangi efek rumah kaca?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian efek rumah kaca.
2. Penyebab efek rumah kaca.
3. Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim.
4. Dampak efek rumah kaca.
5. Cara menanggulangi efek rumah kaca.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah mengenai Efek Rumah Kaca ini diharapkan dapat :
1. Memberikan informasi mengenai efek rumah kaca, baik penyebab maupun akibatnya.
2. Memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih rinci kepada penulis dan pembaca
mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian efek rumah kaca
Secara alamiah cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang menyentuh permukaan
bumi akan berubah menjadi panas dan menghangatkan bumi. Sebagian dari panas ini akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa luar sebagai radiasi infra merah
gelombang panjang. Sebagian panas sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh
gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca seperti : uap air,
karbon-dioksida/CO2 dan metana ) sehingga panas sinar tersebut terperangkap di atmosfer
bumi. Peristiwa ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK) karena peristiwanya sama
dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat
menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Peristiwa
alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak
ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin.
Semua kehidupan di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena tanpanya, planet ini
akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, bila
gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer dan berlanjut, akibatnya pemanasan bumi akan
berkelebihan dan akan semakin berlanjut. Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh
Joseph Fourier pada tahun1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit
(terutama pada planetatau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang mempunyai
lapisanatmosfer seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus (Titan).
2.2 Penyebab efek rumah kaca
Efekrumahkaca yang berlebih disebabkan karena naiknya konsentrasi
gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Peningkatan kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan
oleh alasan-alasan berikut ini, Karbondioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar
4
tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat
mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang
diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar
tampak. Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat
sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh
permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak,
yang oleh karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2 menyerap energi dari
sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan kembali ke segala arah,
memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak
menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat sebagian energi untuk
kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca. Lapisan terbawah
(troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.
Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer
akibat penguapan air dari laut, danau dansungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia
(yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material
organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan
diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah
karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya. Selain
gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas
metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca (Wikipedia, 2011).
Green house effect atau lebih kita kenal dengan sebutan efek rumah kaca adalah sebuah
kondisi di mana suhu dari sebuah benda permukaan langit, seperti planet dan bintang,
meningkat secara drastis.Meningkatnya suhu ini disebabkan karena adanya perubahan kondisi
dari komposisi serta keadaan atmosfir yang mengelilingi benda langit tersebut.
5
Sebenarnya, penggunaan istilah efek rumah kaca diadopsi dari petani di negara Eropa dan
Amerika, karena mekanisme pemanasan bumi ini sama seperti yang terjadi di rumah kaca
yang digunakan untuk perkebunan di negara tersebut. Biasanya para petani menggunakan
rumah kaca di musim dingin. Tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca akan tetap hidup
dan tidak mati membeku, oleh pengaruh musim dingin. Karena kaca akan menghalangi
suhu yang masuk dan memantulkan kembali keluar. Ini menyebabkan seringnya terjadi
kesalah pahaman.bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh banyaknya rumah berdinding
kaca.
Yang terjadi pada bumi adalah, ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta
permukaan bumi, sekitar 70 persen dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap oleh
tanah, tumbuhan, lautan dan benda lainnya. Tiga puluh persen sisanya dipantulkan kembali
melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya.Tetapi panas 70 persen itu, tidak
selamanya berada di bumi.Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari
seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya.
Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal di sana dan akan dipantulkan
kembali ke bawah permukaan bumi, ketika mengenai zat yang berada di atmosfer. Seperti
karbon dioksida, gas metana dan uap air.Panas tersebut yang membuat permukaan bumi
tetap hangat daripada di luar angkasa, karena energi lebih banyak yang terserap
dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali.
Jadi, jika bumi tidak memiliki gas rumah kaca, maka suhu di bumi akan terlalu dingin
untuk kehidupan makhluk di dalamnya. Sebagai contoh, planet Mars tidak memiliki gas
rumah kaca, sehingga suhu di sana berada di sekitar -30°C. Jika suhu yang sama terjadi di
bumi, tentu saja tidak ada makhluk hidup dapat hidup di bumi.
Tidak menjadi masalah seandainya konsentrasi gas-gas rumah kaca berada dalam
keadaan konstan, tidak terjadi lonjakan drastis seperti sekarang ini.Meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca diakibatkan berbagai aktivitas manusia yang memicu
pancaran gas tersebut ke atmosfir. Dengan adanya pancaran gas ini, maka konsentrasinya di
lapisan atmosfir bumi akan semakin tinggi. Kondisi ini akan mengakibatkan sinar matahari
6
yang dipantulkan oleh permukaan bumi akan sulit lewat dan menjadi terperangkap di
permukaan bumi.
Pengaruh masing-masing gas rumah kaca terhadap terjadinya efek rumah kaca
bergantung pada besarnya kadar gas rumah kaca di atmosfer, waktu tinggal di atmosfer dan
kemampuan penyerapan energi. Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek
rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap
di bawahnya. Berikut akan dipaparkan mengenai gas-gas yang berperan dalam efek rumah
kaca dengan persentase kontribusi mereka terhadap efek rumah kaca. Adapun gas-gas yang
terdapat dalam rumah kaca, adalah sebagai berikut:
1. Uap Air (36-70%)
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab
terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara
regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air
kecuali pada skala lokal. Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang
disebabkan efek rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan
meningkatnya kandungan uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak
konstan.
Meningkatnya konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca;
yang mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan
jumlah uap air di atmosfer. Keadaan ini terus berkelanjutan sampai mencapai titik
ekuilibrium (kesetimbangan). Oleh karena itu, uap air berperan sebagai umpan balik
positif terhadap aksi yang dilakukan manusia yang melepaskan gas-gas rumah kaca
seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di udara juga berakibat secara tidak
langsung melalui terbentuknya awan.
7
2. Karbondioksida (9-26%)
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer
ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk
menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat
yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin
berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan
lahan pertanian.
Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di
atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih cepat
dari kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul
karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007, konsentrasi
karbondioksida telah mencapai 383 ppm, pada gambar 3 (peningkatan 36 persen). Jika
prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi 540
hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa konsentrasinya
akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi industri.
3. Metana (4-9%)
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah
kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak
biladibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan
transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari
pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat
keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari
pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana
di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida
dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini
telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
8
5. Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran
berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22)
terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan
(furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara
berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin
yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang
melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet). Komsumsi CFC tertinggi terdapat pada
Negara-negara maju. Amerika Serikat mengkomsumsi hampir sepertiga komsumsi CFC
dunia.
2.3 Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim.
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana
parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang
terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan
untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya
selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik
dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya.
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi
tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem
peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi
dari waktu ke waktu.Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan
faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim
bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh
gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut
9
terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena
peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di
dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca
tersebut.
Efek rumah kaca, Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih
dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metana) dan N2O (Nitrous
Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride)
yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan
dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan
tenaga listrik, kendaraanbermotor, AC, komputer, dan memasak.
Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas
pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida,
metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global
akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan
bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi.
Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan
bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa
energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau
lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar
kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke
bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek
rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu,
akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.
10
Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi,
terjadilah perubahan iklim secara global.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya
es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang
berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi
intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole
(IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan
berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah
penyakit, dan lain-lainnya.
2.4 Dampak efek rumah kaca
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-
5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan
peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan
dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat (Wikipedia, 2011).
11
Efek rumah kaca yang berlebih mengakibatkan meningkatkannya suhu permukaan
bumi.Sehingga terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.Pemanasan global mengakibatkan
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air
laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm
(4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9
– 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan iklim menimbulkan perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit
diprakirakan.Pada beberapa bagian dunia hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang
berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa
mengalami musim kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya
kelembaban. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada segala sektor, meliputi:
1. Ketahanan Pangan Terancam
Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir,
kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat.
Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu penanaman.
Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.
2. Dampak Lingkungan
Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan
gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu
karang akankehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena
suhu tinggi.Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat
12
menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050.Keenam wilayah yang dipelajari
mewakili 20% muka bumi (Jhamtani, 2007).
Terutama yang termasuk kedalam kelompok stenotermal yang memiliki daya
toleransi atau kisaran suhu yang sempit.Berbeda dengan hewan eurytermal yang memiliki
kisaran toleransi suhu yang luas (Swasta, 2003).Terumbu karang memiliki peranan
penting bagi keanekaragaman organisme laut.
Masalah secara global terjadi akibat semakin meningkatnya kandungan karbon
dioksida dan efek rumah kaca pada atmosfer dan mendorong naiknya suhu permukaan
laut (yang diduga juga menyebabkan pemutihan dan kematian karang) serta
meningkatkan derajat keasaman air laut. Air laut yang semakin asam akan membuat ion
karbonat berkurang sehingga menurunkan kemampuan karang untuk membangun
kerangka. Jika terumbu karang tidak dapat beradaptasi maka akan mempengaruhi fungsi
ekosistem terumbu karang dan struktur geologi terumbu karang serta mempengaruhi
fungsi pesisir dan juga akan mempengaruhi masayarakat sekitar yang bergantung dari
ekosistem terumbu karang.
3. Risiko Kesehatan
Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa
memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan
suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa
setiap tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah diperkirakan akan
meningkat di negara tropis seperti Indonesia.
4. Air
Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di daerah
tropik kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim
kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
13
5. Ekonomi
Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan kekeringan,
bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern,
penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang
perubahan iklim akan berdampak besar terhadap ekonomi. Stern mengatakan bahwa
dunia harus berupaya mengurangi emisi dan membantu negara-negara miskin untuk
beradaptasi terhadap perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi.Ia
menjelaskan bahwa dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk
mencegah hilangnya 5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan
iklim.
Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di Indonesia.
Namun beberapa data menunjukkan bahwa:
1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,30
C sejak tahun 1990.
2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebih intensif
sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan sebagian Sumatera dan
Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada musim hujan; sedangkan Jawa dan
Bali 15% lebih kering.
3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan
lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (CIFOR, 2004)
4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akan berdampak pada
sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim akan menurunkan kesuburan
tanah sekitar 2% sampai dengan 8%, diperkirakan akan mengurangi panen padi
sekitar 4% per tahun, kacang kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar 50%.
5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakat pesisir.
Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada 2050, diperkirakan 160
km2 dari kota jakarta akan terendam air, termasuk Kelapa Gading, Bandara Sukarno-
Hatta dan Ancol (Susandi, Jakarta Post, 7 Maret 2007).
6. Di Bali kerusakan lingkungan pada 140 titik abrasi dari panjang panti sekitar 430 km.
Laju kerusakan pantai di Bali diperkirakan 3,7 Km per tahun dengan erosi ke daratan
50-100 meter per tahun (Bali Membangun, 2004). Kerusakan ini ditambah potensi
14
dampak dari perubahan iklim diduga akan menyebabkan muka air laut naik 6 meter
pada 2030, sehingga Kuta dan Sanur akan tergenang (Bali Post, 16 Agustus 2007).
Hal ini mengancam keberlangsungan pendapatan dari pariwisata yang mengandalkan
kekayaan dan keindahan pantai dan laut di Bali.
Daerah yang lebih ‘aman’ adalah pantai berkarang yang bersifat terjal, seperti
Uluwatu dan Nusa Penida serta daerah perbukitan dan pegunungan yang saat ini
mempunyai ketinggian di atas 50 meter.
7. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi risiko kehilangan
banyak pulau-pulau kecilnya dan penciutan kawasan pesisir akibat kenaikan
permukaan air laut. Wilayah Indonesia akan berkurang dan akan ada pengungsi dalam
negeri.
8. Dampak kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan pertanian dan perikanan yang
pada akhirnya akan menurunkan potensi pendapatan rata-rata masyarakat petani dan
nelayan. Kerusakan pesisir dan bencana yang terkait dengan hal itu akan mengurangi
pendapatan negara dan masyarakat dari sektor pariwisata.
Sementara itu, negara harus menaikkan anggaran untuk menanggulangi bencana yang
meningkat, mengelola dampak kesehatan, dan menyediakan sarana bagi pengungsi
yang meningkat akibat bencana. Industri di kawasan pesisir juga kemungkinan besar
akan menghadapi dampak ekonomi akibat permukaan air laut naik. Kesemuanya ini
akan meningkatkan beban anggaran pembangunan nasional dan daerah.
2.5 Cara menanggulangi efek rumah kaca
Terdapat dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.
1. Pencegahan
Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbon-nya di tempat lain. Salah satu sumber penyumbang
karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil (BBM, batubara). Penggunaan
bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada
saat itu, batu bara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh
15
minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa
digunakan di dunia sebagai sumber energi.
Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak
langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas
melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila
dibandingkan dengan batubara.
2. Penanganan
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).Cara yang paling
mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara
pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.Pohon, terutama yang muda dan cepat
pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat
perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman
yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah
untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah
tinggal.Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang
berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan
menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong
agar minyak bumi keluar ke permukaan .Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi
gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer.Hal ini
telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norowegia, di mana
karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Selain itu dalam perjanjian internasional, terlihat pula usaha-usaha berbagai
Negara untuk mengurangi emosi gas rumah kaca, yakni pada Kyoto Protocol to the
United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto). Protokol
16
Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang
Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan
global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca (metan, nitrous oxide, sulfur
heksafluorida, HFC, dan PFC), atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka
menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan
dengan pemanasan global.
Hingga 3 Desember 2007, 174 negara telah meratifikasi protokol tersebut,
termasuk Kanada, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia dan 25 negara anggota
Uni Eropa, serta Rumania dan Bulgaria. Namun masih terdapat Negara yang tidak
menandatangani perjanjian ini, yakni Amerika Serikat. Jika berhasil diberlakukan,
Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan
0,28 °C pada tahun 2050. Nature, Oktober 2003 dalam Wikipedia, 2011.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut :
1. Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan atmosfer
yang diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah. Efek rumah
kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-
gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah
kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga
timbul akibat aktivitas manusia.
3. Efek rumah kaca akan mengakibatkan terjadinya pemanasan global (global warming).
Hal tersebut akan menciptakan perubahan yang sangat besar terhadap cuaca, iklim,
serta kondisi abiotik lainnya di permukaan bumi. Sehingga organismepun terganggu
kelangsungan hidupnya.
4. Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah
kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas
tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca
demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGFirdika Arini
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIwisnuwms
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauAyik Novitasari
 
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...MariaAndrian16
 
Laporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologiLaporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologiLinda Adelia
 
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITLAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITNesha Mutiara
 

La actualidad más candente (20)

Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
EFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACAEFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACA
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Bentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi MagmaBentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi Magma
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Laporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologiLaporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologi
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITLAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 

Similar a Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3) (20)

Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
EFEK_RUMAH_KACA 1.pptx
EFEK_RUMAH_KACA 1.pptxEFEK_RUMAH_KACA 1.pptx
EFEK_RUMAH_KACA 1.pptx
 
FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global FISIKA Pemanasan global
FISIKA Pemanasan global
 
Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warming
 
X 9 08-fitra tunisa
X 9 08-fitra tunisaX 9 08-fitra tunisa
X 9 08-fitra tunisa
 
Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2
 
Dampak pemanasan global 2 AKPER PEMKAB MUNA
Dampak pemanasan global 2  AKPER PEMKAB MUNA Dampak pemanasan global 2  AKPER PEMKAB MUNA
Dampak pemanasan global 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2Dampak pemanasan global 2
Dampak pemanasan global 2
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
MAKALAH FISIKA.doc
MAKALAH FISIKA.docMAKALAH FISIKA.doc
MAKALAH FISIKA.doc
 
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panasPengetahuan lingkungan industri   bumi semakin panas
Pengetahuan lingkungan industri bumi semakin panas
 
Bumi semakin panas
Bumi semakin panasBumi semakin panas
Bumi semakin panas
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
pemanasan global.docx
pemanasan global.docxpemanasan global.docx
pemanasan global.docx
 
X 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriX 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputri
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Más de Daniel Marison

Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinDaniel Marison
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Daniel Marison
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikDaniel Marison
 

Más de Daniel Marison (11)

Briket Arang
Briket ArangBriket Arang
Briket Arang
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
 
Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilik
 
Skema ddka
Skema ddkaSkema ddka
Skema ddka
 
Materi polisiklis
Materi polisiklisMateri polisiklis
Materi polisiklis
 

Último

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Último (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering disebut Iptek memang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan, yaitu dapat menyederhanakan dan mempermudah aktivitas-aktivitas dalam kehidupan. Namun, tidak hanya dampak positif saja yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak negatif. Misalnya saja, dengan adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini sudah banyak sepeda motor dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke suatu tempat. Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi dan gas rumah kaca apabila kadarnya telah berlebih. Tidak hanya itu, pembakaran fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, computer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca meningkat. Masalah lain yang juga kita alami saat ini adalah meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi. Dari tahun 1880-1940 temperatur bumi naik hingga 0,6 derajat celcius. Lalu kembali menurun 0,3 derajat celcius dari tahun 1940-1975. Kemudian naik secara perlahan-lahan sejak tahun 1975. Masalah-masalah lingkungan ini makin lama makin bertambah, terlebih saat ini berhembus masalah yang lebih besar mengenai efek rumah kaca dan global warming. Oleh karena itu kami mencoba membahas masalah-masalah tersebut diatas dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca,global warming, penyebab efek rumah kaca, dampak-dampak yang diberikan, dan keterkaitan masalah-masalah tersebut diatas satu sama lain. Semua ini akan kami coba cari tahu dan membahasnya dalam makalah ini.
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yag kami bahas pada makalah ini meliputi : 1. Apa pengertian efek rumah kaca? 2. Apa penyebab efek rumah kaca? 3. Bagaimana keterkaitan efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim? 4. Apa dampak yang diakibatkan oleh efek rumah kaca? 5. Bagaimana carauntuk menanggulangi efek rumah kaca? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengertian efek rumah kaca. 2. Penyebab efek rumah kaca. 3. Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim. 4. Dampak efek rumah kaca. 5. Cara menanggulangi efek rumah kaca. 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan makalah mengenai Efek Rumah Kaca ini diharapkan dapat : 1. Memberikan informasi mengenai efek rumah kaca, baik penyebab maupun akibatnya. 2. Memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih rinci kepada penulis dan pembaca mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian efek rumah kaca Secara alamiah cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang menyentuh permukaan bumi akan berubah menjadi panas dan menghangatkan bumi. Sebagian dari panas ini akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa luar sebagai radiasi infra merah gelombang panjang. Sebagian panas sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca seperti : uap air, karbon-dioksida/CO2 dan metana ) sehingga panas sinar tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Peristiwa ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Semua kehidupan di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena tanpanya, planet ini akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer dan berlanjut, akibatnya pemanasan bumi akan berkelebihan dan akan semakin berlanjut. Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama pada planetatau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang mempunyai lapisanatmosfer seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus (Titan). 2.2 Penyebab efek rumah kaca Efekrumahkaca yang berlebih disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Peningkatan kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini, Karbondioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar
  • 4. 4 tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak. Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca. Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dansungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca (Wikipedia, 2011). Green house effect atau lebih kita kenal dengan sebutan efek rumah kaca adalah sebuah kondisi di mana suhu dari sebuah benda permukaan langit, seperti planet dan bintang, meningkat secara drastis.Meningkatnya suhu ini disebabkan karena adanya perubahan kondisi dari komposisi serta keadaan atmosfir yang mengelilingi benda langit tersebut.
  • 5. 5 Sebenarnya, penggunaan istilah efek rumah kaca diadopsi dari petani di negara Eropa dan Amerika, karena mekanisme pemanasan bumi ini sama seperti yang terjadi di rumah kaca yang digunakan untuk perkebunan di negara tersebut. Biasanya para petani menggunakan rumah kaca di musim dingin. Tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca akan tetap hidup dan tidak mati membeku, oleh pengaruh musim dingin. Karena kaca akan menghalangi suhu yang masuk dan memantulkan kembali keluar. Ini menyebabkan seringnya terjadi kesalah pahaman.bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh banyaknya rumah berdinding kaca. Yang terjadi pada bumi adalah, ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70 persen dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap oleh tanah, tumbuhan, lautan dan benda lainnya. Tiga puluh persen sisanya dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya.Tetapi panas 70 persen itu, tidak selamanya berada di bumi.Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya. Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi, ketika mengenai zat yang berada di atmosfer. Seperti karbon dioksida, gas metana dan uap air.Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat daripada di luar angkasa, karena energi lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali. Jadi, jika bumi tidak memiliki gas rumah kaca, maka suhu di bumi akan terlalu dingin untuk kehidupan makhluk di dalamnya. Sebagai contoh, planet Mars tidak memiliki gas rumah kaca, sehingga suhu di sana berada di sekitar -30°C. Jika suhu yang sama terjadi di bumi, tentu saja tidak ada makhluk hidup dapat hidup di bumi. Tidak menjadi masalah seandainya konsentrasi gas-gas rumah kaca berada dalam keadaan konstan, tidak terjadi lonjakan drastis seperti sekarang ini.Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca diakibatkan berbagai aktivitas manusia yang memicu pancaran gas tersebut ke atmosfir. Dengan adanya pancaran gas ini, maka konsentrasinya di lapisan atmosfir bumi akan semakin tinggi. Kondisi ini akan mengakibatkan sinar matahari
  • 6. 6 yang dipantulkan oleh permukaan bumi akan sulit lewat dan menjadi terperangkap di permukaan bumi. Pengaruh masing-masing gas rumah kaca terhadap terjadinya efek rumah kaca bergantung pada besarnya kadar gas rumah kaca di atmosfer, waktu tinggal di atmosfer dan kemampuan penyerapan energi. Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Berikut akan dipaparkan mengenai gas-gas yang berperan dalam efek rumah kaca dengan persentase kontribusi mereka terhadap efek rumah kaca. Adapun gas-gas yang terdapat dalam rumah kaca, adalah sebagai berikut: 1. Uap Air (36-70%) Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal. Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Meningkatnya konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah uap air di atmosfer. Keadaan ini terus berkelanjutan sampai mencapai titik ekuilibrium (kesetimbangan). Oleh karena itu, uap air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia yang melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di udara juga berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.
  • 7. 7 2. Karbondioksida (9-26%) Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007, konsentrasi karbondioksida telah mencapai 383 ppm, pada gambar 3 (peningkatan 36 persen). Jika prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi 540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa konsentrasinya akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi industri. 3. Metana (4-9%) Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak biladibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat. 4. Nitrogen Oksida Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
  • 8. 8 5. Gas lainnya Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet). Komsumsi CFC tertinggi terdapat pada Negara-negara maju. Amerika Serikat mengkomsumsi hampir sepertiga komsumsi CFC dunia. 2.3 Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim. Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut
  • 9. 9 terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Efek rumah kaca, Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metana) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraanbermotor, AC, komputer, dan memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer. Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.
  • 10. 10 Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global. Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya. 2.4 Dampak efek rumah kaca Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1- 5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat (Wikipedia, 2011).
  • 11. 11 Efek rumah kaca yang berlebih mengakibatkan meningkatkannya suhu permukaan bumi.Sehingga terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan iklim menimbulkan perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit diprakirakan.Pada beberapa bagian dunia hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa mengalami musim kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya kelembaban. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada segala sektor, meliputi: 1. Ketahanan Pangan Terancam Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu penanaman. Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%. 2. Dampak Lingkungan Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akankehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi.Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat
  • 12. 12 menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050.Keenam wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi (Jhamtani, 2007). Terutama yang termasuk kedalam kelompok stenotermal yang memiliki daya toleransi atau kisaran suhu yang sempit.Berbeda dengan hewan eurytermal yang memiliki kisaran toleransi suhu yang luas (Swasta, 2003).Terumbu karang memiliki peranan penting bagi keanekaragaman organisme laut. Masalah secara global terjadi akibat semakin meningkatnya kandungan karbon dioksida dan efek rumah kaca pada atmosfer dan mendorong naiknya suhu permukaan laut (yang diduga juga menyebabkan pemutihan dan kematian karang) serta meningkatkan derajat keasaman air laut. Air laut yang semakin asam akan membuat ion karbonat berkurang sehingga menurunkan kemampuan karang untuk membangun kerangka. Jika terumbu karang tidak dapat beradaptasi maka akan mempengaruhi fungsi ekosistem terumbu karang dan struktur geologi terumbu karang serta mempengaruhi fungsi pesisir dan juga akan mempengaruhi masayarakat sekitar yang bergantung dari ekosistem terumbu karang. 3. Risiko Kesehatan Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia. 4. Air Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di daerah tropik kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
  • 13. 13 5. Ekonomi Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi.Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya 5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim. Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di Indonesia. Namun beberapa data menunjukkan bahwa: 1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,30 C sejak tahun 1990. 2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebih intensif sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan sebagian Sumatera dan Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada musim hujan; sedangkan Jawa dan Bali 15% lebih kering. 3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (CIFOR, 2004) 4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akan berdampak pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim akan menurunkan kesuburan tanah sekitar 2% sampai dengan 8%, diperkirakan akan mengurangi panen padi sekitar 4% per tahun, kacang kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar 50%. 5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakat pesisir. Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada 2050, diperkirakan 160 km2 dari kota jakarta akan terendam air, termasuk Kelapa Gading, Bandara Sukarno- Hatta dan Ancol (Susandi, Jakarta Post, 7 Maret 2007). 6. Di Bali kerusakan lingkungan pada 140 titik abrasi dari panjang panti sekitar 430 km. Laju kerusakan pantai di Bali diperkirakan 3,7 Km per tahun dengan erosi ke daratan 50-100 meter per tahun (Bali Membangun, 2004). Kerusakan ini ditambah potensi
  • 14. 14 dampak dari perubahan iklim diduga akan menyebabkan muka air laut naik 6 meter pada 2030, sehingga Kuta dan Sanur akan tergenang (Bali Post, 16 Agustus 2007). Hal ini mengancam keberlangsungan pendapatan dari pariwisata yang mengandalkan kekayaan dan keindahan pantai dan laut di Bali. Daerah yang lebih ‘aman’ adalah pantai berkarang yang bersifat terjal, seperti Uluwatu dan Nusa Penida serta daerah perbukitan dan pegunungan yang saat ini mempunyai ketinggian di atas 50 meter. 7. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi risiko kehilangan banyak pulau-pulau kecilnya dan penciutan kawasan pesisir akibat kenaikan permukaan air laut. Wilayah Indonesia akan berkurang dan akan ada pengungsi dalam negeri. 8. Dampak kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan pertanian dan perikanan yang pada akhirnya akan menurunkan potensi pendapatan rata-rata masyarakat petani dan nelayan. Kerusakan pesisir dan bencana yang terkait dengan hal itu akan mengurangi pendapatan negara dan masyarakat dari sektor pariwisata. Sementara itu, negara harus menaikkan anggaran untuk menanggulangi bencana yang meningkat, mengelola dampak kesehatan, dan menyediakan sarana bagi pengungsi yang meningkat akibat bencana. Industri di kawasan pesisir juga kemungkinan besar akan menghadapi dampak ekonomi akibat permukaan air laut naik. Kesemuanya ini akan meningkatkan beban anggaran pembangunan nasional dan daerah. 2.5 Cara menanggulangi efek rumah kaca Terdapat dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. 1. Pencegahan Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil (BBM, batubara). Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batu bara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh
  • 15. 15 minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. 2. Penanganan Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal.Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan .Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer.Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norowegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan. Selain itu dalam perjanjian internasional, terlihat pula usaha-usaha berbagai Negara untuk mengurangi emosi gas rumah kaca, yakni pada Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto). Protokol
  • 16. 16 Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca (metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC), atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Hingga 3 Desember 2007, 174 negara telah meratifikasi protokol tersebut, termasuk Kanada, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia dan 25 negara anggota Uni Eropa, serta Rumania dan Bulgaria. Namun masih terdapat Negara yang tidak menandatangani perjanjian ini, yakni Amerika Serikat. Jika berhasil diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050. Nature, Oktober 2003 dalam Wikipedia, 2011.
  • 17. 17 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut : 1. Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan atmosfer yang diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas- gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. 2. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. 3. Efek rumah kaca akan mengakibatkan terjadinya pemanasan global (global warming). Hal tersebut akan menciptakan perubahan yang sangat besar terhadap cuaca, iklim, serta kondisi abiotik lainnya di permukaan bumi. Sehingga organismepun terganggu kelangsungan hidupnya. 4. Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca. 3.2 Saran Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.