SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
63
4.1 PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dibahas perluasan integral tertentu ke bentuk integral
lipat dua dari fungsi dua peubah. Akan dibahas bentuk-bentuk integral lipat
dalam koordinat kartesius, koordinat, kutub, maupun dalam koordinat yang
lebih umum. Penerapan integral lipat diantaranya untuk menghitung
volume, pusat massa dan momen inersia.
Setelah mempelajari bab ini, saudara akan dapat:
- Menghitung integral lipat dua dalam koordinat kartesius,
- Menghitung integral lipat dua dalam koordinat kutub,
- Menghitung integral lipat dua dalam koordinat yang lebih umum
melalui penggantian peubah.
4.2. INTEGRAL LIPAT ATAS DAERAH SEGIEMPAT
Pada pembahasan turunan parsial, ketika menurunkan fungsi f(x,y) terhadap
x maka y dianggap konstanta, dan sebaliknya. Hal demikian juga berlaku
untk integral. Misal diketahui fungsi dua variabel ( ) yxyxf 2, += . Fungsi
ini akan kita cari hasil integrasinya terhadap variabel x dan y , yaitu:
+ dxdyyx )2(
Pada integral diatas, dalam mencari penyelesaiannya, pertama
diintegralkan terlebih dahulu terhadap x kemudian diintegralkan lagi
terhadap y .
Ketika kita mengintegral kan terhadap variabel x , maka kita
menganggap variabel lain sebagai konstanta. Begitu juga sebaliknya, bila
kita integralkan terlebih dahulu terhadap variabel y , maka variabel yang
lain dianggap sebagi konstanta.
Dengan demikian, untuk persoalan diatas, misalkan kita integralkan
terlebih dahulu terhadap x , maka
64
( ){ }dydxyxdxdyyx +=+ 2)2(
{ }dyydxxdx += 2
= + dyxyx }2
2
1
{ 2
= dyyxdyx + 2
2
1 2
= 22
2
1
xyyx +
= )
2
1
( yxxy + .
Berikutnya akan dibahas integral lipat atas daerah segiempat.
Misalkan ( ),z f x y= terdefinisi pada R, suatu daerah persegi panjang
tertutup, yaitu : R =[a,b] x [c,d] = {(x, y) : a ≤ x ≤ b, c ≤ y ≤ d} di bidang
XY.
Tujuan kita adalah menentukan volume benda yang dibatasi oleh
( ),z f x y= di atas daerah R di bidang XY.
Volume ini nantinya akan dinyatakan sebagai integral lipat dua
( ),
R
f x y dA. Untuk
65
memperolehnya, serupa dengan ketika kita mencari luas daerah yang
dibatasi oleh y = f(x) di atas sumbu X.
Bentuk partisi [a,b] menjadi m bagian dan [c,d] menjadi n bagian.
Pilih ( ),ij ijx y∗ ∗
pada setiap sub interval pada [xi, xi-1] dan [yi, yi-1]
Volume = ( ), .ij ijf x y A∗ ∗
∆
Bentuk jumlah Riemann.
66
( )
1 1
,
m n
ij ij
i j
f x y dA∗ ∗
= =
Jika m,n ∞ (|P| 0) diperoleh integral lipat dua f pada R sebagai
limit jumlah Riemann, yaitu
( ) ( ),
1 1
, lim , ,
m n
ij ij
m n
i jR
f x y dA f x y A∗ ∗
→∞
= =
= ∆
Jika limit ada, maka z = f(x,y) terintegralkan Riemann pada R
Integrasi dari fungsi dengan dua peubah dinyatakan dengan
Grafik fungsi dengan dua peubah berupa luasan permukaan dalam dimensi
tiga dan integrasinya pada suatu daerah R adalah volume antara grafik
dengan daerah tersebut.
Sifat integral:
1.) ( ) ( ) ( ) ( ), , , ,
R R R
f x y g x y dA f x y dA g x y dA+ = +
2.) Jika c konstanta, ( ) ( ), ,
R R
c f x y dA c f x y dA=
R
67
3.) Jika ( ) ( ), ,f x y g x y≥ untuk setiap ( ),x y di dalam ,R maka
( ) ( ), ,
R R
f x y dA g x y dA≥ .
Jika ),( yxf = 1, maka nilai dari volume sama dengan luas daerah R.
{ }
xddyyxfdxdyyxf
dydxyxfdxdyyxf
dycbxayxR
x,yf
b
a
d
c
b
a
d
c
d
c
b
a
d
c
b
a
=
=
≤≤≤≤=
),(),(
),(),(
maka
,:),(
segiempatdaerahsuatupadakontinu)(Jika
−
+
2
1
1
1
2
)23(
integralSelesaikan:4.1Contoh
dydxxyx
Penyelesaian .
Menggunakan denfinisi diperoleh:
[ ]
{ }
[ ]
14
)1(2)2(226
])1()1(3[])1()1(3[
3)23(
332
1
3
2
1
2
2
1
2222
2
1
1
1
22
2
1
1
1
2
=
−===
−+−−+=
+=+
=
−=
−
xdxx
dxxxxx
dxxyyxdydxxyx
y
y
68
Gaudio Fubini ( 1879 – 1943) menunjukkan bahwa integral ganda dari
suatu fungsi kontinu dapat ditentukan dengan integral berulang.
Selanjutnya teknik ini dikenal dengan Teorema Fubini.
Teorema Fubini pada daerah segiempat
Jika f kontinu pada daerah segi empat { },:),( dycbxayxR ≤≤≤≤=
maka
Contoh 4.2:
Selesaikan −
R
dAyx )( , dengan R=[0,1] x [0,2]
Penyelesiaan:
−=−=−
2
0
1
0
2
2
0
1
0
2
1
)()( dyxyxdxdyyxdAyx
R
= −−
2
0
2
0).11.
2
1
( dyy
= −
2
0 2
1
dyy
d
c
a b
x
y
==
b
a
d
c
d
c
b
a
dydxyxfdxdyyxfdAyxf ),(),(),(
R
69
= 1
2
1
2
1
2
0
2
−=− yy .
Atau
−=−=−
1
0
2
0
2
1
0
2
0 2
1
)()( dxyxydydxyxdAyx
R
= −
1
0
2
2.
2
1
2. dxx
= ( )−
1
0
22 dxx
= [ ] 12
1
0
2
−=− xx .
Terlihat dengan urutan intergral berbeda diperoleh hasil yang sama.
Pada kasus ( ) ( ) ( ), ,f x y g x h y= maka ( ) ( ) ( )( )
b d
a c
R
g x h y dA g x dx h y dy=
, dengan [ ] [ ], , .R a b c d= ×
Contoh 4.3 : Jika 0, 0, ,
2 2
R
π π
= × tentukan sin cos
R
x y dA.
Penyelesaian:
Teorema Fubini untuk daerah sembarang
Ada dua tipe , seperti pada dua gambar berikut:
70
=
b
a
y
yR
dydxyxfdAyxf
2
1
),(),( =
d
c
x
xR
dxdyyxfdAyxf
2
1
),(),(
Contoh 4.4: Cari
1
0 2
30
x
x
ydydx
Penyelesaian:
[ ]
[ ]
2
3535
)1515(
1530
1
0
53
1
0
42
1
0
2
1
0
2
2
=
−=−=
−=
=
=
=
xx
dxxx
dxyydydx
xy
xy
x
x
Contoh 4.5 : Hitung +
R
y)dA(x 3 dimana
}1211){( 22
xyx,x|-x,yR +≤≤≤≤=
Type II
)(22 yhx =)(11 yhx =
d
c
x
y
Type I
)(11 xgy =
)(22 xgy =
a b x
y
71
Penyelesaian.
.-
-
)x-xxx-x(
dxx-xxx-xx
)dx)x-()x(()x-xx(
y)dydx(xy)dA(x
-
-
R
-
x
x
2
2
1
1
2
3
1
1
2
1
2
3
4
1
2
1
4
2
3
3
2
3
2
21
2
3
21
33
5342
1
1
44233
1
1
222222
1
1
1
2
2
2
=+=++=
++++=
+++=
+=+
+
Contoh 4.6 : Tentukan
R
dAyxf ),( jika:
{ }
(-2,1)and(3,1)(0,0),suduttitik-ikdengan titsegitiga;),((iii)
sindan0,,0olehdibatasiyangdaerah;),((ii)
20,2:),(;4),((i)
2
2
Rxyyxf
xyyxxRyyxf
yyxyyxRyxyxf
=
=====
≤≤≤≤=−=
π
Penyelesaian.
(i). Daerah R adalah sebagai berikut
x
y
2=y
0=y
yx 2=
2
yx =
72
Maka diperoleh
[ ]
5
36
5
2
4
2
)26(
]})(2[]2)2(2{[
2)4()4(
2
0
54
3
2
0
432
2
0
32222
2
0
22
2
0
2
2
2
=−+=
−+=
−−−=
−=−=−
=
=
=
=
=
=
yy
y
dyyyy
dyyyyy
dyxyxdxdyyxdAyx
yx
yx
y
y
yx
yxR
(ii) Daerah R adalah sebagai berikut:
Diperoleh
.
42
2sin
4
1
)2cos1(
4
1
2
sin
2
0
0
0
2
0
sin
0
2
0
sin
0
π
π
π
π
ππ
=−=
−=
=
==
=
=
=
=
x
x
dxx
dx
x
dx
y
dydxydAy
x
x
x
xy
yR
x
y
xy sin=
0=y
0=x
π=x
73
(iii). Daerah R adalah
Maka
.
2
1
22
5
)49(
2
2
1
0
51
0
41
0
22
2
1
0
3
2
221
0
3
2
22
===−=
==
=
−=
=
=
=
−=
y
dy
y
dyyy
y
dy
yx
dxdyxydAxy
yx
yx
y
y
yx
yxR
Catatan`:
Aturan integrasi:
• Urutan pengintegralan dalam integral lipat dua tergantung dari
bentuk D (daerah integrasi).
• Dalam perhitungannya, kadangkala kita perlu merubah urutan
pengintegralan. Hal ini dapat disebabkan dengan perubahan urutan
pengintegralan akan memudahkan dalam proses integrasinya.
• Oleh karena itu, langkah pertama kita harus dapat menggambarkan
daerah integrasi, selanjutnya kita dapat merubah urutan integrasi
dengan mengacu pada sketsa daerah integrasi yang sama.
x
y
1
0=y
yx 2−=
1=y
yx 3=
2− 3
Contoh
dan sumbu
Penyelesaian:
2( ye
R
Atau dibalik urutan integralnya:
2( ye
R
Contoh 4.7 : Hitung , R daerah yang dibatasi oleh
dan sumbu y.
Penyelesaian:
)
1
0
1
0
1
0
=
=
=
=
e
dAyex
Atau dibalik urutan integralnya:
)
1
0
=
=
=
=dAyex
: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh
( )
(2
2
2
1
0
2
1
0
1
0
0
1
0 0
2
2
2
2
−
−
ye
ey
dyey
dxey
y
y
yx
y
x
Atau dibalik urutan integralnya:
( )2
1
0
1
0
12
1
0
1
+−
−
xee
dxxee
ye
dyey
xx
xx
x
x
x
x
(
R
y2: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh
11
)1
−−=
−
e
dy
dy
dydx
Atau dibalik urutan integralnya:
(
1
0
−=+ ee
dx
dx
dxdy
x
)x
dAey: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh
.21 −= e
1() −+− ee
: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh
)101 =+−
: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh x = y
.2−e
74
x = y2
, y =1,
75
LATIHAN 4.2 :
Untuk soal no. 1 – 5 , hitung
R
dAyxf ),( , jika:
1. }21,21:),{(;812),( 32
≤≤−≤≤=−= yxyxRxxyyxf
2. Rxyyxf ;2),( += daerah segiempat yang dibatasi oleh (-1,-1), (2,-1),
(2,4) dan (-1,4).
3. }1,21:),{(;),( 2
xyxxyxRyxyxf ≤≤−≤≤==
4. }20,2:),{();4(),( 2
≤≤≤≤=−= yyxyyxRyxyxf
5. 2
),( xyyxf = ; R daerah segitiga yang dibatasi oleh (0,0), (3,1) and (-
2,1).
Untuk soal no. 6 – 9, sketsakan daerah integrasi R, kemudian tulis kembali
integral dengan menukar urutan integrasi
6.
−1
0
24
2
),(
x
dydxyxf 7.
1
0
),(
y
y
dxdyyxf
8.
1
0 1
),(
x
e
dydxyxf 9.
−
−−
1
0
1
1
2
2
),(
y
y
dxdyyxf .
Untuk soal no. 10 – 12, hitung integral lipat :
1.
1 2
0 1
x
xe
dy dx
y
2.
2
2
1
1R
x
dA
y
+
+
dengan [ ] [ ]0,1 0,1 .R = ×
3. ( )
1 1
2
0
sin ,
x
y dy dx
76
4.3 PENGGANTIAN VARIABEL DALAM INTEGRAL LIPAT
Dari transformasi T yang diberikan oleh x = g(u, v) dan y = h(u, v)
didefinisikan jacobian :
Misalkan T adalah Transformasi C1
satu ke satu yang Jacobiannya tidak nol
dan yang memetakan daerah S di bidang uv pada daerah R di bidang xy.
Andaikan bahwa f kontinu pada R dan bahwa R serta S adalah daerah-
daerah bidang jenis I atau II, maka:
Dalam hal ini kita mengubah dari integral dalam x dan y ke integral dalam
u dan v dengan cara mengekspresikan x dan y dalam suku u dan v dan
menuliskan :
Sebagai ilustrasi, perhatikan koordinat polar. Di sini transformasi T
dari bidang r ke bidang xy diberikan oleh:
x = g(r, ) = r cos y = h(r, ) = r sin
Dan geometri transformasi, T memetakan persegi panjang biasa
dalam bidang r ke persegi panjang polar di bidang xy. Jacobian T adalah:
! " #
Jadi diperoleh:
77
$ $
%
&
'
(
Contoh 4.8 : Gunakan penggantian variabel x = u2
-v2
, y = 2uv untuk
menghitung integral ) , dengan R adalah daerah yang dibatasi oleh
sumbu x dan parabola-parabola y2
= 4 – 4x dan y2
= 4 + 4x.
Penyelesaian:
Pertama kita perlu menghitung Jacobain.
* *
* *
+ + " #
Karena itu :
* $ $ * + , ,-
.
-
.
/ 0
-
.
0 1 1-
.
/ 0 23
4
5 3
6
, 1
7
-
. 89.
89-
$ * + 1
-
.
: , 5
;
89.
89-
*
Contoh 4.9:
Hitung integral ) < =>? @ =A?
, dengan R adalah daerah trapesium
dengan titik sudut (1,0),(2,0),(0,-2), dan (0,-1).
78
Penyelesaian:
-
,
-
,
Jacobian T adalah
B
*
B
*
B
*
B
*
B
*
# x-y=2 x=0 x-y=1
* B
Jadi daerah S adalah daerah trapesium dengan titik sudut (1,1), (2,2), (-2,2)
dan (-1,1).
C DE FB G G * G G H
Sehingga:
<
=>?
=A? <
8
I J J
$ $ <8@I
K
B
*
L
I
AI
B
*
$ 2 <8@I
7
89I
89AI
,
-
,
-
=
-
,
0 < <A-,
-
=
1
5
< <A-
79
Contoh 4.10: Hitung ) dengan R adalah daerah trapesium yang
dibatasi oleh titik – titik # # M # N
O
,
O
,
P Q! N
O
,
O
,
P dengan
transformasi
* R Q! * R
Penyelesaian :
Untuk y = x untuk y = -x
* R * R * R * R
S # + #
# #
Untuk M untuk M
* R * R M * R * R M
+ M S M
O
5
O
T
# G G
M
+
# G G
M
S
U
*
R
E E
R
R
U S S B*
$ $ * R * R F B*F
O
5
.
O
T
.
80
$ $ +/
O
5
.
O
T
.
$ *+ ,
J
O
5
#
E
O
T
.
$
VM
*
O
T
.
VM
*
W
O
T
#
E
B*M
+
X
LATIHAN 4.3 :
1. Hitung )
YZ[4
?>,=
, jika R adalah daerah yang dibatasi oleh +
* + M R * B * .
2. Hitung
jika R adalah daerah yang dibatasi oleh :
# # R B .
3. Gambarkan daerah integrasi berikut, kemudian selesaikan
menggunakan transformasi koordinat yang sesuai.
+
+− +
−1
0
2
2
x
x
dydx
yx
xy
+
+−
+
−2
1
4x
x
dydx
yx
xy
.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaBeny Nugraha
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 

La actualidad más candente (20)

Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 

Similar a INTEGRAL LIPAT (20)

Pertemuan 5 integral lipat dua
Pertemuan 5   integral lipat duaPertemuan 5   integral lipat dua
Pertemuan 5 integral lipat dua
 
1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx
 
Integral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAIntegral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPA
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentuBab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
 
Aplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeAplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volume
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
integral.pptx
integral.pptxintegral.pptx
integral.pptx
 
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
 
Integral rangkap
Integral rangkapIntegral rangkap
Integral rangkap
 
Integral rangkap
Integral rangkapIntegral rangkap
Integral rangkap
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Turunan.pptx
Turunan.pptxTurunan.pptx
Turunan.pptx
 
matematika luas daerah
matematika luas daerah matematika luas daerah
matematika luas daerah
 
13184085.ppt
13184085.ppt13184085.ppt
13184085.ppt
 
fungsi .pptx
fungsi .pptxfungsi .pptx
fungsi .pptx
 

INTEGRAL LIPAT

  • 1. 63 4.1 PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas perluasan integral tertentu ke bentuk integral lipat dua dari fungsi dua peubah. Akan dibahas bentuk-bentuk integral lipat dalam koordinat kartesius, koordinat, kutub, maupun dalam koordinat yang lebih umum. Penerapan integral lipat diantaranya untuk menghitung volume, pusat massa dan momen inersia. Setelah mempelajari bab ini, saudara akan dapat: - Menghitung integral lipat dua dalam koordinat kartesius, - Menghitung integral lipat dua dalam koordinat kutub, - Menghitung integral lipat dua dalam koordinat yang lebih umum melalui penggantian peubah. 4.2. INTEGRAL LIPAT ATAS DAERAH SEGIEMPAT Pada pembahasan turunan parsial, ketika menurunkan fungsi f(x,y) terhadap x maka y dianggap konstanta, dan sebaliknya. Hal demikian juga berlaku untk integral. Misal diketahui fungsi dua variabel ( ) yxyxf 2, += . Fungsi ini akan kita cari hasil integrasinya terhadap variabel x dan y , yaitu: + dxdyyx )2( Pada integral diatas, dalam mencari penyelesaiannya, pertama diintegralkan terlebih dahulu terhadap x kemudian diintegralkan lagi terhadap y . Ketika kita mengintegral kan terhadap variabel x , maka kita menganggap variabel lain sebagai konstanta. Begitu juga sebaliknya, bila kita integralkan terlebih dahulu terhadap variabel y , maka variabel yang lain dianggap sebagi konstanta. Dengan demikian, untuk persoalan diatas, misalkan kita integralkan terlebih dahulu terhadap x , maka
  • 2. 64 ( ){ }dydxyxdxdyyx +=+ 2)2( { }dyydxxdx += 2 = + dyxyx }2 2 1 { 2 = dyyxdyx + 2 2 1 2 = 22 2 1 xyyx + = ) 2 1 ( yxxy + . Berikutnya akan dibahas integral lipat atas daerah segiempat. Misalkan ( ),z f x y= terdefinisi pada R, suatu daerah persegi panjang tertutup, yaitu : R =[a,b] x [c,d] = {(x, y) : a ≤ x ≤ b, c ≤ y ≤ d} di bidang XY. Tujuan kita adalah menentukan volume benda yang dibatasi oleh ( ),z f x y= di atas daerah R di bidang XY. Volume ini nantinya akan dinyatakan sebagai integral lipat dua ( ), R f x y dA. Untuk
  • 3. 65 memperolehnya, serupa dengan ketika kita mencari luas daerah yang dibatasi oleh y = f(x) di atas sumbu X. Bentuk partisi [a,b] menjadi m bagian dan [c,d] menjadi n bagian. Pilih ( ),ij ijx y∗ ∗ pada setiap sub interval pada [xi, xi-1] dan [yi, yi-1] Volume = ( ), .ij ijf x y A∗ ∗ ∆ Bentuk jumlah Riemann.
  • 4. 66 ( ) 1 1 , m n ij ij i j f x y dA∗ ∗ = = Jika m,n ∞ (|P| 0) diperoleh integral lipat dua f pada R sebagai limit jumlah Riemann, yaitu ( ) ( ), 1 1 , lim , , m n ij ij m n i jR f x y dA f x y A∗ ∗ →∞ = = = ∆ Jika limit ada, maka z = f(x,y) terintegralkan Riemann pada R Integrasi dari fungsi dengan dua peubah dinyatakan dengan Grafik fungsi dengan dua peubah berupa luasan permukaan dalam dimensi tiga dan integrasinya pada suatu daerah R adalah volume antara grafik dengan daerah tersebut. Sifat integral: 1.) ( ) ( ) ( ) ( ), , , , R R R f x y g x y dA f x y dA g x y dA+ = + 2.) Jika c konstanta, ( ) ( ), , R R c f x y dA c f x y dA= R
  • 5. 67 3.) Jika ( ) ( ), ,f x y g x y≥ untuk setiap ( ),x y di dalam ,R maka ( ) ( ), , R R f x y dA g x y dA≥ . Jika ),( yxf = 1, maka nilai dari volume sama dengan luas daerah R. { } xddyyxfdxdyyxf dydxyxfdxdyyxf dycbxayxR x,yf b a d c b a d c d c b a d c b a = = ≤≤≤≤= ),(),( ),(),( maka ,:),( segiempatdaerahsuatupadakontinu)(Jika − + 2 1 1 1 2 )23( integralSelesaikan:4.1Contoh dydxxyx Penyelesaian . Menggunakan denfinisi diperoleh: [ ] { } [ ] 14 )1(2)2(226 ])1()1(3[])1()1(3[ 3)23( 332 1 3 2 1 2 2 1 2222 2 1 1 1 22 2 1 1 1 2 = −=== −+−−+= +=+ = −= − xdxx dxxxxx dxxyyxdydxxyx y y
  • 6. 68 Gaudio Fubini ( 1879 – 1943) menunjukkan bahwa integral ganda dari suatu fungsi kontinu dapat ditentukan dengan integral berulang. Selanjutnya teknik ini dikenal dengan Teorema Fubini. Teorema Fubini pada daerah segiempat Jika f kontinu pada daerah segi empat { },:),( dycbxayxR ≤≤≤≤= maka Contoh 4.2: Selesaikan − R dAyx )( , dengan R=[0,1] x [0,2] Penyelesiaan: −=−=− 2 0 1 0 2 2 0 1 0 2 1 )()( dyxyxdxdyyxdAyx R = −− 2 0 2 0).11. 2 1 ( dyy = − 2 0 2 1 dyy d c a b x y == b a d c d c b a dydxyxfdxdyyxfdAyxf ),(),(),( R
  • 7. 69 = 1 2 1 2 1 2 0 2 −=− yy . Atau −=−=− 1 0 2 0 2 1 0 2 0 2 1 )()( dxyxydydxyxdAyx R = − 1 0 2 2. 2 1 2. dxx = ( )− 1 0 22 dxx = [ ] 12 1 0 2 −=− xx . Terlihat dengan urutan intergral berbeda diperoleh hasil yang sama. Pada kasus ( ) ( ) ( ), ,f x y g x h y= maka ( ) ( ) ( )( ) b d a c R g x h y dA g x dx h y dy= , dengan [ ] [ ], , .R a b c d= × Contoh 4.3 : Jika 0, 0, , 2 2 R π π = × tentukan sin cos R x y dA. Penyelesaian: Teorema Fubini untuk daerah sembarang Ada dua tipe , seperti pada dua gambar berikut:
  • 8. 70 = b a y yR dydxyxfdAyxf 2 1 ),(),( = d c x xR dxdyyxfdAyxf 2 1 ),(),( Contoh 4.4: Cari 1 0 2 30 x x ydydx Penyelesaian: [ ] [ ] 2 3535 )1515( 1530 1 0 53 1 0 42 1 0 2 1 0 2 2 = −=−= −= = = = xx dxxx dxyydydx xy xy x x Contoh 4.5 : Hitung + R y)dA(x 3 dimana }1211){( 22 xyx,x|-x,yR +≤≤≤≤= Type II )(22 yhx =)(11 yhx = d c x y Type I )(11 xgy = )(22 xgy = a b x y
  • 9. 71 Penyelesaian. .- - )x-xxx-x( dxx-xxx-xx )dx)x-()x(()x-xx( y)dydx(xy)dA(x - - R - x x 2 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 3 4 1 2 1 4 2 3 3 2 3 2 21 2 3 21 33 5342 1 1 44233 1 1 222222 1 1 1 2 2 2 =+=++= ++++= +++= +=+ + Contoh 4.6 : Tentukan R dAyxf ),( jika: { } (-2,1)and(3,1)(0,0),suduttitik-ikdengan titsegitiga;),((iii) sindan0,,0olehdibatasiyangdaerah;),((ii) 20,2:),(;4),((i) 2 2 Rxyyxf xyyxxRyyxf yyxyyxRyxyxf = ===== ≤≤≤≤=−= π Penyelesaian. (i). Daerah R adalah sebagai berikut x y 2=y 0=y yx 2= 2 yx =
  • 10. 72 Maka diperoleh [ ] 5 36 5 2 4 2 )26( ]})(2[]2)2(2{[ 2)4()4( 2 0 54 3 2 0 432 2 0 32222 2 0 22 2 0 2 2 2 =−+= −+= −−−= −=−=− = = = = = = yy y dyyyy dyyyyy dyxyxdxdyyxdAyx yx yx y y yx yxR (ii) Daerah R adalah sebagai berikut: Diperoleh . 42 2sin 4 1 )2cos1( 4 1 2 sin 2 0 0 0 2 0 sin 0 2 0 sin 0 π π π π ππ =−= −= = == = = = = x x dxx dx x dx y dydxydAy x x x xy yR x y xy sin= 0=y 0=x π=x
  • 11. 73 (iii). Daerah R adalah Maka . 2 1 22 5 )49( 2 2 1 0 51 0 41 0 22 2 1 0 3 2 221 0 3 2 22 ===−= == = −= = = = −= y dy y dyyy y dy yx dxdyxydAxy yx yx y y yx yxR Catatan`: Aturan integrasi: • Urutan pengintegralan dalam integral lipat dua tergantung dari bentuk D (daerah integrasi). • Dalam perhitungannya, kadangkala kita perlu merubah urutan pengintegralan. Hal ini dapat disebabkan dengan perubahan urutan pengintegralan akan memudahkan dalam proses integrasinya. • Oleh karena itu, langkah pertama kita harus dapat menggambarkan daerah integrasi, selanjutnya kita dapat merubah urutan integrasi dengan mengacu pada sketsa daerah integrasi yang sama. x y 1 0=y yx 2−= 1=y yx 3= 2− 3
  • 12. Contoh dan sumbu Penyelesaian: 2( ye R Atau dibalik urutan integralnya: 2( ye R Contoh 4.7 : Hitung , R daerah yang dibatasi oleh dan sumbu y. Penyelesaian: ) 1 0 1 0 1 0 = = = = e dAyex Atau dibalik urutan integralnya: ) 1 0 = = = =dAyex : Hitung , R daerah yang dibatasi oleh ( ) (2 2 2 1 0 2 1 0 1 0 0 1 0 0 2 2 2 2 − − ye ey dyey dxey y y yx y x Atau dibalik urutan integralnya: ( )2 1 0 1 0 12 1 0 1 +− − xee dxxee ye dyey xx xx x x x x ( R y2: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh 11 )1 −−= − e dy dy dydx Atau dibalik urutan integralnya: ( 1 0 −=+ ee dx dx dxdy x )x dAey: Hitung , R daerah yang dibatasi oleh .21 −= e 1() −+− ee : Hitung , R daerah yang dibatasi oleh )101 =+− : Hitung , R daerah yang dibatasi oleh x = y .2−e 74 x = y2 , y =1,
  • 13. 75 LATIHAN 4.2 : Untuk soal no. 1 – 5 , hitung R dAyxf ),( , jika: 1. }21,21:),{(;812),( 32 ≤≤−≤≤=−= yxyxRxxyyxf 2. Rxyyxf ;2),( += daerah segiempat yang dibatasi oleh (-1,-1), (2,-1), (2,4) dan (-1,4). 3. }1,21:),{(;),( 2 xyxxyxRyxyxf ≤≤−≤≤== 4. }20,2:),{();4(),( 2 ≤≤≤≤=−= yyxyyxRyxyxf 5. 2 ),( xyyxf = ; R daerah segitiga yang dibatasi oleh (0,0), (3,1) and (- 2,1). Untuk soal no. 6 – 9, sketsakan daerah integrasi R, kemudian tulis kembali integral dengan menukar urutan integrasi 6. −1 0 24 2 ),( x dydxyxf 7. 1 0 ),( y y dxdyyxf 8. 1 0 1 ),( x e dydxyxf 9. − −− 1 0 1 1 2 2 ),( y y dxdyyxf . Untuk soal no. 10 – 12, hitung integral lipat : 1. 1 2 0 1 x xe dy dx y 2. 2 2 1 1R x dA y + + dengan [ ] [ ]0,1 0,1 .R = × 3. ( ) 1 1 2 0 sin , x y dy dx
  • 14. 76 4.3 PENGGANTIAN VARIABEL DALAM INTEGRAL LIPAT Dari transformasi T yang diberikan oleh x = g(u, v) dan y = h(u, v) didefinisikan jacobian : Misalkan T adalah Transformasi C1 satu ke satu yang Jacobiannya tidak nol dan yang memetakan daerah S di bidang uv pada daerah R di bidang xy. Andaikan bahwa f kontinu pada R dan bahwa R serta S adalah daerah- daerah bidang jenis I atau II, maka: Dalam hal ini kita mengubah dari integral dalam x dan y ke integral dalam u dan v dengan cara mengekspresikan x dan y dalam suku u dan v dan menuliskan : Sebagai ilustrasi, perhatikan koordinat polar. Di sini transformasi T dari bidang r ke bidang xy diberikan oleh: x = g(r, ) = r cos y = h(r, ) = r sin Dan geometri transformasi, T memetakan persegi panjang biasa dalam bidang r ke persegi panjang polar di bidang xy. Jacobian T adalah: ! " # Jadi diperoleh:
  • 15. 77 $ $ % & ' ( Contoh 4.8 : Gunakan penggantian variabel x = u2 -v2 , y = 2uv untuk menghitung integral ) , dengan R adalah daerah yang dibatasi oleh sumbu x dan parabola-parabola y2 = 4 – 4x dan y2 = 4 + 4x. Penyelesaian: Pertama kita perlu menghitung Jacobain. * * * * + + " # Karena itu : * $ $ * + , ,- . - . / 0 - . 0 1 1- . / 0 23 4 5 3 6 , 1 7 - . 89. 89- $ * + 1 - . : , 5 ; 89. 89- * Contoh 4.9: Hitung integral ) < =>? @ =A? , dengan R adalah daerah trapesium dengan titik sudut (1,0),(2,0),(0,-2), dan (0,-1).
  • 16. 78 Penyelesaian: - , - , Jacobian T adalah B * B * B * B * B * # x-y=2 x=0 x-y=1 * B Jadi daerah S adalah daerah trapesium dengan titik sudut (1,1), (2,2), (-2,2) dan (-1,1). C DE FB G G * G G H Sehingga: < =>? =A? < 8 I J J $ $ <8@I K B * L I AI B * $ 2 <8@I 7 89I 89AI , - , - = - , 0 < <A-, - = 1 5 < <A-
  • 17. 79 Contoh 4.10: Hitung ) dengan R adalah daerah trapesium yang dibatasi oleh titik – titik # # M # N O , O , P Q! N O , O , P dengan transformasi * R Q! * R Penyelesaian : Untuk y = x untuk y = -x * R * R * R * R S # + # # # Untuk M untuk M * R * R M * R * R M + M S M O 5 O T # G G M + # G G M S U * R E E R R U S S B* $ $ * R * R F B*F O 5 . O T .
  • 18. 80 $ $ +/ O 5 . O T . $ *+ , J O 5 # E O T . $ VM * O T . VM * W O T # E B*M + X LATIHAN 4.3 : 1. Hitung ) YZ[4 ?>,= , jika R adalah daerah yang dibatasi oleh + * + M R * B * . 2. Hitung jika R adalah daerah yang dibatasi oleh : # # R B . 3. Gambarkan daerah integrasi berikut, kemudian selesaikan menggunakan transformasi koordinat yang sesuai. + +− + −1 0 2 2 x x dydx yx xy + +− + −2 1 4x x dydx yx xy .