Dokumen tersebut membahas definisi dan perkembangan partai politik di Indonesia. Secara ringkas, partai politik didefinisikan sebagai organisasi politik yang mewakili aspirasi rakyat dan berperan dalam pemerintahan. Sejarah partai politik di Indonesia meliputi masa penjajahan, revolusi kemerdekaan, demokrasi terpimpin, Orde Baru hingga reformasi.
1. Nama Kelompok :
1. Daerobbi Nurwansyah
2. Dewi Ratna Novianti
3. Fiarjuna Pangestu
4. Putri Suci Ariani
SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG
2012/2013
2. Definisi Parpol
dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Definisi Secara 2. Definisi Menurut
Umum Para Ahli
3. Apa itu definisi parpol secara umum?
Parpol adalah organisasi politik yang menjalani
ideologi tertentu atau dibentuk tujuan khusus.
Definisi lainnya adalah kelompok yang
terorganisir yang anggota – anggotanya
mempunyai orientasi, nilai – nilai, dan cita – cita
yang sama.
4. Menurut Friedrich : partai politik sebagai kelompok manusia
yang terorganisasikan secara stabil dengan tujuan untuk
merebut dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan
bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan kekuasaan tersebut
akan memberikan kegunaan materil dan idil kepada para
anggotanya.
Menurut Soltau : partai politik sebagai kelompok warga negara
yang sedikit banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai
suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya
untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan
menjalankan kebijakan umum yang mereka buat.
5. 1. Penyalur aspirasi rakyat
2. Mengisi Kemerdekaan
6. 1. Parpol sebagai komunikasi politik
2. Parpol sebagai sarana sosialisasi politik
3. Parpol sebagai sarana rekrutmen politik
4. Parpol sebagai sarana pengatur konflik
7. 1. Mewujudkan cita – cita nasional bangsa Indonesia
2. Menjaga dan memelihara keutuhan NKRI
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia
5. Meningkatan partisipasi politik anggota dan
masyarakat dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan politik dan pemerintahan
6. Memperjuangkan cita – cita parpol dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
beragama.
7. Membangun etika dan budaya politik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
8. A. Parpol Pada Era Penjajahan
Masa ini disebut sebagai periode pertama
lahirnya partai politik di Indonesia (waktu
itu Hindia Belanda). Lahirnya partai
menandai adanya kesadaran nasional.
Kehadiran partai politik pada masa
permulaan merupakan menifestasi
kesadaran nasional untuk mencapai
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
9. Beberapa bulan setelah proklamsi
kemerdekaan, terbuka kesempatan yang
besar untuk mendirikan partai
politik, sehingga bermunculanlah partai-
partai politik Indonesia. Dengan demikian kita
kembali kepada pola sistem banyak partai.
Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik
besar, yaitu : Masyumi, PNI, NU dan PKI. Hal
ini dikarenakan adanya maklumat Pemerintah
RI 3 November 1945 yang berisi anjuran
mendirikan partai politik dalam rangka
memperkuat perjuangan kemerdekaan.
10. Partai politik tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, sehingga kabinet
jatuh bangun dan tidak dapat melaksanakan
program kerjanya. Sebagai akibatnya
pembangunan tidak dapat berjaan dengan
baik pula. Masa demokrasi parlementer
diakhiri dengan Dekrit 5 Juli 1959, yang
mewakili masa masa demokrasi terpimpin.
Pada masa demokrasi terpimpin ini peranan
partai politik mulai dikurangi, sedangkan di
pihak lain, peranan presiden sangat kuat.
11. Dalam masa Orde Baru dengan belajar dari
pengalaman Orde Lama lebih berusaha menekankan
pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Kristalisasi Parpol Suara yang terdengar dalam MPR
sesudah pemilu 1971 menghendaki jumlah partai
diperkecil dan dirombak sehingga partai tidak
berorientasi pada ideologi politik, tetapi pada politik
pembangunan. Itu karena banyaknya Partai Politik
dianggap tidak menjamin adanya stabilitas politik
dan dianggap mengganggu program pembangunan.
Usaha pemerintah ini baru terealisasi pada tahun
1973, partai yang diperbolehkan tumbuh hanya
berjumlah tiga yaitu Partai Persatuan Pembangunan
(PPP), GOLKAR dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
12. Setelah reformasi, pertumbuhan Partai Politik
didasari atas kepentingan yang sama masing-
masing anggotanya. Boleh jadi, Era Reformasi yang
melahirkan sistem multi-partai ini sebagai titik
awal pertumbuhan partai yang didasari
kepentingan dan orientasi politik yang sama di
antara anggotanya.Boleh dikatakan bahwa setelah
era reformasi ini peran partai sebagai penyalur
aspirasi rakyat bisa dimaksimalkan, dapat dilihat
dari partai-partai yang tumbuh dan berkembang
dengan bebas tanpa intervensi dari pihak
manapun. Walaupun begitu masih banyak yang
harus dibenahi partai politik kita, diantaranya
adalah masih banyaknya korupsi, kolusi dan
nepotisme di dalam organisasi partai politik saat
ini.