SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Kemandirian guru dan Kepala sekolah
(Prof. Dr.H.E.Mulyasa,M.Pd)
Menciptakan Iklim Sekolah
Nama : Yunia Mondrow
Nim : 06111404018
A. Perlunya Iklim Sekolah
Perlunya iklim sekolah antara lain dapat dilihat dari hal-hal sbb :
1. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung setiap saat. Begitu cepatnya
perkembangan tsb sehingga sulit untuk diikuti dengan mata telanjang.
2. Perkembangan penduduk yang cepat membutuhkan pelayanan pendidikan yang
besar . Untuk itu, diperlukan biaya atau anggaran pendidikan yang besar pula.
3. SDM yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci
keberhasilan pembangunan nasional.
4. Untuk menghadapi tantangan masa depan sebagai akibat dari kemajuan dan
perkembangan teknologi sekolah harus mengantisipasi hubungan antar negara
yg semakin erat , seakan tidak ada batas lagi.
B. Perencanaan Pembaruan Iklim Sekolah
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembaruan
iklim sekolah adalah sbb:
1. Merumuskan masalah (mengidentifikasi masalah dan menganalisis
kebutuhan.
2. Merumuskan dan menganalisis tujuan pembaruan pendidikan
3. Menentukan persyaratan untuk mencapai tujuan dengan
mengembangkan alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor penunjang dan penghambat.
5. Memilih dan menentukan strategi yang akan dilaksanakan
berdasarkan hasil identifikasi trhdap faktor penunjang dan
penghambat.
6. Melaksanakan strategi yang dipilih, termasuk manajemen dan kontrol
terhadap strategi tsb.
7. Menilai terhadap evektifitas pembaruan pendidikan yang telah
dilaksanakan.
8. Menyempurnakan dan menyebabkan hasil pembaharuan pendidikan.
Hambatan-hambatan meliputi hal-hal berikut :
1. Hambatan karena konflik nilai
2. Hambatan karena konflik kekuatan
3. Hambatan karena konflik psikologi
C. Faktor Dominan Iklim Sekolah
Menciptakan iklim sekolah yang kondusif harus menjadi prioritas guru dan
kepala sekolah yang perlu diperhatikan dalam program pengembangan
sekolah dan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Secara umum faktor dominan jyang perlu diperhatikan dalam iklim sekolah
adalah sbb:
1. Pembangunan pendidikan nasional bukan hanya untuk menciptakan
golongan elit dan kaum intelektual, melainkan membentuk manusia indonesia
seutuhnya, melalui proses sistematis yang memungkinkan pengetahuan
, keterampilan dan sikap dpt berkembang secara optimal.
2. Peserta didik merupak subyek sekaligus objek pendidikan.
3. Mendidik merupakan pekerjaan profesional, memberikan petunjuk bahwa
tidak setiap orang dapat melaksanankan profesi mendidik.
4. Isi pendidikan merupakan segala pengalaman yang harus dimiliki peserta
didik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai melalui proses pendidikan.
5. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas
dan sumber belajar , terutama dalam sistem pendidikan dewasa ini.
Banyak strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan iklim sekolah
yang kondusif sebagai penunjang implementasi dan keberhasilan KTSP,
antara lain sebagai berikut :
1. Mendongkrak Prestasi melalui Akselerasi
Dalam hal ini sekolah dapat mengembangkan program akselerasi (percepatan)
untuk melayani dan mengakomodasi peserta didik unggulan, yang cepat
belajar dan memiliki kompetensi , serta integritas pribadi diatas rata-rata.
Akselerasi belajar dimungkinkan untuk diterapkan sehingga peserta didik yang
memiliki kemampuan diatas rata-rata dapat menyelesaikan meteri
pembelajaran lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan. Akselerasi
belajar tidak sama dengan “loncat kelas” sebab dalam masa akselerasi belajar
setiap peserta didik harus tetap mempelajari seluruh bahan ajar yang
semestinya dipelajari (belajar tuntas).
Melalui akselerasi belajar peserta didik yang berkemampuan tinggi dapat
mempelajari seluruh bahan ajar dengan melampaui atau lebih cepat dari yang
lain.
2. Modernisasi Pengelolaan Sekolah
Dalam modernisasi pengelolaan sekolah , para pelaksana peserta didik
hendaknya bekerjasama dengan sektor-sektor lain di masyarakat yg telah
menjalankan usaha modernisasi sesuai dgn perkembangan teknologi,
kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
Pemerintah menetapkan tiga pilar kebijakan pendidikan yang harus
diperhatikan dalam penciptaan iklim sekolah, yaitu :
1. Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan.
3. Peningkatan tata kelola , akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan
pendidikan.
3. Modernisasi guru
Dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas sekolah ,
nampaknya faktor huru perlu mendapat perhatian yang pertama dan utama,
disamping kurikulumnya.
Dalam menciptakan iklim sekolah dalam konteks implementasi KTSP, disini
guru diberi kebebasan yang lebih leluasa untuk mengembangkan kurikulum
sesuai SK dan potensi peserta didik. Dengan kata lain, berhasil tidaknya
implementasi KTSP dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan sangat bergantung pada unjuk kerja gurunya.
Untuk itu sekarang sedang diupayakan melalui program sertifikasi sehingga
ke depan diharapkan semua guru memiliki serifikat dan kewenangan sebagai
tuntutan profesi serta mendapatkan penghargaan dan gaji yang layak sesuai
dengan pekerjaan yang diembannya.
4. Modernisasi Pembelajaran
Bagaimanapun tingkat intelegensi anak, masing-masing harus diberi
kesempatan belajar sesuai dengan kecepatannya. Disadari bahwa
menciptakan pembelajaran yang menghormati perbedaan perorangan
masing-masing peserta didik itu sukar dibandingkan dengan
menyelenggarakan pembelajaran yang bersifat tradisional.
Modernisasi pembelajaran tidak harus disertai dengan pemakaian
perlengkpan yang serba hebat, tetapi perlu ditekankan pentingnya
pengembangan cara-cara baru agar peserta didik dapat belajar secara
efektif dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pemerintah terus menerus melakukan berbagai kajian, baik melalui diskusi,
seminar, lokakarya, maupun pengkajian-pengkajian para ahli. Bahkan
depdiknas telah mengadakan berbagai reformasi yang harud dilakukan oleh
sekolah, sbb :
a. Pada level kelas (Regulator)
 Mewujudkan proses pembelajaran efektif
 Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan
sacara berkelanjutan.
b. Pada Level Mediator (profesi)
 Melakikan refleksi diri kearah pembentukan karakter kepemimpinan
sekolah yang kuat.
 Melaksanakan pengembangan staf yg kompeten dan berdedikasi tinggi.
c. Pada level sekolah (manajemen)
 Menumbuhkan komitmen untuk mandiri
 Mengutamakan kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
 Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan
 Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib
 Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah.
 menumbuhkan harapan prestasi yang tinggi
Menumbuhkan kemauan untuk berubah
Mengembangkan komunikasi yang baik
Mewujudkan teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis.
Melaksanakan keterbukaan (transparansi) manajemen
Menetapkan secara jelas serta mewujudkan visi dan misi sekolah
Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif
Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
Menetapkan kerangka akuntabilitas yang kuat.
5. Mendayagunakan Lingkungan sekitar sekolah
Iklim sekolah yang kondusif antara lain dapat diciptakan dengan
mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah secara efektif. Pendayagunaan
lingkungan sekitar sekolah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan pada hakekatnya mendekatkan
dan memadukan peserta didik dengan lingkungannya, agar mereka memiliki
rasa cinta, peduli, dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk
kepentingan pembelajaran, dengan metode karyawisata
dan pemberian tugas.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah
(kelas) untuk kepentingan belajar.
Guru sebagai fasilitator pembelajaran dapat memilih
lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.
6. Mengembangkan Program Kewirausahaan
Pada saat ini banyak sekolah swasta yang maju dan kualitasnya lebih baik
dibanding sekolah negeri, karena tidak terikat oleh alokasi dana dari
pemerintah. Hal tsb menantang sekolah negeri untuk mampu mandiri seperti
sekolah swasta. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah harus memahami
prinsip kewirausahaan, kemudian mengembangkan serta memasukannya
dalam program sekolah.
Berwirausaha di sekolah berarti memadukan
kepribadian, peluang, keuangan, dan sumber daya yang ada di lingkungan
sekolah guna mengambil keuntungan.
Jika sekolah atau satuan pendidikan ingin sukses mengembangkan program
kewirausahaan dalam KTSP maka kepala sekolah , guru, dan tenaga
kependidikan lainnya, beserta para peserta didik harus dilatih dan dibiasakan
berpikir wirausaha.
18. yunia mondrow (06111404018)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (13)

Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
 
Unit1.kurikulum ptv
Unit1.kurikulum ptvUnit1.kurikulum ptv
Unit1.kurikulum ptv
 
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan KurikulumFaktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
 
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044   ISU-ISU KURIKULUMSME 6044   ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
 
Sukan 1
Sukan 1Sukan 1
Sukan 1
 
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baruTugasan ind soalan 1 & 3 baru
Tugasan ind soalan 1 & 3 baru
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Permendikbud 68 13_lampiran
Permendikbud 68 13_lampiranPermendikbud 68 13_lampiran
Permendikbud 68 13_lampiran
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
 
Makalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMakalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikan
 
Tugasan individu npqel
Tugasan individu npqelTugasan individu npqel
Tugasan individu npqel
 
Sbt
SbtSbt
Sbt
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
 

Destacado

12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)
Dewi_Sejarah
 
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
Dewi_Sejarah
 
4.veronika yeni a. (06111404004)
4.veronika yeni a. (06111404004)4.veronika yeni a. (06111404004)
4.veronika yeni a. (06111404004)
Dewi_Sejarah
 
14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)
Dewi_Sejarah
 
3.deta septaria (06111404003)
3.deta septaria (06111404003)3.deta septaria (06111404003)
3.deta septaria (06111404003)
Dewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
Dewi_Sejarah
 
Ppt kliping Ibu Yunani
Ppt kliping Ibu YunaniPpt kliping Ibu Yunani
Ppt kliping Ibu Yunani
Dewi_Sejarah
 

Destacado (9)

12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)
 
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
Ppt budha di cina ambar dan yunia m.
 
4.veronika yeni a. (06111404004)
4.veronika yeni a. (06111404004)4.veronika yeni a. (06111404004)
4.veronika yeni a. (06111404004)
 
14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)
 
Profildewi
ProfildewiProfildewi
Profildewi
 
3.deta septaria (06111404003)
3.deta septaria (06111404003)3.deta septaria (06111404003)
3.deta septaria (06111404003)
 
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
Ppt india kelompok 1 ayu,beny,wiwin,
 
Ppt kliping Ibu Yunani
Ppt kliping Ibu YunaniPpt kliping Ibu Yunani
Ppt kliping Ibu Yunani
 
Ppt sni 4
Ppt sni 4Ppt sni 4
Ppt sni 4
 

Similar a 18. yunia mondrow (06111404018)

Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
pidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
pidiani
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
Freddy Indra
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Susanti Susanti
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
AgungSutanto1
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
2008021
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
amoxizty
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
amoxizty
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Amrizal Ahmad
 
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Ar Chonth
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
R Andri Wijonarko
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Amrizal Ahmad
 
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Otto Ono Gallery
 

Similar a 18. yunia mondrow (06111404018) (20)

3 permasalahan pm
3 permasalahan pm3 permasalahan pm
3 permasalahan pm
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran(1)
 
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
Lampiran iv-PERMEN 81-A IMPLEMENTASI KURIKULUN 2013 (PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN)
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
06. lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 

Más de Dewi_Sejarah

PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
Dewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
Dewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
Dewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
Dewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
Dewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Dewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Dewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Dewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
Dewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
Dewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
Dewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
Dewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Dewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Dewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Dewi_Sejarah
 

Más de Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 

18. yunia mondrow (06111404018)

  • 1. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian guru dan Kepala sekolah (Prof. Dr.H.E.Mulyasa,M.Pd) Menciptakan Iklim Sekolah Nama : Yunia Mondrow Nim : 06111404018
  • 2. A. Perlunya Iklim Sekolah Perlunya iklim sekolah antara lain dapat dilihat dari hal-hal sbb : 1. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung setiap saat. Begitu cepatnya perkembangan tsb sehingga sulit untuk diikuti dengan mata telanjang. 2. Perkembangan penduduk yang cepat membutuhkan pelayanan pendidikan yang besar . Untuk itu, diperlukan biaya atau anggaran pendidikan yang besar pula. 3. SDM yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional. 4. Untuk menghadapi tantangan masa depan sebagai akibat dari kemajuan dan perkembangan teknologi sekolah harus mengantisipasi hubungan antar negara yg semakin erat , seakan tidak ada batas lagi.
  • 3. B. Perencanaan Pembaruan Iklim Sekolah Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembaruan iklim sekolah adalah sbb: 1. Merumuskan masalah (mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan. 2. Merumuskan dan menganalisis tujuan pembaruan pendidikan 3. Menentukan persyaratan untuk mencapai tujuan dengan mengembangkan alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. 4. Mengidentifikasi faktor-faktor penunjang dan penghambat. 5. Memilih dan menentukan strategi yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil identifikasi trhdap faktor penunjang dan penghambat. 6. Melaksanakan strategi yang dipilih, termasuk manajemen dan kontrol terhadap strategi tsb.
  • 4. 7. Menilai terhadap evektifitas pembaruan pendidikan yang telah dilaksanakan. 8. Menyempurnakan dan menyebabkan hasil pembaharuan pendidikan. Hambatan-hambatan meliputi hal-hal berikut : 1. Hambatan karena konflik nilai 2. Hambatan karena konflik kekuatan 3. Hambatan karena konflik psikologi
  • 5. C. Faktor Dominan Iklim Sekolah Menciptakan iklim sekolah yang kondusif harus menjadi prioritas guru dan kepala sekolah yang perlu diperhatikan dalam program pengembangan sekolah dan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Secara umum faktor dominan jyang perlu diperhatikan dalam iklim sekolah adalah sbb: 1. Pembangunan pendidikan nasional bukan hanya untuk menciptakan golongan elit dan kaum intelektual, melainkan membentuk manusia indonesia seutuhnya, melalui proses sistematis yang memungkinkan pengetahuan , keterampilan dan sikap dpt berkembang secara optimal.
  • 6. 2. Peserta didik merupak subyek sekaligus objek pendidikan. 3. Mendidik merupakan pekerjaan profesional, memberikan petunjuk bahwa tidak setiap orang dapat melaksanankan profesi mendidik. 4. Isi pendidikan merupakan segala pengalaman yang harus dimiliki peserta didik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai melalui proses pendidikan. 5. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas dan sumber belajar , terutama dalam sistem pendidikan dewasa ini. Banyak strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif sebagai penunjang implementasi dan keberhasilan KTSP, antara lain sebagai berikut :
  • 7. 1. Mendongkrak Prestasi melalui Akselerasi Dalam hal ini sekolah dapat mengembangkan program akselerasi (percepatan) untuk melayani dan mengakomodasi peserta didik unggulan, yang cepat belajar dan memiliki kompetensi , serta integritas pribadi diatas rata-rata. Akselerasi belajar dimungkinkan untuk diterapkan sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dapat menyelesaikan meteri pembelajaran lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan. Akselerasi belajar tidak sama dengan “loncat kelas” sebab dalam masa akselerasi belajar setiap peserta didik harus tetap mempelajari seluruh bahan ajar yang semestinya dipelajari (belajar tuntas). Melalui akselerasi belajar peserta didik yang berkemampuan tinggi dapat mempelajari seluruh bahan ajar dengan melampaui atau lebih cepat dari yang lain.
  • 8. 2. Modernisasi Pengelolaan Sekolah Dalam modernisasi pengelolaan sekolah , para pelaksana peserta didik hendaknya bekerjasama dengan sektor-sektor lain di masyarakat yg telah menjalankan usaha modernisasi sesuai dgn perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Pemerintah menetapkan tiga pilar kebijakan pendidikan yang harus diperhatikan dalam penciptaan iklim sekolah, yaitu : 1. Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan 2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan. 3. Peningkatan tata kelola , akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.
  • 9. 3. Modernisasi guru Dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas sekolah , nampaknya faktor huru perlu mendapat perhatian yang pertama dan utama, disamping kurikulumnya. Dalam menciptakan iklim sekolah dalam konteks implementasi KTSP, disini guru diberi kebebasan yang lebih leluasa untuk mengembangkan kurikulum sesuai SK dan potensi peserta didik. Dengan kata lain, berhasil tidaknya implementasi KTSP dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sangat bergantung pada unjuk kerja gurunya. Untuk itu sekarang sedang diupayakan melalui program sertifikasi sehingga ke depan diharapkan semua guru memiliki serifikat dan kewenangan sebagai tuntutan profesi serta mendapatkan penghargaan dan gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan yang diembannya.
  • 10. 4. Modernisasi Pembelajaran Bagaimanapun tingkat intelegensi anak, masing-masing harus diberi kesempatan belajar sesuai dengan kecepatannya. Disadari bahwa menciptakan pembelajaran yang menghormati perbedaan perorangan masing-masing peserta didik itu sukar dibandingkan dengan menyelenggarakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Modernisasi pembelajaran tidak harus disertai dengan pemakaian perlengkpan yang serba hebat, tetapi perlu ditekankan pentingnya pengembangan cara-cara baru agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pemerintah terus menerus melakukan berbagai kajian, baik melalui diskusi, seminar, lokakarya, maupun pengkajian-pengkajian para ahli. Bahkan depdiknas telah mengadakan berbagai reformasi yang harud dilakukan oleh sekolah, sbb :
  • 11. a. Pada level kelas (Regulator)  Mewujudkan proses pembelajaran efektif  Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan sacara berkelanjutan. b. Pada Level Mediator (profesi)  Melakikan refleksi diri kearah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat.  Melaksanakan pengembangan staf yg kompeten dan berdedikasi tinggi. c. Pada level sekolah (manajemen)  Menumbuhkan komitmen untuk mandiri  Mengutamakan kepuasan pelanggan (customer satisfaction)  Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan  Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib  Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah.
  • 12.  menumbuhkan harapan prestasi yang tinggi Menumbuhkan kemauan untuk berubah Mengembangkan komunikasi yang baik Mewujudkan teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis. Melaksanakan keterbukaan (transparansi) manajemen Menetapkan secara jelas serta mewujudkan visi dan misi sekolah Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Menetapkan kerangka akuntabilitas yang kuat.
  • 13. 5. Mendayagunakan Lingkungan sekitar sekolah Iklim sekolah yang kondusif antara lain dapat diciptakan dengan mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah secara efektif. Pendayagunaan lingkungan sekitar sekolah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan pada hakekatnya mendekatkan dan memadukan peserta didik dengan lingkungannya, agar mereka memiliki rasa cinta, peduli, dan tanggung jawab terhadap lingkungannya. Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
  • 14. 1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran, dengan metode karyawisata dan pemberian tugas. 2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan belajar. Guru sebagai fasilitator pembelajaran dapat memilih lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.
  • 15. 6. Mengembangkan Program Kewirausahaan Pada saat ini banyak sekolah swasta yang maju dan kualitasnya lebih baik dibanding sekolah negeri, karena tidak terikat oleh alokasi dana dari pemerintah. Hal tsb menantang sekolah negeri untuk mampu mandiri seperti sekolah swasta. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah harus memahami prinsip kewirausahaan, kemudian mengembangkan serta memasukannya dalam program sekolah. Berwirausaha di sekolah berarti memadukan kepribadian, peluang, keuangan, dan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah guna mengambil keuntungan. Jika sekolah atau satuan pendidikan ingin sukses mengembangkan program kewirausahaan dalam KTSP maka kepala sekolah , guru, dan tenaga kependidikan lainnya, beserta para peserta didik harus dilatih dan dibiasakan berpikir wirausaha.