SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

                                              BAB I

                                       PENDAHULUAN

       Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi,
kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena
manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang
maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbagan
manusia dilandasi kepercayan beragama. sikap orang dewasa dalam beragama sangat
menonjol jika, kebutuaan akan beragama tertanam dalam dirinya. Kesetabilan hidup
seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kesetabilan
yang statis. adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan
yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang
dewasa memiliki persepektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya.
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

                                            BAB II

                             Mengapa psikologi agama perlu PAI

       Pengertian pendidikan PAI sendiri adalah kegiatan atau usaha yang sadar atau
pengertian sistematis dan berkesinambungan untuk mengembangkan potensi agama
manusia memberi sifat keislaman , serta kecakapan sesuai dengan pendidikan. Manusia
dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan suatu proses pendidikan, sehingga apa
yang akan diembannya dapat terwujud. H. M. Arifin, dalam bukunya Ilmu Pendidikan
Islam, mengatakan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang
berkepribadian muslim baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal
perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah SWT. Dengan demikian, hakikat cita-cita
pendidikan Islam adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu
pengetahuan, satu sama lain saling menunjang.

       “Dengan adanya rasa agama seperti yang di ketahui setiap manusia, maka akan
timbul perasaan saling menghargai dengan sesama individu lainya, sehingga akan timbul
rasa saling toleransi kepada umat manusia beragama, dengan adanya sifat tersebut manusia
dapat menjaga diri pada hal-hal yang di larang dan di anjurkan agama.

       Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama
terhadapsikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri seseorang,
karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat
dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi

       Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar,
tapi hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan
kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya.Mengapa manusia ada yang percaya Tuhan
ada yang tidak , apakah ketidak percayaan ini timbul akibat pemikiran yang ilmiah atau
sekedar naluri akibat terjangan cobaan hidup, dan pengalaman hidupnya.

       Beragama bagi orang dewasa sudah merupakan bagian dari komitmen hidupnya
dan bukan sekedar ikut-ikutan. Namun, masih banyak lagi yang menjadi kendala
kesempurnaan orang dewasa dalam beragama. kedewasaan seseorang dalam beragama
biasanya ditunjukkan dengan kesadaran dan keyakinan yang teguh karena menganggap
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

benar akan agama yang dianutnya dan ia memerlukan agama dalam hidupnya. Oleh kerana
itu semua orang berkepentingan dengan Psikologi Agama dan dapat memanfaatkannya
sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

       Bidang pendidikan anak misalnya, apabila si ibubapa ingin mendidik anaknya agar
kelak menjadi seorang yang taat beragama, berakhlaq terpuji, berguna bagi masyarakat dan
negaranya, dia dapat menggunakan pengetahuannya terhadap Psikologi Agama, disamping
mengetahui sekedarnya tentang perkembangan jiwa anak pada umur tertentu dan
perkembangan ciri remaja. Untuk itu dia dapat membaca buku tentang psikologi anak dan
psikologi remaja.

       Bila para dakwah ingin mengajak umat hidup sesuai dengan ketentuan agama, taat
melaksanakan agama dalam kehidupan mereka, maka dia dapat menggunakan Psikologi
Agama dengan lebih dahulu mengatahui latar belakang kehidupan mereka, lalu
menunjukkan betapa pentingnya ajaran agama dalam kehidupan manusia.

       Misalnya, manfaat iman bagi ketenteraman batin, manfaat solat, puasa, zakat dan
haji bagi penyembuhan jiwa yang gelisah (fungsi kuratif) dan bagaimana pula manfaatnya
bagi pencegahan gangguan jiwa (fungsi preventif) dan selanjutnya pentingnya iman dan
ibadah tersebut bagi pembinaan dan pengembangan kesihatan jiwa (fungsi konstruktif).
Psikologi Agama memberi gambaran tentang perkembangan jiwa agama pada seseorang,
menunjukkan pula bagaimana pembahasan keyakinan (konversi) agama terjadi pada
seseorang. Dan Psikologi Agama juga menjelaskan betapa seseorang mencari agama dan
benar-benar mencintainya dalam bentuk mistik.

Psikologi Agama dan pendidikan

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Agama
Psikologi agama terdiri dari dua paduan kata, yakni psikologi dan agama. Kedua kata ini
mempunyai makna yang berbeda. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
gejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab. (Jalaluddin, 1979: 77). Sedangkan
agama memiliki sangkut paut dengan kehidupan batin manusia. Menurut Harun Nasution,
agama berasal dari kata Al Din yang berarti undang-undang atau hukum, religi (latin) atau
relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Dan
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

kata agama terdiri dari tidak, “gama”; pergi yang berarti tetap ditempat atau diwarisi turun
menurun .

Dari definisi tersebut, psikologi agama meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada
seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan
tingkah laku, serta keadaaan hidup pada umumnya, selain itu juga mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi keyakinan tersebut (Zakiyah darajat dikutip oleh Jalaluddin, 2004: 15)
Berkaitan dengan ruang lingkup dari psikologi agama, maka ruang kajiannya adalah
mencakup kesadaran agama yang berarti bagian/ segi agama yang hadir dalam pikiran,
yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur
perasaan dalam kesadaran beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan
yang dihasilkan oleh tindakan (amaliah) dengan kata lain bahwa psikologi agama
mempelajari kesadaran agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan
dan   tindakan     agama    orang    itu   dalam    hidupnya.    (Jalaluddin,   2004:    17)
Dalam hal ini psikologi agama telah dimanfaatkan dalam berbagai ruang kehidupan,
misalnya dalam bidang pendidikan, perusahaan, pengobatan, penyuluhan narapidana di LP
dan pada bidang- bidang lainnya.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Pendidikan
Pendidikan secara umum adalah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam
pembentukan jasmani seseorang, akalnya dan akhlaqnya, sejak dilahirkan hingga dia mati.
Atau usaha sadar seorang pendidik kepada peserta didik dalam melatih, mengajar berbagai
ilmu pengetahuan (Civic Education Society; 2002). Sedang menurut Aristoteles (Filosof
terbesar dari Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 sebelum
Masehi) mengatakan bahwa: Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran,
sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Dia mengatakan bahwa di dalam
diri manusia itu ada dua kekuatan, yaitu pemikiran kemanusiaannya dan syahwat
hewaniyahnya. Pendidikan itu adalah alat (media) yang dapat membantu kekuatan pertama
untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.2

Pendidikan ini juga diatur dalam syari’at Islam dalam surat Al-Qashas:77 yang artinya
sebagai berikut:
“Carilah apa yang dianugerahkan oleh Allah padamu dari kebahagiaan akhirat dan jangan
kamu melupakan bahagiamu dari kebahagiaan Dunia.”
February 14, 2012    [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

Al-Qur’an menjamin kesuksesan bangsa mana pun yang menempuh cara/ jalan-jalan yang
telah ditetapkan oleh Al-Qur’an itu. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menganjurkan untuk
melaksanakan pendidikan dan pengajaran itu: misalnya firman Allah, yang artinya:
Dan tentang dirimu apakah tidak memikirkannya? (S. Adz-riyat: 21)

C. Hubungan Psikologi Agama dengan Dunia Pendidikan

Pandangan agama dan psikologi berjumpa pada diri manusia sendiri sebagai salah satu
fenomena ciptaan Tuhan dengan segala karakter kemanusiaannya. Begitu juga dengan
pendidikan yang menjadikannya manusia sebagai objek sekaligus sebjek penentu dari
suatu   keberhasilan   system        pendidikan   dan   tujuan    pendidikan   secara   umu.
Menurut Al Attas tujuan pendidikan adalah menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keadilan
dalam diri seseorang baik sebagai manusia atau individu. Dengan demikian yang perlu
ditekankan dalam pendidikan adalah nilai manusia sejati, sebagai warga negara dalam
kerajaannya     yang        mikro,      sebagai    sesuatu       yang   bersifat    spiritual.
Dalam menamkan nilai-nilai kebaikan khususnya nilai agama, seorang pendidik harus
memperhatikan perkembangan keberagamaan seseorang. Dalam hal yang berkaitan dengan
ketaatan dan kepatuhan dalam hal yang berkaitan dengan nilai-nilai seseorang terhadap
suatu system nilai termasuk nilai keagamaan, L Kohlberg, secara teoristis mengemukakan
bahwa seseorang dalam mengikuti tata nilai agar menjadi insane kamil itu melalui
tingkatan atau stadium, diantaranya adalah:

Stadium 1: Menurut aturan untuk menghindari hukum.

Stadium 2: Bersikap konformis (mengikuti nilai yang berlaku) untuk memperoleh hadiah

agar dipandang sebagai orang baik.
Stadium 3: Bersikap konformis untuk menhindari celaan orang lain.
Stadium 4: Bersikap konformis untuk menghindari hukum yang diberikan agar beberapa
tingkah laku tertentu dalam kehidupan bersama.
Stadium 5: Konformitas dilakukan karena membutuhkan kehidupan bersama yang diatur.
Stadium 6 : Melakukan konformitas tidak karena perintah atau norma dari luar, melainkan
karena keyakinan sendiri untuk melakukannya.
Pada saat menanamkan nilai-nilai moral dan agama seorang pendidik harus
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

memperhatikan 6 stadium tersebut sebgai acuan dalam menentukan materi dan metode
yang sesuai bagi peserta didiknya.

Hal ini bertujuan untuk membina sikap positif dalam pembentukan pribadi anak dengan
berbagai pengalaman keagamaan, sehingga ketika dewasa mereka tak cenderung bersikap
negatif kepada agama.

Seseorang pendidik juga harus mempelajari dan memahami dinamika dan perkembangan
moral, supaya dapat memahami bagaimana peranan agama dala moral bagi anak didik.
Pembinaan moral terjadi melalui pengalaman-pengalaman dan pembiasaan yang diperoleh
sejak kecil. Kebiasaan itu tertanam berangsur sesuai dengan kecerdasan seseorang. Dalam
pembianaan moral agama memiliki peranan yang sangat penting, karena nilai moral yang
bersumber dari agama bersifat tetap dalam setiap dimensi waktu dan tempat. Berbeda
dengan nilai social kemasyarakatan yang bersifat relatif tergantung dari kondisi
masyarakat sekitar, dimana suatu perbuatan dianggap baik atau sopan di suatu daerah
namun di tempat lain pandangan itu dapat berubah menjadi tidak baik atau tidak sopan.
Dengan demikian nyatalah betapa pentinganya psikologi agama bagi duniawi pendidikan.
Untuk meraih kualitas insane paripurna, dalam dunia pendidikan dan psikologi
kontemporer banyak sekali dikembanghkan program pelatihan pengembangan diri pribadi.
Semuanya bertujuan untuk meningkatkan aspek psikososial yang positif dan mengurangi
aspek negatif.

Dalam pelatihan yang bercorak psiko-educatif diharapkan para peserta didik sadar diri,
mampu beradaptasi, menemukan arti dan tujuan hidupnya serta menyadari dan menghayati
intensitas ibadah. Dengan pelatihan semacam ini ungkapan “The man behind the system”
ditingkatkan menjadi “The spirit of the man behind the system” yang berarti adanya
peningkatan mental spiritual pada manusia penerap system.”

D. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan (keluarga, Sekolah, dan Masyarakat).
Education (pendidikan) dan jiwa keagamaaan sangat terkait, karena pendidikan tanpa
agama ibaratnya bagi manusia akan pincang. Sedang jiwa keagamaan yang tanpa melalui
menegemant pendidikan yang baik, maka juga akan percuma. Dengan kata lain,
pendidikan dinilai memiliki peran penting dalam upaya menanamkan rasa keagamaan pada
seseorang.
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

a. Pendidikan Keluarga

Perkembangan agama menurut W.H. Clark, berjalin dengan unsur-unsur kejiwaan
sehingga sulit untuk diidentifikasikan secara jelas, karenaa masalah yang menyangkut
kejiwaan, manusia demikian rumit dan kompleksnya. Namun demikian, melalui fungsi-
fungsi jiwa yang masih sangat sederhana tersebut, agama terjalin dan terlibat didalamnya.
Melalui jalinan unsur-unsur dan tenaga kejiwaan ini pulalah agama itu bekembang (W.H.
Clark, 1964: 4).

Menurut Rosul Allah swt, fungsi dan peran orang tua bahkan mampu untuk membentuk
arah keyakinan anak-anak mereka. Menurut beliau, setiap bayi yang dilahirkan sudah
memiliki potensi untuk beragama, namun bentuk keyakinan agama yang akan dianut anak
sepenuhnya tergantung dari bimbingan, pemeliharaan dan pengaruh kedua orang tua
mereka.

b. Pendidikan Kelembagaan

Pendidikan agama di lembaga pendidikan bagaimanapun akan memberi pengaruh bagi
pembentukan jiwa keagamaan pada anak. Namun demikian, besar kecilnya pengaruh
tersebut sangat tergantung pada berbgai faktor yang dapat memotivasi nak untuk
memahami nilai-nilai agama. Sebab, pendidikan agama pada hakikatnya merupakan
pendidikan nilai. Oleh karena itu, pendidikan agama lebih dititik beratkan pada bagaimana
membentuk kebiasaan yang selaras dengan tuntunan agama. Fungsi sekolah dalam
kaitannya dengan pembentukan jiwa keagamaan pada anak, antara lain sebagai pelanjut
pendidikan agama di lingkungan keluarga atau membentuk jiwa keagamaan pada diri anak
yang tidak menerima pendidikan agama dalam keluarga.

Dalam konteks ini guru agama harus mampu mengubah sikap anak didiknya agar
menerima pendidikan agama yang diberikannya. Menurut Mc Guire, proses perubahan
sikap dari tidak menerima kesikap menerima berlangsung melalui tiga tahap perubahan
sikap. Proses:

- Pertama adalah adanya perhatian; kedua, adanya pemahaman; dan ketiga, adanya
penerimaa. Dengan demikian, pengaruh kelembagaan pendidikan dalam pembentukan jiwa
keagamaan pada anak sangat tergantung dari kemampuan para pendidik untuk
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

menimbulkan ketiga proses itu. Pertama, pendidikan agama yang diberikan harus dapat
menarik perhatian peserta didik. Untuk menopang pencapaian itu, maka guru agama harus
dapat merencanakan materi, metode serta alat-alat bantu yang memungkinkan anak-anak
memberikan perhatiannya.

- Kedua, para guru agama harus mampu memberikan pemahaman kepada anak didik
tentang materi pendidikan yang diberikannya. Pemahaman ini akan lebih mudah diserap
jika pendidikan agama yang diberikan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak
terbatas pada kegiatan yang bersifat hapalan semata. Ketiga; penerimaan siswa terhadap
materi pendidikan agama yang diberikan. Penerimaan ini sangat tergantung dengan
hubungan antara materi dengan kebutuhan dan nilai bagi kehidupan anak didik. Dan sikap
menerima tersebut pada garis besarnya banyak ditentukan oleh sikap pendidk itu sendiri,
antara lain memiliki keahlian dalam bidang agama dan memiliki sifat-sifat yang sejalan
dengan ajaran agama seperti jujur dan dapat dipercaya. Kedua sikap ini akan sangat
menentukan dalam mengubah sikap para anak didik.

c. Pendidikan Masyarakat

Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ketiga. Peran psikologi agama dalam
lembaga ini adalah memupuk jiwa keagamaan karenma masyarakat akan memberi dampak
dalam pembentukan pertumbuhan baik fidik maupub psikis. Yang mana pertumbuhan
psikis akan berlangsung seumur hidup. Sehingga sangat besarnya pengaruh masyarakat
terhadap pertumbuhan jiwa keagamaan sebagai bagian dari aspek kepribadian yang
terintegrasi dalam pertumbuhan psikis.

Hati yang bersih dan sehat adalah cahaya yang seseorang pada langkah-langkah kehidupan
yang benar, dan yang memberikan rasa ketenangan dan kepuasan pada jiwa. Apabila kita
mendapat pendidikan dan kesadaran hati pada waktu kecil, artinya kita telah menegakkan
pilar-pilar pendidikan yang sangat kokoh. Berangkat dari sinilah, kita wajib memberikan
perhatian penuh utuk menghidupkan kontrol agama pada jiwa seseorang dan kita jadikan
hal itu sebagai sarana untuk menjaga nilai-nilai akhlak yang ada padanya.
Umar bin Khattab r.a menyatakan “Barang siapa yang kebal dididik oleh syari’at, maka
Allah pun enggan menaikkanny. Artinya jka kekuatan rasa beragama atau pengawasan
jiwa, kontrol hati tidak ada pengaruhnya, maka peraturan atau undang-undang apapun
yang ada dimuka bumi ini juga tidak akan ada pengaruhnya Hubungan psikologi agama
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

dengan pendidikan adalah; kedua-duanya mempunyai makna yang berbeda. Psikologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa amnesia yang normal, dewasa dan
beradab. Sedangkan agama memiliki sangkut paut dengan kehidupan batin manusia.
Menurut Harun Nasution, agama berasal darikata Al-Din yang berarti undang-undang/
hokum, religi (latin) atau relege berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare
berarti mengikat. Dan kata Agama terdiri dari kata akronim dari “a” ; tidak, “gam;” pergi
yang berarti tetap di tempat dan diwarisi turun menurun. Dari pengertian tersebut dapat
dirumuskan pengertian psikologi agama adalah; suatu ilmu yang mempelajari kepercayaan
jiwa manusia secara keseluruhan baik dari sisi jasmani maupun rohani manusia.

Menurut Quraish Shihab, tujuan pendidikan al Qur`an (Islam) adalah membina manusia
secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba dan
khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.
Atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh al Qur`an, untuk bertaqwa
kepada-Nya. Dengan demikian pendidikan harus mampu membina, mengarahkan dan
melatih potensi jasmani, jiwa, akal dan fisik manusia seoptimal mungkin agar dapat
melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi.

Pendidikan memang mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia, oleh karena
itu pendidikan agama islam adalah sebuah upaya nyata yang akan mengantarkan umat
islam kepada perkembangan rasa agama. Umat islam akan lebih memahami dan
terinternalisasi esensi rasa agama itu sendiri. Pertama yaitu rasa bertuhan, rasa bertuhan ini
meliputi merasa ada sesuatu yang maha besar yang berkuasa atas dirinya dan alam
semesta, ada rasa ikatan dengan sesuatu tersebut, rasa dekat, rasa rindu, rasa kagum dan
lain-lain. Kedua yaitu rasa taat, rasa taat ini meliputi ada rasa ingin mengarahkan diri pada
kehendak-Nya dan ada rasa ingin mengikuti aturan-aturan-Nya.

Pendidikan agama adalah bentuk pendidikan nilai, karena itu maksimal dan tidaknya
pendidikan agama tergantung dari faktor yang dapat memotivasi untuk memahami nilai
agama. Semakin suasana pendidikan agama membuat betah maka perkembangan jiwa
keagamaan akan dapat tumbuh dengan optimal. Jiwa keagamaan ini akan tumbuh bersama
dengan suasana lingkungan sekitarnya. Apabila jiwa keagamaan te;lah tumbuh maka akan
terbentuk sikap keagamaan yang termanifestasikan dalam kehidupan sehari-harinya
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama
terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri seseorang,
karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat
dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi
Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar, tapi
hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan
kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya.

       Agama berasal dari kata latin religio, yang dapat berarti obligation/kewajiban.
Remaja adalah cikal bakal calon pemimpin Negara, membentuk psikologi yang benar pada
remaja telah di atur di dalam Islam sebagai agama yang satu-satunya Haq. Iman yang
bersikap dinamis , kata iman menunjukan adanya kehangatan emosi dan mengandung
keharusan-keharusan atau kewajiban-kewajiban sebagai akibat adanya keimanan. Taules ;
berpendapat bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang bertujuan
mengembangkan        pemahaman        terhadap      perilaku     keagamaan      dengan
megaplikasikanprinsip-prinsip psikologi yang dipungut dari kajian terhadap perilaku
bukan keagamaan .

       Sedangkan menurut Zakiah Darajat, psikologi agama adalah meneliti dan menelaah
kehidupan beragama pada seseorang yang mempelajari berapa besar pengaruh kenyakinan
agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Di sampinga
itu, psikologi agama jua mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada
seseorang, serta faktor-faktor yang mem pengaruhi kenyakinan tersebut.

       Sehubugan dengan psikologi agama Jalaludin berpendapat bahwa Psikologi Agama
menggunakan dua kata yaitu Psikologi dan Agama, kedua kata ini memiliki pengertian
yang berbeda. Dimana Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang
mempelajarigejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradap.
February 14, 2012   [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN]

                                        BAB III

                                      PENUTUP

       Psikologi agama yang memepelajari rasa agama dan perkembangannya mempunyai
peranan yang saling korelatif dalam pendidikan agama islam. Pendidikan islam sebagi
sebuah upaya penyadaran terhadap umat islam akan lebih mudah diterima oleh
masyarakat. Pertumbuhan rasa agama akan semakin meningkat dan juga bisa dihubungkan
dengan kondisi di sekitarnya, baik sosial,ekonomi, politik hukum dan sebagainya. Peran
psikologi agama dalam pendidikan islam lebih memudahkan pemahaman masyarakat
dalam menelaah agama secara komprehensif. Agama tidak dipandang hanya sebagi
kebutuhan orang-orang tertentu, tapi agama memang menjadi kebutuhan stiap pribadi
seseorang yang menjadikan perkembangan pribadi secara psikisnya. Proses penyadaran
dan perubahan untuk meningkatkan nilai jiwa keagamaan pun akan mudah di
kembangkan. Perkembangan kejiwaan seseorang adalah sebuah bentuk kewajaran dan
pasti terjadi dalam diri seseorang. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu
keniscayaan dalam mengarahkan proses perkembangan kejiwaan. Terlebih lagi dalam
lembaga pendidikan islam, tentu akan mempengaruhi bagi pembentukan jiwa keagamaan.
Jiwa keagamaan ini perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agamakhomisah
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaNailiamani Aman
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaMas Amam Udink
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moralModul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moralHon Shan Shan
 
Pai poltek bab 1
Pai poltek bab 1Pai poltek bab 1
Pai poltek bab 1evayenida
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiadaffi90
 
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaZarina Zam
 
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHap Sari
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakelmakrufi
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratIjlal Prayoga
 
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...Kelvin WC
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agamaIndra West
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011Daivanayagi Doraisamy
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Lovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 

La actualidad más candente (20)

Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agama
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moralModul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
Modul 3108 prekembangan kerohanian dan moral
 
Pai poltek bab 1
Pai poltek bab 1Pai poltek bab 1
Pai poltek bab 1
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusia
 
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
 
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
 
Agama di malaysia
Agama di malaysiaAgama di malaysia
Agama di malaysia
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anak
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
 
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
ELMK3033 Nilai-nilai Murni Daripada Perspektif Pelbagai Agama dan Masyarakat ...
 
IMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEKIMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEK
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
 
04 Agama
04 Agama04 Agama
04 Agama
 

Similar a Psikologi agama BY dianto irawan

Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxDenissarahmanda
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in PramukaNasruddin Asnah
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxFerihana
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikanninisnisa
 
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingIis Nurul Fitriyani
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Anton Saja
 
ciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxjulkiflimuhammad
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuVJ Asenk
 
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islamPengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islamassomad20
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiwisty yulia
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuhaiidar wisam
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaiwan Alit
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanDesmonAdu
 

Similar a Psikologi agama BY dianto irawan (20)

424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf
 
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
 
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
5 Kunci Sukses jadi Pemimpin made in Pramuka
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1
 
ciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptx
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
 
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
 
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islamPengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
Pengantar Pendidikan Agama islam dalam pendidikan islam
 
Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individu
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
studi islam.docx
studi islam.docxstudi islam.docx
studi islam.docx
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
 

Más de DIANTO IRAWAN

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0DIANTO IRAWAN
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerjaDIANTO IRAWAN
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05DIANTO IRAWAN
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tablesDIANTO IRAWAN
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismeDIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesiaDIANTO IRAWAN
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanDIANTO IRAWAN
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...DIANTO IRAWAN
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan DIANTO IRAWAN
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 DIANTO IRAWAN
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSDIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...DIANTO IRAWAN
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANDIANTO IRAWAN
 

Más de DIANTO IRAWAN (20)

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tables
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 

Psikologi agama BY dianto irawan

  • 1. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] BAB I PENDAHULUAN Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbagan manusia dilandasi kepercayan beragama. sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuaan akan beragama tertanam dalam dirinya. Kesetabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kesetabilan yang statis. adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki persepektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya.
  • 2. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] BAB II Mengapa psikologi agama perlu PAI Pengertian pendidikan PAI sendiri adalah kegiatan atau usaha yang sadar atau pengertian sistematis dan berkesinambungan untuk mengembangkan potensi agama manusia memberi sifat keislaman , serta kecakapan sesuai dengan pendidikan. Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan suatu proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat terwujud. H. M. Arifin, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, mengatakan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah SWT. Dengan demikian, hakikat cita-cita pendidikan Islam adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu sama lain saling menunjang. “Dengan adanya rasa agama seperti yang di ketahui setiap manusia, maka akan timbul perasaan saling menghargai dengan sesama individu lainya, sehingga akan timbul rasa saling toleransi kepada umat manusia beragama, dengan adanya sifat tersebut manusia dapat menjaga diri pada hal-hal yang di larang dan di anjurkan agama. Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadapsikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar, tapi hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya.Mengapa manusia ada yang percaya Tuhan ada yang tidak , apakah ketidak percayaan ini timbul akibat pemikiran yang ilmiah atau sekedar naluri akibat terjangan cobaan hidup, dan pengalaman hidupnya. Beragama bagi orang dewasa sudah merupakan bagian dari komitmen hidupnya dan bukan sekedar ikut-ikutan. Namun, masih banyak lagi yang menjadi kendala kesempurnaan orang dewasa dalam beragama. kedewasaan seseorang dalam beragama biasanya ditunjukkan dengan kesadaran dan keyakinan yang teguh karena menganggap
  • 3. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] benar akan agama yang dianutnya dan ia memerlukan agama dalam hidupnya. Oleh kerana itu semua orang berkepentingan dengan Psikologi Agama dan dapat memanfaatkannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Bidang pendidikan anak misalnya, apabila si ibubapa ingin mendidik anaknya agar kelak menjadi seorang yang taat beragama, berakhlaq terpuji, berguna bagi masyarakat dan negaranya, dia dapat menggunakan pengetahuannya terhadap Psikologi Agama, disamping mengetahui sekedarnya tentang perkembangan jiwa anak pada umur tertentu dan perkembangan ciri remaja. Untuk itu dia dapat membaca buku tentang psikologi anak dan psikologi remaja. Bila para dakwah ingin mengajak umat hidup sesuai dengan ketentuan agama, taat melaksanakan agama dalam kehidupan mereka, maka dia dapat menggunakan Psikologi Agama dengan lebih dahulu mengatahui latar belakang kehidupan mereka, lalu menunjukkan betapa pentingnya ajaran agama dalam kehidupan manusia. Misalnya, manfaat iman bagi ketenteraman batin, manfaat solat, puasa, zakat dan haji bagi penyembuhan jiwa yang gelisah (fungsi kuratif) dan bagaimana pula manfaatnya bagi pencegahan gangguan jiwa (fungsi preventif) dan selanjutnya pentingnya iman dan ibadah tersebut bagi pembinaan dan pengembangan kesihatan jiwa (fungsi konstruktif). Psikologi Agama memberi gambaran tentang perkembangan jiwa agama pada seseorang, menunjukkan pula bagaimana pembahasan keyakinan (konversi) agama terjadi pada seseorang. Dan Psikologi Agama juga menjelaskan betapa seseorang mencari agama dan benar-benar mencintainya dalam bentuk mistik. Psikologi Agama dan pendidikan A. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Agama Psikologi agama terdiri dari dua paduan kata, yakni psikologi dan agama. Kedua kata ini mempunyai makna yang berbeda. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab. (Jalaluddin, 1979: 77). Sedangkan agama memiliki sangkut paut dengan kehidupan batin manusia. Menurut Harun Nasution, agama berasal dari kata Al Din yang berarti undang-undang atau hukum, religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Dan
  • 4. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] kata agama terdiri dari tidak, “gama”; pergi yang berarti tetap ditempat atau diwarisi turun menurun . Dari definisi tersebut, psikologi agama meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku, serta keadaaan hidup pada umumnya, selain itu juga mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut (Zakiyah darajat dikutip oleh Jalaluddin, 2004: 15) Berkaitan dengan ruang lingkup dari psikologi agama, maka ruang kajiannya adalah mencakup kesadaran agama yang berarti bagian/ segi agama yang hadir dalam pikiran, yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur perasaan dalam kesadaran beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan (amaliah) dengan kata lain bahwa psikologi agama mempelajari kesadaran agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan dan tindakan agama orang itu dalam hidupnya. (Jalaluddin, 2004: 17) Dalam hal ini psikologi agama telah dimanfaatkan dalam berbagai ruang kehidupan, misalnya dalam bidang pendidikan, perusahaan, pengobatan, penyuluhan narapidana di LP dan pada bidang- bidang lainnya. B. Pengertian dan Ruang Lingkup Pendidikan Pendidikan secara umum adalah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan jasmani seseorang, akalnya dan akhlaqnya, sejak dilahirkan hingga dia mati. Atau usaha sadar seorang pendidik kepada peserta didik dalam melatih, mengajar berbagai ilmu pengetahuan (Civic Education Society; 2002). Sedang menurut Aristoteles (Filosof terbesar dari Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 sebelum Masehi) mengatakan bahwa: Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Dia mengatakan bahwa di dalam diri manusia itu ada dua kekuatan, yaitu pemikiran kemanusiaannya dan syahwat hewaniyahnya. Pendidikan itu adalah alat (media) yang dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.2 Pendidikan ini juga diatur dalam syari’at Islam dalam surat Al-Qashas:77 yang artinya sebagai berikut: “Carilah apa yang dianugerahkan oleh Allah padamu dari kebahagiaan akhirat dan jangan kamu melupakan bahagiamu dari kebahagiaan Dunia.”
  • 5. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] Al-Qur’an menjamin kesuksesan bangsa mana pun yang menempuh cara/ jalan-jalan yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an itu. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menganjurkan untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran itu: misalnya firman Allah, yang artinya: Dan tentang dirimu apakah tidak memikirkannya? (S. Adz-riyat: 21) C. Hubungan Psikologi Agama dengan Dunia Pendidikan Pandangan agama dan psikologi berjumpa pada diri manusia sendiri sebagai salah satu fenomena ciptaan Tuhan dengan segala karakter kemanusiaannya. Begitu juga dengan pendidikan yang menjadikannya manusia sebagai objek sekaligus sebjek penentu dari suatu keberhasilan system pendidikan dan tujuan pendidikan secara umu. Menurut Al Attas tujuan pendidikan adalah menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keadilan dalam diri seseorang baik sebagai manusia atau individu. Dengan demikian yang perlu ditekankan dalam pendidikan adalah nilai manusia sejati, sebagai warga negara dalam kerajaannya yang mikro, sebagai sesuatu yang bersifat spiritual. Dalam menamkan nilai-nilai kebaikan khususnya nilai agama, seorang pendidik harus memperhatikan perkembangan keberagamaan seseorang. Dalam hal yang berkaitan dengan ketaatan dan kepatuhan dalam hal yang berkaitan dengan nilai-nilai seseorang terhadap suatu system nilai termasuk nilai keagamaan, L Kohlberg, secara teoristis mengemukakan bahwa seseorang dalam mengikuti tata nilai agar menjadi insane kamil itu melalui tingkatan atau stadium, diantaranya adalah: Stadium 1: Menurut aturan untuk menghindari hukum. Stadium 2: Bersikap konformis (mengikuti nilai yang berlaku) untuk memperoleh hadiah agar dipandang sebagai orang baik. Stadium 3: Bersikap konformis untuk menhindari celaan orang lain. Stadium 4: Bersikap konformis untuk menghindari hukum yang diberikan agar beberapa tingkah laku tertentu dalam kehidupan bersama. Stadium 5: Konformitas dilakukan karena membutuhkan kehidupan bersama yang diatur. Stadium 6 : Melakukan konformitas tidak karena perintah atau norma dari luar, melainkan karena keyakinan sendiri untuk melakukannya. Pada saat menanamkan nilai-nilai moral dan agama seorang pendidik harus
  • 6. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] memperhatikan 6 stadium tersebut sebgai acuan dalam menentukan materi dan metode yang sesuai bagi peserta didiknya. Hal ini bertujuan untuk membina sikap positif dalam pembentukan pribadi anak dengan berbagai pengalaman keagamaan, sehingga ketika dewasa mereka tak cenderung bersikap negatif kepada agama. Seseorang pendidik juga harus mempelajari dan memahami dinamika dan perkembangan moral, supaya dapat memahami bagaimana peranan agama dala moral bagi anak didik. Pembinaan moral terjadi melalui pengalaman-pengalaman dan pembiasaan yang diperoleh sejak kecil. Kebiasaan itu tertanam berangsur sesuai dengan kecerdasan seseorang. Dalam pembianaan moral agama memiliki peranan yang sangat penting, karena nilai moral yang bersumber dari agama bersifat tetap dalam setiap dimensi waktu dan tempat. Berbeda dengan nilai social kemasyarakatan yang bersifat relatif tergantung dari kondisi masyarakat sekitar, dimana suatu perbuatan dianggap baik atau sopan di suatu daerah namun di tempat lain pandangan itu dapat berubah menjadi tidak baik atau tidak sopan. Dengan demikian nyatalah betapa pentinganya psikologi agama bagi duniawi pendidikan. Untuk meraih kualitas insane paripurna, dalam dunia pendidikan dan psikologi kontemporer banyak sekali dikembanghkan program pelatihan pengembangan diri pribadi. Semuanya bertujuan untuk meningkatkan aspek psikososial yang positif dan mengurangi aspek negatif. Dalam pelatihan yang bercorak psiko-educatif diharapkan para peserta didik sadar diri, mampu beradaptasi, menemukan arti dan tujuan hidupnya serta menyadari dan menghayati intensitas ibadah. Dengan pelatihan semacam ini ungkapan “The man behind the system” ditingkatkan menjadi “The spirit of the man behind the system” yang berarti adanya peningkatan mental spiritual pada manusia penerap system.” D. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan (keluarga, Sekolah, dan Masyarakat). Education (pendidikan) dan jiwa keagamaaan sangat terkait, karena pendidikan tanpa agama ibaratnya bagi manusia akan pincang. Sedang jiwa keagamaan yang tanpa melalui menegemant pendidikan yang baik, maka juga akan percuma. Dengan kata lain, pendidikan dinilai memiliki peran penting dalam upaya menanamkan rasa keagamaan pada seseorang.
  • 7. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] a. Pendidikan Keluarga Perkembangan agama menurut W.H. Clark, berjalin dengan unsur-unsur kejiwaan sehingga sulit untuk diidentifikasikan secara jelas, karenaa masalah yang menyangkut kejiwaan, manusia demikian rumit dan kompleksnya. Namun demikian, melalui fungsi- fungsi jiwa yang masih sangat sederhana tersebut, agama terjalin dan terlibat didalamnya. Melalui jalinan unsur-unsur dan tenaga kejiwaan ini pulalah agama itu bekembang (W.H. Clark, 1964: 4). Menurut Rosul Allah swt, fungsi dan peran orang tua bahkan mampu untuk membentuk arah keyakinan anak-anak mereka. Menurut beliau, setiap bayi yang dilahirkan sudah memiliki potensi untuk beragama, namun bentuk keyakinan agama yang akan dianut anak sepenuhnya tergantung dari bimbingan, pemeliharaan dan pengaruh kedua orang tua mereka. b. Pendidikan Kelembagaan Pendidikan agama di lembaga pendidikan bagaimanapun akan memberi pengaruh bagi pembentukan jiwa keagamaan pada anak. Namun demikian, besar kecilnya pengaruh tersebut sangat tergantung pada berbgai faktor yang dapat memotivasi nak untuk memahami nilai-nilai agama. Sebab, pendidikan agama pada hakikatnya merupakan pendidikan nilai. Oleh karena itu, pendidikan agama lebih dititik beratkan pada bagaimana membentuk kebiasaan yang selaras dengan tuntunan agama. Fungsi sekolah dalam kaitannya dengan pembentukan jiwa keagamaan pada anak, antara lain sebagai pelanjut pendidikan agama di lingkungan keluarga atau membentuk jiwa keagamaan pada diri anak yang tidak menerima pendidikan agama dalam keluarga. Dalam konteks ini guru agama harus mampu mengubah sikap anak didiknya agar menerima pendidikan agama yang diberikannya. Menurut Mc Guire, proses perubahan sikap dari tidak menerima kesikap menerima berlangsung melalui tiga tahap perubahan sikap. Proses: - Pertama adalah adanya perhatian; kedua, adanya pemahaman; dan ketiga, adanya penerimaa. Dengan demikian, pengaruh kelembagaan pendidikan dalam pembentukan jiwa keagamaan pada anak sangat tergantung dari kemampuan para pendidik untuk
  • 8. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] menimbulkan ketiga proses itu. Pertama, pendidikan agama yang diberikan harus dapat menarik perhatian peserta didik. Untuk menopang pencapaian itu, maka guru agama harus dapat merencanakan materi, metode serta alat-alat bantu yang memungkinkan anak-anak memberikan perhatiannya. - Kedua, para guru agama harus mampu memberikan pemahaman kepada anak didik tentang materi pendidikan yang diberikannya. Pemahaman ini akan lebih mudah diserap jika pendidikan agama yang diberikan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak terbatas pada kegiatan yang bersifat hapalan semata. Ketiga; penerimaan siswa terhadap materi pendidikan agama yang diberikan. Penerimaan ini sangat tergantung dengan hubungan antara materi dengan kebutuhan dan nilai bagi kehidupan anak didik. Dan sikap menerima tersebut pada garis besarnya banyak ditentukan oleh sikap pendidk itu sendiri, antara lain memiliki keahlian dalam bidang agama dan memiliki sifat-sifat yang sejalan dengan ajaran agama seperti jujur dan dapat dipercaya. Kedua sikap ini akan sangat menentukan dalam mengubah sikap para anak didik. c. Pendidikan Masyarakat Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ketiga. Peran psikologi agama dalam lembaga ini adalah memupuk jiwa keagamaan karenma masyarakat akan memberi dampak dalam pembentukan pertumbuhan baik fidik maupub psikis. Yang mana pertumbuhan psikis akan berlangsung seumur hidup. Sehingga sangat besarnya pengaruh masyarakat terhadap pertumbuhan jiwa keagamaan sebagai bagian dari aspek kepribadian yang terintegrasi dalam pertumbuhan psikis. Hati yang bersih dan sehat adalah cahaya yang seseorang pada langkah-langkah kehidupan yang benar, dan yang memberikan rasa ketenangan dan kepuasan pada jiwa. Apabila kita mendapat pendidikan dan kesadaran hati pada waktu kecil, artinya kita telah menegakkan pilar-pilar pendidikan yang sangat kokoh. Berangkat dari sinilah, kita wajib memberikan perhatian penuh utuk menghidupkan kontrol agama pada jiwa seseorang dan kita jadikan hal itu sebagai sarana untuk menjaga nilai-nilai akhlak yang ada padanya. Umar bin Khattab r.a menyatakan “Barang siapa yang kebal dididik oleh syari’at, maka Allah pun enggan menaikkanny. Artinya jka kekuatan rasa beragama atau pengawasan jiwa, kontrol hati tidak ada pengaruhnya, maka peraturan atau undang-undang apapun yang ada dimuka bumi ini juga tidak akan ada pengaruhnya Hubungan psikologi agama
  • 9. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] dengan pendidikan adalah; kedua-duanya mempunyai makna yang berbeda. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa amnesia yang normal, dewasa dan beradab. Sedangkan agama memiliki sangkut paut dengan kehidupan batin manusia. Menurut Harun Nasution, agama berasal darikata Al-Din yang berarti undang-undang/ hokum, religi (latin) atau relege berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Dan kata Agama terdiri dari kata akronim dari “a” ; tidak, “gam;” pergi yang berarti tetap di tempat dan diwarisi turun menurun. Dari pengertian tersebut dapat dirumuskan pengertian psikologi agama adalah; suatu ilmu yang mempelajari kepercayaan jiwa manusia secara keseluruhan baik dari sisi jasmani maupun rohani manusia. Menurut Quraish Shihab, tujuan pendidikan al Qur`an (Islam) adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh al Qur`an, untuk bertaqwa kepada-Nya. Dengan demikian pendidikan harus mampu membina, mengarahkan dan melatih potensi jasmani, jiwa, akal dan fisik manusia seoptimal mungkin agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan memang mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia, oleh karena itu pendidikan agama islam adalah sebuah upaya nyata yang akan mengantarkan umat islam kepada perkembangan rasa agama. Umat islam akan lebih memahami dan terinternalisasi esensi rasa agama itu sendiri. Pertama yaitu rasa bertuhan, rasa bertuhan ini meliputi merasa ada sesuatu yang maha besar yang berkuasa atas dirinya dan alam semesta, ada rasa ikatan dengan sesuatu tersebut, rasa dekat, rasa rindu, rasa kagum dan lain-lain. Kedua yaitu rasa taat, rasa taat ini meliputi ada rasa ingin mengarahkan diri pada kehendak-Nya dan ada rasa ingin mengikuti aturan-aturan-Nya. Pendidikan agama adalah bentuk pendidikan nilai, karena itu maksimal dan tidaknya pendidikan agama tergantung dari faktor yang dapat memotivasi untuk memahami nilai agama. Semakin suasana pendidikan agama membuat betah maka perkembangan jiwa keagamaan akan dapat tumbuh dengan optimal. Jiwa keagamaan ini akan tumbuh bersama dengan suasana lingkungan sekitarnya. Apabila jiwa keagamaan te;lah tumbuh maka akan terbentuk sikap keagamaan yang termanifestasikan dalam kehidupan sehari-harinya
  • 10. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar, tapi hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya. Agama berasal dari kata latin religio, yang dapat berarti obligation/kewajiban. Remaja adalah cikal bakal calon pemimpin Negara, membentuk psikologi yang benar pada remaja telah di atur di dalam Islam sebagai agama yang satu-satunya Haq. Iman yang bersikap dinamis , kata iman menunjukan adanya kehangatan emosi dan mengandung keharusan-keharusan atau kewajiban-kewajiban sebagai akibat adanya keimanan. Taules ; berpendapat bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang bertujuan mengembangkan pemahaman terhadap perilaku keagamaan dengan megaplikasikanprinsip-prinsip psikologi yang dipungut dari kajian terhadap perilaku bukan keagamaan . Sedangkan menurut Zakiah Darajat, psikologi agama adalah meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang yang mempelajari berapa besar pengaruh kenyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Di sampinga itu, psikologi agama jua mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor yang mem pengaruhi kenyakinan tersebut. Sehubugan dengan psikologi agama Jalaludin berpendapat bahwa Psikologi Agama menggunakan dua kata yaitu Psikologi dan Agama, kedua kata ini memiliki pengertian yang berbeda. Dimana Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajarigejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradap.
  • 11. February 14, 2012 [MAKALAH PSIKOLOGI BY: DIANTO IRAWAN] BAB III PENUTUP Psikologi agama yang memepelajari rasa agama dan perkembangannya mempunyai peranan yang saling korelatif dalam pendidikan agama islam. Pendidikan islam sebagi sebuah upaya penyadaran terhadap umat islam akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Pertumbuhan rasa agama akan semakin meningkat dan juga bisa dihubungkan dengan kondisi di sekitarnya, baik sosial,ekonomi, politik hukum dan sebagainya. Peran psikologi agama dalam pendidikan islam lebih memudahkan pemahaman masyarakat dalam menelaah agama secara komprehensif. Agama tidak dipandang hanya sebagi kebutuhan orang-orang tertentu, tapi agama memang menjadi kebutuhan stiap pribadi seseorang yang menjadikan perkembangan pribadi secara psikisnya. Proses penyadaran dan perubahan untuk meningkatkan nilai jiwa keagamaan pun akan mudah di kembangkan. Perkembangan kejiwaan seseorang adalah sebuah bentuk kewajaran dan pasti terjadi dalam diri seseorang. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam mengarahkan proses perkembangan kejiwaan. Terlebih lagi dalam lembaga pendidikan islam, tentu akan mempengaruhi bagi pembentukan jiwa keagamaan. Jiwa keagamaan ini perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.