Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Virus dan kanker
1. TUGAS TERSTRUKTUR VIROLOGI
VIRUS DAN KANKER
Oleh :
IMARAH TIARASANI B1J007
ANNISTIA RAMHADIAN U. B1J008083
NUR ISTIQOMAH B1J008
HANI B1J008
ADZANI GHANI I B1J009077
KEMENTERIAN PENDIDIKIAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2011
2. PENDAHULUAN
Kata virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Diartikan
demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penaykit, baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Virus merupakan suatu patogen obligat yang
hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup (Setiawan, 2006).
Hingga saat ini, penggolongan virus masih diperdebatkan karena
memiliki sifat antara benda mati dan benda hidup. Hidup dapat didefinisikan
sebagai sekelompok proses rumit yang berasal dari aktifitas protein yang dikode
oleh asam nukleat. Asam nukleat sel hidup selalu aktif. Virus tidak dianggap
sebagai organisme hidup karena di luar sel inang, virus itu tidak aktif. Namun,
begitu virus masuk ke dalam sel inang, asam nukleat virus menjadi aktif dan
terjadi multiplikasi (Lucianus, 2003).
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus
tersusun atas asam nukleat dan kapsid (selubung dari protein) yang berfungsi
sebagai pemberi bentuk dan pelindung bagian dalam tubuh. Tubuh virus
mempunyai bermacam-macam bentuk bergantung pada jenisnya. Ada yang
berbentuk bola, batang, oval, silindris, ada pula yang seperti huruf T. Partikel
lengkap virus, yaitu asam nukleat dan kapsid disebut virion (Setiawan, 2006).
Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan
enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, dan translasi, virus hanya terdiri
dari salah satu asam nukleat (DNA atau RNA) serta coat protein untuk melindungi
genomnya, dan beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop.
Beberapa virus yang berenvelop memiliki banyak spike yang berupa tonjolan
keluar yang berguna untuk penempelan pada sel inang (Lucianus, 2003).
Proses reproduksi virus disebut replikasi. Replikasi virus berlangsung
semenjak virus menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru.
Secara umum, replikasi terdiri dari 5 tahapan, yaitu (Setiawan, 2006) :
1. Penempelan/attachment atau adsorbsi dari virion pada sel inang yang cocok.
2. Penetrasi atau injeksi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang.
3. Sintesis asam nukleat dan protein virus oleh sel inang.
3. 4. Pemasangan/assembly kapsomer (dan komponen membran pada virus
beramplop) dan pembungkusan asam nukleat menjadi virion baru.
5. Pelepasan virion yang telah “matang” dari dalam sel inang dengan cara
melisis sel inang.
Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus
terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi genom
virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker.
Beberapa virus DNA bisa menyebabkan kanker karena berintegrasi ke dalam
kromosom inang. Virus RNA yang bisa menyebabkan kanker hanya famili
Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam nukleus dan
berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya
berada di sitoplasma sel inang (Lucianus, 2003).
4. PEMBAHASAN
Kanker adalah penyakit kompleks pada sejumlah besar gen seluler
yang telah mengalami perkembangan malignansi, dimana sel-sel dalam jaringan
atau organ tubuh tertentu berkembang biak dan tumbuh terlalu cepat, lebih cepat
dari normal, yang tidak diiringi dengan kematian sel yang cepat juga. Banyak
faktor yang dapat menyebabkannya, diantaranya faktor - faktor genetik dan
akibat adanya infeksi virus. Kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumit yang disebut transformasi , yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi. Ada dua jenis kanker yaitu kanker ganas (maligna) dengan proliferasi
sel-sel kanker yang tidak terkontrol yang merugikan fungsi organ tertentu dan
dapat invasi ke jaringan sekitarnya serta dapat ber metastase ke tempat yang jauh.
Jenis yang kedua yaitu kanker jinak (benigna) terdiri dari sel-sel yang normal
yang tidak mengadakan invasi atau metastase ke tempat lain (Pasaribu, 2006).
Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan kanker ganas yaitu:
RNA virus dan DNA virus (Pasaribu, 2006) :
a. RNA virus menyebabkan leukemia, sarkoma dan urinari papiloma serta
kanker payudara.
b. DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker: Eipstein Barr virus, papilloma
virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus (EBV) dianggap sebagai
penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan dengan
hepatocelluler carcinoma primer.
Oncogene merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan kanker. Terdapat 2 tipe, yaitu protooncogene yang berfungsi dalam
pertumbuhan normal sel dan viral oncogene yang menyebabkan sel tumbuh
abnormal (menyebabkan kanker). Protoonkogen berfungsi mengatur proliferasi
dan diferensiasi sel normal . Rangsangan faktor pertumbuhan ekstraselular
diterima oleh reseptor faktor pertumbuhan di permukaan membran dan
diteruskan melalui transmembran sel ke dalam sitoplasma dan ke dalam inti sel.
Bila kemudian ada bahan karsinogen, maka akan terjadi proliferasi sel abnormal
yang berlebihan dan tak terkendali, dimana protoonkogen berubah menjadi
onkogen (Chrestella, 2009).
5. Virus oncogene menginfeksi sel hospes, terjadi replikasi virus, aktivasi
protooncogene menjadi oncogene menyebabkan gangguan siklus sel terjadi
proses onkogenesis dan transformasi (Nuryastuti, 2009). Transformasi virus
disekitar sel onkogen menyebabkan perubahan molekul hingga terjadi perubahan
pertumbuhan. Misalnya, P21 protein, protein ini terlibat pada pengaturan
proliferasi sel. Beberapa karsinogen dapat merubah P21 protein hingga terjadi
perubahan terhadap proliferasi sel tersebut (Pasaribu, 2006).
Sifat sel yang mengalami transformasi (Nuryastuti, 2009) :
1. Asam nukleat virus berintegrasi pada kromosom sel inang
2. Bentuk lebih bulat daripada sel normal
3. Kehilangan kontak inhibisi
4. Menyebabkan tumor bila disuntikkan ke binatang yang peka
5. Terdapat virus spesifik antigen pada permukaan sel
6. Ada abnormalitas kromosom
7. Terdapat perubahan permeabilitas membran plasma
Transformasi meliputi inisiasi dan promosi. Terjadi suatu perubahan
dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas saat inisiasi.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen , yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut
promotor , menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan
6. gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk
mengalami suatu keganasan. Pada tahap promosi , suatu sel yang telah
mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas (Pasaribu, 2006).
Ketika sebuah sel menjadi ganas, sistem kekebalan tubuh dapat
merusaknya sebelum sel ganas tersebut berlipatganda dan menjadi suatu kanker.
Namun, apabila sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, tubuh
cenderung rentan terhadap resiko kanker, seperti yang terjadi pada penderita
AIDS, orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada
penyakit autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tubuh pun tidak selalu
efektif, sehingga kanker terkadang masih dapat menembus perlindungan ini
meskipun sistem kekebalan berfungsi secara normal (Pasaribu, 2006).
Metastasis (bahasa Yunani: "perubahan status") adalah penyebaran
kanker dari lokasi awal ke tempat lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat
melepaskan diri dari tumor utama dan mengalami proses penyebaran. Langkah
pertama metastasis adalah sel kanker dapat menembus pembuluh darah dengan
bantuan enzim dan masuk ke dalam aliran darah. Pembuluh darah ini kemudian
dapat membawa sel kanker ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan sampai ke
organ lain dalam tubuh. Langkah kedua metastasis adalah sel meninggalkan aliran
darah dan sampai pada organ baru. Di organ baru ini, sel kanker mulai
berdubplikasi dan berkembang menjadi tumor baru. Pertumbuhan dari sel kanker
menjadi tumor baru dipengaruhi oleh banyaknya produksi enzim collagen
digesting. Semakin banyak enzim yang diproduski semakin cepat tumor terbentuk
(Rath, 2008).
7. KESIMPULAN
Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di
dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA)
dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus
hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein
untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti
envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNA-dependent DNA polymerase
yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang.
Pada umumnya, replikasi virus terdiri dari tahap penempelan, penetrasi,
uncoating, biosintesa, maturasi, dan pelepasan. Perbedaan proses
perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap
biosintesa. Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi ke dalam
kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Chrestella, Jessy. 2009. Neoplasma. Departemen patologi Anatomi USU, Medan.
Lucianus, Johan. 2003. Introduksi Genetika Molekular Virus. Bagian
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran. UK Maranatha. JKM Vol. 3, No. 1,
Juli 2003
Nuryastuti, Titik. 2009. Bakteri Dan Virus Penyebab Kanker. Bagian
Mikrobiologi Fakultas Kedilteran UGM, Yogyakarta.
8. Pasaribu, Emir Taris. 2006. Epidemiologi dan Etiologi Kanke. Suplemen Majalah
Kedokteran Nusantara 268 Volume 39 No. 3.
Rath, Mathias. 2008. Celullar Health Series: Cancer. http://saturned.com
Setiawan, Wawan A. 2006. Virus. http://blog.unila.ac.id