3. Allah swt. Memberitahukan ihwal
pemberian karunia kepada Bani Adam
dan penghormatan kepada mereka
dengan membicarakan mereka di al-
Mala’ul Ala, sebelum mereka di
adakan. Maka Allah berfirman ,”Dan
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat”. Maksudnya,
Hai Muhammad, ceritakanlah itu
kepada kaummu”, “ sesungguh nya
Aku hendak menjadikan khalifah di
bumi”, yakni suatu kaum yang
4. Ada 2 peranan penting yang
diamanahkan dan dilaksanakan
manusia sampai hari kiamat :
1)Memakmurkan bumi ( Al ‘imarah
).
2)Memelihara bumi dari upaya-
upaya perusakkan yang datang
dari pihak manapun ( Ar ri’ayah
).
5.
6. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui."
7. a. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa allah akan
menciptakan khalifah (wakil Allah) di bumi.
b. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi.
c. Malaikat menyaksikan kemampuan manusia dalam
mengemban tugas sebagai manusia. Menurut
pandangan malaikat, manusia suka membuat kerusakan
dan menumpahkan darah.
d. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi
khalifah di bumi adalah dirinya. Malaikat merasa selalu
bertasbih, bertauhid, dan menyucikan Allah.
e. Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh
malaikat.
8. Pertama, tentang positioning malaikat
dalam tata jagat semesta kemahlukkan
yang pengetahuannya terbatas pada
obyek-obyek dibawahnya sehingga ia
tidak mengetahui rahasia-rahasia alam
yang ada diatasnya
Dua, positioning manusia yang
diangkat sebagai khalifah dimuka
bumi menunjukkan bahwa adanya
yang tersembunyi dalam diri manusia
itu sendiri yang tidak diketahui oleh
para malaikat. Rahasia-rahasia itu
antara lain, manusia diberi baju
Adma’, Sifat, Af’al dan Dzat Allah yang
ada dalam rahasia Ruh Allah.
Ketiga, malaikat memandang manusia
sebagai perusak bumi dan pembunuh
sesama, hal ini disebabkan oleh
perspektif malaikat itu sendiri bahwa
manusisa adalah wujud dari alam
ruhani dan alam jasmani dimana
ketika terjadi pertemuan kedua alam
itu muncul hawa nafsu. Nafsu
kebinatangan disatu sisi dan nafsu
keganasan disisi lain yang menjadi ciri
khas nafsu itu sendiri.
Keempat, ketidaktahuan malaikat
terhadap rahasia Allah dibalik
penjadian kekhalifahan disebabkan
adanya hijab yang menghalangi
musyahadahnya dengan Allah SWT.
Karena pada hakikatnya memang
hanya manusia saja yang bisa
berhadapan dengan Allah.
9. Kelima, rahasia Allah justru terletak
pada perpaduan dunia ruh dan dunia
fisik yang ada pada manusia.
Sesungguhnya ayat tersebut juga
obyek dunia sufi mengenai konsep
kekhalifahan sufistik. Para sufi
memandang, bahwa khalifah adalah
tajalli(manifestasi)-Nya Allah yang
direspon oleh para hamba dalam ke-
fana’an terhadap jabarut dan malakut
serta lahut-nya Allah Ta’ala. Karena
itu ayat tersebut juga mengandung
rahasia keabadian yang merupakan
pertemuan antara yang ‘azali dan yang
abadi.
10. 1.Manusia dapat mencapai derajat khalifah manakala manusia mampu
mengalami ke-fana’-an total dalam ke-baqa’-an-Nya.
2.Manusia yang mengenal dirinya dalam ke-fana’an itu maka a akan mengenal
Allah dalam ke-baqa’-an-Nya.
3.Sebuah kata-kata dari Allah seperti ayat diatas adalah wujud kepastian yang
nyata.
4.Derajat kekhalifahan hanya bisa dicapai manakala manusia bisa mengalahkan
nafsu hewani dan nafsu kebuasan yang destruktif.
5.Sirrulah (rahasia Allah), justru dihijabi yang pada hakikatnya tidak ada, apa
yang kita lihat ada sekitar kita bukanlah ada yang sesungguhnya, sebab hakikat
ada ialah Allah itu sendiri. Oleh karena itu tazkiyatun nafs yang diberikan oleh
para sufi melalui pendidikan dan latihan ruhani merupakan gerbang awal dari
Tasbih, Tahmid dan Taqdis yang selama ini menjadi wahana para malaikat
sekaligus menjadi batin dari alam malakut. Dan kelak, seorang hamba baru
akan “diwisuda” oleh Allah melalui toga kekhalif
11. 1) Mengisi hidup dengan benar
karena setiap muslim
memiliki peran di muka
bumi yaitu sebagai khalifah
dan sebagai hamba Allah.
2) Berperilaku baik terhadap
sesama manusia dan terhadap
makhluk Allah.