Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara stresor, stres, dan respon stres dalam tubuh. Terdapat dua jenis respon adaptasi yaitu sindrom adaptasi lokal dan sindrom adaptasi umum. Sindrom adaptasi lokal merupakan respons setempat sedangkan sindrom adaptasi umum melibatkan seluruh sistem tubuh. Dokumen juga menjelaskan enam tahapan respon stres yang dialami tubuh beserta gejala yang ditimbulkannya.
4. Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS )
respons dari jaringan,organ,atau bagian
tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit,
atau perubahan fisiologis lainnya.
Contoh :
pembekuan darah, penyembuhan luka,
akomodasi mata terhadap cahaya, dan
respons terhadap tekanan.
5. Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS )
1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini
tidak melibatkan seluruh sistem tubuh.
2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor
diperlukan untuk menstimulasinya.
3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak
dapat terus menerus.
4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region
atau bagian tubuh.
6. Sindrom Adaptasi Umum ( GAS )
1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.
2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuh
terhadap stres.
3. Respons ini melibatkan beberapa sistem
tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem
endokrin.
Reaksi Alarm
Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stresor.
8. Mekanisme Adaptasi Fisiologis
umpan balik negatif
suatu proses dimana tubuh melakukan
mekanisme kontrol bila merasakan suatu
keadaan abnormal, seperti saat terjadi
hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk
membangkitkan panas tubuh.
dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi
reticuler (di brain stem dan medula spinalis)
dan kelenjar hipofise (melekat pada
hipotalamus)
9.
10.
11.
12.
13. Mekanisme Adaptasi Psikologis
Menyesuaikan diri terhadap stress dengan
menghadapi rintangan secara sadar
realistik, obyektif, dan rasional
dengan menggunakan Mekanisme Defensif
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Introversi : Menarik diri
3. Kegembiraan dan kesibukan
15. Tahap I ( Stress paling ringan )
1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over
acting)
2. Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
biasanya
3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih
dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan
energi semakin menipis.
16. Tahap II ( Mulai timbul keluhan )
Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya
merasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
segar
Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siang
mudah lelah sesudah Merasa
mudah lelah sesudah makan siang; 3)
Lekas merasa capai menjelang sore hari
Lekas merasa capai menjelang sore hari;
4) Sering mengeluh lambung/perut
Sering mengeluh lambung/perut
tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanya
Detakan jantung discomfort)
Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar-
jantung lebih keras 7) punggung
dan tengkuk terasa
Otot-otot
Tidak
debar)
Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
Tidak bisa santai
17. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata;
misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar
tidak teratur (diare)
2. Ketegangan otot-otot semakin terasa
3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan
emosional semakin meningkat
4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar
untuk mulai masuk tidur
Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
18. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan
sukar kembali tidur
6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau
dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late
insomnia)
7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa
sempoyongan dan serasa mau pingsan)
Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
19. Tahap IV
1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang
1) Merasa
sepanjang hari pagi sudah terasa
seharusnya merasa segar; 2) Merasa
amat sulit lelah sesudah makan siang; 3)
mudah
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan &
Lekas merasa capai menjelang sore hari;
4) Sering mengeluh lambung/perut
mudah diselesaikan menjadi membosankan dan
tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
terasaDetakansulit lebih keras dari biasanya
lebih jantung
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi
(berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
kehilangan kemampuan untuk merespons secara
memadai (adequate)
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan
rutin sehari-hari;
20. 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi
yang menegangkan
Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada
semangat dan kegairahan
1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
6) Daya konsentrasi daya ingat menurun
seharusnya merasa segar; 2) Merasa
mudah lelah sesudah makan siang; 3)
7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang
perasaan capai menjelang sore hari;
tidak dapat dijelaskanlambung/perut
4) Sering mengeluh apa penyebabnya
tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
Detakan jantung lebih keras dari biasanya
(berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
21. Tahap V ( Semakin buruk )
Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam
(physical dan psychological exhaustion)
Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
sehari-hari yang ringan dan sederhana
Gangguan sistem pencernaan semakin berat
(gastrointestinal disorder)
Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang
semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
22. Tahap VI (Tahapan Klimaks)
seseorang mengalami serangan panik (panic attack)
dan perasaan takut mati.
Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI ini
berulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun pada
akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan
kelainan fisik organ tubuh.
23. 1) Debaran jantung teramat keras
2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap)
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat
bercucuran
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
5) Pingsan atau kolaps (collapse).
25. Keterangan
mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,
emosi/psikologis, dan perilaku.
Jumlah skor dari pernyataan item
tersebut, memiliki makna 0-29 (normal)
30-59 (ringan)
60-89 (sedang)
90-119 (berat)
>120 (Sangat berat)