SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
STRES dan ADAPTASI
        OLEH:

     NITA FITRIA
Hubungan antara Stressor . Stress . Respon Stress
Respon atau Adaptasi dalam Stress
Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS )


respons dari jaringan,organ,atau bagian
tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit,
atau perubahan fisiologis lainnya.

 Contoh :
 pembekuan darah, penyembuhan luka,
akomodasi mata terhadap cahaya, dan
respons terhadap tekanan.
Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS )

1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini
   tidak melibatkan seluruh sistem tubuh.

2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor
   diperlukan untuk menstimulasinya.

3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak
   dapat terus menerus.

4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS
   membantu dalam memulihkan homeostasis region
   atau bagian tubuh.
Sindrom Adaptasi Umum ( GAS )

1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.
2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuh
  terhadap stres.
3. Respons ini melibatkan beberapa sistem
  tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem
  endokrin.

  Reaksi Alarm
  Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme
  pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
  stresor.
Respon Fisiologis
Mekanisme Adaptasi Fisiologis
 umpan balik negatif
 suatu proses dimana tubuh melakukan
 mekanisme kontrol bila merasakan suatu
 keadaan abnormal, seperti saat terjadi
 hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk
 membangkitkan panas tubuh.
 dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi
 reticuler (di brain stem dan medula spinalis)
 dan kelenjar hipofise (melekat pada
 hipotalamus)
Mekanisme Adaptasi Psikologis
 Menyesuaikan diri terhadap stress dengan
  menghadapi rintangan secara sadar
  realistik, obyektif, dan rasional
  dengan menggunakan Mekanisme Defensif
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Introversi : Menarik diri
3. Kegembiraan dan kesibukan
Penelitian Dr. Robert J. an Amberg (1979)
           dalam Hawari (2001)
Tahap I ( Stress paling ringan )
1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over
   acting)
2. Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
   biasanya
3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih
   dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan
   energi semakin menipis.
Tahap II ( Mulai timbul keluhan )
 Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya
    merasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
            segar
   Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siang
            mudah lelah sesudah Merasa
            mudah lelah sesudah makan siang; 3)
   Lekas merasa capai menjelang sore hari
            Lekas merasa capai menjelang sore hari;
           4) Sering mengeluh lambung/perut
    Sering mengeluh lambung/perut
            tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
   tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanya
            Detakan jantung discomfort)
   Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar-
              jantung lebih keras 7) punggung
            dan tengkuk terasa
                                Otot-otot
                                          Tidak
    debar)
   Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
   Tidak bisa santai
Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata;
   misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar
   tidak teratur (diare)
2. Ketegangan otot-otot semakin terasa
3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan
   emosional semakin meningkat
4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar
   untuk mulai masuk tidur

Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan
   sukar kembali tidur
6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau
   dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late
   insomnia)
7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa
   sempoyongan dan serasa mau pingsan)



    Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
Tahap IV

1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang
           1) Merasa
                      sepanjang hari pagi sudah terasa
           seharusnya merasa segar; 2) Merasa
    amat sulit lelah sesudah makan siang; 3)
           mudah
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan &
           Lekas merasa capai menjelang sore hari;
           4) Sering mengeluh lambung/perut
    mudah diselesaikan menjadi membosankan dan
           tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
    terasaDetakansulit lebih keras dari biasanya
            lebih jantung
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi
           (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
           dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
    kehilangan kemampuan untuk merespons secara
    memadai (adequate)
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan
    rutin sehari-hari;
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi
   yang menegangkan
   Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada
   semangat dan kegairahan
           1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
6) Daya konsentrasi daya ingat menurun
           seharusnya merasa segar; 2) Merasa
           mudah lelah sesudah makan siang; 3)
7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang
           perasaan capai menjelang sore hari;
    tidak dapat dijelaskanlambung/perut
           4) Sering mengeluh apa penyebabnya
         tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
         Detakan jantung lebih keras dari biasanya
         (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
         dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
Tahap V ( Semakin buruk )

 Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam
  (physical dan psychological exhaustion)
 Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
  sehari-hari yang ringan dan sederhana
 Gangguan sistem pencernaan semakin berat
  (gastrointestinal disorder)
 Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang
  semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
Tahap VI (Tahapan Klimaks)
seseorang mengalami serangan panik (panic attack)
dan perasaan takut mati.
Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI ini
berulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun pada
akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan
kelainan fisik organ tubuh.
1) Debaran jantung teramat keras
2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap)
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat
   bercucuran
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
5) Pingsan atau kolaps (collapse).
Lovibond & Lovibond (1995)
Keterangan
 mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,
 emosi/psikologis, dan perilaku.

 Jumlah skor dari pernyataan item
 tersebut, memiliki makna 0-29 (normal)
 30-59 (ringan)
 60-89 (sedang)
 90-119 (berat)
 >120 (Sangat berat)
26   5/18/2012

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanzzikok pratama
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahKonsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahGita Kostania
 
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAKepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAppghybrid4
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxValny Majid
 

La actualidad más candente (20)

Stres dan adaptasi
Stres dan adaptasiStres dan adaptasi
Stres dan adaptasi
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahKonsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
 
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAKepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
 

Destacado

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasipjj_kemenkes
 
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISSTRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISNursestikes
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasipjj_kemenkes
 
konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitPanji Prastowo
 
Stress & stress management
Stress & stress managementStress & stress management
Stress & stress managementrehan012
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Sukses dengan softskill
Sukses dengan softskillSukses dengan softskill
Sukses dengan softskillSamuel Henry
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaDadang Solihin
 
Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5Judhie Setiawan
 
Profesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam KeperawatanProfesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam KeperawatanUwes Chaeruman
 
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatanFalsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatanela anisa
 
Mengelola diri
Mengelola diriMengelola diri
Mengelola dirilontar
 
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologiTahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologiPanji Dammen
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanpjj_kemenkes
 

Destacado (20)

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISSTRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakit
 
Manajemen Stres
Manajemen StresManajemen Stres
Manajemen Stres
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
Stress & stress management
Stress & stress managementStress & stress management
Stress & stress management
 
STRESS POWERPOINT
STRESS POWERPOINTSTRESS POWERPOINT
STRESS POWERPOINT
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Sukses dengan softskill
Sukses dengan softskillSukses dengan softskill
Sukses dengan softskill
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
 
Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Profesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam KeperawatanProfesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam Keperawatan
 
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatanFalsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
 
Mengelola diri
Mengelola diriMengelola diri
Mengelola diri
 
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologiTahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatan
 

Similar a STRES DAN ADAPTASI

Similar a STRES DAN ADAPTASI (20)

Stress psikologi umum lansia
Stress psikologi umum lansiaStress psikologi umum lansia
Stress psikologi umum lansia
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Bersahabat dengan stress
Bersahabat dengan stressBersahabat dengan stress
Bersahabat dengan stress
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
 
Stress & adaftasi
Stress & adaftasiStress & adaftasi
Stress & adaftasi
 
Teknik relaksasi
Teknik relaksasiTeknik relaksasi
Teknik relaksasi
 
LBP Lucky.pptx
LBP Lucky.pptxLBP Lucky.pptx
LBP Lucky.pptx
 
istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptxNyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
 
fatique awareness.pptx
fatique awareness.pptxfatique awareness.pptx
fatique awareness.pptx
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
 

STRES DAN ADAPTASI

  • 1. STRES dan ADAPTASI OLEH: NITA FITRIA
  • 2. Hubungan antara Stressor . Stress . Respon Stress
  • 3. Respon atau Adaptasi dalam Stress
  • 4. Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS ) respons dari jaringan,organ,atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Contoh : pembekuan darah, penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan respons terhadap tekanan.
  • 5. Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS ) 1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini tidak melibatkan seluruh sistem tubuh. 2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk menstimulasinya. 3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak dapat terus menerus. 4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh.
  • 6. Sindrom Adaptasi Umum ( GAS ) 1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. 2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres. 3. Respons ini melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Reaksi Alarm Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stresor.
  • 8. Mekanisme Adaptasi Fisiologis umpan balik negatif suatu proses dimana tubuh melakukan mekanisme kontrol bila merasakan suatu keadaan abnormal, seperti saat terjadi hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk membangkitkan panas tubuh. dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi reticuler (di brain stem dan medula spinalis) dan kelenjar hipofise (melekat pada hipotalamus)
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Mekanisme Adaptasi Psikologis  Menyesuaikan diri terhadap stress dengan menghadapi rintangan secara sadar realistik, obyektif, dan rasional dengan menggunakan Mekanisme Defensif 1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain 2. Introversi : Menarik diri 3. Kegembiraan dan kesibukan
  • 14. Penelitian Dr. Robert J. an Amberg (1979) dalam Hawari (2001)
  • 15. Tahap I ( Stress paling ringan ) 1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting) 2. Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya 3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.
  • 16. Tahap II ( Mulai timbul keluhan )  Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang segar  Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siang mudah lelah sesudah Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3)  Lekas merasa capai menjelang sore hari Lekas merasa capai menjelang sore hari;  4) Sering mengeluh lambung/perut Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5)  tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanya Detakan jantung discomfort)  Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar- jantung lebih keras 7) punggung dan tengkuk terasa Otot-otot Tidak debar)  Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang  Tidak bisa santai
  • 17. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala ) 1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare) 2. Ketegangan otot-otot semakin terasa 3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat 4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
  • 18. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala ) 5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur 6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia) 7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa sempoyongan dan serasa mau pingsan) Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
  • 19. Tahap IV 1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang 1) Merasa sepanjang hari pagi sudah terasa seharusnya merasa segar; 2) Merasa amat sulit lelah sesudah makan siang; 3) mudah 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan & Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut mudah diselesaikan menjadi membosankan dan tidak nyaman (bowel discomfort); 5) terasaDetakansulit lebih keras dari biasanya lebih jantung 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate) 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari;
  • 20. 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan kegairahan 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) 7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang perasaan capai menjelang sore hari; tidak dapat dijelaskanlambung/perut 4) Sering mengeluh apa penyebabnya tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
  • 21. Tahap V ( Semakin buruk )  Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion)  Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana  Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder)  Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
  • 22. Tahap VI (Tahapan Klimaks) seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh.
  • 23. 1) Debaran jantung teramat keras 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap) 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan 5) Pingsan atau kolaps (collapse).
  • 25. Keterangan  mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik, emosi/psikologis, dan perilaku.  Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal) 30-59 (ringan) 60-89 (sedang) 90-119 (berat) >120 (Sangat berat)
  • 26. 26 5/18/2012