1. TUGAS GEOFISIKA
STRUKTUR DAN LAPISAN BUMI
OLEH :
ERLYTA INTAN PERWITASARI
K2309019
PEND. FISIKA A
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geofisika
Dosen Pengampu : Daru Wahyuningsih,S.Si.,M.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
2. Bumi merupakan planet ketiga dalam tata surya yang dapat dihuni oleh makhluk
hidup. Menurut para peneliti, bentuk bumi adalah bulat. Bumi menyerupai bola pejal,
sehingga di dalamnya tidak hanya kosong seperti bola pingpong. Bumi memiliki lapisan-
lapisan yang menyusunnya, yaitu inti bumi (core), mantel bumi (mantle), dan kerak bumi
(crust) seperti tampak pada berikut.
1. Inti Bumi (core)
Inti bumi berada di pusat bumi dengan kedalaman sebesar 2.900 – 6.371 km. Berat
jenis inti bumi sama dengan berat jenis meteroit yang terdiri dari besi dan nikel. Oleh
karena itu, para ahli berpendapat bahwa inti bumi disusun oleh 90% logam besi, 8%
nikel, dan 2% bahan lainnya. Inti bumi terbagi dalam dua macam, yaitu:
a. Inti luar
Inti luar berupa zat cair yang kedalamannya sekitar 2.900 – 5.100 km. Suhu inti
luar mencapai 2.200ºC.
b. Inti dalam
Inti dalam merupakan pusat bumi yang berbentuk bola dengan diameter sekitar
2700 km. Materi penyusun inti dalam berupa zat padat yang kedalamannya sekitar
5.100 – 6.371 km. Suhu di inti dalam mencapai 4.500ºC.
Inti luar dan inti dalam dari bumi dipisahkan oleh lapisan yang disebut lapisan lehman
discontinuity.
2. Mantel Bumi (mantle)
Mantel bumi adalah lapisan bumi yang terletak di atas inti bumi. Inti bumi dan mantel
bumi dipisahkan oleh lapisan getenberg discontinuity. Mantel bumi kaya akan
3. magnesium dan suhunya sekitar 3.000 ºC. Mantel bumi terbagi menjadi dua bagian yaitu
mantel atas dan mantel bawah.
a. Mantel atas
Mantel atas bersifat plastis sampai semiplastis yang kedalamannya mencapai 400
km. Mantel atas bagian atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis
disebut sebagai asthenosfer.
b. Mantel bawah
Mantel bagian bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman 2900 km.
3. Kerak Bumi (crust)
Kerak bumi merupakan bagian terluar dari lapisan bumi. Lapisan ini merupakan
tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Ketebalan kerak bumi antara 5 – 80
km dan suhunya mencapai 1.100ºC. kerak bumi tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat
lainnya. Kerak bumi dan mantel dibatasi oleh lapisan mohorovivic discontinuity.
Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Kerak samudra
Kerak samudra tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut
sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara antara 5-15 km denngan berat jenis
rata-rata 3gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan
penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
b. Kerak benua
Kerak benua tersusun oleh mineral yan kaya akan Si dan Al sehingga disebut sial.
Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80km dengan rata-rata 35 km dan berat
jenis rata-rata 2,85gm/cc. Kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis
karena batu penyusunnya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.
Kerak bumi dan mantel atas yang mengalasi kerak membentuk satu kesatuan yang
dinamakan litosfer.
4. Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu
bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri
dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau, dan sungai; bagian udara
(atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh
berbagai jenis orgasme (biosfer).
1. Litosfer
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang
terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2
.
Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut proses
terjadinya, batuan pembentuk litosfer dibagi atas 3 golongan:
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena magma mengalami
pendingin. Batuan ini dibagi 3 berdasarkan tempat pembekuannya, yaitu batuan
beku dalam yang membeku di bawah permukaan bumi; batuan beku gang atau
korok yang membeku di pipa-pipa gunung api; dan batuan beku effusi yang
membeku ketika mencapai permukaan bumi.
b. Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun
volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.
c. Batuan metamorf
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama
batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang
telah ada sebelumnya oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti
perubahan bentuk.
2. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari
kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan
bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang
terdapat di lapisan udara. Penyebaran air di muka bumi sebagai besar terjadi di lautan,
yakni kurang lebih 97%, dan sisanya di daratan 2,8%. air di bumi mempunyai jumlah
5. yang tetap karena adanya siklus air (siklus hidrologi). Siklus hidrologi adalah suatu
proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus.
Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi.
3. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar
0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara
siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Lapisan I – Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer bumi
Terletak pada ketinggian 0 – 18 km di atas permukaan bumi.
Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi
Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada
lapisan ini
Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan
ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur)
udara menurun sebesar ± 0,5°C
6. Lapisan II – Stratosfer
Terletak pada ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan bumi.
Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah
tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer
Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini.
Lapisan III – Mesosfer
Terletak pada ketinggian antara 49 – 82 km dari permukaan bumi.
Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda
angkasa luar lainnya.
Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus
meter
Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C,
Lapisan IV – Termosfer/Ionosfer
Terletak pada ketinggian antara 82 – 800 km dari permukaan bumi.
Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek
Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari – 100°C hingga ratusan
bahkan ribuan derajat celcius
Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause
Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan
waktu karena pengaruh osilasi
Lapisan IV – Eksosfer/Desifasister
Terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari permukaan bumi
Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan
Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
4. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. menurut geofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
7. antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan
atmosfer (udara) Bumi.
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam
siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumu, proses transfer panas dan
perpindahan materi padat.
Referensi:
Ashadi. 2008. KIMIA ( Tentang Bumi dan Ruang Angkasa). Surakarta : Sebelas Maret
University Press
Sheldon Judson and L. Doon Leet. 1954. Geology Physical (Second Edition). New Jersey :
Prentice-hall, Inc
Walter Brown and Norman Anderson. 1977. Earth Science a Search For Understanding.
USA: J. B Lippincott company
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14218-3506100057-Chapter1.pdf
(diakses pada 11 Maret 2012 pukul 10.09)
http://jurnal-geologi.blogspot.com/2009/07/geo-struktur-dan-komposisi-bumi.html
(diakses pada 11 Maret 2012 pukul 10.12)
http://www.taruna-bakti.com/id/smatb/download/Materi%20Ajar%20-%20Geo%20-
%20Litosfera-%20X.pdf
(diakses pada 11 Maret 2012 pukul 11.52)
http://www.g-excess.com/4965/pengertian-bumi-beserta-struktur-lapisan-bumi/
(diakses pada 11 Maret 2012 pukul 12.01)
http://sumberilmu.info/2008/02/17/mengenal-atmosfer-bumi/
(diakses pada 15 Maret 2012 pukul 17.15)