SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
RINGKASAN
Erlyta Intan Perwitasari. PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT SEBAGAI
ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA.
Makalah Seminar Fisika. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret. Juli 2013.

LATAR BELAKANG MASALAH
Pada umumnya, potensi energi laut yang dapat menghasilkan listrik dapat
dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power),
energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal
energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air
laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang
dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di
permukaan dan di kedalaman.
Salah satu energi terbarukan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
untuk pembangkitan energi listrik adalah energi gelombang laut. Energi
gelombang laut merupakan energi yang cukup potensial sebagai bahan bakar
pembangkitan energi listrik di wilayah pesisir Indonesia terutama pulau-pulau
kecil di kawasan timur. Hal ini dikarenakan pesisir pantai di Indonesia berhadapan
langsung dengan laut luas atau samudra.

TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Penulisan Makalah Seminar Fisika ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
pemanfaatan energi gelombang laut sebagai alternatif tenaga pembangkit listrik
dengan teknologi pompa gelombang flap horisontal dan teknologi Oscilatting
Water Column (OWC). (2) Mengetahui keuntungan penggunaan pembangkit
listrik tenaga gelombang laut di Indonesia. (3) Mengetahui kendala dalam
penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia.

1
HAKIKAT GELOMBANG LAUT
1.

GELOMBANG LAUT
Gelombang laut merupakan energi dari lautan yang bergerak.
Gelombang laut berupa pergerakan naik turunnya air pada arah yang tegak
lurus dengan permukaan laut sehingga membentuk kurva sinusoidal.
Terbentuknya energi gelombang laut sebabkan oleh benda yang bergerak
pada permukaan laut, angin, gangguan seismik, serta medan gravitasi bumi
dan bulan penyebab gelombang-gelombang besar, terutama menyebabkan
gelombang pasang yang tinggi.
Sifat gelombang laut, menurut para ahli, dibedakan menjadi
gelombang linier dan gelombang nonlinier:
a.

Gelombang linier merupakan gelombang sinusoidal dengan panjang
gelombang yang lebih besar dari tinggi gelombangnya. Gelombang
linier sering disebut sebagai SWELLL. Teori gelombang linier
dikenal juga dengan teori gelombang airy. Teori gelombang linier
diturunkan berdasarkan persamaan laplace untuk aliran tak rotasi
dengan kondisi batas di dasar laut dan di permukaan laut.

b.

Gelombang di laut dalam dengan nilai d/L ≥ ½ bergerak naik turun
membentuk gelombang sinuoidal yang teratur. Akan tetapi, saat
gelombang mencapai kedangkalan tertentu maka gelombang akan
berubah dengan puncak gelombang yang meruncing disertai panjang
gelombang yang mengecil. Gelombang yang berubah disebabkan oleh
pengaruh dasar laut tersebut disebut gelombang non-linier.

2.

ENERGI GELOMBANG LAUT
Sumber utama terjadinya gelombang di lautan adalah angin. Oleh
karena itu, tinggi gelombang, periode gelombang dan arah gelombang
dipengaruhi oleh kecepatan dan arah angin. Angin memberikan pengaruh
besar terhadap terjadinya gelombang laut sehingga efisiensi hampir semua
pesawa konversi energi gelombang laut dipengaruhi oleh frekuensi angin
yang terjadi sepanjag tahun pada suatu zona lautan tertentu.

2
Apabila besarnya densitas spektrum gelombang, ST(T), atau wave
spectral density, maka besarnya energi gelombang tiap satuan luas
permukaan dapat ditentukan melalui rumus:

E

g S T (T )dT
0

atau

E

gA
4B

2,74 10

3

V4
g

dimana, E = energi gelombang per satuan luas permukaan Nm/m2
A = Pierson Moskowitz spektrum = 8,10 10

B=

3

g2
2 4

4

g
0,74
2 V

V = kecepatan angin di atas SWL m/dt
G = gravitasi bumi = 9,81 m/dt2
ρ = massa jenis air laut = 1030 kg/m3
3.

Daya pada Gelombang Laut
Gelombang laut mentransfer energi mekanik yang dipengaruhi oleh
panjang gelombang, tinggi gelombang dan permukaan gelombang.
Hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
gH 2 b
2

P

dimana, P = daya pada gelombang laut
H = tinggi gelombang
λ = panjang gelombang
b = permukaan gelombang
Daya yang dihasilkan tiap satuan permukaan sebesar:
Pu

P
b

3

1
gH 2
2
CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI GELOMBANG LAUT
1. Teknologi Pompa Gelombang Flap Horisontal
Cara kerja dari pembangkit listrik adalah sebagai berikut. Energi
gelombang yang ditangkap oleh papan osilasi yang menngapung dan
diletakkan vertikal dengan dukungan engsel di dasarnya pada saat flap
menerima gaya gelombang, mengakibatkan flap bergerak maju mundur
secara harmonik. Pergerakan papan osilasi tersebut menggerakan lengan
torak yang dipasang tegak lurus dengan papan osilasi pergerakan maju
mundurnya lengan torak mengakibatkan klep akan terbuka dan tertutup.
Pada saat klep terbuka mengakibatkan air laut masuk dan mengisi tabung
piston dan pada saat flap mundur mengakibat gaya gelombang diteruskan ke
lengan torak dan mendorong piston. Sebagai akibatnya di tabung piston akan
terdapat tekanan, yang akan diteruskan ke pipa penyalur untuk memompa air
ke head tertentu. Mekanisme ini terjadi berulang-ulang hingga air dalam
tabung tabung akan terdorong dan mengalir dengan debit tertentu. Air laut
hasil pemompaan ditampung dalam suatu reservoir pada ketinggian tertentu.
Pompa dibangun serial yang terdiri dari banyak unit untuk mensuplai satu
reservoir. Selanjutnya dari reservoir air dialirkan ke bawah melalui pipa
pesat untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator.

Gambar Sketsa mekanisme kerja pompa gelombang (Pusat Litbang
Sumber Daya Air)
2. Teknologi Oscilatting Water Column (OWC)
Prinsip kerja alat OWC ini adalah mengubah energi gelombang laut
menjadi energi listrik berdasarkan prinsip kerja kolom isolasi. Gelombang
yang datang dari arah laut akan menabrak bangunan OWC ini dimana pada
bagian bawah bangunan ini terdapat kolom tebuka untuk masuknya air laut,
4
karena tumbukan gelombang air laut ini kemudian air laut yg terdapat pada
bagian dalam chamber OWC akan berisolasi naik dan turun sehingga
menimbulkan peristiwa compresses dan decompresses pada kolom udara di
atasnya seperti halnya pada pompa. Gerakan air yang naik turun serta
menimbulkan peristiwa sedot hisap pada kolom udara diatasnya inilah yang
akan menggerakan turbin.

Gambar Sketsa gambar OWC tampak samping (www.plengdut.com)

KELEBIHAN

DAN

KENDALA

PEMANFAATAN

PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT
Kelebihan dari sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut
dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lain adalah sebagai berikut:
1.

Energi ombak adalah energi yang terbarukan

2.

Memiliki intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan energi
terbarukan yang lain, karena densitas air laut 830 kali lipat densitas udara

3.

Praktis dan efisien
Selaian kelebihan-kelebihan di atas, terdapat beberapa kendala dalam

pemanfaatan gelombang laut sebagai energi primer pembangkit listrik antara lain:
1.

Sangat bergantung pada karakteristik gelombang

2.

Diperlukan alat khusus yang memerlukan teknologi tinggi

3.

Biaya instalasi dan pemeliharaannya yang cukup besar.
Selain kendala-kendala di atas, pengembangan sistem pembangkit listrik

tenaga gelombang laut di Indonesia juga disebabkan oleh beberapa kendala lain
antara lain:
1.

Teknologi ini tergolong baru dan hanya dikuasai beberapa negara

2.

Kurangnya dukungan kelembagaan, dukungan fiskal dan moneter serta
dukungan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)DanangPrabowo5
 
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)DanangPrabowo5
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTYOHANIS SAHABAT
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9DaniApriyanto
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalmun farid
 
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaEnergi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaFISIKAUKI
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroNona Dianita
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga mikrohidroPembangkit listrik tenaga mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga mikrohidroNur Fitryah
 
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)ashariANHAR
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehSyahrul Ramazan
 

La actualidad más candente (20)

Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
 
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
 
Prinsip kerja pltgl
Prinsip kerja pltglPrinsip kerja pltgl
Prinsip kerja pltgl
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggal
 
Bab i vi
Bab i viBab i vi
Bab i vi
 
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaEnergi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga mikrohidroPembangkit listrik tenaga mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
gelombang knoidal
gelombang knoidalgelombang knoidal
gelombang knoidal
 
Sde tm5
Sde tm5Sde tm5
Sde tm5
 
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 
Pltmh
PltmhPltmh
Pltmh
 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
 
Makalah plta
Makalah pltaMakalah plta
Makalah plta
 
plta
pltaplta
plta
 
Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 

Similar a Seminar Fisika PLTG

Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptx
Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptxMateri Energi Gelombang Laut kelompok1.pptx
Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptxbarid041208
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxAditandrii
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa SistemFitriah27
 
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptx
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptxDean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptx
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptxdeanIrvanda1
 
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional Tugas eksplorasi tambang energi unconventional
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional Sylvester Saragih
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
Pengertian hambatan gelombang
Pengertian hambatan gelombangPengertian hambatan gelombang
Pengertian hambatan gelombangJojo Han
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAmickooow
 
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energi
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energiEnergi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energi
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energiAl Fauzan
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsurianaSMAN2MAJENE
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 

Similar a Seminar Fisika PLTG (20)

Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptx
Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptxMateri Energi Gelombang Laut kelompok1.pptx
Materi Energi Gelombang Laut kelompok1.pptx
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa Sistem
 
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptx
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptxDean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptx
Dean 8.3.3 Wind power 8.3.4 Wave power.pptx
 
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional Tugas eksplorasi tambang energi unconventional
Tugas eksplorasi tambang energi unconventional
 
PLTA
PLTAPLTA
PLTA
 
Ocean Energy
Ocean EnergyOcean Energy
Ocean Energy
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
Poer poin ank sma
Poer poin ank smaPoer poin ank sma
Poer poin ank sma
 
Gerakan air__laut
Gerakan  air__lautGerakan  air__laut
Gerakan air__laut
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Pengertian hambatan gelombang
Pengertian hambatan gelombangPengertian hambatan gelombang
Pengertian hambatan gelombang
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
 
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energi
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energiEnergi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energi
Energi samudra mata kuliah teknik konversi dan konservasi energi
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
 
Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 

Último

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Seminar Fisika PLTG

  • 1. RINGKASAN Erlyta Intan Perwitasari. PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA. Makalah Seminar Fisika. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2013. LATAR BELAKANG MASALAH Pada umumnya, potensi energi laut yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman. Salah satu energi terbarukan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkitan energi listrik adalah energi gelombang laut. Energi gelombang laut merupakan energi yang cukup potensial sebagai bahan bakar pembangkitan energi listrik di wilayah pesisir Indonesia terutama pulau-pulau kecil di kawasan timur. Hal ini dikarenakan pesisir pantai di Indonesia berhadapan langsung dengan laut luas atau samudra. TUJUAN PENULISAN MAKALAH Penulisan Makalah Seminar Fisika ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pemanfaatan energi gelombang laut sebagai alternatif tenaga pembangkit listrik dengan teknologi pompa gelombang flap horisontal dan teknologi Oscilatting Water Column (OWC). (2) Mengetahui keuntungan penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia. (3) Mengetahui kendala dalam penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia. 1
  • 2. HAKIKAT GELOMBANG LAUT 1. GELOMBANG LAUT Gelombang laut merupakan energi dari lautan yang bergerak. Gelombang laut berupa pergerakan naik turunnya air pada arah yang tegak lurus dengan permukaan laut sehingga membentuk kurva sinusoidal. Terbentuknya energi gelombang laut sebabkan oleh benda yang bergerak pada permukaan laut, angin, gangguan seismik, serta medan gravitasi bumi dan bulan penyebab gelombang-gelombang besar, terutama menyebabkan gelombang pasang yang tinggi. Sifat gelombang laut, menurut para ahli, dibedakan menjadi gelombang linier dan gelombang nonlinier: a. Gelombang linier merupakan gelombang sinusoidal dengan panjang gelombang yang lebih besar dari tinggi gelombangnya. Gelombang linier sering disebut sebagai SWELLL. Teori gelombang linier dikenal juga dengan teori gelombang airy. Teori gelombang linier diturunkan berdasarkan persamaan laplace untuk aliran tak rotasi dengan kondisi batas di dasar laut dan di permukaan laut. b. Gelombang di laut dalam dengan nilai d/L ≥ ½ bergerak naik turun membentuk gelombang sinuoidal yang teratur. Akan tetapi, saat gelombang mencapai kedangkalan tertentu maka gelombang akan berubah dengan puncak gelombang yang meruncing disertai panjang gelombang yang mengecil. Gelombang yang berubah disebabkan oleh pengaruh dasar laut tersebut disebut gelombang non-linier. 2. ENERGI GELOMBANG LAUT Sumber utama terjadinya gelombang di lautan adalah angin. Oleh karena itu, tinggi gelombang, periode gelombang dan arah gelombang dipengaruhi oleh kecepatan dan arah angin. Angin memberikan pengaruh besar terhadap terjadinya gelombang laut sehingga efisiensi hampir semua pesawa konversi energi gelombang laut dipengaruhi oleh frekuensi angin yang terjadi sepanjag tahun pada suatu zona lautan tertentu. 2
  • 3. Apabila besarnya densitas spektrum gelombang, ST(T), atau wave spectral density, maka besarnya energi gelombang tiap satuan luas permukaan dapat ditentukan melalui rumus: E g S T (T )dT 0 atau E gA 4B 2,74 10 3 V4 g dimana, E = energi gelombang per satuan luas permukaan Nm/m2 A = Pierson Moskowitz spektrum = 8,10 10 B= 3 g2 2 4 4 g 0,74 2 V V = kecepatan angin di atas SWL m/dt G = gravitasi bumi = 9,81 m/dt2 ρ = massa jenis air laut = 1030 kg/m3 3. Daya pada Gelombang Laut Gelombang laut mentransfer energi mekanik yang dipengaruhi oleh panjang gelombang, tinggi gelombang dan permukaan gelombang. Hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 gH 2 b 2 P dimana, P = daya pada gelombang laut H = tinggi gelombang λ = panjang gelombang b = permukaan gelombang Daya yang dihasilkan tiap satuan permukaan sebesar: Pu P b 3 1 gH 2 2
  • 4. CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI GELOMBANG LAUT 1. Teknologi Pompa Gelombang Flap Horisontal Cara kerja dari pembangkit listrik adalah sebagai berikut. Energi gelombang yang ditangkap oleh papan osilasi yang menngapung dan diletakkan vertikal dengan dukungan engsel di dasarnya pada saat flap menerima gaya gelombang, mengakibatkan flap bergerak maju mundur secara harmonik. Pergerakan papan osilasi tersebut menggerakan lengan torak yang dipasang tegak lurus dengan papan osilasi pergerakan maju mundurnya lengan torak mengakibatkan klep akan terbuka dan tertutup. Pada saat klep terbuka mengakibatkan air laut masuk dan mengisi tabung piston dan pada saat flap mundur mengakibat gaya gelombang diteruskan ke lengan torak dan mendorong piston. Sebagai akibatnya di tabung piston akan terdapat tekanan, yang akan diteruskan ke pipa penyalur untuk memompa air ke head tertentu. Mekanisme ini terjadi berulang-ulang hingga air dalam tabung tabung akan terdorong dan mengalir dengan debit tertentu. Air laut hasil pemompaan ditampung dalam suatu reservoir pada ketinggian tertentu. Pompa dibangun serial yang terdiri dari banyak unit untuk mensuplai satu reservoir. Selanjutnya dari reservoir air dialirkan ke bawah melalui pipa pesat untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator. Gambar Sketsa mekanisme kerja pompa gelombang (Pusat Litbang Sumber Daya Air) 2. Teknologi Oscilatting Water Column (OWC) Prinsip kerja alat OWC ini adalah mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik berdasarkan prinsip kerja kolom isolasi. Gelombang yang datang dari arah laut akan menabrak bangunan OWC ini dimana pada bagian bawah bangunan ini terdapat kolom tebuka untuk masuknya air laut, 4
  • 5. karena tumbukan gelombang air laut ini kemudian air laut yg terdapat pada bagian dalam chamber OWC akan berisolasi naik dan turun sehingga menimbulkan peristiwa compresses dan decompresses pada kolom udara di atasnya seperti halnya pada pompa. Gerakan air yang naik turun serta menimbulkan peristiwa sedot hisap pada kolom udara diatasnya inilah yang akan menggerakan turbin. Gambar Sketsa gambar OWC tampak samping (www.plengdut.com) KELEBIHAN DAN KENDALA PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Kelebihan dari sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lain adalah sebagai berikut: 1. Energi ombak adalah energi yang terbarukan 2. Memiliki intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan energi terbarukan yang lain, karena densitas air laut 830 kali lipat densitas udara 3. Praktis dan efisien Selaian kelebihan-kelebihan di atas, terdapat beberapa kendala dalam pemanfaatan gelombang laut sebagai energi primer pembangkit listrik antara lain: 1. Sangat bergantung pada karakteristik gelombang 2. Diperlukan alat khusus yang memerlukan teknologi tinggi 3. Biaya instalasi dan pemeliharaannya yang cukup besar. Selain kendala-kendala di atas, pengembangan sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia juga disebabkan oleh beberapa kendala lain antara lain: 1. Teknologi ini tergolong baru dan hanya dikuasai beberapa negara 2. Kurangnya dukungan kelembagaan, dukungan fiskal dan moneter serta dukungan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5