SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
MAKALAH OSN-PERTAMINA 2012
          BIDANG FISIKA


PEMANFAATAN ENERGI SURYA MELALUI
TEKNOLOGI NON-PHOTO-VOLTAIC UNTUK
 PEMANAS AIR DAN PEMANAS RUANGAN




                Oleh:
     ETHELBERT DAVITSON PHANIAS
                222184



   PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
       JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
      UNIVERSITAS PALANGKARAYA
                 2012
KATA PENGANTAR


      Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulisan makalah dengan judul “Pemanfaatan

Teknologi Hibrid Berbasis Energi Surya Dan Angin Untuk Rumah Tangga” ini dapat

selesai sesuai waktu yang ditentukan, makalah ini disusun untuk memenuhi syarat FINAL

SELEKSI OSN PERTAMINA TINGKAT PROVINSI.


      Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih cukup banyak terdapat

kekurangan-kekurangan.Sehingga saya juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut.


      Atas perhatian dan partisipasinya saya selaku penyusun mengucapkan terima

kasih.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.AMIN.




                                                     Palangka Raya,Oktober 2012




                                                         Ethelbert Davitson Phanias
BAB I
                                  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di khatulistiwa serta
   negara beriklim tropis sehingga matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ini dapat
   menjadikan matahari menjadi alternatif sumber energi masa depan. Sumber energi
   ini merupakan sumber yang tak akan habis biladigunakan sebagai sumber energi
   alternative. Walau Indonesia mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang relatif
   banyak    akan    tetapi   perlukiranya   memperdayakan     sumber    energi   lainnya
   mengingatminyak, batu bara dan gas bumi adalah sumber energi akan habis dan
   tidak terbarui.
            Perkembangan peradaban umat manusia di dunia pada eramodern inidiikuti
   oleh eksploitasi terus-menerus sumber-sumber energi berbasis fosil, seperti minyak
   bumi, batubara, dan lain-lain, untuk kelangsungan aktivitas-aktivitas hidup umat
   manusia. Karena sumber-sumber energi berbasis fosil tidak dapat diperbaharui,
   ketersediaannya semakin berkurang , sehingga cepat atau lambat akan habis pada
   suatu masa. Di lain pihak, sesungguhnya alam menyediakan berbagai sumber energi
   lain yang berlimpah, yang sebagian di antaranya dapat diperoleh secara langsung dan
   cuma-cumaoleh masyarakat, seperti energi surya dan energi angin. Permasalahannya
   adalah, berbeda dengan hasil-hasil sumber energi fosil yang umumnya dibentuk
   sebagai bahan bakar minyak, energi surya dan energi angintidak dapatdipindah-
   tempatkan dan dikonversi ke bentuk energi lain secara mudah, efektif, dan efisien.
   Namun demikian, upaya-upaya pengembangan teknologi untuk mengeksploitasi
   energi surya dan energi angintelah marak dilakukan di dunia dengan segala kendala
   dan keterbatasannya.
            Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan usaha-usaha untuk
   mencari sumber energi alternatif seperti energi tenaga air, batu bara, geothermal,
   gas alam, solar cell, dan selbahan bakar seperti penggunaan biomassa dan lain-
   lain.Keunggulan dari energi matahari (solar cell) ini dibandingkan dengan sumber
   energialternatif lainnya adalah tidak bersifat polutif, berlimpah, bersifat terbarukan,
   gratis, tidak pernahhabis,dan dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak
   langsung dan merupakansumber energi sepanjang masa.
Potensi penggunaan energi matahari ini dapat kita manfaatkan untuk
   penyinaran,pemanas air, pengering hasil pertanian dan perikanan,perkembangan
   tumbuhan,sebagai bahan bakar,penghasil tenaga listrik dan lain-lain.Sejauh ini,
   pemanfaatan sumber energi matahari yang paling banyak yaitu untuk pemanas.
   Pemanas air dengan menggunakan tenaga matahari atau lebih dikenal dengan sebutan
   solar water heater system yang belakangan ini banyak dibicarakan.Pemanas air ini
   memanfaatkanenergi dari alam yang tidak akan habis.Bandingkan dengan pemanas
   air yang menggunakan tenaga listrik,gas atau minyak bumi. Seperti yang kita ketahui
   saat ini suplai listrik sangat terbatas,apalagi di beberapa daerah masihmengalami
   krisis listrik. Selain itu dari sisi ekonomi,biaya yang dikeluarkan untuk membayar
   tagihan listrik juga semakin tinggi untuk setiap tahunnya. Sama halnya dengan
   pemanas air yang menggunakan energi gas, sebagaimana kita ketahui bahwa minyak
   bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,yang
   tentunya akan habis apabila digunakan secara terus-menerus.


B. Rumusan Masalah
           Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
     1.   Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemanas non-photo-voltaic?
     2.   Mengapa pemanas air dan pemanas ruangan dari energi surya begitu penting?
     3.   Bagaimana mendesain sistem pemanas air dan pemanas ruangan yang efektif
          dan efisien?


C. Tujuan Penelitian
           Adapun tujuan penelitian pada makalah ini adalah:
     1.   Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemanas non-photo-voltaic.
     2.   Mengetahui pentingnya pemanas air dan pemanas ruangan dari energi surya.
     3.   Mengetahui bagaimana mendesain sistem pemanas air yang efektif dan efisien.


D. Batasan Masalah
          Penulis hanya membatasi masalah pada lingkup :
     1.   Tenaga atau energi yang digunakan adalah energi dari radiasi sinar matahari.
E. Manfaat Penelitian
            Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam beberapa hal
   yaitu:
   1. Memperkenalkan desain sistem pemanas air menggunakan radiasi sinar matahari
      kepada masyarakat luas.Terutama bagi mereka yang menggunakan air panas
      untuk keperluanmandi keluarga.
   2. Diharapkan agar masyarakat khususnya masyarakat pengguna air panas/hangat
      untukkebutuhan     mandi   keluarga   dapat   mengetahui,memahami,dan    dapat
      mendesain alat tepat guna sebagai pemanas air alternatif selain pemanas air
      tenaga listrik,minyak bumi atau gas yang mana jumlah cadangannya semakin
      menipis.
   3. Sebagai penerapan dari ilmu perpindahan panas yang diterapkan pada pemanas
      air denganmemanfaatkan energi dari radiasi matahari.
BAB II
                           TINJAUAN PUSTAKA

A. Matahari
         Matahari adalah bintang yang terdapat di jagat raya ini dan berada paling
    dekat dengan bumi.Matahari menyadiakan energi yang dibutuhkan oleh
    kehidupan di bumi ini secara terus-menerus dan berputar pada porosnya.Sumber
    energi berjumlah besar dan kontinu terbesar yang tersedia bagi umat manusia
    adalah energi surya dan energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari.
    Energi surya sangat aktif karena tidak bersifat polutif dan tidak dapat habis.
    Akan tetapi arus energi yang rendah mengakibatkan digunakannya sistem dan
    kolektor yang permukaannya luas untukmengumpulkan dan mengkonsentrasikan
    energi matahari ini.


   1. Karakteristik Matahari
              Matahari     bintang   terdekat   yang    memberikan     energi    untuk
       mempertahankan kehidupan dibumi.Jika kita memandang matahari ketika
       terbit dan terbenam atau melalui lapisan awan,maka matahari tampak seperti
       piringan yang pinggirnya jelas. Piringan matahari yang tampak ini disebut
       fotosfer. Dalam suatu kesempatan kita dapat melihat noda-noda (spots)hitam
       pada fotosfer. Diameter matahari sekitar 14 x 105 km atau 109 kali diameter
       bumi. Massa matahari333.400 kali massa bumi atau secara pendekatan 1,99 x
       1030 Kg. Dengan mengetahui ukuran dan massa matahari maka diperoleh
       densitas matahari rata-rata 1,41    g/cm3 yang lebih rendahseperempat kali
       dibandingkan densitas bumi rata-rata.
              Diatas fotosfer terdapat lapisan kromosfer atau lapisan warna (sphere
       of color) yang tebalnya sekitar 16.000 km. Kromosfer menandai transisi dari
       fotosfer ke atmosfer matahari bagian luar yang meluas sampai jutaan
       kilometer ke dalam angkasa.
   2. Energi Matahari
              Setiap menit matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori.
       Energi matahari persatuan luas pada jarak jauh dari permukaan bola dengan
       matahari sebagai pusat bulatandan jari-jari bulatan 150 juta Km (jarak rata-rata
       bumi dengan matahari) adalah:
S=

              =2,0 kal.cm-2 menit-1 (pembulatan) = Langley menit-1

             S = 2,0 Ly menit-1, yang disebut konstana matahari




 Energi matahari yang diterima bumi dengan jari-jari 6370 km adalah :

 Eb = a2 S

   = 3,14 x (637 x 106 cm)2 x 2 kal cm-2 menit-1

   = 2,55 x 1018 kal.menit-1

   = 3,67 x 1021 kal/hari




B. Radiasi Matahari
   1. Pengertian
                Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang
       elektromagnetik atau paket-paket energi (photon) yang dapat dibawa sampai
       pada jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium (ini
       yang menyebabkan mengapa perpindahan panas radiasi sangat penting pada
       ruang vakum),disamping itu jumlah energi yang dipancarkan sebanding
       dengan temperatur benda tersebut.Tidak seluruh energi yang disebutkan
       dalam konstanta surya mencapai permukaanbumi,karena terdapat absorpsi
       yang kuat dari karbondioksida dan uap air di atmosfer.Radiasi surya yang
       menimpa permukaan bumi juga bergantung dari kadar debu dan zat pencemar
       lainnya dalam atmosfer.
   2. Sifat – sifat Radiasi
                Gelombang elekromagnetik berjalan melalui suatu medium (vacum)
       dan mengenai suatu permukaan atau medium lain maka sebagian gelombang
       akan dipantulkan sedangkan,gelombang yang tidak dipantulkan akan
       menembus kedalam medium atau permukaan yang dikenainya.Pada saat
melalui medium, intensitas gelombang secara berkelanjutan akanmengalami
   pengurangan. Jika pengurangan tersebut berlangsung sampai tidak ada lagi
   gelombang yang akan menembus permukaan yang dikenainya maka
   permukaan ini disebut sebagai benda yang bertingkah laku seperti benda
   hitam.Jika gelombang melalui suatu medium tanpa mengalami pengurangan
   hal ini disebut sebagai benda (permukaan) transparan dan jika hanya sebagian
   dari gelombang yang mengalami pengurangan hal ini disebut sebagai
   permukaan semi transparan. Apakah suatu medium adalah benda yang
   bertingkahlaku seperti benda hitam, transparan atau semi transparan
   tergantung kepada ketebalan lapisan materialnya.Benda logam biasanya
   bersifat seperti benda hitam.Benda non logam umumnya memerlukan
   ketebalan yang lebih besar sebelum benda ini bersifat seperti benda hitam.
   Permukaan yang bersifat seperti benda hitam tidak akan memantulkan
   cahaya radiasi yang diterimanya,oleh karena itu kita sebut sebagai penyerap
   paling baik atau permukaanhitam.
3. Karakteristik Radiasi dari Permukaan yang Bertingkah laku seperti
   BendaHitam.
     a) Emisi Permukaan
          Sifat dari permukaan radiasi (emisivitas) didefinisikan sebagai
        perbandingan radiasi yang dihasilkan oleh permukaan benda hitam pada
        temperatur yang sama.Emisivitas mempunyai nilai yang berbeda
        tergantung kepada panjang gelombang dan arahnya.Nilai emisivitas
        bervariasi dari 0-1,di mana benda hitam mempunyai nilai emisivitas 1.
     b) Absorpsivitas (Penyerapan)
          Tidak seperti halnya emisivitas, absorpsivitas atau refleksivitas dan
        transmisivitas bukanlah bagian dari sifat-sifat permukaan karena ketiga
        hal ini bergantung kepada radiasi yang datang ke kepermukaan.
        Absorpsi adalah proses pada saat suatu permukaan menerima radiasi
        dimana tidak semua energi diserap oleh permukaan tersebut,melainkan
        ada sebagian yang dipantulkan atau ditransmisikan.Akibat langsung dari
        proses penyerapan ini adalah terjadinya peningkatan energi dari dalam
        medium yang terkenapanas tersebut.
c) Transmisivitas
              Transmisivitas adalah fraksi dari jumlah energi radiasi yang
            ditransmisikan perjumlah total energi radiasi yang diterima suatu
            permukaan.


C. Perpindahan Kalor
           Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang temperaturnya
   lebih tinggi kebenda lain dengan temperatur yang lebih rendah.Bagaimanapun,
   fluida kalor tidak pernah dideteksi. Kemudian diabad ke 19 ditemukan bahwa
   berbagai fenomena yang berhubungan dengan kerja dan energi.Pertama kita lihat
   bahwa suatu satuan yang umum untuk kalor, yang
   masih digunakan sekarang dinamakan kalori.Satuan ini disebut kalori (kal) dan
   didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur 1gram air
   sebesar 1 derajat celcius(Giancoli. 2001: 489).
           Jika kalor diberikan pada suatu benda maka temperaturnya naik.Pada
   abad ke 18,orang-orang yang melakukan percobaan telah melihat bahwa besar
   kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat tertentu sebanding
   dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur ∆T.
   Keserdehanaan alam yang menakjubkan ini dapat dinyatakan dalam persamaan
                                     Q = mc T
   Keterangan:
   Q adalah kalor
   m adalah massa zat
   T adalah perubahan temperatur
   c adalah kalor jenis
                                                        (Giancoli. 2001: 492).
   Kalor berpindah dari suatu tempat ke tempat dengan tiga cara,konduksi,konveksi
   dan radiasi.
   1. Konduksi
           Pada proses konduksi,kalor dipindahkan melalui benda perantara, namun
      benda perantaranya tidak ikut berpindah.Proses konduksi terjadi karena
      elektron-elektron bebas atau fonon (paket gelombang akustik) yang
      berpindah.Jadi, tidak tampak perpindahannya secara makroskopik.Jika atom
      atau molekul suatu zat pada suatu tempat bersuhu lebihtinggi daripada
molekul di tempat lain, maka atom atau molekul tersebut akan bergerak
   dengan energi lebih besar daripada bagian lainnya.Melalui proses tumbukan,
   energi dapatdipindahkan kepada molekul-molekul atau atom lainnya


   .




2. Konveksi
             Konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan
   perpindahan massa medianya,dan media konveksi adalah fluida. Konveksi
   terjadi karena adanya perbedaan kecepatan fluida bila suhunya berbeda, yang
   tentunya akan berakibat pada perbedaan beratjenis (berat tiap satuan volume).
   Fluida yang bersuhu tinggi akan mempunyai berat jenis yang lebih kecil bila
   dibandingkan dengan fluida sejenisnya yang bersuhu lebih rendah.Karena itu,
   maka fluida yang bersuhu tinggi akan naik sambil membawa energi.Hal inilah
   yang berakibat pada terjadinya perpindahan kalor konveksi.
3. Radiasi
             Radiasi adalah proses perpindahan kalor melalui perambatan
   gelombang elektromagnetik.Misalnya,pada perambatan energi dari matahari
   ke bumi.Penggunaan gelombang mikro pada alat masak dan lain sebagainya.
   Banyaknya kalor yang dipindahkan tiap satuan waktu melalui proses radiasi
   dinyatakan oleh hukum Stefan Boltzmann sebagai

                           P = e σ A T4
e adalah emisivitas,yaitu bilangan tak berdimensi yang menyatakan
     kemampuan benda untuk memancarkan kalor,atau sama dengan perbandingan
     antara energi yang dipancarkannya oleh benda hitam sempurna.Benda hitam
     sempurna adalah benda yang memancarkan seluruh energi secara sempurna.
     Yang dimaksud dengan benda hitam sempurna bukanlah benda yang
     berwarna hitam.Suatu lubang kecil yang menyebabkan radiasi yang
     mengenainya      terjebak   dalam   lubang    (karena   pemantulan    berulang-
     ulangsebelum diserapnya) merupakan benda yang memiliki sifat ini.


     Keterangan:
     σ adalah tetapan Stefan Boltzmann, yang besarnya sama dengan 5,67 x 10-
     8
      J/(sm2k4)
     A adalah luas permukaan benda yang memancarkan kalor.
     T adalah suhu benda yang memancarkan kalor.




D. Temperatur
          Perpindahan energi sebagai panas selalu bertolak dari suatu benda yang
  temperaturnya lebih tinggi kebenda yang temperaturnya lebih rendah.Istilah
  “hangat” dan “dingin” menyatakan temperatur relatif kedua benda tersebut.
  Temperatur dapat dipandang sebagai pontesial pendorong bagi berlangsungnya
  pepindahan energi sebagai panas.
          Gagasan penting lainnya mengenai temperatur adalah bahwa sifat ini
  merupakan “penunjuk” bagi arah perpindahan energi sebagai panas.Energi
  cenderung untuk berpindah sebagai panas dari berbagai daerah bertemperatur
  tinggi ke berbagai daerah bertemperaturrendah.
          Jika dua buah sistem berada dalam keseimbangan termal, keduanya
  haruslah mempunyai temperatur yang sama.Jika setiap sistem tersebut berada
  dalam    keseimbangan    dengan    sistem   ketiga,maka    ketiganya    mempunyai
  temperatur yang sama,jadi ketiganya berada dalam keseimbangan termal.Pada
  keadaan ini kalor/panas tidak akan mengalir dari satu sistem ke sistem lainnya.
E. Karakteristik Aluminium
            Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna
   kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna
   pink kecoklatan sampai keabuan.
            Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja
   yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang
   terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S),bornit (Cu5FeS4),kovelit (CuS),dan enargit
   (Cu3AsS4).Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola
   (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2).
            Walaupun tembaga mempunyai daya gabung yang tinggi terhadap
   oksigen,dan karena itu dikatakan bahwa mudah sekali mengoksidasi (berkarat),
   dalam kenyataannya mempunyai daya tahan karat yang sangat baik.Hal itu
   disebabkan oleh lapisan tipis,akan tetapi jenuh oksigen yang terbentuk pada
   permukaan akan melindunginya dari serangan atmosfer.Disamping sifat tahan
   karat yang baik,tembaga mempunyai sifat penghantar panas yang tinggi setelah
   perak.


F. Fluida
   1. Tekanan pada fluida
            Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas,dimana gaya F dipahami
      bekerja tegak lurus terhadap permukaan A:

      Tekanan P =

                                                           (Giancoli.2001:326)
      keterangan:
      P adalah tekanan
      F adalah gaya
      A adalah luas permukaan
      Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2 .Satuan ini mempunyai nama resmi
      pascal (Pa).
   2. Gerak Fluida dan Laju Aliran
            Dua jenis aliran utama pada fluida yaitu lurus atau laminar dan aliran
      turbulen.Aliran lurus atau laminar adalah jika aliran tersebut mulus,yaitu
      lapisan-lapisan yang bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus.
Sedangkan aliran turbulen ditandaidengan lingkaran-lingkaran tak menentu,
kecil dan menyerupai pusaran yang disebutsebagai arus eddy.
Laju aliran massa didefinisikan sebagai massa ∆m dari fluida yang melewati
titik tertentu persatuan waktu ∆t; laju aliran massa = ∆m/∆t. Pada gambar
volume fluida yang melewati titik 1 (yaitu, melalui luas A1) dalam waktu ∆t
adalah A1∆l1, di mana ∆l1adalah jarak yang dilalui fluida dalam waktu ∆t.
Karena kecepatan fluida yang melewati titik 1adalah v1 = ∆l1/∆t,laju aliran
massa ∆m/∆t melalui luas A1adalah




                                                          (Giancoli.2001:340)




 Aliran Fluida Melalui Pipa yang Diameternya Berubah-ubah

        Dimana ∆V1 = A1 ∆l1 adalah volume dengan massa ∆m1 dan ρ1 adalah
massa jenis fluida. Dengan cara yang sama, pada titik 2 (melalui luas A2), laju
alir adalah ρ2A2υ2.

Karena tidak ada aliran fluida yang masuk atau keluar dari sisi-sisi, laju aliran
melalui A1 dan A2harus sama.

Dengan demikian, karena:



               maka



                                                      (Giancoli.2001:340).

        Persamaan ini disebut persamaan kontinuitas.Jika fluida tersebut tidak
dapat ditekan (ρ tidak berubah terhadap tekanan),yang merupakan pendekatan
yang baik untuk zat cair dalam sebagian besar kondisi (dan kadang-kadang
  juga untuk gas), maka ρ1 = ρ2danpersamaan kontinuitas menjadi




                          A1υ1= A2υ2[ρ = konstan]

                                                           (Giancoli.2001:340)

          Persamaan ini memberitahu kita bahwa di mana luas penampang
  lintang besar, kecepatan kecil,dan di mana luas penampang kecil,kecepatan
  besar.Untuk mendapatkan kalor yang maksimal maka luas penampang dibuat
  besar dan debit air yang digunakan kecil.

3. Perpindahan Kalor Pada Air
          Sebagian besar zat memuai secara beraturan terhadap penambahan
   temperatur.Akan tetapi (sepanjang tidak ada perubahan fase yang terjadi),air
   tidak mengikuti pola yang biasa. Jika air pada 0°C dipanaskan volumenya
   menurun sampai mencapai 4°C. Di atas 4°C air berperilaku normal dan
   volumenya memuai terhadap bertambahnya temperatur.Air dengan demikian
   memiliki massa jenis yang paling tinggi pada 4°C.
   Sebuah fenomena yang menarik adalah ketika kita mengamati temperatur air
   didanau yang temperaturnya di atas 4°C dan mulai mendingin karena kontak
   langsung dengan udara yang dingin.Air yang berada di atas permukaan danau
   akan tenggelam karena massa jenisnya yang lebih besar dan digantikan oleh
   air yang lebih hangat.Keadaan ini berlanjuthingga air mencapai temperatur
   tetap (konstan)         (Giancoli.2001:357).


   Tekanan pada fluida dapat dituliskan dalam persamaan;
                     P = ρgh
   Dimana, Padalah tekanan
           ρadalah massa jenis zat cair (dianggap konstan)
           gadalah percepatan gravitasi
           hadalah kedalaman dari permukaan air danau
misalkan:




               Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa air panas akan
      selalu berada pada bagian pemukaan air.Hal ini dikarenakan massa jenis air
      panas lebih kecil daripada massa jenis air dingin,dengan sendirinya air panas
      akan berada pada permukaan.




G. Air
              Air adalah zat yang sangat umum di muka bumi.Air menempati lebih
   dari 70 % planet kita,dan kadarnya bisa lebih besar atau lebih kecil di dalam
   tanah, udara, dan organisme yang ada di mana-mana.Air berubah dari satu bentuk
   ke bentuk yang lain, dan bergerak darisatu tempat ke tempat yang lainnya dan air
   tidak dapat dibuat.
              Air adalah suatu zat yang luar biasa dan mempunyai sifat yang sangat
   unik dalam berbagai karakteristik yang penting.Misalnya saja,air adalah satu-
   satunya zat yang dapat ditemukan dalam tiga keadaan (fase) yaitu: cair, padat,
   gas. Kandungan besar dari embun bumi berbentuk air.Air dapat diubah menjadi
   bentuk gas (uap air) dengan penguapan, ataumenjadi bentuk padat (es) dengan
   membekukannya.Uap air dapat diubah menjadi air dengan kondensasi atau secara
   langsung menjadi es dengan sublimasi. Es dapat diubah menjadi air dengan
   mencairkannya atau menjadi uap air dengan sublimasi. Dalam masing-masing
   prosesakan terjadi penambahan atau pengurangan panas. Embun pada tanaman
   dapat keluar melaluidaun-daunan menuju udara sebagai uap dalam suatu proses
   yang disebut transpirasi.
BAB III
                    METODOLOGI PENELITIAN



A. Energi Surya

              Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi
   panas surya melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain.
   Hanya dalam satu detik, Matahari mengeluarkan 13 juta kali energi yang
   dihasilkan oleh semua listrik yang dikonsumsi dalam satu tahun di Amerika
   Serikat. Hanya sepersejuta energi matahari mencapai bumi, tetapi jumlah ini
   sedikit akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dari seluruh
   planet kita. Kesulitan relatif dalam mengekstraksi energi dari Matahari, bila
   dibandingkan dengan sistem yang memperoleh energi dari bahan bakar fosil atau
   tenaga nuklir, telah menghambat perkembangannya sebagai sumber luas energi.
   Pada skala yang lebih kecil dan dalam proyek-proyek eksperimental banyak,
   namun energi matahari telah terbukti sangat efektif dalam menghasilkan baik
   listrik dan panas.

          Energi matahari pertama kali dieksplorasi untuk keperluan listrik pada
   1950-an, ketika kebutuhan untuk pembangkit listrik terus listrik pada satelit ruang
   melahirkan pengembangan sel surya di Bell Telephone Laboratories dari Amerika
   Serikat. Bahkan saat ini, meskipun, sel surya silikon terbaik mengkonversi sinar
   matahari menjadi tenaga listrik dengan hanya 18% efisiensi. Namun, percobaan
   telah memanfaatkan matahari listrik yang dihasilkan dengan sukses besar.




B. EnergiSurya Non-Photo-Voltaic
       Energi surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
   dimanfaatkan melalui dua macam teknologi yaitu teknologi fotovoltaik (PV) dan
   teknologi fototermik (surya termal). Teknologi PV mengkonversi langsung
   cahaya matahari menjadi listrik melalui perangkat semikonduktor yang disebut
   sel surya, sedangkan teknologi surya termal memanfaatkan panas dari radiasi
matahari dengan menggunakan alat pengumpul panas atau yang biasa disebut
   kolektor surya.
   Pada sistem surya termal (non-photo-voltaic), kolektor surya menyerap radiasi
   matahari dan mengkonversinya menjadi energi panas yang digunakan untuk
   memanaskan medium fluida seperti air atau udara yang dapat digunakan secara
   langsung atau pun tidak langsung untuk berbagai aplikasi seperti ; pemanas air
   (water heater), pengering hasil pertanian (solar dryer), distilasi / desalinasi,
   memasak (solar cooker), pendingin surya (solar cooling), pembangkit listrik
   (solar thermal power plant), etc. Selain itu teknologi surya termal juga berpotensi
   untuk dimanfaatkan sebagai sumber pemanas tambahan untuk proses-proses
   produksi pada industri yang membutuhkan energi termal.
         Energi surya Non-Photo-Voltaic tanpa perlu mengkonversi cahaya matahari
   menjadi energi listrik,jadi disinilah kelebihan dari Non-Photo-Voltaic. Selain
   mudah     digunakan     biayanya     pun     tidak    terlalu   mahal.     Namun
   kekurangannya,teknologi ini hanya bersifat sementara dan hanya berguna
   memanaskan medium Fluida seperti air dan udara saja.


C. Pentingnya Energi Surya Non-Photo-Voltaic
         Sel surya mengandalkan bahan silikon sebagai material penyerap cahaya
   matahari. Dan harga silikon ini meningkat seiring dengan permintaan industri
   semikonduktor ditambah dengan suplai bahan baku silikon yang terbatas. Silikon
   yang dipakai sebagai bahan dasar chip di dunia mikroelektronika/semikonduktor
   ini semakin dibutuhkan mengingat adanya peningkatan tajam untuk produksi
   peralatan elektronika mulai dari komputer, monitor, televisi dsb. Hal ini
   diperparah dengan jenis sel surya yang paling banyak dipasarkan di dunia yakni
   sel surya jenis silikon sehingga sel surya secara langsung harus berkompetisi
   dengan industri lain untuk mendapatkan bahan baku silikon.Jika seseorang ingin
   membeli sel surya untuk keperluan penerangan rumah tangga yang sekitar 900
   Watt, maka secara kasar biaya yang perlu dikeluarkan (diinvestasikan?) sebesar
   900 Watt x US$ 8 = US$ 7200. Harga ini sudah termasuk biaya pemasangan dan
   beberapa komponen pendukung untuk dipasang di atap sebuah rumah.
         Untuk negara berkembang seperti negara Indonesia ini,harga untuk sebuah
   panel surya masih terlalu mahal,sehingga masing jarang rumah-rumah warga yang
   menggunakan Panel Surya. Tetapi dengan hadirnya Energi surya Non-Photo-
Voltaic sungguh sangat membantu masyarakat,karena biayanya cukup murah dan
  tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar tagihan listrik.


D. Pemanas Ruangan
       Panas yang terjadi didalam ruang pemanas sebagai akibat dari energi
  gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari yang dikenal dengan efek
  rumah kaca (Green House Effect),diserap benda yang ada didalamnya, sebagian
  energi ini diserap dan dipantulkan dalam bentuk gelombang panjang yang tidak
  tembus penutup transparan.
      Pemanasan ruang dengan bantuan sinar matahari langsung merupakan sistem
  pemananasan yang sudah lama dikenal,umumnya digunakan untuk keperluan
  pengeringan (direct solar drying) dimana produk dimasukkan ke dalam alat
  pengering yang transparan sehingga sinar matahari langsung mengenai produk
  yang berada di dalam alat pengering.
      Ruang pemanas efek rumah kaca yang digunakan untuk pengeringan (green
  house effect solar dryer) diperkenalkan pertama kali oleh Kamaruddin A.et al. Pada
  tahun 1990. Panas yang terjadi didalam ruang pemanas merupakan efek rumah
  kaca (Green House Effect)sebagai akibat dari energi gelombang pendek yang
  dipancarkan oleh matahari, diserap benda yang ada didalamnya,sebagian energi ini
  diserap dan dipantulkan dalam bentuk gelombang panjang yang tidak tembus
  penutup transparan. Lapisan penutup transparan memungkinkan radiasi gelombang
  pendek dari matahari masuk dan menyekat radiasi gelombang panjang.
Jika matahari mengenai bahan tembus cahaya, maka sebagian sinar itu
   diteruskan selain di serap dan dipantulkan kembali. Oleh karena itu penutup
   transparan   memerlukan      bahan     yang     memiliki    daya     tembus
   (transmissivity)yang tinggi dengan daya serap (absortivity) dan daya pantul
   (reflectivity)yang rendah agar dapat memerangkap gelombang pendek
   sebanyak mungkin.




1. Peralatan Percobaan
          Ruang pemanas tipe kubus mempunyai bentuk seperti gambar
   dibawah.Rangka dari ruang pemanas dibuat dengan menggunakan besi
   hollow, sedangkan dindingnya menggunakan         polycarbonatepada dinding
   terdapat dua buah jendela dan satu buah vortek dibagian atap untuk sirkulasi
   udara . Dimensi dari ruang pengering ini adalah panjang 3m, lebar 2m dan
   tinggi 2,25 m, lantai dari batu bata yang bewarna hitam. Pengering ini
   mempunyai dua buah pintu yang memudahkan dalam pengambilan data dan
   waktu loading -unloadingnantinya sewaktu dilakukan proses pengeringan.
Keterangan gambar :

          1. Kipas outlet

          2. Lantai

          3. Tungku biomassa

          4. Sensor temperatur

          5. Kipas inlat

          Dalam alat ini akan dilakukan pembuatan ruang pemanas dan tungku
  biomassa serta dilakukan pengujian temperatur ruang pemanas dengan cahaya
  matahari langsung dan dengan tungku biomassa, diharapkan melalui alat ini
  didapatkan temperatur ruang pemanas berada pada range50°C sampai dengan
  70°C, agar dapat diterapkan untuk alat pengering kulit, hasil pertanian dan
  laut.



E. Pemanas Air
          Pemanfaatan energi matahari dapat digunakan dalam berbagai aplikasi,
  seperti pada sistem modul surya dan sistem pemanas air. Dalam sistem
  pemanas air, panas matahari merupakan sumber utama yang dibutuhkan, serta
  sebuah kolektor pengumpul panas yang berfungsi mengumpulkan panas
  matahari serta memperbesar suhu dari panas matahari dalam suatu ruangan
  tertutup yang didalamnya terdapat pipa tembaga yang dirancang sedemikian
  rupa sebagai tempat air melakukan sirkulasi.
          Pemanas air dengan tenaga surya dapat digunakan dalamkebutuhan
  sehari-hari     seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya. Karena
  menggunakan panas matahari sebagai sumber energinya, maka hasilnya
  bergantung pada keadaan cuaca dalam mempengaruhi radiasi panas matahari
  yang sampai ke Bumi.
          Pengalaman sehari-hari membuk-tikan bahwa aliran air yang
  dikucurkan dari kran selalu diawali oleh aliran air yang memiliki panas cukup
  tinggi. Namun aliran air panas ini hanya berlangsung sesaat dan kemudian
  akan terasa sejuk biasa. Hal ini menunjukkan bahwa air yang tertampung
disepanjang instalasi pipa mampu menyimpan energi panas atau kalor.
Hipotesis merujuk bahwa aliran air panas sesaat ini berasal dari kalor yang
tersimpan di dalam pipa air yang memperoleh energi panas dari semen beton
yang menutupi pipa tersebut. Sedangkan panas di dalam semen beton berasal
dari cahaya surya yang menyinari permukaaan semen beton melalui
mekanisme konduksi panas.
      Penelitian ini dimulai dengan merancang medium perantara bagi
penyerap kalor/energi surya dalam bentuk campuran semen-karbon dengan
komposisi 7:3. Di dalam medium ini ditanamkan pipa tembaga yang tersusun
secara spiral planar (mendatar). Bingkai kotak berukuran 100 cm x 70 cm,
tinggi 5 cm dan tebal 2 cm. Diameter dalam dan luar pipa tembaga masing-
masing adalah 11,0 mm dan 12,5 mm danpanjang keseluruhan pipa 8,3 m.




 Selanjutnya medium perantara ini disusun menjadi sebuah sistem pemanas

 air dalam ukuran yang masih dikategorikan prototipe.
Kehandalan prototipe sebagai sebuah sistem pemanas diuji berdasar
        persamaan dengan mengkondisikan air yang sebelum statis menjadi dinamis
        di dalam medium penerima kalornya. Dari           sini   diperoleh   persamaan
        matematika     yang    mendeskripsikan variabel yang paling berperan dari
        susunan prototipe.




          Bmenyatakan besaran/ukuran kinerja pemanas (°C/jam), θ1dan θ1 + i
masing-masing me-nyatakan suhu air di dalam tangki pada jam ke -t1dan pada jam ke
-t1+ idalam satuan (°C), t1dan t1 + iwaktu penyinaran ke-1 dan ke-(1 + i) dalam satuan
(jam) dan ρ menyatakan rapat massa air (kg/m3).

          Pemantauan suhu dilakukan secara manual menggunakan termometer
digital setiap lima belas menit sekali pada tiap harinya selama bulan basah (frekuensi
hujan tinggi) dan bulan kering (frekuensi hujan rendah). Probe termometer digital
diletakkan pada bagian atas tangki/tandon air guna memantau suhu air.

          Laju asupan energi panas menyatakan jumlah panas yang diterima oleh
air dalam satuan waktu, secara matematis dituliskan sebagai P= Q/∆t. Jika parameter
waktu dinyatakan dalam satuan detik, maka laju asupan panas dituliskan P= 4,193 m
(∆θ/∆t).Dari persamaan diketahui bahwa :




               Maka, P= 4,193 m.B(kJ/s)
BAB IV
                           PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Pemanas Non-Photo-Voltaic
   1. Kelebihan
                  Tidak perlu dikonversi menjadi energi listrik.
                  Biayanya lebih murah.
                  Penggunaannya praktis.
                  Efisiensinya tinggi
   2. Kekurangan
                  Hanya bisa digunakan untuk medium fluida
                  Panas yang dihasilkan ttidak terlalu lama


B. Pentingnya Pemanas Non-Photo-Voltaic

          Pemanas Non-Photo-Voltaic dirasa sangat penting karena saat
   sekarang ini deperlukan adanya teknologi Hibrid yang ramah lingkungan dan
   mudah dalam penggunaannya. Tenaga surya juga sudah benar-benar ramah
   lingkungan menghasilkan emisi karbon sama sekali tidak ada atau produk
   sampingan berbahaya lainnya apapun. Hal ini dapat digunakan dengan baik
   dan efektif biaya hampir di mana saja di planet ini.Anda tidak perlu tinggal di
   iklim tropis atau gurun untuk manfaat dari kekuatan ini. Ini telah digunakan
   dengan sukses dalam iklim dingin banyak dan bahkan di daerah kutub.

C. Desain Alat yang Efektif dan Efisien
          Desain alat memegang peranan penting, karena desain sangat
   mempengaruhihasil yang akan dicapai. Sehingga mendesain alat ini
   sedemikian rupa untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu,desain
   dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh masyarakat luas
   yang ingin membuat alat ini sendiri, khususnya masyarakat yang
   berpenghasilan rendah. Dengan demikian alat ini diharapkan dapat dinikmati
   oleh semua lapisan masyarakat.
Alat ini memanfaatkan energi dari radiasi matahari. Kelebihan energi
matahari yaitu tidak bersifat polutif,berlimpah,bersifat terbarukan (renewable),
dan dapat dikembangkan baik secaralangsung maupun tidak langsung dan
merupakan sumber energi sepajang masa.
       Bahan untuk kolektor terbuat dari Tembaga. Pemilihan bahan ini
didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah: (1) nilai
konduktivitasnya terbaik setelah Perak, (2) tidak mudah mengalami korosi,
(3) harganya relatif lebih murah. Untuk          memaksimalkan panas yang
diperoleh, maka kolektor terbuat dari plat dan dicat hitam agar dapat lebih
banyak menyerap panas yang berasal dari radiasi sinar matahari.
       Untuk menghindari kerugian kalor ke lingkungan kolektor diletakkan
di dalam kotak (box) yang terbuat dari kaca transparan. Hal ini dikarenakan
box kaca (transparan) dapat dilalui oleh radiasi matahari dan dapat
mengurangi     konduksi    dan    konveksi     panas     yang    hilang    dengan
mempertahankan lapisan udara panas di atas plat kolektor dan juga
mengurangi    kehilangan    panas    radiasi   kembali    dari    plat    kolektor.
Berkurangnya panas yang hilang dari sebuah plat kolektormatahari berarti pula
peningkatan efisiensi.
BAB V
                                 PENUTUP

A. Kesimpulan
   1.   Alat ini dikatakan efektif karena kolektor dibuat sebanyak dua buah dengan
        tujuan untuk memperluas bidang penyerap radiasi dari sinar       matahari.
        Semakin luas kolektor maka semakin banyak juga radiasi sinar matahari
        yang ditangkap, sehingga temperatur air yang melewatinya       semangkin
        meningkat. Kolektor diletakkan di dalam kotak dari kaca transparan dengan
        tujuan untuk menghindari atau mengurangi kehilangan kalor dari kolektor
        kelingkungan.
   2.   Semakin tipis dan bening kaca yang digunakan untuk pemanas ruangan,
        maka semakin bagus pula panas yang dihasilkan.



B. Saran
      1. Untuk menghasilkan air dengan temperatur lebih tinggi maka ukuran
         permukaan kolektor dapat diperluas sehingga banyak menangkap radiasi
         matahari yang datang padanya dan dapat mengkonversi menjadi panas.
      2. Kebocoran kolektor juga perlu diperhatikan agar dapat menghindari
         kerugian kalor yanghilang ke lingkungan.
      3. Temperatur ruang pemanas dengan tambahan tungku Biomassa,hasilnya
         akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA



http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05540004-puji-astuti.ps

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/download/3030/2713

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20743/3/Chapter%20II.pdf

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/download/2810/2496

http://lp2mk.unsada.ac.id/files/genap2011_yefri.pdf

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah pltsIcmi Awan
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananNadiya Rahmawati
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANMAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANHastih Leo
 
Transistor PNP
Transistor PNPTransistor PNP
Transistor PNPKifa Ulya
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-baseNessya Mila Putri
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorsuparman unkhair
 

La actualidad más candente (20)

Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Handout sumber energi
Handout sumber energiHandout sumber energi
Handout sumber energi
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
 
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah plts
 
Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)
 
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANMAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
 
Transistor PNP
Transistor PNPTransistor PNP
Transistor PNP
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevator
 

Destacado

Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginEthelbert Phanias
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian1724143052
 
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicPemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicFani Diamanti
 
Populasi dan sample
Populasi dan sample Populasi dan sample
Populasi dan sample aditdarma
 
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan EnergiPengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan EnergiHerlambang Bagus
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetNoer Huda
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFEthelbert Phanias
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitianRiska sasaka
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1Marwiah Rasya
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBUofa_Unsada
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianLucy Wong
 

Destacado (20)

Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitianHipotesis penelitian
Hipotesis penelitian
 
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo VoltaicPemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo Voltaic
 
Populasi dan sample
Populasi dan sample Populasi dan sample
Populasi dan sample
 
Makalah angin
Makalah anginMakalah angin
Makalah angin
 
Makalah plta
Makalah pltaMakalah plta
Makalah plta
 
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan EnergiPengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan genset
 
Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
Energy Biomass
Energy BiomassEnergy Biomass
Energy Biomass
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitian
 
Rancangan penelitian (research design)
Rancangan penelitian (research design)Rancangan penelitian (research design)
Rancangan penelitian (research design)
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Penerangan Jalan Tenaga Surya
Penerangan Jalan Tenaga SuryaPenerangan Jalan Tenaga Surya
Penerangan Jalan Tenaga Surya
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1
Tema 2-selalu-berhemat-energi-kelas-4-1
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 

Similar a MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo-Voltaic Untuk Pemanas Air Dan Pemanas Ruangan )

Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...FISIKAUKI
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMuya Avisiena
 
Ptd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber EnergiPtd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber Energikusnullatifah
 
Energi Terbarukan.pptx
Energi Terbarukan.pptxEnergi Terbarukan.pptx
Energi Terbarukan.pptxAngely Putry
 
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptxPresentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptxSofyanBuluatyNasaru
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAmickooow
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya28DEKY
 
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifPotensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifAyu Aliyatun
 
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdfBab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdfAmiliaIndah2
 
Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx IntanRattedatu
 

Similar a MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo-Voltaic Untuk Pemanas Air Dan Pemanas Ruangan ) (20)

Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
Energi matahari fisika terapan energi universitas kristen indonesia_krismondi...
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertamina
 
Energi dan penerapannya
Energi dan penerapannyaEnergi dan penerapannya
Energi dan penerapannya
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 
Panel Surya
Panel SuryaPanel Surya
Panel Surya
 
Panel surya
Panel suryaPanel surya
Panel surya
 
Energi Terbarukan
Energi TerbarukanEnergi Terbarukan
Energi Terbarukan
 
MODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptxMODUL 7 PPT.pptx
MODUL 7 PPT.pptx
 
Ptd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber EnergiPtd convert Sumber Energi
Ptd convert Sumber Energi
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
PPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdfPPT_Energi_Surya.pdf
PPT_Energi_Surya.pdf
 
Energi Terbarukan.pptx
Energi Terbarukan.pptxEnergi Terbarukan.pptx
Energi Terbarukan.pptx
 
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptxPresentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
Presentasi_Energi_terbarukan_dan_tidak_t.pptx
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIAPERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
PERAN WARGA NEGARA DALAM UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
 
SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI SUMBER ENERGI
SUMBER ENERGI
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
 
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi AlternatifPotensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
Potensi Geografis Indonesia Untuk Energi Alternatif
 
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdfBab 11 Sumber Daya Energi.pdf
Bab 11 Sumber Daya Energi.pdf
 
Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx Sumber daya energi.pptx
Sumber daya energi.pptx
 

Más de Ethelbert Phanias

Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganDampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganEthelbert Phanias
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalEthelbert Phanias
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Ethelbert Phanias
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanEthelbert Phanias
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...Ethelbert Phanias
 
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARASEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARAEthelbert Phanias
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Ethelbert Phanias
 

Más de Ethelbert Phanias (8)

Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganDampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
 
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARASEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
 

MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Photo-Voltaic Untuk Pemanas Air Dan Pemanas Ruangan )

  • 1. MAKALAH OSN-PERTAMINA 2012 BIDANG FISIKA PEMANFAATAN ENERGI SURYA MELALUI TEKNOLOGI NON-PHOTO-VOLTAIC UNTUK PEMANAS AIR DAN PEMANAS RUANGAN Oleh: ETHELBERT DAVITSON PHANIAS 222184 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulisan makalah dengan judul “Pemanfaatan Teknologi Hibrid Berbasis Energi Surya Dan Angin Untuk Rumah Tangga” ini dapat selesai sesuai waktu yang ditentukan, makalah ini disusun untuk memenuhi syarat FINAL SELEKSI OSN PERTAMINA TINGKAT PROVINSI. Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih cukup banyak terdapat kekurangan-kekurangan.Sehingga saya juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut. Atas perhatian dan partisipasinya saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.AMIN. Palangka Raya,Oktober 2012 Ethelbert Davitson Phanias
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di khatulistiwa serta negara beriklim tropis sehingga matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ini dapat menjadikan matahari menjadi alternatif sumber energi masa depan. Sumber energi ini merupakan sumber yang tak akan habis biladigunakan sebagai sumber energi alternative. Walau Indonesia mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang relatif banyak akan tetapi perlukiranya memperdayakan sumber energi lainnya mengingatminyak, batu bara dan gas bumi adalah sumber energi akan habis dan tidak terbarui. Perkembangan peradaban umat manusia di dunia pada eramodern inidiikuti oleh eksploitasi terus-menerus sumber-sumber energi berbasis fosil, seperti minyak bumi, batubara, dan lain-lain, untuk kelangsungan aktivitas-aktivitas hidup umat manusia. Karena sumber-sumber energi berbasis fosil tidak dapat diperbaharui, ketersediaannya semakin berkurang , sehingga cepat atau lambat akan habis pada suatu masa. Di lain pihak, sesungguhnya alam menyediakan berbagai sumber energi lain yang berlimpah, yang sebagian di antaranya dapat diperoleh secara langsung dan cuma-cumaoleh masyarakat, seperti energi surya dan energi angin. Permasalahannya adalah, berbeda dengan hasil-hasil sumber energi fosil yang umumnya dibentuk sebagai bahan bakar minyak, energi surya dan energi angintidak dapatdipindah- tempatkan dan dikonversi ke bentuk energi lain secara mudah, efektif, dan efisien. Namun demikian, upaya-upaya pengembangan teknologi untuk mengeksploitasi energi surya dan energi angintelah marak dilakukan di dunia dengan segala kendala dan keterbatasannya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan usaha-usaha untuk mencari sumber energi alternatif seperti energi tenaga air, batu bara, geothermal, gas alam, solar cell, dan selbahan bakar seperti penggunaan biomassa dan lain- lain.Keunggulan dari energi matahari (solar cell) ini dibandingkan dengan sumber energialternatif lainnya adalah tidak bersifat polutif, berlimpah, bersifat terbarukan, gratis, tidak pernahhabis,dan dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung dan merupakansumber energi sepanjang masa.
  • 4. Potensi penggunaan energi matahari ini dapat kita manfaatkan untuk penyinaran,pemanas air, pengering hasil pertanian dan perikanan,perkembangan tumbuhan,sebagai bahan bakar,penghasil tenaga listrik dan lain-lain.Sejauh ini, pemanfaatan sumber energi matahari yang paling banyak yaitu untuk pemanas. Pemanas air dengan menggunakan tenaga matahari atau lebih dikenal dengan sebutan solar water heater system yang belakangan ini banyak dibicarakan.Pemanas air ini memanfaatkanenergi dari alam yang tidak akan habis.Bandingkan dengan pemanas air yang menggunakan tenaga listrik,gas atau minyak bumi. Seperti yang kita ketahui saat ini suplai listrik sangat terbatas,apalagi di beberapa daerah masihmengalami krisis listrik. Selain itu dari sisi ekonomi,biaya yang dikeluarkan untuk membayar tagihan listrik juga semakin tinggi untuk setiap tahunnya. Sama halnya dengan pemanas air yang menggunakan energi gas, sebagaimana kita ketahui bahwa minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,yang tentunya akan habis apabila digunakan secara terus-menerus. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah : 1. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemanas non-photo-voltaic? 2. Mengapa pemanas air dan pemanas ruangan dari energi surya begitu penting? 3. Bagaimana mendesain sistem pemanas air dan pemanas ruangan yang efektif dan efisien? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian pada makalah ini adalah: 1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemanas non-photo-voltaic. 2. Mengetahui pentingnya pemanas air dan pemanas ruangan dari energi surya. 3. Mengetahui bagaimana mendesain sistem pemanas air yang efektif dan efisien. D. Batasan Masalah Penulis hanya membatasi masalah pada lingkup : 1. Tenaga atau energi yang digunakan adalah energi dari radiasi sinar matahari.
  • 5. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam beberapa hal yaitu: 1. Memperkenalkan desain sistem pemanas air menggunakan radiasi sinar matahari kepada masyarakat luas.Terutama bagi mereka yang menggunakan air panas untuk keperluanmandi keluarga. 2. Diharapkan agar masyarakat khususnya masyarakat pengguna air panas/hangat untukkebutuhan mandi keluarga dapat mengetahui,memahami,dan dapat mendesain alat tepat guna sebagai pemanas air alternatif selain pemanas air tenaga listrik,minyak bumi atau gas yang mana jumlah cadangannya semakin menipis. 3. Sebagai penerapan dari ilmu perpindahan panas yang diterapkan pada pemanas air denganmemanfaatkan energi dari radiasi matahari.
  • 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Matahari Matahari adalah bintang yang terdapat di jagat raya ini dan berada paling dekat dengan bumi.Matahari menyadiakan energi yang dibutuhkan oleh kehidupan di bumi ini secara terus-menerus dan berputar pada porosnya.Sumber energi berjumlah besar dan kontinu terbesar yang tersedia bagi umat manusia adalah energi surya dan energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi surya sangat aktif karena tidak bersifat polutif dan tidak dapat habis. Akan tetapi arus energi yang rendah mengakibatkan digunakannya sistem dan kolektor yang permukaannya luas untukmengumpulkan dan mengkonsentrasikan energi matahari ini. 1. Karakteristik Matahari Matahari bintang terdekat yang memberikan energi untuk mempertahankan kehidupan dibumi.Jika kita memandang matahari ketika terbit dan terbenam atau melalui lapisan awan,maka matahari tampak seperti piringan yang pinggirnya jelas. Piringan matahari yang tampak ini disebut fotosfer. Dalam suatu kesempatan kita dapat melihat noda-noda (spots)hitam pada fotosfer. Diameter matahari sekitar 14 x 105 km atau 109 kali diameter bumi. Massa matahari333.400 kali massa bumi atau secara pendekatan 1,99 x 1030 Kg. Dengan mengetahui ukuran dan massa matahari maka diperoleh densitas matahari rata-rata 1,41 g/cm3 yang lebih rendahseperempat kali dibandingkan densitas bumi rata-rata. Diatas fotosfer terdapat lapisan kromosfer atau lapisan warna (sphere of color) yang tebalnya sekitar 16.000 km. Kromosfer menandai transisi dari fotosfer ke atmosfer matahari bagian luar yang meluas sampai jutaan kilometer ke dalam angkasa. 2. Energi Matahari Setiap menit matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori. Energi matahari persatuan luas pada jarak jauh dari permukaan bola dengan matahari sebagai pusat bulatandan jari-jari bulatan 150 juta Km (jarak rata-rata bumi dengan matahari) adalah:
  • 7. S= =2,0 kal.cm-2 menit-1 (pembulatan) = Langley menit-1 S = 2,0 Ly menit-1, yang disebut konstana matahari Energi matahari yang diterima bumi dengan jari-jari 6370 km adalah : Eb = a2 S = 3,14 x (637 x 106 cm)2 x 2 kal cm-2 menit-1 = 2,55 x 1018 kal.menit-1 = 3,67 x 1021 kal/hari B. Radiasi Matahari 1. Pengertian Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnetik atau paket-paket energi (photon) yang dapat dibawa sampai pada jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium (ini yang menyebabkan mengapa perpindahan panas radiasi sangat penting pada ruang vakum),disamping itu jumlah energi yang dipancarkan sebanding dengan temperatur benda tersebut.Tidak seluruh energi yang disebutkan dalam konstanta surya mencapai permukaanbumi,karena terdapat absorpsi yang kuat dari karbondioksida dan uap air di atmosfer.Radiasi surya yang menimpa permukaan bumi juga bergantung dari kadar debu dan zat pencemar lainnya dalam atmosfer. 2. Sifat – sifat Radiasi Gelombang elekromagnetik berjalan melalui suatu medium (vacum) dan mengenai suatu permukaan atau medium lain maka sebagian gelombang akan dipantulkan sedangkan,gelombang yang tidak dipantulkan akan menembus kedalam medium atau permukaan yang dikenainya.Pada saat
  • 8. melalui medium, intensitas gelombang secara berkelanjutan akanmengalami pengurangan. Jika pengurangan tersebut berlangsung sampai tidak ada lagi gelombang yang akan menembus permukaan yang dikenainya maka permukaan ini disebut sebagai benda yang bertingkah laku seperti benda hitam.Jika gelombang melalui suatu medium tanpa mengalami pengurangan hal ini disebut sebagai benda (permukaan) transparan dan jika hanya sebagian dari gelombang yang mengalami pengurangan hal ini disebut sebagai permukaan semi transparan. Apakah suatu medium adalah benda yang bertingkahlaku seperti benda hitam, transparan atau semi transparan tergantung kepada ketebalan lapisan materialnya.Benda logam biasanya bersifat seperti benda hitam.Benda non logam umumnya memerlukan ketebalan yang lebih besar sebelum benda ini bersifat seperti benda hitam. Permukaan yang bersifat seperti benda hitam tidak akan memantulkan cahaya radiasi yang diterimanya,oleh karena itu kita sebut sebagai penyerap paling baik atau permukaanhitam. 3. Karakteristik Radiasi dari Permukaan yang Bertingkah laku seperti BendaHitam. a) Emisi Permukaan Sifat dari permukaan radiasi (emisivitas) didefinisikan sebagai perbandingan radiasi yang dihasilkan oleh permukaan benda hitam pada temperatur yang sama.Emisivitas mempunyai nilai yang berbeda tergantung kepada panjang gelombang dan arahnya.Nilai emisivitas bervariasi dari 0-1,di mana benda hitam mempunyai nilai emisivitas 1. b) Absorpsivitas (Penyerapan) Tidak seperti halnya emisivitas, absorpsivitas atau refleksivitas dan transmisivitas bukanlah bagian dari sifat-sifat permukaan karena ketiga hal ini bergantung kepada radiasi yang datang ke kepermukaan. Absorpsi adalah proses pada saat suatu permukaan menerima radiasi dimana tidak semua energi diserap oleh permukaan tersebut,melainkan ada sebagian yang dipantulkan atau ditransmisikan.Akibat langsung dari proses penyerapan ini adalah terjadinya peningkatan energi dari dalam medium yang terkenapanas tersebut.
  • 9. c) Transmisivitas Transmisivitas adalah fraksi dari jumlah energi radiasi yang ditransmisikan perjumlah total energi radiasi yang diterima suatu permukaan. C. Perpindahan Kalor Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang temperaturnya lebih tinggi kebenda lain dengan temperatur yang lebih rendah.Bagaimanapun, fluida kalor tidak pernah dideteksi. Kemudian diabad ke 19 ditemukan bahwa berbagai fenomena yang berhubungan dengan kerja dan energi.Pertama kita lihat bahwa suatu satuan yang umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang dinamakan kalori.Satuan ini disebut kalori (kal) dan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur 1gram air sebesar 1 derajat celcius(Giancoli. 2001: 489). Jika kalor diberikan pada suatu benda maka temperaturnya naik.Pada abad ke 18,orang-orang yang melakukan percobaan telah melihat bahwa besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat tertentu sebanding dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur ∆T. Keserdehanaan alam yang menakjubkan ini dapat dinyatakan dalam persamaan Q = mc T Keterangan: Q adalah kalor m adalah massa zat T adalah perubahan temperatur c adalah kalor jenis (Giancoli. 2001: 492). Kalor berpindah dari suatu tempat ke tempat dengan tiga cara,konduksi,konveksi dan radiasi. 1. Konduksi Pada proses konduksi,kalor dipindahkan melalui benda perantara, namun benda perantaranya tidak ikut berpindah.Proses konduksi terjadi karena elektron-elektron bebas atau fonon (paket gelombang akustik) yang berpindah.Jadi, tidak tampak perpindahannya secara makroskopik.Jika atom atau molekul suatu zat pada suatu tempat bersuhu lebihtinggi daripada
  • 10. molekul di tempat lain, maka atom atau molekul tersebut akan bergerak dengan energi lebih besar daripada bagian lainnya.Melalui proses tumbukan, energi dapatdipindahkan kepada molekul-molekul atau atom lainnya . 2. Konveksi Konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan massa medianya,dan media konveksi adalah fluida. Konveksi terjadi karena adanya perbedaan kecepatan fluida bila suhunya berbeda, yang tentunya akan berakibat pada perbedaan beratjenis (berat tiap satuan volume). Fluida yang bersuhu tinggi akan mempunyai berat jenis yang lebih kecil bila dibandingkan dengan fluida sejenisnya yang bersuhu lebih rendah.Karena itu, maka fluida yang bersuhu tinggi akan naik sambil membawa energi.Hal inilah yang berakibat pada terjadinya perpindahan kalor konveksi. 3. Radiasi Radiasi adalah proses perpindahan kalor melalui perambatan gelombang elektromagnetik.Misalnya,pada perambatan energi dari matahari ke bumi.Penggunaan gelombang mikro pada alat masak dan lain sebagainya. Banyaknya kalor yang dipindahkan tiap satuan waktu melalui proses radiasi dinyatakan oleh hukum Stefan Boltzmann sebagai P = e σ A T4
  • 11. e adalah emisivitas,yaitu bilangan tak berdimensi yang menyatakan kemampuan benda untuk memancarkan kalor,atau sama dengan perbandingan antara energi yang dipancarkannya oleh benda hitam sempurna.Benda hitam sempurna adalah benda yang memancarkan seluruh energi secara sempurna. Yang dimaksud dengan benda hitam sempurna bukanlah benda yang berwarna hitam.Suatu lubang kecil yang menyebabkan radiasi yang mengenainya terjebak dalam lubang (karena pemantulan berulang- ulangsebelum diserapnya) merupakan benda yang memiliki sifat ini. Keterangan: σ adalah tetapan Stefan Boltzmann, yang besarnya sama dengan 5,67 x 10- 8 J/(sm2k4) A adalah luas permukaan benda yang memancarkan kalor. T adalah suhu benda yang memancarkan kalor. D. Temperatur Perpindahan energi sebagai panas selalu bertolak dari suatu benda yang temperaturnya lebih tinggi kebenda yang temperaturnya lebih rendah.Istilah “hangat” dan “dingin” menyatakan temperatur relatif kedua benda tersebut. Temperatur dapat dipandang sebagai pontesial pendorong bagi berlangsungnya pepindahan energi sebagai panas. Gagasan penting lainnya mengenai temperatur adalah bahwa sifat ini merupakan “penunjuk” bagi arah perpindahan energi sebagai panas.Energi cenderung untuk berpindah sebagai panas dari berbagai daerah bertemperatur tinggi ke berbagai daerah bertemperaturrendah. Jika dua buah sistem berada dalam keseimbangan termal, keduanya haruslah mempunyai temperatur yang sama.Jika setiap sistem tersebut berada dalam keseimbangan dengan sistem ketiga,maka ketiganya mempunyai temperatur yang sama,jadi ketiganya berada dalam keseimbangan termal.Pada keadaan ini kalor/panas tidak akan mengalir dari satu sistem ke sistem lainnya.
  • 12. E. Karakteristik Aluminium Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S),bornit (Cu5FeS4),kovelit (CuS),dan enargit (Cu3AsS4).Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2). Walaupun tembaga mempunyai daya gabung yang tinggi terhadap oksigen,dan karena itu dikatakan bahwa mudah sekali mengoksidasi (berkarat), dalam kenyataannya mempunyai daya tahan karat yang sangat baik.Hal itu disebabkan oleh lapisan tipis,akan tetapi jenuh oksigen yang terbentuk pada permukaan akan melindunginya dari serangan atmosfer.Disamping sifat tahan karat yang baik,tembaga mempunyai sifat penghantar panas yang tinggi setelah perak. F. Fluida 1. Tekanan pada fluida Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas,dimana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A: Tekanan P = (Giancoli.2001:326) keterangan: P adalah tekanan F adalah gaya A adalah luas permukaan Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2 .Satuan ini mempunyai nama resmi pascal (Pa). 2. Gerak Fluida dan Laju Aliran Dua jenis aliran utama pada fluida yaitu lurus atau laminar dan aliran turbulen.Aliran lurus atau laminar adalah jika aliran tersebut mulus,yaitu lapisan-lapisan yang bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus.
  • 13. Sedangkan aliran turbulen ditandaidengan lingkaran-lingkaran tak menentu, kecil dan menyerupai pusaran yang disebutsebagai arus eddy. Laju aliran massa didefinisikan sebagai massa ∆m dari fluida yang melewati titik tertentu persatuan waktu ∆t; laju aliran massa = ∆m/∆t. Pada gambar volume fluida yang melewati titik 1 (yaitu, melalui luas A1) dalam waktu ∆t adalah A1∆l1, di mana ∆l1adalah jarak yang dilalui fluida dalam waktu ∆t. Karena kecepatan fluida yang melewati titik 1adalah v1 = ∆l1/∆t,laju aliran massa ∆m/∆t melalui luas A1adalah (Giancoli.2001:340) Aliran Fluida Melalui Pipa yang Diameternya Berubah-ubah Dimana ∆V1 = A1 ∆l1 adalah volume dengan massa ∆m1 dan ρ1 adalah massa jenis fluida. Dengan cara yang sama, pada titik 2 (melalui luas A2), laju alir adalah ρ2A2υ2. Karena tidak ada aliran fluida yang masuk atau keluar dari sisi-sisi, laju aliran melalui A1 dan A2harus sama. Dengan demikian, karena: maka (Giancoli.2001:340). Persamaan ini disebut persamaan kontinuitas.Jika fluida tersebut tidak dapat ditekan (ρ tidak berubah terhadap tekanan),yang merupakan pendekatan
  • 14. yang baik untuk zat cair dalam sebagian besar kondisi (dan kadang-kadang juga untuk gas), maka ρ1 = ρ2danpersamaan kontinuitas menjadi A1υ1= A2υ2[ρ = konstan] (Giancoli.2001:340) Persamaan ini memberitahu kita bahwa di mana luas penampang lintang besar, kecepatan kecil,dan di mana luas penampang kecil,kecepatan besar.Untuk mendapatkan kalor yang maksimal maka luas penampang dibuat besar dan debit air yang digunakan kecil. 3. Perpindahan Kalor Pada Air Sebagian besar zat memuai secara beraturan terhadap penambahan temperatur.Akan tetapi (sepanjang tidak ada perubahan fase yang terjadi),air tidak mengikuti pola yang biasa. Jika air pada 0°C dipanaskan volumenya menurun sampai mencapai 4°C. Di atas 4°C air berperilaku normal dan volumenya memuai terhadap bertambahnya temperatur.Air dengan demikian memiliki massa jenis yang paling tinggi pada 4°C. Sebuah fenomena yang menarik adalah ketika kita mengamati temperatur air didanau yang temperaturnya di atas 4°C dan mulai mendingin karena kontak langsung dengan udara yang dingin.Air yang berada di atas permukaan danau akan tenggelam karena massa jenisnya yang lebih besar dan digantikan oleh air yang lebih hangat.Keadaan ini berlanjuthingga air mencapai temperatur tetap (konstan) (Giancoli.2001:357). Tekanan pada fluida dapat dituliskan dalam persamaan; P = ρgh Dimana, Padalah tekanan ρadalah massa jenis zat cair (dianggap konstan) gadalah percepatan gravitasi hadalah kedalaman dari permukaan air danau
  • 15. misalkan: Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa air panas akan selalu berada pada bagian pemukaan air.Hal ini dikarenakan massa jenis air panas lebih kecil daripada massa jenis air dingin,dengan sendirinya air panas akan berada pada permukaan. G. Air Air adalah zat yang sangat umum di muka bumi.Air menempati lebih dari 70 % planet kita,dan kadarnya bisa lebih besar atau lebih kecil di dalam tanah, udara, dan organisme yang ada di mana-mana.Air berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dan bergerak darisatu tempat ke tempat yang lainnya dan air tidak dapat dibuat. Air adalah suatu zat yang luar biasa dan mempunyai sifat yang sangat unik dalam berbagai karakteristik yang penting.Misalnya saja,air adalah satu- satunya zat yang dapat ditemukan dalam tiga keadaan (fase) yaitu: cair, padat, gas. Kandungan besar dari embun bumi berbentuk air.Air dapat diubah menjadi bentuk gas (uap air) dengan penguapan, ataumenjadi bentuk padat (es) dengan membekukannya.Uap air dapat diubah menjadi air dengan kondensasi atau secara langsung menjadi es dengan sublimasi. Es dapat diubah menjadi air dengan mencairkannya atau menjadi uap air dengan sublimasi. Dalam masing-masing prosesakan terjadi penambahan atau pengurangan panas. Embun pada tanaman dapat keluar melaluidaun-daunan menuju udara sebagai uap dalam suatu proses yang disebut transpirasi.
  • 16. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Energi Surya Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Hanya dalam satu detik, Matahari mengeluarkan 13 juta kali energi yang dihasilkan oleh semua listrik yang dikonsumsi dalam satu tahun di Amerika Serikat. Hanya sepersejuta energi matahari mencapai bumi, tetapi jumlah ini sedikit akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dari seluruh planet kita. Kesulitan relatif dalam mengekstraksi energi dari Matahari, bila dibandingkan dengan sistem yang memperoleh energi dari bahan bakar fosil atau tenaga nuklir, telah menghambat perkembangannya sebagai sumber luas energi. Pada skala yang lebih kecil dan dalam proyek-proyek eksperimental banyak, namun energi matahari telah terbukti sangat efektif dalam menghasilkan baik listrik dan panas. Energi matahari pertama kali dieksplorasi untuk keperluan listrik pada 1950-an, ketika kebutuhan untuk pembangkit listrik terus listrik pada satelit ruang melahirkan pengembangan sel surya di Bell Telephone Laboratories dari Amerika Serikat. Bahkan saat ini, meskipun, sel surya silikon terbaik mengkonversi sinar matahari menjadi tenaga listrik dengan hanya 18% efisiensi. Namun, percobaan telah memanfaatkan matahari listrik yang dihasilkan dengan sukses besar. B. EnergiSurya Non-Photo-Voltaic Energi surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dimanfaatkan melalui dua macam teknologi yaitu teknologi fotovoltaik (PV) dan teknologi fototermik (surya termal). Teknologi PV mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik melalui perangkat semikonduktor yang disebut sel surya, sedangkan teknologi surya termal memanfaatkan panas dari radiasi
  • 17. matahari dengan menggunakan alat pengumpul panas atau yang biasa disebut kolektor surya. Pada sistem surya termal (non-photo-voltaic), kolektor surya menyerap radiasi matahari dan mengkonversinya menjadi energi panas yang digunakan untuk memanaskan medium fluida seperti air atau udara yang dapat digunakan secara langsung atau pun tidak langsung untuk berbagai aplikasi seperti ; pemanas air (water heater), pengering hasil pertanian (solar dryer), distilasi / desalinasi, memasak (solar cooker), pendingin surya (solar cooling), pembangkit listrik (solar thermal power plant), etc. Selain itu teknologi surya termal juga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber pemanas tambahan untuk proses-proses produksi pada industri yang membutuhkan energi termal. Energi surya Non-Photo-Voltaic tanpa perlu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik,jadi disinilah kelebihan dari Non-Photo-Voltaic. Selain mudah digunakan biayanya pun tidak terlalu mahal. Namun kekurangannya,teknologi ini hanya bersifat sementara dan hanya berguna memanaskan medium Fluida seperti air dan udara saja. C. Pentingnya Energi Surya Non-Photo-Voltaic Sel surya mengandalkan bahan silikon sebagai material penyerap cahaya matahari. Dan harga silikon ini meningkat seiring dengan permintaan industri semikonduktor ditambah dengan suplai bahan baku silikon yang terbatas. Silikon yang dipakai sebagai bahan dasar chip di dunia mikroelektronika/semikonduktor ini semakin dibutuhkan mengingat adanya peningkatan tajam untuk produksi peralatan elektronika mulai dari komputer, monitor, televisi dsb. Hal ini diperparah dengan jenis sel surya yang paling banyak dipasarkan di dunia yakni sel surya jenis silikon sehingga sel surya secara langsung harus berkompetisi dengan industri lain untuk mendapatkan bahan baku silikon.Jika seseorang ingin membeli sel surya untuk keperluan penerangan rumah tangga yang sekitar 900 Watt, maka secara kasar biaya yang perlu dikeluarkan (diinvestasikan?) sebesar 900 Watt x US$ 8 = US$ 7200. Harga ini sudah termasuk biaya pemasangan dan beberapa komponen pendukung untuk dipasang di atap sebuah rumah. Untuk negara berkembang seperti negara Indonesia ini,harga untuk sebuah panel surya masih terlalu mahal,sehingga masing jarang rumah-rumah warga yang menggunakan Panel Surya. Tetapi dengan hadirnya Energi surya Non-Photo-
  • 18. Voltaic sungguh sangat membantu masyarakat,karena biayanya cukup murah dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar tagihan listrik. D. Pemanas Ruangan Panas yang terjadi didalam ruang pemanas sebagai akibat dari energi gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari yang dikenal dengan efek rumah kaca (Green House Effect),diserap benda yang ada didalamnya, sebagian energi ini diserap dan dipantulkan dalam bentuk gelombang panjang yang tidak tembus penutup transparan. Pemanasan ruang dengan bantuan sinar matahari langsung merupakan sistem pemananasan yang sudah lama dikenal,umumnya digunakan untuk keperluan pengeringan (direct solar drying) dimana produk dimasukkan ke dalam alat pengering yang transparan sehingga sinar matahari langsung mengenai produk yang berada di dalam alat pengering. Ruang pemanas efek rumah kaca yang digunakan untuk pengeringan (green house effect solar dryer) diperkenalkan pertama kali oleh Kamaruddin A.et al. Pada tahun 1990. Panas yang terjadi didalam ruang pemanas merupakan efek rumah kaca (Green House Effect)sebagai akibat dari energi gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari, diserap benda yang ada didalamnya,sebagian energi ini diserap dan dipantulkan dalam bentuk gelombang panjang yang tidak tembus penutup transparan. Lapisan penutup transparan memungkinkan radiasi gelombang pendek dari matahari masuk dan menyekat radiasi gelombang panjang.
  • 19. Jika matahari mengenai bahan tembus cahaya, maka sebagian sinar itu diteruskan selain di serap dan dipantulkan kembali. Oleh karena itu penutup transparan memerlukan bahan yang memiliki daya tembus (transmissivity)yang tinggi dengan daya serap (absortivity) dan daya pantul (reflectivity)yang rendah agar dapat memerangkap gelombang pendek sebanyak mungkin. 1. Peralatan Percobaan Ruang pemanas tipe kubus mempunyai bentuk seperti gambar dibawah.Rangka dari ruang pemanas dibuat dengan menggunakan besi hollow, sedangkan dindingnya menggunakan polycarbonatepada dinding terdapat dua buah jendela dan satu buah vortek dibagian atap untuk sirkulasi udara . Dimensi dari ruang pengering ini adalah panjang 3m, lebar 2m dan tinggi 2,25 m, lantai dari batu bata yang bewarna hitam. Pengering ini mempunyai dua buah pintu yang memudahkan dalam pengambilan data dan waktu loading -unloadingnantinya sewaktu dilakukan proses pengeringan.
  • 20. Keterangan gambar : 1. Kipas outlet 2. Lantai 3. Tungku biomassa 4. Sensor temperatur 5. Kipas inlat Dalam alat ini akan dilakukan pembuatan ruang pemanas dan tungku biomassa serta dilakukan pengujian temperatur ruang pemanas dengan cahaya matahari langsung dan dengan tungku biomassa, diharapkan melalui alat ini didapatkan temperatur ruang pemanas berada pada range50°C sampai dengan 70°C, agar dapat diterapkan untuk alat pengering kulit, hasil pertanian dan laut. E. Pemanas Air Pemanfaatan energi matahari dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pada sistem modul surya dan sistem pemanas air. Dalam sistem pemanas air, panas matahari merupakan sumber utama yang dibutuhkan, serta sebuah kolektor pengumpul panas yang berfungsi mengumpulkan panas matahari serta memperbesar suhu dari panas matahari dalam suatu ruangan tertutup yang didalamnya terdapat pipa tembaga yang dirancang sedemikian rupa sebagai tempat air melakukan sirkulasi. Pemanas air dengan tenaga surya dapat digunakan dalamkebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya. Karena menggunakan panas matahari sebagai sumber energinya, maka hasilnya bergantung pada keadaan cuaca dalam mempengaruhi radiasi panas matahari yang sampai ke Bumi. Pengalaman sehari-hari membuk-tikan bahwa aliran air yang dikucurkan dari kran selalu diawali oleh aliran air yang memiliki panas cukup tinggi. Namun aliran air panas ini hanya berlangsung sesaat dan kemudian akan terasa sejuk biasa. Hal ini menunjukkan bahwa air yang tertampung
  • 21. disepanjang instalasi pipa mampu menyimpan energi panas atau kalor. Hipotesis merujuk bahwa aliran air panas sesaat ini berasal dari kalor yang tersimpan di dalam pipa air yang memperoleh energi panas dari semen beton yang menutupi pipa tersebut. Sedangkan panas di dalam semen beton berasal dari cahaya surya yang menyinari permukaaan semen beton melalui mekanisme konduksi panas. Penelitian ini dimulai dengan merancang medium perantara bagi penyerap kalor/energi surya dalam bentuk campuran semen-karbon dengan komposisi 7:3. Di dalam medium ini ditanamkan pipa tembaga yang tersusun secara spiral planar (mendatar). Bingkai kotak berukuran 100 cm x 70 cm, tinggi 5 cm dan tebal 2 cm. Diameter dalam dan luar pipa tembaga masing- masing adalah 11,0 mm dan 12,5 mm danpanjang keseluruhan pipa 8,3 m. Selanjutnya medium perantara ini disusun menjadi sebuah sistem pemanas air dalam ukuran yang masih dikategorikan prototipe.
  • 22. Kehandalan prototipe sebagai sebuah sistem pemanas diuji berdasar persamaan dengan mengkondisikan air yang sebelum statis menjadi dinamis di dalam medium penerima kalornya. Dari sini diperoleh persamaan matematika yang mendeskripsikan variabel yang paling berperan dari susunan prototipe. Bmenyatakan besaran/ukuran kinerja pemanas (°C/jam), θ1dan θ1 + i masing-masing me-nyatakan suhu air di dalam tangki pada jam ke -t1dan pada jam ke -t1+ idalam satuan (°C), t1dan t1 + iwaktu penyinaran ke-1 dan ke-(1 + i) dalam satuan (jam) dan ρ menyatakan rapat massa air (kg/m3). Pemantauan suhu dilakukan secara manual menggunakan termometer digital setiap lima belas menit sekali pada tiap harinya selama bulan basah (frekuensi hujan tinggi) dan bulan kering (frekuensi hujan rendah). Probe termometer digital diletakkan pada bagian atas tangki/tandon air guna memantau suhu air. Laju asupan energi panas menyatakan jumlah panas yang diterima oleh air dalam satuan waktu, secara matematis dituliskan sebagai P= Q/∆t. Jika parameter waktu dinyatakan dalam satuan detik, maka laju asupan panas dituliskan P= 4,193 m (∆θ/∆t).Dari persamaan diketahui bahwa : Maka, P= 4,193 m.B(kJ/s)
  • 23. BAB IV PEMBAHASAN A. Kelebihan dan Kekurangan Pemanas Non-Photo-Voltaic 1. Kelebihan Tidak perlu dikonversi menjadi energi listrik. Biayanya lebih murah. Penggunaannya praktis. Efisiensinya tinggi 2. Kekurangan Hanya bisa digunakan untuk medium fluida Panas yang dihasilkan ttidak terlalu lama B. Pentingnya Pemanas Non-Photo-Voltaic Pemanas Non-Photo-Voltaic dirasa sangat penting karena saat sekarang ini deperlukan adanya teknologi Hibrid yang ramah lingkungan dan mudah dalam penggunaannya. Tenaga surya juga sudah benar-benar ramah lingkungan menghasilkan emisi karbon sama sekali tidak ada atau produk sampingan berbahaya lainnya apapun. Hal ini dapat digunakan dengan baik dan efektif biaya hampir di mana saja di planet ini.Anda tidak perlu tinggal di iklim tropis atau gurun untuk manfaat dari kekuatan ini. Ini telah digunakan dengan sukses dalam iklim dingin banyak dan bahkan di daerah kutub. C. Desain Alat yang Efektif dan Efisien Desain alat memegang peranan penting, karena desain sangat mempengaruhihasil yang akan dicapai. Sehingga mendesain alat ini sedemikian rupa untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu,desain dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh masyarakat luas yang ingin membuat alat ini sendiri, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dengan demikian alat ini diharapkan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
  • 24. Alat ini memanfaatkan energi dari radiasi matahari. Kelebihan energi matahari yaitu tidak bersifat polutif,berlimpah,bersifat terbarukan (renewable), dan dapat dikembangkan baik secaralangsung maupun tidak langsung dan merupakan sumber energi sepajang masa. Bahan untuk kolektor terbuat dari Tembaga. Pemilihan bahan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah: (1) nilai konduktivitasnya terbaik setelah Perak, (2) tidak mudah mengalami korosi, (3) harganya relatif lebih murah. Untuk memaksimalkan panas yang diperoleh, maka kolektor terbuat dari plat dan dicat hitam agar dapat lebih banyak menyerap panas yang berasal dari radiasi sinar matahari. Untuk menghindari kerugian kalor ke lingkungan kolektor diletakkan di dalam kotak (box) yang terbuat dari kaca transparan. Hal ini dikarenakan box kaca (transparan) dapat dilalui oleh radiasi matahari dan dapat mengurangi konduksi dan konveksi panas yang hilang dengan mempertahankan lapisan udara panas di atas plat kolektor dan juga mengurangi kehilangan panas radiasi kembali dari plat kolektor. Berkurangnya panas yang hilang dari sebuah plat kolektormatahari berarti pula peningkatan efisiensi.
  • 25. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Alat ini dikatakan efektif karena kolektor dibuat sebanyak dua buah dengan tujuan untuk memperluas bidang penyerap radiasi dari sinar matahari. Semakin luas kolektor maka semakin banyak juga radiasi sinar matahari yang ditangkap, sehingga temperatur air yang melewatinya semangkin meningkat. Kolektor diletakkan di dalam kotak dari kaca transparan dengan tujuan untuk menghindari atau mengurangi kehilangan kalor dari kolektor kelingkungan. 2. Semakin tipis dan bening kaca yang digunakan untuk pemanas ruangan, maka semakin bagus pula panas yang dihasilkan. B. Saran 1. Untuk menghasilkan air dengan temperatur lebih tinggi maka ukuran permukaan kolektor dapat diperluas sehingga banyak menangkap radiasi matahari yang datang padanya dan dapat mengkonversi menjadi panas. 2. Kebocoran kolektor juga perlu diperhatikan agar dapat menghindari kerugian kalor yanghilang ke lingkungan. 3. Temperatur ruang pemanas dengan tambahan tungku Biomassa,hasilnya akan lebih baik.