1. ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI DAYA TAHAN
KARDIORESPIRASI SISWA SMA NEGERI 5 MAKASSAR
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi syarat menyelesaikan
pendidikan di SMA Negeri 5 Makassar
Oleh :
KELOMPOK 8
Nur Inayah M T
Jihan Fahirah
XII IPA 6
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5
MAKASSAR
2012
2. HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis Ilmiah: Analisis Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan Kardiorespirasi
Siswa SMA Negeri 5 Makassar
Atas Nama Saudara :
Nama : 1) Nur Inayah M T
2) Jihan Fahirah
NIS : 1) 209041
2) 209164
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam
Setelah Karya iIlmiah ini diperiksa dan diperbaiki,dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diujikan.
Makassar, 30 April 2012
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ahmad Habab Mudzaiyyin S.Pd, M.Pd Wahab, S.Pd., M.Pd.
NIP 19681019 1995121003 NIP 19820516 2006041010
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 5 Makassar, Pembina
KIR SMA Negeri 5 Makassar
Drs. Rahmat Wahab, S.Pd., M.Pd.
NIP 19612311988031125 NIP 19820516 2006041010
1
3. SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Inayah M T
Jihan Fahirah
Nis : 209041
209164
Kelas : XII IPA 6
Jurusan : IPA
menyatakan bahwa Karya Ilmiah ini benar hasil karya kami sendiri, bukan hasil
karya orang lain ataupun hasil plagiat. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya
ini bukan hasil karya kami, maka bersedia dituntut dan menanggung hukum yang
ditimbulkan serta bersedia menyusun karya ilmiah yang baru.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun dan sebagai tanggung jawab yang telah kami
pertahankan di hadapan dewan penguji.
Makassar, 30 April 2012
Pembina KIR Yang Membuat Pernyataan,
SMA Negeri 5 Makassar, Ketua Kelompok
Wahab, S. Pd., M. Pd Jihan Fahirah
NIP 19820516 200604 1 010 NIS 209164
2
4. “TERIMAKASIH”
Terkadang tidak semua rasa bisa lebih indah dan bermakna jika
disampaikan dengan kata-kata.
Pun, rasa terimakasih kami.
Untuk Ayahanda dan Ibunda.
Terhadap segenap cintanya yang sederhana dan begitu tulus.
Yang telah menjaga kita sepanjang tahun perjalanan hidup.
Untuk Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Pada seluruh dedikasi dan keikhlasan dalam mendidik cikal bakal
pemimpin bangsa.
Yang berbagi ilmu, pengalaman dan pekerti.
Kepada seluruh Ayahanda, Ibunda, dan Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
di dunia ini.
Sebegaimanapun kami bermain kata dengan majas-majas yang kami
ketahui, tak akan pernah bisa melampaui segenap jasa, dedikasi dan
pemberian yang kalian bangun di sepanjang perjalanan hidup kami.
3
5. ABSTRAK
Jihan Fahirah,dkk,2012. “Analisis Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan
Kardiorespirasi Siswa SMA Negeri 5 Makassar”. (Dibimbing oleh Drs. Ahmad
Habab Mudzaiyin S.Pd M.Pd dan Wahab S.Pd M.Pd).
Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja
dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya kejaringan yang aktif sehingga
dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh.
Penelitian mengetahui pola hubungan yang terjadi antara jenis kelamin,
kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap daya tahan kardiorespirasi
siswa kelas X di SMA Negeri 5 Makassar dan faktor apa yang memberikan
pengaruh paling besar.
Jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian analitik deskriptif.
Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket terbuka.
Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa aktivitas berolahraga dan
merokok memberikan pengaruh yang paling besar pada daya tahan
kardiorespirasi, khususnya pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Makassar.
4
6. KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sudah sepatutnyalah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah
SWT. Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta segenap kehidupan di
dalamnya. Tuhan yang telah memberikan kita waktu dan nafas sehingga masih
mampu hidup hingga hari ini dan memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulisan karya ilmiah dengan judul “Analisis Faktor yang Memengaruhi
Daya Tahan Kardiorespirasi Siswa SMA Negeri 5 Makassar” yang telah kami
selesaikan merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di SMA
Negeri 5 Makassar. Pada karya ilmiah ini akan dipapakarkan bagaimana
perbandingan berbagai faktor terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa SMA
Negeri 5 Makassar, khususnya terhadap siswa laki-laki.
Tentu saja dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini, penulis menemukan
banyak permasalahan. Namun, berkat evaluasi serta bantuan dari berbagai pihak
sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini, sepatutnya
kami selaku penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala SMA Negeri 5 Makassar, Bapak Drs. Rahmat atas kepercayaan
yang diberikan kepada kami untuk menulis karya ilmiah ini.
5
7. 2. Bapak Drs. Ahmad Habab Mudzaiyyin S.Pd, M.Pd, selaku guru
pembimbing yang telah membantu kami dalam penyelesaian penulisan
karya ilmiah ini melalui beberapa evaluasi yang diberikan.
3. Bapak Wahab, S.Pd, M.Pd, juga selaku guru pembimbing yang telah
memberikan koreksi terhadap struktur penulisan maupun isi dari karya
ilmiah ini.
4. Kedua orang tua dan semua keluarga yang telah memberikan semangat
dan sumbangan materil dan moril dalam proses penyusunan karya ilmiah
ini.
5. Teman-teman yang memberikan kritik, saran maupun motivasi dalam
penyusunan karya ilmiah ini.
6. Dan semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun tulisan
yang tidak dapat kami selaku penulis sebut secara satu persatu namanya.
Selain itu, pada kesempatan kali ini juga, kami selaku penulis meminta
maaf apabila dalam karya tulis ilmiah ini terdapat kata atau kalimat yang kurang
berkenan.
Penulis dalam hal ini masih berstatus pelajar tidak memiliki maksud untuk
mengajarkan. Namun, kami berbagi pengetahuan dan memberikan suatu
perbandingan melalui penelitian terhadap hal yang terjadi di dalam kehidupan
ini. Sehingga pengetahuan kita terhadap suatu hal akan semakin berkembang.
Harapan penulis ialah melalui karya ilmiah ini, berbagai pihak dapat
melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri ataupun kelompoknya, khususnya
mengenai daya tahan kardiorespirasi yang begitu dipengaruhi oleh poleh hidup.
6
8. Selain itu, semoga karya ilmiah ini dapat menjadi salah satu bahan pembelajaran
dan dikembangkan lagi secara lebih lanjut dan maksimal hingga dapat
memberikan manfaat yang besar bagi semua orang.
Makassar, April 2012
Penulis
7
9. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka .............................................................................. 6
B. Kerangka Pikir .............................................................................. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .......................................................... 14
B. Defenisi Operasional .................................................................... 14
C. Data dan Sumber Data .................................................................. 15
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 16
E. Variabel Penelitian ....................................................................... 17
8
10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 19
B. Pembahasan ..................................................................................... 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 23
B. Saran .......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29
LAMPIRAN .................................................................................................... 25
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 30
9
11. DAFTAR DIAGRAM
Diagram : Jumlah siswa perkelas yang berolahraga, merokok serta berolahraga
dan merokok di SMA Negeri 5 Makassar
10
12. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif dan ekonomis.
Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak
diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan
semakin baik pula. Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik
akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan
meningkat.
Hasil penelitian kesegaran jasmani pada usia kerja yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan pada tahun 1993 yaitu 92,4% termasuk kategori kurang.
Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni,
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah sesuatu yang sudah
terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur,
jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan
dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).
Dr. Brotz telah menuliskan pada tahun 1983 dalam journal of American
Medical Association sebagai berikut: tidak ada obat yang bisa digunakan sekarang
11
13. atau masa depan yang memberikan dan mempertahankan kesehatan yang lebih
baik dari pada kebiasaan yang senantiasa berolahraga. Banyak penelitian
mengenai efek latihan olahraga pada usia muda. Dari penelitian Allewison dan
Andrews 1976, sepertiga hari sekolah dicurahkan pada pendidikan jasmani.
Hasilnya secara dramatis terlihat sebagai anak yang kuat, badan yang sehat dan
cenderung memiliki kemampuan akademik yang baik ( Sumardjono, 1987).
US Centers for Desease Control and Prevention (CDC) dan American
Collage of Sport Medicine melaporkan bahwa sebanyak 250.000 jiwa melayang
setiap tahun karena gaya hidup yang pasif. Ketidak aktifan memberikan kontribusi
kematian yang besar (34%) dan menelan biaya $5,7 milyar pertahun
(Sharkey).Kekurangan gerak atau kurangnya keterlibatan secara aktif dalam
berolahraga dapat menyebabkan derajat kesegaran jasmani yang rendah. Kondisi
biologik ini nampak pada keadaan nyata seperti:
1. Orang lekas menderita kelelahan pada saat melakukan tugas sehari-hari
yang tergolong berbobot sedang
2. Sistem otot dalam keadaan lemah yang menyebabkan kekuatan, kecepatan
dan daya tahan rendah
3. Penampilan tampak loyo dan gairah hidup kurang
Kekurangan gerak dan kurangnya latihan dengan intensitas yang memadai
dapat menimbulkan penyakit kurang gerak. Penyakit ini menampakkan dirinya
dalam beberapa gejala seperti tubuh tambun atau berkadar lemak tinggi, fungsi
organ tubuh yang lemah dan hidup yang cenderung tidak bergairah. Penderita
12
14. cenderung mengidap penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, paru-paru, dan
ginjal, tekanan darah tinggi dan gangguan pencernaan (Lutan, 1991).
Aspek penting lainnya dari hidup aktif termasuk menghilangkan kebiasaan
negatif, seperti kecanduan rokok. Berdasarkan Public Health Promotion Office for
Desease Prevention and Health Promotion, rokok mengakibatkan 400.000
kematian setiap tahun termasuk 30% kanker (85% kanker paru-paru) dan 25%
karena masalah kardiovaskuler (Sharkey,2003).
Menurut survey WHO pada tahun 1990, ternyata 75% pria Indonesia dan
15% wanita Indonesia adalah perokok aktif. Indonesia Pneumobile Project (IPP)
melaporkan bahwa tahun 1989 di Jakarta dan Surabaya pada 4118 subyek yang
terdiri dari anak sekolah dan pekerja didapatkan populasi perokok pada pria
sebanyak 45,7% dan wanita sebanyak 1,8% .
Daya tahan kardiorespirasi atau aerobic capacity merupakan komponen
terpenting dari kebugaran jasmani (Ichsan, 1997). Seseorang dengan kapasitas
aerobik yang baik, memiliki jantung yang efisien, paru-paru yang efektif,
peredaran darah yang baik pula, yang dapat mensuplai otot-otot sehingga yang
bersangkutan mampu bekerja secara kontiniu tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan (Sumaedjono, 1996).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:
13
15. 1. Apakah kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok dapat
memengaruhi daya tahan kardiorespirasi siswa kelas X di SMA Negeri
5 Makassar ?
2. Bagaimana pengaruh kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok
terhadap daya tahan kardioresoirasi siswa kelas X di SMA Negeri 5
Makassar ?
3. Faktor manakah yang dominan, kebiasaan berolah raga dan kebiasaan
merokok terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa kelas X di SMA
Negeri 5 Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Tujuan umum pada penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui faktor
mana yang paling memengaruhi daya tahan kardorespirasi siswa-siswi SMA
Negeri 5 Makassar ditinjau dari segi jenis kelamin, kebiasaan berolahraga, dan
kebiasaan merokok.
2.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pola hubungan yang terjadi antara jenis kelamin,
kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap daya tahan
kardiorespirasi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Makassar.
b. Untuk mengetahui besarnya nilai tingkat pengaruh yang diberikan oleh
jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap
daya tahan kardiorespirasi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Makassar.
14
16. D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
khususnya bagi pihak SMA Negeri 5 Makassar, sebagai berikut :
a. Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan daya tahan
kardiorespirasi dan dalam upaya meningkatkan status kesegaran
jasmani siswa-siswi SMA Negeri 5 Makassar.
b. Hasil ini dapat menambah wawasan ilmu khususnya di bidang
kesehatan olahraga.
15
17. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan
tugas sehari-hari dengan kesungguhan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa
lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan
menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang (Ichsan,
1988).
2. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani
Komponen kesegaran jasmani terdiri dari dua kelompok yaitu : Health
related fitness dan Skill related fitness (Nieman, 2004). Health related fitness
merupakan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari :
a. Cardyo respiratory endurance
b. Body composition
c. Musculoskletal :
1. Flexibility
2. Muscular strenghth
3. Muscular endurance
Sedangkan Skill related fitness merupakan kesegaran jasmani berhubungan
dengan keterampilan terdiri dari :
16
18. 1. Agality
2. Balance
3. Coordination
4. Speed
5. Power
6. Reaction time
3. Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi
a. Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi
Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja
dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga
dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh.
Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen terpenting dari
kesegaran jasmani. Daya tahan kardiorespiasi yang tinggi menunjukkan
kemampuan untuk bekerja yang tinggi, yang berarti kemampuan untuk
mengeluarkan sejumlah energi yang cukup besar dalam periode waktu yang lama
Daya tahan kardiorespirasi disebut juga aerobic capacity. Dalam
laboratorium pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan menghitung
ambilan maksimal O2 .
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tahan Kardiorespirasi
17
19. Daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi beberapa faktor yakni genetik,
umur dan aktivitas fisik, komposisi lemak tubuh dan kebiasaan merokok.
a. Genetik
Daya tahan kardiovaskuler dipengaruhi oleh faktor genetik yakni
sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh seseorang sejak lahir. Penelitian
dari Kanada telah meneliti perbedaan kebugaran aerobik diantara saudara
kandung (dizygotic) dan kembar identik (monozygotic), dan mendapati
bahwa perbedaannya lebih besar pada saudara kandung dari pada kembar
identik.
Kita mewarisi banyak faktor yang memberikan konstribusi pada
kebugaran aerobik, termasuk kapasitas maksimal sistem respiratory dan
kardiovaskuler, jantung yang lebih besar, sel darah merah dan hemoglobin
yang lebih banyak.
Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada
umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot yang terdiri dari
serat merah dan serat putih. Seseorang yang memiliki lebih banyak lebih
tepat untuk melakukan kegitan bersifat aerobic, sedangkan yang lebih
banyak memiliki serat otot rangka putih, lebih mampu melakukan
kegiatan yang bersifat anaerobic.
Demikian pula pengaruh keturunan terhadap komposisi tubuh,
sering dihubungkan dengan tipe tubuh. Seseorang yang mempunyai tipe
endomorf (bentuk tubuh bulat dan pendek) cenderung memiliki jaringan
18
20. lemak yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tipe otot ektomorf
(bentuk tubuh kurus dan tinggi)
b. Umur
Umur memengaruhi hampir semua komponen kesegaran jsmani.
Daya tahan kardiovaskuler menunjukkan suatu tendensi meningkat pada
masa anak-anak sampai sekitar dua puluh tahun dan mencapai maksimal
di usia 20 sampai 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994). Daya tahun tersebut akan makin
menurun sejalan dengan bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10%
perdekade untuk individu yang tidak aktif, sedangkan untuk individu yang
aktif penurunan tersebut 4-5% perdekade (Brian.Jsharkey, 2003).
Peningkatan kekuatan otot pria dan wanita sama sampai usia
12 tahun, selanjutnya setelah usia pubertas pria lebih banyak peningkatan
kekuatan otot, maksimal dicapai pada usia 25 tahun yang secara
berangsur-angsur menurun dan pada usia 65 tahun kekuatan otot hanya
tinggal 65-70% dari kekuatan otot sewaktu berusia 20 sampai 25 tahun.
Pengaruh umur terhadap kelenturan dan komposisi tubuh pada umumnya
terjadi karena proses menua yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas
otot karena berkurangnya aktivitas dan timbulnya obes pada usia tua.
c. Kegiatan Fisik
Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kesegaran
jasmani. Latihan yang bersifat aerobik yang dilakukan akan meningkatkan
19
21. daya tahan kardiorespirasi dapat mengurangi lemak tubuh (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
Menurut Bucher (1983) ada sejumlah keuntungan penting bagi
organ tubuh vital akibat dari latihan yang teratur.
1. Pengaruh latihan terhadap kesehatan umum otot jantung.
Bukti yang ada menunjukkan bahwa otot jantung ukurannya
meningkat karena digunakan dengan tuntutan yang lebih besar
diletakkan pada jantung sebagai akibat dari aktivitas jasmani, terjadi
pembesaran jantung.
2. Pengaruh latihan terhadap isi sedenyut
Hasil penelitian pada atlet, pada umumnya disepakati bahwa jumlah
isi darah perdenyut jantung lebih besar dipompakan ke seluruh tubuh
dari pada orang yang tidak terlatih.
Atlet terlatih dapat memompakan sebanyak 22 liter darah sedangkan
individu yang tidak terlatih hanya 10,2 liter darah saja.
3. Pengaruh latihan terhadap denyut jantung
Hasil tes dari atlet, diperoleh bukti bahwa individu yang terlatih
mempunyai denyut jantung yang tidak cepat bila dibandingkan dengan
orang yang tidak terlatih. Diperkirakan bahwa jantung manusia
berdenyut 6 sampai 8 kali lebih sedikit bila seseorang terlatih. Pada
kebanyakan atlet jantungnya berdenyut 10, 20 sampai 30 kali lebih
sedikit dari pada denyut jantung yang tidak terlatih
4. Pengaruh latihan terhadap tekanan arteri
20
22. Banyak eksperimen menunjukkan bahawa peningkatan tekanan darah
pada orang terlatih lebih sedikit dari pada orang yang tidak terlatih.
5. Pengaruh latihan terhadap pernafasan
a. Dada bertambah luas. Hal ini terjadi semasa pertumbuhan, tetapi
tidak pada masa dewasa.
b. Jumlah pernafasan permenit berkurang. Orang terlatih bernafas 6
sampai 8 kali permenit, sedangkan pada orang yang tidak terlatih
sebanyak 18 sampai 20 kali permenit.
c. Pernafasan lebih dalam dengan diafragma. Pada orang yang tidak
terlatih diafragma bergerak sedikit sekali.
d. Dalam mengerjakan pekerjaan yang sama, individu yang terlatih
menghirup udara dalam jumlah yang lebih kecil, dan mengambil
oksigen lebih besar dari pada individu yang tidak terlatih. Ada
keyakinan bahwa peningkatan jumlah kapiler dalam paru-paru,
menyebabkan jumlah darah yang berhubungan dengan udara lebih
besar yang mengakibatkan ekonomi dalam pernafasan.
6. Pengaruh latihan terhadap sistem otot.
Beberapa keuntungan dari akibat latihan terhadap otot-otot
diantaranya adalah :
a. Sarkoma dari serabut otot menjadi lebih tebal dan kuat.
b. Ukuran otot bertambah.
c. Kekuatan otot meningkat.
d. Daya tahan otot meningkat.
e. Terjadi penambahan jumlah kapiler.
21
23. Hal ini ini menyebabkan peredaran darah ke otot lebih baik (
Abdullah, 1994).
d. Kebiasaan Merokok
Sudah lama diketahui efek negatif rokok terhadap paru-paru, antara
lain adalah penyakit paru obstruktif menahun yang dikenal dengan COPD
(Djamil, 1986).
Pada asap tembakau terdapat 4% karbon monoksida (CO). Afinitas
CO pada hemoglobin 200-300 kali lebih kuat dari pada oksigen, ini berarti
CO tersebut lebih cepat mengikat hemoglobin dari pada oksigen.
Hemoglobin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengangkutan oksigen
untuk diedarkan ke jaringan tubuh yang memerlukannya. Bila seseorang
merokok 10-20 batang sehari di dalam hemoglobin mengandung 4,9% CO
maka kadar oksigen yang diedarkan ke jaringan akan menurun sekitar 5%
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Puskesmas, 1994).
Selain itu dalam rokok mengandung NO dan NO2, merupakan
substansia yang dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang berlebihan
yang menyebabkan terbentuknya lipid peroksida yang lebih lanjut
merusak dinding sel. Beberapa sel tubuh telah terbukti mengalami proses
degeneratif antara lain membran sel endotel, pembuluh darah, epitel paru,
lensa mata dan neuron (Yunwanti, 2002).
22
24. B. Kerangka Pikir
KERANGKA PIKIR
Aktivitas Fisik
(Berolahraga)
siswa
1. Umur
2. Genetik
3. Kebiasaan Merokok
Daya Tahan
Kardiorespirasi
Hasil Penelitian / Temuan
23
25. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa penelitian analitik deskriptif, yaitu
penulis menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi berdasarkan fakta yang
ada pada saat penelitian berlangsung.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 5 Makassar, pada 24
April 2012. Dilaksanakan pada pukul 10.00 – 12.00 WITA.
B. Defenisi Operasional
a. Ketahanan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan
kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkan ke jaringan yang aktif
sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Berdasarkan tes
naik turun bangku di Harvard, daya tahan kardiorespirasi dibagi berdasarkan
tiga kriteria :
Baik : >80
Sedang : 50-80
24
26. Kurang : <50
b. Kebiasaan merokok
Menurut kriteria Doll tahun 1976.
a. Perokok : orang yang merokok sedikitnya satu batang
sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun
b. Bekas perokok : orang yang telah merokok sedikitnya satu
batang sehari sekurang-kurangnya satu tahun,
namun sekarang tidak merokok lagi.
c. Bukan perokok : orang yang tidak pernah merokok sebanyak
satu batang sehari selama satu tahun.
Menurut Alsagass, menyimpulkan bahwa:
a. Perokok ringan : merokok 1-10 batang/hari
b. Perokok sedang : merokok 20-30 batang/hari
c. Perokok berat : merokok 40-50 batang/hari
c. Kebiasaan berolahraga
Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu
dengan tujuan meningkatkan efisiensi tubuh yang hasil akhirnya
adalah meningkatkan kesegaran jasmani.
Kebiasaan olahraga yang dimaksudkan adalah olahraga yang
dilakukan 3 kali dalam seminggu dan lamanya kurang lebih 30 menit.
C. Data dan Sumber Data
25
27. 1. Data
Data penelitian ini adalah data aktivitas siswa SMA Negeri 5 Makassar
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan guna menjawab masalah penelitian,
ditetapkan sumber data yaitu, Siswa SMA Negeri 5 Makassar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui teknik, sebagai
berikut :
1. Kuisioner
Pada metode ini data diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada sampel
yang telah ditetapkan. Adapan kuisioner yang telah disebar berisikan
pertanyaan atau pernyataan terkait penilitian
2. Kajian Pustaka
Pada metode ini beberapa data pendukung diperoleh dari literatur atau bahan
bacaan. Berupa makalah online, buku-buku yang sesuai dengan penelitian
dan artikel ilmiah.
3. Dokumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar yang didukung
hasil pengamatan.
26
28. 4. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala – gejala yyang diselidiki dan banyak aspek tingkah laku
manusia yang diamati melalui pengamatan langsung.
5. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Makassar yang terdiri dari kelas
X.Unggulan 1, X.Unggulan 2, X.Unggulan 3 dan X.Reguler 1.
2. Sampel
Sampel diambil berdasarkan kriteria umur dan jenis kelamin.
Kriteria inklusi :
1. Umur : 15-19 tahun
2. Jenis kelamin : laki-laki
3. Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan disesuaikan terhadap kriteria yang telah ditetapkan
E. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini adalah :
a. Ketahanan kardiorespirasi
27
30. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
SMA Negeri 5 Makassar merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
tentunya memiliki banyak siswa dengan kondisi yang bervariasi. Utamanya dari
segi kesehatan atau menyangkut daya tahan kardiorespirasi. Berbagai hal bisa
memengaruhi kondisi daya tahan respirasi. Antara lain kebiasaan berolahraga
dan merokok. Kegiatan tersebut akan saling berkaitan dan memberikan dampak
pada kardiorespirai. Kombinasi antara responden yang sering berolahraga dan
merokok memiliki kondisi yang berbeda dengan responden yang melakukan
olahraga tetapi tidak merokok atau responden yang merokok tetapi tidak
melakukan kegiatan olahraga.
Oleh karena itu, penulis melakukan suatu penelitian mengenai berbagai
faktor yang memengaruhi daya tahan kardiorespirasi dengan menyebarkan
angket kepada siswa kelas X. Angket tersebut berisikan 10 butir pertanyaan.
Mengenai hasil dari penelitian tersebut akan dipaparkan satu per satu sebagai
berikut
29
31. 14
12
10
Berolahraga
8
Merokok
6
4 Berolahraga dan
Merokok
2
0
X.Ung.1 X.Ung.2 X.Ung.3 X.Reg.1
Diagram . Jumlah siswa perkelas yang berolahraga, merokok serta
berolahraga dan merokok di SMA Negeri 5 Makassar
B. Pembahasan
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagai berikut :
1. Kelas X.Unggulan.1
Dapat disimpulkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap daya tahan
kardiorespirasi dan yang dominan adalah berolahraga. Dan pada kelas
tersebut ditemukan bahwa jumlah berolahraga dan merokok lebih besar
daripada merokok.
2. Kelas X.Unggulan.2
Dapat disimpulkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap daya tahan
kardiorespirasi dan yang dominan adalah berolahraga. Dan pada kelas
tersebut ditemukan kebiasaan berolahraga dan merokok serta merokok
sama, akan tetapi jumlahnya sedikit.
3. Kelas X.Unggulan.3
30
32. Pada diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi
daya tahan kardiorespirasi dan yang dominan terhadap kelas tersebut
adalah berolahraga. Dan pada kelas tersebut tidak ditemukan pengaruh
berolahraga dan merokok, melainkan yang ditemukan responden yang
merokok dengan jumlah yang sedikit.
4. Kelas X.Reguler.1
Pada diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi daya
tahan kardiorespirasidan yang dominan terhadap kelas tersebut adalah
berolahraga. Pada kelas tersebut ditemukan bahawa jumlah yang
berolahraga dan merokok serta yang merokok sama, akan tetapi jumlahnya
sedikit.
Kesimpulan dari keseluruhan kelas adalah sebagai berikut :
Responden yang melakukan kegiatan fisik atau olahraga dan hanya
sebagian kecil yang merokok. Pada responden yang sering melakukan olahraga
dan tidak merokok,dalam melakukan kegiatan berolahraga tidak merasa terlalu
lelah. Hal itu karena responden memiliki kapasitas aerobic yang baik, memiliki
kapasitas kerja paru – paru yang efektif, peredaran darah yang baik akibat tubuh
yang secara kontinu melakukan gerak dan diiringi dengan kebiasaan hidup tidak
merokok sehingga tidak merasakan kelelahan yang berlebihan.
Sedangkan responden yang merokok dan melakukan kegiatan olahraga,
lebih cepat merasa lelah. Hal ini disebabkan oleh otot jantung, paru – paru dan
pembuluh darah harus bekerja lebih keras untuk memacu jantung dikarenakan
31
33. hemoglobin sulit untuk mengikat oksigen karena dalam aliran darah terdapat
toksin yang berlebih dan bersifat menghambat.
32
34. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan hasil penelitian ini
tentang daya tahan kardiorespirasi, sebagai berikut :
1. Jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok
memberikan pengaruh pada daya tahan kardiorespirasi.
2. Kebiasaan olahraga dan merokok memberikan pengaruh yang besar
terhadap daya tahan kardiorespirasi.
3. Kebiasaan berolahraga yang memberikan pengaruh paling besar
terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa SMA Negeri 5 Makassar,
disusul oleh kebiasaan merokok.
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian ini diajukan saran, sebagai berikut :
1. Seharusnya siswa SMA Negeri 5 Makassar memperbanyak literatur
mengenai daya tahan kardiorespirasi.
2. Seharusnya siswa SMA Negeri 5 Makassar rutin berolahraga sehingga
koordinasi antar organ – organ pendukung kardiorespirasi bekerja
secara maksimal dan teratur.
33
35. 3. Seharusnya siswa SMA Negeri 5 Makassar yang merokok
menghentikan kebiasaan tersebut karena dapat memberikan dampak
negative terhadap daya tahan kardiorespirasinya.
34
37. LAMPIRAN I
Angket terbuka
SURVEI KEBIASAAN BEROLAHRAGA DAN KEBIASAAN MEROKOK
SISWA SMA NEGERI 5 MAKASSAR
I. Indentitas
1. Kelas :___________________________________
2. Nomor urut :___________________________________
3. Nama :___________________________________
4. Tanggal Lahir / umur :___________________________________
5. Alamat :___________________________________
II. Riwayat Kebiasaan Berolahraga
( berikan tanda centang (√) pada kotak yang disediakan )
1. Melakukan olahraga dalam 3 bulan terakhir
Ya Tidak
2. Frekuensi melakukan olahraga dengan teratur
1-2 kali per bulan
1-2 kali perminggu
3-5 kali perminggu
Tidak melakukan olahraga
3. Lama rata-rata melakukan olahraga
< 30 menit
= 30 menit
30 menit
Tidak melakukan olahraga
4. kondisi tubuh seusai olahraga
Agak lelah
Cukup lelah
Lelah
Sangat lelah
36
38. 5. Golongan jenis olahraga yang dilakukan
Ringan
Sedang
Berat
6. Pengaruh yang diberikan setelah olahraga terhadap kasdiorespirasi ?
Tampak
(sebutkan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Agak tampak
Tidak tampak
III. Riwayat Kebiasaan Merokok
7. Merokok
Ya Tidak
8. Jumlah batang rokok per hari
3 12 > 16
6 16
9. jenis rokok yang dikonsumsi
Kretek
Filter
Kretek dan filter
10. Pengaruh yang diberikan pada ketahanan kardiorespirasi ?
Tampak
(sebutkan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Agak tampak
Tidak tampak
LAMPIRAN 2
Dokumentasi kegiatan
37
39. Gambar 1 : pengisian angket oleh responden
Gambar 2 : pengisian angket oleh responden
DAFTAR PUSTAKA
38
40. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka. Jakarta.
http://www.berbagimanfaat.com/2011/02/daya-tahan-jantung-paru.html. manfaat
berolahraga terhadap jantung dan paru. Diakses tanggal, 20 April 2012
http://www.sarjanaku.com/2011/09/kesegaran-jasmani-pengertian-fungsi.html.
pengertian kesegaran jasmani. Diakses tanggal, 23 April 2012
Priadi, Arif. 2009. Biology. Yudhistira
Sanjaya, Yayan. 2010. Buku saku biologi SMA. Bilingual.
RIWAYAT HIDUP
39
41. Nur Inayah M T lahir di Ujung Pandang, 17 April 1996. Ia anak
pertama dari 3 orang bersaudara dari pasangan M. Tahir SE, MM
dan Aspa Yusuf. Penulis mengecap pendidikan pertama kali di
TK Angkasa Pura Dinul Karim pada tahun 2000. Lalu, pada
tahun 2001 hingga 2007 penulis bersekolah di SD Inp Bakung I.
Penulis kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 12
Makassar tahun ajaran 2007 hingga 2009. Dan sekarang penulis
bersekolah di SMA Negeri 5 Makassar. Selama di SMA Negeri 5
Makassar, penulis ditempatkan di kelas X.2, XI IPA 1, dan yang
terakhir di XII IPA 6.
Jihan Fahirah lahir pada 26 april 1994 di Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan, merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara, serta
dari pasangan Drs. H. Alimuddin Wellang M.Pd dan Hj.
Syamsidar Seedat. Mulai menginjakkan kaki pada pendidikan di
SD Negeri Baddoka Makassar, dan melanjutkan pendidikan di
SMP Negeri 6 Makassar hingga selesai, lalu melanjutkan di
SMA Negeri 5 Makassar dan selama penyusunan karya ilmiah
ini masih aktif sebagai siswa XII IPA 6.
Arnas Hasanuddin lahir di Ujung Pandang, delapan belas
tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 16 April 1994. Ia
merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara dari pasangan Drs. H.
Hasanuddin Remmang SE, M.Si dan Hj. Heriyani. Ia mengawali
jenjang pendidikannya TK Aba parang layang. Pada tahun 2000
hingga 2006 ia melanjutkan pendidikannya di SD Unggulan Puri
Taman Sari, seusai mengecap pendidikan sekolah dasar, ia
bersekolah di SMP Negeri 8 Makassar, sebelum bersekolah di
SMA Negeri 5 Makassar pada tahun 2011, ia terlebih dahulu
bersekolah di SMA Negeri 1 Sengkang , sekarang ia
ditempatkan di kelas XII IPA 6.
40