Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
2. Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia
purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari
tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman paleolitikum
atau zaman batu tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan
zaman neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan
awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000
tahun yang lalu. Zaman ini merupakan zaman yang sangat
penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru,
yakni munculnya jenis manusia purba. Zaman ini dikatakan
zaman batu tua karena hasil kebudayaan terbuat dari batu
yang relatif masih sederhana dan kasar.
3. Paleolitikum adalah Zaman batu Tua. Zaman
Paleolitikum adalah salah satu zaman hasil dari
pembagian zaman prasejarah. Zaman Paleolitikum adalah
antara 750.000 tahun sampai 150.000 tahun yang lalu dan
berlangsung kurang lebih 600.000 tahun. Zaman
paleolitikum yang disebut juga zaman batu tua ditandai
dengan peninggalan alat-alat yang digunakan pada waktu
masih sangat sederhana dan primitif. Alat-alat tersebut
terbuat dari kayu, bambu ataupun batu yang permukaan
masih kasar (tidak diasah).
Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum ini
terbagi menjadi Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan
Ngandong.
4. a. Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935, von
Koenigswald menemukan alat
batu dan kapak genggam di
daerah Pacitan. Kapak
genggam itu berbentuk kapak
tetapi tidak bertangkai. Kapak
ini masih dikerjakan dengan
sangat kasar dan belum
dihaluskan. Para ahli
menyebutkan bahwa kapak
itu adalah kapak penetak.
Selain di Pacitan alat-alat
banyak ditemukan di Progo
dan Gombong (Jawa Tengah),
Sukabumi (Jawa Barat), dan
Lahat (Sumatera Utara)
b. Kebudayaan Ngandong
Para ahli berhasil menemukan
alat-alat dari tulang, flakes, alat
penusuk dari tanduk rusa dan
ujung tombak bergigi di daerah
Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu
di dekat Sangiran ditemukan alat
sangat kecil dari betuan yang
amat indah. Alat ini dinamakan
Serbih Pilah, dan banyak
ditemukan di Cabbenge (Sulawesi
Selatan) yang terbuat dari batu-
batu indah seperti kalsedon.
Kebudayaan Ngandong juga
didukung oleh penemuan lukisan
pada dinding goa seperti lukisan
tapak tangan berwarna merah
dan babi hutan ditemukan di Goa
Leang Pattae (Sulawesi Selatan)
5. Ciri Kebudayaan Pacitan dan Ngandong :
• Ciri kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu
berbentuk seperti kapak tidak bertangkai yang berfungsi
sebagai chopper atau alat penetak. Alat-alat tersebut
diperkirakan milik manusia jenis Pithecanthropus Erectus.
• Ciri kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang
terbuat dari tulang binatang dan kapak genggam dari batu.
Alat dari tulang diperkirakan digunakan untuk menggali ubi-
ubian dari dalam tanah serta untuk menangkap ikan
6. Alat-alat Zaman Paleolitikum
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar
dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah :
1. Kapak Genggam
2. Kapak Perimbas
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
4. Flakes
7. • Kapak genggam banyak
ditemukan di daerah Pacitan. Alat
ini biasanya disebut "chopper"
(alat penetak/pemotong)
Alat ini dinamakan kapak genggam
karena alat tersebut serupa
dengan kapak, tetapi tidak
bertangkai dan cara
mempergunakannya dengan cara
menggenggam. Pembuatan kapak
genggam dilakukan dengan cara
memangkas salah satu sisi batu
sampai menajam dan sisi lainnya
dibiarkan apa adanyasebagai
tempat menggenggam. Kapak
genggam berfungsi menggali umbi,
memotong, dan menguliti
binatang.
1. Kapak Genggam
8. 2. Kapak Genggam
Kapak perimbas berfungsi untuk
merimbas kayu, memahat tulang
dan sebagai senjata. Manusia
kebudayan Pacitan adalah jenis
Pithecanthropus. Alat ini juga
ditemukan di Gombong (Jawa
Tengah), Sukabumi (Jawa Barat),
lahat, (Sumatra selatan), dan Goa
Choukoutieen (Beijing). Alat ini
paling banyak ditemukan di
daerah Pacitan, Jawa Tengah
sehingga oleh Ralp Von
Koenigswald disebut kebudayan
Pacitan.
9. 3. Alat-alat dari tulang binatang
atau tanduk rusa
Salah satu alat peninggalan zaman
paleolithikum yaitu alat dari tulang
binatang. Alat-alat dari tulang ini
termasuk hasil kebudayaan
Ngandong. Kebanyakan alat dari
tulang ini berupa alat penusuk
(belati) dan ujung tombak bergerigi.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
mengorek ubi dan keladi dari dalam
tanah. Selain itu alat ini juga biasa
digunakan sebagai alat untuk
menangkap ikan.
10. 4. Flakes
Flakes yaitu alat-alat kecil yang
terbuat dari batu Chalcedon, yang
dapat digunakan untuk mengupas
makanan. Flakes termasuk hasil
kebudayaan Ngandong sama seperti
alat-alat dari tulang binatang.
Kegunaan alat-alat ini pada
umumnya untuk berburu,
menangkap ikan, mengumpulkan ubi
dan buah-buahan.