Makalah ini membahas tentang pengertian, bahaya, dan penularan HIV/AIDS. HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan jarum suntik yang terkontaminasi. HIV/AIDS membahayakan karena belum ada obatnya dan dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Bahaya HIV / AIDS
1. MAKALAH BAHAYA HIV/AIDS
DISUSUN OLEH :
1. AULIA SAFRINA ARDANI (05)
2. FAIRUZ IKBAR WIKANTYO (11)
3. KIKI PAMILUTSIH (19)
4. MARISA WIDYA PUTRI (20)
5. MEGA ALMAN P U (21)
6. MEIRZA NOURMA ULMI (22)
7. NIKEN WULANDARI KUSUMA DEWI (25)
8. WAKYU EKO NUGROHO (31)
XI PSIA7
SMA NEGERI 1 PEMALANG
Alamat : Jalan Jenderal Gatot Subroto Telp. (0284) 321437, Fax. (0284) 325226 PEMALANG 52319
Website : www.sman1-pemalang.sch.id e-mail : smansa_pml@yahoo.com
2. 2 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada
kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “BAHAYA HIV AIDS”
dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan
apa bahaya dari penyakit HIV/AIDS.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca
dan belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami
tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari ibu guru pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan demi
perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Waalaikumsalam Wr. Wb
Penyusun
3. 3 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................5
C. TUJUAN..................................................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIV/AIDS .....................................................................................................7
B. BAHAYA HIV/AIDS .............................................................................................................7
C. PENULARAN HIV/AIDS.......................................................................................................7
D. MITOS SEPUTAR PENULARAN HIV/AIDS ......................................................................9
E. KISAH PENDERITA AIDS YANG DIKELUARKAN DARI SEKOLAH........................10
F. GEJALA HIV/AIDS..............................................................................................................11
G. AKIBAT DARI HIV/AIDS...................................................................................................12
BAB III : UPAYA DAN PENCEGAHANNYA
A. UPAYA YANG DILAKUKAN JIKA TERINFEKSI HIV/AIDS.........................................13
B. CARA PENCEGAHAN.........................................................................................................13
BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................................................................17
B. USUL DAN SARAN.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
4. 4 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini pergaulan remaja di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak remaja Indonesia
yang terjerumus kedalam tindakan – tindakan yang membahayakan dirinya sendri termasuk
membahayakan orang disekelilingnya. Seks bebas dan memakai obat – obatan terlarang
dianggap hal yang biasa. Bahkan dikalangan remaja tertentu hal ini menjadi trend baru dan
dianggap sebagai “anak gaul”. Kondisi ini dari hari ke hari sangat memburuk, setiap hari angka
kematian yang diakibatkan seks bebas dan narkotika semakin bertambah. Untuk itu perlu
tindakan yang serius dari berbagai elemen masyarakat baik pemerintah, masyarakat dan dari kita
sendiri.
Salah satu dampak pergaulan bebas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah AIDS.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang
sering kita sebut AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya
system kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus atau infeksi virus-virus lain yang mirip
yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV dan lain-lain).
Kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini ingin mengetahui lebih jauh tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah AIDS tersebut. Seperti yang kita ketahui
bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa
mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang
berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang akan datang.
Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari
segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun
seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari
segi fisik, penderitaan itu mungkin tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat
kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya
mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu
menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.
5. 5 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang
diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu bahaya HIV/AIDS. Maka rumusan masalah adalah Apakah
bahaya HIV/AIDS.
C. TUJUAN
Mengangkat masalah bahaya HIV/AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan
mengetahui apa sebenarnya HIV/AIDS itu, mengapa HIV/AIDS perlu mendapat perhatian
khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana
penularan HIV/AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular HIV/AIDS, serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan HIV/AIDS.
6. 6 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIV/AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan
kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh
kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan
dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan
kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah
terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit
HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya
menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya
tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang
didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan
air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim,
jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan
berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus
yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T
CD4+
(sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+
secara
langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+
dibutuhkan agar sistem kekebalan
tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+
hingga jumlahnya
menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel
akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan
berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan
akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+
di dalam darah
serta adanya infeksi tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi
AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami
AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada
setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor
yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV
(seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki
kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko
mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan
kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat
7. 7 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan
peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV
memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan
menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi
antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu
berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.
B. BAHAYA HIV/AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular
AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga
dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin
yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan
tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan
mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya
biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh.
Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit
atau bahkan meninggal.
C. PENULARAN HIV/AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak
terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular
dengan cara-cara seperti di bawah ini :
Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam
renang.
Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Lewat keringat, atau gigitan nyamuk
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya, AIDS dapat menular melalui cara-cara sbb:
Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
Transfusi darah yang mengandung virus HIV
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus AIDS
8. 8 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS
kepada janin yang dikandungnya.
Kelompok yang mempunyai resiko tinggi tertular HIV/AIDS
Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria
tuna susila dan pelanggannya.
Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan
hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan
sesama wanita ), Waria dan mucikari.
Penerima transfusi darah
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Pecandu narkotika suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS
Cara penularan :
Lewat cairan darah:
Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa
disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna Narkotika Suntikan
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya :
peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat
tindik, tato, dan alat facial wajah
Lewat cairan sperma dan cairan vagina :
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa
menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan
cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma
dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
Lewat Air Susu Ibu :
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan
lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar
hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3
bayi yang lahir dengan HIV positif.
Secara langsung (transfusi darah, produk darah atau transplantasi organ tubuh yang tercemar
HIV) l Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik, dll) yang telah tercemar
HIV karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.
Karena HIV – dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain- ditemukan dalam darah,
9. 9 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
air mani dan cairan vagina Odha. Melalui cairan-cairan tubuh yang lain, tidak pernah dilaporkan
kasus penularan HIV (misalnya melalui: air mata, keringat, air liur/ludah, air kencing). Melalui
hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi HIV tanpa memakai kondom l Melalui
transfusi darah l Melalui alat-alat tajam yang telah tercemar HIV (jarum suntik, pisau cukur,
tatto, dll) l Melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya atau bayi
yang disusuinya.
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV
dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% hingga 1% (jauh
dibawah risiko penularan HIV melalui transfusi darah) tetapi lebih dari 90% kasus penularan
HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman. Karena kegiatan sehari-hari Odha
tidak memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang menularkan HIV. Kita tidak
tertular HIV selama kita mencegah kontak darah dengan Odha dan jika berhubungan seks, kita
melakukannya secara aman dengan memakai kondom.
Seorang Odha kelihatan biasa, seperti halnya orang lain karena tidak menunjukkan gejala
klinis. Kondisi ini disebut “asimptomatik” yaitu tanpa gejala. Pada orang dewasa sesudah 5-10
tahun mulai tampak gejala-gejala AIDS. Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling
berisiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka
dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam
berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir
vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam
vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV di cairan vagina atau
darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.
D. MITOS SEPUTAR PENULARAN HIV/AIDS
Orang bilang HIV sama dengan AIDS, Faktanya: Human immunodeficiency virus (HIV)
adalah virus yang menghancurkan sistem ketahanan tubuh, sementara AIDS adalah nama
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV,
Dengan terapi pengobatan yang baik, seseorang bisa terinfeksi HIV selama bertahun-
tahun tanpa berkembang menjadi AIDS. Seseorang didiagnosa AIDS ketika terjadi
penurunan sistem imun yang bermanifestasi dengan munculnya berbagai penyakit
opotunistik keganasan, misalnya TBC, herpes, toksoplasma, dan masih banyak lagi. Pada
fase ini, penyakit flu pun bisa menyebabkan kematian. jadi dalam kata lain yang mematikan
itu bukanlah Penyakit AIDS namun penakit lain seperti flu, karena pada prinsipnya AIDS
tidak mematikan namun melemahkan, tubuh yang sudah terkena penyakit AIDS akan
10. 10 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
menjadi sangat lemah dan tidak memiliki sistem pertahanan tubuh, hal ini menjadikan
pengidap AIDS sangat rentan terhadap penyakit flu dan karena tidak memiliki sistem
pertahanan maka pasien akan sangat sulit untuk sembuh dari penyakit flu yang dideritanya
dan pada akhirnya meninggal karena penyakit flu yang tidak bisa sembuh.
Orang bilang HIV/AIDS bisa menular lewat kontak biasa, Faktanya Kita tidak akan
tertular atau menularkan HIV hanya dengan memeluk, mencium, berjabat tangan, atau
menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV. seperti yang saya
jelaskan diatas penularan virus HIV hanya terjadi melalui hubungan seks beresiko tanpa
kondom, menggunakan jarum suntik yang sama, serta penularan dari ibu kepada bayi.
Orang bilang terkena HIV berarti akan segera mati, Faktanya: Setiap orang yang positif
HIV memiliki ketahanan tubuh berbeda-beda. Ada sebagian orang yang perjalanan infeksi
HIV menjadi AIDS berlangsung puluhan tahun dan hidup normal, seperti Magic Johnson
(seorang atlet). Tetapi ada juga yang baru hitungan bulan sudah terkena AIDS. Saat ini,
tersedia obat untuk memperlambat laju perkembangan virus, yakni terapi ARV.
E. KISAH PENDERITA AIDS YANG DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
Namanya adalah Ryan Wayne White meninggal pada umur 18 tahun, ia adalah anak
berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir di Kokomo, Indiana, ia menjadi poster nasional
HIV/AIDS setelah dikeluarkan dari sekolahnya karena infeksi HIV.
Awalnya, White merupakan penderita penyakit hemofilia. Ia terinfeksi HIV akibat
kesalahan penanganan dengan menggunakan darah yang terkontaminasi HIV , dokter
11. 11 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
memperkirakan bahwa ia memiliki waktu enam bulan untuk hidup. Ketika ia mencoba kembali
untuk bersekolah, banyak orang tua dan guru di Kokomo yang memprotes kehadirannya. Hal ini
dikarenakan pengetahuan tentang AIDS masih minim pada saat itu, meskipun dokter telah
menyatakan bahwa ia tidak berisiko menularkan penyakitnya pada murid lain. namun tetap saja
Pertempuran legal panjang dengan sistem sekolah terjadi, dan media massa membuat White
menjadi selebriti nasional dan juru bicara AIDS untuk pendidikan dan penelitian publik. Ia
muncul beberapa kali di media dengan selebritis seperti penyanyi Elton John, bintang pop
Michael Jackson dan presenter talk show Phil Donahue. White dapat hidup selama lima tahun
lebih panjang daripada yang diprdiksikan dan meninggal pada April 1990, sebelum ia
menyelesaikan SMA.
F. GEJALA HIV/AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat,
aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun
gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
Berat badan turun dengan drastis.
Demam yang berkepanjangan (lebih dari 38 0
C)
Pembesaran kelenjar (dileher, diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI
SARKOM).
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-
kelamaan akan berakhir dengan kematian.
Pada orang dewasa, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah:
1. Kehilangan 10% dari berat badan lebih dari satu bulan tanpa penyebab.
2. Diare lebih dari satu bulan.
3. Demam yang berlangsung selama lebih dari satu bulan baik konstan atau datang dan
pergi
Pada orang dewasa, 5 tanda minor AIDS adalah:
1. Batuk kering yang tidak sembuh-sembuh.
2. Kulit gatal di seluruh tubuh.
12. 12 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
3. Herpes zoster (mirip cacar air, atau disebabkan virus yang juga mengakibatkan cacar air,
virus herpes) yang tidak kunjung sembuh.
4. Candidiasis, yang putih, mengangkat ruam pada mulut, lidah, atau tenggorokan.
5. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau tanpa infeksi
aktif.
Orang dewasa dapat didiagnosis mengidap AIDS, jika memiliki minimal 2 tanda-tanda
utama dan satu tanda minor. Tapi, itu sudah cukup untuk membuat diagnosis AIDS jika
seseorang mengidap kanker kulit (disebut Karposi, yang biasanya kemerah-merahan, ungu,
atau bintik-bintik hitam pada kulit yang dapat menjadi besar dan menyakitkan) atau
kriptokokal meningitis (infeksi pada meliputi otak yang menyebabkan demam, leher kaku,
sakit kepala, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk bangun).
Pada anak-anak, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah:
1. Berat badan, atau pertumbuhan lambat.
2. Diare berat selama 14 hari atau lebih.
3. Demam selama lebih dari satu bulan.
Pada anak-anak, 5 tanda minor AIDS adalah:
1. Kulit gatal di seluruh tubuh.
2. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan).
3. Candidiasis (bintik-bintik putih) di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan.
4. Infeksi pada telinga, tenggorokan, dan infeksi lainnya.
5. Batuk yang tidak sembuh-sembuh.
G. AKIBAT DARI HIV/AIDS
Penyakit AIDS sampai sekarang belum ditemukan obatnya, jika seseorang terkena penyakit
AIDS kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil. Virus HIV menyerang sistem kekebalan
tubuh, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kematian.
13. 13 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
BAB III
UPAYA DAN PENCEGAHANNYA
A. UPAYA YANG DILAKUKAN JIKA TERINFEKSI HIV/AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi
pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV,
serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan
tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di
Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa
obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin.
Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi
RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari
penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena
AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi
keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada
Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk
menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi
masyarakat hendaknya jangan menjauhi dan mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi
seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bias
menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus
asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah
sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
B. CARA PENCEGAHAN
Upaya cara penanggulangan HIV/AIDS hanya dapat efektif bila dilakukan dengan komitmen
masyarakat dan komitmen politik yang tinggi untuk mencegah dan atau mengurangi perilaku
risiko tinggi terhadap penularan HIV. Upaya pencegahan meliputi :
Pemberian penyuluhan kesehatan di sekolah dan di masyarakat harus menekankan bahwa
mempunyai pasangan seks yang berganti-ganti serta penggunaan obat suntik bergantian
dapat meningkatkan risiko terkena infeksi HIV. Pelajar juga harus dibekali pengetahuan
bagaimana untuk menghindari atau mengurangi kebiasaan yang mendatangkan risiko
terkena infeksi HIV. Program untuk anak sekolah harus dikembangkan sedemikian rupa
sesuai dengan perkembangan mental serta kebutuhan mereka, begitu juga bagi mereka
14. 14 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
yang tidak sekolah. Kebutuhan kelompok minoritas, orang-orang dengan bahasa yang
berbeda dan bagi penderita tuna netra serta tuna rungu juga harus dipikirkan.
Satu-satunya jalan agar tidak terinfeksi adalah dengan tidak melakukan hubungan seks
atau hanya berhubungan seks dengan satu orang yang diketahui tidak mengidap infeksi.
Pada situasi lain, kondom lateks harus digunakan dengan benar setiap kali seseorang
melakukan hubungan seks secara vaginal, anal atau oral. Kondom lateks dengan pelumas
berbahan dasar air dapat menurunkan risiko penularan melalui hubungan seks.
Memperbanyak fasilitas pengobatan bagi pecandu obat terlarang akan mengurangi
penularan HIV. Begitu pula Program “Harm reduction”yang menganjurkan para
pengguna jarum suntik untuk menggunakan metode dekontaminasi dan menghentikan
penggunaan jarum bersama telah terbukti efektif.
Menyediakan fasilitas Konseling HIV dimana identitas penderita dirahasiakan atau
dilakukan secara anonimus serta menyediakan tempat-tempat untuk melakukan
pemeriksaan darah. Faslitas tersebut saat ini telah tersedia di seluruh negara bagian di
AS. Konseling, tes HIV secara sukarela dan rujukan medis dianjurkan dilakukan secara
rutin pada klinik keluarga berencana dan klinik bersalin, klinik bagi kaum homo dan
terhadap komunitas dimana seroprevalens HIV tinggi. Orang yang aktivitas seksualnya
tinggi disarankan untuk mencari pengobatan yang tepat bila menderita Penyakit Menular
Seksual (PMS).
Setiap wanita hamil sebaiknya sejak awal kehamilan disarankan untuk dilakukan tes HIV
sebagai kegiatan rutin dari standar perawatan kehamilan. Ibu dengan HIV positif harus
dievaluasi untuk memperkirakan kebutuhan mereka terhadap terapi zidovudine (ZDV)
untuk mencegah penularan HIV melalui uterus dan perinatal.
Berbagai peraturan dan kebijakan telah dibuat oleh USFDA, untuk mencegah
kontaminasi HIV pada plasma dan darah. Semua darah donor harus diuji antibodi HIV
nya. Hanya darah dengan hasil tes negatif yang digunakan. Orang yang mempunyai
kebiasaan risiko tinggi terkena HIV sebaiknya tidak mendonorkan plasma, darah, organ-
organ untuk transplantasi, sel atau jaringan (termasuk cairan semen untuk inseminasi
buatan). Institusi (termasuk bank sperma, bank susu atau bank tulang) yang
mengumpulkan plasma, darah atau organ harus menginformasikan tentang peraturan dan
15. 15 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
kebijakan ini kepada donor potensial dan tes HIV harus dilakukan terhadap semua donor.
Apabila mungkin, donasi sperma, susu atau tulang harus dibekukan dan disimpan selama
3 – 6 bulan. Donor yang tetap negatif setelah masa itu dapat di asumsikan tidak terinfeksi
pada waktu menjadi donor.
Jika hendak melakukan transfusi Dokter harus melihat kondisi pasien dengan teliti
apakah ada indikasi medis untuk transfusi. Transfusi otologus sangat dianjurkan.
Hanya produk faktor pembekuan darah yang sudah di seleksi dan yang telah diperlakukan
dengan semestinya untuk menonaktifkan HIV yang bisa digunakan.
Sikap hati-hati harus dilakukan pada waktu penanganan, pemakaian dan pembuangan
jarum suntik atau semua jenis alat-alat yang berujung tajam lainnya agar tidak tertusuk.
Petugas kesehatan harus menggunakan sarung tangan lateks, pelindung mata dan alat
pelindung lainnya untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan yang mengandung
darah. Setiap tetes darah pasien yang mengenai tubuh petugas kesehatan harus dicuci
dengan air dan sabun sesegera mungkin. Kehati-hatian ini harus di lakukan pada semua
pasien dan semua prosedur laboratorium (tindakan kewaspadaan universal).
WHO merekomendasikan pemberian imunisasi bagi anak-anak dengan infeksi HIV tanpa
gejala dengan vaksin-vaksin EPI (EXPANDED PROGRAMME ON IMMUNIZATION);
anak-anak yang menunjukkan gejala sebaiknya tidak mendapat vaksin BCG. Di AS,
BCG dan vaksin oral polio tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada anak-anak
yang terinfeksi HIV tidak perduli terhadap ada tidaknya gejala, sedangkan vaksin MMR
(measles-mumps-rubella) dapat diberikan kepada anak dengan infeksi HIV.
Pencegahan melalui hubungan seksual
Tidak melakukan hubungan seks pra nikah
Tidak berganti-ganti pasangan
Apabila salah satu pihak sudah terinfeksi HIV, gunakanlah kondom.
Pencegahan melalui darah
Transfusi darah dengan yang tidak terinfeksi.
Sterilisasi jarum suntik dan alat-alat yang melukai kulit.
Hindari pengguna narkoba.
16. 16 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
Tidak menggunakan alat suntik, alat tindik, alat tato, pisau cukur dan sikat gigi berdarah
dengan orang lain.
Steril peralatan medis yang berhubungan dengan cairan manusia.
Pencegahan penularan ibu kepada anak
Ibu yang telah terinfeksi HIV agar mempertimbangkan kehamilannya.
Tidak menyusui bayinya.
Pencegahan melalui pendidikan gaya hidup
Perlu komunikasi, edukasi, informasi dan penyuluhan kepada masyarakat.
Hindari gaya hidup yang mencari kesenangan sesaat.
17. 17 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
AIDS disebabkan oleh virus HIV yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala
yang timbul dari penyakit AIDS tidak langsung terjadi terjadi melainkan gejala-gejala tersebut
akan muncul setelah beberapa tahun kemudian. Akibat yang ditimbulkaN oleh AIDS adalah
kematian karena sampai sekarang AIDS belum ditemukan obatnya.
B. USUL DAN SARAN
Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha
menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti
pasangan seksual.
Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat
suntik itu steril atau tidak.
Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu
bebas dari virus HIV.
Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat
suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS,
karena alat-alat seperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas
yang bersifat negatif.
Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang
mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar
segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak
dini dari AIDS.
Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan
kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada
pasangan seksualnya.
18. 18 | Makalah Bahaya HIV / AIDS
DAFTAR PUSTAKA
http://analismuslim.blogspot.com/2011/11/bahaya-aids-dan-pencegahannya.html
http://tongilmu123.blogspot.com/2012/09/cara-penularan-hiv.html#.Ugwex6xDrIU
http://www.keriting.info/2013/04/ciri-dan-gejala-pengidap-hiv-aids.html
http://gejalahivaids.com/
https://www.facebook.com/notes/kiff-corner/bahaya-aids-dan-cara-
pencegahannya/118543324917302
http://meetabied.wordpress.com/2010/02/20/makalah-aids/
http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS