1. 08/01/14
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslimah HTI Kritik Perpres Pengawasan Minuman Beralkohol
Muslimah HTI Kritik Perpres Pengawasan Minuman
Beralkohol
January 8th, 2014 by kafi
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengkritik
Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengendalian
dan pengawasan minuman beralkohol.
Juru Bicara Muslimah HTI Iffah Ainur Rochmah
mengatakan, kemudharatan yang diakibatkan oleh
minuman keras atau khamr sudah tidak perlu
diragukan buktinya. Ini dilihat dari puluhan ribu nyawa
melayang akibat konsumsi miras.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan 320.000 orang di dunia meninggal setiap tahunnya karena berbagai penyakit
berkaitan dengan alkohol.
“Di Indonesia setidaknya 18.000 orang setiap tahunnya juga kehilangan nyawa karenanya. Belum
lagi aneka ragam kejahatan dan kerusakan moral ditimbulkan,” katanya kepada Republika, Selasa
(7/1).
Hal ini telah disinyalir oleh syariat Islam yang mengkategorikan miras adalah induk kejahatan.
Oleh sebab itu, kata Iffah, siapa pun yang berkepentingan menjaga ketertiban, ketentraman dan
menginginkan kemuliaan moral sebuah masyarakat pasti mendambakan sebuah kebijakan
pemerintah yang melarang produksi dan peredaran miras.
Terhadap Perpres nomor 74 tahun 2013, Muslimah HTI berpandangan bahwa permasalahan miras
di Indonesia sesungguhnya berpangkal dari penerapan sistem kapitalisme. Sistem tersebut dinilai
selalu membuka ruang bermunculannya bisnis haram termasuk miras.
Prinsipnya, selama ada permintaan pasar, menguntungkan bagi pengusaha dan ada pemasukan
buat negara, maka bisnis apapun termasuk yang merusak masyarakat akan difasilitasi.
Hal itu menunjukkan pemerintah lebih mengacu kepada kepentingan bisnis (kapitalis) daripada
kepentingan penjagaan moralitas rakyatnya. Hal itu menjadi cermin dari penguasa sekulerkapitalistik.
“Faktanya Perpres ini muncul sebagai jalan kompromi antara keinginan publik agar ada aturan
tegas terhadap peredaran minuman keras yang kian merajalela dan kepentingan bisnis kaum
m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/08/muslimah-hti-kritik-perpres-pengawasan-minuman-beralkohol/
1/3
2. 08/01/14
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslimah HTI Kritik Perpres Pengawasan Minuman Beralkohol
pengusaha yang dianggap masih memberikan keuntungan menggiurkan bagi pemasukan negara
dari pajak,” ujarnya.
Perpres itu juga dinilai Muslimah HTI tidak dimaksudkan untuk melarang produksi dan peredaran
miras. Sebab, isinya hanya mengatur, mengendalikan dan mengawasi peredaran minuman
beralkohol.
Ini terbukti dari pasal-pasalnya mengatur siapa saja yang boleh memproduksi dan mengimpor
miras, bukan melarang produksi dan impor miras.
Kemudian pasal 3 (b) di tempat mana saja boleh dipasarkan minuman berkadar alkohol tinggi
misalnya di hotel, bar, dan restoran yang memenuhi persyaratan dan di toko bebas bea.
Sedangkan yang berkadar alkohol rendah 5 persen boleh di sembarang toko asal di jual dalam
kemasan dan lokasinya tidak berdekatan dengan rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah.
Di pasal 7 (c) pemerintah memberi wewenang pada kepala daerah untuk membuat perda
penyesuaian di tempat mana peredaran miras dilarang dan mana yang dibolehkan.
“Banyak masyarakat yang terkecoh menyangka bahwa perpres ini akan menjadi regulasi yang
menghentikan peredaran miras sebagaimana mereka harapkan. Padahal, Perpres ini tak lain
hanya menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin kehilangan sumber pemasukan dari bisnis
haram produksi dan peredaran miras,” tuturnya.
Alih-alih melindungi masyarakat dari kemaksiatan dan kerusakan akibat miras, kata Iffah,
pemerintah malah menetapkan bahwa produksi dan peredaran miras memang diperlukan karena
mendatangkan keuntungan bagi segelintir pebisnis dan pajak.
Untuk itu, Muslimah HTI mempertanyakan dimana letak pembelaan pemerintah terhadap publik bila
untuk keuntungan tersebut malah mengabaikan keselamatan dan ketentraman publik.
Padahal, syariat Islam jelas mengharamkan miras yang tertulis dalam Surat Al-Maidah ayat 90 yang
memandang meminum khamr sebagai dosa besar dan pelakunya harus dijatuhi sanksi dijilid 40
kali dan bisa lebih dari itu.
Islam juga mengharamkan dan menghilangkan semua hal yang terkait dengan khamr, mulai dari
perizinan, produksi (pabrik), distribusi (toko yang menjual minuman keras), hingga yang
meminumnya. Semuanya dilaknat Allah SWT.
“Karena itu, semestinya pemerintah tidak sekedar membuat Perpres pengendalian dan
pengawasan minuman beralkohol tapi wajib menerbitkan undang-undang (UU) dan membuat
kebijakan yang melarang total miras mulai dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Muslimah HTI menegaskan, bahaya miras dan semua keburukan akibatnya hanya akan bisa
m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/08/muslimah-hti-kritik-perpres-pengawasan-minuman-beralkohol/
2/3
3. 08/01/14
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslimah HTI Kritik Perpres Pengawasan Minuman Beralkohol
dihilangkan dari masyarakat dengan penerapan syariah Islam secara utuh.
Oleh sebab itu, kata Iffah, impian kita akan masyarakat yang tentram, bersih, bermartabat dan
bermoral tinggi, hendaknya mendorong kita melipatgandakan perjuangan untuk menerapkan
syariah Islam dalam bingkai sistem politik yang telah ditetapkan Islam, yakni sistem Khilafah.
(republika.co.id, 07/01/2014)
Baca juga :
1. Aksi Damai HTI Bandung: Tolak Legalisasi dan Peredaran Minuman Keras!
2. Pemerintah Keluarkan Perpres Badan Antiterorisme
3. Surat dari Ummu Luqman (London) : Hijab Kami Diserang, Ditarik, Dilempari Kotoran
Anjing dan Dilempar dengan Minuman Beralkohol.
4. Pengemudi Mobil yang Menabrak 13 orang di Tugu Tani, Minum Miras Sebelum
Kecelakaan
5. Penerapan Perda Miras Harus Lebih Keras
m.hizbut-tahrir.or.id/2014/01/08/muslimah-hti-kritik-perpres-pengawasan-minuman-beralkohol/
3/3