SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 11
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(Bagian Ketiga)(Bagian Ketiga)
Identitas NasionalIdentitas Nasional
 Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional
 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
 Karakteristik Identitas NasionalKarakteristik Identitas Nasional
 Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia
 Pemberdayaan Indentitas NasionalPemberdayaan Indentitas Nasional
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 22
Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional
(Definisi)(Definisi)
 IdentitasIdentitas : ciri khas seseorang/bangsa: ciri khas seseorang/bangsa
 NasionalNasional : dari bangsa sendiri: dari bangsa sendiri
 Identitas NasionalIdentitas Nasional  jati diri yg membentukjati diri yg membentuk
bangsa: berbagai suku, adat istiadat,bangsa: berbagai suku, adat istiadat,
kebudayaan, agama, berdiam di berbagaikebudayaan, agama, berdiam di berbagai
wilayahwilayah
 Integrasi NasionalIntegrasi Nasional : pembauran nasional: pembauran nasional
menjadi kesatuan utuhmenjadi kesatuan utuh
 Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia : faham utk mencintai: faham utk mencintai
bangsa dan negara sendiri (Indonesia)bangsa dan negara sendiri (Indonesia)
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 33
Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional
 Identitas NasionalIdentitas Nasional :: merupakan manifestasimerupakan manifestasi
nilai budaya bangsa dgn ciri khasnilai budaya bangsa dgn ciri khas
 Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia == manifestasimanifestasi
nilai budaya ratusan suku – dihimpun dlmnilai budaya ratusan suku – dihimpun dlm
‘kesatuan Indonesia’ menjadi ciri khas yg‘kesatuan Indonesia’ menjadi ciri khas yg
tercermin dlm Pancasilatercermin dlm Pancasila
 Identitas NasionalIdentitas Nasional bersifat terbuka,bersifat terbuka,
sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’
yg selalu terbuka, utk diberi tafsir baruyg selalu terbuka, utk diberi tafsir baru
 Secara filsafati sesuatu yg abstrak : menjadi
sangat konkrit bila tersedia situasi-kondisi yg
menjadi peluang penerapannya
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 44
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
(Konsep Manusia)(Konsep Manusia)
 ManusiaManusia  tujuan hidup :tujuan hidup : eksis & sejahteraeksis & sejahtera
 IndividuIndividu  tidak dapat berdiri sendiritidak dapat berdiri sendiri 
monodualismonodualis  keluargakeluarga
 Keluarga agar tercapai tujuanKeluarga agar tercapai tujuan  fungsi :fungsi :
reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi &reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi &
kontrolkontrol
 MasyarakatMasyarakat (sejumlah peran & kedudukan)(sejumlah peran & kedudukan)
agar tercapai tujuan ,agar tercapai tujuan , harus mampu menghadapiharus mampu menghadapi
masalahmasalah : integrasi, adaptasi lingkungan,: integrasi, adaptasi lingkungan,
memegang teguh tujuan, melestarikan nilai adatmemegang teguh tujuan, melestarikan nilai adat
 BangsaBangsa  tempat tinggaltempat tinggal  wilayahwilayah  negaranegara
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 55
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
(Konsep Manusia Pancasila)(Konsep Manusia Pancasila)
 Menganut aliran pikiran integralistik -Menganut aliran pikiran integralistik -
komprehensifkomprehensif  pemikiran kesistemanpemikiran kesisteman
 Bersifat monodualis (makhluk individu &Bersifat monodualis (makhluk individu &
serentak makhluk sosial)serentak makhluk sosial)
 Mempunyai 2 demensiMempunyai 2 demensi  religeus & etisreligeus & etis
 Menganut asas kekeluargaanMenganut asas kekeluargaan
 Menganut asas keseimbanganMenganut asas keseimbangan
 Memiliki dinamika perjuanganMemiliki dinamika perjuangan
 PersuasiPersuasi  musyawarah/konsultasimusyawarah/konsultasi
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 66
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
(Asal Usul Masyarakat di Nusantara)(Asal Usul Masyarakat di Nusantara)
 Perkiraan tradisional datang dari Cina SelatanPerkiraan tradisional datang dari Cina Selatan
 Datang bergelombang: Proto Melayu & Deutro MelayuDatang bergelombang: Proto Melayu & Deutro Melayu
 Penyebaran melalui PhilipinaPenyebaran melalui Philipina  Madagaskar, PasifikMadagaskar, Pasifik
 H.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayahH.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayah  dlmdlm
suatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, tdk adasuatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, tdk ada
satu pulau sekecil apapun yg penduduknya tdk berbaursatu pulau sekecil apapun yg penduduknya tdk berbaur
(Simbolon,1994: 375)(Simbolon,1994: 375)
 Ras terbesar Deutro MelayuRas terbesar Deutro Melayu  suku/etniksuku/etnik
 Ras Timur : India, Arab, MongolidRas Timur : India, Arab, Mongolid
 Ras Eropa datang sekitar abad XVIRas Eropa datang sekitar abad XVI
 Kejatuhan Ras Deutro MelayuKejatuhan Ras Deutro Melayu  tidak sepaham dalamtidak sepaham dalam
upaya mengelola wilayah nusantaraupaya mengelola wilayah nusantara
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 77
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
 RenaissanceRenaissance  Ras Eropa datangRas Eropa datang
 Teknologi perkapalan > maju d/p AsiaTeknologi perkapalan > maju d/p Asia
 Perubahan orientasi commodityPerubahan orientasi commodity
 Oligarki politik dgn penguasa lokalOligarki politik dgn penguasa lokal
 Houtman menerobos Blokade SpanyolHoutman menerobos Blokade Spanyol
dan Portugaldan Portugal
 Ras Eropa mengetahui kelemahan paraRas Eropa mengetahui kelemahan para
penguasa Nusantarapenguasa Nusantara
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 88
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
Kelemahan para penguasa NusantaraKelemahan para penguasa Nusantara
 Bersaing dalam menghadapi Ras EropaBersaing dalam menghadapi Ras Eropa
 Ingin menguasai wilayah sekitar (dalam rangkaIngin menguasai wilayah sekitar (dalam rangka
memperbesar kekuasaan dinasti)memperbesar kekuasaan dinasti)
 Kelemahan sistem senjata:Kelemahan sistem senjata:
1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I
2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 99
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
 Hak Octrooi VOC : a.l.Hak Octrooi VOC : a.l. 
1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan s/d1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan s/d
Sel. MagelhaensSel. Magelhaens
2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang
 Loji (factory): (1) tempat pengumpulLoji (factory): (1) tempat pengumpul
commodity; (2) tumpuan (strongholds) VOCcommodity; (2) tumpuan (strongholds) VOC
 Pemilihan Penduduk: (1) Awal di bentengPemilihan Penduduk: (1) Awal di benteng
Batavia (5 kelompok); (2) Kaum MardijkersBatavia (5 kelompok); (2) Kaum Mardijkers
dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik-dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik-
daerah-Nasib); (4)tiga kelompokdaerah-Nasib); (4)tiga kelompok
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1010
Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa
 Ernest RenanErnest Renan  solidaritas spirit/jiwasolidaritas spirit/jiwa
karena pengorbanan masa lampau &karena pengorbanan masa lampau &
bersediakan dilakukan di masa y.a.dbersediakan dilakukan di masa y.a.d
 Hans KohnHans Kohn  kesamaan : ras, bahasa,kesamaan : ras, bahasa,
agama, tempat tinggalagama, tempat tinggal
 IndonesiaIndonesia  kesatuan : sejarah, nasib,kesatuan : sejarah, nasib,
bahasa, kebudayaan, asas kerohanianbahasa, kebudayaan, asas kerohanian
(pandangan hidup) : Pancasila(pandangan hidup) : Pancasila
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1111
Karakteristik Identitas Nasional
1.Identitas nasional, di dalamnya tersimpul
nilai-nilai budaya tertentu, dimana suatu
bangsa mempunyai ciri khas yg
membedakannya dari bangsa lain
2.Ciri khas itu merupakan pengejawantahan
nilai-nilai budaya yg hidup & berkembang
dlm sejarah
3.Para pendiri negara kita menyadari &
menghayati bahwa dlm melahirkan bangsa &
membentuk negara membutuhkan visi yg
jauh ke depan
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1212
Karakteristik Identitas Nasional
4.Bung Karno dlm sidang BPUPKI pada tgl
1Juni 1945 mengajukan platform, yaitu :
 Tekad membentuk bangsa dgn mengacu
pendapat Ernest Renan – le desire d’etre
ensemble
 Suatu bangsa karena kesamaan nasib
mempunyai kesamaan ciri dengan mengacu
pendapat Otto Bauer – Eine nation ist eine
aus Schicksals gemeinschaft erwachsene
Character gemeischaft
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1313
Karakteristik Identitas Nasional
(lanjutan Pidato Bung Karno)
 Ajaran geopolitik yg menunjukkan
Indonesia sbg wilayah bagi suatu negara
bangsa
 Pancasila sbg filosofische grondslag yg
sila-silanya menggambarkan nilai-nilai
budaya yg hidup & berkembang di
kalangan semua suku – dilengkapi dgn
lambang Bhineka Tunggal Ika
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1414
Karakteristik Identitas Nasional
5. Identitas nasional merupakan “peng-
Indonesiaan “ dlm kehidupan berbangsa &
bernegara dlm masyarakat yg multikultural
6. Pancasila dengan sila-silanya beserta
semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah wujud
dari identitas nasional kita – merupakan “roh”
identitas nasional
7. Identitas nasional merupakan suatu kon-
struksi emosional, intelektual & ideologis yg
terus menerus harus terus dibangun &
diperjuangkan
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1515
Karakteristik Identitas Nasional
8.Kebijakan & strategi kebudayaan harus
dirintis dlm masyarakat multikultural dimana
Bhinneka Tunggal Ika diaktualisasikan di
semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa & bernegara
9. Pancasila dibutuhkan sbg mitra dialog di
dalam kita mengembangkan budaya nasional yg
merupakan unsur-unsur & roh bagi identitas
nasional
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1616
Karakteristik Identitas Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional (1)(1)
 Integrasi Nasional sering disamakan dgnIntegrasi Nasional sering disamakan dgn
pembauranpembauran
 Integrasi ; bergabung & menyesuaikan:Integrasi ; bergabung & menyesuaikan:
(1) integrasi sosial; (2) integrasi(1) integrasi sosial; (2) integrasi
kebudayaan; dan (3) pluralismekebudayaan; dan (3) pluralisme
kebudayaan.kebudayaan.
 Pembauran : asimilasi amalgamasiPembauran : asimilasi amalgamasi
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1717
Karakteristik Identitas Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional (2)(2)
 Titik tolak integtrasi nasional adalahTitik tolak integtrasi nasional adalah
penyatuan bagianpenyatuan bagian22
yg berbeda dariyg berbeda dari
masyarakat menjadi kesatuan yg utuhmasyarakat menjadi kesatuan yg utuh
 Dpt diartikan sbg kemampuanDpt diartikan sbg kemampuan
Pemerintah utk menerapkan kekuasanPemerintah utk menerapkan kekuasan
sel. wilayahsel. wilayah
 Ancaman bangsa = disintegrasiAncaman bangsa = disintegrasi
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1818
Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia
PengertianPengertian
 Nasionalisme Indonesia : faham utk mencintai bangsaNasionalisme Indonesia : faham utk mencintai bangsa
dan negara sendiri (Indonesia)dan negara sendiri (Indonesia)
 NasionalismeNasionalisme  gerakan mencintai bangsagerakan mencintai bangsa
 NasionalismeNasionalisme  menekankan pada aspek politikmenekankan pada aspek politik
 NasionalismeNasionalisme  kekuatan & kontinuitas & identitaskekuatan & kontinuitas & identitas
nasionalnasional
 Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika;Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika;
(2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik;(2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik;
(4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.(4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1919
Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia
((Awal Sejarah)Awal Sejarah)
 Pemilahan Penduduk oleh VOC & Pem BelandaPemilahan Penduduk oleh VOC & Pem Belanda
 Perlawanan Pemimpin Lokal secara sporadisPerlawanan Pemimpin Lokal secara sporadis
 Gerakan “Etika Politik” Belanda utk balas jasaGerakan “Etika Politik” Belanda utk balas jasa
kpd rakyatkpd rakyat
 Respon Pemimpin mengikuti dari pada melawanRespon Pemimpin mengikuti dari pada melawan
secara kekerasansecara kekerasan
 Upaya terjemahkan sastra Barat ke bahasaUpaya terjemahkan sastra Barat ke bahasa
Jawa & MelayuJawa & Melayu
 Gerakan egaliterGerakan egaliter  gerakan politikgerakan politik
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2020
Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia
(Pembentukan Nasionalisme)(Pembentukan Nasionalisme)
 Konsep theologi (identik dgn fitrahKonsep theologi (identik dgn fitrah
manusia)manusia)
 Konsep politik (budaya politik)Konsep politik (budaya politik)
 Konsep budaya (multikultural)Konsep budaya (multikultural)
 Sumpah PemudaSumpah Pemuda  daridari ke-kami-anke-kami-an
menjadimenjadi ke-kita-anke-kita-an
 Anderson : nation state komunitasAnderson : nation state komunitas
terbayang yg menyatuterbayang yg menyatu
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2121
Redupnya Faham Kebangsaan &
Identitas Nasional Kita
Jaman Orde LamaJaman Orde Lama::
 Semangat persatuan mulai menguap & identitasSemangat persatuan mulai menguap & identitas
nasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karnonasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karno
sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR).sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR).
Jaman Orde Baru :Jaman Orde Baru :
 Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng-Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng-
atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama.atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama.
 Namun ujungNamun ujung22
nya Pancasila secara manipuklatifnya Pancasila secara manipuklatif
“diritualisasikan”“diritualisasikan” utk mengamankan proses KKN &utk mengamankan proses KKN &
““kroni-isme”.kroni-isme”.
 Identitas nasional terdistorsi menjadi identitasIdentitas nasional terdistorsi menjadi identitas
nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2222
Pemberdayaan Identitas Nasional
Krisis Multidimensi
 Krisis moneter – ekonomi & politik – menjalar ke krisis
moral – budaya
 Masyarakat kehilangan orientasi nilai  Societal
Terrorism muncul di sana – sini dlm berbagai
fenomena
 Nilai-nilai luhur dlm budaya kita, identitas nasional
dipertanyakan kredibilitasnya.
 Pancasila sbg dasar negara dijadikan satire, secara
sadar atau tidak dilupakan fungsinya.
 Primordialisme kesukuan atau keagamaan tumbuh utk
saling menunjukkan eksistensi & jati dirinya
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2323
Pemberdayaan Identitas Nasional
Krisis Multidimensi
 Mosaik Indonesia retak-membelah & meretas
jahitan busana Indonesia
 Bangsa yg dahulu dikenal “yg paling sopan di
dunia“ mengalami krisis identitas
 Masyarakat menghadapi dekadensi serta
disintegrasi etik dan moral yang implikasinya
terasa di berbagai aspek kehidupan
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2424
Pemberdayaan Identitas Nasional
1. Dilatarbelakangi di kondisi abad XXI
2. Pemberdayaannya melalui Revitalisasi
Pancasila yg dieksplorasiksan pada dimensi
realitas – idealitas – fleksibilitasnya
3. Penyelenggaraan Matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan (MPKn) merupakan ajang
& wadah revitalisasi Pancasila, disertai
berbagai wawasan
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2525
Pemberdayaan Identitas Nasional
(Suatu Renungan)
 Pendidikan di negara kita terbukti gagal dlm
mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Sangat naif bahwa Pancasila tidak lagi ditegaskan sbg
mata kuliah wajib di perguruan tinggi.
 Mata kuliah Pancasila dlm kerangka pengembangan
kepribadian perlu dipertahankan, ditumbuh-
kembangkan di dlm sistem pendidikan nasional kita.
 Pendidikan Pancasila dpt menjadi forum utk
mentradisikan budaya dialog & dialog budaya utk
mengantisipasi ekskluvisisme, primordialisme kesukuan
atau keagamaan.
 Pancasila sebagai dasar negara bukan lagi alternatif,
melainkan suatu imperatif bagi kelestarian NKRI
SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2626
KepustakaanKepustakaan
 Anderson, Ben, 2001.Anderson, Ben, 2001. Imaginated Cummunities.Imaginated Cummunities. Yogya, INSISTYogya, INSIST
 Castells, Manuel, 1997.Castells, Manuel, 1997. The Information Age: Economy, SocietyThe Information Age: Economy, Society
and Cultur, Vol II The Power of Identification.and Cultur, Vol II The Power of Identification. Malden, Mass.Malden, Mass.
Blackwell Inc.Blackwell Inc.
 Kaelan, 2002,Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila.Pendidikan Pancasila. Yogyakata, NagatirtaYogyakata, Nagatirta
 Kahin, George Mc T., 1995.Kahin, George Mc T., 1995. Nasionalisme & Revolusi di Indonesia.Nasionalisme & Revolusi di Indonesia.
Jakarta, Sinar HarapanJakarta, Sinar Harapan
 Lemhannas, 1995,Lemhannas, 1995, Tiga puluh tahun Lemhannas.Tiga puluh tahun Lemhannas. JakartaJakarta
 Naisbitt, John, 1994.Naisbitt, John, 1994. Global Paradox.Global Paradox. Jakarta, Binarupa AksaraJakarta, Binarupa Aksara
 Setneg RI, tt.Setneg RI, tt. Himpunan Risalah SidangHimpunan Risalah Sidang22
BPUPKI & PPKIBPUPKI & PPKI..
Jakarta, SetnegJakarta, Setneg
 Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005,Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005, Identitas Nasional.Identitas Nasional.
Jakarta, DiktiJakarta, Dikti
 Diknas, 2003, KDiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesiaamus Besar Bahasa Indonesia

Más contenido relacionado

Destacado

iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
iLive Conference
 
Matrix PD - Create IT A
Matrix PD -  Create IT AMatrix PD -  Create IT A
Matrix PD - Create IT A
Jennifer Gatz
 
維基經濟學 第一章
維基經濟學 第一章維基經濟學 第一章
維基經濟學 第一章
guestc8a309
 
Lessons in failure entrepreneurship is a journey through zeroes
Lessons in failure   entrepreneurship is a journey through zeroesLessons in failure   entrepreneurship is a journey through zeroes
Lessons in failure entrepreneurship is a journey through zeroes
Kevin Li
 
Intro to Triassic Solutions
Intro to Triassic SolutionsIntro to Triassic Solutions
Intro to Triassic Solutions
Vijesh V
 
Examen modelo-im-unc 1
Examen modelo-im-unc 1Examen modelo-im-unc 1
Examen modelo-im-unc 1
mariab310
 

Destacado (18)

Cmmaao pvt-ltd-pmi
Cmmaao pvt-ltd-pmiCmmaao pvt-ltd-pmi
Cmmaao pvt-ltd-pmi
 
iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
iLive 2011 - Pjotr Tsvetkov: How to start an affiliate program?
 
Garr Reynold's Top Ten PowerPoint Tips
Garr Reynold's Top Ten PowerPoint TipsGarr Reynold's Top Ten PowerPoint Tips
Garr Reynold's Top Ten PowerPoint Tips
 
Creating Movies - Whiteboard Apps & iMovie
Creating Movies -  Whiteboard Apps & iMovieCreating Movies -  Whiteboard Apps & iMovie
Creating Movies - Whiteboard Apps & iMovie
 
CrowdDB: Answering Queries with Crowdsourcing
CrowdDB: Answering Queries with CrowdsourcingCrowdDB: Answering Queries with Crowdsourcing
CrowdDB: Answering Queries with Crowdsourcing
 
Advert analysis 3
Advert analysis 3Advert analysis 3
Advert analysis 3
 
Si yo tuviera_joshhanf
Si yo tuviera_joshhanfSi yo tuviera_joshhanf
Si yo tuviera_joshhanf
 
Session 10
Session 10Session 10
Session 10
 
Articolo indeterminativo
Articolo indeterminativoArticolo indeterminativo
Articolo indeterminativo
 
Matrix PD - Create IT A
Matrix PD -  Create IT AMatrix PD -  Create IT A
Matrix PD - Create IT A
 
維基經濟學 第一章
維基經濟學 第一章維基經濟學 第一章
維基經濟學 第一章
 
Lessons in failure entrepreneurship is a journey through zeroes
Lessons in failure   entrepreneurship is a journey through zeroesLessons in failure   entrepreneurship is a journey through zeroes
Lessons in failure entrepreneurship is a journey through zeroes
 
Intro to Triassic Solutions
Intro to Triassic SolutionsIntro to Triassic Solutions
Intro to Triassic Solutions
 
Examen modelo-im-unc 1
Examen modelo-im-unc 1Examen modelo-im-unc 1
Examen modelo-im-unc 1
 
Presentacion metodologia del aprendizaje
Presentacion metodologia del aprendizajePresentacion metodologia del aprendizaje
Presentacion metodologia del aprendizaje
 
Danjel cela
Danjel celaDanjel cela
Danjel cela
 
Access to cap sbw (may) (2)
Access to cap sbw (may) (2)Access to cap sbw (may) (2)
Access to cap sbw (may) (2)
 
The game of the inteligents
The game of the inteligentsThe game of the inteligents
The game of the inteligents
 

Similar a 3. identitas nasional (Acuan 2006)

Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhanNasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
sitemanmuseum
 
Babi hakikat bangsadannegara
Babi hakikat bangsadannegaraBabi hakikat bangsadannegara
Babi hakikat bangsadannegara
umi dzihniyatii
 
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
Eric Galih
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Irvan Malvinas
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
budisantoso413
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
R R Safitri Damayanti
 

Similar a 3. identitas nasional (Acuan 2006) (20)

Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhanNasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
Nasionalisme bangsa indonesia sebagai tonggak keutuhan
 
1 a identitas nasional
1 a identitas nasional1 a identitas nasional
1 a identitas nasional
 
Babi hakikat bangsadannegara
Babi hakikat bangsadannegaraBabi hakikat bangsadannegara
Babi hakikat bangsadannegara
 
PKN Bab Bentuk Negara
PKN Bab Bentuk NegaraPKN Bab Bentuk Negara
PKN Bab Bentuk Negara
 
Bab i bentuk negara
Bab i bentuk negaraBab i bentuk negara
Bab i bentuk negara
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1
 
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
Resume kewiraan muhammad zaky maulaniResume kewiraan muhammad zaky maulani
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
 
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
Resume kewiraan muhammad zaky maulaniResume kewiraan muhammad zaky maulani
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
 
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021-1 Cabdindik Bondowoso.pptx
 
Wawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docxWawasan Kebangsaan.docx
Wawasan Kebangsaan.docx
 
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegaraIdentitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
 
Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12
 
Bab i-bentuk-negara
Bab i-bentuk-negaraBab i-bentuk-negara
Bab i-bentuk-negara
 

Más de Fajar Zain

9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)
Fajar Zain
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bw
Fajar Zain
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sort
Fajar Zain
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sort
Fajar Zain
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sort
Fajar Zain
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sort
Fajar Zain
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sort
Fajar Zain
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort anim
Fajar Zain
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2
Fajar Zain
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpu
Fajar Zain
 

Más de Fajar Zain (20)

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
 
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bw
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sort
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sort
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sort
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sort
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sort
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort anim
 
08. memory 2
08. memory 208. memory 2
08. memory 2
 
07. memory
07. memory07. memory
07. memory
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpu
 

Último

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

3. identitas nasional (Acuan 2006)

  • 1. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 11 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Bagian Ketiga)(Bagian Ketiga) Identitas NasionalIdentitas Nasional  Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional  Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa  Karakteristik Identitas NasionalKarakteristik Identitas Nasional  Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia  Pemberdayaan Indentitas NasionalPemberdayaan Indentitas Nasional
  • 2. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 22 Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional (Definisi)(Definisi)  IdentitasIdentitas : ciri khas seseorang/bangsa: ciri khas seseorang/bangsa  NasionalNasional : dari bangsa sendiri: dari bangsa sendiri  Identitas NasionalIdentitas Nasional  jati diri yg membentukjati diri yg membentuk bangsa: berbagai suku, adat istiadat,bangsa: berbagai suku, adat istiadat, kebudayaan, agama, berdiam di berbagaikebudayaan, agama, berdiam di berbagai wilayahwilayah  Integrasi NasionalIntegrasi Nasional : pembauran nasional: pembauran nasional menjadi kesatuan utuhmenjadi kesatuan utuh  Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia : faham utk mencintai: faham utk mencintai bangsa dan negara sendiri (Indonesia)bangsa dan negara sendiri (Indonesia)
  • 3. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 33 Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional  Identitas NasionalIdentitas Nasional :: merupakan manifestasimerupakan manifestasi nilai budaya bangsa dgn ciri khasnilai budaya bangsa dgn ciri khas  Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia == manifestasimanifestasi nilai budaya ratusan suku – dihimpun dlmnilai budaya ratusan suku – dihimpun dlm ‘kesatuan Indonesia’ menjadi ciri khas yg‘kesatuan Indonesia’ menjadi ciri khas yg tercermin dlm Pancasilatercermin dlm Pancasila  Identitas NasionalIdentitas Nasional bersifat terbuka,bersifat terbuka, sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’ yg selalu terbuka, utk diberi tafsir baruyg selalu terbuka, utk diberi tafsir baru  Secara filsafati sesuatu yg abstrak : menjadi sangat konkrit bila tersedia situasi-kondisi yg menjadi peluang penerapannya
  • 4. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 44 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa (Konsep Manusia)(Konsep Manusia)  ManusiaManusia  tujuan hidup :tujuan hidup : eksis & sejahteraeksis & sejahtera  IndividuIndividu  tidak dapat berdiri sendiritidak dapat berdiri sendiri  monodualismonodualis  keluargakeluarga  Keluarga agar tercapai tujuanKeluarga agar tercapai tujuan  fungsi :fungsi : reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi &reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi & kontrolkontrol  MasyarakatMasyarakat (sejumlah peran & kedudukan)(sejumlah peran & kedudukan) agar tercapai tujuan ,agar tercapai tujuan , harus mampu menghadapiharus mampu menghadapi masalahmasalah : integrasi, adaptasi lingkungan,: integrasi, adaptasi lingkungan, memegang teguh tujuan, melestarikan nilai adatmemegang teguh tujuan, melestarikan nilai adat  BangsaBangsa  tempat tinggaltempat tinggal  wilayahwilayah  negaranegara
  • 5. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 55 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa (Konsep Manusia Pancasila)(Konsep Manusia Pancasila)  Menganut aliran pikiran integralistik -Menganut aliran pikiran integralistik - komprehensifkomprehensif  pemikiran kesistemanpemikiran kesisteman  Bersifat monodualis (makhluk individu &Bersifat monodualis (makhluk individu & serentak makhluk sosial)serentak makhluk sosial)  Mempunyai 2 demensiMempunyai 2 demensi  religeus & etisreligeus & etis  Menganut asas kekeluargaanMenganut asas kekeluargaan  Menganut asas keseimbanganMenganut asas keseimbangan  Memiliki dinamika perjuanganMemiliki dinamika perjuangan  PersuasiPersuasi  musyawarah/konsultasimusyawarah/konsultasi
  • 6. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 66 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa (Asal Usul Masyarakat di Nusantara)(Asal Usul Masyarakat di Nusantara)  Perkiraan tradisional datang dari Cina SelatanPerkiraan tradisional datang dari Cina Selatan  Datang bergelombang: Proto Melayu & Deutro MelayuDatang bergelombang: Proto Melayu & Deutro Melayu  Penyebaran melalui PhilipinaPenyebaran melalui Philipina  Madagaskar, PasifikMadagaskar, Pasifik  H.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayahH.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayah  dlmdlm suatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, tdk adasuatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, tdk ada satu pulau sekecil apapun yg penduduknya tdk berbaursatu pulau sekecil apapun yg penduduknya tdk berbaur (Simbolon,1994: 375)(Simbolon,1994: 375)  Ras terbesar Deutro MelayuRas terbesar Deutro Melayu  suku/etniksuku/etnik  Ras Timur : India, Arab, MongolidRas Timur : India, Arab, Mongolid  Ras Eropa datang sekitar abad XVIRas Eropa datang sekitar abad XVI  Kejatuhan Ras Deutro MelayuKejatuhan Ras Deutro Melayu  tidak sepaham dalamtidak sepaham dalam upaya mengelola wilayah nusantaraupaya mengelola wilayah nusantara
  • 7. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 77 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa  RenaissanceRenaissance  Ras Eropa datangRas Eropa datang  Teknologi perkapalan > maju d/p AsiaTeknologi perkapalan > maju d/p Asia  Perubahan orientasi commodityPerubahan orientasi commodity  Oligarki politik dgn penguasa lokalOligarki politik dgn penguasa lokal  Houtman menerobos Blokade SpanyolHoutman menerobos Blokade Spanyol dan Portugaldan Portugal  Ras Eropa mengetahui kelemahan paraRas Eropa mengetahui kelemahan para penguasa Nusantarapenguasa Nusantara
  • 8. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 88 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa Kelemahan para penguasa NusantaraKelemahan para penguasa Nusantara  Bersaing dalam menghadapi Ras EropaBersaing dalam menghadapi Ras Eropa  Ingin menguasai wilayah sekitar (dalam rangkaIngin menguasai wilayah sekitar (dalam rangka memperbesar kekuasaan dinasti)memperbesar kekuasaan dinasti)  Kelemahan sistem senjata:Kelemahan sistem senjata: 1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I 2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana
  • 9. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 99 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa  Hak Octrooi VOC : a.l.Hak Octrooi VOC : a.l.  1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan s/d1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan s/d Sel. MagelhaensSel. Magelhaens 2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang  Loji (factory): (1) tempat pengumpulLoji (factory): (1) tempat pengumpul commodity; (2) tumpuan (strongholds) VOCcommodity; (2) tumpuan (strongholds) VOC  Pemilihan Penduduk: (1) Awal di bentengPemilihan Penduduk: (1) Awal di benteng Batavia (5 kelompok); (2) Kaum MardijkersBatavia (5 kelompok); (2) Kaum Mardijkers dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik-dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik- daerah-Nasib); (4)tiga kelompokdaerah-Nasib); (4)tiga kelompok
  • 10. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1010 Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa  Ernest RenanErnest Renan  solidaritas spirit/jiwasolidaritas spirit/jiwa karena pengorbanan masa lampau &karena pengorbanan masa lampau & bersediakan dilakukan di masa y.a.dbersediakan dilakukan di masa y.a.d  Hans KohnHans Kohn  kesamaan : ras, bahasa,kesamaan : ras, bahasa, agama, tempat tinggalagama, tempat tinggal  IndonesiaIndonesia  kesatuan : sejarah, nasib,kesatuan : sejarah, nasib, bahasa, kebudayaan, asas kerohanianbahasa, kebudayaan, asas kerohanian (pandangan hidup) : Pancasila(pandangan hidup) : Pancasila
  • 11. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1111 Karakteristik Identitas Nasional 1.Identitas nasional, di dalamnya tersimpul nilai-nilai budaya tertentu, dimana suatu bangsa mempunyai ciri khas yg membedakannya dari bangsa lain 2.Ciri khas itu merupakan pengejawantahan nilai-nilai budaya yg hidup & berkembang dlm sejarah 3.Para pendiri negara kita menyadari & menghayati bahwa dlm melahirkan bangsa & membentuk negara membutuhkan visi yg jauh ke depan
  • 12. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1212 Karakteristik Identitas Nasional 4.Bung Karno dlm sidang BPUPKI pada tgl 1Juni 1945 mengajukan platform, yaitu :  Tekad membentuk bangsa dgn mengacu pendapat Ernest Renan – le desire d’etre ensemble  Suatu bangsa karena kesamaan nasib mempunyai kesamaan ciri dengan mengacu pendapat Otto Bauer – Eine nation ist eine aus Schicksals gemeinschaft erwachsene Character gemeischaft
  • 13. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1313 Karakteristik Identitas Nasional (lanjutan Pidato Bung Karno)  Ajaran geopolitik yg menunjukkan Indonesia sbg wilayah bagi suatu negara bangsa  Pancasila sbg filosofische grondslag yg sila-silanya menggambarkan nilai-nilai budaya yg hidup & berkembang di kalangan semua suku – dilengkapi dgn lambang Bhineka Tunggal Ika
  • 14. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1414 Karakteristik Identitas Nasional 5. Identitas nasional merupakan “peng- Indonesiaan “ dlm kehidupan berbangsa & bernegara dlm masyarakat yg multikultural 6. Pancasila dengan sila-silanya beserta semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah wujud dari identitas nasional kita – merupakan “roh” identitas nasional 7. Identitas nasional merupakan suatu kon- struksi emosional, intelektual & ideologis yg terus menerus harus terus dibangun & diperjuangkan
  • 15. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1515 Karakteristik Identitas Nasional 8.Kebijakan & strategi kebudayaan harus dirintis dlm masyarakat multikultural dimana Bhinneka Tunggal Ika diaktualisasikan di semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara 9. Pancasila dibutuhkan sbg mitra dialog di dalam kita mengembangkan budaya nasional yg merupakan unsur-unsur & roh bagi identitas nasional
  • 16. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1616 Karakteristik Identitas Nasional Integrasi NasionalIntegrasi Nasional (1)(1)  Integrasi Nasional sering disamakan dgnIntegrasi Nasional sering disamakan dgn pembauranpembauran  Integrasi ; bergabung & menyesuaikan:Integrasi ; bergabung & menyesuaikan: (1) integrasi sosial; (2) integrasi(1) integrasi sosial; (2) integrasi kebudayaan; dan (3) pluralismekebudayaan; dan (3) pluralisme kebudayaan.kebudayaan.  Pembauran : asimilasi amalgamasiPembauran : asimilasi amalgamasi
  • 17. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1717 Karakteristik Identitas Nasional Integrasi NasionalIntegrasi Nasional (2)(2)  Titik tolak integtrasi nasional adalahTitik tolak integtrasi nasional adalah penyatuan bagianpenyatuan bagian22 yg berbeda dariyg berbeda dari masyarakat menjadi kesatuan yg utuhmasyarakat menjadi kesatuan yg utuh  Dpt diartikan sbg kemampuanDpt diartikan sbg kemampuan Pemerintah utk menerapkan kekuasanPemerintah utk menerapkan kekuasan sel. wilayahsel. wilayah  Ancaman bangsa = disintegrasiAncaman bangsa = disintegrasi
  • 18. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1818 Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia PengertianPengertian  Nasionalisme Indonesia : faham utk mencintai bangsaNasionalisme Indonesia : faham utk mencintai bangsa dan negara sendiri (Indonesia)dan negara sendiri (Indonesia)  NasionalismeNasionalisme  gerakan mencintai bangsagerakan mencintai bangsa  NasionalismeNasionalisme  menekankan pada aspek politikmenekankan pada aspek politik  NasionalismeNasionalisme  kekuatan & kontinuitas & identitaskekuatan & kontinuitas & identitas nasionalnasional  Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika;Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika; (2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik;(2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik; (4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.(4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.
  • 19. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1919 Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia ((Awal Sejarah)Awal Sejarah)  Pemilahan Penduduk oleh VOC & Pem BelandaPemilahan Penduduk oleh VOC & Pem Belanda  Perlawanan Pemimpin Lokal secara sporadisPerlawanan Pemimpin Lokal secara sporadis  Gerakan “Etika Politik” Belanda utk balas jasaGerakan “Etika Politik” Belanda utk balas jasa kpd rakyatkpd rakyat  Respon Pemimpin mengikuti dari pada melawanRespon Pemimpin mengikuti dari pada melawan secara kekerasansecara kekerasan  Upaya terjemahkan sastra Barat ke bahasaUpaya terjemahkan sastra Barat ke bahasa Jawa & MelayuJawa & Melayu  Gerakan egaliterGerakan egaliter  gerakan politikgerakan politik
  • 20. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2020 Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia (Pembentukan Nasionalisme)(Pembentukan Nasionalisme)  Konsep theologi (identik dgn fitrahKonsep theologi (identik dgn fitrah manusia)manusia)  Konsep politik (budaya politik)Konsep politik (budaya politik)  Konsep budaya (multikultural)Konsep budaya (multikultural)  Sumpah PemudaSumpah Pemuda  daridari ke-kami-anke-kami-an menjadimenjadi ke-kita-anke-kita-an  Anderson : nation state komunitasAnderson : nation state komunitas terbayang yg menyatuterbayang yg menyatu
  • 21. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2121 Redupnya Faham Kebangsaan & Identitas Nasional Kita Jaman Orde LamaJaman Orde Lama::  Semangat persatuan mulai menguap & identitasSemangat persatuan mulai menguap & identitas nasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karnonasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karno sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR).sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR). Jaman Orde Baru :Jaman Orde Baru :  Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng-Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng- atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama.atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama.  Namun ujungNamun ujung22 nya Pancasila secara manipuklatifnya Pancasila secara manipuklatif “diritualisasikan”“diritualisasikan” utk mengamankan proses KKN &utk mengamankan proses KKN & ““kroni-isme”.kroni-isme”.  Identitas nasional terdistorsi menjadi identitasIdentitas nasional terdistorsi menjadi identitas nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.
  • 22. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2222 Pemberdayaan Identitas Nasional Krisis Multidimensi  Krisis moneter – ekonomi & politik – menjalar ke krisis moral – budaya  Masyarakat kehilangan orientasi nilai  Societal Terrorism muncul di sana – sini dlm berbagai fenomena  Nilai-nilai luhur dlm budaya kita, identitas nasional dipertanyakan kredibilitasnya.  Pancasila sbg dasar negara dijadikan satire, secara sadar atau tidak dilupakan fungsinya.  Primordialisme kesukuan atau keagamaan tumbuh utk saling menunjukkan eksistensi & jati dirinya
  • 23. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2323 Pemberdayaan Identitas Nasional Krisis Multidimensi  Mosaik Indonesia retak-membelah & meretas jahitan busana Indonesia  Bangsa yg dahulu dikenal “yg paling sopan di dunia“ mengalami krisis identitas  Masyarakat menghadapi dekadensi serta disintegrasi etik dan moral yang implikasinya terasa di berbagai aspek kehidupan
  • 24. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2424 Pemberdayaan Identitas Nasional 1. Dilatarbelakangi di kondisi abad XXI 2. Pemberdayaannya melalui Revitalisasi Pancasila yg dieksplorasiksan pada dimensi realitas – idealitas – fleksibilitasnya 3. Penyelenggaraan Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPKn) merupakan ajang & wadah revitalisasi Pancasila, disertai berbagai wawasan
  • 25. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2525 Pemberdayaan Identitas Nasional (Suatu Renungan)  Pendidikan di negara kita terbukti gagal dlm mencerdaskan kehidupan bangsa.  Sangat naif bahwa Pancasila tidak lagi ditegaskan sbg mata kuliah wajib di perguruan tinggi.  Mata kuliah Pancasila dlm kerangka pengembangan kepribadian perlu dipertahankan, ditumbuh- kembangkan di dlm sistem pendidikan nasional kita.  Pendidikan Pancasila dpt menjadi forum utk mentradisikan budaya dialog & dialog budaya utk mengantisipasi ekskluvisisme, primordialisme kesukuan atau keagamaan.  Pancasila sebagai dasar negara bukan lagi alternatif, melainkan suatu imperatif bagi kelestarian NKRI
  • 26. SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2626 KepustakaanKepustakaan  Anderson, Ben, 2001.Anderson, Ben, 2001. Imaginated Cummunities.Imaginated Cummunities. Yogya, INSISTYogya, INSIST  Castells, Manuel, 1997.Castells, Manuel, 1997. The Information Age: Economy, SocietyThe Information Age: Economy, Society and Cultur, Vol II The Power of Identification.and Cultur, Vol II The Power of Identification. Malden, Mass.Malden, Mass. Blackwell Inc.Blackwell Inc.  Kaelan, 2002,Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila.Pendidikan Pancasila. Yogyakata, NagatirtaYogyakata, Nagatirta  Kahin, George Mc T., 1995.Kahin, George Mc T., 1995. Nasionalisme & Revolusi di Indonesia.Nasionalisme & Revolusi di Indonesia. Jakarta, Sinar HarapanJakarta, Sinar Harapan  Lemhannas, 1995,Lemhannas, 1995, Tiga puluh tahun Lemhannas.Tiga puluh tahun Lemhannas. JakartaJakarta  Naisbitt, John, 1994.Naisbitt, John, 1994. Global Paradox.Global Paradox. Jakarta, Binarupa AksaraJakarta, Binarupa Aksara  Setneg RI, tt.Setneg RI, tt. Himpunan Risalah SidangHimpunan Risalah Sidang22 BPUPKI & PPKIBPUPKI & PPKI.. Jakarta, SetnegJakarta, Setneg  Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005,Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005, Identitas Nasional.Identitas Nasional. Jakarta, DiktiJakarta, Dikti  Diknas, 2003, KDiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesiaamus Besar Bahasa Indonesia